Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PERENCANAAN PENGGUNAAN SISTEM PEMBANGKIT

LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) UNTUK PERUMAHAN


(SOLAR HOME SYSTEM)

Rudi Salman*)

Abstrak

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting dan vital.
Kekurangan energi listrik dapat mengganggu aktifitas manusia. Oleh sebab itu kesinambungan dan
ketersediaan energi listrik harus di pertahankan. Bagi masyarakat perkotaan dan sekitarnya
penyediaan energi listrik tidak menjadi masalah, karena energi listrik disediakan oleh Perusahaan
Listrik Negara (PLN) secara berkesinambungan. Namun lain halnya dengan masyarakat yang tinggal
di daerah-daerah pedalaman dan pulau-pulau terpencil, pemenuhan akan energi listrik merupakan
masalah besar. Karena jaringan listrik PLN belum menjangkau daerah tersebut. sehingga solusi yang
paling tepat untuk mengatasi ketiadaan energi listrik didaerah tersebut adalah dengan mengubah
cahaya matahari menjadi energi listrik menggunakan teknologi photovoltaic (Sel Surya). Sistem
penyediaan energi listrik dengan sistem ini disebut Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS
yang digunakan khusus untuk perumahan dinamakan Solar Home System (SHS). Pada tulisan ini
akan dibahas metode analisis mengenai penggunaan pembangkit listrik tenaga surya untuk
perumahan (SHS). Hasil dari analisis ini di harapkan dapat menjadi acuan atau pedoman bagi calon
pengguna SHS atau praktisi kelistrikan agar diperoleh kesesuaian antara kebutuhan energi, harga
dan kualitas SHS yang sesuai.

Kata kunci : PLTS, Solar Home System, Sel Surya, Photovoltaic, Energi matahari

Pendahuluan penggunaan teknologi PLTS untuk


memanfaatkan potensi energi surya yang
Energi merupakan kebutuhan yang tersedia di daerah-daerah tersebut merupakan
paling vital sepanjang peradaban manusia. solusi yang tepat. Penggunaan teknologi tenaga
Peningkatan penggunaan energi listrik dapat surya untuk memenuhi kebutuhan energi listrik
dijadikan sebagai indikator meningkatnya di daerah terpencil dapat dilakukan dengan
kemakmuran suatu masyarakat. Namun pada berbagai macam sistem PLTS seperti PLTS
waktu yang sama timbul masalah dalam upaya Hybrid yaitu gabungan antara energi surya
penyediaannya. Hal ini disebabkan semakin dengan sumber energi lainnya, yang paling
menipisnya persediaan minyak bumi di umum adalah penggabungan energi surya
Indonesia, sehingga pemanfaatan energi dengan energi mesin diesel dan energi Mikro-
terbarukan sebagai alternatif harus ditingkatkan. hydro. Sistem energi surya yang lainnya adalah
Energi terbarukan tersebut diantaranya adalah ”Solar Home System (SHS)”. SHS ini terdiri
energi surya, angin, gelombang laut, biomassa dari panel modul surya, baterai, alat pengontrol
dan lain-lain. Indonesia sebagai negara tropis dan lampu. SHS di pasang pada masing-masing
mempunyai potensi energi matahari yang tinggi rumah dengan modul fotovoltaik dipasang
dengan radiasi rata-rata (insolasi) sebesar 4,5 diatas atap rumah. Sistem ini biasanya
kWh/m2/hari (Solarex,1996). Potensi ini dapat mempunyai modul fotovoltaik dengan kapasitas
di manfaatkan sebagai sumber energi alternatif 50 Wp dimana pada radiasi matahari rata-rata
yang murah dan tersedia sepanjang tahun. harian 4,5 kWh/m2 akan menghasilkan energi
Disamping itu, kondisi geografis Indonesia kurang lebih 125 s/d 130 watt-jam. Masalah
yang terdiri dari ribuan pulau menyebabkan utama dalam penggunaan SHS adalah harganya
banyaknya daerah terpencil yang belum yang masih relatif mahal untuk masyarakat
terjangkau listrik PLN. Oleh karena itu terutama daerah terpencil dan miskin. Untuk itu
*)Rudi Salman,ST.,MT adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro FT Unimed

