Pendekatan adalah suatu rangkaian tindakan yang terpola atau terorganisir berdasarkan prinsip-
prinsip tertentu (filosofis, psikologis, didaktis dan ekologis) yang terarah secara sistematis pada
tujuan-tujuan yang hendak dicapai
Pendekatan pembelajaran adalah suatu rangkaian tindakan pembelajaran yang dilandasi oleh
prinsip dasar tertentu (filosofis, psikologis, didaktis dan ekologis) yang mewadahi,
menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran tertentu.
Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran. Istilah – istilah tersebut memiliki kemiripan makna, sehingga
seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. istilah yang memiliki kemiripan
makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya.
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dengan kata lain pendekatan adalah konsep dasar
yang mewadahi, menginsipirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu. Macam – macam pendekatan pembelajaran antara lain pendekatan
kontekstual, pendekatan konstruktivisme, pendekatan deduktif, pendekatan induktif, pendekatan
proses, pendekatan konsep dan pendekatan sains, teknologi dan masyarakat.
(http://smacepiring.wordpress.com/2008/03/10/beda-strategi-model-pendekatan-metode-dan-
teknik-pembelajaran/ )
( http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ )
1. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US
Departement of Education, 2001). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar,
manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan
menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan
membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang
bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapinya.
(http://zalva-kapeta.blog.spot.com)
Pendekatan konstektual merupakan pendekatan yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat.pendekatan kontekstual sendiri dilakukan dengan melibatkan
komponen komponen pembelajaran yang efektif yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan,
masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya.
(http://maistrofisika.blogspot.com)
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting, yaitu
1. Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme. Guru
menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah
dikenal siswa. Jadi dengan demikian, mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan
informasi baru.
2. Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti
menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahui sebelumnya.
Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan
serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
3. Menerapkan. Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan
masalah. Guru dapet memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistic dan
relevan.
4. Kerjasama. Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang
signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi
masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya
membanti siswa mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten dengan dunia nyata.
5. Mentransfer. Peran guru membuat bermacam-macam pengelaman belajar dengan focus
pada pemahaman bukan hafalan
(http://ipotes.wordpress.com)
Pendekatan Konstruktivisme
Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai pembibimbing dan pengajar
dalam kegiatan pembelajaran. Olek karena itu , guru lebih mengutamakan keaktifan siswa dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai dengan
materi yang disajikan unutk meningkatkankemampuansiswasecarapribadi.
Jadi pendekatan konstruktivisme merupakan pembelajaran yang lebih mengutamakan
pengalaman langsung dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
(http://emanbateportofolio.blogspot.com)
(http://deceng.wordpress.com)
1. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk
menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan.
Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan.
Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum
ke sesuatu yang khusus.
(http://zalva-kapeta.blog.spot.coml)
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan
khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum
dan diikuti dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum ke dalam keadaan
khusus.
(http://maistrofisika.blogspot.com)
Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan
pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan
kesimpulan dari khusus menjadi umum.
(http://zalva-kapeta.blog.spot.com)
Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara
benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep adalah
klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep merupakan struktur
mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.
(http://www.sribd.com)
Pendekatan Konsep merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan
konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu
diperoleh. Ciri-ciri suatu konsep adalah
1. Tahap enaktik
1. Tahap simbolik
1) Simbol, lambang, kode, seperti angka, huruf. kode, seperti (?=,/) dll.
2) Membandingkan antara contoh dan non-contoh untuk menangkap apakah siswa cukup
mengerti akan ciri-cirinya.
1. Tahap ikonik
Tahap ini adalah tahap penguasaan konsep secara abstrak, seperti menyebut nama, istilah,
defmisi, apakah siswa sudah mampu mengatakannya.
1. Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada
pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting
untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih psikomotor
peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau
memodelkan dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah
proses yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerrja dan
sebagainya.
(http://maistrofisika.blogspot.com)
(http://www.sribd.com)
Pendekatan Science, Technology and Society (STS) atau pendekatan Sains, Teknologi dan
Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses,CBSA,
Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan. (Susilo, 1999). Istilah Sains Teknologi
Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris disebut Sains Technology Society (STS), Science
Technology Society and Environtment (STSE) atau Sains Teknologi Lingkungan dan
Masyarakat. Meskipun istilahnya banyak namun sebenarnya intinya sama yaitu Environtment,
yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan
pendekatan terpadu antara sains, teknologi, dan isu yang ada di masyarakat. Adapun tujuan dari
pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan,
sehingga mampu mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat
serta mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya.
