Anda di halaman 1dari 28

PEMBELAJARAN SKI KELAS VII SEMESTER

GASAL TINGKAT SMP/MTs

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Sejarah Kebudyaan Islam”
Dosen Pengampu :
Achmad Fahroni M.Pd.I.

Kelas: A

Disusun oleh :
1. Bahrudin Yusuf (932100119)
2. Iatikarani (932101319)
3. Durrotun Hanifah (932102619)
4. Bintan Millatur Rohmah (932103719)

FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
ii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Karena tanpa rahmat
kasih sayang-Nya, kami tak akan dapat menyelesaikan makalah kami tepat pada
waktunya. Dan tak lupa, sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpah
kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
Kebudayaan Islam pada semester 5 dengan topik “Pembelajaran SKI Kelas VII
Semester Gasal Tingkat SMP/MTs”. Diharapkan, makalah ini dapat membuka
pengetahuan pembaca mengenai Pembelajaran SKI Kelas VII Semester Gasal
Tingkat SMP/MTs. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Achmad Fahroni
M.Pd.I. Selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam yang
telah memberikan kami kesempatan untuk memaparkan materi ini. Juga, kepada
semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini, kami ucapkan
terima kasih.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari adanya banyak


kekurangan serta kesalahan yang bertebaran di dalamnya, maka kami harapkan
kritik serta saran yang membangun sehingga di kemudian hari akan menjadi
lebih baik. Kami berharap bahwa makalah ini akan bermanfaat bagi pembacanya.

Kediri, 23 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................2

C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

A. Tujuan Pembelajaran SKI Kelas VII Semester Gasal.............................3

B. Materi Pembelajaran SKI Kelas VII Semester Gasal.............................4


1. Nabi Muhammad SAW. sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam
Semester.........................................................................................4
2. Perjuangan Nabi Muhammad SAW. Melakukan Perubahan............11
C. Pendekatan Saintifik................................................................................17
D. Media Pembelajaran................................................................................19

BAB III PENUTUP


................................................................................................................................
22

A.Kesimpulan......................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan salah satu sub sistem dari sistem pendidikan, yang
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar pada tearah dan bertujuan oleh
seseorang atau sekelompk orang agar orang lain dapat memperoleh pengalaman yang
bermakna. Oleh karena itu, agar proses pembelajaran dapat efektif maka seorang guru
atau dosen dituntut untuk mampu menerapkan berbagai macam pendekatan yang tepat,
sebab pendekatan dalam pembelajaran diperlukan untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik dalam rangka memperoleh pengalaman belajar yang optimal.
Untuk memahami anatomi sejarah, sebagai peristiwa, kejadian, dan peninggalan
penting, dibutuhkan disiplin.

Pendidikan agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah yang terdiri dari empat
mata pelajaran tersebut memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Al-Qur’an-Hadis,
menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara
tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-
hari. Aspek Akidah menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan
keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai al-asma’
al-husna. Aspek Akhlak menekankan pada pembiasaan untuk melaksanakan akhlak
terpuji dan menjauhi akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.
Aspek Fikih menekankan pada kemampuan cara melaksanakan ibadah dan muamalah
yang benar dan baik. Sedangkan aspek Tarikh & kebudayaan Islam menekankan pada
kemampuan mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani
tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik,
ekonomi, ipteks dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang
menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan

1
para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari
perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan
Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam
di Indonesia.

A. RUMUSAN MASALAH
a. Apa tujuan pembelajaran SKI Kelas VII Semester Gasal ?

b. Apa saja materi SKI Kelas VII Semester Gasal ?

c. Apa media yang baik diterapkan untuk pembelajaran SKI ?

B. TUJUAN
a. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran SKI Kelas VII Semester Gasal.
b. Untuk mengetahui materi-materi SKI Kelas VII Semester Gasal.
c. Untuk mengetahui media yang baik untuk diterapkan dalam
pembelajaran SKI.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Pembelajaran SKI

Tujuan pembelajaran SKI disesuaikan dengan pertumbuhan dan


perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan yang dilaluinya, sehingga
setiap tujuan Pendidikan Agama pada setiap jenjang sekolah mempunyai tujuan yang
berbeda-beda. Rumusan tujuan pendidikan agama Islam mengandung pengertian
bahwa proses pendidikan agama Islam yang dilalui dan dialami peserta didik di
lembaga pendidikan formal, dimulai dari tahapan kognitif, efektif, dan psikomotor.

