PENDAHULUAN
Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) merupakan sayuran yang telah lama
dikenal dan dibudidayakan secara luas oleh petani di seluruh wilayah Indonesia,
bahkan di negara lain. Penyebaran tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) di
Indonesia telah meluas ke seluruh wilayah, tetapi sampai saat ini pulau Jawa
kelezatan bayam merah (Amaranthus tricolor L.). Rasanya enak, lunak, dapat
memberikan rasa dingin dalam perut dan dapat memperlancar pecernaan. Umumnya
tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) dikonsumsi bagian daun dan
Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) berasal dari Amerika tropik. Oleh
beriklim sedang. Tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) mempunyai atau
sumber zat besi. Namun, sayuran ini juga banyak mengandung vitamin A dan mineral
lain, yaitu kalsium (Ca). Jumlah kalori yang dikandungnya adalah 36 kalori per 100 g
bahan (Novary,1997).
1
Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) mempunyai kandungan karetenoid
yang tinggi. Zat ini dapat bertindak sebagai pencegah kanker. Selain itu, bayam
merah (Amaranthus tricolor L.) juga kaya akan klorofil yang mempunyai kekuatan
Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) membuktikan bahwa juice bayam merah
tropis. Pertumbuhannya secara normal amat cepat. Dalam waktu kurang dari satu
bulan bayam merah (Amaranthus tricolor L.) sudah bisa dipanen. Bayam merah
diperbanyak melalui biji. Hanya biji bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang tua
yang baik dijadikan benih. Bila benih masih muda, daya tahan simpannya hanya
sebentar dan daya tumbuhnya cepat menurun. Benih yang berasal dari tanaman yang
berumur sekitar tiga bulan daya simpannya dapat mencapai satu tahun. Benih
berbuah. Buah dijemur hingga kering lantas dirontokkan. Kebutuhan benih bayam
teknik budidaya yang belum sempurna, masalah tanah masam dan pengendalian
2
hama penyakit. Salah satu tehnik budidaya yang perlu mendapat perhatian adalah
Pemupukan yang berasal dari bahan an organik dapat menyebabkan kerusakan tanah
dan lingkungan. Pupuk organik merupakan salah satu upaya untuk menambah unsur
hara tanah yang sedang digalakkan pada saat ini karena pupuk organik harganya
murah, mudah didapat dan ramah lingkungan. Salah satu pupuk organik yang dapat
permentasi, aktinomycetes baktei fotosintetik, bakteri pelarut fosfat dan ragi. Untuk
meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. EM4 sangat cocok untuk
tanaman sayur-sayuran seperti bayam merah, karena sifatnya yang tidak beracun dan
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang
kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa
dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain
berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing
(urine) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro
(Purwono,2005).
3
Dari uraian singkat diatas telah menunjuk bahwa pengembangan budidaya
pengembangan agribisnis dan lain sebagainya. Oleh karena itu penulis tertarik
melakukan penelitian tentang “Pengeruh Pemberian Pupuk Cair EM4 Dan Pupuk
3. Apakah ada pengaruh perlakuan pemberian pupuk Cair EM4 dan pupuk
4
1.3. Tujuan Penelitian
L.)
5
1.5. Kerangka pemikiran
proyek penelitian itu ditujukan hal ini merupakan jaringan hubungan antar
langsung.
