126-Article Text-349-1-10-20161118

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

UPAYA DAN STRATEGI PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Jafriansen Damanik
friansen@yahoo.com
STKIP Purnama Jakarta

ABSTRAK
Pada dasarnya semua sekolah berkewajibanmelakukan upaya penjaminan mutu hingga
memenuhi bahkan melampaui standar nasional pendidikan. Untuk penjaminan dan
pengendalian mutu pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi. Namun
kenyataannya masih banyak sekolah yang belum melakukan upaya yang sungguh-sungguh
dalam melaksanakan kewajiban tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
upaya dan strategi yang dilakukan sekolah untuk memenuhi standar nasional
pendidikan. Metode penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa upaya yang perlu dilakukan sekolah untuk memenuhi standar nasional
pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, dan standar penilaian. Strategi yang perlu diterapkan sekolah untuk memenuhi
standar nasional pendidikan terutama dengan memanfaatkan semua potensi, menyusun
rencana dan program kerja sesuai kebutuhan, mendorong semua komponen
sekolah meningkatkan kinerjanya, membentuk tim penjaminan mutu, membenahi perangkat
pembelajaran, menegakkan tata tertib sekolah,memperluas kerjasama dengan dunia usaha
dan industri, komite sekolah, pengawas, dan pemerintah, memfasilitasi guru dan tenaga
kependidikan meningkatkan kompetensi, menge-valuasi setiap kegiatan yang sudah
dilaksanakan, dan mendokumentasikan seluruh bukti kegiatan sekolah.

Kata kunci: standar nasional pendidikan, upaya, strategi.

ABSTRACT
Principally, all the education institutions are obliged to implement and improve the quality
assurance in order to fulfil as well as to improve education national standard. For the assurance
of the education quality control, it needs to do an evaluation, accreditation and certification.
In reality, there are still many schools and other education institutions which do not make a
great effort to fulfill the obligation. The purpose of this study is to find out the effort and
strategy which are done by schools to fulfill national education standards. This research
method applied an interview and documentation. The results of this research showed that
some efforts that must be done by schools and other education institution consist of the
standard of the content, process, graduate outcomes, education personnel, facilities and
equipment, management, funding, and education assessment. Some strategies needed to
implement by schools and other national education institution in order to fulfill the education
national standard are: using all the ready potent, making plan and work program needed,
encourage all the schools component in order to improve their work activities, appointing
quality control, improving teaching and learning tools, strengthening the schools regulations
procedure, expanding work team with business industry as well as stakeholders, school
committee, the control official team, and government, facilitating teachers and education
administrative staff to improve their competence, evaluating each of the program conducted
and documenting all the school activities held.

Keywords: national education standards, effort, strategy

151
J D P, Volume 8, Nomor 3, November 2015: 151-160

PENDAHULUAN saja yang dapat dan perlu dilakukan untuk


memenuhi SNP.
Standar nasional pendidikan (SNP) adalah
kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh Standar Nasional Pendidikan
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria
Untuk itu sekolah wajib melakukan upaya penjaminan minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah
mutu hingga memenuhi SNP. hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 1
Untuk mengetahui sejauhmana sekolah telah Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang
memenuhi SNP, dilakukan akreditasi oleh Badan Sisdiknas dan Pasal 3 Peraturan Pemerintah nomor
Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. Hasil 19 tahun 2005 tentang SNP). SNP merupakan
akreditasi menentukan status dan peringkat akreditasi penjabaran dari UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
sekolah, yakni: Terakreditasi A, B, C, atau tidak Sisdiknas, yang dituangkan dalam PP Nomor 19
terakreditasi. Akreditasi dilakukan sekali dalam lima Tahun 2005. SNP berfungsi sebagai dasar dalam
tahun. perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
Beberapa sekolah yang sebelumnya pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan
terakreditasi C, pada saat diakreditasi kembali mampu nasional yang bermutu.
mencapai nilai akreditasi B. Demikian juga beberapa SNP bertujuan menjamin mutu pendidikan
sekolah yang sebelumnya terakreditasi B, pada saat nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan
diakreditasi kembali mampu mencapai nilai akreditasi bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa
A. Hal ini merupakan hasil dari upaya dan strategi yang bermartabat (Pasal 4 Peraturan Pemerintah
yang dilaksanakan dalam meningkatkan mutu sekolah. nomor 19 tahun 2005 tentang SNP).
Pengamalan berbagai sekolah yang telah SNP meliputi standar isi, standar proses,
berhasil meningkatkan nilai akreditasi merupakan standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
informasi yang sangat berharga untuk dijadikan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
pembelajaran bagi banyak sekolah lain yang hingga standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
saat ini peringkat akreditasinya masih rendah. penilaian pendidikan.
Berdasarkan latar belakang di atas, pokok Standar isi mencakup lingkup materi dan
permasalahan penelitian ini adalah: tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi
1. Upaya apa saja yang harus dilakukan sekolah lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu,
untuk memenuhi SNP? memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban
2. Strategi bagaimana yang harus diterapkan belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan
sekolah untuk memenuhi SNP? kalender pendidikan/akademik.
Fokus penelitian ini adalah tentang bagaimana Standar proses adalah standar yang berkaitan
upaya dan strategi yang telah dilakukan pihak sekolah dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
untuk memenuhi SNP. pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
Tujuan yang ingin diperoleh melalui penelitian ini lulusan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
adalah mendeskripsikan. diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
1. upaya yang perlu dilakukan sekolah untuk menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk
memenuhi SNP. berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
2. strategi yang perlu diterapkan sekolah untuk cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
memenuhi SNP. sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
Kegunaan penelitian ini dapat dispesifikasikan serta psikologis siswa.
menjadi dua sebagai berikut. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai
1. Kegunaan teoritis, yaitu dalam rangka pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan siswa
pengetahuan mengenai strategi yang perlu dari satuan pendidikan, yang meliputi kompetensi
diterapkan sekolah untuk memenuhi SNP. untuk seluruh mata pelajaran, kelompok mata
2. Kegunaan praktis, yaitu memberikan informasi pelajaran, dan mata pelajaran. Kompetensi lulusan
kepada pihak sekolah agar mengetahui upaya apa mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan

