Anda di halaman 1dari 75

BAHAN AJAR

MATA KULIAH

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

OLEH

MARTINI,SH.,MH
1. Pengantar ISBD
2. Manusia Sebagai Makhluk Budaya
3. Manusia dan Peradaban
4. Manusia Sebagai Makhluk Individu & MakhlukSosial
5. Manusia nilai moral dan hukum
6. Manusia keragaman dan kesetaraan
7. Manusia dan Ipteks
8. Manusia dan Lingkungan

Pokok Bahasan 1
Manusia dan Kebudayaan
(Manusia adalah makhluk Berbudaya)

1.Definisi dan konsep kebudayaan


*Kebudayaan dari bahasa Sanskerta buddhayah
bentuk jamak dari buddhi artinya budi atau akal > hal-hal yang
bersangkutan dengan akal dan budi
Kebudayaan perkembangan majemuk dari budi-daya artinya daya dari
budi, kekuatan dari akal
Culture > Inggris dari bahasa latin colere artinya
mengolah/mengerjakan terutama mengolah tanah/bertani > segala
daya dan usaha manusia untuk mengubah alam
Manusia adalah makhluk berbudaya
Manusia adalah makhluk yang dikarunia akal budi yang menjadi
pembeda dengan makhluk lainnya dengan akal budi manusia dapat
melakukan segala sesuatu untuk kepentingan hidupnya.
Kepentingan hidup manusia adalah dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya. Menurut Maslow kebutuhan manusia dibagi
dalam lima tingkatan yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan
3. kebutuhan sosial
4. kebutuhan akan penghargaan
5. kebutuhan akan aktualisasi diri
Akal budi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi
juga untuk menjadikan manusia mampu mempertahankan serta
meningkatkan derajat sebagai makhluk tertinggi dibandingkan
makhluk lainnya. Dan manusia mampu mengembangkan sisi
kemanusiaannya, Dengan akal budi inilah manusia mampu
menciptakan kebudayaan sehingga manusia adalah makhluk
berbudaya.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki


bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi
ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,

Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang


dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas
keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil
bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
“individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan
alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya
yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya
dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan
dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-
anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa
bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Definisi kebudayaan menurut beberapa ahli
a. E.B Taylor
Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks di dalamnya
mencakup ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral dan
hukum, adat istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat
b. Koentjaraningrat
Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara
belajar
c.Ki Hadjar Dewantara
Kebudayaan> buah budi manusia merupakan hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh kuat yakni alam dan zaman atau
kodrat dan masyarakat untuk mengatasi berbagai tantangan dalam
kehidupan, guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai (kebudayaan buah budi manusia
dalam hidup bermasyarakat)
d. M.J. Herkovits
Kebudayaan sebagai suatu yang superorganic karena dapat
diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi dan tetap
hidup walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakatnya
senantiasa berganti (Cultural determinisme)
e. Selo Soemardjan dan Soemardi
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
*Dari begitu banyak definisi tentang kebudayaan bisa dikatakan
bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan total dari apa yang pernah
dihasilkan oleh manusia sejak alam ini ada

2.Hubungan manusia/individu – masyarakat dan kebudayaan


Manusia sebagai makhluk individu selalu hidup dalam masyarakat
Hidup bermasyarakat perlu bagi manusia agar benar-benar dapat
mencapai taraf hidup kemanusiaan, dapat mengembangkan
kebudayaan dan mencapai kebudayaan, tanpa bermasyarakat manusia
tidak dapat menunjukan sifat-sifat kemanusiaannya, dengan kata lain
dimana orang hidup bermasyarakat, pasti akan timbul kebudayaan
Manusia adalah penghasil dan pengguna kebudayaan dan sebaliknya
tidak ada kebudayaan tanpa adanya manusia
Kebudayaan berguna bagi manusia untuk melindungi diri
terhadap alam, mengatur hubungan antar manusia dan sebagai
wadah dari segenap perasaan manusia
Hubungan antara individu dengan kebudayaan dijabarkan sebagai
berikut:
1. Individu bertindak sebagai penganut kebudayaan , sejak kecil
individu sudah dimotivasi untuk berkelakuan sebagaimana yang
dikehendaki oleh kebudayaannya di semua situasi
2. Individu bertindak sebagai pembawa kebudayaan yang
diwariskan dari generasi ke generasi
3. Individu juga bertindak sebagai manipulator kebudayaan
4. Individu bertindak sebagai pencipta kebudayaan, sebagai
pencipta kebudayaan individu maka individu merupakan motor
penggerak bagi perubahan kebudayaan

3.Unsur-unsur kebudayaan
Ada unsur kebudayaan yang pasti ditemukan di semua kebudayaan di
dunia baik masyarakat pedesaan sederhana dan terpencil atau
masyarakat perkotaan besar dan kompleks, disebut dengan
kebudayaan universal(Cultural Universal) unsur ini disebut juga isi
kebudayaan dunia yaitu: )menurut Kluckhon)
1. Sistem religi dan upacara keagamaan/kepercayaan
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3. Sistem ilmu pengetahuan
4. bahasa
5.kesenian
6.Sistem mata pencaharian hidup
7.Sistem teknologi dan peralatan

4. Wujud kebudayaan
Kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud yaitu:
1. wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide atau
gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan, adat istiadat (sistem ideal)
2. wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan
berpola dari manusia dalam masyarakat (sistem sosial)
3. wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
(sistem kebendaan)
5.Sifat, hakikat, dan karakteristik kebudayaan
a. sifat kebudayaan
1. kebudayaan bersifat universal, akan tetapi perwujudan
kebudayaan memiliki ciri-ciri khusus yang sesuai dengan lokasi
dan situasi masyarakat
2. Bersifat stabil dan dinamis, mengalami perubahan dan
perkembangan
3. cenderung mengisi dan menentukan jalannya kehidupan manusia
b. Hakikat Kebudayaan
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari prilaku manusia
2. Kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya suatu
generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia
generasi yang bersangkutan
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam
tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban,
tindakan tindakan yang diterima, ditolak, dilarang dan
diperbolehkan
c.. Karakteristik kebudayaan
1. Kebudayaan adalah milik bersama
2. Kebudayaan merupakan hasil belajar melalui proses sosialisasi
3. Kebudayaan didasarkan atas lambang/simbol
4. Kebudayaan terintegrasi terhubung satu dengan yang lainnya
5. kebudayaan adalah produk interaksi sosial, maksudnya melalui
interaksi ide tersalurkan, pola prilaku terbentuk dan benda benda
dibuat
6. Kebudayaan menyediakan kebutuhan emosional (tersalurkan
melalui kesenian dan rekreasi)dan biologis ( tersalurkan melalui
sistem perkawinan) dari masing2 anggota masyarakat.
7. Kebudayaan meliputi seluruh pengetahuan, ide, nilai, tujuan dan
objek material yang disebarkan oleh anggota masyarkat dan
yang telah dilalui dari generasi ke generasi
8. Masing masyarkat mengembangkan kebudayaan yang berbeda
dari kebudayaan lainnya. Salah satu sifat kebudayaan adalah
relativisme. Kebudayaan tidak bisa diperbandingkan untuk
melihat mana yang lebih baik, lebih tinggi, lebih luhur, lebih
superior daripada kebudayaan lainny
6. Perkembangan dan perubahan kebudayaan
Dari waktu ke waktu kebudayaan selalu mengalami perubahan, karena
adanya pertemuan saling silang antara kebudayaan suatu masyarakat
dengan kebudayaan masyarakat lainnya
Perubahan kebudayaan berkaitan erat dengan reaksi individu terhadap
status quo dan dan keinginan untuk melakukan inovasi (penemuan
baru).
Faktor pendorong individu memulai dan mengembangkan penemuan
baru adalah:
1. kesadaran para individu akan kekurangan dalam kebudayaan
2. mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan
3. sistem perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan
kebudayaan dapat disebabkan oleh:
- faktor dari dalam (internal) seperti discovery, invention dan inovasi
- faktor dari luar (eksternal) melalui difusi, akulturasi dan asimilasi
Difusi: transfer atau penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari
kelompok masyarkat yang satu ke kelompok masyarakat
yang lainnya
Akulturasi: Proses terjadinya fusi atau pencampuran unsur-unsur
kebudayaan yang saling bertemu, hasil dari percampuran
itu dapat berupa: kedua unsur kebudayaan tersebut masih
dapat dikenali atau salah satu unsur menjadi dominan
tanpa meghilangkan kepribadian dari kebudayaan yang
bercampur tersebut
Asimilasi: proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan
manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda
saling bergaul secara intensif untuk waktu yang lama
sehingga kebudayaan itu masing masing berubah
wujudnya menjadi unsur unsur kebudayaan campuran.
Proses asimilasi biasanya terjadi peleburan budaya antara
golongan minoritas dengan mayoritas dimana golongan
minoritas melebur sifat khas dari unsur unsur
kebudayaannya dan menyesuaikan dengan golongan
mayoritas, lambat laun minoritas kehilangan jati diri
kebudayaannya dan masuk kedalam kebudayaan mayoritas
seperti golongan negro di Amerika

7. Problematika kebudayaan
Perubahan dan perkembangan kebudayaan bisa saja
terhambat/terhalangi oleh berbagai faktor ini akan menjadi
problematika perkembangan kebudayaan,faktor-faktor itu antara lain:
1. kurangnya hubungan dengan masyarakat lain atau kehidupan
yang terasing
2. perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3. sikap masyarakat yang sangat tradisionil
4. adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat atau
vested interest
5. rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi kebudayaan
6. prasangka terhadap hal-hal yang baru/asing
7. hambatan – hambatan yang bersifat ideologis
8. adat atau kebiasaan
9. nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak dapat
diperbaiki
Faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan kebudayaan
1. perubahan lingkungan alam
2. perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok
masyarakat lain
3. perubahan karena adanya penemuan-penemuan baru
4. perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat/bangsa
mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah
dikembangkan oleh bangsa lain
5. perubahan karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya
dengan mengadopsi pengetahuan atau kepercayaan baru atau
perubahan dalam pandangan