yaitu Pupuk Cair EM4 dan Pupuk Kandang Lembu merupakan variabel bebas,
kerangka pemikiran didalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar berikut:
6
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
Metode Penelitian
Rancangan Acak Kelompok
Metode Analisa
Sidik Ragam Linier
7
1.6. Hipotesa Penelitian
3. Adanya interaksi antara pemberian Pupuk Cair EM4 dan Pupuk Kandang
Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan tofografi datar dan jenis tanah
top soil yang berada pada ketinggian ± 50 m dari permukaan laut. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2014.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Amaranthales
Family : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Bentuk tanaman bayam merah adalah terna (perdu), tinggi tanaman dapat
Batang tumbuh tegak, tebal, berdaging dan banyak mengandung air, tumbuh
tinggi diatas permukaan tanah. Bayam merah tahunan mempunyai batang yang keras
9
berkayu dan bercabang banyak. Bayam merah kadang-kadang berkayu dan bercabang
Daun berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing dan urat-urat daun
yang jelas. Warna daun bervariasi, mulai dari hijau muda, hijau tua, hijau keputih-
putihan, sampai berwarna merah. Daun bayam merah liar umumnya kasap (kasar) dan
Bunga bayam merah berukuran kecil, berjumlah banyak terdiri dari daun
bunga 4 – 5 buah, benang sari 1 – 5, dan bakal buah 2 – 3 buah. Bunga keluar dari
ujung-ujung tanaman atau ketiak daun yang tersusun seperti malai yang tumbuh
Biji berukuran sangat kecil dan halus, berbentuk bulat, dan berwarna coklat
tua sampai mengkilap sampai hitam Kelam. Namun ada beberapa jenis bayam yang
mempunyai warna biji putih sampai merah, misalnya bayam merah maksi yang
bijinya merah. Setiap tanaman dapat menghasilkan biji kira-kira 1200 – 3000
10
2.2. Syarat Tumbuh
2.2.1. Iklim
antara lain ketinggian tempat, sinar matahari, suhu, dan kelembaban. Bayam merah
banyak ditanam di dataran rendah hingga menengah, terutama pada ketinggian antara
5 – 2000 m dpl. Kebutuhan sinar matahari untuk tanaman adalah tinggi, berkisar
antara 400 – 800 foot candles yang akan mempengaruhi pertumbuhan optimum
dengan suhu rata-rata 20˚C - 30˚C, curah hujan antara 1000 – 2000 mm, dan
kelembaban diatas 60%. Drainase tanah harus sudah diperhatikan meskipun tanaman
bayam tahan terhadap air hujan. Untuk itu, bedengan dibuat lebih tinggi disbanding
dengan penanaman saat musim kemarau, yaitu setinggi ± 35 cm. Sebaliknya pada
musim kemarau, penyiraman harus dilakukan secara teratur (Bandini dan Azis, 2001).
Tanaman bayam merah dapat tumbuh kapan saja baik pada waktu musim
hujan ataupun kemarau. Tanaman ini kebutuhan airnya cukup banyak sehingga paling
tepat ditanam pada awal musim hujan, yaitu sekitar bulan Oktober – November. Bisa
juga ditanam pada awal musim kemarau, sekita bulan Maret – April
(Nazaruddin, 2000).
11
2.2.2. Tanah
Bayam merah sebaiknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukup subur.
Apalagi untuk bayam merah cabut, tekstur tanah yang berat akan menyulitkan
produksi dan panennya. Tanah netral ber-pH antara 6 – 7 paling disukai bayam untuk
Tanah yang subur dan bertekstur gembur serta banyak mengandung bahan
organik paling disukai tanaman bayam. Pada tanah yang tandus dan liat, bayam
merah masih dapat tumbuh dengan baik jika dilakukan penambahan bahan organik
yang cukup banyak. Pada tanah yang ber-pH dibawah kisaran 6-7, tanaman bayam
merah sukar tumbuh. Tanaman akan menunjukkan pertumbuhan yang merana bila pH
tanah dibawah 6. Begitu pula pada pH diatas 7, tanaman akan mengalami gejaja
yang masih muda). Jenis bayam merah tertentu masih dapat tumbuh pada tanah-tanah
alkalin (basa). Tanaman bayam merah tidak memilih jenis tanah tertentu
Pupuk cair merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam
dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami, sementara pupuk
anorganik merupakan pupuk buatan pabrik dengan jenis dan kadar unsur hara yang
12
sengaja ditambahkan atau diatur dalam jumlah tertentu. Pupuk cair merupakan salah
satu bahan yang sangat penting dalam upaya untuk memperbaiki kebutuhan tanah dan
penggunaannya masih sering dibarengi dengan pupuk anorganik atau pupuk kimia
Pupuk cair merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dan alami dari
hara makro N,P,K rendah, tetapi mengandung hara mikro dalam jumlah cukup yang
sangat diperlukan pertumbuhan tanaman. Sumber pupuk cair dapat berasal dari
kotoran hewan, bahan tanaman dan limbah, misalkan: pupuk kandang (ternak besar
dan kecil), hijaun tanaman rerumputan, semak, perdu dan pohon, limbah pertanaman