Pada jenjang Mts kelas 7 semester gasal materi pembahasan SKI meliputi
dakwah Nabi Muhammad Saw periode Mekah dan Madinah sebagai pembawa
rahmat bagi alam semesta serta peran beliau dalam membangun masyarakat melalui
kegiatan ekonomi dan perdagangan.

Mengacu pada materi maka tujuan pembelajaran SKI pada jenjang Mts kelas
7 semester gasal meliputi :1

a. Melalui pemberian uswah, peserta didik mampu menunjukkan sikap


menghargai perjuangan Nabi Muhammad dalam berdakwah dengan baik
dan benar
b. Melalui proses pembelajaran dan perenungan siswa mampu membiasakan
sikap spritual yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad dalam berdakwah
c. Melalui proses pembelajaran dan perenungan siswa mampu menggali
hikmah / nilai-nilai dari perilaku mulia Nabi Muhammad SAW.

1
MR Hidayat, http://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/7259/12.RPP_SKI_7_SMT_1, diakses
pada tanggal 21 September 2021 pukul 17.29

3
d. Melalui proses pembelajaran dan perenungan siswa mampu menerapkan
nilai-nilai dari perilaku mulia terhadap sesama yang dicontohkan Nabi
Muhammad SAW. dalam kehidupan sehari-hari
e. Melalui proses tanya jawab dan ceramah, peserta didik mampu menjelaskan
proses dakwah Nabi Muhammad SAW.
f. Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menjelaskan usaha Nabi
Muhammad dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan
perdagangan.

B. Materi Pembelajaran

1. NABI MUHAMMAD SAW. SEBAGAI RAHMAT BAGI SELURUH


ALAM SEMESTA
A. KONDISI MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
1. Kepercayaan Masyarakat Arab Pra Islam

Masyarakat kota Mekah sebelum mereka menyembah berhala


dan batu batuan adalah masyarakat penganut ajaran tauhid yang di
bawa oleh Nabi Ibrahim as. Yaitu agama yang mengajarkan, percaya
dan menyembah hanya kepada Allah Swt, Tuhan yang Maha Esa.
Kemudian ajaran itu diteruskan oleh Nabi Ismail yang merupakan
putra Nabi Ibrahim, diantara sejumlah ajaran dan kebudayaan Islam
yang terpelihara sampai sekarang, seperti Ka’bah, Maqam Ibrahim
dan peristiwa qurban.
2. Kondisi Sosial Masyarakat Arab Pra Islam

Bangsa Arab dikenal dengan bangsa ahli syair dan


pemberani, selain ahli syair dan pemberani karakter positif arab
lainya seperti punya semangat tinggi dalam mencari nafkah, sabar
menghadapi kekerasan alam, mempunyai ketahan fisik, kekuatan

4
daya ingat, hormat akan harga diri dan martabat, masyarakat yang
cinta kebebasan, loyal pada pimpinan, pola hidup yang sederhana,
ramah, dan sebagainya.

3. Kondisi Ekonomi Masyarakat Arab Pra Islam

Kondisi ekonomi bangsa Arab saat sebelum datangnya Islam


sudah maju karena sebagian besar mereka berniaga, perdagangan
merupakan mata pencaharian mereka, meskipun ada juga yang
bertani dan berternak. Bagi orang Arab Badui peternakan menjadi
sumber utama kehidupan mereka, mereka berpindah-pindah guna
keperluan menggiring ternak-ternak mereka ke suatu wilayah yang
sedang hujan dan subur, jadi kehidupan mereka berpindah dari suatu
daerah ke daerah lain atau nomaden.
4. Kondisi Politik Masyarakat Arab Pra Islam

Sebelum Islam datang, bangsa Arab di pengaruhi oleh tiga


kekuatan politik, yaitu kekaisaran Byzantium, kekaisaran Persia
yang memeluk agama Zoroaster, serta Dinasti Himyar yang berkuasa
di Arab bagian selatan. Kondisi politik jazirah Arab terpengaruhi
oleh dua hal, yaitu interaksi dunia Arab dengan kekaisaran
Byzantium dan Persia. Kedua, persaingan antara Yahudi dan
Zoroaster.

B. DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. DI MEKAH


1. Riwayat Hidup Nabi Muhammad Saw.
Nabi Muhammad sejak kecilnya telah diberikan kehidupan
layaknya manusia biasa, padahaal beliau sangat dimuliakan oleh
Allah Swt. bahkan sejak dikandunganpun beliau telah ditinggalkan
oleh ayahnya. Beliau lahir dalam keadaan yatim. Dan pada usia 6
tahun beliau ditinggal oleh ibunya. Sehingga beliau menjadi seorang

5
yatim piatu, beliau merasakan apa yang dialami oleh manusia pada
umumnya. Dan diusianya yang ke 8 tahun, beliau ditinggal oleh
kakeknya abdul muthalib. Kehidupan yang beliau jalani dapat
menjadi panutan seluruh umat manusia.
2. Permulaan Dakwah Nabi Muhammad Saw.

Ketika Nabi Muhhamad Saw mencapai usia sempurna, yaitu


40 tahun, Allah SWT mengutusnya sebagai pembawa berita gembira
dan pemberi peringatan untuk mengeluarkan mereka dari kebodohan
yang gelap menjadi cahaya ilmu, yakni diangkat sebagai Nabi dan
Rasul. Peristiwa itu terjadi di bulan juli tahun 610 M. Sebagaimana
dijelaskan oleh Mahmud Basya ahli falak bahwa peristiwa itu
bertepatan pada 17 Ramadhan tahun 13 sebelum Hijriyah. Beliau
diangkat ketika sedang bertahanus di gua Hira, sebuah di Jabal Nur
yang terletak beberapa kilometer sebelah utara kota Mekah. Tempat
itu Nabi berusaha menenangkan diri dengan beribadah beberapa
malam. Ibadah Nabi Muhammad mengikuti agama Nabi Ibrahim
‘alaihissalam.
Setelah lebih kurang enam bulan Nabi Muhammad
berkhalwat dan bertahhannus di gua Hira, maka tanggal 17
Ramadhan, malaikat Jibril dating menyampaikan wahyu. Malaikat
Jibril mengajari dan meminta Nabi Muhammad untuk membaca
wahyu itu.
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya (QS. AlAlaq [96];1-5)

Setelah turunya wahyu yang pertama, pertanda Muhammad


telah dipilih Allah seabagi nabi dan rasulnya. Setelah itu tidak turun

6
wahyu lagi selama beberapa hari, para sejarawan bersepakat lamanya
wahyu pertama dan kedua adalah 40 hari. Dalam keadaan rindu dan
berharap-harap cemas kemudian Jibril datang kembali dengan
membawa wahyu yang kedua yaitu Surah Al-Mudassir: 1-7
Artinya : Hai orang yang berkemul (berselimut). bangunlah,
lalu berilah peringatan. dan Tuhanmu agungkanlah. dan pakaianmu
bersihkanlah. dan perbuatan dosa tinggalkanlah. dan janganlah
kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih
banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah

Semenjak turunya wahyu ini yang di ikuti dengan wahyu-


wahyu berikutnya, yaitu Surah Al Mudassir yang berisi perintah
Allah SWT agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan ajaran
Islam kepada umat manusia. Mulailah beliau berdakwah masyarakat
terutama keluarganya terdekatnya. Dakwah ini dilakukan secara
sembunyi-sembunyi berdasarkan QS. Asy Syuara’ 214-216:
Artinya: Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu
yang terdekat. dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang
mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Jika mereka
mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak
bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan" (QS. Asy
Syuara’ 214-216).