46
Analisis Perencanaan Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Plts) Untuk Perumahan (Solar
Home System)

perlu ada suatu acuan atau pedoman analisa maksimal yang dihasilkan sel surya baru
penggunaan SHS yaitu cara menghitung dan mencapai 250 watt per m2.
memilih komponen SHS yang dibutuhkan Komponen utama PLTS adalah modul yang
masyarakat tersebut sehingga masyarakat merupakan unit rakitan beberapa sel surya
mampu membayar dan dapat menikmati listrik, (fotovoltaik). Modul surya tersusun dari
minimal untuk sarana penerangan. beberapa sel surya yang dihubungkan secara
Dalam tulisan ini, diuraikan analisa seri dan paralel. Teknologi ini cukup canggih
penggunaan dan memilih SHS untuk keperluan dan keuntungannya adalah harganya murah,
penerangan rumah sederhana. Tujuan dari bersih, mudah dipasang dan dioperasikan serta
tulisan ini adalah memberikan acuan singkat mudah dirawat. Sedangkan kendala utama
dan praktis agar calon pengguna dan praktisi dalam pengembangan energi surya adalah
kelistrikan dapat menentukan spesifikasi SHS investasi awal yang besar dan harga per kWh
yang tepat dan ekonomis. listrik yang dibangkitkan relative masih tinggi,
karena memerlukan subsistem yang terdiri atas
Dasar Teori baterai, unit pengatur dan inverter yang sesuai
kebutuhan. Sistem PLTS dapat dilihat pada
1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya gambar berikut :
Fotovoltaik (biasanya disebut juga Sel
surya) adalah piranti semikonduktor yang dapat
merubah cahaya secara langsung menjadi arus
listrik searah (DC) dengan menggunakan
Kristal silicon (Si) yang tipis. Sebuah kristal
silindris Silikon (Si) di peroleh dengan cara
memanaskan Si tersebut dengan tekanan yang
diatur sehingga Si tadi berubah menjadi
penghantar. Bila kristal silindris itu dipotong
setebal 0,3 mm, maka akan terbentuklah sel-sel
Silikon yang tipis atau sering disebut juga
dengan sel Surya (photovoltaic). Sel-sel Silikon
itu di pasang dengan posisi sejajar/seri dalam
sebuah panel yang terbuat dari alumunium atau
baja anti karat dan dilindungi oleh kaca atau
plastik. Kemudian pada tiap-tiap sambungan sel Gambar.1 Sistem PLTS
diberi sambungan listrik. Bila sel-sel itu terkena
sinar matahari maka pada sambungan itu akan PLTS dapat di manfaatkan untuk
mengalir arus listrik. Besarnya arus listrik/daya berbagai macam sistem catudaya yaitu:
listrik itu tergantung pada jumlah energi cahaya a. Sistem listrik penerangan rumah seperti :
yang mencapai silikon itu dan luas permukaan sistem sentralisasi, semi-sentralisasi, sistem
sel surya. desentralisasi, dan sistem hibrid.
Pada prinsipnya sel surya (fotovoltaik) b. Sistempompa air, seperti :pompa air minum,
merupakan suatu dioda semikonduktor yang pompairigasi.
bekerja dalam proses tak seimbang dan c. Sistem kesehatan, seperti : penyimpanan
berdasarkan efek fotovoltaik. Dalam proses itu vaksin, penyimpanan darah, penerangan
sel surya menghasilkan 0,5-1 volt tergantung puskesmas terpencil,dll.
dari intensitas cahaya matahari dan jenis zat d. Sistem komunikasi, seperti : televisi,
semikonduktor yang dipakai. Sementara itu repeater, radio repeater, komunikasi kereta
intensitas energi yang terkandung dalam sinar api.
matahari yang sampai ke permukaan bumi e. Sistem pemandu transportasi, seperti : radio
besarnya sekitar 1000 Watt. Tapi karena daya sinyal bandara, lampu suar untuk navigasi
guna konversi energi radiasi menjadi energi dan persimpangan jalan kereta api.
listrik berdasarkan efek fotovoltaik baru
mencapai 25%, sehingga produksi listrik