152
Damanik, Upaya dan strategi pemenuhan standar nasional pendidikan

menengah kejuruan (SMK) bertujuan untuk pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, tetap.
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri Standar penilaian pendidikan adalah standar
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
kejuruannya. instrumen penilaian hasil belajar siswa. Penilaian
Standar sarana dan prasarana adalah standar pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang menengah terdiri atas: penilaian hasil belajar oleh
belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, pendidik; penilaian hasil belajar oleh satuan
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat pendidikan; dan penilaian hasil belajar oleh
bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta Pemerintah.
sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi Akreditasi
informasi dan komunikasi. Setiap satuan pendidikan Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan
wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan program dan/atau satuan pendidikan berdasarkan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber kriteria yang telah ditetapkan (UU Nomor 20 Tahun
belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan 2003 tentang Sisdiknas, pasal 1 ayat 22). Akreditasi
lain yang diperlukan untuk menunjang proses sekolah adalah proses penilaian secara komprehensif
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap terhadap kelayakan satuan atau program pendidikan,
satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan
meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan dan peringkat kelayakan yang dikeluarkan oleh suatu
pendidikan, ruang guru, ruang tata usaha, ruang lembaga yang mandiri dan profesional.
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel Kelayakan program dan/atau satuan
kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya pendidikan mengacu pada SNP. SNP adalah kriteria
dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah
tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh
lain yang diperlukan untuk menunjang proses karena itu, SNP harus dijadikan acuan guna
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. memetakan secara utuh profil kualitas sekolah.
Standar pengelolaan adalah standar yang Sesuai dengan komponen standar dalam SNP,
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan akreditasi dilakukan untuk mengukur pemenuhan 8
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan standar tersebut yakni: (1) standar isi; (2) standar
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional proses; (3) standar kompetensi lulusan; (4) standar
agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidik dan tenaga kependidikan; (5) standar sarana
pendidikan. Pengelolaan satuan pendidikan pada dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar
jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan pembiayaan; dan (8) standar penilaian pendidikan.
manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan Kegiatan akreditasi diharapkan menjadi pendorong
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan sekolah untuk melakukan penjaminan mutu yang
akuntabilitas. berkelanjutan, serta terus berusaha mencapai mutu
Standar pembiayaan adalah standar yang yang diharapkan.
mengatur komponen dan besarnya biaya operasi Dalam Buku Pedoman Akreditasi (BAN-S/M,
satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. 2014) disebutkan bahwa akreditasi sekolah bertujuan
Biaya operasi satuan pendidikan adalah bagian dari untuk: (a) memberikan informasi tentang kelayakan
dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai sekolah atau program yang dilaksanakannya
kegiatan operasi satuan pendidikan agar dapat berdasarkan SNP, (b) memberikan pengakuan
berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai SNP peringkat kelayakan, (c) memetakan mutu pendidikan
secara teratur dan berkelanjutan. Pembiayaan berdasarkan SNP, dan (d) memberikan
pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan
dan biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan (stakeholder) sebagai bentuk akuntabilitas publik.
meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, Selanjutnya dijelaskan bahwa hasil akreditasi
bermanfaat sebagai: (a) acuan dalam upaya

