DISUSUN OLEH :
RIAZAR ZAKIPA
20.14401.1.011
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..1
A. Latar belakang ……………………………………………………………………………1
B. Tujuan……………………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………………2
A. pengertian mineral ………………………………………………………………………..2
B. klasifikasi mineral…………………………………………………………………………2
C. fungsi mineral bagi tubuh…………………………………………………………………3
D. peran mineral……………………………………………………………………………...3
E. jenis jenis mineral…………………………………………………………………………3
F. mineral dalam makanan……………………………………………………………………
5
G. efek kelebihan dan kekurangan
mineral…………………………………………………...6
BAB III PENUTUP
……………………………………………………………………………….7
A. kesimpulan ………………………………………………………………………………..7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mineral adalah bahan anorganik, terbentuk secara alamiah, seragam dengan komposisi
kimia yang tetap pada batas volumenya, dan mempunyai struktur kristal karakteristik yang
tercermin dalam bentuk dan sifat fisiknya. Saat ini telah dikenal lebih dari 2000 mineral.
Sebagian merupakan mineral- mineral utama yang dikelompokkan sebagai Mineral Pembentuk
Batuan. Mineral- mineral tersebut terutama mengandung unsur-unsur yang menempati bagian
terbesar di bumi, antara lain unsur Oksigen (O), Silikon (Si), Aluminium (AL), Besi (Fe),
Kalsium (Ca), Sodium (Na), Potasium (K) dan Magnesium (Mg). Mineral dapat dikenal dengan
menguji sifat fisik umum yang dimilikinya. Sebagai contoh, garam dapur halite (NaCl) dapat
dengan mudah dirasakan. Komposisi kimia seringkali tidak cukup untuk menentukan jenis
mineral, misalnya mineral grafit (graphite) dan intan (diamond) mempunyai satu komposisi yang
sama yaitu karbon (C).
Mineral-mineral yang lain dapat terlihat dari sifat fisik seperti bentuk kristal, sifat
belahan atau warna, atau dengan peralatan yang sederhana seperti pisau atau potongan gelas
dengan mudah diuji kekerasannya. Mineral dapat dipelajari dengan seksama dengan memberikan
dari bentuk potongan (hand specimen) dari mineral, atau batuan dimana dia terdapat, dengan
menggunakan lensa pembesar (hand lens/loupe), dan mengujinya dengan alat lain, seperti pisau,
kawat baja, potongan gelas atau porselen dan cairan asam (misalnya HCL).
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian mineral
2. Untuk mengetahui klasifikasi mineral
3. Untuk mengetahui fungsi mineral bagi tubuh
4. Untuk mengetahui peran mineral
5. Untuk mengetahui jenis jenis mineral
6. Untuk mengetahui mineral dalam makanan
7. Untuk mengetahui efek kelebihan dan kekurangan mineral
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MINERAL
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Menurut
The International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru
tentang definisi material “Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan
normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi “. Ilmu yang
mempelajari mineral disebut mineralogi.
unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk
hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat
anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa
organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2),
hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral
akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan
terjadi penggabungan antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum
semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan nonesensial.
Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup
untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam
tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro
yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat
dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang
perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan
sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang
bersangkutan. Di samping mengakibatkan keracunan, logam juga dapat menyebabkan
penyakit defisiensi.
B. KLASIFIKASI MINERAL
Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
makromineral dan mikromineral.
1. Makromineral adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar.
Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P),
magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl).
2. Mikromineral yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit.
Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium
(Se).
Mineral merupakan elemen esensial nonorganik pada tubuh sebagai katalis dalam
reaksi biokimia. Mineral diklasifikasi sebagai makromineral ketika kebutuhan sehari –
hari adalah 100 mg atau lebih dan mikromineral ketika kurang dari 100 mg yang
diperlukan setiap hari.
D. PERAN MINERAL
Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah
tertentu.Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro
dan mineral mikro. Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan
zat yangdiperlukan tubuh.Yodium, yang ditengarai banyak tidak dijumpai pada garam yang
beredar didaerah Jepara, termasuk salah satu zat gizi mikro yang sangat diperlukan tubuh.
Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100
mg saja. Jumlah yang sangat kecil memang, tapi sudah mencukupi bagi tubuh
Secara umum fungsi mineral dalam tubuh sebagai berikut:
1. Berperan dalam tahap metabolisme tubuh. Mengkatalisasi reaksi yang bertalian
dengan
2. pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein serta pembentukan lemak dan protein
tubuh.
3. Sebagai hormon (Iodium terlibat dalam hormon tiroksin; Co dalam vitamin B12; Ca
dan P
4. untuk membentuk tulang dan gigi) dan enzim tubuh/ sebagai kofaktor (Fe terlibat
dalam aktivitas enzim katalase dan sitokrom).
