BAB I
PENDAHULUAN
Seledri telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu di Eropa sebagai unsur
pengobatan dan penyedap masakan. Plinius Tua telah menuliskannya sejak awal
Seledri (Apium graveolens L.) berasal dari daerah subtropik Eropa dan Asia.
Menurut ahli sejarah botani, daun seledri telah dimanfaatkan sebagai sayuran sejak
tahun 1640, dan diakui sebagai tumbuhan berkhasiat obat secara ilmiah baru pada
tahun 1942
rumput yang berasal dari benua Amerika yang digunakan sebagai bumbu penyedap
makanan dan bersifat obat yang mujarab menurunkan tekanan darah tinggi,
mengobati kerontokan rambut, mengatasi sukar tidur, meperlancar buang air seni dan
Pada dasarnya prospek seledri sangat cerah, baik di pasaran dalam negeri
seledri di Indonesia pada umumnya masih dalam skala kecil yang dilakukan sebagai
belum dikelola secara komersial dan diantaranya dapat merujuk pada data dari Badan
Pusat Statistik (BPS) tentang hasil survey pertanian tanaman sayuran di Indonesia
pada tahun 2008, ternyata belum ditemukan data luas panen dan produksi seledri
(Sutrisna, 2005).
pertanian didominasi oleh tanah gambut, tanah berpasir dan tanah Podsolik Merah
unsur hara, baik makro maupun mikro pada berbagai jenis tanah yang kurang subur
adalah dengan pemberian pupuk. Pemberian pupuk atau unsur hara ini selain
diberikan lewat tanah dapat pula diberikan lewat daun. Menurut Lingga dan Marsono
3
(2001), kelebihan utama dari pupuk daun, yaitu penyerapan haranya berjalan lebih
teknik budidaya yang belum sempurna, masalah tanah masam dan pengendalian
hama penyakit. Salah satu tehnik budidaya yang perlu mendapat perhatian adalah
Pemupukan yang berasal dari bahan an organik dapat menyebabkan kerusakan tanah
dan lingkungan. Pupuk organik merupakan salah satu upaya untuk menambah unsur
hara tanah yang sedang digalakkan pada saat ini karena pupuk organik harganya
murah, mudah didapat dan ramah lingkungan. Salah satu pupuk organik yang dapat
Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila
ditambahkan ke dalam tanah atau ke tanaman, dapat memperbaiki sifat fisik, sifat
kimia, dan sifat biologi tanah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Pemupukan dapat diartikan sebagai cara-cara atau metode serta usaha-usaha yang
dilakukan dlam pemberian pupuk atau unsur hara ke tanah atau ke tanaman yang
Tumbuhan herbal bernama seledri ini berasal dari daerah subtrotip Eropa dan
Asia. Nama ilmiahnya adalah Celery Apium gravoelens, Linn. Tumbuhan di dataran
tinggi pada ketinggian di atas 900 m dari permukaan laut. Seledri mengandung
4
kalori.
unsur hara N, P, K maka tidak dapat tumbuh dengan sempurna. Fungsi N dalam
vegetatif. Fungsi P sebagai pembentukan bunga, buah dan biji serta merangsang
pertumbuhan akar menjadi memanjang dan tumbuh kuat sehingga tanaman akan
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang
kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa
dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain
berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing
(urine) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro
(Purwono, 2005).
Pupuk Urea merupakan pupuk N yang terbuat dari gas amoniak dan gas asam
arang.Persenyawaan kedua zat ini mengandung N 46%. Urea termasuk pupuk yang
higroskopis (mudah menarik uap air). Pada kelembaban 73% ia sudah menarik uap
Pemberian pupuk Urea dalam tanah, dengan bantuan enzim urea akan segera
keduanya berbentuk gas dan mudah hilang dari tanah. Namun demikian amonia
(Apium graveolens L.), maka penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut dengan
mengangkat judul “Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk Urea
penelitian itu ditujukan hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang
Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk Urea merupakan variabel bebas, serta
variabel terikat, secara sederhana kerangka pemikiran didalam penelitian ini dapat
Pupuk Urea
Pelaksanaan Penelitian
Metode Penelitian
Rancangan Acak Kelompok
Metode Analisa
Sidik Ragam Linier
9
Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan tofografi datar dan jenis tanah top soil yang
berada pada ketinggian ± 50 m dari permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Tanaman Seledri terdiri atas bagian akar, batang, daun, bunga, dan buah
sebagai bagian terpenting dari hasil utama produk. Bagian-bagian tubuh tumbuhan
(Agus, 2002 ).