(jerami padi, batang jagung, sekam padi dll), dan limbah agroindustri. Tanah yang di
beri pupuk cair mempunyai stuktur yang baik dan tanah yang kecukupan bahan
organik mempunyai kemampuan mengikat air lebih besar dari pada tanah yang
Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah dan tanaman bahan
organik dapat dibuat menjadi pupuk cair terlebih dahulu. Pupuk cair menyediakan
nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman,
seperti halnya pupuk nitrogen kimia. Pupuk cair mempunyai manfaat seperti,
kemampuan menyerap hara. Pengunaan pupuk cair lebih memudahkan pekerjaan, dan
penggunan pupuk cair berarti melakukan tiga macam proses dalam sekali pekerjaan,
13
yaitu memupuk tanaman, menyiram tanaman dan mengobati tanaman
(Hardjowigeno, 2007)
menyehatkan tanah. Dari hasil seleksi alami mikroorganisme fermentasi dan sidetik
dalam tanah tercipta EM4. EM4 Mengandung bakteri fermentasi, dari genus
fosfat dan ragi. Untuk memfermentasi bahan organiK didalam tanah, menjadi unsur-
unsur organik meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. EM4 sangat
cocok untuk tanaman perkebunan, hortikultura, padi dan palawija, karena sifatnya
yang tidak beracun dan tidak menimbulkan pencemaran. Untuk pemberian pupuk cair
EM4 terhadap tanaman bayam merah dengan dosis 10 cc/ltr air dengan interval 1
14
2.4. Peranan Pupuk Kandang Lembu
Pupuk kandang juga berperan untuk pertumbuhan dan hasil produksi tanaman
bayam merah. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang
sangat dipengaruhi beberapa faktor antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan
hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakuan dan penyimpanan
sebelum diaplikasikan.
(top soil), meningkatan populasi jasad renik, mempertinggi daya serap dan daya
(Musnamar, 2006).
Pupuk kandang dipilih yang benar - benar matang, pupuk kandang yang masih
mentah (basah) akan terurai dulu didalam tanah dengan mengeluarkan panas yang
dapat mematikan tanaman. Bila pupuk kandang yang diberikan belum atau tidak
Terdapat 2 jenis pupuk kandang yaitu : padat dan cair yang biasanya dipergunakan
adalah pupuk padat karena lebih mudah mengumpulkanya daripada jenis yang cair.
(Lingga, 2007).
phosphor, dan kalium, juga mengandung unsure mikro seperti kalsium, magnesium,
15
tembaga, dan sejumlah kecil mangan, coper, dan boron. Kebutuhan pupuk kandang
lembu untuk tanaman bayam merah yaitu 5 – 10 ton/ha atau sama dengan 0,5 – 1
tanah, ini terjadi akibat penguraian yang dilakukan organisme tanah terhadap bahan
organik yang terdapat pada pupuk kandang mempunyai sifat pereka yang mengikat
butir - butir tanah menjadi butiran yang lebih besar (Hardjowigono, 1997).
Bahan organik yang terkandung dalam pupuk kandang mempunyai daya serap
yang tinggi terhadap air tanah. Karena itu pupuk kandang (kotoran lembu) sering kali
mempunyai pengaruh tanaman pada musim kering karena dapat menyerap air
(Musnawar, 2009).
Menaikan kondisi kehidupan dalam tanah. Hal ini terutama disebabkan oleh
organisme didalam tanah yang dapat memanfaatkan bahan organik, misalnya pupuk
kandang kotoran sapi yang kita berikan pada tanah sebelumnya diserap oleh akar
tanaman. peguraian yang dilakukan oleh jasad renik dengan jalan pembusukan
peragian dari proses pembusukan ini, semakin banyak juga banyak juga jasad renik
(kotoran lembu) yang diberikan, semakin banyak pula jasad renik yang dapat hidup
didalam tanah. Tetapi pemberian pupuk kandang harus tetap disesuaikan dengan
16
Sebagai sumber zat hara bagi tanaman. Kelebihan pupuk kandang dari pupuk
buatan ialah bahwa pupuk kandang lembu dan kambing. Pemupukan dengan
menggunakan pupuk kandang ini memberikan hasil terbaik dari jenis kotoran hewan
yang ada, hal ini di karenakan, sapi dan kambing memakan bermacam - macam jenis
daun. Sehingga kotoran yang dihasilkan banyak mengandung nitrat dan amonia, yang
yang cocok, terutama bahan organik yang berasal dari pupuk kandang
(kotoran lembu), pemberian pupuk kandang untuk tanaman jagung manis dilakukan
pada saat pengolahan media tanam, penggunaan pupuk kandang (lembu) sebagai
media tanam yang dapat memperbaiki struktur tanah dan mendorong perkembangan
Proses masuknya unsur hara melalui daun terjadi karena adanya difusi dan
osmosi melalui lubang stomata. Maka dengan demikian mekanisme masuknya unsur
Membukanya stomata merupakan proses yang diatur oleh tekanan turgor dari
17
mengakibatkan membukanya stomata daun pada saat itu juga unsur hara akan
berfungsi ke dalam lubang stomata bersama dengan air (Saifuddin Sarif, 1996).