153
J D P, Volume 8, Nomor 3, November 2015: 151-160

peningkatan mutu dan rencana pengembangan dilakukan untuk mencapai hasil tersebut (Lie, 2014, h.
sekolah, (b) umpan balik dalam usaha pemberdayaan 44).
dan pengembangan kinerja warga sekolah dalam Selanjutnya menurut Lie (h. 47) sekolah yang
rangka menerapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, baik menyadari pentingnya strategi yang tepat dan
dan program sekolah, (c) motivator agar sekolah terus rencana tindakan yang disusun berdasarkan data dan
meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap, fakta, bukan sekedar intuisi. Sekolah-sekolah seperti
terencana, dan kompetitif baik di tingkat ini memiliki kesempatan besar untuk maju dan
kabupaten/kota, provinsi, nasional bahkan regional berkembang menjadi sekolah berkualitas tinggi.
dan internasional, (d) bahan informasi bagi sekolah Sekolah perlu menyusun target pencapaian standar
untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah, yang digunakan sebagai acuan dalam rencana
masyarakat, maupun sektor swasta dalam hal tindakan yang akan dilakukan. Standar yang
profesionalisme, moral, tenaga, dan dana; dan (e) digunakan adalah SNP sebagaimana telah diuraikan
acuan bagi lembaga terkait dalam mempertimbangkan sebelumnya. Dengan adanya standar yang dijadikan
kewenangan sekolah sebagai penyelenggara ujian acuan, sekolah dapat menilai sudah sejauhmana
nasional. sekolah memenuhi standar, dan apakah strategi dan
Bagi kepala sekolah, hasil akreditasi diharapkan upaya yang dilakukan sudah sesuai atau perlu
dapat dijadikan bahan informasi untuk pemetaan disempurnakan.
indikator kelayakan sekolah, kinerja warga sekolah, Untuk membawa sekolah mencapai standar
termasuk kinerja kepala sekolah selama periode yang tinggi, peran kepala sekolah sangat menentukan.
kepemimpinannya. Di samping itu, hasil akreditasi Untuk menetapkan tindakan dan strategi yang tepat
juga diperlukan kepala sekolah sebagai bahan untuk digunakan, sekolah membutuhkan pemimpin
masukan untuk penyusunan program serta anggaran yang memiliki kemampuan yang ideal. Pemimpin atau
pendapatan dan belanja sekolah. kepala sekolah yang ideal menerapkan pola
Bagi guru, hasil akreditasi merupakan kepemimpinan transformatif agar tercipta lingkungan
dorongan untuk selalu meningkatkan diri dan bekerja dan suasana kerja yang menyenangkan.
keras dalam memberikan layanan terbaik bagi siswa Sebagaimana dikemukakan Leithwood (dalam
guna mempertahankan dan meningkatkan mutu Lie, hh. 81-82) pola kepemimpinan transformatif
sekolah. Secara moral, guru senang bekerja di sekolah cenderung untuk:
yang diakui sebagai sekolah bermutu. a. lebih kuat dalam menekankan visi, misi, nilai-nilai,
Bagi masyarakat dan khususnya orang tua dan budaya sekolah,
siswa, hasil akreditasi diharapkan menjadi informasi b. lebih memperhatikan dan mengupayakan
yang akurat tentang layanan pendidikan yang pengembangan komitmen, karakter dan
ditawarkan oleh setiap sekolah, sehingga secara sadar kompetensi pribadi guru dan tenaga kependidikan
dan bertanggung jawab masyarakat dan khususnya dalam rangka meningkatkan produktivitas
orang tua dapat membuat keputusan dan pilihan yang sekolah,
tepat dalam kaitannya dengan pendidikan anaknya c. menyediakan ruang gerak yang lebih leluasa bagi
sesuai kebutuhan dan kemampuannya. bertumbuhnya kreativitas dan inovasi di sekolah,
d. mendorong tumbuhnya semangat belajar dan
Upaya dan Strategi Pemenuhan SNP kewirausahaan di antara para guru dan tenaga
Mengingat bahwa sekolah wajib memenuhi kependidikan, dan
bahkan melampaui SNP, sekolah harus melakukan e. lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan.
berbagai upaya penjaminan mutu dengan strategi yang Kepala sekolah yang ideal menerapkan
tepat sesuai kondisi sekolah. Orientasi sekolah adalah manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan
pemenuhan standar, bukan pencapaian peringkat kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan
tinggi dalam hasil akreditasi. akuntabilitas. Dengan manajemen berbasis sekolah,
Dalam pendidikan umumnya yang diukur kepala sekolah akan banyak melibatkan pihak terkait
hanyalah tingkat pencapaian hasil, dan jarang untuk meningkatkan efisiensi, kualitas proses dan
dilakukan pengukuran tentang sejauhmana keefektifan hasil, serta partisipasi masyarakat.
strategi yang dipilih dan tindakan atau upaya yang