5. Membantu memelihara keseimbangan air tubuh (klor, kalium, natrium).
6. Menolong dalam pengiriman isyarat ke seluruh tubuh (kalsium, kalium, natrium).
7. Sebagai bagian cairan usus (kalsium, magnesium, kalium dan natrium). Berperan
dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, gigi dan jaringan tubuh lainnya
(kalsium, fosfor, fluorin dan magnesium)
E. JENIS JENIS MINERAL
Jenis-Jenis Makro Mineral
Beberapa jenis mineral yang termasuk ke dalam kelompok makro mineral adalah:
1. Fosfor
Fosfor merupakan satu dari empat jenis makro mineral. Dalam tubuh, zat ini
memiliki fungsi penting sebagai komponen pembentuk enzim dan sel. Selain itu, mineral
ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan mengoptimalkan
metabolisme tubuh.Idealnya, tubuh membutuhkan asupan fosfor tidak kurang dari 700
mg per hari.eberapa makanan yang menjadi sumber fosfor di antaranya daging ayam,
ikan, dan sapi.
3
2. Kalsium
2. Mangan
Mangan memainkan peranan penting dalam tubuh, yaitu regenerasi sel darah
merah, pembentukan tulang, dan melancarkan siklus reproduksi. Mineral ini banyak
ditemukan dalam udang, gandum, serta beberapa jenis biji-bijian. Idealnya, tubuh orang
dewasa memerlukan sekitar 2 mg asupan mangan per hari.
3. Selenium
Selenium diperlukan tubuh untuk metabolisme hormon tiroid, pembentukan
DNA, serta mencegah kerusakan sel-sel dalam tubuh. Selenium banyak terdapat dalam
daging ayam, ikan, telur ikan, kacang-kacangan, jamur, misalnya jamur shitake, dan biji-
bijian. Sesuai dengan jenisnya yang merupakan mikro mineral, tubuh hanya
membutuhkan asupan selenium sekitar 55 mcg per hari.
Kekurangan mineral ini jarang terjadi jika kita mengkonsumsi makanan yang
bervariasi. Akibat Kekurangan Mineral :
1. Kekurangan natrium : gangguan jantung dan ginjal, lelah, kejang otot.
2. Kekurangan kalium : lemah otot, gangguan pernapasan &denyut jantung
3. Kekurangan kalsium : pembekuan darah lambat, tulang dan gigi rapuh,pertumbuhan
lambat, kejang otot
4. Kekurangan fosfor : tulang dan gigi rapuh, hilang napsu makan, rakhitis,lesu, sakit tulang
5. Kekurangan magnesium : gangguan mental, emosi dan otot, hilang kontrolotot,
kerusakan jantung dan ginjal
6. Kekurangan klor : rambut dan gigi hilang, gangguan pencernaan, lesu.
7. Kekurangan zat besi : anemia, lesu, pusing, pucat pada kulit
8. Kekurangan yodium : penyakit gondok, pada anak terjadi kemunduranfisik dan mental
9. Kekurangan seng : pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka lambat,kurang tajam
terhadap bau dan rasa,
10. kerdil, anemia
11. Kekurangan fluor : kerusakan gigi yang berlebihan
12. Kekurangan tembaga : anemia, gangguan saraf dan tulang, luka-luka pada kulit
i. Peningkatan peluang pilek dan flu
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mineral mikro adalah kelompok mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang
relatif kecil dibandingkan kelompok mineral yang lain, akan tetapi walaupun jumlahnya sedikit,
kekurangan unsur mineral ini akan menyebabkan terganggunya proses fisiologis yang terjadi
dalam tubuh. Meskipun jumlah mineral mikro sangat sedikit yang dubtuhkan dalam tubuh
manusia, namun mempunyai peran yang sangat penting. Kekurang dan kelebihan mineral
mikro dapat menyebabkan beberapa penyakit sehingga asupan dari mineral mikro harus
diperhatikan. Mineral adalah bahan anorganik, terbentuk secara alamiah, seragam dengan
komposisi kimia yang tetap pada batas volumenya, dan mempunyai struktur kristal karakteristik
yang tercermin dalam bentuk dan sifat fisiknya. Saat ini telah dikenal lebih dari 2000 mineral.
Sebagian merupakan mineral- mineral utama yang dikelompokkan sebagai Mineral Pembentuk
Batuan. Mineral- mineral tersebut terutama mengandung unsur-unsur yang menempati bagian
terbesar di bumi, antara lain unsur Oksigen (O), Silikon (Si), Aluminium (AL), Besi (Fe),
Kalsium (Ca), Sodium (Na), Potasium (K) dan Magnesium (Mg). Mineral dapat dikenal dengan
menguji sifat fisik umum yang dimilikinya. Sebagai contoh, garam dapur halite (NaCl) dapat
dengan mudah dirasakan. Komposisi kimia seringkali tidak cukup untuk menentukan jenis
mineral, misalnya mineral grafit (graphite) dan intan (diamond) mempunyai satu komposisi yang
sama yaitu karbon (C).
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/223197077/Makalah-Mineral-Dan-Air
https://www.alodokter.com/kenali-macam-macam-mineral-yang-dibutuhkan-oleh-tubuh
https://www.slideshare.net/mandez/makalah-pengolahan-mineral-floatasi
http://ariantiyoulie.blogspot.com/2015/04/makalah-mineral_17.html
https://caridokumen.com/download/makalah-mineral-lengkapdocx-
_5a464eeeb7d7bc7b7a00efa6_pdf
8