KALIMAT - Kalimat ialah suatu bagian ujaran yang berdiri sendiri, bermakna, dan berakhir dengan intonasi
akhir. Sebuah kalimat sekurang-kurangnya memiliki subjek dan predikat.
UNSUR-UNSUR KALIMAT:
Subjek. Contoh: Mahasiswa mengerjakan tugas makalah.
Predikat. Contoh: Mahasiswa menyusun skripsi.
Objek. Contoh: Mahasiswa itu mengemukakan masalahnya.
Masalahnya dikemukakan oleh mahasiswa itu.
Pelengkap. Contoh: Mereka belajar matematika dengan sungguh-sungguh.
Keterangan: Posisi keterangan dapat berpindah-pindah di depan, tengah, atau akhir kalimat. Contoh:
Mereka belajar di perpustakaan.
POLA DASAR KALIMAT:
Kalimat Dasar Berpola S-P (P1 KK) - Mereka pulang.
Kalimat Dasar Berpola S-P (P2 KB) - Dia mahasiswa.
Kalimat Dasar Berpola S-P (P3 KS) - Mahasiswa di sini pandai-pandai
Kalimat Dasar Berpola S-P-K - Presiden berasal dari Jawa Tengah.
Kalimat Dasar Berpola S-P- Pel. - Negara RI berdasarkan Pancasila.
Kalimat Dasar Berpola S-P-O - Mahasiswa membuat makalah.
Kalimat Dasar Berpola S-P-O- Pel - Ayah mengirimi saya uang.
Kalimat Dasar Berpola S-P-O-K - Mereka mengadakan penelitian di luar kota.
KALIMAT MAJEMUK:
kalimat tunggal (kalimat yang hanya terdiri atas satu kalimat dasar)
kalimat majemuk (kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri atas dua kalimat dasar).
Kalimat majemuk terdiri atas kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat
1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara memiliki dua kalimat dasar atau lebih. Kalimat ini ditandai dengan kata
penghubung intrakalimat yang menyatakan kesetaraan, misalnya: dan, tetapi, sedangkan, serta, namun,
lalu, kemudian, atau. Contoh dari kalimat majemuk setara, antara lain sebagai berikut:
Ibu menyetujui niatku dan ayah merestuinya.
Kami akan pergi atau duduk saja di sini?
Siswa berencana karya wisata, tetapi guru melarangnya.
Saya membeli buku dan adik ikut membelinya juga
Saya ingin melanjutkan pendidikan di bidang kehutanan dan ternyata ayah sangat mendukung
pilihan tersebut.
Harga BBM naik dan bahan pokok ikut naik
2. Kalimat Majemuk Tidak setara (Bertingkat/Subordinatif)
Kalimat majemuk tak setara terdiri atas induk kalimat dan anak kalimat. Induk kalimat dapat berdiri sendiri
sebagai kalimat tunggal sedangkan anak kalimat tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal.
Kata penghubung yang dapat digunakan untuk kalimat majemuk setara, antara lain, sebagai berikut:
Jika kalau apabila agar sebab karena
Andaikata Ketika waktu Walaupun sekalipun biarpun
setelah sebelum supaya
Contoh dari kalimat majemuk bertingkat, antara lain sebagai berikut:
Ketika sedang bekerja, Budi pingsan.
Asalkan mau belajar, kau pasti bisa mengerjakan soal itu.
Seandainya Andi datang lebih cepat, aku pasti bertemu dengannya.
Sepupu tinggal di kota agar bisa menemani ibunya.
Walaupun hatinya sedih, dia tidak pernah menangis.
Daripada melamun, bantulah ayahmu.
Acara itu dibatalkan karena hujan turun sangat deras
Sekarang dia tahu bahwa adiknya bisa membaca.
Contoh dari kalimat majemuk campuran, antara lain sebagai berikut:
Ayah pulang ketika ibu memasak dan adik membaca buku.
Ujian sudah selesai ketika tim pemeriksa data dan guru-guru sudah pulang.
Saya sedang menulis dan adik bermain ketika ayah datang.
Indonesia adalah negara pertanian, tetapi Indonesia menghadapi kendala serius dalam hal musim
sehingga swasembada beras tidak tercapai.
Karena hari sudah malam, kami berbincang-bincang sebentar dan langsung pulang.
Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
Kalimat Efektif memiliki ciri-ciri :
kesepadanan struktur, kecermatan,
keparalelan, kepaduan, dan
ketegasan, kelogisan.
kehematan,
Kesepadanan
keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat itu memiliki
beberapa ciri:
Kalimat itu memiliki fungsi-fungsi yang jelas (subjek dan predikat).
Tidak terdapat subjek ganda
Kata penghubung digunakan secara tepat
Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh :
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
Contoh :
Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen
Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki menjadi
Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
Keparalelan
Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan kata
benda (nomina), bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan kata benda (nomina). Kalau bentuk
pertama menggunakan kata kerja (verba), bentuk kedua dan seterusnya juga menggunakan kata kerja
(verba).
Contoh :
Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan buku – buku diberi
label.
Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, pembuatan katalog, dan pelabelan buku.
Kehematan
Hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Warna merah dan warna putih adalah warna kesayangan bangsa Indonesia.
Ujian ulangan kedua akan dilaksanakan pada minggu kedua bulan Desember mendatang.
Kata merah dan putih sudah mengandung kelompok warna, begitupula kata Desember sudah
mengandung kelompok bulan sehingga sebaiknya kata warna dan bulan dihilangkan
Contoh : Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati
terkandung makna bunga. Beberapa hal yang perlu dihindari :
Hindari pengulangan subjek.
Contoh : Sejak dari tadi dia hanya bermenung saja. Hindari penggunaan kata dari jika tidak diperlukan
dalam kalimat.
Contoh : Banyak gedung-gedung pencakar langit di Jakarta. Hindari penjamakan yang tidak diperlukan
pada kata yang sudah bermakna jamak.
Kecermatan
Kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata. Kecermatan dalam kalimat
berkaitan dengan pemilihan kata, penyusunan kata, dan penggunaan logika dalam kalimat.
Ketepatan dalam struktur kalimat
Pemilihan kata
Penggunaan ejaan
Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki – laki.
Kepada Bapak, waktu dan tempat kami persilakan.
Dia adalah istri Pak Lurah yang baru.
Kepaduan/ Koherensi
Kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Kesalahan yang sering merusakkan kepaduan adalah menempatkan kata depan, kata penghubung yang
tidak sesuai atau tidak pada tempatnya, perapatan kata aspek atau keterangan modalitas yang tidak sesuai,
dan sebagainya.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah
terlanjurmeninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa
kemanusiaan. (efektif)
Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)
Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif)
Kelogisan
kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Kelogisan
berhubungan dengan penalaran, yaitu proses berpikir untuk menghubung-hubungkan fakta yang ada
sehingga sampai pada suatu simpulan.
Contoh:
Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut.
Waktu dan tempat kami persilakan.
Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.
Bapak Menteri kami persilakan.