2.2.1. Akar
Akar seledri berupa akar tunggang dengan warna putih kotor. Pada akar,
terdapat rambut – rambut akar yang merupakan perluasan dari sel – sel epidermis
akar. Akar sebagai tempat masuknya mineral dari tanah menuju ke seluruh bagian
tumbuhan.
2.2.2. Batang
pendek tidak berkayu, bersegi, beralur, beruas, bercabang tegak dan berwarna hijau
pucat.
2.2.3. Daun
ganjil dengan anak daun terdiri dari 3-7 helai serta mempunyai tangkai daun yang
panjang. Pangkal dan ujung daun runcing, tepi daun beringgit dan panjang daun 2-7,5
2.2.4. Bunga
Bunga berupa bunga majemuk berbentuk payung dan berwarna hijau. Panjang
tangkainya sekitar 2 cm. Mahkota berwarna putih atau ungu tergantung pada
varietasnya. Sebagian bunga cabai menyerbuk sendiri, tetapi mudah juga dilakukan
persilangan.
2.2.5. Buah
Ukuran buah beragam, memiliki rongga dengan jumlah berbeda-beda sesuai dengan
2.2.6. Biji
putih atau kuning jerami dan memiliki lapisan kulit keras di bagian luarnya. Biji
2.3.1. Tanah
Pertumbuhan tanaman seledri akan baik pada tanah yang datar atau sedikit
miring, solum dalam dan mempunyai draenasi yang baik, tanah gembur, subur, dan
13
permeabilitas sedang. Tanah yang baik bagi pertumbuhan harus mampu menahan air
yang cukup dan hara yang tinggi secara alamiah dan hara tambahan.
Persyaratan tanah yang ideal untuk tanaman seledri adalah harus subur,
gembur, banyak mengandung bahan organik (humus), tata udara (aerasi), dan tata air
(drainase) tanah baik, serta reaksi tanah (pH) antara 5,5-6,5 atau optimum pada pH
6,0-6,8.
kalsium, dan boron. Jika tanah kekurangan natrium maka pertumbuhan tanaman
seledri akan merana (kerdil). Demikian juga jika tanah kekurangan unsur kalsium
atau belah-belah.
Tanaman seledri dapat tumbuh dan beradaptasi di semua jenis tanah, baik tanah yang
bertekstur ringan sampai berat. Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman seledri
masam (pH kurang dari 5,5), pertumbuhan kalian sering mengalami hambatan,
mudah terserang penyakit akar bengkak atau “Club root” yang disebabkan oleh
cendawan Plasmodiophora brassicae Wor. Sebaliknya pada tanah yang basa atau
14
alkalis (pH lebih besar dari 6,5) tanaman terserang penyakit kaki hitam (blackleg)
rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi,
karena tanaman seledri suka pada cahaya matahari secara langsung. Sedangkan
organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh pemberian pupuk
kandang yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk kandang diberikan saat penggemburan
agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan
(Suhardi, 1990). Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya
tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira
penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur
(Cahyono, 2008).
Syarat tanah ideal untuk tanaman seledri adalah subur, gembur dan banyak
mengandung bahan organik (humus), tidak menggenang (becek), tata udara dalam
tanah berjalan dengan baik dan pH antara 6-7. Seledri dapat ditanam pada berbagai
jenis tanah, namun untuk pertumbuhan yang paling baik adalah jenis tanah lempung
15
berpasir seperti tanah andosol. Pada tanah-tanah yang mengandung liat perlu
(Suhardi, 1990).
Tanah yang paling baik untuk tanaman sawi sudah tentu tanah yang subur.
yang dimaksud dengan tanah subur adalah tanah yang akan kaya zat hara yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman. Tapi kesuburan tanah juga belum cukup menjamin
berhasilnya tanaman. selain menghendaki tanah yang subur, tanaman seledri juga
membutuhkan air yang cukup dan kepadatan tanah yang memadai pula
(Jumin, 2002).
tegak. Hal ini berhubungan dengan kinerja akar dalam tanah. Oleh sebab itu, tanah
harus menyediakan ruang yang cukup bagi perakaran tanaman. Pada teknik
perakaran.