47
f. Sistem proteksi karat, seperti : proteksi  Radiasi matahari sebagai sebagai sumber
katodik untuk jembatan, pipa, proteksi energi mencukupi
struktur baja.  Tidak tergantung terhadap BBM
g. Lain-lain, seperti : lampu penerangan jalan, SHS adalah salah satu sistem PLTS
sistem pencatat gempa, lampu taman, air untuk listrik pedesaan sebagai system
mancur, kalkulator dan mobil surya. penerangan rumah secara individual atau
desentralisasi dengan daya terpasang relative
kecil yaitu sekitar 48-55 Wp. Jumlah daya
sebesar 50 Wp per rumah tangga diharapkan
Ada 5 keuntungan PLTS, diantaranya : dapat memenuhi kebutuhan penerangan,
1. Energi yang digunakan adalah energi yang informasi (TV dan Radio) dan komunikasi
tersedia secara cuma-cuma. (Radio komunikasi).
2. Perawatannyamudahdansederhana. Komponen-komponen utama SHS, terdiri dari :
3. Tidak terdapat peralatan yang bergerak, 1. Modul fotovoltaik sebagai catudaya yang
sehingga tidak perlu penggantian suku menghasilkan energi listrik dari masukan
cadang dan penyetelan pada sistem sejumlah energi matahari.
pelumasan. 2. Baterai sebagai penyimpan dan pengkondisi
4. Peralatan bekerja tanpa suara dan tidak energi.
berdampak negative terhadap lingkungan. 3. Alat pengontrol energy baterai, dan
5. Dapatbekerjasecaraotomatis. 4. Beban listrik seperti lampu TL, radio,
televise dan lain-lain.
2. Solar Home System (SHS)
Sistem PLTS yang cukup besar Perencanaan Penggunaan SHS
penggunaannya di Indonesia adalah Sistem P Perencanaan ini dilakukan untuk
yang juga merupakan sistem penerangan rumah menentukan ukuran sel surya dan baterai untuk
secara individual yaitu SHS. Penggunaannya di sistem energi matahari dengan kapasitas
pedesaan di dasarkan atas pertimbangan faktor- maksimum 1000 Watt.
faktor berikut ini : Langkah-langkah perencanaan penggunaan
 Pola pemukiman antara rumah di desa SHS adalah sebagai berikut :
cukup menyebar. 1. Menentukanarusbeban total dalam Ampere-
 Sulit untuk mendapatkan transportasi darat Jam (Ampere-houratauAh)
atau laut. Ampere-jam dari peralatan dihitung dalam
 Belum memerlukan integrasi dengan Arus searah (Direct CurrentatauDC)
pembangkit lain. Ampere-Jam/hari. Arus beban dapat
 Modulmudahdikembangkan. ditentukan dengan membagi rating Watt dari
 Kapasitas kecil, sehingga instalasinya berbagai alat yang menjadi beban dengan
mudah tegangan operasi sistemTeganganPuncak
 Harga terjangkau (Peak Voltage/PV) nominal.

Itotal beban DC = Watt/Voperasi x jam pakai sehari ……………………………... (1)


Itotal beban AC = (Watt/Voperasi x jam pakai sehari)/0,85 ………………………. (2)
Itotalbeban= Itotalbeban DC + ItotalbebanAC ........................................................(3)

dimana :
Itotal beban = Arus total beban dalam Ah

2. Rugi-rugi dan Faktor Keamanan (Safety ditentukan pada langkah (a) dikalikan
Factor atau SF) Sistem dengan 1,20, sehingga:
Untuk sistem PLTS dengan daya 1000 Watt Total beban + Rugi dan faktor keamanan = Itotal
ke bawah, faktor 20% harus ditambahkan ke beban x 1,20 .......................... (4)
pembebanan sebagai pengganti rugi-rugi 3. Menentukan jam MatahariEkivalen
sistem dan untuk faktor keamanan. Oleh (Equivalent Sun Hours, ESH) terburuk
karena itu Ampere-Jam beban yang Jam matahari ekivalen suatu tempat
ditentukan berdasarkan peta radiasi harian

