Hukum Waris Baru
Hukum Waris Baru
Disampaikan di:
Oleh :
Iskandar Laka, S.H., M.H.
Akademisi / Praktisi Hukum
Hukum Kwarisan Islam dan
Permasalahannya
Hukum Kewarisan Yang Belaku di
Indonesa
Hukum Hukum Hukum
Kewarisan Kewarisan Kewarisan
Adat Islam Barat (KUH
(Pengadilan (Pengadilan Perdata)
Negeri) Agama/ (Pengadilan
Mahkamah Negefri)
Syar’iyyah)
Hukum Kewarisan Islam Yang Belaku dan
diajarkan di Indonesia
Hukum Kewaisan Hukum Kewarisan
Hukum Islam Ajaran Islam dalam Buku
Kewaisan Patrilineal Syafi’I
(Penamaan oleh
2 KHI
dihubungkan
Islam Sajuti Thalin unuk dengan Buku II
menunjykan MA-RI: Pedoman
Ajaran adanya beberapa Pelaksanaan Tugas
Bilateral hal yang berbeda) dan Administrasi
Peradilan Agama,
Hazairin 2013.
Asas-Asas hukum Kewarisan Islam
Agama Ahli Waris dan Bayi Baru Lahir
serta Anak Belum Dewasa
Agama Ahli Waris dan Bayi Baru Lahir
serta Anak Belum Dewasa
Sebab-Sebab Mewaris, Rukun Mewaris,
Syarat-syarat Mewaris,
Penghalang Mewaris
SEBAB-SEBAB MEWARIS
Rukun (Unsur-Unsur) Mewaris
Syarat-Syarat Mewaris
Penghalang Mewaris
• PASAL 173 KHI:
Seseorang terhalang menjadi Ahli Waris apabila dengan Putusan Hakim yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap dihukum karena:
(1) Dipersalahkan telah membunuh atau mencoba membunuh atau menganiaya berat
kepad Pewaris;
(2) Dipersalahkan secara memfitnah telah mengajukan pengaduan bahwa Pewaris
telah melakukan suatu kejahatan yang diancam dengan hukuman lima tahun atau
lebih.
• PERBEDAAN AGAMA (Pasal 171 huruf b dan huruf c KHI) ➔ Yurisprudensi: WASIAT
WAJIBAH.
Pengertian Pewaris, Ahli Waris, Harta
Peninggalan, Harta Warisan menurut
Kompilasi Hukum Islam
PENGERTIAN PEWARIS DAN AHLI WARIS
Pewaris
BERAGAMA ISLAM
hubungan darah
hubungan perkawinan BERAGAMA ISLAM
tidak terhalang karena hukum untuk menjadi ahli waris
PENGERTIAN HARTA PENINGGALAN: KHI
Q.4:11 b. Dua anak Peremp c. Satu orang anak d. Ayah Ibu bersama e. Pewaris tanpa Anak: f. Pewaris Tanpa Anak,
a. Anak Lelaki:Anak atau lebih = 2/3 (Psl 176 Premp = ½ (Psl 176 KHI) Anak = msg2 1/6 (Psl Ibu = 1/3 (Psl 178 KHI) tapi Ada Saudara, Ibu =
Peremp = 2: 1 (Psl 176 KHI) 177 KHI jo. SEMA No. 1/6 (Psl 178 KHI)
KHI) 2/1994, Psl. 178 KHI)
Q.4:12 b. Duda = ¼ jika d. Janda = ¼ jika Pwrs e. Janda = 1/8 jk Pwrs g. Pwrs kalalah: satu Jika SDR LEBIH dari 2
a. Duda = ½, jika Pewaris Ada Anak (Psl. TANPA ANAK (Psl. 180 Ada Anak (Psl. 180 KHI) SDR lelaki atau satu SDR Orang bersyarikah = 1/3
Pewaris Tanpa Anak 179 KHI) KHI) Peremp masing2 1/6 (Psl. 181 KHI)
(Psl. 179 KHI) (Psl. 181 KHI)
Q.4:176 b. Satu SDR Peremp = ½ c. SDR Lelaki = seluruh d. DUA SDR PEREMP e. SDR LELAKI: SDR
a. Pengertian kalalah (P. (Pasal 182 KHI) HW (Pasal 182 KHI) atau Lebih = 2/3 (Pasal PEREMP = 2:1 (Pasal
181, P 182 KHI) 182 KHI) 182 KHI)
Golongan/Kelompok Keutamaan Ahli
Waris menurut Hazairin
Golongan/Kelompok Keutamaan Ahli Waris menurut
Hazairin (Oleh Neng Djubaedah)
No. Kelompok Ahli Waris Sumber Hukum
I. Kel. Keutamaan Ke-1: Q. 4: 11a, 11b, 11c;
(i) Anak dan mawalinya (Q.4:11 jo. 33); Q.3: 11d;
(ii) Ayah, Ibu (Q.4:11); Q.4: 33a;
(iii) Janda, Duda (Q.4:12) Q.4: 12a, 12d
II. Kel. Keutamaan Ke-2: Q.4: 12g, 12h;
(i) Saudara dan Mawalinya (Q.4:12, 176 jo. 33b): Q.4: 176;
(ii) Ayah, Ibu (Q.4:11); Q.4: 33b;
(iii) Janda; Duda (Q.4:12) Q.4: 12b, 12e
III. Kel. Keutamaan. Ke-3: Q.4: 11f;
(i) Ayah, Ibu (Q.4:11); Q.4: 12b, 12e
(ii) Janda; Duda (Q.4:12).
IV. Kel. Keutamaan. Ke-4: Q.4: 12b, 12e
(i) Janda; Duda (Q.4:12): Q.4: 11e
(ii) Mawali Ayah (Q.4:11e):
(iii) Mawali Ibu (Q.4:11e).
Contoh Kasus Kewarisan: Pewaris
meninggalkan Ibu, Ayah, Isteri, Seorang Anak
Perempuan
Contoh Kasus Kewarisan: Pewaris
meninggalkan Ibu, Ayah, Suami, Seorang Anak
Perempuan dan Seorang Anak Laki-laki