dengan tiga proses yaitu pembelahan sel, pemanjangan sel, dan difresiasi akan sel.
Jika kerja pembelahan sel berjalan cepat maka pertumbuhan batang, daun, dan akar
Unsur C dan O diserap oleh tanaman melalui udara dalam bentuk CO 2 yang
diambil melalui stomata dalam proses fotosintesis. Unsur H diambil dari air oleh akar
tanaman, unsur hara yang diserap dari larutan tanah dapat tersedia sekitar akar
melalui 3 proses yaitu aliran massa, difusi, dan intersepsi akar. (Purnomo,1995).
Cara masuknya unsur hara menuju akar tanaman melalui intersepsi akar,
difusi dan aliran massa yaitu gerakan unsur hara di dalam tanah menuju permukaan
akar tanaman bersama gerakan massa air. Air beserta unsur hara yang terlarut
didalamnya disebut dengan larutan tanah. Saat akar tanaman menyerap unsur hara
dari larutan tanah, unsur hara lain yang terlarut dalam air bergerak sebagai akibat
difusi, intersepsi akar merupakan proses penyediaan hara yang penting, yaitu unsur
18
BAB III
METODE PENELITIAN
- Tanah topsoil
- Fungisida
- Herbisida
- Air
- Cangkul
- Parang babat
- Parang
- Gembor
- Hand Sprayer
- garu
19
- ember
- talirafia
- patok
- timbangan
- meteran
- pisau
- jangka sorong
Rancangan yang digunakan untuk mengolah data data percobaan ini adalah
- C0 : Tanpa perlakuan
- K0 : Tanpa perlakuan
20
- K2 : Pemberian pupuk Kandang Lembu 1 kg / tanaman (Lingga, 2007)
Metode percobaan yang digunakan dalam penelitian ini untuk analisa data ialah :
Di mana :
Υijk = Hasil pengamatan pada ulangan ke-1, di perlukan pupuk Cair EM4
pada taraf ke-j dan pengaruh diperlukan pupuk Kandang Lembu
taraf ke-k.
μ = Efek dari nilai tengah
(Lβ)jk = Efek dari pupuk Cair EM4 interaksi pada taraf ke-j dan pupuk
Kandang Lembu pada taraf ke-k
Σ (ijk) = Efek acak pada ulangan ke-i perlakuan pupuk Cair EM4 taraf ke-j
dan pupuk Kandang Lembu taraf ke-k (Kemas, 2010)
21
Jumlah ulangan : 3 ulangan
Ukuran plot : 50 cm x 50 cm
22
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
dengan tujuan membersihkan tanah dari gulma, hama yang hidup di tanah, dan
penyakit yang menular melalui tanah (soil born disease). Selain itu, juga untuk
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Adapun langkah-langkah untuk
● Pembersihan lahan dari gulma dan batu kerikil yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman.
ditujukan untuk menggemburkan tanah dan membersihkan lahan dari hama tanah.
50 cm dengan jarak antar bedengan (plot) 30 cm dan jarak antar ulangan 60 cm.