Kelembaban tanah harus cukup dengan ditandai oleh kandungan air yang
tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Normal tidaknya kelembaban tanah dan
gembur tidaknya tanah dapat diamati dengan menguji daya serap tanah terhadap air.
Caranya adalah tanah disiram air, lalu perhatikan lamanya air tersebut terserap ke
lama satu jam, maka tanah masih bisa dikatakan cukup mampu menjaga kelembaban.
16
Apabila lebih dari itu berarti tanahnya tergolong liat dan bisa membuat tanah becek
(Sunarjono, 2008).
Tanah perlu diperhatikan dalam budidaya seledri yaitu jenis tanah dan derajat
keasaman ( pH ) tanah.
1. Jenis Tanah
Tanah yang digunakan sebagai media tanam sebaiknya merupakan tanah yang
gembur, perakaran akan mudah untuk melakukan proses respirasi atau pernapasan.
Tanah yang remah dan berbutir – butir memiliki aerasi dan daya tahan air yang baik.
Selain itu, akar juga akan mudah manembus saat mencari bahan makanan. Tanah
yang baik adalah jenis aluvial dan andosol karena kedua tanah ini memiliki komposisi
Derajat keasaman (pH) tanah yang ideal untuk pertumbuhan tanaman seledri
berkisar antara 4,5 – 7. Pada pH yang terlalu rendah (di bawah 4), tanaman akan
keracunan aluminium (AL) dan besi (Fe) atau kekurangan unsur hara yang penting,
misalnya fosfor. Sementara, pada pH yang terlalu tinggi tanaman juga dapat
Untuk mengatasi hal ini, dapat dilakukan penambahan bahan – bahan kimia
tertentu. Jika tanah terlalu asam, untuk mengatasinya dapat menambahkan kation
basa seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), atau kalium (K). Senyawa yang paling
umum digunakan adalah kation basa CA dalam bentuk kalsium oksida (CaO) atau
lebih populer dengan sebutan kapur kalsit. Selain kapur kalsit, dapat juga digunakan
dolomit. Dolomit adalah mineral yang berasal dari alam serta mengandung unsur hara
magnesium dan kalsium berbentuk tepung dengan rumus kimia CaMg (CO 3)2. Selain
kapur, untuk meningkatkan pH tanah dapat pula menggunakan abu sekam atau abu
Sementara itu untuk menurunkan pH tanah yang terlalu asam dapat dilakukan
2.3.2. Iklim
Seledri termasuk salah satu jenis sayuran daerah subtropis yang beriklim dingin.
antara 1000-1200 m dpl, udara sejuk dengna kelembaban antara 80 %-90 % serta
18
cukup mendapat sinar matahari. Seledri kurang tahan terhadap air hujan yang tinggi.
Oleh karena itu, penanaman seledri sebaiknya pada akhir musim hujan atau periode
bulan-bulan tertentu yang keadaan curah hujannya berkisar antara 60-100 mm per
bulan.
Seledri membutuhkan iklim kering dengan lama penyinaran 12 jam per hari,
terutama pada masa pembungaan dan pembuahan. Untuk itu, sebaiknya seledri
ditanam pada awal musim kemarau. Namun untuk mendapatkan keuntungan yang
lebih tinggi, karna harga jualnya melonjak, seledri dapat ditanam pada musim hujan.
2.3.3. Air
hidupnya mulai dari perkecambahan sampai panen. Dalam jaringan tanaman secara
fungsional air berperan sebagai pelarut dalam proses fisiologis dan merupakan alat
yang dapat membawa zat hara serta gas dari luar ke dalam jaringan tanaman
(Sunarjono, 2008).
mineral dari larutan didalam tanah melalui air. Di sinilah peranan air bagi kehidupan
tumbuh-tumbuhan.
19
Seperti lazimnya tanaman lain, tanaman sawi juga sangat membutuhkan air.
Air berfungsi sebagai media pengangkutan unsur – unsur hara yang ada di dalam
Air yang digunakan sebaiknya tidak mengandung kadar garam terlalu tinggi.
