Makalah Komunikasi KLP 1
Makalah Komunikasi KLP 1
Kelompok 1
Disusun Oleh :
BONE
2020
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
1. Definisi penyuluhan dan komunikasi.......................................................3
2. Proses Komunikasi...................................................................................5
3. Unsur – Unsur Komunikasi......................................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................10
B. Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu inovasi tidak akan berguna tanpa adanya adopsi. Mardikanto (1993)
mendefinisikan adopsi sebagai proses perubahan perilaku yang berupa
pengetahuan (cognitive), sikap (afective) maupun keterampilan (pikomotorik)
pada diri seseorang setelah menerima pesan yang disampaikan penyuluh pada
sasaranya. Pada dasarnya, dalam adopsi terdapat proses adopsi yang melalui
tahapan sebelum masyarakat memutuskan menerima atau menolak suatu inovasi.
Tahapan dalam proses adopsi biopestisida dimulai dari tahap pengenalan, di mana
seseorang mulai mengetahui tentang adanya inovasi. Kemudian dilanjutkan
dengan tahap persuasi, di mana seseorang membentuk sikap terhadap inovasi.
1
Selanjutnya tahap keputusan untuk menerima atau menolak inovasi. Akhirnya,
berlanjut pada tahap konfirmasi, di mana seseorang mencari penguat bagi
keputusan inovasi yang telah dibuat untuk terus melanjutkan penerapan inovasi
atau pada akhirnya tidak menerapkan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASA
1. Inovasi Adopsi dan Divusi
A. Inovasi Adopsi
3
Adopsi adalah keputusan untuk menggunakan sepenuhnya ide baru
sebagai cara bertindak yang paling baik. Keputusan inovasi merupakan proses
mental, sejak seseorang mengetahui adanya inovasi sampai mengambil keputusan
untuk menerima atau menolaknya kemudian mengukuhkannya. Keputusan inovasi
merupakan suatu tipe pengambilan keputusan yang khas (Suprapto dan
Fahrianoor,2004). Mardikanto dan Sri Sutarni (1982) mengartikan adopsi sebagai
penerapan atau penggunaan sesuatu ide, alat-alat atau teknologi baru yang
disampaikan berupa pesan komunikasi (lewat penyuluhan). Manifestasi dari
bentuk adopsi ini dapat dilihat atau diamati berupa tingkah laku, metoda, maupun
peralatan dan teknologi yang dipergunakan dalam kegiatan komunikasinya.
1) Tahap kesadaran (awareness), dalam hal ini Petani mulai sadar tentang
adanya sesuatu yang baru, mulai terbuka akan perkembangan dunia
luarnya, sadar apa yang sudah ada dan apa yang belum.
2) Tahap minat (Interest), Tahap ini ditandai oleh adanya kegiatan mencari
keterangan-keterangan tentang hal-hal yang baru diketahuinya.
3) Tahap penilaian (Evaluation), Setelah keterangan yang diperlukan
diperoleh, mulai timbul rasa menimbang-nimbang untuk kemungkinan
melaksanakannya sendiri.
4) Tahap mencoba (Trial), Jika keterangan sudah lengkap, minat untuk
meniru 10 10 besar, dan jika ternyata hasil penilaiannya positif, maka
dimulai usaha mencoba hal baru yang sudah diketahuinya.
5) Tahap adopsi (Adoption),Petani sudah mulai mempraktekkan hal-hal baru
dengan keyakinan akan berhasil.
4
Dari tahapan yang telah disebutkan di atas nampaknya terdapat kelemahan
dimana proses adopsi tidak berhenti setelah suatu inovasi diterima atau ditolak.
Kondisi ini akan berubah lagi sebagai akibat dari pengaruh lingkungan penerima
adopsi. Oleh sebab itu, direvisi kembali oleh Rogers (1983) teorinya tentang
inovasi yaitu knowledge (pengetahuan), persuation (persuasi), decision
(keputusan), implementation (pelaksanaan), dan confirmation (konfirmasi).
5
hasil inovasi ini masih akan menjadi masalah pada tahapan ini. Maka si
pengguna akan memerlukan bantuan teknis dari agen perubahan untuk
mengurangi tingkat ketidakpastian dari akibatnya.
5) Konfirmasi Ketika keputusan inovasi sudah dibuat, maka si pengguna
akan mencari dukungan atas keputusannya. Menurut Rogers keputusan ini
dapat menjadi terbalik apa bila si pengguna ini menyatakan
ketidaksetujuan atas pesan-pesan tentang inovasi tersebut. Akan tetapi,
kebanyakan cenderung untuk menjauhkan diri dari hal-hal seperti ini dan
berusaha mencari pesan-pesan yang mendukung memperkuat keputusan
tersebut. Tahap ini, sikap menjadi hal yang lebih kursial. Keberlanjutan
penggunaan inovasi ini akan bergantung pada dukungan dan sikap
individu.
6
Inovasi harus memeberikan keuntungan bagi adopternya.
Soekartawi (1988) mengatakan bhwa jika benar teknologi baru yang ditawarkan
akan memberikan keuntungan yang relative lebih besar, dari nilai yang dihasilkan
oleh teknologi lama, maka kecepatan adopsi innovasi akan berjalan lebih cepat.
Untuk menemukn innovasi kriteri seperti ini dapat dilakukan dengan
carabandingkan teknologi interoduksi dengan teknologi yang sudah ada,
kemudian identifikasi teknologi dengan biaya rendah atau teknologi yang
produksinya tinggi. Inovasi harus memiliki kompatibilitas atau keselarasan.
Beberapa pakar berbeda dalam memaknai kompatibilitas innovasi (teknologi),
dimana.
B. Difusi
7
komunikasi yang bersifat khusus berkaitan dengan penyebaran pesan-pesan yang
berupa gagasan baru.
8
2. Hasil dari Tahap Sadar
Tahap Ini merupakan langkah pertama ke arah adopsi dari suatu inovasi
sehingga sasaran menjadi sadar bahwa inovasi atau teknologi ada, tetapi ia
kekurangan informasi yang cukup tentang hal itu.
9
1) Faktor Pribadi, kontak dengan sumber – sumber informasi diluar
masyarakar, serta kontak dengan individu dan kelompok dalam
masyarakatnya.
2) Faktor Lingkungan, tersedianya media komunikasi, adanya kelompok –
kelompok masyarakat, serta pengaruh bahasa dan kebudayaan.
Hasil dari tahap ini sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yang
ditawarkan oleh penyuluh. Pada tahap ini sasaran sudah maklum atau menghayati
sesuatu hal yang baru yang aneh tidak biasa (kebiasaan atau cara yang mereka
lakukan kurang baik atau mengandung kekeliruan, cara baru dapat meningkatkan
hasil usaha dan pendapatannya, cara baru dapat mengatasi kesulitan yang sering
dihadapi). Hal ini diketahuinya karena hasil berkomunikasi dengan penyuluh.
Tahapan mengetahui adanya inovasi dapat diperoleh seseorang dari mendengar,
membaca atau melihat, tetapi pengertian seseorang tersebut belum mendalam.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kedepannya saya akan lebih detail lagi dalam
menjelaskan isi dari Makalah kami. Saran saya sebaiknya perhatikan penulisan
serta pemilihan kata dan pemilihan sumber referensi. usahakan mengambil
referensi dari berbagai sumber baik itu berupa jurnal, buku, maupun laporan yang
sumbernya jelas serta dapat dipertanggungjawabkan agar hasil Makalah menjadi
lebih detail dan lebih jelas lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA
12