PENDAHULUAN
Tanaman jagung dalam bahasa Latin disebut Zea Mays L, salah satu jenis
Di Indonesia, tanaman jagung dikenal sekitar 400 tahun lalu, didatangkan orang
Portugis dan Spanyol. Daerah sentral produksi jagung di Indonesia pada mulanya
terkonsentrasi di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura. Tanaman jagung
lambat laun meluas di luar Pulau Jawa. Areal pertanaman jagung sekarang terdapat di
dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Batang dan daun tanaman yang
muda digunakan untuk pakan ternak. Batang dan daun tanaman yang tua atau setelah
dipanen dapat digunakan sebagai pupuk hijau atau kompos. Di daerah sentra tanaman
jagung, batang dan daun jagung yang kering digunakan untuk kayu bakar. Buah muda
digunakan sebagai bahan sayuran, bergedel, bakwan dan sambal goreng. Biji jagung
yang tua digunakan sebagai pengganti nasi, brondong, roti atau roti jagung, tepung
1
dan sebagainya. Kegunaan lain jagung adalah sebagai bahan baku pembuatan pakan
Jagung termasuk bahan pangan penting, karena merupakan sumber karbohidrat kedua
setelah beras. Sebagai salah satu sumber bahan pangan, jagung manis telah menjadi
dijadikan sebagai bahan pangan utama. Tidak hanya sebagai bahan pangan, jagung
juga dikenal sebagai salah satu bahan pakan ternak dan industri (Purwono, 2010).
Sentral produksi jagung masih didominasi di Pulau Jawa, yaitu sekitar 65%
sedangkan diluar Pulau Jawa hanya sekitar 35%. Hingga tahun 2003, produksi jagung
pemerintah mengimpor jagung manis dari beberapa negara produsen. Padahal, sejak
tahun 2001 pemerintah telah menggalakkan sebuah program yang dikenal dengan
sebutan Gema Palagung (Gerakan Mandiri Padi, dan Jagung). Dengan adanya
negeri, tetapi tetap belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri (Hartono,2010).
merupakan sumber karbohidrat dan bahan baku industri pakan dan pangan. Di
samping bijinya, biomas hijauan jagung diperlukan dalam pengembangan ternak sapi.
2
Kebutuhan jagung dalam negeri untuk pakan sudah mencapai 4,9 juta ton pada tahun
2005 dan diprediksi menjadi 6,6 juta ton pada tahun 2010. Peluang ekspor semakin
terbuka mengingat negara penghasil jagung seperti Amerika, Argentina, dan cina
(Hartono, 2010)
Jawa Timur, Jawah Tengah, Sulawesi Selatan, dan Lampung. Peningkatan produksi
jagung di Sumatera Utara masih terbuka lebar baik melalui peningkatan produktivitas
maupun perluasan areal tanam. Rata-rata tingkat produktivitas jagung nasional dari
areal panen sekitar, 3,60 juta hektar baru mencapai 3,40 t/ha (Purwono, 2010).
potensi lahan dan teknologi produksi yang diterapkan. Dengan adanya teknologi
budaya jagung ini diterapkan akan meningkatkan produksi dan pendapatan petani
(Muhrizal, 2009).
Keuntungan bertanam jagung ternyata sangat besar. Selain biji sebagai hasil
utama, batang jagung merupakan bahan pakan ternak yang sangat potensial. Dengan
demikian, dalam pengusahaan jagung selain mendapat biji atau tongkol jagung, masih
(Hartono, 2010)
3
Dari pengolahan, keuntungan bertanam jagung adalah kemudahan dalam
intensif ( tidak manja ) dan dapat ditanam dihampir semua jenis tanah. Resiko
(Purwono, 2010).