154
Damanik, Upaya dan strategi pemenuhan standar nasional pendidikan

METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian Hasil penelitian ini dirangkum berdasarkan


Penelitian ini dilaksanakan terhadap para Ketua jawaban responden terhadap pertanyaan yang
Program Keahlian SMK se Indonesia yang mengikuti diajukan oleh peneliti.
Bimbingan Teknis Akreditasi Tahun 2014 yang
diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMK dan Upaya Pemenuhan SNP
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. Upaya pemenuhan SNP dikelompokkan dalam
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s.d. Juli delapan standar berikut.
2014.
1. Standar Isi
Sumber Data a. Melaksanakan pelatihan dan workshop guru,
Subyek penelitian yang akan dijadikan sumber terutama menyangkut kurikulum, KTSP, silabus,
data penetian ini adalah sejumlah 44 orang Ketua RPP, penggunaan TIK, dan kompetensi keahlian
Program Keahlian SMK. di bidang mata pelajaran masing-masing.
b. Bekerjasama dengan DU/DI dan SMK sejenis
Teknik Pengumpulan Data dalam penyusunan kurikulum, memvalidasi
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dokumen KTSP, meningkatkan implementasi
dalam penelitian ini adalah dengan wawancara. MOU dengan DU/DI, dan kerjasama sekolah
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua dengan DU/DI difasilitasi oleh Pemerintah.
pihak, yang melibatkan seseorang yang membutuhkan c. Sekolah mewajibkan guru-guru melakukan kerja
informasi dari pihak lain dengan mengajukan sama yang baik untuk memenuhi standar isi,
pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu. mengadakan persiapan dalam pembelajaran, dan
Wawancara dilaksanakan langsung oleh peneliti mengembangkan silabus masing-masing guru
sendiri, sehingga informasi yang dibutuhkan dapat matapelajaran.
digali lebih mendalam sesuai tujuan penelitian ini.
2. Standar Proses
Teknik Kalibrasi Keabsahan Data Upaya yang perlu dilakukan oleh guru adalah: (1)
1. Menggunakan kalibrasi subyek, metode, dan melaksanakan proses pembelajaran yang lebih
perpanjangan kegiatan lapangan. interaktif, kreatif, inovatif, dan atraktif (2) membuat
2. Mendeskripsikan keabsahan data, fakta dan kegiatan pembelajaran terstruktur dan terjadwal, (3)
informasi yang diperoleh dari wawancara dan memanfaatkan bahan, TIK, dan media yang ada di
dokumentasi. lingkungan sekitar, (4) meningkatkan daya serap siswa
untuk memaksimalkan pencapaian KKM, (5)
Teknik Analisis Data memotivasi siswa untuk lebih kreatif, sehingga
1. Menelaah seluruh data yang diperoleh dari mendorong kemandirian sesuai bakat dan minat siswa,
berbagai sumber, baik melalui wawancara (6) pengelolaan kelas yang mengikuti proses
maupun dokumentasi. pembelajaran, dan (7) mendokumentasikan seluruh
2. Reduksi data, dengan cara membuat abstraksi. dokumen proses pembelajaran.
3. Menyusun data dalam satuan-satuan, dengan Upaya yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah
menentukan unit analisisnya. adalah: (1) melakukan supervisi guru dan
4. Mengkategorikan data, dengan memilih dan menindaklanjuti secara rutin, (2) mengadakan lebih
mengelompokkan data untuk memperkaya uraian banyak kegiatan bersama yang lingkupnya global,
unit menjadi satu kesatuan. beragam agama, bangsa, suku, ras, sosial ekonomi, (3)
5. Menarik kesimpulan, yang dapat diuji kebenaran mengembangkan dan meningkatkan fungsi business
dan kecocokannya karena menggambarkan center, dan (4) meningkatkan disiplin guru
keadaan yang sebenarnya. menyiapkan bahan ajar, dari perencanaan hingga
pelaksanaan pembelajaran.

