Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

SISTEM DAN POLITIK EKONOMI

Di Susun Oleh Kelompok 1 :


Natasya Timbuleng 18305030
Tessalonika Pangkey 183050

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS EKONOMI
ILMU EKONOMI
2021
C. SISTEM EKONOMI DAN SISTEM POLITIK
1. SISTEM EKONOMI

 Pengertian

Teori sistem ekonomi adalah teori yang mencoba menyelesaikan persoalan-persoalan ekonomi. Sistem
ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas persoalan pengambilan keputusan dalam tata
susunan organisasi ekonomi untuk menjawab persoalan-persoalan ekonomi untuk mewujudkan tujuan
nasional suatu negara.

Yang dimaksud sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala
aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta
berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.

Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk
mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan
sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan
sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat
dihindari.

Sedangan McEachern berpendapat bahwa sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat
mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang
dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).

 Fungsi Sistem Ekonomi

Dari berbagi sistem ekonomi yang ada di dunia ini mempunyai fungsi dalam perekonomian, di
antaranya adalah sebagai berikut.

1. Menyediakan perangsang untuk berproduksi.


2. Menyediakan cara/metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu
perekonomian.
3. Menyediakan mekanisme tertentu agar pembagian hasil produksi di antara anggota
masyarakat dapat terlaksana sebagaimana mestinya.
 Kriteria Sistem Ekonomi

Setiap negara pasti mendambakan pertumbuhan ekonomi yang baik dan stabil. Agar cita-cita
tersebut dapat terwujud terdapat kriteria-kriteria yang dimiliki apabila suatu sistem ekonomi
dapat dikatakan relatif baik adalah sebagai berikut.

1. Apakah sistem ekonomi yang bersangkutan memberikan kemungkinan untuk mencapai


standar kehidupan yang tinggi?
2. Apakah memungkinkan bagi suatu pertumbuhan ekonomi yang stabil?
3. Apakah sistem ekonomi tersebut menghormati kebebasan ekonomi para individu secara
wajar?
4. Apakah sistem perekonomian tersebut memberikan kepastian ekonomi bagi seluruh
anggota masyarakat?
5. Apakah sistem ekonomi tersebut menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang sesuai
dengan kebutuhan para konsumen?
6. Apakah sistem ekonomi tersebut menunjukan adanya pembagian pendapatan yang
memadai?

2. SISTEM POLITIK

 Pengertian

Dalam perspektif sistem, sistem politik adalah subsistem dari sistem sosial. Perspektif atau
pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni suatu unit
yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap di antara
elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan politik dari perspektif sistem bisa dilihat dari
berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada kita bisa melihat pada
struktur hubungan antara berbagai lembaga atau institusi pembentuk sistem politik. Hubungan
antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik misalnya merupakan satu aspek,
sedangkan peranan partai politik dan kelompok-kelompok penekan merupakan bagian lain dari
suatu sistem politik. Dengan mengubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat sebagai
kebudayaan politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.

Model sistem politik yang paling sederhana akan menguraikan masukan (input) ke dalam sistem
politik, yang mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (output). Dalam model ini
masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus diolah oleh sistem
politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberian oleh pemerintahan untuk
bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam perspektif ini, maka efektifitas sistem
politik adalah kemampuannya untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.Namun dengan
mengingat Machiavelli maka tidak jarang efektifitas sistem politik diukur dari kemampuannya
untuk mempertahankan diri dari tekanan untuk berubah. Pandangan ini tidak membedakan antara
sistem politik yang demokratis dan sistem politik yang otoriter.
 Ciri-Ciri Sistem Politik

Menurut Gabriel A. Almond sistem polit memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Semua sistem politik termasuk yang paling sederhana mempunyai kebudayaan politik.
Dalam pengertian bahwa masyarakat yang paling sederhanapun mempunyai sistem
politik yang terdapat dalam masyarakat yang apaling fleksibel sekalipun.
2. Semua sistem politik menjalankan fungsi-fungsi yang sama walaupun tingkatanya
berbeda-beda yang ditimbulkan karena perbedaan struktur.
3. Semua struktur politik baik pada masyarakat yang primitif maupun modern
melaksanakan banyak fungsi.
4. Semua sistem politik adalah sistem campuran dalam pengertian kebudayaan. Secara
rasional tidak ada struktur dan kebudayaan yang semuanya modern atau primitif,
melainkan dalam pengertian kebudayaan, semuanya campuran antara unsur modern dan
unsur tradisional.