Jagung merupakan salah satu bahan makanan pokok. Sekitar 70% dari hasil
produksi jagung digunakan untuk komsumsi. Selain sebagai bahan pangan, jagung
juga menjadi campuran bahan pakan ternak, bahan ekspor non-migas, serta bahan
berpendapat bahwa paket pertanian modern yang memberi hasil panen yang tinggi
pupuk organik yang tidak hati-hati terutama pada proses pengolahannya juga akan
yang dibiarkan terendam air dan mengalami proses fermentasi aerob akan
menghasilkan gas metane yang berpotensi besar terhadap pelubangan pada lapisan
Pupuk ialah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik maupun
yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam
4
tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor
Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam
dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami, sementara pupuk
anorganik merupakan pupuk buatan pabrik dengan jenis dan kadar unsur hara yang
sengaja ditambahkan atau diatur dalam jumlah tertentu. Pupuk organik merupakan
salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya untuk memperbaiki kebutuhan
tanah dan penggunaannya masih sering dibarengi dengan pupuk anorganik atau
Pupuk organik, tanah yang subur dan mengandung hara yang cukup
merupakan syarat mutlak bagi tanaman jagung. Hara NPK juga di perlukan oleh
nutrisi di dalam tanah pada kondisi cukup dan seimbang. Keseimbangan penggunaan
pupuk organik dan anorganik akan memberikan stimulan yang cukup untuk
Tanah yang kurang subur menyebabkan produksi menurun. Untuk itu dalam
penanaman mutlak diperlukan pengolahan tanah dan penambahan usur hara. Dalam
hal ini dapat dilakukan pemanfaatan pupuk kandang dan pemupukan anorganik
sebagai solusi yang dapat dilakukan.Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari
kandang ternak, baik berupa kotoran padat (feses) yang bercampur sisa makanan
5
maupun air kencing (urine). Itulah sebabnya pupuk kandang terdiri dari dua jenis,
Pupuk kandang juga berperan untuk pertumbuhan dan hasil produksi tanaman
jagung. Pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan yang mengalami penguraian
beberapa faktor antara lain, yaitu jenis hewan, umur hewan, keadaan hewan, jenis
permukaan (top soil), meningkatan populasi jasad renik, mempertinggi daya serap
dan daya simpan air, yang keseluruhan dapat meningkatkan daya kesuburan tanah
(Musnamar, 2006).
tanaman juga dapat meningkatkan efisensi pengunaan pupuk kimia, sehingga dosis
pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia dapat
dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian, baik untuk tanaman pangan (padi, jagung
dan kentang) maupun tanaman sayur – sayuran (kacang panjang, timun, terong)
(Rusmaili, 2011).
6
Pupuk kandang ayam merupakan pupuk padat yang banyak mengandung air
dan lendir, dalam keadaan demikian peranan jasad renik untuk mengubah bahan-
bahan yang terkandung dalam pupuk menjadi zat-zat hara yang tersedia dalam tanah,
ayam, karena pupuk ini merupakan pupuk dingin sebaiknya pemakaian dilakukan 2
Selain menggunakan pupuk kandang ayam, jarak tanam adalah salah satu hal
yang penting dalam budidaya tanaman. Jarak tanam agak sedikit lebih longgar dari
ketentuan jarak tanam biasa. Sedikit longgar berarti terlalu lebar, apabila terlalu lebar
Pupuk Kandang Ayam Dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
7
1.2.2. Apakah ada pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi
1.2.3. Apakah ada interaksi atas pengaruh pupuk Kandang Ayam dan jarak
8
1.4.2. Sebagai bahan informasi tambahan pada semua pihak yang
penelitian itu ditujukan hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang
secara logis diterangkan, dan dikembangkan dari perumusan masalah yang telah
pupuk kandang ayam dan jarak tanam merupakan variabel bebas, serta pertumbuhan
dan produksi tanaman Jagung merupakan variabel terikat, secara sederhana kerangka
pemikiran didalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 1.1 sebagai berikut:
9
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
Pelaksanaan Penelitian
10
1.6. Hipotesis Penelitian
tanaman jagung.
1.6.2. Ada pengaruh interaksi pupuk Kandang Ayam dan jarak tanam
datar dan jenis tanah top soil yang berada pada ketinggian ± 75 m dari permukan laut.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2015.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perkembangan teknologi, saat ini banyak beredar jenis jagung. Tanaman jagung
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Subdivisio : Angiosperma
Kelas : Monocotyledonena
Ordo : Poales
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
12
2.2. Morfologi Tanaman Jagung
2.2.1. Akar
Jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar.,
yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar udara. Akar seminal tumbuh dari radikula
dan embrio. Akar adventif disebut juga akar tunjang. Akar ini tumbuh dari buku
paling bawah, yaitu sekitar 4 cm dibawah permukaan tanah. Sementara akar udara
adalah akar yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah dekat permukaan tanah.
Perkembangan akar jagung tergantung dari varietas, kesuburan tanah dan keadaan air
2.2.2. Batang
Batang jagung tidak bercabang, berbentuk silinder, dan terdiri dari beberapa
ruas dan buku ruas. Pada buku ruas akan muncul yang berkembang menjadi tongkol.
