Anda di halaman 1dari 12

MINERAL

DISUSUN OLEH :
RIAZAR ZAKIPA
20.14401.1.011

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SAMAWA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..1
A. Latar belakang ……………………………………………………………………………1
B. Tujuan……………………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………………2
A. pengertian mineral ………………………………………………………………………..2
B. klasifikasi mineral…………………………………………………………………………2
C. fungsi mineral bagi tubuh…………………………………………………………………3
D. peran mineral……………………………………………………………………………...3
E. jenis jenis mineral…………………………………………………………………………3
F. mineral dalam makanan……………………………………………………………………
5
G. efek kelebihan dan kekurangan
mineral…………………………………………………...6
BAB III PENUTUP
……………………………………………………………………………….7
A. kesimpulan ………………………………………………………………………………..7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mineral adalah bahan anorganik, terbentuk secara alamiah, seragam dengan komposisi
kimia yang tetap pada batas volumenya, dan mempunyai struktur kristal karakteristik yang
tercermin dalam bentuk dan sifat fisiknya. Saat ini telah dikenal lebih dari 2000 mineral.
Sebagian merupakan mineral- mineral utama yang dikelompokkan sebagai Mineral Pembentuk
Batuan. Mineral- mineral tersebut terutama mengandung unsur-unsur yang menempati bagian
terbesar di bumi, antara lain unsur Oksigen (O), Silikon (Si), Aluminium (AL), Besi (Fe),
Kalsium (Ca), Sodium (Na), Potasium (K) dan Magnesium (Mg). Mineral dapat dikenal dengan
menguji sifat fisik umum yang dimilikinya. Sebagai contoh, garam dapur halite (NaCl) dapat
dengan mudah dirasakan. Komposisi kimia seringkali tidak cukup untuk menentukan jenis
mineral, misalnya mineral grafit (graphite) dan intan (diamond) mempunyai satu komposisi yang
sama yaitu karbon (C).
Mineral-mineral yang lain dapat terlihat dari sifat fisik seperti bentuk kristal, sifat
belahan atau warna, atau dengan peralatan yang sederhana seperti pisau atau potongan gelas
dengan mudah diuji kekerasannya. Mineral dapat dipelajari dengan seksama dengan memberikan
dari bentuk potongan (hand specimen) dari mineral, atau batuan dimana dia terdapat, dengan
menggunakan lensa pembesar (hand lens/loupe), dan mengujinya dengan alat lain, seperti pisau,
kawat baja, potongan gelas atau porselen dan cairan asam (misalnya HCL).
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian mineral
2. Untuk mengetahui klasifikasi mineral
3. Untuk mengetahui fungsi mineral bagi tubuh
4. Untuk mengetahui peran mineral
5. Untuk mengetahui jenis jenis mineral
6. Untuk mengetahui mineral dalam makanan
7. Untuk mengetahui efek kelebihan dan kekurangan mineral
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MINERAL
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Menurut
The International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru
tentang definisi material “Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan
normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi “. Ilmu yang
mempelajari mineral disebut mineralogi.
unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk
hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat
anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa
organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2),
hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral
akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan
terjadi penggabungan antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum
semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan nonesensial.
Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup
untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam
tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro
yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat
dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang
perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan
sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang
bersangkutan. Di samping mengakibatkan keracunan, logam juga dapat menyebabkan
penyakit defisiensi.

B. KLASIFIKASI MINERAL
Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
makromineral dan mikromineral.
1. Makromineral adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar.
Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P),
magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl).
2. Mikromineral yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit.
Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium
(Se).
Mineral merupakan elemen esensial nonorganik pada tubuh sebagai katalis dalam
reaksi biokimia. Mineral diklasifikasi sebagai makromineral ketika kebutuhan sehari –
hari adalah 100 mg atau lebih dan mikromineral ketika kurang dari 100 mg yang
diperlukan setiap hari.