23
4.2. Penyiapan Bahan Tanam
Bahan tanam yang dipakai pada budi daya bayam merah berupa benih. benih
digunakan sebagai bahan tanam untuk bayam merah. Bayam merah biasanya
dari varietas unggul banyak tersedia di took-toko pertanian. Kebutuhan benih pada
4.3. Penanaman
Tahap-tahap penyemaian dan penanaman bayam merah dalam polibag adalah sebagai
berikut:
● Semai benih bayam merah dalam wadah datar berisi media tanah dan kompos
● Lakukan penyiraman secara rutin setiap hari , terlebih bayam sangat menyukai
24
4.4. Aplikasi Pupuk Kandang Lembu
Pupuk Kandang Lembu atau pupuk dasar yang digunakan pada perlakuan
Pupuk Cair EM4 diberikan dengan cara disemprotkan ke tanaman bayam dan
pupuk Cair EM4 diberikan pada saat tanaman berumur 1 MST dengan rotasi 1
4.6. Pemeliharaan
4.6.1. Penyiraman
25
4.6.2. Penyulaman
atau pertumbuhannya kurang sempurna. Hal ini dilakukan seminggu setelah tanaman
4.6.3. Penyiangan
Biasanya setelah turun hujan, tanah disekitar tanaman menjadi padat sehingga
pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Kegiatan ini dilakukan dua minggu
sekali.
4.6.5 Pemanenan
26
Pemanenan tanaman kangkung dilakukan pada saat tanaman berumur 30 hari
setelah tanam. Cara panen adalah dengan mencabut seluruh tanaman serta akarnya.
Sebelum panen lahan disiram lebih dahulu agar tanah tidak keras dan pencabutan
tanaman dilakukan dengan cara mencabut seluruh bagian tanaman dan dikumpulkan
sesuai perlakuan.
Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang bawah hingga ujung daun
terpanjang dengan cara meluruskan seluruh daun tanaman keatas sehingga diperoleh
ujung daun tertinggi dan diukur dengan alat alat ukur meteran. Pengukuran ini
dilakukan setelah tanaman berumur 2 minggu dengan interval waktu 1 minggu sekali
Daun yang dihitung adalah daun yang telah terbuka sempurna dengan kriteria
panjang tangkai daun sudah mencapai 2 cm. Penghitungan juga dilakukan terhadap
daun tua yang telah menguning yaitu daun belum gugur. Pengukuran ini dilakukan
setelah tanaman berumur 2 minggu dengan interval waktu 1 minggu sekali hingga
27
4.7.3. Luas daun (cm2)
lebar kali konstanta (0,6825). Penghitungan luas daun dilakukan pada saat tanaman
dipanen.
Berat segar per tanaman sampel di hitung setiap tanaman sampel yang ada
diplot tersebut, penghitungan dilakukan pada saat panen atau pada akhir penelitian
yaitu dengan cara mencabut tanaman sampel dari semua plot yang ada di setiap
ulangan, kemudian dibersihkan dari tanah dengan menggunakan air dan dikering
Berat segar tanaman per plot dihitung pada semua tanaman yang ada diplot,
perhitungan dilakukan pada saat pemanenan atau pada akhir penelitian yaitu dengan
cara mencabut tanaman dari semua tanaman diplot yang ada di setiap ulangan,
kemudian dibersihkan dari tanah dengan menggunakan air dan dikering anginkan,
28
BAB V
Dari hasil penelitian yang dilakukan dilapangan menghasilkan data rataan dari
pengaruh Pupuk Cair EM4 dan Pupuk Kandang Sapi serta interaksi keduanya pada
parameter yang diamati seperti, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar
per tanaman sampel, dan berat segar tanaman per plot dapat dilihat pada lampiran 4
Hasil pengamatan dari analisis sidik ragam tanaman umur 2 sampai 4 minggu
dapat dilihat pada lampiran 4 sampai lampiran 6. Untuk perlakuan Pupuk Cair EM4
pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang tidak nyata dan Pupuk Kandang
Sapi pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata, sedangkan
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari tinggi tanaman bayam perlakuan
Pupuk Cair EM4 dan Pupuk Kandang Sapi dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai
terrendah pada tanaman bayam berumur 4 minggu yaitu nilai tertinggi pada C3K2
29
sebesar 65,06 cm dan nilai terendah pada C0K0 sebesar 21.28 cm. Dari hasil rataan
pada tinggi tanaman bayam tersebut dapat dilihat pada tabel 5.1.
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
Hasil pengamatan dari analisis sidik ragam jumlah daun pada umur 2 sampai
4 minggu dapat dilihat pada lampiran 7 sampai lampiran 9. Untuk perlakuan Pupuk
Cair EM4 dan Pupuk Kandang Sapi pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh
tidak nyata sedangkan interaksinya juga menunjukkan pengaruh yang tidak nyata.