Tinggi batang jagung tergantung varietas dan tempat penanaman, umumnya berkisar
2.2.3. Daun
Daun jagung dan keluar dari buku-buku batang. Jumlah daun terdiri dari 8 -48
helai, tergatung varietasnya. Daun terdiri dari tiga bagian, yaitu kelopak daun, lidah
daun, dan helaian daun. Kelopak daun umumnya membungkus batang. antara kelopak
dan helaian terdapat lidah daun yang disebut ligula. Ligula ini berbulu dan berlemak.
13
fungsi ligula adalah mencegah air masuk kedalam kelopak daun dan batang
( Purwono, 2010 ).
2.2.4. Bunga
Bunga berumah satu. Letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina. Bunga
jantan berada diujung tanaman sedangkan bunga betina berada di ketiak daun. Bunga
betina berbentuk gada, berwarna putih, panjang, biasa disebut rambut jagung. Bunga
dengan bersatunya tepung sari dan rambut. Umumnya 95 % dari bakal biji terjadi
karena perkawinan sendiri. Semua tepung sari yang menyerbuki bakal biji jagung
datang dari tanaman terdekat. Tepung sari siap melakukan penyerbukan pada satu
sampai tiga hari sebelum rambut keluar dari tongkol pada tanam yang sama.
(Hartono, 2010).
2.2.5 Biji
Biji jagung tersusun rapi pada tongkol. Dalam satu tongkol terdapat 200-400
biji. Biji jagung terdiri dari tiga bagian. Bagian luar disebut pericarp. Bagian kedua
lapisan yaitu endosperma yang merupakan cadangan makanan biji. Sementara bagian
14
2.3. Syarat Tumbuh
ekosistem yang tinggi. Tanaman jagung memiliki daya adaptasi tinggi terhadap
kondisi iklim dan tanah di daerah tropis. Hal ini mendukung pengembangan budidaya
2.3.1. Tanah
Tanah merupakan media atau tempat tumbuh tanaman. Akar tanaman pada
tanah mendapatkan air dan unsur hara dari tanah. Meskipun ada tanaman yang
Perubahan keadaan tubuh tanah, baik secara kimia, fisik, maupun biologi akan
Pemberian pupuk, misalnya, akan memperkaya secara kimia ketersediaan hara dalam
Akar tanaman mendapatkan sebagian besar air melalui tanah (Yadiyanto, 2000).
Ketersediaan air dalam tanah merupakan hal yang sangat penting bagi
tanaman.Tidak semua air yang terkandung dalam tanah dapat diserap oleh akar
tanaman. Air yang terlampau dalam dari jangkauan akar atau air yang terikat kuat
pada butir-butir tanah tidak dapat dimanfaatkan tanaman. Sebaliknya, air yang terlalu
15
banyak sehingga menggenangi akar tanaman akan membuat akar tanaman busuk.
Pengaturan ketersediaan air dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman atau usaha
pertanian sangatlah penting. Tanah merupakan tempat akar tanaman mencari makan,
Tanah sebenarnya terdiri dari zat padat, cair, dan udara. Zat padat dalam tanah
terdiri dari bahan batuan tanah, mineral tanah, humus, dan organisme hidup yang
bermukim dalamnya. Zat cair terutama berupa air tanah serta unsur-unsur yang
terlarut di dalamnya. Udara dalam rongga tanah mengandung oksigen (O2) yang
penting untuk respirasi akar guna memperoleh tenaga mengisap air dan hara tanaman
(Hartono, 2010).
(top soil). Pada lapisan ini, biasanya sistem perakaran tanaman berkembang dengan
baik. Untuk itu, pengolahan tanah sebelum penanaman dan pengolahan tanah pada
waktu pemeliharaan tanaman memegang peran penting bagi suburnya tanaman. Pada
pengolahan tanah, perbandingan kandungan zat padat, cair, dan udara di dalam
lapisan olah menjadikan tanah gembur dan menguntungkan bagi pertumbuhan akar
Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain Andosol (berasal dari
gunung berapi), Latosol, dan Grumosol. Pada Tanah bertekstur berat (Grumosol)
masi dapat ditanami Jagung dengan hasil yang baik, tanah bertekstur lempung atau
16
liat berdebu (Latosol) merupakan jenis tanah terbaik untuk pertumbuhan tanaman
jagung. Tanaman jagung akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur, dan
Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan Tanaman jagung antara 5,6-7,5 pada
tanah yang memiliki pH kurang dari 5,5 tanaman jagung tidak bisa tumbuh maksimal
areasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. Kemiringan tanah yang optimum
untuk tanaman jagung maksimum 8%. Hal ini dikarenakan kemungkinan terjadi erosi
tanah sangat kecil. Pada daerah dengan tingkat kemiringan 5-8% sebaiknya dilakukan
pertumbuhan teras. Tanah dengan kemiringan lebih dari 8% kurang sesuai untuk
Tanah yang digunakan sebagai media tanam sebaiknya merupakan tanah yang
gembur, perakaran akan mudah untuk melakukan proses respirasi atau pernapasan.