3. Perhatian dan Prioritas Dakwah Nabi Muhammad Saw.

Selama Nabi Muhammad berdakwah di Mekah, ada masalah-


masalah yang menjadi perhatian dan prioritas yang ingin dicapai
oleh Nabi Muhammad, masalah-masalah berikut:
a. Mengajarkan Ketauhidan
b. Kondisi Masyarakat Mekah yang Menyembah Berhala
c. Memberi Khabar Tentang hari Pembalasan

7
d. Merubah Perilaku Masyarakat Jahiliyah
e. Mengangkat dan Melindungi Hak Asasi Manusia
4. Respon Masyarakat Mekah Terhadap Dakwah Dakwah Nabi
Muhammad Saw.

Pada umumnya, orang kafir Quraisy tidak senang menerima


kehadiran agama Islam di tengah-tengah kehidupan mereka. Para
tokoh mAsyarakatnya mulai menyebarkan isu yang tidak benar
mengenai ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw. sehingga
banyak masyarakat yang terpengaruh oleh isu-isu yang menimbulkan
fitnah tersebut.
Beberapa faktor yang menyebabkan mereka menolak keras
ajaran Muhammad adalah;
a. Ketakutan kehilangan kekuasaan
b. Hilangnya status sosial

c. Hilangnya perdagangan patung

5. Tantangan Dakwah Nabi Muhammad Saw.

Kaum kafir Quraisy menghambat dan menghalangi dakwah


Rasulullah melalui berbagai cara diantaranya:

a. Penghinaan, ancaman dan siksaan terhadap Rasulullah Saw.

b. Penghinaan, Ancaman dan Siksaan terhadap Pengikut


Rasulullah Saw.

c. Bujukan harta, kedudukan dan wanita

d. Membujuk Nabi untuk bertukar sesembahan

e. Membujuk dan Menghasut Abu Thalib

8
f. Menghasut Masyarakat Mekah

g. Pengasingan dan pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Mutalib


6. Kunci Keberhasilan Nabi Muhammad Saw. dalam Dakwah di
Mekah

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari karakter yang dimiliki


oleh Nabi Muhammad Saw. karakter tersebut antara lain:
a. Sabar
b. Kegigihan dan Keuletan
c. Berakidah yang Benar dan Kuat
d. Akhlak Terpuji dan Menjauhi Kemungkaran
e. Kesetaraan Derajat
C. STRATEGI DAKWAH NABI MUHAMMAD DI MEKAH
1. Dakwah Rahasia (Sirriyah)

Setelah mendapatkan perintah dari Allah melalui melaui


wahyu, maka Nabi Muhammad mulai mengatur langkah startegi
pengembangan dakwah Islam dikalangan masyarakat Quraisy
Mekah, langkah awal yang beliau ambil adalah melakukan dakwah
secara sirriyah (rahasia atau sembunyi sembunyi) di lingkungan
keluarga dan sahabat sahabat beliau yang bisa dipercaya.
2. Dakwah Terang-terangan (Jahr)

Ketika perintah dakwah terang-terangan turun, Nabi


Muhammad mengundang Bani Hasyim dan beberapa orang Bani Al-
Muthalib bin Al-Manaf. Nabi menyeru kepada kaumnya menyembah
dan berserah diri kepada Allah. Namun semua kerabatnya
menentang Rasulullah, hanya Abu Thaliblah yang tidak menantang.
Dia tidak masuk Islam tetapi dia mendukung dakwah Nabi
Muhammad dan melindunginya dari gangguan kaum kafir Quraisy.

9
3. Hijrah ke Habsy

Penindasan dan penyiksaan Kafir Quraisy semakin keras,


membuat Nabi Muhammad Saw dan pengikutnya berpikir untuk
menyelamatkan diri. Dalam kondisi tersebut turunlah surah Az-
Zumar 39 ayat 10, yang berisi perintah hijrah. Allah SWT
berfirman:
Artinya Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman.
Bertakwalah kepada Tuhanmu". orang-orang yang berbuat baik di
dunia ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

4. Hijrah ke Thaif

Ada beberapa alasan Nabi Muhammad memilih Thaif, antara


lain

a. Thaif merupakan kota kedua setelah Mekah.