155
J D P, Volume 8, Nomor 3, November 2015: 151-160

Upaya yang perlu dilakukan oleh sekolah adalah: (1) d. Melengkapi buku teks dan bahan pembelajaran di
melakukan evaluasi pembelajaran oleh tim kurikulum, perpustakaan.
(2) melakukan pelatihan proses pembelajaran, (3) e. Memfasilitasi terbentuknya business center
melibatkan guru pada kegiatan MGMP di sekolah dan terpadu antar program keahlian, dan
di kabupaten/kota, dan (4) melengkapi dokumen memasarkan hasil business center dengan lebih
pelaksanaan standar proses. luas.
f. Menyediakan fasilitas IT dan internet yang
3. Standar Kompetensi Lulusan mendukung pembelajaran.
Upaya yang perlu dilakukan oleh guru adalah:
(1) melakukan pembelajaran sesuai dengan tuntutan 5. Standar Pengelolaan
SKL, (2) memanfaatkan hasil US dan UN untuk a. Menyusun rencana kerja jangka menengah dan
perbaikan pembelajaran, (3) membangun sikap rencana kerja tahunan, sesuai visi dan misi
kompetitif dan sportif dalam mencapai prestasi belajar, sekolah, dengan melibatkan semua pihak sekolah.
(4) meningkatkan keterlibatan siswa dalam b. Melakukan sosialisasi visi, misi, dan tujuan
pembelajaran, terutama dalam pelatihan sekolah dan program keahlian, rencana kerja
keterampilan, (5) melakukan kunjungan studi lapangan tahunan dan jangka menengah dalam setiap
maupun observasi lingkungan, dan (6) melakukan kegiatan.
bimbingan yang intensif terhadap siswa untuk siap c. Melengkapi struktur organisasi dengan uraian
bekerja. tugas yang jelas.
Upaya yang perlu dilakukan oleh Kepala d. Melakukan pengelolaan dan evaluasi sekolah
Sekolah adalah: (1) bekerjasama dengan berbagai dengan baik.
pihak untuk mendukung kualitas pembelajaran, (2) e. Memberikan pelayanan informasi yang cepat
memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi, dengan menggunakan IT.
(3) meningkatkan fungsi Bursa Kerja Khusus, (4) f. Membuat sistem pengelolaan sekolah yang baik,
meningkatkan kegiatan siswa dalam bidang sosial, didukung oleh SDM pengelola yang kompeten,
budaya, dan agama, (5) melakukan penelusuran dan berorientasi pada peningkatan mutu sekolah.
alumni dan pengarsipan data alumni, dan (6) g. Memiliki unit produksi yang melibatkan siswa,
menyediakan fasilitas dan memfungsikan seluuruh guru, dan karyawan.
sumber belajar.. h. Memperluas kerjasama dengan DU/DI dalam
Upaya yang perlu dilakukan oleh Sekolah penyaluran lulusan untuk bekerja, dan tempat
adalah: (1) memampukan guru dalam mengajar guru produktif untuk magang.
dengan kreatif, berbasis pemecahan masalah dan i. Mengembangkan program penjaminan mutu
gejala alam, (2) melakukan kerjasama dengan DU/DI sekolah.
untuk peningkatan kompetensi siswa dan penyaluran j. Mendokumentasikan dan mengarsipkan bukti
lulusan, (3) memberikan segera Ijazah dan SKHUN kegiatan sekolah.
kepada lulusan, dan (4) mengarsipkan kegiatan dan
berkas pendukung semua kegiatan. 6. Standar Pembiayaan
a. Melibatkan seluruh guru, komite dan masyarakat
4. Standar Sarana dan Prasarana untuk pembuatan RKAS agar mendapat masukan
a. Menyusun program tahunan tentang pengadaan yang positif serta membangun.
sarana dan prasarana. b. Menyediakan peraturan dan pedoman keuangan
b. Mengoptimalkan penggunaan, pemeliharaan, dan sekolah.
perawatan sarana dan prasarana, terutama c. Meningkatkan pengelolaan dana dari masyarakat
laboratorium, alat dan bahan praktek, untuk dan pemerintah, secara efektif, efisien, transparan
memudahkan proses pembelajaran. dan akuntabel.
c. Melengkapi buku-buku panduan dan sarana dan d. Meningkatkan peran business center dalam
prasarana, terutama alat dan bahan praktek yang mendukung dana.
menunjang KBM. e. Melakukan audit keuangan secara berkala.