Tanah yang remah dan berbutir – butir memiliki aerasi dan daya tahan air yang baik.
Selain itu, akar juga akan mudah manembus tanah saat mencari bahan makanan
(Sarif, 2006).
2.3.2 Iklim
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis dan dapat menyesuaikan diri
17
lingkungan yang terlalu ketat. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa jagung
dapat tumbuh pada berbagai macam tanah, bahkan pada kondisi tanah yang agak
kering dan tropis basah. Jagung tumbuh di daerah yang letak antara 50 LU-40 LS
pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan
ideal sekitar 85-200 mm/ bulan selama masa pertumbuhan (Muhrizal, 2009).
sinar matahari sangat penting bagi tanaman , terutama dalam masa pertumbuhan.
hasil yang akan diperoleh akan maksimal. Tanaman jagung yang ternaungi,
pertumbuhannya akan terhambat atau merana. Produksi biji yang dihasilkan pun
Panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada musim hujan
(Hartono, 2010).
2.3.3. Air
terutama pada saat pertumbuhan awal, saat berbunga, dan saat pengisian biji.
Kekurangan air pada stadium tersebut akan menyebabkan hasil yang menurun.
18
Kebutuhan jumlah air setiap varietas sangat beragam. Namun demikian, secara umum
tanaman jagung membutuhkan 2 liter air pertanaman per hari kondisi panas dan
berangin. Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa kekurangan air pada saat
umur 3 minggu setelah keluar rambut tongkol akan menurunkan hasil hingga 30%.
Sementara kekurangan air yang selama pembungaan akan mengurangi jumlah biji
Air adalah salah satu unsur yang menentukan mati/hidupnya tanaman. Telah
mineral dari lautan didalam tanah melalui air. Disinilah peranan air bagi kehidupan
Yang dimaksud curah hujan di sini adalah air hujan dengan segala bentuknya
yang langsung diterima oleh bumi, seperti air embun, kabut dan segenap jumlah air
yang turun berbagai macam. Banyak air yang diterima pada permukaan tanah diukur
dengan tebalnya lapisan air per mm, apabila air tidak mengalir, tidak menguap dan
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase
pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam
awal musim hujan atau menjelang musim kemarau membutukan sinar matahari,
tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji
yang tidak optimal. Suhu optimal anara 230 C-300 C. Jagung tidak memerlukan
19
persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan
berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5 Aerasi dan ketersediaan air baik,
kemiringan tanah kurang dari 8% Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8%
Pupuk kandang juga berperan untuk pertumbuhan dan hasil produksi tanaman
jagung. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang
sangat dipengaruhi beberapa faktor antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan
hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakuan dan penyimpanan
(top soil), meningkatan populasi jasad renik, daya serap dan daya simpan air, yang
Pupuk kandang dipilih yang benar - benar matang, pupuk kandang yang masih
mentah (basah) akan terurai dulu didalam tanah dengan mengeluarkan panas yang
dapat mematikan tanaman. Bila pupuk kandang yang diberikan belum atau tidak
20
Terdapat 2 jenis pupuk kandang yaitu : padat dan cair yang biasanya dipergunakan
adalah pupuk padat karena lebih mudah mengumpulkanya daripada jenis yang cair.
(Mulyani, 2010).
phosphor, dan kalium, juga mengandung unsur mikro seperti kalsium, magnesium,
tembaga, dan sejumlah kecil mangan, coper, dan boron. Kebutuhan pupuk kandang
tanah, ini terjadi akibat penguraian yang dilakukan organisme tanah terhadap bahan
organik yang terdapat pada pupuk kandang mempunyai sifat perekat yang mengikat
butir - butir tanah menjadi butiran yang lebih besar (Hardjowigono, 2007).
