Anda di halaman 1dari 4

BAB 3

BADAN USAHA
Untuk menjalankan usaha bagi para pelaku bisnis,harus mempunyai wadah atau tempat
usaha.usaha yaitu tindakan,perbuatan atau kegiatan di bidang perekonomian yang dilakukan oleh
pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.Ciri perkumpulan; didirikan beberapa
orang dengan kepentingan bersama,tujuan bersama,dan kerjasam.ada 2 pendapat besar :

1. Perjanjian mendirikan perusahaan adalah : perjanjian ex Pasal 1313 jo 1320 KUH


Perdata.ada unsur perdata;kesepakatan,kecakapan,bertindak para pihak,objek
tertentu,causa halal atau rumah sah \.
2. Pembuatan mendirikan perusahaan adalah perbuatan “gesamiaki”(perbuatan hukum
bersama untuk mencapaisuatu akibat hukum yang bukan seperti dalam perikatan)\

Setiap perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya sesuai dengan pengertian


perusahaan,maka usaha yang dilakukan nya itu harus mempunyai wadah yaitu badan
usaha.badan usaha yang dikenal dalam masyarakat adalah:

 FIRMA (FA)
Persekutuan Firma ( fa ) Firma dalam psl 16 KUHD ialah , tiap - tiap perserikatan yang
didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah satu nama bersama.
Pada persekutuan Firma kepribadian para sekutu sangat diutamakan yaitu bersifat
kekeluargaan . Persekutuan firma harus didirikan dengan akte otentik 3 ( Pasal 22 KU - HD ) , isi
akte memuat :
1. Nama lengkap / identitas diri
2. Penetapan nama bersama atau firma
3. FA bersifat umum / terbatas atau pada bidang tertentu
4. Saat mulai dan berakhirnya Firma
5. Ketentuan ketentuan lain mengenai hak pihak ke - tiga terhadap para sekutu .

Akte pendirian harus didaftarkan di Pengadilan Negeri di mana firma berdomisili . Setelah
itu akte pendirian harus diumumkan dalam Berita Negara RI. Persekutuan Firma bukan badan
hukum karena firma tidak perlu mendapat pengesahan dari menteri Kehakiman dan HAM , dan
tidak ada pula pemisahan. harta kekayaan antara pribadi. Para sekutu dan setiap sekutu
bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan.
Kekuasaan tertinggi dalam firma adalah para sekuiu semuanya, dalam hal memutuskan
segala permasalahan dan persoalan - persoalan baik yang menyangkut hubungan internal
maupun eksternal. Keputusan yang diambil dengan musyawarah dan mufakat. Dalam firma
tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan artinya para sekutu bertanggung jawab sampai harta
pribadinya selain dari harta kekayaan yang ada dalam firma.
Berakhirnya persekutuan firma ;
1. Lampaunya waktu ;
2. Telah tercapai tujuan ;
3. Adanya kehendak dari seseorang atau beberapa orang sekutu ;
4. Adanya keputusan Pengadilan Negeri atas tuntutan kejaksaan .

 PERSEKUTUAN KOMANDITER ( CV )
Adalah persekutuan firma yang mempunyai satu atau beberapa orang sekutu sal secara
tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya pada satu pihak atau pihak lain.
Persekutuan komanditer mempunyai 2 macam sekutu :
1. Sekutu kerja ,
Sekutu yang menjadi pengurus persekutuan
2. Sekutu tidak kerja , Sekuru yang tidak merigurus persekutuan

Baik sekutu kerja maupun tidak kerja masing - masing memberikan pemasukannya berupa
uang , barang atau tenaga atas dasai pembiayaan bersama artitava rugi dipikul bersama antara
sekutu kerja dan sekutu tidak kerja meskipun terbatas pada modal yang disanggupkan . Pendirian
persekutuan komanditer hampir sama dengan firma :
1. Nama lengkap / identitas diri ;
2. Penetapan nama bersama atau cv ;
3. CV bersifat umum / terbatas atau pada bidang tertentu ;
4. Saat mulai dan berakhirnya cv ;
5. Ketentuan - ketentuan lain mengenai hak pihak ketiga terhadap para sekutu .

Dalam soal kepengurusan persekutuan , sekutu tidak kerja dilarang melakukan pengurusan
meskipun dengan surat kuasa . Karena dalam pendiriannya sama dengan firma begitu pula
berakhirnya juga sama dengan fit ma . Berakhirnya CV :
1. Lampaunya waktu ;
2. Telah tercapai tujuan ;
3. Adanya kehendak dari seseorang atau beberapa orang sekutu ;
4. Adanya keputusan Pengadilan Negeri atas tuntutan kejaksaan.

 PERSEROAN TERBATAS (PT)


Adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri
dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena
modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan
perusahaan bisa dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam
anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan
sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham
yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang
terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki.
Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No. 40/2007 adalah sebagai berikut:

1. Pendiri minimal 2 orang atau lebih (pasal 7 ayat 1).


2. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia.
3. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan
(pasal 7 ayat 2 dan ayat 3).
4. Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri kehakiman dan diumumkan dalam BNRI (ps.
7 ayat 4).
5. Modal dasar minimal Rp. 50 juta dan modal disetor minimal 25% dari modal dasar (pasal
32 dan pasal 33).
6. Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris (pasal 92 ayat 3 & pasal 108 ayat 3).
7. Pemegang saham harus WNI atau badan hukum yang didirikan menurut hukum
Indonesia, kecuali PT PMA.
Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi (akta yang dibuat oleh
notaris) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan terbatas, modal, bidang usaha,
alamat perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia, harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan.


2. Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang.
3. Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar. (sesuai
dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40 Tahun 2007, keduanya tentang perseroan
terbatas).

Saham di dalam sebuah Perseroan Terbatas dapat terbagi atas:


 Saham/Sero Atas Nama, yaitu nama persero ditulis di atas surat sero setelah didaftarkan
dalam buku Perseroan Terbatas sebagai persero.
 Saham/Sero Pembawa, yaitu suatu saham yang di atas surat tidak disebutkan nama
perseronya.
Ditinjau dari hak-hak persero, saham/sero dapat pula dibagi sebagai berikut:
 Saham/Sero Biasa
Sero yang biasanya memperoleh keuntungan (dividen) yang sama sesuai dengan yang ditetapkan
oleh rapat umum pemegang saham.
 Saham/Sero Preferen
Sero preferen ini selain mempunyai hak dan dividen yang sama dengan sero biasa, juga
mendapat hak lebih dari sero biasa.
 Saham/Sero Kumulatif Preferen
Sero kumulatif preferen ini mempunyai hak lebih dari sero preferen. Bila hak tersebut tidak bisa
dibayarkan pada tahun sekarang, maka dibayarkan pada tahun berikutnya.
Sumber:

Santiago, Faisal. 2012. Pengantar Hukum Bisnis. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media

https://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas (diakses pada 20 April 2021, pukul 16.22)

Anda mungkin juga menyukai