48
Analisis Perencanaan Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Plts) Untuk Perumahan (Solar
Home System)

rata-rata (insolasi) matahari dunia yang di 6. Menentukan Kapasitas Baterai untuk


keluarkan oleh Solarex (Solarex,1996). Waktu Cadangan yang dianjurkan
4. MenentukankebutuhanArus Total Panel Umumnya sistem pembangkit listrik tenaga
Surya surya dilengkapi dengan baterai penyimpan
Arus total panel surya yang dibutuhkan (aki) untuk menyediakan energi pada beban
dengan cara membagi Total beban + Rugi- ketika beroperasi pada malam hari atau pada
rugi dan Safety Factor dengan ESH atau waktu cahaya matahari kurang. Kapasitas waktu
Itotal panel = (Itotalbebanx 1,20)/ESH................. cadangan yang disarankan bervariasi
(5) berdasarkan garis lintang daerah tempat
5. MenentukanSusunanModul Optimal untuk pemasangan panel surya yang diperlihatkan
Panel Surya pada tabel.1
Penyusunan optimal adalah suatu cara yang
dilakukan untuk menentukan kebutuhan arus Garis lintang lokasi Waktucadangan
total panel dengan jumlah modul seminimal pemasangan (trec)
mungkin. Penentuan konfigurasi modul
minimal dengan menghitung jumlah 0o-30o (Utara atau Selatan) 5-6 hari
minimal modul yang menyediakan nilai arus 30o-50o (Utara atau Selatan) 10-12 hari
panel yang dibutuhkan dan ditentukan pada
langkah (d). 50o-60o (Utara atau Selatan) 15 hari
 Jumlah modul yang tersusun secara parallel
adalah : Sumber : Solarex,1996 : Discover The Newest
Σ Modulparalel = World Power, Frederick Court, Maryland,
USA.
dimana :
Itot_panel adalah arus total panel Berdasarkan peta insolasi dunia
Iop_ modul adalah Arus operasi modul (Solarex,1996), letak wilayah Indonesia
 Jumlah modul yang tersusun secara seri terletak pada 10o LS-10o LU. Ini berarti bahwa
ditentukan oleh : waktu cadangan untuk seluruh wilayah
ΣModulseri = Indonesia.
Kapasitas Ampere-jam (Ah) minimum dari
dimana:
baterai di hitung dengan persamaan :
VSistem adalah tegangan nominal sistem
BateraiCap = (Itotalbebanx 1,2) x trec ......... (9)
Vmoduladalah tegangan nominal modul
dimana:
 Total modul yang diperlukan adalah
Bateraicap = kapasitas baterai (Ah)
:jumlah total modul = jumlah modul seri x
Trec = waktucadangan
jumlah modul paralel .............(8)