C. FUNGSI MINERAL BAGI TUBUH


Secara umum mineral bagi tubuh adalah sebagai berikut :
a. Mempertahankan keseimbangan asam-basa bagi tubuh
b. Komponen senyawa tubuh yang esensial
c. Sebagai katalis untuk reaksi biologis
d. Memelihara keseimbangan air didalam tubuh
e. Transmisi implus syaraf
f. Mengatur kontraksi otot
g. Pertumbuhan jaringan tubuh

D. PERAN MINERAL
Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah
tertentu.Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro
dan mineral mikro. Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan
zat yangdiperlukan tubuh.Yodium, yang ditengarai banyak tidak dijumpai pada garam yang
beredar didaerah Jepara, termasuk salah satu zat gizi mikro yang sangat diperlukan tubuh.
Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100
mg saja. Jumlah yang sangat kecil memang, tapi sudah mencukupi bagi tubuh
Secara umum fungsi mineral dalam tubuh sebagai berikut:
1. Berperan dalam tahap metabolisme tubuh. Mengkatalisasi reaksi yang bertalian
dengan
2. pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein serta pembentukan lemak dan protein
tubuh.
3. Sebagai hormon (Iodium terlibat dalam hormon tiroksin; Co dalam vitamin B12; Ca
dan P
4. untuk membentuk tulang dan gigi) dan enzim tubuh/ sebagai kofaktor (Fe terlibat
dalam aktivitas enzim katalase dan sitokrom).
5. Membantu memelihara keseimbangan air tubuh (klor, kalium, natrium).
6. Menolong dalam pengiriman isyarat ke seluruh tubuh (kalsium, kalium, natrium).
7. Sebagai bagian cairan usus (kalsium, magnesium, kalium dan natrium). Berperan
dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, gigi dan jaringan tubuh lainnya
(kalsium, fosfor, fluorin dan magnesium)
E. JENIS JENIS MINERAL
 Jenis-Jenis Makro Mineral
Beberapa jenis mineral yang termasuk ke dalam kelompok makro mineral adalah:
1. Fosfor
Fosfor merupakan satu dari empat jenis makro mineral. Dalam tubuh, zat ini
memiliki fungsi penting sebagai komponen pembentuk enzim dan sel. Selain itu, mineral
ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan mengoptimalkan
metabolisme tubuh.Idealnya, tubuh membutuhkan asupan fosfor tidak kurang dari 700
mg per hari.eberapa makanan yang menjadi sumber fosfor di antaranya daging ayam,
ikan, dan sapi.
3

2. Kalsium

Kalsium merupakan mineral yang memiliki banyak peranan penting dalam


kesehatan tubuh. Selain menjaga kepadatan tulang, kalsium juga berperan dalam
pembekuan darah saat luka, mengaktifkan berbagai enzim penting dalam tubuh,
dan bahkan dapat mencegah preeklampsia.Beberapa contoh makanan yang kaya
akan kalsium adalah susu, yoghurt, keju, dan makanan laut. Umumnya, tubuh
membutuhkan asupan kalsium sebanyak 1200 mg per hari. Kebutuhan ini bisa
berbeda-beda sesuai usia atau kondisi kesehatan seseorang.
3. Magnesium
Mineral lain yang juga termasuk ke dalam jenis makro mineral adalah
magnesium. Magnesium diperlukan dalam pengaturan tekanan darah, gula darah,
dan kontraksi otot. Mineral ini juga berperan dalam menghantarkan sinyal pada
saraf, mengaktifkan beberapa enzim dalam tubuh, serta menjaga keseimbangan
elektrolit. Magnesium banyak terkandung dalam beberapa jenis makanan, seperti
sayuran hijau, alpukat, kacang-kacangan, dan cokelat hitam. Dalam sehari, tubuh
memerlukan 320-420 mg asupan magnesium.
4. Natrium
Mineral yang satu ini sangat populer di khalayak karena banyak terkandung
dalam garam dan bahan penguat rasa. Walau sering dikaitkan dengan
penyakit hipertensi dan dijadikan “musuh” bagi penderitanya, tubuh sebenarnya tetap
membutuhkan asupan natrium untuk membantu menjaga keseimbangan kadar air dalam
tubuh.
Asupan natrium yang ideal dalam sehari adalah tidak lebih dari 1500 mg atau
sekitar setengah sendok teh garam dapur. Jika kamu merasa kesulitan mengurangi garam
dalam masakanmu, kamu bisa mencoba mengurangi konsumsi makanan instan seperti
makanan kaleng atau saus-saus yang tinggi akan sodium.
 Jenis-Jenis Mikro Mineral
Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, bukan berarti jenis mineral ini tidak
penting. Mikro mineral juga memiliki macam-macam peranan dalam fungsi tubuh.
Berikut adalah beberapa jenis mikro mineral dan fungsinya:
1. Yodium
Yodium merupakan bagian penting dari hormon tiroid yang berperan dalam
mengatur seluruh proses metabolisme dalam tubuh. Kekurangan yodium dapat
menyebabkan gejala hipotiroid, seperti kenaikan berat badan dan munculnya gondok.
Umumnya, tubuh memerlukan sekitar 150 mcg asupan yodium per hari. Yodium
banyak ditemukan dalam makanan laut, seperti ikan, udang, dan rumput laut. Namun,
menggunakan garam dapur beryodium pada masakan rumah sebenarnya sudah
mencukupi kebutuhan mineral ini.