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari jumlah daun bayam pada perlakuan
Pupuk Cair EM4 dan Pupuk Kandang Sapi dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai
terrendah pada tanaman bayam berumur 4 minggu yaitu nilai tertinggi pada C3K2
sebesar 6,24 helai dan nilai terendah pada C0K0 sebesar 3,71 helai. Dari hasil rataan
pada jumlah daun bayam tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2.
30
Tabel 5.2. Rataan Jumlah Daun Bayam (helai) Umur 4 MST
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
Hasil pengamatan dari analisis sidik ragam luas daun umur 4 minggu dapat
dilihat pada lampiran 10. Untuk perlakuan Pupuk Cair EM4 pada umur 4 minggu
menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dan Pupuk Kandang Sapi pada umur 4
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari luas daun bayam pada perlakuan
Pupuk Cair EM4 dan Pupuk Kandang Sapi dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai
terendah pada tanaman bayam berumur 4 minggu yaitu nilai tertinggi pada C3K2
31
sebesar 53,25 cm2 dan nilai terendah pada C0K0 sebesar 39,95 cm 2. Dari hasil rataan
pada luas daun bayam tersebut dapat dilihat pada tabel 5.3.
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
Hasil pengamatan dari analisis sidik ragam berat segar per tanaman sampel
umur 4 minggu dapat dilihat pada lampiran 11. Untuk perlakuan Pupuk Cair EM4
pada umur 4 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dan Pupuk Kandang
Sapi pada umur 4 minggu menunjukkan pengaruh yang nyata, sedangkan interaksinya
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat segar per tanaman sampel
bayam pada perlakuan Pupuk Cair EM4 dan Pupuk Kandang Sapi dapat dilihat nilai
tertinggi dan nilai terendah pada tanaman bayam berumur 4 minggu yaitu nilai
tertinggi pada C3K2 sebesar 268,17 gr dan nilai terendah pada C0K0 sebesar
32
237,04gr. Dari hasil rataan pada berat segar per tanaman sampel bayam tersebut dapat
Tabel 5.4. Rataan Berat Segar Bayam Per Tanaman (gr) Umur 4 MST
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
Hasil pengamatan dari analisis sidik ragam berat segar tanaman per plot umur
4 minggu dapat dilihat pada lampiran 12. Untuk perlakuan Pupuk Cair EM4 pada
umur 4 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dan Pupuk Kandang Sapi
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat segar tanaman per plot bayam
pada perlakuan Pupuk Cair EM4 dan Pupuk Kandang Sapi dapat dilihat nilai tertinggi
dan nilai terendah pada tanaman bayam berumur 4 minggu yaitu nilai tertinggi pada
33
C3K1 sebesar 309,59 gr dan nilai terendah pada C0K0 sebesar 286,80 gr. Dari hasil
rataan pada berat segar tanaman per plot bayam tersebut dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5 Rataan Berat Segar Bayam Per Plot (gr) Umur 4 MST
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
5.2. Pembahasan
5.2.1 Pengaruh pupuk Cair EM4 terhadap tertumbuhan dan produksi tanaman
bayam
Dari hasil pengamatan pada penelitian pengaruh pupuk Cair EM4 terhadap
bahwa perlakuan pupuk Cair EM4 berpengaruh sangat nyata terhadap parameter luas
daun, berat segar pertanaman sampel, dan berat segar perplot, sedangkan terhadap
parameter tinggi tanaman dan jumlah daun tidak menunjukkan hasil yang nyata pada
umur 4 minggu,
Pupuk Cair EM4 menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap berat
segar pertanaman sampel. Hal ini di akibatkan pemberian pupuk Cair EM4 yang
34
mengandung banyak Nitrogen dapat mengakibatkan proses fotositensis, dengan
adanya Nitrogen maka lebih banyak hasil fotosintesis di alirkan ke buah untuk
vitamin dan zat lainnya akan disimpan dalam pembentukan buah. Dugaan lainnya
adalah karena pupuk Cair EM4 juga berpengaruh sangat nyata terhadap berat segar
perplot dan luas daun yang merupakan komponen dari berat segar pertanaman
sampel. Atau dengan kata lain berat segar pertanaman sampel merupakan konversi
Pengaruh pemberian pupuk Cair EM4 sangat nyata terhadap berat segar
pertanaman sampel merupakan komponen dari berat segar perplot dan luas daun.