Bahan organik yang terkandung dalam pupuk kandang mempunyai daya serap
yang tinggi terhadap air tanah. Karena itu pupuk kandang ayam seringkali
mempunyai pengaruh tanaman pada musim kering karena dapat menyerap air
(Musnawar, 2009).
cocok, terutama bahan organik yang berasal dari pupuk kandang ayam, pemberian
pupuk kandang untuk tanaman jagung dilakukan pada saat pengolahan media tanam,
penggunaan pupuk kandang ayam sebagai media tanam yang dapat memperbaiki
21
struktur tanah dan mendorong perkembangan populasi mikroorganisme tanah
(Rukmana, 2004).
bersifat alami tidak mengandung zat kimia yang bisa merusak lingkungan dan
struktur serta tekstur tanah. Pupuk kandang ayam mengalami proses pelapukan atau
Tabel 2.1. Jenis-jenis Pupuk Organik dan Persentase Hara yang Dikandung.
2.5. Peranan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung
22
Kerapatan tanaman memiliki hubungan yang tidak dapat di pisahkan dengan
jumlah hasil yang akan di peroleh dari sebidang tanah produksi, tanaman merupakan
resultan dari hasil produksi dan hasil pertumbuhan vegetatif (Jumin, 2004)
Jarak tanam antar lubang tanam ditentukan oleh ukuran tanaman pada saat
tanaman dipanen, sedangkan jumlah benih yang digunakan per lubang tanaman
tergantung pada kualitas benih. Untuk benih yang daya kecambahnya baik cukup di
Namun untuk benih yang memiliki daya kecambah rendah perlu digunakan
lebih dari dua butir per lubang tanam, hal ini dilakukan untuk menjamin agar benih
yang tumbuh untuk setiap lubang tanam tidak perlu dilakukan penyulaman
(Lakitan, 2005)
tercapai jika tanaman mulai saling terganggu, jika jarak tanam terlalu besar maka
tanaman itu terlalu besar didalam pertumbuhanya. Jarak tanam yang digunakan
50 x 25 cm,. atau tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan jenis varietas yang
23
Unsur C dan O diserap oleh tanaman melalui udara dalam bentuk CO2 yang
diambil melalui stomata dalam proses fotosintesis. Unsur H diambil dari air oleh akar
tanaman, unsur hara yang diserap dari larutan tanah dapat tersedia disekitar akar.
Akar akan menghisap hara yang larut dalam air pada kedalaman tertentu,
akar yang tidak normal akibat adanya rintangan dalam menembus tanah, maka unsur
hara yang terdapat jauh dibawah jangkauan daya hisap akar tidak akan terserap
(Sarif, 2006).
BAB III
24
METODE PENELITIAN
- Tanah topsoil
- Air
- Cangkul
- Parang
- Parang babat
- Gembor
- Schliper
- Alat ukur
- Hand sprayer
- Timbangan
- Gergaji, dan
25
- Alat tulis.
Rancangan yang digunakan untuk mengolah data dalam percobaan ini adalah
- J1 : jarak tanam 25 x 25 cm
- J2 : jarak tanam 50 x 25 cm
- J3 : jarak tanam 75 x 25 cm
sebagai berikut :
Dimana :
26
Υijk = Hasil pengamatan pada ulangan ke-1, di perlukan pupuk kandang
Ayam pada taraf ke-j dan pengaruh diperlukan jarak tanam taraf
ke-k.
μ = Efek dari nilai tengah
(aβ) jk = Efek dari pupuk kandang Ayam interaksi pada taraf ke-j dan jarak
tanam pada taraf ke-k
Σ (ijk) = Efek acak pada ulangan ke-i perlakuan pupuk kandang Ayam taraf
ke-j dan jarak tanam taraf ke-k (Hanafiah, 2014).
ragam (uji F) ini dilakukan dalam suatu daftar analisa sidik ragam seperti berikut :
Tabel 3.1. Daftar Analisa Sidik Ragam Menurut Rancangan Acak Kelompok
F tabel
Sumber Derajat bebas Jumlah Kuadrat F hitung
Keragaman kuadrat tengah 5% 1%
Ulangan r-1 = 2 JKR KTR KTR/KTG * 3,44 5,72
Perlakuan t-1 = 11 JKT KTT KTT/KTG ** 2,26 3,18
Galat (r-1)(t-1) = 22 JKG KTG
Total 35 JKT
27
Hasil uji F ini menunjukkan derajat pengaruh perlakuan terhadap data hasil
hipotesis penelitian diterima pada taraf uji 5%. (2) Perlakuan berpengaruh sangat
nyata jika H1 diterima pada taraf uji 1%, dan (3) Perlakuan berpengaruh tidak nyata
1984 dalam (Hanafiah, 2014) mengemukakan bahwa hasil uji F ini akan dapat
(t-1) (n-1) ≥ 15
(12-1) (n-1) ≥ 15
11 (n-1) ≥ 15
11- n (11) ≥ 15
11- n ≥ 15 + 11
28
n ≥ 26/11
n = 2,36
Jarak Tanam : 75 cm x 25 cm
50 cm x 25 cm
25 cm x 25 cm
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
29
4.1. Persiapan lapangan
Tempat pembibitan dilakukan pada lokasi yang memiliki sumber air yang
cukup, areal yang rata dan drainase yang baik, sehingga tidak terjadi genangan air
pada waktu hujan lebat, dan aman dari gangguan hama binatang besar maupun
serangga.