2. Mangan
Mangan memainkan peranan penting dalam tubuh, yaitu regenerasi sel darah
merah, pembentukan tulang, dan melancarkan siklus reproduksi. Mineral ini banyak
ditemukan dalam udang, gandum, serta beberapa jenis biji-bijian. Idealnya, tubuh orang
dewasa memerlukan sekitar 2 mg asupan mangan per hari.
3. Selenium
Selenium diperlukan tubuh untuk metabolisme hormon tiroid, pembentukan
DNA, serta mencegah kerusakan sel-sel dalam tubuh. Selenium banyak terdapat dalam
daging ayam, ikan, telur ikan, kacang-kacangan, jamur, misalnya jamur shitake, dan biji-
bijian. Sesuai dengan jenisnya yang merupakan mikro mineral, tubuh hanya
membutuhkan asupan selenium sekitar 55 mcg per hari.

F. MINERAL DALAM MAKANAN


1. Mineral dalam susu
Kandungan zat gizi pada susu selain kaya akan zat gizi makro, susu juga kaya
akan zat gizi mikro. zat gizi mikro pada susu selain kaya akan vitamin, susu juga
mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh.  Minuman yang satu ini memang sangat
bervariatif kandungan zat gizinya. Tak heran jika dahulu ketika semboyan gizi di
indonesia "empat sehat lima sempurna" dimana penyempurnanya adalah susu karena
memang sangat barvariatif zat gizinya. Adapun untuk mineral yang terdapat pada susu
yaitu kalium, kalsium, natrium dan magnesium. Konsentrasi total mineral yang
terkandung dalam susu kurang dari 1%. Mineral yang terdapat pada susu mengandung
garam mineral, garam mineral ini ada dalam serum susu atau dalam senyawa kasein
2. Mineral dalam daging
Kandungan mineral utama adalah natrium, kalium, dan fosfor dalam jumlah yang
nisbi besar. Jaringan otot mengandung lebih banyak kalium daripada natrium daging juga
lebih banyak mengandung magnesium daripada kalsium. Mineral yang tidak larut
berasoisiasi dengan bagian daging nonlemak, daging tidak berlemak biasanya kandungan
mineral atau kandungan abunya lebih tinggi. Jika cairan hilang dari daging (hilang
cairan), unsur utama yang hilang adalah natrium, dan kehilangan kalsium, fosfor, dan
kalium lebih kecil.
3. Struvit
Kadang- kadang fosfat dapat membentuk Kristal yang tidak dikehendaki dalam
makanan. Contoh paling umum ialah struvit, yaitu magnesium-amonium fosfat dengan
susunan Mg (MH4) PO46H2O. kristas struvit mudah terkelirukan oleh pengguna yang
menganggap sebagai pecahan kaca. Sebagian besar laporan mengenai pembentukan
struvit berkaitan dengan makanan lautyang dikalengkan, tetapi kadang kadang struvit
dilaporkan terdapat pada makanan lain. Dianggap bahwa dalam makanan laut kaleng,
struvit berbentuk dari magnesium air laut dan ammonia yang berbentuk karena pengaruh
panas terhadap ikan atau protein otot kerang-kerangan.
5

4. Mineral dalam produk tumbuhan


Dalam konteks nutrisi, suatu mineral adalah unsur kimia yang dibutuhkan sebagai
nutrisi esensial oleh mikroorganisme untuk melakukan fungsi yang diperlukan untuk
hidup. Mineral berasal dari bumi dan tidak bisa diproduksi oleh makhluk hidup. Tanaman
mendapatkan mineral dari tanah.