Filosofi yang mendasari pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme, yaitu peserta
didik menyusun sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang telah
mereka ketahui.
(http://maistrofisika.blogspot.com)
Advertisement
1. Strategi Pembelajaran
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi
pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat
unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran
(target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat
yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif
untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan ditempuh sejak
titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard)
untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (J.R. David dalam Sanjaya,
2008:126). Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David,
Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna
perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang
keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Nana Sudjana
menjelaskan bahwa strategi mengajar (pengajaran) adalah “taktik” yang digunakan guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar (pengajaran) agar dapat mempengaruhi para siswa
(peserta didik) mencapai tujuan pengajaran secara lebih efektif dan efisien (Nana Sudjana dalam
Rohani, 2004:3).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran harus
mengandung penjelasan tentang metode/prosedur dan teknik yang digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain, strategi pembelajaran mempunyai arti yang lebih
luas daripada metode dan teknik. Artinya, metode/prosedur dan teknik pembelajaran merupakan
bagian dari strategi pembelajaran. Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif,
nyata, dan praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung.
( http://blog.beswandjarum.com/gilanggumilar )
( http://akhmadsudrajat.wordpress.com )
STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi Pembelajaran adalah suatu pola umum pembelajaran siswa yang tersusun secara
sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan, psikologi, didaktik, dan komunikasi dengan
mengintegrasikan struktur (urutan langkah pembelajaran) pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran/alat peraga, pengelolaan kelas, evaluasi, dan waktu yang diperlukan agar
siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pemeblajaran secara efektif dan efisien
Strategi terkait dengan kebijaksanaan guru dalam memilih pendekatan, metode, teknik
pembelajaran, dan model pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Terdapat banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya sebagai berikut.
1. Metode Ceramah
Metode ini merupakan metode paling kuno, artinya sejak proses pembelajaran diselenggarakan,
metode ceramah merupakan metode yang pertama kali diterapkan oleh para guru. Dalam metode
ini, guru menyelenggarakan proses pembelajaran secara lisan, artinya guru menjelaskan secara
lisan materi yang harus dipelajari Oleh anak didik.Untuk saat sekarang, metode ini kurang pas
sebab orientasi pembelajaran sekarang berpusat kepada anak didik, dan guru hanyalah sebagai
fasilitator pendidikan.
Metode Demonstrasi
Pembelajaran ini khusus untuk materi yang memerlukan peragaan media atau eksperimen.
Langkahnya adalah: informasi kompetensi, sajian gambaran umum materi bahan ajar, membagi
tugas pembahasan materi untuk tiap kelompok, menunjuk siswa atau kelompok untuk
mendemonstrasikan bagiannya, dikusi kelas, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.
Metode Debat
Debat adalah model pembalajaran dengan sisntaks: siswa menjadi 2 kelompok kemudian duduk
berhadapan, siswa membaca materi bahan ajar untuk dicermati oleh masing-masing kelompok,
sajian presentasi hasil bacaan oleh perwakilan salah satu kelompok kemudian ditanggapi oleh
kelompok lainnya begitu seterusnya secara bergantian, guru membimbing membuat kesimpulan
dan menambahkannya biola perlu.
STAD adalah salah satu model pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat
kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan bahan belajar-LKS-modul secara kolabratif, sajian-
presentasi kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan
tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan berikan reward.
NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat
kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar
(untuk tiap kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa, tiap
siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang sama) kemudian bekerja kelompok, presentasi
kelompok dengan nomor siswa yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi
kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan beri
reward.
Jigsaw
Model pembelajaran ini termasuk pembelajaran koperatif dengan sintaks seperti berikut ini.
Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan bahan ajar (LKS) yang
terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok, tiap anggota
kelompok bertugas membahas bagian tertentu, tiap kelompok bahan belajar sama, buat
kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi,
kembali ke kelompok asal, pelaksanaan tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli,
penyimpulan dan evaluasi, refleksi.
Problem Terbuka
SAVI
Model pembelajaran ini tergolong tipe koperatif dengan sintaks: Guru menyajikan materi
klasikal, berikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan
sebangku-sebangku (think-pairs), presentasi kelompok (share), kuis individual, buat skor
perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.
Model koperatif tipe GI dengan sintaks: Pengarahan, buat kelompok heterogen dengan orientasi
tugas, rencanakan pelaksanaan investigasi, tiap kelompok menginvestigasi proyek tertentu (bisa
di luar kelas, misal mengukur tinggi pohon, mendata banyak dan jenis kendaraan di dalam
sekolah, jenis dagangan dan keuntungan di kantin sekolah, banyak guru dan staf sekolah),
pengolahan data penyajian data hasil investigasi, presentasi, kuis individual, buat skor
perkembangan siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.
Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah
pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang
tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang
jumlah siswanya terbatas. Arti lain mengatakan bahwa Teknik adalah cara kongkret yang dipakai
saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti- ganti teknik meskipun dalam koridor
metode yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran.
(http://blog.beswandjarum.com/gilanggumilar/2010/12/06/perbedaan-pendekatan-strategi-dan-
metode-pembelajaran/)
MODEL PEMBELAJARAN
Model adalah suatu bentuk tiruan (replika) dari suatu benda yang sesungguhnya
Suatu contoh konseptual atau prosedural dari suatu program,sistem, atau proses yang dapat
dijadikan acuan atau pedoman dalam mencapai tujuan.
Model Pembelajaran adalah contoh pola atau struktur pembelajaran siswa yang didesain,
diterapkan, dan dievaluasi secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pengertian lain Model Pembelajaran adalah suatu contoh bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas.
Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran
Silakan dibaca juga :
Model pembelajaran kurikulum 2013
METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah dan cara yang digunakan guru
dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Metode adalah jabaran dari pendekatan. Satu pendekakatan bisa dijabarkan ke dalam berbagai
metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan prosedur pembelajaran yang difokuskan
pada pencapaian tujuan pembelajaran
TEKNIK PEMBELAJARAN
Teknik Pembelajaran adalah cara-cara konkrit yang dipakai saat proses pembelajaran
berlangsung. Guru dapat berganti-ganti teknik pembelajaran meskipun dalam koridor metode
yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran
Contoh Penerapan
Pendekatan : Contextual Teaching and Learning
Metode : Cooperative Learning
Teknik : Diskusi Kelompok, Inquiry Kepustakaan, Tanya Jawab
Model : Jigsaw
Pendekatan : PAKEM
Metode : Tanya Jawab
Teknik : Siswa membuat dan menjawab pertanyaan sendiri
Model : Snowball Throwing
Di dalam Kurikulum 2013 yang sekarang mulai diterapkan di sebagian sekolah-sekolah piloting
ada dikenal namanya istilah Pendekatan Saintifik. Secara Istilah pengertian dari pendekatan
saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
Langkah-langkah pada Proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintik sering
dikenal dengan pendekatan 5M terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kegiatan belajar dalam mengamati antara lain : Membaca, mendengar, menyimak, melihat
(tanpa atau dengan alat).
Kegiatan belajar dalam menanya antara lain : Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik)
Kegiatan belajar dalam mengumpulkan informasi antara lain : melakukan eksperimen, membaca
sumber lain selain buku teks, mengamati objek/ kejadian/
aktivitas, dan wawancara dengan nara sumber.
Kegiatan belajar dalam mengasosiasi antara lain : mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan antar fakta, fakta dengan
konsep, konsep dengan konsep.
Kegiatan belajar dalam menyimpulkan antara lain : Menyampaikan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran memiliki banyak sekali definisi namun masing-masing masih memiliki
hubungan. Namun secara konseptual Pendekatan pembelajaran dapat di definisikan sebagai suatu
cara pandang atau orientasi yang dilakukan terhadap proses pembelajaran, yang mewadahi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu untuk mencapai
tujuan intruksional tertentu. Disini berarti pendekatan pembelajaran merupakan suatu fokus
orientasi yang digunakan guru dan murid selama proses pembelajaran berlangsung, fokus
orientasi pembelajaran tersebut terbagi kedalam dua bagian yakni: 1) pembelajaran berorientasi
pada siswa (student centered approach) berarti fokus yang menjadi pusat pembelajaran terdapat
pada siswanya, siswa yang dituntut untuk active dalam pembelajaran guru hanya sebagai
fasilitator yang memfasilitasi dan mendampingi siswanya. 2) pembelajaran berorientasi pada
guru (teacher centered approach) yakni pembelajaran berpusat pada guru, guru memunyai
peranan yang sangat penting, guru menjadi sumber informasi dan gurupun bias menentukan apa
saja yang harus dikuasai siswa.
2. Strategi Pembelajaran
Setelah menetapkan suatu pendekatan pembelajaran maka diturunkan menjadi strategi
pembelajaran. Strategi pembelajaran memunyai arti sempit dan arti luas. Strategi pembelajaran
dalam arti sempit adalah suatu cara yang di gunakan untuk mencapai tujuan ini memiliki arti
yang sama dengan metode. Dalam pengertian luas sebagaimana dikemukakan Newman dan
Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap
usaha, yaitu:
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan
sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera
masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif
untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik
awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran(standard) untuk
mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha. Jika kita terapkan dalam
konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku
dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling
efektif.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik
pembelajaran.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran
baku keberhasilan.