Sel – sel tanaman sawi sangat rentan terhadap pengaruh kadar garam. Tanaman sawi
pada larutan dengan kadar garam tinggi dapat terhambat pertumbuhannya, bahkan
mati. Selain itu, air yang digunakan sebaiknya bebas dari polutan dan logam berat.
Yang dimaksud curah hujan di sini adalah air hujan dengan segala bentuknya
yang diterima oleh bumi, seperti air embun, kabut dan segenap jumlah air yang turun
berbagai macam. Banyak air yang di terima pada permukaan tanah diukur dengan
tebalnya lapisan air permilimeter, apabila air tidak mengalir, tidak menguap dan tidak
hidupnya mulai dari perkecambahan sampai panen. Dalam jaringan tanaman secara
fungsional air berperan sebagai pelarut dalam proses fisiologis dan merupakan alat
yang dapat membawa zat hara serta gas dari luar kedalam jaringan tanaman
(Yati, 2010).
Pupuk kandang juga berperan untuk pertumbuhan dan hasil produksi tanaman
seledri. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang
20
sangat dipengaruhi beberapa faktor antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan
hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakuan dan penyimpanan
sebelum diaplikasikan.
(top soil), meningkatan populasi jasad renik, mempertinggi daya serap dan daya
(Musnamar, 2006).
Pupuk kandang dipilih yang benar - benar matang, pupuk kandang yang masih
mentah (basah) akan terurai dulu didalam tanah dengan mengeluarkan panas yang
dapat mematikan tanaman. Bila pupuk kandang yang diberikan belum atau tidak
Terdapat 2 jenis pupuk kandang yaitu : padat dan cair yang biasanya dipergunakan
adalah pupuk padat karena lebih mudah mengumpulkanya daripada jenis yang cair.
(Lingga, 2007).
nitrogen, phosphor, dan kalium, juga mengandung unsure mikro seperti kalsium,
magnesium, tembaga, dan sejumlah kecil mangan, coper, dan boron. Kebutuhan
pupuk kandang untuk tanaman seledri yaitu 5 – 10 ton/ha atau sama dengan 0,5 – 1
tanah, ini terjadi akibat penguraian yang dilakukan organisme tanah terhadap bahan
organik yang terdapat pada pupuk kandang mempunyai sifat pereka yang mengikat
butir - butir tanah menjadi butiran yang lebih besar (Hardjowigono, 1997).
Bahan organik yang terkandung dalam pupuk kandang mempunyai daya serap
yang tinggi terhadap air tanah. Karena itu pupuk kandang (kotoran lembu) sering kali
mempunyai pengaruh tanaman pada musim kering karena dapat menyerap air
(Musnawar, 2009).
Menaikan kondisi kehidupan dalam tanah. Hal ini terutama disebabkan oleh
organisme didalam tanah yang dapat memanfaatkan bahan organik, misalnya pupuk
kandang lembu yang kita berikan pada tanah sebelumnya diserap oleh akar tanaman.
peguraian yang dilakukan oleh jasad renik dengan jalan pembusukan peragian dari
proses pembusukan ini, semakin banyak juga banyak juga jasad renik memperoleh
makanan dan sumber tenaga. Semakin banyak pupuk kandang (kotoran lembu) yang
diberikan, semakin banyak pula jasad renik yang dapat hidup didalam tanah. Tetapi
pemberian pupuk kandang harus tetap disesuaikan dengan tanaman yang kita
Sebagai sumber zat hara bagi tanaman. Kelebihan pupuk kandang dari pupuk
buatan ialah bahwa pupuk kandang sapi dan kambing. Pemupukan dengan
menggunakan pupuk kandang ini memberikan hasil terbaik dari jenis kotoran hewan
22
yang ada, hal ini di karenakan, sapi dan kambing memakan bermacam - macam jenis
daun. Sehingga kotoran yang dihasilkan banyak mengandung nitrat dan amonia, yang
cocok, terutama bahan organik yang berasal dari pupuk kandang (kotoran lembu),
pemberian pupuk kandang untuk tanaman seledri dilakukan pada saat pengolahan
media tanam, penggunaan pupuk kandang (sapi) sebagai media tanam yang dapat
Lingga (2007), pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen
(N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan
tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus
kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya
sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat
kering dan tertutup rapat. Pupuk Urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan
pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang dan daun. Selain itu
23
nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna
dalam pembentukan Fotosintesis. Fungsi lain ialah membentuk protein, lemak dan
berbagai persenyawaan organik lainya. Pupuk nitrogen atau pupuk buatan adalah
jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia
sehingga memiliki persentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara
yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal
dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya
satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya
Pupuk nitrogen dalam bentuk urea sudah menjadi kebutuhan bagi tanaman.