G. EFEK KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MINERAL


Kelebihan satu mineral dalam tubuh juga dapat berpengaruh pada metabolisme tubuh yaitu
sebagai berikut :
1. Ca : mengkonsumsi kalsium dosis tinggi dapat menyebabkan nyeri lambung dan diare
2. Mg : dapat mengakibatkan diare
3. Na : meningkatkan tekanan darah tinggi dan beresiko terhadap stroke dan serangan
jantung
4. P : nyeri lambung dan jika konsumsi dosis tinggi dalam waktu lama dapat menurunkan
jumlah kalsium dalam tubuh sehingga tulang lebih beresiko terhadapa fraktur.
5. Kalium : menyebabkan nyeri lambung, mual dan diare
6. Fe : konstipasi, mual dan nyeri lambung.
7. Boron : mengurangi fertilitas pada pria dan boron banyak terdapat pada sayuran dan
kacang-
8. kacangan
9. Cobalt : berpengaruh pada jantung dan berpengaruh menurunkan fertilitas pada pria
10. Tembaga : menyebabkan nyeri lambung dan diare. Jika dikonsumsi lebih lama akan
11. mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal.

Kekurangan mineral ini jarang terjadi jika kita mengkonsumsi makanan yang
bervariasi. Akibat Kekurangan Mineral :
1. Kekurangan natrium : gangguan jantung dan ginjal, lelah, kejang otot.
2. Kekurangan kalium : lemah otot, gangguan pernapasan &denyut jantung
3. Kekurangan kalsium : pembekuan darah lambat, tulang dan gigi rapuh,pertumbuhan
lambat, kejang otot
4. Kekurangan fosfor : tulang dan gigi rapuh, hilang napsu makan, rakhitis,lesu, sakit tulang
5. Kekurangan magnesium : gangguan mental, emosi dan otot, hilang kontrolotot,
kerusakan jantung dan ginjal
6. Kekurangan klor : rambut dan gigi hilang, gangguan pencernaan, lesu.
7. Kekurangan zat besi : anemia, lesu, pusing, pucat pada kulit
8. Kekurangan yodium : penyakit gondok, pada anak terjadi kemunduranfisik dan mental
9. Kekurangan seng : pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka lambat,kurang tajam
terhadap bau dan rasa,
10. kerdil, anemia
11. Kekurangan fluor : kerusakan gigi yang berlebihan
12. Kekurangan tembaga : anemia, gangguan saraf dan tulang, luka-luka pada kulit
i. Peningkatan peluang pilek dan flu

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mineral mikro adalah kelompok mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang
relatif kecil dibandingkan kelompok mineral yang lain, akan tetapi walaupun jumlahnya sedikit,
kekurangan unsur mineral ini akan menyebabkan terganggunya proses fisiologis yang terjadi
dalam tubuh.  Meskipun jumlah mineral mikro sangat sedikit yang dubtuhkan dalam tubuh
manusia, namun mempunyai peran yang sangat penting.  Kekurang dan kelebihan mineral
mikro dapat menyebabkan beberapa penyakit sehingga asupan dari mineral mikro harus
diperhatikan. Mineral adalah bahan anorganik, terbentuk secara alamiah, seragam dengan
komposisi kimia yang tetap pada batas volumenya, dan mempunyai struktur kristal karakteristik
yang tercermin dalam bentuk dan sifat fisiknya. Saat ini telah dikenal lebih dari 2000 mineral.
Sebagian merupakan mineral- mineral utama yang dikelompokkan sebagai Mineral Pembentuk
Batuan. Mineral- mineral tersebut terutama mengandung unsur-unsur yang menempati bagian
terbesar di bumi, antara lain unsur Oksigen (O), Silikon (Si), Aluminium (AL), Besi (Fe),
Kalsium (Ca), Sodium (Na), Potasium (K) dan Magnesium (Mg). Mineral dapat dikenal dengan
menguji sifat fisik umum yang dimilikinya. Sebagai contoh, garam dapur halite (NaCl) dapat
dengan mudah dirasakan. Komposisi kimia seringkali tidak cukup untuk menentukan jenis
mineral, misalnya mineral grafit (graphite) dan intan (diamond) mempunyai satu komposisi yang
sama yaitu karbon (C).
7

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/223197077/Makalah-Mineral-Dan-Air
https://www.alodokter.com/kenali-macam-macam-mineral-yang-dibutuhkan-oleh-tubuh
https://www.slideshare.net/mandez/makalah-pengolahan-mineral-floatasi
http://ariantiyoulie.blogspot.com/2015/04/makalah-mineral_17.html
https://caridokumen.com/download/makalah-mineral-lengkapdocx-
_5a464eeeb7d7bc7b7a00efa6_pdf
8

Anda mungkin juga menyukai