Dengan kata lain strategi pembelajaran dalam arti luas adalah keseluruhan cara yang digunakan
untuk mencapai tujuan kompetensi siswa yang didalamnya mencakup pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan prosedur, atau cara yang digunakan yang digunakan oleh
guru untuk mengimplementasikan rencana-rencana praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Jadi metode berfokus pada pencapaian tujuan pembelajaran. metode juga harus disesuaikan
dengan strategi pembelajaran. Berbagai macam metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran antara lain seperti: metode ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, laboratorium,
pengalaman lapangan, brainstorming, debat, simposium, dan sebagainya. Masing-masing metode
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing seperti contohnya metode ceramah
metode ini memiliki kelebihan tidak memerlukan banyak biaya, murah, hemat waktu, dan dapat
mencakup banyak materi dalam sekali penyampaian namun memiliki kekurangan kemampuan
siswa terbatas dengan apa yang disampaikan oleh guru. Begitu juga metode-metode yang lainya
oleh karena itu perlu dipertimbangkan juga antara metode yang digunakan dengan kondisi
dilapangan.
4. Teknik pembelajaran
Teknik adalah cara khusus untuk mengimplementasikan metode dalam sebuah proses
pembelajaran. Teknik tergantung kondisi di lapangan, teknik dapat berubah-ubah tergantung
guru dan kondisi pada saat praktek di lapangan.
5. Model Pembelajaran
Mengapa model di bahas di akhir karena model merupakan wadah keseluruhan dari proses
pembelajaran itu sendiri. seluruh proses dalam pembelajaran dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas itu di sebut model pembelajaran. Jika keseluruhan konsep ini dibentuk
menjadi sebuah desain visual maka akan tercipta kurang lebih sepert
Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran
Sebagai guru dan calon guru tentunya kita sudah akrab dengan istilah pendekatan, strategi, metode,
teknik, taktik, dan model dalam pembelajaran. Keenam istilah tersebut sering tercantum dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran kita. Akan tetapi, benarkah kalau sebenarnya kita mengetahui dengan baik
pengertian dari istilah-istilah yang sering kita gunakan tersebut? yakin bisa menerangkan definisinya
secara tepat saat ditanyakan?
Bertujuan untuk memantapkan pemahaman kita tentang istilah-istilah tersebut, maka tulisan ini saya buat.
Tujuannya sederhana, sebagai pengingat saat dibutuhkan. Pengertian-pengertian dari istilah tersebut saya
rangkumkan dari sumber terpercaya sehingga secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.
Sebelum masuk ke pengertian dan pembahasan masing-masing istilah, coba perhatikan gambaran berikut
ini untuk lebih memudahkan pemahaman dari posisi masing-masing yang saling berhubungan satu
dengan yang lain.
Dari gambar diatas, dapat kita lihat dengan jelas bagaimana tingkatan/ posisi masing-masing istilah.
Berikut ini, pembahasan selengkapnya tentang masing-masing istilah tersebut:
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses
pembelajaran. Ada dua jenis pendekatan pembelajaran, yaitu:
a. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi berpusat pada siswa ( Student Centered Approach )
Pendekatan ini dikenal juga dengan pendekatan expository, pendekatan ini menekankan pada
penyampaian informasi yang disampaikan sumber belajar (bisa guru atau nara sumber) kepada peserta
didik. Melalui pendekatan ini sumber belajar dapat menyampaikan materi secara tuntas.
Pendekatan ini tepat digunakan saat materi yang diberikan bersifat informatif yaitu materi yang berisi
konsep-konsep dan prinsip dasar yang perlu dipahami peserta didik secara pasti. Pendekatan ini juga
cocok digunakan pada peserta didik yang jumlahnya banyak.
Ciri-ciri pendekatan expository sebagai berikut;
1) Adanya dominasi sumber belajar dalam pembelajaran,
2) Bahan ajar atau materi terdiri dari konsep-konsep dasar atau materi yang baru bagi peserta didik,
3) Materi cenderung bersifat informatif, dan
4) Terbatasnya sarana pembelajaran.