pemupukan. Karena pupuk merupakan salah satu unsur hara yang di butuhkan
yang tepat sesuai anjuran. Strategi pemberian unsur hara N yang optimal bertujuan
tanaman, maka peningkatan kesuburan tanah secara alami melalui daur ulang nutrisi
melapuk, yang ternyata dapat menyuburkan tanah sehingga tanah tersebut mampu
Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar
1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau
fotosintesa
lain-lain
4. Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura,
2. Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini
3. Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari
5. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak
sebelum waktunya.
Menurut Sarif (1996), Nitrogen dalam tanah mudah hilang dan kurang efektif
karena :
- Mudah terbakar oleh sinar matahari, sedangkan akar tanaman belum sempat
menyerapnya
dosis 2- 3 gr per tanaman . Pupuk diberikan ke dalam sebuah lingkaran yang dibuat 3
cm dari batang tanaman, lalu ditutup dengan tanah dan disiram air.
26
Proses masuknya unsur hara melalui daun terjadi karena adanya difusi dan
osmosi melalui lubang stomata. Maka dengan demikian mekanisme masuknya unsur
Membukanya stomata merupakan proses yang diatur oleh tekanan turgor dari
mengakibatkan membukanya stomata daun pada saat itu juga unsur hara akan
dengan tiga proses yaitu pembelahan sel, pemanjangan sel, dan difresiasi akan sel.
Jika kerja pembelahan sel berjalan cepat maka pertumbuhan batang, daun, dan akar
Unsur C dan O diserap oleh tanaman melalui udara dalam bentuk CO 2 yang
diambil melalui stomata dalam proses fotosintesis. Unsur H diambil dari air oleh akar
tanaman, unsur hara yang diserap dari larutan tanah dapat tersedia sekitar akar
melalui 3 proses yaitu aliran massa, difusi, dan intersepsi akar. (Purnomo,1995).
27
Cara masuknya unsur hara menuju akar tanaman melalui intersepsi akar,
difusi dan aliran massa yaitu gerakan unsur hara di dalam tanah menuju permukaan
akar tanaman bersama gerakan massa air. Air beserta unsur hara yang terlarut
didalamnya disebut dengan larutan tanah. Saat akar tanaman menyerap unsur hara
dari larutan tanah, unsur hara lain yang terlarut dalam air bergerak sebagai akibat
difusi, intersepsi akar merupakan proses penyediaan hara yang penting, yaitu unsur
BAB III
METODE PENELITIAN
- Benih Seledri
- Tanah topsoil
- Pupuk Urea
- Fungisida
- Herbisida
- Air
- Cangkul
- Parang babat
- Parang
- Gembor
- Hand Sprayer
- garu
29
- ember
- talirafia
- patok
- timbangan
- meteran
- pisau
- jangka sorong
Rancangan yang digunakan untuk mengolah data data percobaan ini adalah
- K0 : Tanpa perlakuan
- U0 : Tanpa perlakuan
Metode percobaan yang digunakan dalam penelitian ini untuk analisa data ialah :
Di mana :
(Lβ)jk = Efek dari pupuk Kandang Lembu interaksi pada taraf ke-j dan
pupuk Urea pada taraf ke-k
Σ (ijk) = Efek acak pada ulangan ke-i perlakuan pupuk Kandang Lembu
taraf ke-j dan pupuk Urea taraf ke-k (Kemas, 2010)
Ukuran plot : 50 cm x 50 cm
32
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
tujuan membersihkan tanah dari gulma, hama yang hidup di tanah, dan penyakit yang
menular melalui tanah (soil born disease). Selain itu, juga untuk memperbaiki sifat
fisik, kimia, dan biologi tanah. Adapun langkah-langkah untuk penyiapan lahan
● Pembersihan lahan dari gulma dan batu kerikil yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman.
ditujukan untuk menggemburkan tanah dan membersihkan lahan dari hama tanah.