dibersihkan dari segala macam gulma dan akar-akar tanaman sebelumnya. Tujuannya
Selain itu juga untuk menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang
Setelah areal penanaman bersih dan rata, maka dilakukan pembuatan plot
percobaan yang ukuran panjang dan lebar sesuai dengan perlakuan jarak tanam,
jumlah plot sebanyak 36 plot, terdiri dari 3 ulangan dengan jarak ulangan 100 cm
30
4.4. Penyiapan Benih
4.5. Penanaman
Penanaman dilakukan pada sore hari. Lubang kecambah dibuat dengan ibu
jari atau dengan kayu ditengah-tengah sedalam 2-3 cm. Setelah itu benih dimasukkan
kedalam lubang. Benih yang sudah dimasukkan ditutup dengan tanah gembur sambil
dipadatkan.
- J1 = jarak tanam 25 cm x 25 cm
- J2 = Jarak tanam 50 cm x 25 cm
31
Pupuk Kandang Ayam mulai diaplikasikan pada saat tanaman berumur 2
minggu diberikan dengan cara ditanam di tanah dengan jarak 5 cm dari batang
4.8. Pemeliharaan
4.8.1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiab hari pada pagi hari dan sore hari, pagi sebelum
pukul 10.00 wib dan sore hari pukul 16.00 wib. Penyiraman menggunakan gembor
jika hujan turun dan keadaan tanah cukup basah atau lembab maka penyiraman tidak
4.8.2 Penyisipan
Penyisipan dilakukan apabila ditemukan bibit mati dan abnormal, bibit yang
yang digunakan sebagai bibit sisipan yaitu bibit sulaman yang usianya sama dan
32
Penyiangan adalah salah satu tindakan untuk mengendalikan pertumbuhan
gulma pada areal pertanaman jagung. Penyiangan dilakukan setelah tanaman berumur
2 minggu atau tergantung pada keadaan gulma di lapangan yaitu umur satu bulan
setelah tanaman atau pada saat penyiangan kedua dengan tinggi pembumbunan kira-
pengendaliannya dengan cara manual. Apabila tingkat ganguan hama lebih berat
kosentrasi 0,2%.
4.8.5 Panen
Panen dilakukan apabila batang, daun dan kelobot buah berubah warna
menjadi kuning, biji jagung sudah tampak keras, pada kondisi ini dikirakan kadar air
33
4.9.1 Tinggi tanaman (cm)
titik tumbuh atau 2 cm dari permukaan tanah sampai ujung daun yang tertinggi atau
terpanjang. Dimana setiap tanaman sampel dihitung semua tinggi tanaman dan
dengan interval 2 minggu sekali sampai bibit berumur 12 minggu yaitu pada minggu
ke 6, 8, 10 dan 12
minggu sekali mulai bibit berumur 4 minggu sampai bibit berumur 12 minggu yaitu
Jumlah daun yang dihitung adalah daun yang telah terbuka sempurna,
termasuk daun yang gugur juga dihitung. Dimana setiap tanaman sampel dihitung
jumlah daun dan kemudian dirata-ratakan Pengukuran dilakukan pada saat tanaman
berumur 4 minggu dengan interval 2 minggu sekali sampai akhir penelitian yaitu
34
4.9.4. Berat tongkol pertanaman sampel (gr)
yang paling berat dan panjang tongkol lebih besar dari 15 cm ditimbang lalu dihitung
setiap tanaman sampel dan kemudian dirata-ratakan . Pengukuran dilakukan pada saat
ciri-ciri tongkol yang paling panjang tongkol lebih besar dari 15 cm ditimbang lalu
BAB V
35
5.1. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan dari data rataan pengaruh
pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Jarak Tanam serta interaksi keduanya pada
parameter yang diamati seperti tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, berat
tongkol pertanaman sampel, berat tongkol perplot dapat dilihat pada Lampiran 4
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman umur 6 sampai
perlakuan Pupuk Kandang Ayam pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang
sangat nyata dan Jarak Tanam pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang
nyata, sedangkan interaksinya juga menunjukkan pengaruh yang tidak nyata pada
umur 12 minggu.