b. Di Thaif ada Bani Tsaqif, salah satu suku Arab yang paling
kuat. jika Mereka memeluk Islam, maka akan menjadi
kekuatan besar yang mendukung dakwah nabi.
c. Jarak Thaif tidak jauh dari Mekah sehingga orang Islam dapat
membantu menyebarkan Islam di Thaif dan Mekah.
5. Perjanjian Aqabah
Adapun isi perjanjian Aqabah:

1. Mereka menyatakan setia kepada Nabi Muhammad Saw.

2. Mereka menyatakan rela berkurban harta dan jiwa.

3. Mereka bersedia ikut menyebarkan ajaran Islam yang

10
dianutnya.

4. Mereka menyatakan tidak akan menyekutukan Allah Swt.

5. Mereka menyatakan tidak akan membunuh.

6. Mereka menyatakan tidak akan melakukan kecurangan dan


kedustaan.

2. PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW. MELAKUKAN


PERUBAHAN
A. KONDISI MASYARAKAT MADINAH SEBELUM ISLAM
1. Kepercayaan Masyarakat Madinah Sebelum Islam

Sebelum kedatangan agama Islam ke Yasrib masyarakat


kota Yasrib telah memiliki agama dan kepercayaan. Agama yang
dianut penduduk Yatrib adalah Yahudi, Nasrani, dan Pagan. Secara
mayoritas penduduknya memeluk agama Yahudi. Agama Yahudi
masuk ke Yasrib dibawa para imigran dari wilayah utara sekitar
abad ke-1 dan ke-2. Mereka datang ke Yasrib untuk
menyelamatkan diri dari penjajahan Romawi. Migrasi terbesar
bangsa Yahudi terjadi pada tahun132-135. Karena pemerintah
Romawi menindak keras bangsa Yahudi yang mencoba melakukan
pemberontakan.
2. Kondisi Sosial Masyarakat Madinah Sebelum Islam

Kota Yasrib merupakan salah satu kota terbesar di provinsi


Hijaz. Kota yasrib dikenal sebagai kota strategis, karena merupakan
jalur perdagangan yang menghubungkan kota Yaman di selatan dan
Syria di utara. Selain itu Yasrib merupakan daerah yang subur
sebagaian besar kehidupan masyarakatnya hidup dari bercocok
tanam selain beternak. Hal ini menjadikan Yasrib sebagai pusat

11
pertanian.

3. Kondisi Ekonomi Masyarakat Madinah Sebelum Islam

Yasrib merupakan kota yang makmur dan subur dengan


pertaniannya. Inilah yang membuat Yasrib berbeda dengan Kota
Mekah di kondisi alam dan watak penduduknya. Air yang tersedia
di kota Yasrib ini mencukupi untuk membangun pertanian. Kota ini
dikelilingi oleh gunung berbatu, terdapat banyak lembah, atau yang
paling terkenal dikenal dengan nama Wadi Sebagai pusat
pertanian, kota Yasrib menjadi menarik bagi penduduk wilayah
lain untuk pindah ke Yasrib.
4. Kondisi Politik Masyarakat Madinah

Yasrib tidak pernah ada kerajaan yang mengatur kekuasaan.


Sehingga Kekuasaan berada di tangan suku-suku atau kelompok
tertentu tergantung kepada siapa yang paling kuat diantara mereka.
Hal inilah yang mengakibatkan sering terjadinya perang antar suku
dan kelompok. Kondisi tersebut hampir sama dengan keadaan di
Mekah.
B. PERISTIWAH HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW. KE MADINAH
1. Pengertian Hijrah

Hijrah adalah kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh


Nabi Muhammad Saw bersama para sahabat beliau dari Mekah ke
Madinah, dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah
Allah, berupa akidah dan syari’at Islam. Secara garis besar hijrah
terdiri dari dua macam yaitu:

1. Hijrah Makaniyah

Hijrah Makaniyah yaitu meninggalkan suatu tempat.


