Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yoga pamungkas

Kelas : 3B

Prodi : D3 Keperawatan

Definisi SPGDT

Sistem penanggulangan pasien gawat darurat yang terdiri dari unsur pelayanan pra rumah sakit,
pelayanan di rumah sakit dan antar rumah sakit.

Pelayanan berpedoman pada respon cepat yang menekankan time saving is life saving

Melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam umum dan khusus, petugas medis, pelayanan
ambulans gawat darurat dan sistem komunikasi.

Konten

a) Mitigasi
b) Kesiapsiagaan
c) Tanggap Bencana
d) Rehabilitasi
e) Rekonstruksi

Dasar Sistem Penanggulangan

a) UU no 23 tahun 1992 tentang kesehatan


b) UU no 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah
c) UU no 25 tahun 1999 tentang keuangan provinsi
d) UU no 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah pusat
e) Kep Men RI no 28 tahun 1995 tentang petunjuk umum korban bencana
f) Kep PresidenRI no 111 tahun 2001 penanggulangan bencana

Tujuan

1. Persamaan persepsi
Banyak hal-hal yang terjadi di luar rumah sakit mengalami kekeliruan sehingga pasien yang
seharusnya bisa lebih cepat ditolong, tapi karena tidak sama persepsinya sehingga tujuan itu
tidak tercapai. Bahkan yang ada pasien tidak mendapat penanganan dengan baik.
Golden perriod, waktu yang paling baik untuk memberikan pertolongan itu maksimal 6 jam
untuk suntik vaksin yang mengalami trauma, jika lebih dari itu semakin lama pasien
mendapatkan pertologan maka untuk tungkat keberlangsungan hidupnya atau survivalnya itu
akan berkurang
2. Persamaan tindakan
Dengan tujuan yang sama kalau tidak disamakan selain persepsikan tidak akan mencapai tujuan
dengan baik.
Istilah dalam SPGDT

Level dalam tatanan disastra atau bencana yaitu:

1. Bakornas PBP (Badan Koordinasi Bencana Penanggulangan Bencana Provinsi)


2. Satkorlak PBP (Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi)
3. Satlak PBP (Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi)
4. PSC (Public Safety Center)
5. BSB (Bregede Siaga Bencana)
6. UGD (Unit Gawat Darurat)

Pra Rumah Sakit

Public safety center: kesehatan, pengamanan, penyelamatan.

 Safe community (SC) atau masyarakat sehat dan aman adalah tujuan
 Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) sebagai jalan
 Public safety center (PSC) sebagai ujung tombak

SPGDT

 Respons tie
 Kecukupan
 Kesesuaian respone
Pelaksanaan operasi pertolongan dan penyesuaian berdasar situasi lapangan
 Pra rumah sakit
 Inra rumah sakit
- Kumpulkan semua informasi yang diperlukan
- Kirim tim bila diperlukan
- Informasi adanya musibah
- Membangun SPGDT-B yang akti

Tahapan disaster response

1. Siaga
2. Analisis situasi
3. Rencana operasi
4. Operasi pertolongan
5. evaluasi

sosialisasi atau edukasi kepada warga:

1. Mitigasi: untuk mengurangi skala bencana di masa mendatang, baik efek maupun kondis, rentan
terhadap bahaya itu sendiri.
2. Kesiapsiagaan : sistem peringatan, pemeliharaan persediaan dan pelatihan personil, lngkah
pencarian penyelamatan, rencana evakuasi untuk daerah yang mungkin menghadapi risiko dari
bencana berulang.
3. Tanggap bencana: penyelmatan dan evakuasi korban maupun harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, pelindungan, pengurusan pengungsi, dan penyelamatan
4. Rehabilitasi: perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan public atau masyarakat sampai
tingkat yang memadai.
5. Rekontruksi: pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah
pasca bencana.

Anda mungkin juga menyukai