Gambar.2 Langkah-langkah perencanaan penggunaan SHS

49
Contoh Perencanaan Σ Modulseri =12 V/12 V = 1 buah
Sebagai pengaplikasian metode yang  Jumlah total Modul = 6x1 = 6 buah
dijelaskan diatas, pada tulisan ini di berikan  Kapasitas minimum baterai yang di
contoh perhitungan untuk sebuah rumah tangga perlukan. Dengan memilih waktu cadangan
sederhana. selama 5 hari, maka :
Sebuah rumah sederhana memerlukan catu Bateraicap = (Itotalbeban x 1,2) x trec
daya listrik untuk mensuplai beban-beban = 83 Ah/hari
sebagai berikut : = 415 Ah
 3 buah lampu TL (DC) 6 Watt, beroperasi Karena umumnya baterai mempunyai
12 jam sehari kemampuan sampai 80%, maka kapasitas
 1 buah tape recorder 12 watt, beroperasi 8 minimum baterai yang akan dipilih harus
jam sehari dibagi lagi dengan faktor 0,8, sehingga
 1 buah TV berwarna 175 Watt (beban AC), kapasitas minimum baterai menjadi :
beroperasi 8 jam sehari 415 Ah/0,8 = 518,75 Ah. Baterai atau aki yang
 Teganganoperasisistemadalah 12 Volt dipilih harus mempunyai kapasitas diatas 519
Penentuan kapasitas baterai, jumlah Ah.
modul dilakukan dengan mengikuti bagan
seperti yang terlihat pada gambar.2 diatas. Kesimpulan
Hasilperhitunganadalahsebagaiberikut : Berdasarkan uraian tersebut diatas,
 Jumlah Total Ah/hari maka dapat di ambil kesimpulan bahwa
 Beban-beban DC (3 buahLampu TL seorang calon pengguna listrik tenaga surya
DC + 1 buah Tape recorder) : harus memperhitungkan dan merencanakan
(3 x 6 watt/12 volt x 12 jam) + (12 secara matang dan teliti besarnya keutuhan
Watt/12 volt x 8 jam) = 24 Ah minimum energi listrik yang diperlukan
 Beban AC (TV berwarna) : sebelum membeli komponen-komponen sistem
(75 Watt x 6 jam)/0,85)/12V= 45 Ah pembangkit listrik tenaga surya. Hal ini
 Total Ah/hari : dimaksudkan untuk menghindai pembelian
Itot = (24 Ah + 45 Ah) = 69 Ah komponen yang tidak sesuai dengan
 Beban Total + SF = 69 Ah +1,2 = 83 Ah kebutuhan. Mengingat harga investasi awal
 Jam matahariekivalen (ESH) = 4,1 sistem pembangkit tenaga listrik ini relatif
 Total Arus panel sel Surya mahal. Apalagi bagi calon pengguna yang
= (83 Ah)/4,1jam berada di daerah yang terpencil atau pulau-
= 20,2 A pulau kecil.
 Jumlah Total modul yang diperlukan. Hal-hal yang perlu di perhatikan
Terlebih dahulu harus dipilih jenis modul adalah :
yang akan digunakan berdasarkan 1. Besarnya beban total yang akan digunakan.
spesifikasi yang diberikan oleh 2. Jumlahmodul yang diperlukan.
pabrik/distributor. Misalnya dipilih modul 3. Posisi lintang lokasi dimana SHS akan di
jenis MSX 60 buatan Solarex. Dengan pasang.
data-data sebagai berikut : 4. Besarnya kapasitas baterai yang
Ioperasi = 3,5 Ampere diperlukan.
Vnominal = 12 Volt Akhirnya dengan mengikuti urutan
Sehingga : perencanaan penggunaan Sistem PLTS yang
 Jumlahmodul yang tersusunparalel = telah di uraikan diatas, maka kesesuaian antara
18,5 Ampere/3,5 Ampere kebutuhan, harga dan kualitas dapat dicapai.
= 5,3atau 6 buah
 Jumlahmodultersusun Seri

50
Analisis Perencanaan Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Plts) Untuk Perumahan (Solar
Home System)

Daftar Pustaka

Alamanda,D.,1997,Prospek PLTS di
Indonesia, ELEKTRO INDONESIA,
Edisi ke-10.
Solarex,1996, Discover the Newest World
Alamanda,D.,2004,Penerapan Teknologi Power,Frederick Court, Maryland, USA.
PLTS sebagai solusi untuk membuka Wenas,W.W.,1996,Teknologi Sel Surya:
keterisolasian wilayah pedalaman Perkembangan dewasa ini dan yang
dan terpencil, BERITA BPPT. akan datang, MAJALAH ELEKTRO
Bachtiar,M.,2006, Prosedur Perencanaan INDONESIA, Edisi ke-4.
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Untuk Perumahan (Solar Home System),
jurnal SMARTek, Vol.4, No.3.

51

Anda mungkin juga menyukai