Selama masa kenabian, peristiwa Hijrah Makaniyah telah

12
terjadi 3 kali, yaitu:
a. Hijrah ke Habasya
b. Hijrah ke Thaif
c. Hijrah Ke Madinah (Yasrib)

2. Hijrah maknawiyah

Hijrah maknawy pengertianya ditegaskan oleh Nabi


Muhammad Saw dalam haditsnya;
“Seorang muslim adalah seseorang yang menghindari
menyakiti muslim lainnya dengan lidah dan tangannya.
Sedangkan orang yang berhijrah adalah orang yang
meninggalkan semua apa yang dilarang oleh Allah.” (Shahih
Al Bukhari, Kitabul Iman, Bab 4 Hadits No 10).
Secara maknawiyah hijrah dibedakan menjadi 4 macam,
yaitu:

a. Hijrah I’tiqadiyah.
Hijrah I’tiqadiyah Yaitu hijrah keyakinan,
Iman mengalami proses naik dan turun, kuat dan
lemah.
b. Hijrah Fikriyah
Fikriyah secara bahasa berasal dari kata fiqrun
yang artinya pemikiran.
c. Hijrah Syu’uriyyah
Syu’uriyah atau cita rasa, kesenangan dan
kesukaan.
d. Hijrah Sulukiyyah.
Suluk berarti tingkah laku atau kepribadian
atau biasa disebut juga akhlaq.

13
2. Faktor Nabi Muhammad Melakukan Hijrah Ke Madinah

Ada beberapa faktor yang mendorong Nabi Muhammad


Saw. memilih Yasrib sebagai tempat hijrah umat Islam. Faktor-
faktornya antara lain:
a. Yasrib adalah tempat yang paling dekat.
b. Sebelum diangkat menjadi nabi, beliau telah mempunyai
hubungan baik dengan penduduk kota tersebut. Hubungan itu
berupa ikatan persaudaraan karena kakek Nabi, Abdul
Muthalib beristerikan orang Yasrib. Di samping itu, ayahnya
dimakamkan di sana.
c. Penduduk Yasrib sudah dikenal Nabi karena kelembutan budi
pekerti dan sifat- sifatnya yang baik.
d. Bagi diri Nabi sendiri, hijrah merupakan keharusan selain
karena perintah Allah Swt.
3. Reaksi Kafir Quraisy Terhadap Hijrah Nabi Muhammad Ke
Madinah

Ketika tokoh dan masyarakat Kafir Quraisy mendengar


keinginan dan Persiapan Nabi Muhammad akan pergi
meninggalkan kota Mekah menuju yasrib, mereka melakukan
pertemuan di Darun Nadwah.
Dari hasil pertemuan di Darun Nadwah ada beberapa usulan
terkait tindakan yang akan mereka terapkan kepada nabi
Muhammad, diantaranya :
1. Membiarkan beliau sampai hijrah ke Madinah dengan
sendirinya.

2. Memenjarakannya.

3. Menghilangkan nyawanya.

14
4. Proses Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah

Adapun proses hijrah nabi Muhammad dengan langkah-


langkah sebagai berikut:
a. Ali Menggantikan Nabi Muhammad di Tempat Tidurnya
b. Gua Tsur
c. Suraqah dan Pengejaranya Terhadap Nabi Muhammad
d. Masjid Quba'
e. Tiba di Madinah

C. STRATEGI DAKWAH NABI MUHAMMAD DI MADINAH


1. Langkah-langkah Awal Dakwah Nabi Muhammad di Madinah

Setelah datang ke Madinah, Nabi Muhammad menentukan


langkah-langkah utama dalam rangka membangun masyarakat
baru. Adapun langkah Nabi adalah:
a. Pembangunan Masjid Sebagai Pusat Dakwah
b. Mempersaudarakan kaum muslimin
c. Perjanjian dengan masyarakat Yahudi Madinah
2. Langkah-langkah Nabi Muhammad Membangun Perekonomian
Masyarakat Madinah

Nabi Muhammad berupaya membangun perekonomian


masyarakat Madinah dengan cara sebagai berikut:
1. Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar.
2. Menempatkan orang-orang fakir-miskin yang tidak punya
tempat-tinggal di Masjid.
3. Bekerjasama dengan kaum Anshar menciptakan lapangan
pekerjaan bagi kaum Muhajirin.
4. Nabi Saw. menganjurkan bagi kaum Muhajirin yang
mempunyai pengalaman dagang dan modal sebagai pedagang.

