Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada usia ini fisik seseorang terus berkembang, demikian pula aspek sosial
apa yang dikonsumsi yang sangat berpengaruh terhadap keadaan gizi seorang
bermunculan terutama pada wanita dan remaja. Salah satu penyakit mematikan
sedikit remaja putri usia empat belas tahun menderita tumor di payudaranya.
Dimana tumor yang terjadi bisa menjadi kanker, bila tidak terdeteksi lebih awal.
Meskipun tidak semuanya ganas, tetapi ini menunjukkan bahwa saat ini sudah ada
tren gejala kanker payudara yang semakin tinggi di usia remaja (Soetjiningsih,
2012)
menyerang dan menyebar ke tempat yang jauh dari tubuh. Kanker dapat menjadi
penyakit yang parah, dan merupakan penyebab utama kematian di dunia (WHO,
dari 12,7 juta kasus meningkat menjadi 14,2 juta kasus. Kanker menjadi penyebab
Diperkirakan pada tahun 2030 insidens kanker akan meningkat mencapai 26 juta
orang dan sebanyak 17 juta orang meninggal akibat kanker (Depkes RI, 2015).
2015). Insiden dan mortalitas kanker payudara di negara maju cenderung stabil,
akibat perubahan gayahidup dan kurangnya akses deteksi dini dan pengobatan
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2015, prevalensi kejadian tumor atau
adalah Jawa Tengah sebesar 68.638 orang. Sedangkan penderita kanker terbanyak
prevalensi tertinggi untuk penyakit kanker, yaitu sebesar 1,7%. Kanker yang
paling banyak diderita oleh masyarakat adalah kanker payudara dan kanker leher
rahim (serviks). Hal ini dapat disimpulakan bahwa insiden kanker payudara di
keadaan sosial, perubahan gaya hidup, serta perubahan pola menstruasi pada
wanita (Rasjidi, 2010). Faktor perilaku atau gaya hidup yang meliputi merokok,
pola makan yang tidak sehat, konsumsi alkohol dan kurang aktivitas fisik
bersifat individual sehingga program deteksi dini masih belum efisien dan efektif.
Sebagai akibatnya pasien dengan kanker payudara stadium lanjut masih cukup
memeriksakan diri ini tidak hanya terjadi pada wanita dengan pendidikan atau
ekonomi rendah, tetapi juga mereka yang berpendidikan tinggi atau cukup mapan,
pengetahuan, sikap, dan tindakan. Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi
yang dilakukan seorang wanita untuk menemukan benjolan atau kelainan pada
dapat menimbulkan perilaku positif dan dapat membantu wanita agar lebihsensitif
dalam memperhatikan kesehatannya, terutama bagian payudara.Pemeriksaan
SADARI memiliki keuntungan bagi wanita karena wanita akan lebih peka bila
kesadaran untuk melakukan diagnosis klinis lebih dini sebelum ada gejala yang
prosedur tentang suatu hal yang pernah dipersiapkan dengan teliti untuk
menjadi lebih jelas dan lebih konkret, lebih mudah memahami sesuatu, lebih
tidak ada gejala (14,3%), dan takutterdiagnosa kanker payudara (4,4%). Menurut
seperti penelitian Wiwin pada tahun 2017 tentang perbedaan penyuluhan KIE dan
Demonstrasi tentang SADARI pada remaja putri di SMA Klaten, dengan hasil
30 siswi.
siswa mengetahui pengertian dan tanda gejala dari kanker payudara, sedangkan 8
siswa tidak tahu apa yang dimaksud dengan SADARI yang meliputi pengertian,
pengetahuan dan sikap pada remaja putri di Pondok Pesantren An – Nur Gogik
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
intervensi
b. Mengetahui praktik SADARI sesudah di berikan demonstrasi pemeriksaan
D. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
2. Responden
3. Institusi
payudara.
4. Peneliti selanjutnya
Sebagai bahan bacaan yang dapat menambah wawasan atau acuan yang dapat