Pokok bahasan 2
Manusia dan Peradaban
1. Defenisi dan konsep
Peradaban dari kata ”adab” artinya teratur, akhlak atau kesopanan
serta kehalusan budi pekerti berhubungan erat dengan konsep
nilai,moral, etika dan estetika yang ada dalam masyarakat
Peradaban > Inggris civilization
Istilah peradaban sering dipakai menunjukan pendapat dan penilaian
kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan
kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur kebudayaan
yang bersifat halus, indah tinggi sopan,luhur dsb, maka masyarakat
pemilik kebudayaan tersebut d ikatakan telah memiliki peradaban
yang tinggi
Istilah peradaban sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya
manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka dalam
sebuah peradaban pasti tidak terlepas dari tiga faktor yang menjadi
tonggak berdirinya sebuah peradaban yaitu sistem pemerintahan,
sistem ekonomi dan IPTEKS

2. Perbedaan peradaban dengan kebudayaan


*Kebudayaan menceritakan tentang apa yang dilihat, didengar dan
dirasakan oleh panca indra
*Peradaban mengemukakan pendapat dan penilaian terhadap suatu
hasil kebudayaaan seperti halus, indah, sopan, luhur dsb, nilai nilai
peradaban mengandung nilai keluhuran budi
Menurut beberapa ahli:
a.Bierens De Hann
peradaban adalah keseluruhan kehidupan sosial politik, ekonomi,
dan teknik(bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis)
Kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah
yang lebih murni dan yang berasal di atas tujuan yang praktis
hubungan kemasyarkatan
b.Oswald Spengl
kebudayaan adalah wujud dari seluruh kehidupan adat, industrial,
filsafat, dsb.
Peradaban adalah kebudayaan yang sudah tidak tumbuh lagi(sudah
mati)
c.Koentjaraningrat
Peradaban adalah bagian-bagian kebudayaan yang halus dan indah
seperti kesenian
Dari definisi diatas istilah peradaban sering dipakai untuk hasil
hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan
teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga
kepandaian menulis organisasi bernegara serta masyarakat kota
yang maju dan kompleks

ciri-ciri umum sebuah peradaban adalah sebagai berikut.... 


 Pembangunan kota-kota baru dengan tata ruang yang baik,
indah, dan modern
 Sistem pemerintahan yang tertib karena terdapat hukum dan
peraturan. 
 Berkembangnya beragam ilmu pengetahuan dan teknologi yang
lebih maju seperti astronomi, kesehatan, bentuk tulisan,
arsitektur, kesenian, ilmu ukur, keagamaan, dan lain-lainnya. 
 Masyarakat dalam berbagai jenis pekerjaan, keahlian, dan strata
sosial yang lebih kompleks 

Manusia adalah makhluk beradab dan masyarakat beradab

3.Peradaban dan perubahan sosial


Suatu masyarakat yang telah mencapai tahapan peradaban tertentu
berarti telah mengalami evolusi kebudayaan yang lama dan bermakna
sampai pada tahap tertentu yang diakui tingkat ipteknya dan unsur
budaya lainnya artinya masyarakat itu telah mengalami proses
perubahan sosial , kehidupan semakin kompleks atau dengan kata lain
telah memasuki tingkatan peradaban tertentu
Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat pada masyarakat
*Menurut Wilbert moore;
perubahan sosial adalah perubahan struktur sosial, pola prilaku dan
interaksi sosial,
perubahan kebudayaan mengarah pada perubahan unsur-unsur
kebudayaan yang ada,
*Kingsly David
Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan,
perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian kebudayaan
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai satu aspek
yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan
cara cara baru atau suatu perbaikan dalam masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya
Sifat perubahan:
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena
setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara
lambat atau secara cepat
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu,
akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-
lembaga sosial tadi sifatrnya interdependen, maka sulit sekali
untuk mengisolasi perubahan pada lembaga lembaga sosial
tertentu saja
3. perubahan perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan
disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam
suatu proses penyesuaian diri
4. perubahan perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang
kebendaan atau bidang spritual saja, karena kedua bidang
tersebut mempunyai kaitan timbal balik sangat kuat

4.. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

Bentuk-bentuk perubahan sosial menurut Soerjono Soekanto :


1. Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi) dan perubahan
yang terjadi secara cepat. (revolusi)

a. Perubahan secara lambat disebut evolusi, pada evolusi


perubahan terjadi dengan sendirinya, tanpa suatu rencana atau
suatu kehendak tertentu. Perubahan terjadi karena usaha-usaha
masyarakat untuk menyesuiakan diri dengan keperluan, keadaan
dan kondisi-kondisi baru timbul dengan pertumbuhan
masyarakat.
b. Perubahan secara cepat disebut revolusi. Dalam revolusi,
perubahan perubahan yang terjadi direncanakan lebih dahulu
maupun tanpa rencana.

2. Perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil, dan perubahan


yang pengaruhnya besar.

a. Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah adalah perubahan


pada unsur struktur social yang tidak bisa membawa pengaruh
langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat ex. perubahan
mode pakaian
b. Perubahan yang pengaruhnya besar seperti proses industrialisasi
pada masyarakat agraris.

3. Perubahan yang dikehendaki dari perubahan yang tidak


diinginkan.
a. Perubahan yang dikehendaki adalah apabila seseorang mendapat
kepercayaan saebagai pemimpin
b. Perubahan sosial yang tidak dikehendaki serta berlang
sung dari jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat
menyebabkan timbulnya akibat yang tidak diinginkan.

5.Penyebab Perubahan

Prof. Dr. Soerjono Soekanto menyebutkan adanya faktor intern dan


ekstern yang menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat,
yaitu:
a.Faktor Intern
1.Bertambahnya dan berkurangnya penduduk
Bertambahnya dan berkurangnya penduduk yang sangat cepat di
pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur
masyarakat. Berkurangnya penduduk mungkin dapat disebabkan
karena perpindahan penduduk dari desa ke kota. Atau dari satu daerah
ke daerah lain, misalnya transmigrasi.

2.Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses,


seperti dibawah ini :
 Discovery, penemuan unsur kebudayaan baru baik
berupa alat atau berupa gagasanyang diciptakan oleh
seorang individu atau serangkaian ciptaan oleh para
individu
 Invention, pengembangan dari discovery , discovery
baru menjadi invention kalau masyarakat sudah
mengakui dan menerima serta menerapkan penemuan
baru tersebut

3.Konflik dalam masyarakat

Konflik (pertentangan) yang dimaksud adalah konflik antar individu


dalam masyarakat, antar kelompok dan lain-lain.
Ex.Pemberontakan dalam tubuh masyarakat.
Misalnya: Revolusi Indonesia 17 Agustus 1945 mengubah struktur
pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional dan berbagai
perubahan struktur yang mengikutinya.

b.Faktor Ektern

1).Faktor alam yang ada disekitar masyarakat yang berubah


2.)Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak
kebudayaan antara dua masyarakat atau lebih yang memiliki
kebudayaan yang berbeda
3).Peperangan
6.Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan

1. Kontak dengan kebudayaan lain


2. Sistem pendidikan yang maju
3. Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan
keinginan untuk maju
4. Toleransi terhadap perbuatan yang
menyimpang(deviation)
5. Sistem terbuka lapisan masyarakat
6. penduduk yang heterogen
7. ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang bidang
kehidupan tertentu
8. orientasi kemasa depan
9. nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk
memperbaiki hidup

7. Modernisasi

Modernisasi adalah: suatu bentuk perubahan sosial, yang biasanya


merupakan perubahan sosial terarah yang didasarkan pada
perencanaan.
Modernisasi disebut juga pembaharuan dalam berbagai aspek
Modernisasi merupakan suatu persoalan yang harus dihadapi
masyarakat yang bersangkutan, oleh karena prosesnya menyangkut
proses disorganisasi (melemahnya nilai dan norma dalam masyarakat
karena perubahan), problema sosial, konflik antar kelompok hambatan
terhadap perubahan dsb.

Secara historis modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang


menuju pada tipe sistem sistem sosial, ekonomi dan politik yang
bermula di Italia abad ke 15 dan berkembang di Eropa Barat serta
Amerika Utara pada abad ke 17 sampai abad ke 19 dan menyebar ke
negara Eropa lain dan Amerika Selatan serta ke Asia dan Afrika pada
abad ke 20. Seperti contoh negara yang paling sukses dengan
modernisasinya di Asia adalah Jepang
Pada dasarnya pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi
total kehidupan bersama yang tradisional atau pra moderen ke arah
pola pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara barat yang
stabil (Widjojo Nitisastro).Peluang kearah pola pola baru melalui
sosialisasi dan dan pola pola prilaku. Perwujudannya adalah aspek
aspek kehidupan modern seperti misalnya mekanisasi, mass media
yang teratur, urbanisasi peningkatan pendapatan perkapita dsb.
Yang sangat berpengaruh pada penerimaan atau penolakan
modernisasi adalah sikap dan nilai, kemampuan menunjukan
manfaat unsur unsur baru serta kesepakatan dengan unsur unsur
budaya yang ada.
Ada kemungkinan modernisasi bertentangan dengan kebudayaan
yang ada atau memerlukan pola pola baru yang belum ada, serta ada
kemungkinan bahwa unsur unsur tertentu dari modernisasi
menggantikan unsur unsur yang lama sehingga bukan tambahan

