Research PUPERA - 11 - 2019
Research PUPERA - 11 - 2019
Permen PUPR No. 11/2019, aturan untuk PPJB yang digunakan untuk penjualan
dan pembelian rumah umum dan rumah komersial (yaitu rumah tunggal, rumah dere
t dan satuan rumah susun) telah secara signifikan diubah, terutama sehubungan den
gan bidang berikut:
Dalam riset ini, penulisan difokuskan pada ketentuan Permen PUPR No. 11/2019
mengenai satuan rumah susun.
Metode Pemasaran
Berdasarkan Pasal 1 Ayat (3) dan Pasal 3 Ayat (3) Permen PUPR No. 11/2019 Pem
asaran diizinkan baik sebelum atau selama penandatanganan PPJB dengan pembel
i dan harus berisi informasi yang akurat tentang perencanaan dan kondisi fisik terkini
dari properti yang terkait. Lebih tepatnya, menurut Pasal 3 Ayat (2) Permen PUPR N
o. 11/PRT/M/2019 kegiatan pemasaran rumah susun dapat dilakukan oleh pelaku pe
mbangunan atau agen pemasaran selama sebelum pembangunanan dimulai.
Persyaratan Pemasar
Catatan
an
1
Harus disediakan oleh pelaku pembangunan dengan mem
astikan dan menjelaskan bukti kepemilikan yang akan dite
rbitkan atas nama pemilik rumah dalam bentuk:
Kepastian status peng
uasaan rumah
Untuk satuan rumah susun: sertifikat hak milik sarusun ata
u sertifikat kepemilikan bangunan gedung sarusun.
PPJB
Pada prinsipnya, PPJB adalah perjanjian dalam bentuk akta notaris antara pelaku pe
mbangunan dan calon pembeli yang membahas penjualan dan pembelian properti d
an yang dapat ditandatangani sebelum pelaku pembangunanan properti diselesaika
n.
Dalam praktiknya, PPJB harus setidaknya memuat ketentuan yang membahas hal-h
al berikut:
PPJB hanya dapat disusun setelah pelaku pembangunan telah memenuhi berbagai
persyaratan yang tercantum dalam tabel berikut:[12]
2
2. Ketersediaan Fasilitas Publik;
3. Penjelasan konten PPJB; dan
Dalam Pasal 5 Permen PUPRI No. 23/PRT/M/2018 Dan Pasal 20 – Pasal 22 Pergub
DKI No. 132 Tahun 2018, sebelum Penandatangan PPJB pelaku pembangunan
akan melaksanakan sosialisasi kepenghunian terkait:
1) tata cara pembentukan PPPSRS;
2) tata tertib penghunian sementara;
3) pengelolaan dan penghunian Rumah Susun meliputi Tanah Bersama, Benda
Bersama dan Bagian Bersama, dan penghunian;
4) daftar nama dan letak satuan Rumah Susun para Pemilik;
5) hak-hak dan kewajiban para Pemilik dan Penghuni; dan
6) peraturan perundang-undangan termasuk norma, standar, prosedur dan kriteria
pengelolaan Rumah Susun secara profesional.
Ketentuan Pasal 23 Ayat (5) Pergub DKI No. 132 Tahun 2018 menyatakan PPJB
disertai kuitansi pembayaran dapat dijadikan bukti kepemilikan Sarusun dalam hal
SHM sarusun atau SKGB sarusun atau akta jual beli belum diterbitkan.