50 cm dengan jarak antar bedengan (plot) 30 cm dan jarak antar ulangan 60 cm.
Bahan tanam yang dipakai pada budi daya Seledri berupa benih. benih
secara generatif menggunakan biji (benih). Benih seledri dari varietas unggul banyak
tersedia di toko-toko pertanian. Kebutuhan benih pada penaman Selesri sekitar 2-4
kg/hektar lahan.
4.3. Persemaian
pertumbuhan dan produksi yang baik, maka harus ditunjang dengan benih yang baik
pula. Benih yang sebar pada persemaian sebanyak 2 gram, benih disebar pada media
yang sudah disiapkan untuk persemaian. Media yang digunakan untuk persemaian
yaitu pupuk kandang lembu sebanyak 1 karung (50 kg) dengan campuran tanah.
setelah benih disebar lakukan penyiraman dan tutup dengan karung bekas yang sudah
4.4. Penanaman
34
Bibit ditanam setelah berumur 15 hari setelah semai, dengan jarak tanam yang
digunakan 20 x 30 cm, dan dalam satu lubang tanam hanya ditanam satu rumpun saja.
Ini sangat berbeda dengan perlakuan yang ada pada petani umumnya biasanya
Pupuk Kandang Lembu mulai diaplikasikan pada saat pengolahan tanah atau
tanaman Seledri dan pupuk UREA diberikan pada saat tanaman berumur 2 MST
U1 : Pemberian pupuk UREA = 2,5 gr/ tanaman dengan interval 1 minggu sekali
U2 : Pemberian pupuk UREA = 3,5 gr/ tanaman dengan interval 1 minggu sekali
35
4.7. Pemeliharaan
4.7.1. Penyiraman
4.7.2. Penyulaman
atau pertumbuhannya kurang sempurna. Hal ini dilakukan seminggu setelah tanaman
4.7.3. Penyiangan
Biasanya setelah turun hujan, tanah disekitar tanaman menjadi padat sehingga
pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Kegiatan ini dilakukan dua minggu
sekali.
4.7.5 Pemanenan
minggu setelah tanam. Cara panen adalah dengan mencabut seluruh tanaman serta
akarnya. Sebelum panen lahan disiram lebih dahulu agar tanah tidak keras dan
pencabutan tanaman dilakukan dengan cara mencabut seluruh bagian tanaman dan
Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang bawah hingga ujung daun
terpanjang dengan cara meluruskan seluruh daun tanaman keatas sehingga diperoleh
ujung daun tertinggi dan diukur dengan alat alat ukur meteran. Pengukuran ini
dilakukan setelah tanaman berumur 2 minggu dengan interval waktu 2 minggu sekali
Daun yang dihitung adalah daun yang telah terbuka sempurna dengan kriteria
panjang tangkai daun sudah mencapai 2 cm. Penghitungan juga dilakukan terhadap
daun tua yang telah menguning yaitu daun belum gugur. Pengukuran ini dilakukan
setelah tanaman berumur 2 minggu dengan interval waktu 2 minggu sekali hingga
Berat segar per tanaman sampel di hitung setiap tanaman sampel yang ada
diplot tersebut, penghitungan dilakukan pada saat panen atau pada akhir penelitian
yaitu dengan cara mencabut tanaman sampel dari semua plot yang ada di setiap
ulangan, kemudian dibersihkan dari tanah dengan menggunakan air dan dikering
Berat segar tanaman per plot dihitung pada semua tanaman yang ada diplot,
perhitungan dilakukan pada saat pemanenan atau pada akhir penelitian yaitu dengan
cara mencabut tanaman dari semua tanaman diplot yang ada di setiap ulangan,
38
kemudian dibersihkan dari tanah dengan menggunakan air dan dikering anginkan,
BAB V
Dari hasil penelitian yang dilakukan dilapangan menghasilkan data rataan dari
pengaruh Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk Urea serta interaksi keduanya pada
parameter yang diamati seperti, tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar per tanaman
sampel, dan berat segar tanaman per plot dapat dilihat pada Lampiran 4 sampai
Hasil pengamatan dari analisis sidik ragam tanaman umur 2 sampai 4 minggu
dapat dilihat pada Lampiran 4 sampai Lampiran 6. Untuk perlakuan Pupuk Kandang
Lembu dan Pupuk Urea pada umur 4 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari tinggi tanaman seledri pada
perlakuan Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk Urea dapat dilihat nilai tertinggi dan
nilai terendah pada tanaman seledri berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada
39
K3U2 sebesar 47,48 cm dan nilai terendah pada K0U0 sebesar 33,95 cm. Dari hasil
rataan pada tinggi tanaman Seledri tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Perlakuan U0 U1 U2 Rataan
Hasil pengamatan dari analisis sidik ragam jumlah daun pada umur 2 sampai
4 minggu dapat dilihat pada Lampiran 7 sampai Lampiran 9. Untuk perlakuan Pupuk
Kandang Lembu dan Pupuk Urea pada umur 4 minggu menunjukkan pengaruh yang
sangat nyata, sedangkan interaksinya juga menunjukkan pengaruh yang sangat nyata.