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari tinggi tanaman jagung pada
perlakuan Pupuk Kandang Ayam dan Jarak Tanam dapat dilihat nilai tertinggi dan
nilai terendah pada tanaman jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada
A3J3 sebesar 56,28 cm dan nilai terendah pada A0J1 sebesar 40,82 cm. Dari hasil
rataan pada tinggi tanaman jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1.
36
Perlakuan J1 J2 J3 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam diameter batang umur 6 sampai
dengan 12 minggu dapat dilihat pada lampiran 8 sampai lampiran 11. Untuk
perlakuan Pupuk Kandang Ayam pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang
sangat nyata dan Jarak Tanam pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh tidak
nyata sedangkan interaksinya juga menunjukkan pengaruh yang tidak nyata pada
umur 12 minggu.
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari diameter batang jagung pada
perlakuan Pupuk Kandang Ayam dan Jarak Tanam dapat dilihat nilai tertinggi dan
nilai terendah pada tanaman jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada
A3J3 sebesar 5,69 mm dan nilai terendah pada A0J1 sebesar 3,54 mm. Dari hasil
rataan pada diameter batang jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.2.
37
Perlakuan J1 J2 J3 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah daun umur 6 sampai
dengan 12 minggu dapat dilihat pada Lampiran 12 sampai Lampiran 15. Untuk
perlakuan Pupuk Kandang Ayam pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang
sangat nyata dan Jarak Tanam pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang
nyata, sedangkan interaksinya juga menunjukkan pengaruh yang tidak nyata pada
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari jumlah daun jagung pada perlakuan
Pupuk Kandang Ayam dan Jarak Tanam dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai
terendah pada tanaman jagung berumur 6 sampai dengan 12 minggu yaitu nilai
tertinggi pada A3J3 sebesar 213,34 helai dan nilai terendah pada A0J1 sebesar 123,94
helai. Dari hasil rataan pada jumlah daun jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.3.
38
Perlakuan J1 J2 J3 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam berat tongkol pertanaman sampel
umur 12 minggu dapat dilihat pada Lampiran 16. Untuk perlakuan Pupuk Kandang
Ayam pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dan untuk
perlakuan Jarak Tanam pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang nyata,
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat tongkol pertanaman sampel
jagung pada perlakuan Pupuk Kandang Ayam dan Jarak Tanam dapat dilihat nilai
tertinggi dan nilai terendah pada jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada
A3J3 sebesar 26,85 gr dan nilai terendah pada A0J1 sebesar 21,28 gr. Dari hasil
rataan pada berat tongkol pertanaman sampel jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel
5.4.
Tabel 5.4. : Rataan Berat Tongkol Pertanaman Sampel Jagung Umur 12 MST.
39
Perlakuan J1 J2 J3 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam berat tongkol perplot umur 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 17. Untuk perlakuan Pupuk Kandang Ayam
pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dan untuk perlakuan
Jarak Tanam pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang nyata, sedangkan
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat tongkol perplot jagung pada
perlakuan Pupuk Kandang Ayam dan Jarak Tanam dapat dilihat nilai tertinggi dan
nilai terendah pada jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada A3J3 sebesar
230,47 gr dan nilai terendah pada A0J1 sebesar 184,27 gr. Dari hasil rataan pada
berat tongkol perplot jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. : Rataan Berat Tongkol Perplot (gr) Jagung Umur 12 MST.