 Komponen Sistem Politik

Menurut Samuel P.Huntingon komponen sistem politik meliputi:

1. kultur, yaitu nilai-nilai, sikap, orientasi, mitos dan kepercayaan yang relevan terhadap
politik yang berpenagruh terhadap masyarakat
2. struktur, yaitu organisasi formal dalam masyarakat yang digunakan untuk menjalankan
keputusan-keputusan yang berwenang.
3. kelompok, yaitu bentuk-bentk social dan ekonomi, baik formal maupun nonformal, yang
berpartisipasi dalam mengajukan tuntutan-tuntutan terhadap struktur politik
4. kepemimpinan, yaitu individu dalam lembaga-lembaga politik dan kelompok-kelompok
politik yang menjalankan pengaruh lebih daripada yang lainnya dalam memberikan
alokasi nilai-nilai
5. kebijakan, yaitu pola-pola kegiatan pemerintahan yang secara sadar terbentuk untuk
mempengaruhi distribusi keuntungan dalam masyarakat.

Tabel Benang Merah Sistem Ekonomi dengan Sistem Politik Menurut Dumairy.

Kutub A Kontek Pengutuban Kutub Z


Liberalisme (Liberal) Ideologi Politik Komunisme (Komunis)
Demokrasi Rejim Pemerintahan Otokrasi
Egalitarianisme Penyelenggaraan Kenegaraan Etatisme
Desentralisme Struktur Birokrasi Sentralisme
Kapitalisme Ideologi Ekonomi Sosialisme
Mekanisme Pasar Pengelolaan Ekonomi Perencanaan Terpusat
D. MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI
1. Mekanisme Koordinasinya
 Sistem Tradisi

Pemecahan masalah dalam sistem ekonomi tradisional dilakukan sesuai dengan


kebiasaan/tradisi. Adapun ciri-ciri sistem ekonomi tradisional adalah teknologi rendah,
produktivitas rendah, setiap anggota masyarakat belum punya motivasi untuk mengembangkan
harta yang dimiliki. Masyarakat juga sulit berubah karena ada kecenderungan penolakan.

Ciri – ciri sistem ekonomi tradisional :

 Teknologi produksi sederhana


 Produktivitas rendah
 Belum punya motivasi untuk mengembangkan harta yang dimiliki
 Masyarakat sulit berubah karena ada kecenderungan penolakan
 Belum adanya pembagian kerja yang jelas.
 Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.
 Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis.

Kelebihan sistem ekonomi tradisional :

 Tidak ada eksploitasi SDM/SDA yang berlebihan


 Lingkungan terjaga
 Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
 Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.

Kekurangan sistem ekonomi tradisional :

 Peradaban manusia tidak maju/berjalan di tempat


 Sulit memenuhi kebutuhan karena alat produksi sederhana
 Kegiatan ekonomi tidak optimal karena belum ada alat tukar
 Pola pikir masyarakat secara umum yang masih statis.
 Hasil produksi terbatas sebab hanya menggantungkan faktor produksi alam dan tenaga
kerja secara apa adanya.
 Sistem Komando

Dalam sistem komando, perilaku ekonomi ditentukan oleh pemerintah pusat. Apa, berapa
banyak, dan bagaimana barang-barang diproduksi ditentukan oleh pemerintah pusat. Demikian
pula siapa dapat apa dan berapa banyak ditentukan pula oleh pemerintah pusat. Perekonomian
dalam sistem ini bercirikan sentralisasi pengambilan keputusan, oleh karena itu sering pula
disebut perekonomian terencana secara terpusat. Untuk menyelenggarakan perekonomian sistem
komando dibutuhkan data sangat banyak.
Data itu harus dianalisis untuk membantu memutuskan segala sesuatu yang berkaitan dengan
perekonomian. Misalnya, pemerintah pusat harus menentukan berapa ton beras yang harus
dihasilkan tahun ini. Untuk itu harus ditentukan berapa hektar lahan yang harus ditanami padi,
berapa tenaga kerja pertanian yang harus disiapkan, berapa ton pupuk urea harus disiapkan,
berapa gas alam harus dicadangkan untuk memproduksi pupuk, berapa truk harus disiapkan
untuk mengangkut pupuk, berapa sopir truk pengangkut pupuk harus lembur, dan seterusnya,
dan sebagainya. Itu baru perencanaan beras, belum lagi komoditas-komoditas penting lainnya
(pakaian, perumahan, jasa kesehatan, transportasi, dan sebagainya). Bukan hanya analisis data
masa lalu yang harus lengkap dan akurat, peramalan tentang keadaan masa depan juga harus
dilakukan dengan tepat.
Jadi, perekonomian komando harus didukung oleh sistem perencanaan yang sangat canggih. Itu
pun belum menjamin semua dapat berjalan mulus, karena sewaktu-waktu asumsi-asumsi yang
dijadikan dasar perencanaan bisa tibatiba berubah. Dengan kata lain, secanggih apa pun
perangkat perencanaan yang digunakan, sistem ini mudah menemui kegagalan.