156
Damanik, Upaya dan strategi pemenuhan standar nasional pendidikan

f. Melengkapi semua dokumen keuangan terutama komitmen penjaminan mutu sekolah. Sekolah
RAKS. memanfaatkan semua potensi, baik yang ada di dalam
maupun di luar sekolah untuk menunjang peningkatan
7. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan mutu sekolah. Secara terus menerus berupaya
a. Menyelenggarakan pelatihan dan workshop bagi meningkatkan mutu sekolah di segala aspek, terutama
guru dan tenaga kependidikan, sesuai kebutuhan. mengacu pada 8 standar.
b. Meningkatkan jumlah guru dan tenaga Sekolah menyusun rencana dan program kerja
kependidikan sesuai kebutuhan. sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan
c. Memampukan guru melaksanakan perencanaan, direalisasikan dengan benar. Rencana kerja dan
pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dengan anggaran sekolah yang disusun untuk jangka satu
baik. tahun maupun jangka menengah atau empat tahun.
d. Menyesuaikan kompetensi keahlian dengan mata Dalam membuat perencanaan perlu diperhatikan
pelajaran yang diampu. target kerja yang terukur sesuai kemampuan sekolah.
e. Mendorong guru untuk menghasilkan karya tulis Program kerja yang sudah ditetapkan perlu direview
f. Memberikan pelatihan bagi teknisi, laboran, setiap tahun.
kepala bengkel, dan perpustakaan. Kepala sekolah membentuk tim penjaminan
g. Meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran mutu sekolah yang melibatkan semua unsur sekolah,
produktif. yang mendorong dan mengawasi perkembangan
h. Melatih guru mengggunakan IT, komputer dan kualitas sekolah. Kepala sekolah menciptakan
mengakses internet. teamwork yang solid dalam pengelolaan sekolah.
i. Memberikan reward kepada guru dan tenaga Kepala sekolah juga membentuk tim pelaksana setiap
kependidikan berprestasi. kegiatan yang mampu bekerjasama dan solid dalam
j. Memantau kinerja guru dalam melaksanakan meningkatkan mutu sekolah. Di samping itu kepala
pembelajaran. sekolah perlu membentuk tim sosialisasi dan
pemasaran sekolah.
8. Standar Penilaian Dalam pembelajaran, setiap guru membenahi
a. Melakukan penilaian terhadap perkembangan perangkat-perangkat pembelajaran sesuai dengan
belajar siswa. standar, meningkatkan kegiatan pengembangan diri
b. Memiliki dokumen lengkap mengenai penilaian untuk merangsang siswa berprestasi, baik akademik
dan hasil belajar siswa. maupun non akademik, serta mengoptimalkan proses
c. Mendalami bentuk dan teknik penilaian, melalui pelaksanaan kurikulum yang berlaku. Sekolah juga
pelatihan dan workshop. perlu menegakkan tata tertib sekolah untuk
d. Mengembangkan instrumen dan pedoman meningkatkan disiplin siswa.
penilaian sesuai bentuk dan teknik penilaian. Sekolah perlu meningkatkan fasilitas kegiatan
e. Melaksanakan penilaian secara akademik dan non ekstra kurikuler dan kegiatan lomba yang merangsang
akademik, secara obyektif, transparan dan dapat dan meningkatkan bakat dan minat siswa, melakukan
dipertanggungjawabkan, dengan memanfaatkan studi banding ke sekolah yang sudah baik, dan
IT. meningkatkan kegiatan business center.
f. Mendorong guru untuk selalu mengevaluasi setiap Untuk mendukung peningkatan mutu sekolah,
kegiatan yang dilakukan serta memberikan kepala sekolah memperluas kerjasama dengan DU/DI
informasi tentang kegiatan tersebut. untuk menunjang kegiatan magang, prakerin, dan
g. Menindaklanjuti hasil penilaian untuk perbaikan menyerap lulusan untuk bekerja. Kepala sekolah
pembelajaran selanjutnya. mendorong dan memfasilitasi guru dan tenaga
h. Meningkatkan keterampilan TIK untuk kependidikan dalam meningkatkan kompetensi,
mempermudah pengelolaan nilai. keterampilan dan profesionalismenya.
Mendayagunakan SDM sesuai kemampuan dan
Strategi Pemenuhan SNP tanggungjawabnya, dengan berpedoman pada POS
Dalam meningkatkan mutu, hal yang pertama bagi guru dan tenaga kependidikan dalam
harus disepakati semua pihak adalah melaksanakan melaksanakan tugas. Kepala sekolah juga