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari jumlah daun seledri pada perlakuan
Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk Urea dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai
terendah pada tanaman seledri berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada K3U2
sebesar 22,77 helai dan nilai terendah pada K0U0 sebesar 14,85 helai. Dari hasil
rataan pada jumlah daun seledri tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.2.
40
Perlakuan U0 U1 U2 Rataan
Hasil pengamatan dari analisis sidik ragam berat segar per tanaman sampel
umur 4 minggu dapat dilihat pada Lampiran 10. Untuk perlakuan Pupuk Kandang
Lembu dan Pupuk Urea pada umur 4 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat segar per tanaman sampel
seledri pada perlakuan Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk Urea dapat dilihat nilai
tertinggi dan nilai terendah pada tanaman seledri berumur 12 minggu yaitu nilai
tertinggi pada K3U2 sebesar 447,85 gr dan nilai terendah pada K0U0 sebesar 223,97
41
gr. Dari hasil rataan pada berat segar per tanaman sampel seledri tersebut dapat
Tabel 5.3. Rataan Berat Segar Seledri Per Tanaman (gr) Umur 4 MST
Perlakuan U0 U1 U2 Rataan
Hasil pengamatan dari analisis sidik ragam berat segar tanaman per plot umur
4 minggu dapat dilihat pada Lampiran 12. Untuk perlakuan Pupuk Kandang Lembu
dan Pupuk Urea pada umur 4 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata,
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat segar tanaman per plot seledri
pada perlakuan Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk Urea dapat dilihat nilai tertinggi
dan nilai terendah pada tanaman seledri berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada
K3U2 sebesar 4100,20 gr dan nilai terendah pada K0U0 sebesar 2276,99 gr. Dari
42
hasil rataan pada berat segar tanaman per plot seledri tersebut dapat dilihat pada
Tabel 5.4.
Tabel 5.4 Rataan Berat Segar Seledri Per Plot (gr) Umur 4 MST
Perlakuan U0 U1 U2 Rataan
terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar tanaman per plot
pada umur 4 minggu, sedangkan terhadap parameter berat segar per tanaman sampel
Hal ini disebabkan karena konsentrasi pupuk Kandang Lembu yang diberikan
dengan dosis 0,5 kg/tanaman, 1,0 kg/tanaman, dan 1,5 kg/tanaman sudah mampu
daun dan berat segar tanaman per plot dan sedangkan untuk produksi tanaman seledri
pada konsentrasi Pupuk Kandang Lembu yang diberikan dengan dosis 0,5
kg/tanaman, 1,0 kg/tanaman, dan 1,5 kg/tanaman belum mampu mendukung pada
Pemupukan pada tanaman seledri ini dilakukan supaya bisa menambah unsur-
unsur hara yang kurang dalam tanah. Kalau dilihat dari pengamatan dilaboratorium
pemberian pupuk Kandang Lembu selalu memberi respon paling nyata pada batang ,
esensial seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Bagi tanaman seledri, dimana produksi
akhir tanaman adalah daun maka unsur nitrogen sangat besar kontribusinya bagi
inilah yang menjadi sebab utama pengaruh sangat nyata perlakuan terhadap
Jumin (2002), menyebutkan bahwa hasil penelitian akhir dari suatu proses
tanaman seperti tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun memiliki pengaruh yang
Dari seluruh parameter yang diamati dalam penelitian ini tinggi tanaman,
jumlah daun, berat segar per tanaman sampel dan berat segar tanaman per plot
pengaruh yang tidak nyata pupuk hanya dijumpai pada parameter berat segar per
tanaman sampel.