Apabila berat segar perplot dan luas daun semakin tinggi maka akan mengakibatkan
berat segar pertanaman sampel akan semakin tinggi juga. Dalam hal ini beratsegar
perplot dan luas daun sangat nyata akibat pemberian pupuk Cair EM4, dengan
demikian dapat dimengerti bahwa berat segar pertanaman sampel sangat nyata.
Dari seluruh parameter yang tidak menunjukkan pengaruh yang nyata seperti
tinggi tanaman dan jumlah daun di akibatkan karena dipengaruhi oleh factor genetik
dan faktor lingkungan (Lingga, 2007). Hal ini dapat dimengerti bahwa tanaman yang
digunakan dalam penelitian ini berasal dari satu varietas, sehingga potensi genetiknya
sama.
35
5.2.2. Pengaruh pupuk Kandang Sapi terhadap pertumbuhan dan produksi bayam.
berpengaruh nyata terhadap berat segar pertanaman sampel, berat segar perplot, dan
Pupuk Kandang Sapi berpengaruh sangat nyata pada umur 4 MST terhadap
tinggi tanaman. Hal in disebabkan oleh jumlah populasi tanaman per satu satuan luas,
dimana semakin banyak populasi tanaman per satu satuan luas akan mengakibatkan
timbulnya persaingan ketat diantara tanaman dalam memperoleh unsur hara, air dan
cahaya matahari. Dengan cahaya yang kurang maka auksin tanaman aktif sehingga
populasi tanaman per satu satuan luas tanaman akan semakin tinggi sebagai berusaha
lebih tinggi.
berat segar pertanaman sampel. Hal ini di duga karena pupuk Kandang Sapi yang
36
Pupuk Kandang Sapi yang berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun. Hal
ini di duga karena jumlah daun dikendalikan oleh faktor genetik, faktor lingkungan
dan tanaman itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Lingga (2007), yang
menentukan potensial untuk jumlah bunga , jumlah asimilasi yang diproduksi dan
pembagian fotosintat.
5.2.3. Interaksi pemberian pupuk Cair EM4 dengan pupuk Kandang Sapi terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman bayam.
Dari hasil analisis sidik ragam interaksi Pupuk Cair EM4 dan pupuk Kandang
Sapi menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter yang
sehingga faktor yang lain tersebut tertutup dan masing-masing faktor bekerja sendiri-
sendiri. Atau dengan kata lain masing masing perlakuan baik Pupuk Cair EM4 tidak
- Struktur tanah
37
- Apakah tanah itu lengkap mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh
tanaman.
Menurut Lingga (2007), bahwa pada pupuk Kandang Sapi terdapat unsur Natrium
yang ikut dalam proses fisiologi dengan kalium yaitu menghalangi atau mencegah
38
BAB VI
6.1. Kesimpulan
parameter berat segar pertanaman sampel, berat segar perplot dan luas
sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman, namun ada juga pengaruh
yang nyata terhadap parameter berat segar pertanaman sampel, berat segar
perplot dan luas daun, Sedangkan yang tidak menunjukkan pengaruh yang
3. Interaksi pupuk Cair EM4 dan pupuk Kandang Sapi tidak berpengaruh
39
6.2. Saran
2. Agar sementara pemberian pupuk Kandang Sapi baik dengan dengan dosis
1 kg/tanaman (K2).
3. Agar penelitian lebih lanjut dianjurkan memberi pupuk Cair EM4 minimal
dengan taraf diatas 11 cc/liter air dan untuk penggunaan pupuk Kandang
40
DAFTAR PUSTAKA
Foth H.D.2001. Dasar- dasar Ilmu Tanah. Diterjamahkan Purbayanti, E.D, Lukiwati,
D.R, dan Trimulatsih, R. Gaja Mada University Press, Yogyakarta.
Lingga, 2007. Aneka Jenis Tanam dan Pengunaanya. Penebar Swadaya. Jakarta
Novary, E.W. 1997. Penanganan dan Pengolahan Sayuran Segar. Penebar Swadaya.
Jakarta.
41
Purnomo. 1995. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Universitas
Indonesia, Jakarta
Untung, S. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif dan
Efisien. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wirakusumah, E,W. 1998. Buah dan Sayur untuk Terapi. Rineka Cipta.Jakarta.
42