Modernisasi > modern


Istilah Modern mencakup pengertian:
a. modern berarti kemajuan yang rasional dalam segala bidang dan
meningkatnya taraf kehidupan rakyat secara menyeluruh dan merata
b. modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya
dalam pergaulan hidup masyarakat

8.Pengertian Modernisasi menurut beberapa ahli

a.Cyril Edwin Black


Modernisasi adalah rangkaian perubahan cara hidup manusia yang
kompleks dan saling berhubungan

a. Koentjaraningrat
Modernisasi merupakan penyesuain hidup dengan konstelasi dunia
sekarang

c. Schorrl
Modernisasi adalah proses penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi ke dalam semua segi kehidupan manusia dengan tingkat
yang berbeda tetapi tujuan utamanya untuk mencari taraf hidup
yang lebih baik dan nyaman arti yang seluas luasnya sepanjang
masih dapat diterima oleh masyarakat ybs

d. Smith

Modernisasi adalah proses yang dilandasi seperangkat rencana dan


kebijaksanaan yang disadari untuk mengubah masyarakat kearah
kehidupan masyarakat yang kontemporer yang menurut penilaian
lebih maju dalam derajat kehormatan tertentu

9. Syarat syarat modernisasi


a. cara berpikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas penguasa
dan masyarakat
b. sistem negara yang baik yang benar benar mewujudkan birokrasi
c. adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang
terpusat pada suatu lembaga tertentu
d. penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap
modernisasi dengan cara penggunaan alat komunikasi masa
e.tingkat organisasi yang tinggi
f. sentralisasi wewenang

Peradaban dan globalisasi


Globalisasi kata global artinya universal atau mendunia
Suatu keadaan dimana seluruh bangsa dan negara semakin terikat satu
sama lain mewujudkan satu tatanan kehidupan baru dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomis dan sosial budaya
masyarakat.
Golabalisasi ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi, informasi
telekomunikasi dan transportasi.
Globalisasi dimunculkan oleh negara maju terutama dari negara Eropa
Barat dan Amerika Serikat
-Pengaruh globalisasi di bidang ideologi dan politik
Semakin menguatnya ideologi liberalisme ditandai dengan
menguatnya ide kebebasan dan demokrasi
Pengaruh globalisasi di bidang ekonomi
Ditandai dengan menguatnya kapitalisme dan pasar bebas
- Pengaruh globalisasi pada sosial budaya
Masuknya nilai-nilai peradaban lain yang bisa berdampak positif dan
negatif
Pengaruh globalisasi terhadap pertahanan dan keamanan negara
Menyebarnya perdagangan dan industri kemungkinan meningkatnya
konflik kepentingan yang mengganggu keamanan bangsa, sehingga
masing negara perlu menjalin kerjasama pertahananan dengan negara
lain
Globalisasi dapat dilihat dari dua sisi,
Sisi pertama golbalisasi dilihat sebagi ancaman, ini yang ditengarai
akan menimbulkan dampak negatif seperti merebaknya
konsumerisme, materialisme, individualisme, sekulerisme, hedonisme,
pergaulan bebas dll.
Sisi kedua globalisasi sebagai peluang ini akan berdampak positif,
dimana globalisasi membawa serta peradaban luar yang positif, seperti
budaya disiplin, kebersihan tanggungjawab, budaya kompetisi, kerja
keras, demokrasi, taat aturan dll dampak positif lainnya.
POKOK BAHASAN 3

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial

1. Manusia Sebagai Makhluk Individu

Individu berasal dari kata in dan devided. in mengandung


pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi
individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan.
Bahasa latin individu berasal dari kata individium - tak terbagi,
suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu
kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani
dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa.
Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala
unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur
tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak
disebut sebagai individu.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri,
tidak ada manusia yang persis sama.
Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan
genotip. Faktor genotip adalah:
faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor
keturunan, dibawa individu sejak lahir.
Faktor Fenotipe adalah:
faktor lingkungan. Faktor lingkungan ikut berperan dalam
pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang.
lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan
sosial.
Lingkungan fisik seperti: kondisi alam sekitarnya.
Lingkungan sosial: merujuk pada lingkungan di mana seorang
individu melakukan interaksi sosial. Seperti kita melakukan
interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan
kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut
dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang
berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan
genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi
terus-menerus.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah
keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi
antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang
terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang
terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental
psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia
menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan
dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.

2.Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau
makhluk bermasyarakat. Manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan
kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain,
manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau
tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai
makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang
lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-
tengah manusia.

B. Interaksi Sosial dan Sosialisasi


1. Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi
sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi
antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.
Interaksi adalah proses di mana orang-orang berkomunikasi
saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan.
Syarat adanya interaksi sosial adalah adanya:
1. kontak sosial
2. komunikasi.
Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang
bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling
menegur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan
mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan
bentuk-bentuk dari interaksi so sial.

Faktor-faktor individu melakukan Interaksi sosial sebagai


berikut:

a. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.


b. Sugesti adalah suatu proses di mana seorang individu
menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman
tingkah laku orang lain tanpa dikritik terlebih dahulu. Yang
dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang
datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang
pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti
dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial
adalah hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang
yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada
sugesti seseorang memberikan pandangan atau sikap dari
dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
c. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi
identik (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah
maupun batiniah.
d. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu
terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar
logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan
seperti juga pada proses identifikasi.

. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial


Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama
(cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan
(conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk
keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi
sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti
bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang
kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi
pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Gilin and Gilin. Menurut mereka ada dua macam proses
sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu:
a. Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu
akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
b. Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi
“contravention” dan pertentangan pertikaian.
Bentuk Interaksi Asosiatif
a. Kerja sama (cooperation)
Kerja sama timb ul karena orientasi orang perorangan
terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan
dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama,
yaitu:
1. Bargainng, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran
barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
2.Cooperation, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu
organisasi, sebagai salah satu carta untuk menghindari
terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan
3. Coalition, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan yang sama.
b. Akomodasi (accomodation)
bentuk-bentuk akomodasi, di antaranya:
- Coertion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya
dilaksanakan karena adanya paksaan.
- Compromise, suatu bentuk akomodasi, di mana pihak yang
terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya, agar tercapai
suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
- Arbitration, suatu cara untuk mencapai compromise apabila
pihak yang berhadapan tidak sanggup untuk mencapainya
sendiri
- Meditation, hampir menyerupai arbiration diundang pihak ke tiga
yang retial dalam persoalan yang ada.
- Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan
pihak yang berselisih, bagi tercapainya suatu tujuan bersama.
- Stelemate, merupakan suatu akomodasi di mana pihak-pihak
yang berkepentingan mempunyai kedudukan yang seimbang,
berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangan.
- Adjudication¸ yaitu perselisihan atau perkara di pengadilan.

Bentuk Interaksi Disasosiatif


a. Persaingan (competition)
Persaingan adalah bentuk interaksi yang dilakukan oleh
individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan
keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik
perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa
mempergunakan kekerasan.

b. Kontraversi (contaversion)
Kontraversi bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan
dan pertentangan. Kontaversi ditandai oleh adanya
ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka
yang disembunyikannya dan kebencian terhadap kepribadian
orang, akan tetapi gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi
pertentangan atau pertikaian.
c. Pertentangan (conflict)
Pertentangan adalah suatu bentuk interaksi antar individu
atau kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuannya
dengan jalan menentang pihak lain disertai ancaman atau
kekerasan. Pertentangan memiliki bentuk khusus, antara lain:
pertentangan pribadi, perte ntangan rasional, pertentangan
kelas sosial, dan pertentangan politik.

Sosialisasi
Peter Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu
proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota
yang berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:116).
Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori
George Herbert Mead. Dalkam teorinya yang diuraikan dalam
buku Mind, Self, and Society (1972). Mead menguraikan tahap-
tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi
dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui beberapa tahap-
tahap play stage, game stage, dan tahap generalized other.
Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang
anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang
berada di sekitarnya.
Pada tahap game stage seorang anak tidak hanya telah
mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah
pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain
dengan siapa ia berinteraksi.
Pada tahap ketiga sosialisasi, seseorang dianggap telah
mampu mengambil peran-peran yang dijalankan orang lain
dalam masyarakat yaitu mampu mengambil peran generalized
others. Ia telah mampu berinteraksi denagn orang lain dalam
masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta
peranan orang-orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Menurut Cooley konsep diri (self-concept) seseorang
berkembang melalalui interaksinya dengan orang lain. Diri yang
berkembang melalui interaksi dengan orang lain ini oleh Cooley
diberi nama looking-glass self.
Cooley berpendapat looking-glass self terbentuk melalui tiga
tahap. Tahap pertama seseorang mempunyai persepsi
mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahap
berikut seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian
orang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga
seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang
dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.
Pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi itu menurut
Fuller and Jacobs (1973:168-208) mengidentifikasikan agen
sosialisasi utama: keluarga, kelompok bermain, media massa,
dan sistem pendidikan.
4. Bentuk dan Pola Sosialisasi
a. Bentuk-bentuk Sosialisasi
Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung
sepanjang hidup manusia. Dalam kaitan inilah para pakar
berbicara mengenai bentuk-bentuk proses sosialisasi seperti
sosialisasi setelah masa kanak-kanak, pendidikan sepanjang
hidup, atau pendidikan berkesinambungan.
b. Pola-pola Sosialisasi
Pada dasarrnya kita mengenal dua pola sosialisasi, yaitu
pola represi yang menekankan pada penggunaan hukuman
terhadap kesalahan. Dan pola partisipatori yang merupakan
pola yang didalamnya anak diberi imbalan manakala
berperilaku baik dan anak menjadi pusat sosialisasi.

