Anda di halaman 1dari 4

Etika Hukum

people meet their personal


1. BENEFICENCE and lifestyle goals)
an act of charity, mercy, and
kindness with a strong
connotation of doing good to  Maksimalisasi pemuasan
others including moral kebahagiaan/preferensi
obligation (memaksimalkan pasien
perbuatan and dampak baik)
 Minimalisasi akibat buruk
 Mengutamakan altruisme
(menolong tanpa pamrih, rela  Kewajiban menolong pasien
berkorban untuk gawat-darurat
kepentingan orang lain)

 Menjamin nilai pokok harkat  Menghargai hak-hak pasien


dan martabat manusia secara keseluruhan

 Memandang pasien/
keluarga/sesuatu tak hanya  Tidak menarik honorarium
sejauh menguntungkan diluar kepantasan
dokter
 Maksimalisasi kepuasan
tertinggi secara keseluruhan
 Mengusahakan agar
kebaikan/manfaatnya lebih
banyak dibandingkan  Mengembangkan profesi
dengan keburukannya secara terus-menerus

 Paternalisme bertanggung
jawab/berkasih sayang  Memberikan obat berkhasiat
namun murah

 Menjamin kehidupan-baik-
minimal manusia  Menerapkan Golden Rule
Principle (treating others as
one wants to be treated)
 Pembatasan “goal-based
approach” (aims to help
2. NONMALEFICENCE
the obligation of a physician not  Menghindari misrepresentasi
to harm the patient. dari pasien (kondisi di mana
(pencegahan keburukan) satu pihak dalam kontrak
membuat pernyataan palsu
tentang suatu fakta
 Menolong pasien emergensi sehingga merugikan pihak
lain)
 Kondisi untuk
menggambarkan kriteria ini  Tidak membahayakan
adalah : kehidupan pasien karena
a. pasien dalam keadaan kelalaian
amat berbahaya
(darurat)/beresiko
hilangnya sesuatu yang  Memberikan semangat hidup
penting (gawat)
b. dokter sanggup  Melindungi pasien dari
mencegah bahaya atau serangan
kehilangan tersebut
c. tindakan kedokteran tadi
terbukti efektif  Tidak melakukan white collar
d. manfaat bagi pasien > crime (tindak kecurangan
kerugian dokter (hanya seseorang yang memiliki
mengalami resiko minimal) posisi dan wewenang cukup
tinggi untuk kepentingan
 Mengobati pasien yang luka sendiri) dalam bidang
kesehatan / kerumah-
 Tidak membunuh pasien sakitan yang merugikan
(tidak melakukan euthanasia) pihak pasien/keluarganya

 Tidak menghina/mencaci
maki/memanfaatkan pasien

 Tidak memandang pasien


hanya sebagai objek

 Mengobati secara
3. AUTONOMI
proporsional
kapasitas untuk membuat
keputusan tanpa diganggu
 Mencegah pasien dari gugat.
bahaya
 Menghargai hak menentukan
nasib sendiri, menghargai
 Mencegah pihak lain
martabat pasien
mengintervensi pasien dalam
membuat keputusan,
 Tidak mengintervensi pasien
termasuk keluarga pasien
dalam membuat keputusan
sendiri
(pada kondisi elektif)

 Sabar menunggu keputusan


 Berterus terang
yang akan diambil pasien
pada kasus non emergensi

 Menghargai privasi
 Tidak berbohong ke pasien
meskipun demi kebaikan
 Menjaga rahasia pasien pasien

 Menghargai rasionalitas
pasien

 Melaksanakan informed
consent (penyampaian
informasi dari dokter atau
perawat kepada pasien
serta persetujuan dari
pasien sebelum suatu
tindakan medis dilakukan)

 Membiarkan pasien dewasa


dan kompeten mengambil
keputusan sendiri

4. JUSTICE
the moral obligation to act on
the basis of fair adjudication
between competing claims.
(keadilan, kesetaraan)

 Tidak mengintervensi atau  Memberlakukan segala


menghalangi autonomi sesuatu secara universal
pasien
 Mengambil porsi terakhir
dari proses membagi yang
 Meminta partisipasi pasien
telah ia lakukan
sesuai dengan
kemampuannya
 Memberi kesempatan yang
sama terhadap pribadi
 Kewajiban mendistribusi
dalam posisi yang sama
keuntungan dan kerugian
(biaya, beban, sanksi) secara
adil
 Menghargai hak sehat
pasien (affordability,
equality, accessibility,
 Mengembalikan hak kepada
availability, quality)
pemiliknya pada saat yang
tepat dan kompeten
 Menghargai hak hukum
pasien
 Tidak memberi beban berat
secara tidak merata tanpa
alasan sah/tepat
 Menghargai hak orang lain

 Menghormati hak populasi


 Menjaga kelompok yang yang sama-sama rentan
rentan (yang paling penyakit/gangguan
dirugikan) kesehatan

 Tidak melakukan
penyalahgunaan
 Tidak membedakan
pelayanan pasien atas dasar
SARA, status sosial, dll
 Bijak dalam makro alokasi

 Memberikan kontribusi yang


relatif sama dengan
kebutuhan pasien

Anda mungkin juga menyukai