berat segar per tanaman sampel dan berat segar tanaman per plot lebih disebabkan
mencerminkan karateristik setiap tanaman yang tidak diamati. Boleh jadi secara
kebetulan ada beberapa tanaman non sampel (jumlahnya lebih besar) dari plot
penelitian yang diberikan perlakuan memiliki ukuran pertumbuhan dan produksi lebih
tanaman yang lebih rendah), sehingga setelah semua tanaman dalam satu plot
Peristiwa seperti ini biasa terjadi dalam sebuah penelitian yang menggunakan
hanya beberapa tanaman untuk dijadikan sampel percobaan , dan hal ini merupakan
45
konsekwensi yang harus diterima dari sebuah rancangan penelitian yang pengambilan
dan produksi tanaman seledri, secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa perlakuan
pupuk Urea berpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter yang diamati yaitu
tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar per tanaman sampel, dan berat segar
Hal ini disebabkan karena konsentrasi pupuk Urea yang diberikan dengan
dosis 2,5 gr/tanaman dan 3,5 gr/tanaman sudah mampu mendukung pertumbuhan dan
Menurut Marsono (1999) bahwa pupuk Urea (unsur Nitrogen) bagi tanaman
berguna untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman
muda selain itu kalium berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah
Menurut asumsi penulis bahwa pupuk Urea sangat berperan penting dalam
pertumbuhan dan produksi tanaman seledri karena pupuk Urea sangat berguna bagi
46
(tanaman muda) tanaman seledri sebab dosis yang diberikan sesuai dengan dosis yang
5.2.3. Pengaruh pemberian interaksi antara pupuk Kandang Lembu dan pupuk Urea
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman Seledri (Apium graveolens L.)
Kandang Lembu dan pupuk Urea terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
antara pupuk Kandang Lembu dan pupuk Urea berpengaruh sangat nyata pada semua
parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar per tanaman
sampel dan berat segar tanaman per plot pada umur 4 minggu.
Hal ini disebabkan interaksi antara dua faktor perlakuan atau lebih akan
terjadi jika kedua faktor tersebut memiliki hubungan yang cukup erat dalam
percepatan atau perlambatan pertumbuhan atau produksi ketika salah satu faktor
perlakuan dilakukan penambahan atau pengurangan takaran, baik pada taraf yang
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa perubahan takaran pupuk Kandang
Lembu dan pupuk Urea yang sama atau berbeda juga memberikan hasil yang
berbeda. Demikian juga dengan perlakuan takaran pupuk Kandang Lembu dan pupuk
47
Urea yang sama atau berbeda juga memberikan hasil yang berbeda pula. Hal ini
ini akan dipercepat dengan adanya daya dukung yang optimal dari adanya pengaturan
tanaman inilah yang membuktikan adanya pengaruh sangat nyata dari interaksi antara
BAB VI
6.1. Kesimpulan
parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan berat segar tanaman per plot,
namun tidak nyata terhadap parameter berat segar per tanaman sampel.
parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar per
jumlah daun, berat segar per tanaman sampel dan berat segar tanaman per
plot.
49
6.2. Saran
kg/tanaman.
2. Untuk pemberian pupuk Urea lebih baik dengan dengan dosis 3,5
gr/tanaman.
gr/tanaman.
50
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, 2008. Teknik Budidaya dan Analisa Usaha Tani Seledri. Aneka Ilmu,
Semarang
Foth H.D.2001. Dasar- dasar Ilmu Tanah. Diterjamahkan Purbayanti, E.D, Lukiwati,
D.R, dan Trimulatsih, R. Gaja Mada University Press, Yogyakarta.
Iswandi, 2000. Aneka Jenis Media Tanam dan Penggunaanya. Penebar Swadaya
Jakarta.
Kemas. 2010. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo persada,
Jakarta.
Sarif. 1996. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung
Yati, 2010 . Bertanam 15 Sayuran Organik Dalam Pot Dan Polibag. Penebar
Swadaya. Jakarta.