C. Masyarakat dan Komunitas


Masyarakat itu merupakan kelompok atau kolektifitas
manusia yang melakukan antar hubungan, sedikit banyak
bersifat kekal, berlandaskan perhatian dan tujuan bersama,
serta telah melakukan jalinan secara berkesinambungan dalam
waktu yang relatif lama. Unsur-unsur masyarakat yaitu:
kumpulan orang, sudah terbentuk dengan lama, sudah memiliki
sistem dan struktur sosial tersendiri, memiliki kepercayaan,
sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama, adanya
kesinambungan dan pertahanan diri, dan memiliki kebudayaan.

a. Masyarakat Setempat (community)


Masy arakat setempat menunjukan pada bagian masyarakat
yang bertempat tinggal disatu wilayah (dalam arti geografis)
dengan batas-batas tertentu dimana faktor utama yang menjadi
dasarnya adalah interaksi yang lebih besar diantara anggota-
anggotanya, dibandingkan interaksi dengan penduduk diluar
batas wilayahnya.

b. Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota


Menurut Soerjono Soekamto, masyarakat kota dan desa
memiliki perhatian yang berbeda, khususnya terhadap
perhatian keperluan hidup. Di desa, yang diutamakan adalah
perhatian khusus terhadap keperluan pokok, fungsi-fungsi yang
lain diabaikan. Lain dengan pandangan orang kota, mereka
melihat selain kebutuhan pokok, pandangan sekitarnya sangat
mereka p erhatikan.

c. Masyarakat Multikultural
Perlu diketahui, ada tiga istilah yang digunakan secara
bergantian untuk mengambarkan masyarakat yang terdiri atas
agama, ras, bahasa dan budaya yang berbeda, yaitu pluralitas,
keragaman, dan multikultural.
Konsep pluralitas menekankan pada adanya hal-hal yang
lebih dari satu (banyak). Keragaman menunjukan bahwa
keberadaanya yang lebih dari satu itu berbeda-beda,
heterogen, dan bahkan tidak dapat dipersamakan. Sementara
itu, konsep multikultralisme sebenarnya merupakan konsep
yang relatif baru. Inti dari multikulturalisme adalah kesediaan
menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa
memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa
ataupun agama. Jadi, apabila pluralitas hanya menggambarkan
kemajemukan, multikulturalisme meberikan penegasan bahwa
dengan segala perbedaannya itu mereka adalah sama diruang
publik.

d. Pengaruh Multikultural Terhadap Kehidupan Beragama,


Bermasyarakat, Bernegara dan Kehidupan Global
Problematika yang muncul dari keragaman yaitu munculnya
berbagai kasus disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah
negara, dapat disimpulkan adanya lima faktor utama yang
secara gradual bisa menjadi penyebab utama proses itu, yaitu:
1. kegagalan kepemimpinan,
2. krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama,
3. krisis politik,
4. krisis sosial, dan
5. intervensi asing.

Realitas keragaman budaya bangsa ini tentu membawa


konsekuensi munculnya persoalan gesekan antar budaya, yang
mempengaruhi dinamika kehidupan bangsa sebagai kelompok
sosial, oleh sebab itu kita harus bersikap terbuka melihat
semua perbedaan dalam keragaman yang ada, menjunjung
tinggi nilai-nilai kesopanan, dan menjadikan keragaman
sebagai kekayaan bangsa, alat pengikat persatuan seluruh
masyarakat dalam kebudayaan yang beraneka ragam
Karakteristik manusia sebagai makhluk sosial.

Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk


sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh
masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki
unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:

1. Dorongan untuk makan


2. Dorongan untuk mempertahankan diri
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis/keturunan

Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana


individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk
sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang
saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga
komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh
manusia sebagai makhluk sosial.

Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai


kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri
dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
1. penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia
menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari
luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah
pengetahuan.
2. penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan
tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak
tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam
masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas


di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan
masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana
manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau
komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses
meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri
punya konsep sebagai makhluk sosial.

Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai


makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial
didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang
dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang
lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang
mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :

1.Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi


bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
2 Harga diri yang rendah.

Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia


yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi
untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi
tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan
kasih sayang orang lain atau dukungan moral untuk
membentuk kondisi seperti semula.

3.Isolasi sosial.

Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan


orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk
sebuah interaksi yang harmonis.
POKOK BAHASAN 4
MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM

Masalah manusia nilai, moral dan hukum yang serius


dihadapi oleh bangsa Indonesia antara lain menyangkut
persoalan kejujuran, kebenaran, keadilan , penyelewengan,
adu domba. Fitnah, menipu, mengambil hak orang lain, menjilat
dan perbuatan perbuatan maksiat lainnya, Sehingga perlu kita
mengkedepankan pendidikan moral, karena dengan adanya
panutan nilai, norma, moral dalam diri manusia akan sangat
menentukan totalitas diri individu atau jati diri
manusia,lingkungan sosial dan kehidupan individu. Oleh karena
itu pendidikan nilai yang mengarah pada pembentukan moral
yang sesuai dengan norma norma kebenaran menjadi suatu
yang esensial bagi pengembangan manusia yang utuh dalam
konteks sosialnya
Sasaran pendidikan nilai pada umumnya dapat diarahkan
untuk:
a. membina dan menanamkan nilai moral dan norma
b. meningkatkan dan memperluas tatanan nilai keyakinan
seseorang atau kelompok
c. meningkatkan kualitas diri manusia, kelompok atau
kehidupan
d. menangkal. Memperkecil dan meniadakan hal hal yang
negatif
e. membina dan mengupayakan terlaksananya dunia yang
diharapkan ( the expected world)
f. melakukan klarifikasi nilai instrinsik dari suatu nilai moral dan
norma dalam kehidupan secara umum.
Untuk mendapatkan pendidikan moral tidak hanya
terbatas pada lingkungan akademis saja, tetapi dapat dilakukan
oleh siapa saja dan dimana saja. Meskipun demikian memang
secara umum ada 3 lingkungan yang amat kondusif untuk
melaksanakan pendidikan moral yakni lingkungan keluarga,
lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat.
Diantara ketiganya merujuk pada pendapat Dobbert dan
Winkler (1985) lingkungan keluarga merupakan faktor dominan
yang efektif dan terpenting. Peran keluarga dalam pendidikan
nilai mendukung terjadinya proses identifikasi, ineternalisasi,
panutan dan reproduksi langsung dari nilai-nilai moral yang
hendak ditamankan sebagai pola orientasi dari kehidupan
keluarga. Dan yang perlu diperhatikan dalam pendidikan moral
di lingkungan keluarga adalah penanaman nilai nilai-nilai
kejujuran dalam segenap aspek
1. Manusia nilai, norma dan moral.
Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas dari
sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia baik lahir
maupun batin. Bagi manuisa nilai dijadikan sebagai landasan,
alasan atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku, baik
disadari maupun tidak
Menilai berarti menimbang yakni suatu kegiatan manusia untuk
menghubungkan sesuatu dengan sesuatu lainnya yang
kemudian dilanjutkan derngan memberikan keputusan.
Keputusan itu menyatakan apakah sesuatu itu bernilai positif
( berguna, baik,indah ) atau sebaliknya bernilai negatif.. Hal ini
dihubungkan dengan unsur unsur yang ada pada manusia yaitu
jasmani. cipta,rasa karsa dan kepercayaan.
Nilai memiliki polaritas dan hirarki yaitu:
a. nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan aspek
negatif yang sesuai polaritas seperti baik dan buruk
keindahan dan kejelekan
b. nilai tersusun secara hierarkis yaitu hierarki urutan
pentingnya
Nilai (value) biasanya digunakan untuk menunjuk kata benda
abstrak yang dapat diatikan keberhargaan (worth) atau
kebaikan (goodness)
Notonagoro membagi hierarki nilai pokok yaitu:
a. nilai material, sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani
manusia
b. nilai vital, segala sesuatu yang berguna bagi manusia
untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas
c. nilai kerohanian, sesuatu yang berguna bagi rohani
manusia.
Nilai krohanian ada empat macam
1) nilai kebenaran yang bersumber pada unsur akal atau
rasio manusia
2) nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada
unsur perasaan estetis manusia
3) nilai kebaikan moral yang bersumber pada kehendak atau
karsa manusia
4) nilai religius yang bersumber pada kepercayaan manusia
dengan disertai penghayatan melalui akal budi dan
nuraninya
Jadi yang mepunyai nilai tidak hanya sesuatu yang berwujud
(benda material) saja, bahkan sesuatu yang yang immaterial
seringkali menjadi nilai yang sangat tinggi dan mutlak bagi
manusia seperti nilai religius
Nilai berkaitan dengan cita-cita, keinginan dan harapan, dan
segala sesuatu pertimbangan internal (batiniah) manusia. Nilai
dengan demikian tidak konkret dan pada dasarnya bersifat
subyektif. Nilai yang abstrak dan subyektif ini agar dapat lebih
berguna dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia perlu
lebih dikongkretkan serta dibentuk menjadi lebih objektif. Wujud
yang lebih konkret dan objektif dari nilai ini adalah
norma/kaedah.
Ada bermacam norma/kaedah dalam masyarakat yaitu:
1) norma kepercayaan atau keagamaan
2) norma kesusilaan
3) norma sopan santun/adat
4) norma hukum
Dari norma norma yang ada norma hukum adalah norma yang
paling kuat karena dapat dipaksakan pelaksanaannya oleh
kekuasaan eksternal (penguasa).
Nilai dan norma selanjutnya berkaitan erat dengan moral.
Istilah moral mengandung integritas dan martabat pribadi
manusia. Derajat kepribadian seseorang sangat ditentukan
oleh moralitas yang dimilikinya. Makna moral yang terkandung
dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan
tingkah lakunya. Disini lalu kita memasuki wilayah norma
sebagai penuntun sikap dan tingkah laku manusia. Jadi bisa
kita katakan manusia yang bermoral adalah manusia yang
sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan nilai nilai dan norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat

2. Manusia dan Hukum


Hukum adalah keseluruhan peraturan tentang tingkah laku
yang berlaku dalam suatu kehidupan bersama yang dapat
dipaksakan berlakunya dengan sanksi
Hukum merupakan bagian integral dari kehidupan bersama.
Kalau manusia hidup terisolir dari manusia lainnya maka tidak
terjadi kontak baik yang menyenangkan maupun yang
perupakan konflik. Dalam keadaan semacam ini hukum tidak
diperlukan. Hukum mengatur dan menguasai manusia dalam
kehidupan bersama. Sebagai konsekuensinya maka tata
hukum bertitik tolak pada penghormatan dan perlindungan
manusia. dalam masyarakat
Hukum tidak terlepas dari kehidupan manusia. . Hukum
terdapat dalam masyarakat.Dalam setiap masyarakat selalu
ada sistem hukum, ada masyarakat ada hukum: ubi societas ibi
ius Norma hukum melindungi lebih lanjut kepentingan
kepentingan manusia yang belum terlindungi oleh norma
a gama, norma kesusilaan dan norma sopan santun.

a. Tujuan Hukum
Hukum ditujukan untuk terciptanya ketertiban masyarakat
bukan untuk penyempurnaan manusia Tujuan pokok hukum
adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib,
menciptakan ketertiban dan keseimbangan. Hukum ditujukan
kepada manusia sebagai makhluk sosial. Hukum ditujukan
kepada manusia yang hidup dalam ikatan dengan masyarakat
yang terpengaruh oleh ikatan ikatan sosial
Menurut teori etis hukum semata mata bertujuan untuk
keadilan, menurut teori lain dikatakan tujuan hukum ingin
menjamin kebahagian yang terbesar bagi manusia yang
sebanyak banyaknya,
Roscoe Pound mengatakan hukum dapat berfunnsi sebagai
alat merekayasa masyarakat, (law a tool of social engineering)
Menurut Muchtar Kusumaatmadja tujuan pokok dan utama dari
hukum adalah ketertiban. Kebutuhan akan ketertiban ini syarat
pokok (fundamental ) bagi adanya suatu masyarakat manusia
yang teratur. Di samping ketertiban tujuan lain dari hukum
adalah terrcapainya keadilan yang berbeda beda isi dan
ukurannya menurut masyarakat dan zamannya.
Tujuan hukum menurut hukum positif Indonesia termuat dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat”untuk membentuk
suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejateraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksnakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
b. Penegakan hukum
Hukum berasal dari kekuasaan luar diri manusia. yang bersifat
memaksa. Hukum harus dilaksanakan dan ditegakkan apabila
terjadi pelanggaran hukum. Yang dapat memberikan sanksi
terhadap pelanggaran hukum adalah penguasa dalam hal ini
diberikan kewenangan kepada lembaga peradilan. Karena
penegakan hukum adalah monopoli pemegang kekuasaan,
pada hakekatnya kekuasaan adalah kemampuan seseorang
untuk memaksakan kehendaknya pada orang lain.
Dalam menegakkan hukum ada tiga unsur yang harus
diperhatikan yaitu kepastian hukum. kemanfaatan dan
keadilan
Kepastian hukum merupakan perlindungan yustisiabel terhadap
tindakan sewenang wenang yang berarti bahwa seseorang akn
dapat memperoleh sesuatu yang diharapkan dalam keadaan
tertentu.. Hukum bertugas menciptakan kepastian
hukumdengan tujuan untuk terciptanya ketertiban dalam
masyarakat.
Pelaksanaan hukum atau penegakan hukum harus memberi
manfaat bagi masyarakat, jamgan sampai terjadi karena
hukumnya ditegakkan justru menimbulkan kereshan dalam
masyarakat.
Dalam penegakan hukum haruslah adi,l dalam penegakan
hukum keadilan harus diperhatikan,. Setiap orang diperlakukan
sama di depan hukum, seperti setiap orang yang mencuri harus
dihukum tanpa membeda-bedakan siapa yang mencuri.
Pejabat yang korupsi harus dihukum karena korupsi sama
dengan mencuri yaitu mencuri uang milik negara

3. Hubungan Hukum dan Moral


Antara hukum dan moral ada hubungan yang erat sekali. Ada
pepatah Roma yang mengatakan ‘ quid leges sine moribus’
Apa artinya sebuah undang undang kalau tidak disertai
moralita. Dengan demikian hukum tidak akan berarti tanpa jiwa
moralitas, hukum akan kosong tanpa moralitas. Oleh karena itu
kualitas hukum harus diukur dengan norma moral. Di sisi lain
moral juga membutuhkan hukum sebab moral tanpa hukum
hanya angan angan saja kalau tidak dilembagakan dalam
masyarakat
Hukum sebagai keseluruhan dapat dilihat sebagai
penggabungan moralitas/keadilan sosial, terhadap mana
individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi
pemerintah harus senantiasa mengorientasikan tingkah
lakunya. Karena tuntuan masyarakat dapat sangat berbeda
dengan pembuat hukum, maka sebaiknya kita harus menduga
bahwa konsepsi-konsepsi mengenai kewajaran sosial, politik,
ekonomi, dan khususnya kewajaran hukum, seperti yang
tercantum dalam hukum harus merupakan perwujudan
moralitas sosial.
Hukum dan moral tetap berbeda meskipun memiliki hubungan
yang erat
Hukum bisa, atau, seringkali bertentangan dengan moralitas
atau keadilan sosial
Menurut K. Bertens ada perbedaan antara hukum dan moral:
1. Hukum lebih dikoodifikasi/dibukukan dari pada
moralitas. Oleh karena itu norma hukum lebih
memiliki kepastian dan objektif dibandingkan moral
yang bersifat subjektif dan akibatnya lebih banyak
diganggu oleh diskusi yang mencari kejelasan etis
atau tidak etis
2. Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja
sedangkan moral menyangkut pula sikap batin
seseorang
3. Sanksi hukum untuk sebagian terbesar dapat
dipaksakan, si pelanggar akan terkena hukumannya,
Tapai norma etis/moral tidak bisa dipaksakan sebab
paksaan hanya menyentuh bagian luar, sedangkan
perbuatan etis berasal dari dalam diri manusia itu
sendiri
4. Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan
akhirnya kehendak negara, meskipun hukum tidak
langsung berasal dari negara seperti hukum adat,
namun hukum itu harus diakui oleh negara supaya
berlaku sebagai hukum. Moralitas didasarkan pada
norma norma moral yang melebihi para individu dan
masyarakat
Perbedaan hukum dan moral menurut Goenawan Setiardja:
1. dilihat dari dasarnya, hukum memiliki dasar yuridis,
konsensus dan hukum alam sedangkan moral
berdasarkan hukum alam
2. dilihat dari otonominya, hukum bersifat heteronom yaitu
datang dari luar diri manusia, sedangkan moral bersifat
otonom datang dari diri sendiri
3. dilihat dari pelaksanaan, hukum secara lahiriah dapat
dipaksakan sedangkan moral secara secara lahiriah
terutama batiniah tidak dapat dipaksakan
4. dilihat dari sanksinya, sanksi hukum bersifat yuridis sanksi
lahiriah, sedangkan sanksi moral berbentuk sanksi kodrati,
batiniah, menyesal, malu terhadap diri sendiri
5. dilihat dari tujuannya, hukum mengatur kehidupan
manusia dalam kehidupan bernegara sedangkan moral
mengatur kehidupan manusia sebagai manusia.
6. dilihat dari waktu dan tempat hukum tergantung waktu dan
tempat sedangkan moral secara objekti tidak tergantung
pada waktu dan tempat
POKOK BAHASAN 5
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN

1.PENGERTIAN
Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat
perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa, ras,
agama, ideologi, budaya. (masyarakat yang mejemuk)
Keragaman dalam masyarakat adalah sebuah keadaan yang
menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam atau jenisnya
dalam masyarakat
Ada macam istilah yang digunakan untuk menggambarkan
masyarakat yang majemuk yang terdiri dari ras, agama, bahasa dan
budaya yang berbeda yaitu
a.pluralitas,
b.keragaman, dan
c. multikultural
d.Kemajemukan
e. Heterogen
Pluralitas; mengandaikan adanya hal-hal yang lebih dari satu (many)
Keragaman; menunjukan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu
berbeda-beda, heterogen dan bahkan tidak dapat disamakan
Multikultural; inti dari multikuturalisme adalah kesediaan menerima
kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpa memperdulikan
perbedaan budaya, etnik, jender, bahasa ataupun agama.
Multikuturalisme memberikan penegasan bahwa dengan segala
perbedaanya itu mereka adalah sama di ruang publik, menekankan
pengakuan dan penghargaan pada perbedaan
Kesederajatan adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan
keragaman yang ada manusia tetap memiliki suatu kedudukan yang
sama dan satu tingkatan hier arki
Kesederajatan adalah persamaan harkat, nilai, harga, taraf yang
membedakan makluk yang satu dengan yang lainnya
Kesederajatan dalam masyarakat adalah suatu keadaan yang
menunjukan adanya pemeliharaan kerukunan dan kedamaian dan
saling menjaga harkat dan martabatnya sehingga semuanya memiliki
tanggung jawab yang sama dalam masyarakat
Persamaan, makna persamaan dalam konteks kehidupan manusia
dimaksudkan sebagai suatu keadaan yang sama antara individu yang
satu dengan individu lainnya, dalam konteks ini persamaan tidak bisa
terlepas dari konsekuensi logis yang menyertainya yaitu kebebasan.
Orang dikatakan memiliki persamaan apabila orang tersebut memiliki
kebebasan sama bila dibandingkan dengan yang lainnya.