157
J D P, Volume 8, Nomor 3, November 2015: 151-160

mengupayakan pemenuhan kebutuhan guru dan 1. Untuk memenuhi standar isi, sekolah perlu
tenaga kependidikan. mengadakan pelatihan dan workshop bagi guru
Kepala sekolah mengawasi seluruh elemen dan tenaga kependidikan, bekerjasama dengan
yang ada di sekolah agar benar-benar mengerjakan DU/DI dan SMK sejenis, mewajibkan guru-guru
tugas dan tanggung-jawabnya dengan sungguh- melaksanakan tugasnya dengan penuh
sungguh benar dan tepat waktu. Selanjutnya kepala tanggungjawab.
sekolah melaksanakan sistem reward and punishment 2. Untuk memenuhi standar proses, guru perlu
terhadap seluruh warga sekolah untuk meningkatkan melaksanakan proses pembelajaran yang lebih
kinerjanya. interaktif, terstruktur dan terjadwal, dengan
Untuk menghasilkan kompetensi dan memanfaatkan bahan, TIK, dan media yang ada
keterampilan siswa yang baik, perlu peningkatan di lingkungan, dan membuat proses belajar lebih
sarana dan prasarana pembelajaran teori dan praktek. kreatif, inovatif, dan atraktif. Kepala sekolah
Kepala sekolah mengajukan proposal kepada berbagai melakukan supervisi guru dan menindaklanjuti
pihak untuk membantu melengkapi sarana dan hasil supervisi secara rutin.
prasarana sekolah, sehingga standar dapat terpenuhi. 3. Untuk memenuhi standar kompetensi lulusan,
Sekolah mengelola pemanfaatan dan pemeliharaan sekolah perlu melakukan bimbingan yang intensif
sarana dan prasarana yang ada dalam mendukung terhadap siswa untuk siap bekerja, membangun
pembelajaran. sikap kompetitif dan sportif dalam mencapai
Sekolah harus berupaya meningkatkan prestasi belajar, memperbanyak kegiatan
anggaran biaya sekolah, yang bersumber dari berbagai pelatihan keterampilan siswa, meningkatkan
pihak, baik pemerintah maupun swasta. Termasuk karakter siswa melalui pembelajaran,
upaya mengajukan beasiswa dari berbagai sumber meningkatkan keterlibatan siswa dalam
untuk membantu siswa yang kurang mampu, dan pembelajaran, melakukan kunjungan studi
mengupayakan dana untuk membantu lulusan lapangan maupun observasi lingkungan. Kepala
berwirausaha. Sekolah perlu melakukan kerjasama dengan
Kepala sekolah perlu mengadakan pertemuan berbagi pihak untuk mendukung kualitas
rutin (setiap bulan) dengan komite sekolah, dan pembelajaran, meningkatkan fungsi Bursa Kerja
mensosialisasikan setiap kegiatan sekolah ke semua Khusus, dan melakukan penelusuran alumni.
pihak yang terkait. Di samping itu sekolah perlu 4. Untuk memenuhi standar sarana dan prasarana,
mempromosikan hasil lulusan yang sudah bekerja dan sekolah perlu menyusun program pengadaan dan
sukses bekerja. pemeliharaan sarana dan prasarana, membenahi
Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan, sarana dan prasarana, terutama laboratorium, alat
kepala sekolah mengevaluasi setiap kegiatan yang dan bahan praktek, untuk memudahkan proses
sudah dilaksanakan, berdasarkan POS yang sudah pembelajaran, memfasilitasi kegiatan business
ditetapkan. Kepala sekolah juga mengevaluasi kinerja center terpadu antar program keahlian, dan
guru dan tenaga kependidikan. Sekolah perlu memasarkan hasil business center dengan lebih
memberikan penghargaan bagi guru dan tenaga luas, menata lingkungan belajar yang kondusif
kependidikan yang berprestasi. Sebagai bukti bagi siswa belajar, dan menyediakan fasilitas IT
pelaksanaan kegiatan, dilakukan pendokumentasian dan internet yang mendukung pembelajaran.
seluruh bukti kegiatan sekolah, akademik maupun 5. Untuk memenuhi standar pengelolaan, sekolah
non-akademik. perlu (a) menyusun rencana kerja jangka
menengah dan rencana kerja tahunan, sesuai visi
dan misi sekolah, dengan melibatkan semua
KESIMPULAN DAN SARAN pihak, serta mengatur pelaksanaan rencana kerja
tahunan dan jangka menengah, (b) melakukan
Kesimpulan
sosialisasi visi, misi, dan tujuan sekolah dan
Upaya yang perlu dilakukan sekolah untuk
program keahlian, rencana kerja tahunan dan
memenuhi SNP adalah sebagai berikut.
jangka menengah dalam setiap kegiatan, (c)
membuat sistem pengelolaan sekolah yang baik,

