Anda di halaman 1dari 2

- Pro-Kontra Penyelenggaraan Pendidikan Saat Pandemi 

Akhir tahun 2019 , dunia digemparkan dengan adanya sebuah virus yang
dinamakan Covid-19 (Corona Virus Disease -19), virus ini awal mulanya tersebar
di daerah Wuhan, China, yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia
termasuk Indonesia.Di Indonesia sendiri semua sektor kehidupan masyarakat
terdampak oleh adanya Covid-19, salah satunya di sektor pendidikan yang
mengakibatkan semua sekolah di tutup untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Sehingga perlu formula baru dalam sistem pendidikan demi terwujudnya cita-cita
bangsa indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945,
yaitu, mencerdaskan kehidupan.

Pendidikan di masa pandemi yang mana semua pembelajaran dilakukan secara


jarak jauh dan dalam jaringan (Daring) dengan memanfaatkan smartphone 
masing-masing pelajar atau mahasiswa.  
Dari tingkat pendidikan SD sampai  Perkuliahan semua memakai
pembelajaran online/daring namun yang menjadi sorotan ialah pembelajaran di
tingkatan SD yang di mana perlunya pendampingan ekstra  dari orang tua ,
dikarenakan untuk mengoperasikan handphone mereka harus menuntun dan
mengarahkan anaknya untuk mengerjakan tugas dan materi yang diberikan
oleh guru.Namun, ada beberapa hal yang dirasakan langsung oleh orang tua murid,
di mana orang tua yang tidak dapat menemani anaknya karena beberapa alasan
seperti, kurang memahami cara menjalankan gawai, bekerja dan lain lain.
Padahal pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar, anak perlu bimbingan dan
pengawasan dari orang tua agar proses pembelajaran anak menjadi maksimal. Dan
dari finansial, orang tua perlu mengeluarkan tambahan pengeluaran untuk membeli
alat penunjang sekolah yaitu smartphone bagi yang belum memiliki serta kuota
internet agar bisa mengikuti pelajaran daring dan anaknya tidak ketinggalan mata
pelajaran pada masa pandemi ini.

Ketika kita berbicara tentang kualitas pendidikan sekalipun sarana dan prasarana


menjadi bahan pokok pembahasan akan pentingnya kualitas pendidikan pada masa
pandemi ini tentu saja diperlukan beberapa aspek pendukung standar
proses pendidikan.Salah satu penyokong dalam proses kegiatan belajar mengajar di
masa pandemi ini adalah ketersediaan teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh guru
dan murid.Selama proses pembelajaran daring yang dilakukan, guru dan murid
banyak mengalami kendala seperti ketersediaan software dan hardware yang
dibutuhkan selama pembelajaran berlangsung. Tidak semua teknologi yang
dimiliki oleh pembelajaran daring guru dan murid mumpuni di antaranya
keunggulan ataupun teknologi yang dimiliki gawai tersebut, dan lemahnya jaringan
internet yang menjamin akan kelancaran sistem pendidikan daring bagi
daerah terpencil. 

Dari semua kendala diatas terdapat sisi positif pada sektor biaya SPP/UKT


dan transport ke tempat belajar, pada tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi
saat pembelajaran daring ada pemotongan hingga 50%, sebagai ganti untuk
membeli keperluan - keperluan penunjang.  

Disini banyak sekali ditemukan guru, siswa dan orang tua yang belum mampu
memanfaatkan teknologi yang disediakan untuk menunjang pembelajaran jarak
jauh dan juga beberapa siswa yang tidak memiliki fasilitas itu, sehingga
terhambatnya proses kegiatan belajar mengajar. pembelajaran pada tahun
akademik  2020/2021 menuai banyak polemik.  

Kebijakan ini salah satunya berisi tentang tata cara pelaksanaan pendidikan di
masa pandemi pada zona tertentu.Kebijakan ini ditetapkan karena Indonesia sudah
masuk pada masa transisi dimana kebijakan new normal atau pola kebiasaan baru
akan mulai dilaksanakan. 

Anda mungkin juga menyukai