2. Unsur Unsur Keragaman di Indonesia


Pada hakikatnya unsur keragaman dalam masyarakat itu ada 2 yaitu
a. keragaman yang bersifat vertikal (Stratifikasi Sosial)
keragaman yang mengacu kepada urutan hirarkis seperti tinggi
rendah. Perbedaan itu mencerminkan pola masyarakat yang
mengatur kedudukan dan peranan perilaku sosial. Keragaman ini
memunculkan pelapisan sosial/stratifikasi sosial dalam
masyarakat. Masyarakat dibagi atas masyarakat kelas atas
(Upper class), kelas menengah (middle class), kelas bawah
(lower class).
Stratifikasi dalam masyarakat ada yang bersifat:
1} terbuka: dimana setiap anggota masyarakat mempunyai
kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan
sendiri untuk naik lapisan, atau bagi mereka yang tidak
beruntung bisa jatuh dari lapisan atas ke bawah
2} tertutup: Sistem ini membatasi kemungkinan pindahnya
seseorang dari satu lapisan ke lapisan lainnya baik
gerak ke atas atau ke bawah. Dalam sistem ini satu
satunya jalan untuk menjadi anggota suatu lapisan
dalam masyarakat adalah dengan kelahiran, seperti:
sistem Kasta di agama Hindu India, sistem Aparteid
yang pernah berlaku di Afrika Selatan
Dasar pelapisan dalam masyarakat:
Ukuran atau kriteia yang biasanya dipakai untuk meggolong-
golongkan anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan adalah:
1} ukuran kekayaan
2} ukuran kekuasaan
3} ukuran kehormatan
4} ukuran ilmu pengetahuan

b. keragaman yang bersifat horizontal (diffrensiasi sosial)


perbedaan dari sesuatu yang berbentuk fisik seperti (ras, warna
kulit, bentuk muka. Warna rambut ) ataupun non fisik seperti
( suku, agama, budaya, sistem kekerabatan, cara berfikir dan
bersikap) yang terdapat dalam masyarakat
Latar belakang kemajemukan/keragaman di Indonesia disebabkan
oleh faktor historis terbentuknya negara Indonesia. Bahwa negara
Indonesia terbentuk karena latar belakang sejarah yang sama yaitu
sama-sama bangsa yang dijajah (Belanda dan Jepang)
sehingga terjalin keinginan yang kuat untuk bersatu menjadi sebuah
negara merdeka lepas dari penjajahan tanpa melihat latar belakang
mereka yang berbeda suku.budaya dan agama sehingga terbentuklah
negara dan bangsa Indonesia dengan struktur masyarakatnya yang
heterogen/majemuk.
Disatu sisi keragaman merupakan aset kekayaan budaya yang
membanggakan tetapi pada sisi lain mengandung potensi konflik.
Disnilah keragaman tersebut haruslah dapat dicari solusinya dengan
semangat multikulturalisme, keterbukaan dan mengembangkan
kesederajatan
Faktor lainnya yang menyebabkan adanya keragaman di Indonesia
a. Keadaan geografis Indonesia
Kedatangan nenek moyang masyarakat Indonesia menurut
sejarah dari Yunan wilayah Tiongkok Nagian Selatan yang
datang bergelombang menyebar dan mendiami sekitar 13.600
pulau. Keadan geografis yang terpisah-pisah mengakibatkan
mereka mengembangkan pola perilaku bahasa dan ikatan-ikatan
kebudayaan yang berbeda satu sama lainnya

b. Pengaruh kebudayaan asing


Masuknya kebudayaan Hindu dan Budha dari Cina dan India,
pengaruh Islam dari pedagang Gujarat dan Arab terjadi
pencampuran lewat perkawinan, asimilasi, akulturasi sehingga
membentuk ras, sub ras agama dan kepercayaan yang berbeda
c. Iklim yang berbeda
Iklim yang berbeda antara daerah satu dan dearah lainnya
membentuk pola-pola prilaku dan sistem mata pencarian yang
berbeda
d. Perbedaan latar belakang pendidikan
e. Adanya kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai
kemampuan untuk menciptakan kriteria-kriteria yang
mengakibatkan keragaman

3. Akibat dari Keragaman


Perbedaan menciptakan ketegangan hubungan antar anggota
masyarakat. Hal ini disebabkan oleh sifat dasar masyarakat yang
beragam menurut Van de Berghe :
a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang
seringkali memiliki kebudayaan yang berbeda
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi kedalam lembaga-lembaga
yang bersifat non komplementer
c. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota
masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar
d. Secara relatif seringkali terjadi konflik diantara kelompok satu
dengan yang lainnya
e. Secara relatif integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling
ketergantungan di bidang ekonomi
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap
kelompok lain
Realitas di atas harus diakui dengan sikap terbuka, logis dan dewasa.
Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar
kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan
persatuan dan kesatuan bangsa. seperti :
a. Disharmoni, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman
antara manusia dengan lingkungannya
b. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat
tertentu akan memunculkan kesenjangan dalam berbagai bidang
c. Eksklusive, rasialis, chauvinis bersumber dari superioritas diri
yang merasa suku/ras/kelompoknya lebih tinggi dari yang lain
Pengaruh keragaman terhadap kehidupan bermasyarakat
a. perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa
b. mudahnya proses penghasutan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab
c. peniruan budaya oleh pihak asing
d. sulit menyamakan persepsi satu sama lainnya
e. adanya kesulitan untuk menyamakan kebutuhan pembangunan
dikarenakan keragaman yang ada maka kebutuhan pembangunan
juga berbeda

4. Upaya Meminimalisir Dampak Negatif Keragaman


Realitas keragaman budaya bangsa ini membawa konsekuensi
munculnya gesekan antarbudaya yang mempengaruhi dinamika
kehidupan masyarakat, oleh karena itu sebagai manusia yang beradab
harus bersifat terbuka dalam melihat semua perbedaan dalam
keragaman yang ada, menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan
tidak menjadikan keragaman sebagai suatu ancaman konflik, tetapi
menjadikan keragaman sebagai aset kekayaan bangsa dan alat
pengikat persatuan dan kesatuan bangsa
Kita tidak dapat mengingkari kemajemukan/keragaman bangsa
kita yang bisa saja mengancam persatuan dan kesatuan maka
diperlukan usaha-usaha untuk meminimalisir akibat dari keragaman
seperti menumbuhkan :
a. Semangat religius
b. Semangat nasionalisme
c. Semangat Multikuturalisme
d. Semangat humanisme
e. Dialog antar umat beragama
Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun
konfigurasi hubungan antar agama, media masa dan harmonisasi
dunia
Upaya yang paling penting adalah
mengembangkan/menumbuhkan kesederajatan dengan cara:
a. menanamkan jiwa anti diskriminasi dalam masyarakat
b. mengadakan program-program pendidikan yang mencakup
ideologi multikulturalisme dan demokrasi serta kebangsaan
c. menumbuhkan rasa cinta tanah air , toleransi dan solidaritas
antar sesama
d. tidak mengeksploitasi hal-hal yang dapat menimbulkan konflik
SARA
Semangat bersatu ditengah keragaman (unity in diversity),
Bhinneka Tunggal Ika, keanekaragaman dipandang sebagai
kekayaan/asset bangsa, sikap inilah yang perlu dikembangkan pada
masyarakat Indonesia
Disinilah perlu usaha menumbuhkan persamaan dan kesederajatan
dalam masyarakat tanpa ada perlakuan diskriminatif yaitu tindakan
yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok
orang berdasarkan ras, agama, suku/etnis, golongan, status, kelas
sosial ekonomi, jenis kelamin. Ideologi, politik dan kebangsaan
seseorang.
Tuntutan atas kesamaan hak hak bagi setiap manusia berdasarkan
pada prinsip-prinsip HAM yang bersifat universal tanpa pengecualian.
Jadi sikap etnosentrisme, rasisme, religius fanatisme dipandang
sebagai sikap yang menghambat pengembangan persamaan dan
kesederajatan, demokrasi dan penegakan hukum dalam rangka
pemenuhan HAM universal
Pada negara modern sekarang ini persamaan dan kederajatan
dilindungi dan dijamin oleh undang-undang yang berlaku sebagai
hukum positif
1. persamaan secara kodrati (manusia sama sama makhluk
ciptaan Tuhan)dan persamaan secara biologis (bentuk
fisik)
2. persamaan secara sosial ekonomi, setiap manusia berhak
untuk mendapatkan kedudukan sosial ekonomi yang sama
yang dijamin oleh negara
3. Persamaan secara hukum dan undang undang, persamaan
manusia didepan undang undang dari segi hak dan
kewajiban dan perlindungan hukum

Di Indonesia persaman dan kederajatan dijamin dalam UUD


1945,
Pasal 27 (1) ” setiap warga negara bersamaan kedudukan dalam
hukum dan pemerintahan”
(2) ” Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak”
Pasal 28 A-J mengatur secara rinci mengenai jaminan HAM yang
mengusung persamaan dan kesederajatan
Pasal 29 mengenai kebebasan beragama
Pasal 30 ikut serta dalam kegiatan pembelaan negara
Pasal 31 persamaan untuk mendapat pendidikan
Hak atas persamaan dan kesederajatan yang diatur dalam konstitusi/
UUD 1945 adalah hak konstitusional setiap warga negara yang harus
mendapat jaminan perlindungan oleh negara dan hukum, Dan
pengaturannya diatur lebih lanjut dan rinci oleh undang undang
POKOK BAHASAN 6
MANUSIA DAN IPTEKS
Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) adalah bagian dari unsur
kebudayaan universal, Dengan demikian IPTEKS akan dijumpai pada setiap
kebudayaan masyarakat dari tingkatan sederhana, primitive sampai ke masyarakat
maju,
Fungsi utama Iptek adalah sarana bagi kehidupan manusia untuk membantu
manusia agar aktivitas kehidupannya menjadi lebih mudah, lancar, efektif dan
efisien.
Iptek berkaitan dengan usaha manusia untuk menciptakan taraf hidup yang lebih
baik.