Pendekatan ini dinenal juga dengan pendekatan inquiry. Pendekatan ini memiliki kesamaan konsep
dengan istilah seperti discovery, problem solving, dan reflektif thinking. Semua istilah ini sama yaitu
dalam penerapannya berusaha untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat belajar
melalui kegiatan-kegiatan secara sistematis atas suatu permasalahan. Pendekatan ini memberikan peluang
peserta didik untuk dapat menemukan sendiri berbagai hal yang mereka pelajari, sehingga peserta didika
akan merasa puas.
Pendekatan ini menggunakan cara penelaahan dan pencarian terhadap suatu hal secara kritis dan analitis,
sehingga pengalaman belajar pun lebih bermakna dibandingkan hanya mendengarkan dan mengerjakan
soal. Peran sumber belajar/ guru sebagai fasilitator dalam memberikan arahan kegiatan agar pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan efisian.
2. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran secara sempit dapat diartikan hampir sama dengan metode yaitu sebagai cara yang
digunakan dalam rangka pencapaian tujuan. Sedangkan arti secara luas menurut Newman dan Logan
(Abin Syamsudin Makmun, 2003) strategi pembelajaran memiliki empat unsur, sebagai berikut;
a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil dan sasaran yang harus dicapai.
b. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama yang paling efektif untuk mencapai sasaran,
c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah yang akan ditempuh sejak titik awal sampai
mencapai sasaran.
d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur dan patokan ukuran untuk mengukur dan menilai taraf
keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.
Dengan melihat bebarapa unsur tersebut, maka bisa dikatakan bahwa strategi adalah cara atau langkah-
langkah terbaik yang dilakukan dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat mencapai tujuan
pembelajaran sesuai rencana yang telah dibuat.
3. Metode Pembelajaran
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan
belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan
dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu metode akan menunjukkan
fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran.
Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, sebab secara umum menurut kamus
Purwadarminta (1976), metode adalah cara yang telah teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai
sesuatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode
berasal dari kata method (Inggris), artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memeroleh sesuatu.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas jelas bahwa pengertian Metode pada prinsipnya sama yaitu
merupakan suatu cara dalam rangka pencapaian tujuan, dalam hal ini dapat menyangkut dalam kehidupan
ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan.
Unsur–unsur metode dapat mencakup prosedur, sistimatik, logis, terencana dan aktivitas untuk mencapai
tujuan. Adapun metode dalam pembahasan ini yaitu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistimatik dan disengaja untuk menciptakan
kondisi-kondisi agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam kegiatan
pembelajaran tersebut tidak dapat lepas dari interaksi antara sumber belajar dengan warga belajar,
sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara dalam pelaksanaannya. Interaksi
dalam pembelajaran tersebut dapat diciptakan interaksi satu arah, dua arah atau banyak arah. Untuk
masing-masing jenis interaksi tersebut maka jelas diperlukan berbagai metode yang tepat sehingga tujuan
akhir dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.
Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan materi saja, sebab
sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran mempunyai tugas cakupan yang luas yaitu disamping
sebagai penyampai informasi juga mempunyai tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga
warga belajar dapat belajar untuk mencapai tujuan belajar secara tepat. Jadi, metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut maka kedudukan metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup sebagai
cara dalam:
a. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka memberikan dorongan
kepada warga belajar untuk terus mau belajar
b. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan rangsangan untuk tumbuhnya
minat belajar warga belajar yang didasarkan pada kebutuhannya
c. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam menyampaikan bahan
dalam kegiatan pembelajaran
d. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar
e. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan kreativitas warga belajar sesuai
dengan potensi yang dimilikinya
f. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk mengetahui
keberhasilan pembelajaran
g. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk mencari pemecahan masalah
yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran.
Perbedaan antara strategi dengan metode, jika strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi
merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving
something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi;
(3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9)
simposium, dan sebagainya.
4. Teknik Pembelajaran
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian,
teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan
suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa
yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan
penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas
yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat
berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
5. Taktik Pembelajaran
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik
pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan
metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam
penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of
humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak
menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu.
Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan
kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini,
pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat).
6. Model Pembelajaran
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai
menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi,
model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus
atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A.
Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu:
a. Model interaksi sosial;
b. Model pengolahan informasi;
c. Model personal-humanistik; dan
d. Model modifikasi tingkah laku.
Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan
strategi pembelajaran.
Demikian, pembahasan tentang Pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan model pemebelajaran
semoga dapat memperkaya khasanah keilmuan kita dan mampu kita pergunakan sebaik-baiknya untuk
membuat suatu pembalajaran yang luar biasa karena didesain oleh guru-guru yang kompeten dan kreatif
dalam membuat perencanaan pembelajaran.