 Sistem Pasar

Dalam sistem perekonomian pasar keputusan alokasi sumber daya dibuat tanpa arahan dari
pemerintah pusat. Alokasi sumber daya dalam perekonomian ini merupakan hasil interaksi dari
banyak sekali keputusan pelaku-pelaku independen (produsen maupun konsumen secara
individual dan secara bebas). Oleh karena itu sistem demikian sering pula disebut sebagai sistem
pasar bebas. Dalam sistem ini keputusan-keputusan ekonomi ditentukan secara terdesentralisasi.
Walaupun demikian keputusan-keputusan itu secara otomatis terkoordinasi, yakni melalui
mekanisme harga. Maka, sistem ini sering pula disebut sistem harga.
Bila harga suatu barang di pasar tinggi, maka itu adalah sinyal bagi produsen bahwa
konsumen sangat membutuhkan barang itu dan bersedia membayar dengan harga tinggi. Artinya,
produsen seakan-akan diminta oleh pasar untuk meningkatkan produksi barang tersebut.
Sebaliknya, konsumen oleh sinyal tersebut diingatkan supaya mengurangi tingkat konsumsi
karena barang tersebut tentu langka (ini terlihat dari harganya). Demikianlah, sistem harga
mengoordinasi alokasi sumber daya sehingga tidak akan pernah harga terlalu tinggi atau terlalu
rendah untuk waktu yang terlalu lama. Produsen dan konsumen membaca sinyal harga dan
menyesuaikan perilakunya dalam memproduksi dan mengonsumsi barang.
2. Penekanan Hak Kepemilikan yang diberlakukan
 Sistem Sosialis

Ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat secara
merata yang di atur langsung oleh pemerintah. Sistem perekonomian sosialis adalah suatu sistem
perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya
penindasan ekonomi.
Untuk mewujudkan suatu kemakmuran yang merata pemerintah harus ikut campur dalam
perekonomian. Oleh sebab itu hal tersebut mengakibatkan potensi dan daya kreasi masyarakat
akan mati dan tidak adanya suatu kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Dasar yang dipakai dalam sistem ekonomi sosialis yaitu ajaran Karl Marx, di mana ia
menyatakan bahwa jika kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan
masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak.
Dalam pandangan sosialisme justru meniadakan hak kepemilikan individu. Dalam sosialisme
sumber daya ekonomi adalah kepemilikan kolektif masyarakat atau negara, sehingga individu‐
individu tidak berhak untuk memilikinya. Jadi, masyarakat atau negara berada di atas individu.
 Ciri – Ciri Sistem Ekonomi Sosialis :

Sistem ekonomi sosialis memiliki ciri-ciri yaitu sebagai berikut ini :


1) Semua sumber daya ekonomi dipunyai dan dikuasai oleh negara.
2) Semua kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara
sehingga tidak ada perusahaan swasta.
3) Segala suatu keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
4) Dalam hal Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
5) Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.
6) Kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah
7) Alat-alat produksi dikuasai oleh negara
8) Tidak ada kebebasan warga negara untuk mengatur kegiatan perusahaan

 Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis

Kebaikan sistem ekonomi terpusat yaitu sebagai berikut :


1) Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap suatu perekonomian,
2) pemerintah bebas dalam menentukan barang/jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
3) pemerintah mengatur dalam distribusi hasil dan produksi,
4) mudah melakukan suatu pengelolaan dan pengawasan,
5) pelaksanaan pembangunan lebih cepat karena sudah disusun dalam suatu perencanaan.
6) Kelebihan dari ekonomi sosialis yaitu pemerintah bebas menentukan produksi sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
 Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis

Kelemahan sistem ekonomi terpusat adalah :


1) Hal milik pribadi tidak diakui
2) Potensi inisiatif dan daya kreasi masyarakat tidak berkembang,
3) Segala suatu kebijakan pemerintah harus dilakukan oleh rakyat dan pemerintah sifatnya
paternalisme.