Pengertian
a. Pengetahuan (Knowledge) Merupakan pengalaman yang bermakna dalam diri
tiap orang yang tumbuh sejak dia dilahirkan,
Pengetahuan dapat dikembangkan oleh manusia karena:
1.manusia mempunyai bahasa
2, manusia mempunyai kemampuan berfikir
Pengetahuan masih bersifat acak dan nilai fungsionalnya belum maksimum
sehingga derajatnya perlu ditingkatkan atau bobot keilmiahannya.
Ilmu Pengetahuan- sains (Science) adalah IP yang dapat diuji (hasil dari
pengamatan sesungguhnya) kebenarannya dan dikembangkan secara bersistem
dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata
sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut dapat boleh dipercayai, melalui
eksperimen secara teori.
Menurut KBBI, sains adalah: “Ilmu yang teratur (sistemik) yang dapat diuji atau
dibuktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata.

Teknologi adalah transformasi (perubahan bentuk) dari alam, teknologi adalah


realitas/kenyataan yang diperoleh dari dunia ide, teknologi dalam makna subjektif
adalah keselurahan peralatan dan prosedur yang disempurnakan, sampai
pernyataan bahwa teknologi adalah segala hal dan segala hal adalah teknologi.

teknologi berasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno techne berarti seni
kerajianan. Dari kata techne kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti
seseorang yang memiliki keterampilan tertentu.
Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan,.
Adapun 3 macam teknologi yang sering dikemukakan oleh para ahli, yaitu:
1) Teknologi modern
Jenis teknologi modern ini mempunyai ciri-ciri:
 Padat modal,
 Me kanis elektris,
 Menggunakan bahan impor,
 Berdasarkan penelitian mutakhir.
2) Teknologi madya
Jenis teknologi madya ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
 Padat karya,
 Dapat dikerjakan oleh keterampilan sesaat.
 Menggunakan alat setempat
 Berdasarkan alat penelitian
3) Teknologi tradisional
Jenis teknologi tradisioanal ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
 Bersifat padat karya
 Mengguakan keterampilan setempat
 Menggunakan alat dan bahan setempat
 Berdasarkan kebiasaan dan pengamatan.
Seni
Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk sosial. Sedangkan
menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, seni adalah “keahlian membuat karya
yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya keindahannya ).
Seni suatu proses kegiatan manusia dalam menciptakan benda2 yg bernilai
estetik, dg sentuhan seni teknologi tidak hanya sebgai alat tetapi juga bernilai
estetika

B. Makna IPTEK dan Hubungan antara Sains, Teknologi, dan Seni serta Manfaat
Bagi Manusia
1. Perkembangan IPTEK
Perkembangan ilmu dan teknologi dapat mendatangkan kemakmuran materi.
Adanya perkembangan IPTEK menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru,
dimulainya suatu era sering kali ditandai dengan dimulainya pemakaian suatu
bahan baru dalam suatu peradaban. Di bawah ini ada berbagai macam bidang
utama teknologi, yaitu
 Ilmu terapan kecerdasan buatan
 Olahraga dan rekreasi
 Informasi dan komunikasi
 Industry konstruksi
 Militer atau bom
 Rumah tangga
 Teknik kesehatan dan keselamatan
 Transportasi angkasa luar
Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan tersebut, maka
dapat diperoleh hasil, misalnya
 Penggunaan teknik nuklir, orang dapat membuat reaksi nuklir yang dapat
menghasilkan zat-zat radioaktif. Zat ini dapat dimanfaatkan untuk maksud
damai.
 Penggunaan teknologi hutan.
Pengetahuan dan teknologi memungkinkan terjadinya perkembangan
keterampilan dan kecerdasan manusia. Hal ini karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memungkinkan :
 Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan ilmiah
 Meningkatkan kemakmuran materi dan kesehatan masyarakat
2. IPTEK dan Ilmu
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak sangat cepat,
sehingga perlu ditanggapi dan dipersiapkan dalam menghadapinya sesuai dengan
kebutuhan pembangunan dalam menghadapi IPTEK masyarakat Indonesia harus
memiliki kemampuan beradaptasi dan memanfaatkannya.
Dalam menghadapi era teknologi modern dan industrialisasi maka dituntut
adanya keahlian dengan menggunakan, mengelola, dan senantiasa
menyesuaikan dengan teknologi-teknologi dan ilmu pengetahuan yang baru.
Selain itu, sikap mental dan nilai hidup yang harus mengarah terhadap nilai
tersebut.
3. Pelaksanaan dan pengembangan IPTEK di Indonesia
Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah dipahami dan
didasari akan berhadapan dengan situasi serba kompleks dalam berbagai cabang
ilmu pengetahuan, antara lain
 Cloning
 Cosmology
 Cyronics
 Cyberneties
 Exobiology
 Genetic
 Engineering
 Nanotechnology
Pesatnya kemajuan IPTEK memerlukan penguasaan, pemanfaatan, dan
kemajuan IPTEK untuk memperkuat posisi daya saing Indonesia dalam
kehidupan global.

C. Manusia Sebagai Subjek dan Objek IPTEK


Berkat kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat menciptakan alat-alat
serta perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan
kehidupannya tersedia berbagai kemudahan. Hal ini memungkinkan manusia dapat
melakukan kegiatan dengan lebih efisien dan efektif, dengan ilmu teknologi
munculah berbgai industry yang hasilnya dapat dimanfaatkan dalam berbagai
bidang, antara lain :
1. Bidang pertanian, peternakan, dan perikanan
 Mampu menciptakan alat pertanian yang maju seperti traktor, alat
pemotong, dan lain-lain
 Produksi pupuk buatan yang dapat membantu menyuburkan tanaman.
 Teknik-teknik pemuliaan dapat meningkatkan produksi pangan.
 Teknik mutasi buatan dapat menghasilkan buah-buahan yang besar
serta tidak berbiji.
2. Bidang kedokteran dan kesehatan
Dengan hasil IPTEK manusia menciptakan alat-alat operasi muktahir,
bermacam-macam obat, penggunaan benda radioaktif untuk pengobatan dan
mendiagnosis berbagai penyakit, dan menurunkan angka kematian dan
mortalitas.

3. Bidang telekomunikasi
Manusia telah membuat televise, radio, telepon yang dapat digunakan
untuk berkomunikasi dengan cepat dalam waktu yang singkat manusia dapat
memperoleh informasi dari daerah yang sangat jauh, sehingga penggunaan
waktu yang efisien.

D. Dampak Penyalahgunaan IPTEK


Teknologi diciptakan untuk membantu manusia meringankan segala aktivitas
kehidupannya demi kesejahteraan manusia itu sendiri. Perkembangan dunia iptek
yang demikian pesatnya telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan
peradaban manusia. Banyak sekali pemanfaatan teknologi yang berguna bagi
kehidupan manusia, namun sebaliknya iptek juga akan berdampak buruk apabila
manusia justru menyalahgunakannya.
Permasalahan yang timbul akibat kemajuan teknologi adalah dampak-dampak
negatif yang disebabkan oleh kemajuan teknologi tersebut. Dampak-dampak negatif
dari kemajuan teknologi antara lain:
 Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris
 Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet
yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu.
 Kerahasiaan alat tes semakin terancam. Melalui internet kita dapat
memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh
layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
 Kecemasan teknologi Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi
komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai
file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena
teknologi.
 Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi
yang sesuai dengan yang dibutuhkan
 Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan
juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan:
konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
 Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan
remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan
pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan
sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam
rohani”.
 Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat
semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti
gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatankekuatan
sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat
lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan
remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti
perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
 Pola interaksi antar manusia yang berubah. dan orang asing kapan saja.
 Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes
Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.
Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah
sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan
kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
 Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak kriminal.
 Pencemaran air, tanah dan udara. Adanya polutan dapat merusak lingkungan
dan mengganggu kesehatan manusia. Onggokan sampah dan mampetnya
selokan serta permasalahan-permasalahan lingkungan lain dapat
menurunkan kualitas hidup manusia.
 Pencemaran sosial dan budaya manusia. Perubahan gaya hidup yang
konsumtif dan perubahan kebudayaan yang kurang baik terhadap muda-
mudinya. Teknologi disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab
sebagai sarana untuk melakukan kejahatan. Perkembangan teknologi
menggeser budaya ramah tamah dan gotong royong menjadi budaya yang
bersifat individualisme. Sebelumnya manusia lebih bersifat privat sekarang
sebagian masyarakat menjadi tidak sungkan mempublikasikan buku
hariannya ke public.
 Kloning.
 Efek rumah kaca disebabkan oleh pencemaran udara yang mengandung zat-
zat yang dapat menimbulkan lapisan di atmosfir yang membuat gas karbon
dioksida maupun karbon monoksida terperangkap di permukaan bumi
sehingga suhu bumi meningkat.