Perlakuan J1 J2 J3 Rataan
40
A1 201.88 217.34 200.66 206.63
5.2. Pembahasan
5.2.1 Pengaruh pupuk Kandang Ayam terhadap tertumbuhan dan produksi tanaman
jagung
dijelaskan bahwa perlakuan pupuk Kandang Ayam berpengaruh sangat nyata pada
umur 12 minggu terhadap parameter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun,
tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, berat tongkol pertanaman sampel dan
berat tongkol perplot. Hal ini di akibatkan pemberian pupuk Kandang Ayam yang
adanya Nitrogen maka lebih banyak hasil fotosintesis di alirkan ke tongkol atau biji
vitamin dan zat lainnya akan disimpan dalam pembentukan tongkol atau biji. Karena
41
pupuk Kandang Ayam juga berpengaruh sangat nyata terhadap berat tongkol
pertanaman sampel yang merupakan komponen dari berat tongkol perplot. Atau
dengan kata lain berat tongkol pertanaman sampel merupakan konversi dari berat
tongkol perplot.
tongkol perplot merupakan komponen dari berat tongkol pertanaman sampel. Apabila
berat tongkol pertanaman sampel semakin tinggi maka akan mengakibatkan berat
tongkol perplot akan semakin tinggi juga. Dalam hal ini berat tongkol pertanaman
sampel sangat nyata akibat pemberian pupuk Kandang Ayam, dengan demikian dapat
Dari seluruh parameter yang tidak menunjukkan pengaruh yang sangat nyata
seperti tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun di akibatkan karena
dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan (Hartono, 2010). Hal ini dapat
dimengerti bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari satu
pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, Jumlah daun, berat tongkol
42
Jarak Tanam berpengaruh nyata pada umur 12 minggu setelah tanam
terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun. Hal in disebabkan oleh jumlah populasi
tanaman per satu satuan luas, dimana semakin banyak populasi tanaman per satu
satuan luas akan mengakibatkan timbulnya persaingan ketat diantara tanaman dalam
memperoleh unsur hara, air dan cahaya matahari. Dengan cahaya yang kurang maka
bahwa tanaman tertinggi adalah pada perlakuan J3 (Jarak Tanam 75 x 25 cm). Hal ini
menunjukkan bahwa semakin padat populasi tanaman per satu satuan luas tanaman
akan semakin tinggi sebagai berusaha untuk mendapatkan cahaya matahari dengan
tongkol pertanaman sampel dan berat tongkol perplot. Hal ini di duga karena Jarak
Tanam yang semakin banyak, dimana tanaman dapat memanfaatkan energi hasil
tersebut digunakan untuk meningkatkan berat tongkol pertanaman sampel dan berat
tongkol perplot.
Jarak Tanam yang berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang. Hal ini
di duga karena diameter batang dikendalikan oleh faktor genetik, faktor lingkungan
dan tanaman itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Hartono (2010), yang
43
menentukan potensial untuk jumlah bunga , jumlah asimilasi yang diproduksi dan
pembagian fotosintesis.
5.2.3. Interaksi pemberian pupuk Kandang Ayam dengan Jarak Tanam terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman jagung.
Dari hasil analisis sidik ragam interaksi Pupuk Kandang Ayam dan Jarak
Tanam menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter yang
diamati pada. Menurut Mulyani (2002) menyatakan bahwa dibandingkan faktor lain,
sehingga faktor yang lain tersebut tertutup dan masing-masing faktor bekerja sendiri-
sendiri. Atau dengan kata lain masing masing perlakuan baik Pupuk Kandang Ayam
- Struktur tanah
- Apakah tanah itu lengkap mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh
tanaman.
Menurut Mulyani (2002), bahwa pada Pupuk Kandang Ayam terdapat unsur
Natrium yang ikut dalam proses fisiologi dengan kalium yaitu menghalangi atau
BAB VI
44
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
3. Interaksi pupuk Kandang Ayam dan Jarak Tanam tidak berpengaruh nyata
6.2. Saran
45
Dari hasil penelitian ini disarankan :
kg/tanaman (A3).
2. Untuk perlakuan Jarak Tanam lebih baik dengan dengan jarak tanam 75 x
25 cm (J3).
Kandang Ayam dengan dosis 1,5 kg/tanaman dan untuk penggunaan Jarak
Tanam 75 x 25 cm.
DAFTAR PUSTAKA
46
Adisarwanto, T. 2005. Budi Daya dengan Pemupukan yang Efektif dan
Pengoptimalan Peran Bintil Akar. Penebar Swadaya. Jakarta.
Intan, 2010. Aneka Jenis Media Tanam dan Penggunaanya. Penebar Swadaya
Jakarta.
Lakitan, B. 2005. Pengaruh Jarak Tanam Dan Pemupukan Terhadap Hasil Jagung
Manis, Pembina Lembaga Pusat Penelitian, Bogor.
Sarif. 2006. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung
47
Sumarno, 2006, Teknik Budidaya Jagung Manis, Penerbit Sinar Baru, Bandung.
Untung, S. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif dan
Efisien. Penebar Swadaya. Jakarta.
48