 Sistem Kapitalis

Ekonomi Kapitalis adalah paham yang mengagungkan proses meraih keuntungan dan
mengakumulasi keuntungan ke dalam modal secara terus-menerus/ atau bersifat individual.
Sistem ekonomi kapitalis merupakan sistem yang memberikan kebebasan untuk mengatur dan
menentukan sendiri kegiatan ekonomi kepada masyarakatnya yang ingin mereka lakukan sesuai
dengan kemampuannya masing-masing.

Dalam pandangan ekonomi kapitalis manusia dianggap memiliki hak milik yang mutlak atas
alam semesta, karenanya ia bebas untuk memanfaatkan sesuai dengan kepentingannya. Manusia
dapat mengeksploitasi semua sumber daya ekonomi yang dipandangkan akan memberikan
kesejahteraan yang optimal baginya, dalam jumlah berapa saja dan dengan cara apa saja.

Kapitalisme sangat menjunjung tinggi hak‐hak kepemilikan individu terhadap sumber daya
ekonomi ‐bahkan, walaupun hak individu ini dalam keadaan bertentangan dengan hak sosial
sekalipun. Dalam kapitalisme individu berada di atas masyarakat.

 Ciri – Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis :

a. Masyarakat memiliki hak untuk melakukan ekonominya sendiri


b. Alat produksi berada pada di tangan perorangan
c. Pemerintah tidak dapat campur tangan terhadap kegiatan ekonomi
d. Adanya persaingan bebas di dalam pasar
e. Terdapat pembagian kelas dalam mayarakat kelas pekerja buruh dan pemilik modal
f. Persaingan antar pengusaha sangat sulit untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-
besarnya (profit motive)
g. Penentuan harga murni terjadi karena mekanisme pasar yaitu hubungan antara jumlah
permintaan (demand) dan jumlah penawaran (supply)
 Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis

Setiap sistem ekonomi yang dibentuk pasti memiliki kelebihan atau keunggulannya masing-
masing. Kelebihan sistem ekonomi kapitalisme ialah :

1) Setiap individu (perorangan/perusahaan) memiliki kebebasan dan mempuyai hak untuk


memiliki kekayaan dan sumber daya produksi pribadi atau tidak dibatasi seperti halnya
sistem ekonomi sosialisme.
2) Inisiatif dan kreativitas masyarakat dalam kegiatan ekonomi dapat dikembangkan.
3) Tindakannya selalu berdasarkan pada prinsip ekonomi sehingga efesiensi dan efektivitas
tinggi.
4) Karena setiap individu bebas melakukan kegiatannya maka akan ada persaingan antar
produsen (perusahaan) untuk menghasilkan barang yang bermutu.
5) Mendorong perumbuhan ekonomi dengan adanya kompetisi pasar terbuka, dengan
adanya kompetisi tersebut maka pertumbuhan perekonomian negara tersebut akan
semakin lama semakin meningkat dikarenakan pemerintah tidak bisa mengatur pasar
yang sudah dikuasai swasta.

 Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalisme

Tidak hanya kelebihan, sistem ekonomi kapitalisme atau liberal ini juga memiliki kekurangan atau
kelemahan diantaranya adalah:

1) Kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi ini seringkali disalah gunakan oleh pihak
yang dari segi ekonomi nya kuat untuk memeras pihak yang lemah.
2) Kebebasan pasar menyebabkan persaingan untuk merebut pasar. Hal ini dapat
menimbulkan mendorong terbentuknya monopoli, kolusi usaha dan konglomerasi
sehingga mengancam pengusaha yang lemah.
3) Mendorong semakin terlihatnya kesenjangan antara golongan ekonomi kuat dengan
ekonomi yang lemah semakin besar.
4) Perekonomian mudah terguncang ketidakstabilan.

Anda mungkin juga menyukai