E. Problematika IPTEK di Indonesia


Di zaman globalisasi saat ini setiap bangsa dituntut untuk dapat menguasai
IPTEK sehingga mampu bersaing di pasar internasional. Perkembangan IPTEK di
Indonesia tidak lepas dari berbagai masalah. Beberapa problematika perkembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi di Indonesia, yaitu
 Perkembangan IPTEK tidak didukung oleh kualitas sumber daya manusia
di Indonesia. Sumber daya manusia pun harus dapat memahami
penggunaaan IPTEK dengan baik sehingga dapat menerapkannya.
 Beberapa kelompok atau individu masyarakat Indonesia masih berpegang
teguh pada kepercayaan nenek moyang sehingga tidak terbuka terhadap
perubahann zaman serta perkembangan iptek.
 Kurangnya perhatian pemerintah atas sektor pendidikan termasuk sarana
dan prasarana yang menunjang kegiatan pendidikan yang kurang layak
digunakan sehingga peserta didik tidak memperoleh pendidikan yang
sama atau merata.
 Terjadinya penurunan moral dan krisis iman karena masuknya budaya
barat yang menggeser kebudayaan Indonesia sehingga menyebabkan
perubahan social di masyarakat.
 Adanya kesenjangan sosial antara masyarakat atas dan bawah.
 Adanya sikap individual dan egois pada masyarakat sehingga tidak ada
lagi sikap saling tolong-menolong dan saling menghargai.
 Kurangnya perhatian pemerintah terhadap kegiatan penelitian yang
diharapkan akan mengahsila kan Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
POKOK BAHASAN 7
Manusia Dan Lingkungan

Manusia adalah makhluk yang dikarunia Tuhan akal dan fikiran, Dengan potensi akal yang
dimilikinya manusia sanggup mengetahui, memahami, mencermati dan menguasai alam.
Penguasaan terhadap alam merupakan implikasi dari kemampuan manusia menggunakan akal
sehat dalam berinteraksi dengan alam dan lingkungannya.

Lingkungan
adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal dan mencari penghidupanya, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk
hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peran lebih kompleks
1. Lingkungan Hidup Manusia
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Arti penting lingkungan bagi manusia adalah sbb;
1. lingkungan merupakan tempat hidup manusia
2. lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia
3. lingkungan memenpengaruhi sifat, karakter, dan prilaku manusia yang
mendiaminya
4. lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk
kebutuhan dan kebahagiaan hidupnya
Lingkungan hidup manusia disebut ekosistem yaitu suatu unit atau satuan
fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terdiri dari
komponen abiotik dan komponen biotik.
Komponen abiotik diantaranya:
a. Tanah
Sebagai tempat tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan, dan memperoleh bahan-
bahan makanan (mineral-mineral) untuk memenuhi kebutuhan
kehidupannya, serta sebagai tempat tinggal manusia dan hewan-hewan.
b. Udara dan gas-gas yang membentuk atmosfer
Oksigen untuk bernapas, karbon dioksida untuk fotosintesis.
c. Air
Sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk hidup yang tinggal di dalam air,
dan untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup.
d. Cahaya
Cahaya matahari sebagai sumber energi yang utama.
e. Suhu atau temperatur
Setiap makhluk hidup mempunyai batas-batas suhu yang sesuai untuk
kehidupannya.
Sedangkan komponen biotik diantaranya:
a. Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan dari zat-zat
anorganik. Contohnya tumbuhan berklorofil.
b. Konsumen
Adalah kelompok makhluk hidup yang menggunakan atau makan zat-zat
organik atau makanan yang dibuat oleh produsen. Contohnya hewan dan
manusia.
c. Pengurai
Adalah makhluk hidup atau organisme yang mengurai sisa-sisa atau makhluk
hidup yang sudah mati. Pengurai menguraikan zat-zat organik yang terdapat
dalam sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati dan diuraikan menjadi
zat-zat anorganik. Contohnya bakteri dan jamur.
Selain komponen abiotik dan biotik di dalam lingkungan juga terdapat faktor-
faktor lainnya seperti:
a. Rantai makanan
Yaitu siklus makanan antara produsen, konsumen, dan pengurai baik di
darat, laut, maupun udara.
b. Habitat
Yaitu tempat hidup dan keadaan-keadaan tertentu untuk makhluk hidup.
c. Populasi
Yaitu jumlah seluruh individu dari jenis spesies yang sama pada suatu
tempat atau daerah tertentu dalam suatu waktu tertentu.
d. Komunitas
Yaitu semua populasi dari semua jenis makhluk hidup yang saling
berinteraksi disuatu daerah.
e. Biosfer
Yaitu seluruh ekosistem dipermukaan bumi

Lingkungan Manusia terdiri dari;


1. lingkungan alam terdiri dari unsur
-tanah, air, udara, cuaca, suhu, hewan dan tumbuhan termasuk manusia
2. lingkungan sosial budaya terdiri dari unsur
- system nilai dan norma, struktur penduduk dan perilaku sosial termasuk
interaksi antar manusia
UU No 23 Tahun 1997 Tentang Pegelolaan Lingkungan Hidup, sasaran pengelolaan
lingkungan hidup adalah:
1. Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dan
lingkungan hidup
2. terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki
sikap dan tindakan melindungi dan membina lingkungan hidup
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan
4. tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup
5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
6. terlindungnya NKRI terhadap dampak usaha atau kegiatan diluar wilayah
negara

Manusia sebagai obyek dan subyek lingkungan.

1. Manusia sebagai obyek lingkungan artinya manusia dikendalikan oleh lingkungan, manusia
tunduk pada lingkungan.Segala sesuatu yang terjadi pada lingkungan akan berdampak
pada manusia
2. Manusia sebagai subyek lingkungan karena manusia memiliki kemampuan untuk
mengendalikan lingkungan, memanipulasi dan mengeksploitasi lingkungan
Dengan peran sebagai subyek lingkungan manusia diharapkan mampu melakukan pengelolaan
lingkungan, terutama lingkungan alam.
Pengelolaan lingkungan dilakukan agar untuk menjaga agar perubahan yang terjadi pada
lingkungan akibat upaya pemanfaatan yang dilakukan manusia terhadap lingkungan tidak akan
mengganggu keseimbangan lingkungan.
Penempatan hak atas lingkungan yang baik dan sehat mempunyai arti penting dan hakiki sebagai
hak warga negara dalam hal ini negara sebagai penguasa harus menjamin dan melindungi hak
warga negara atas lingkungan. Dalam hal ini upaya yang dilakukan oleh negara adalah dengan
megeluarkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan upaya menciptakan lingkungan yang
baik dan sehat, dengan terbitnya UU terbaru tentang lingkungan yaitu UU No 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH).
Di UUPPLH, makna atas jaminan lingkungan hidup yang baik dan sehat bagi warga negara
terlihat pada landasan filosofinya. Disebutkan bahwa lingkungan yang baik adalah hak asasi
setiap warga negara sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 28H UUD 1945. Upaya
menuntut hak perseorangan warga dalam hal ini adalah bentuk perlindungan paling ekstantif.
Karena UUPLH menyediakan landasan terhadap gugatan hukum bagi individu untuk
mewujudkan kepentingannya terhadap lingkungan yang baik dan sehat dilaksanakan melalui
prosedur peradilan salah satunya melakukan upaya hukum ke pengadilan lewat class
action.Tetapi setiap hak yang dimiliki oleh warga negara tentu berkaitan juga dengan kewajiban
untuk melindungi lingkungan hidup sehingga disinilah diperlukan peran serta masyarkat untuk
ikut terlibat menciptakan lingkungan yang baik dan sehat. Karena kualitas lingkungan akan
berpengaruh terhadap kualitas hdup manusia itu sendiri. Dan juga yang harus kita camkan bahwa
lingkungan hidup dengan segala sumber dayanya adalah kekayaan bersama yang dapat digunakan
setiap orang, yang harus dijaga untuk kepentingan masyarakat dan untuk generasi mendatang.
Kerusakan lingkungan hidup memberi efek yang besar bagi kelangsungan hidup manusia itu
sendiri. Lingkungan sangat berkaitan dengan masalah ketahanan hidup (survival) manusia.
Ketahanan hidup amat bergantung pada hubungan saling menopang dari lingkungan yang terdiri
atas berbagai sistem yang menunjang kehidupan itu aatau yang saling menyaingi
Bagi manusia problema lingkungan pada dasarnya timbul kalau terjadi ketidakseimbangan
antarmanusia dengan sumber-sumber yang ada dalam lingkungannya. Pemanfaatan yang
berlebihan oleh manusia menyebabkan daya dukung lingkungan berkurang sehingga
keseimbangan tidak terjadi lagi
Oleh karena itu pegelolaan lingkungan pada hakikatnya adalah menciptakan keseimbangan
hubungan antara manusia dengan lingkungan itu sendiri
Ada 3 teori tentang etika lingkungan yang mempengaruhi cara/pola prilaku manusia memandang
dan mengelola lingkungan:
1. Teori Antroposentrisme
2. Teori biosentrisme
3. ekosentrisme
Beberapa masalah lingkungan yang muncul akibat interaksi manusia dengan lingkungannya
disebabkan oleh:
1. perkembangan ilmu pengetahuan harus diselesaikan dan dikaji dengan ilmu
juga
2. perkembangan teknologi
3. tindakan ekonomis manusia
4. cara pandang manusia terhadap lingkungan
5. perubahan sosial dan gejala sosial
Upaya apa yang bisa kita lakukan sebagai individu dalam berkontribusi menjaga kualitas
lingkungan kita sendiri... silahkan di renungkan dan difikirkan kemudian dilaksanakan
dilingkungan masing-masing
Beberapa problema lingkungan hidup yang dihadapi manusia akhir ini adalah:
4. Pencemaran
5. Masalah kehutanan, penggundulan,pembalakan dan kebakaran hutan
6. Erosi dan banjir
7. Tanah longsor, kekeringan dan abrasi pantai
8. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca
9. Penyakit yang disebabkan lingkungan yang buru
Beberapa masalah besar lingkungan yang terjadi Indonesia yang harusnya menjadi perhatian
semua pihak terlihat sbb:
1. Terus menurunnya kondisi hutan Indonesia
2. Kerusakan daerah aliran sungai
3. Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak
4. Citra pertambangan yang merusak lingkungan
5. Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati
6. Pencemaran air semakin meningkat
7. Kualitas udara semakin menurun khususnya dikota-kota besar

Anda mungkin juga menyukai