158
Damanik, Upaya dan strategi pemenuhan standar nasional pendidikan

dan (d) melaksanaan pengelolaan anggaran yang 4. Setiap guru membenahi perangkat pembelajaran
transparan dan akuntabel. sesuai dengan standar, meningkatkan kegiatan
6. Untuk memenuhi standar pembiayaan, sekolah pengembangan diri untuk mendorong siswa
perlu (a) membuat pedoman keuangan sekolah, berprestasi, baik akademik maupun non-
(b) melibatkan seluruh guru, komite dan akademik.
masyarakat untuk pembuatan RKAS, (c) 5. Menegakkan tata tertib sekolah untuk
menyediakan anggaran untuk memenuhi seluruh meningkatkan disiplin siswa maupun guru dan
kebutuhan pendidikan dan pengembangan guru tenaga kependidikan.
dan tenaga kependidikan, (d) menggunakan dana 6. Memperluas kerjasama dengan DU/DI untuk
sesuai perencanaan dengan efisien, (e) menunjang kegiatan magang, prakerin, dan
meningkatkan pengawasan dalam pengadaan menyerap lulusan untuk bekerja.
kebutuhan sekolah, dan (f) melakukan audit 7. Meningkatkan kerjasama dengan komite sekolah,
keuangan secara berkala. pengawas, dan pemerintah dalam upaya
7. Untuk memenuhi standar guru dan tenaga pemenuhan SNP.
kependidikan, sekolah perlu meningkatkan 8. Meningkatkan anggaran biaya sekolah, yang
jumlah guru dan tenaga kependidikan sesuai diperoleh dari pemerintah maupun swasta,
kebutuhan, dengan kualifikasi akademik dan termasuk upaya mengajukan beasiswa untuk
kompetensi yang sesuai dengan standar guru dan membantu siswa yang kurang mampu.
tenaga kependidikan, menyelenggarakan 9. Mengevaluasi setiap kegiatan yang sudah
pelatihan dan workshop, agar guru mampu dilaksanakan, berdasarkan pedoman, termasuk
melaksanakan tugas dengan baik. Kepala sekolah mengevaluasi kinerja guru dan tenaga
perlu meningkatkan supervisi untuk memantau kependidikan.
kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran. 10. Melakukan evaluasi diri sekolah, setiap akhir
8. Untuk memenuhi standar penilaian, guru perlu (a) tahun ajaran.
mendalami bentuk dan teknik penilaian, melalui 11. Mendokumentasikan seluruh bukti kegiatan
pelatihan dan workshop, serta menerapkan sekolah, akademik maupun non-akademik.
teknik penilaian yang beragam sesuai dengan
perkembangan belajar siswa, (b) melaksanakan Saran
dan mengelola hasil penilaian siswa dengan Berikut saran-saran yang peneliti ajukan terkait
mekanisme dan prosedur yang berlaku, (c) dengan hasil penelitian ini.
melaksanakan penilaian secara obyektif, 1. Sekolah memiliki dokumen dan mempelajari
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, (d) seluruh peraturan yang terkait dengan standar
melakukan peningkatan kualitas perangkat pendidikan.
penilaian, (e) menindaklanjuti dan 2. Sekolah membentuk Tim Penjaminan Mutu yang
mendokumentasikan hasil penilaian untuk bertanggungjawab mendorong dan menilai
perbaikan pembelajaran. strategi dan upaya yang dilakukan sekolah dalam
Strategi yang perlu diterapkan sekolah untuk memenuhi standar pendidikan.
memenuhi SNP adalah sebagai berikut. 3. Setiap akhir tahun ajaran, sekolah melakukan
1. Memanfaatkan semua potensi, baik yang ada di evaluasi diri dengan menggunakan instrumen
dalam maupun di luar sekolah untuk menunjang akreditasi untuk mengetahui sejauhmana sekolah
peningkatan mutu sekolah di segala aspek, sudah memenuhi setiap komponen standar
terutama mengacu pada 8 standar. pendidikan.
2. Menyusun rencana dan program kerja sekolah
sesuai dengan kebutuhan sekolah, untuk jangka
satu tahun maupun jangka menengah atau empat ACUAN PUSTAKA
tahun.
Dharma, S, dkk. (2013).Tantangan guru SMK abad
3. Membentuk tim penjaminan mutu sekolah yang
21. Kemdikbud. Jakarta.
melibatkan semua unsur, yang mendorong dan
mengawasi penjaminan mutu sekolah.

159
J D P, Volume 8, Nomor 3, November 2015: 151-160

Jafriansen, (2011). Strategi pemenuhan standar 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
nasional pendidikan dasar, Perca: Jakarta. Penyelenggaraan Pendidikan.

________, (2011). Strategi pemenuhan standar Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
nasional pendidikan menengah, Perca: Jakarta. Tentang Standar Nasional Pendidikan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Lie, A., dkk, (2014). Menjadi sekolah terbaik. Tanoto
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2012 Tentang
Foundation: Jakarta.
Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Peningkatan Manajemen Melalui Penguatan Tata Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/ Madrasah Pendidikan.
(Materi Pelatihan Satuan Pendidikan Dasar tahun
Sallis, E., (1993.). Total quality management in
2011), Kerjasama Kemdiknas, Kemenag dan
education, Kogan Page Limited: London.
Ausaid.
Schlechty, P.C. (2009). Leading for learning, how to
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63
transform schools into learning organizations.
Tahun 2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Jossey-Bass: San Francisco.
Pendidikan.
Tilaar, H.A.R., (2006). Standarisasi pendidikan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
nasional - suatu tinjauan kritis. Rineka Cipta:
Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Jakarta.
Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Undang–undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor Sistem Pendidikan Nasional.

160

Anda mungkin juga menyukai