15
5. Bagi kaum Muhajirin yang tidak mempunyai modal, Nabi
Muhammad mengajurkan mereka bekerja sebagai petani.
6. Setelah menerima perintah zakat, pembinaan perekonomian
umat Islam lebih mendapat perhatian.
7. Mengupayakan pembangunan pasar di Madinah.

D. RESPON PADA DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. DI


MADINAH
1. Pertempuran Badar
2. Tragedi Uhud
3. Pertempuran Khandak
4. Perjanjian Hudaibiyah

Adapun isi perjanjian Hudaibiyyah antara lain:

1. Kedua belah pihak sepakat mengadakan gencatan senjata


selama 10 tahun.

2. Setiap orang diberi kebebasan bergabung dan mengadakan


perjanjian dengan Muhammad, atau dengan Kaum Quraisy.
3. Setiap orang Quraisy yang menyeberang kepada Muhammad
tanpa seizin walinya, harus dikembalikan. Sedangkan jika
pengikut Muhammad bergabung dengan Quraisy tidak
dikembalikan.
4. Pada tahun ini Muhammad harus kembali ke Madinah. Pada
tahun berikutnya, mereka diizinkan menjalankan ibadah haji
dengan syarat menetap selama 3 hari di Mekah dan tanpa
membawa senjata.
5. Pembebasan Kota Mekah (Fathu Mekaah)
6. Haji Wada’ (Haji pamitan)2

2
Muh. Chamdillah, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2020), 6-103.

16
C. Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau


pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan
beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan
suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya
misalnya discovery learning, project-based learning, problembased learning, inquiry
learning.3

Dengan demikian jelaslah bahwa pendekatan dalam mengajar merupakan


pengetahuan yang perlu dipelajari dan dipahami oleh seorang guru, agar dapat
menjalankan tugas sebagai guru dengan cara yang sebaik-baiknya dan mencapai
tujuaan pendidikan yang di harapkan.

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang di


rancang sedemikian rupa agar peserta didik aktif mengkonstruk konsep melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidenifikasi dan menemukan masalah),
merumuskan masalah mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
dari berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik mengenal, dan memahami berbagai materi
menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja,
kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi
pembelajaran diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam
mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.

Langkah-langkah pembelajaran scientific approach Scientific approach


adalah pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati
(observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar
3
HM. Musfiqon, Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, ( Sidoarjo, Nizamia Learning
Center, April 2015), 38.

17
(associating), dan mengkomunikasikan (communicating). Kegiatan pembelajaran
seperti ini dapat membentuk sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik
secara maksimal.4
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan
keterampilan dalam proses seperti mengamati, beserta mengklasifikasi, mengukur,
tidak lupa meramalkan, menjelaskan, menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-
proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus
semakin berkurang dalam proses belajar, dengan pembelajaran yang semakin
bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa. 5
Dalam Permendikbud RI No. 65 Tahun 2013 yang mengatur
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah juga ditegaskan bahwa
sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran (Sejarah
Kebudayaan Islam) mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah
kompetensi ini memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda.
Sikap diperoleh melaui aktifitas” menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas”
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas” mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta”. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan lintasan
perolehan turut serta memengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat
pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan
tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).Untuk mendorong kemampuan
siswa dalam menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok,

4
M Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA
(Yogyakarta: AR RUZZ MEIDA, 2014), 176.
5
Moch. Agus Krisno Budiyanto, Lud Waluyo, Ali Mokhtar, “Implementasi Pendekatan Saintifik dalam
Pembelajaran di Pendidikan Dasar di Malang”, Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-
5742), Vol 13(1) 2016: 46-51, 50.

18
maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Adapun maksud dari pendekatan scientific dalam pembelajaran SKI secara
praktisnya yaitu diwujudkan dalam skenario bahwa informasi bisa berasal dari mana
saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu,
kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong siswa
dalam mencari tahu dan berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu.
Bahwa pendekatan pembelajaran inilah menekankan pada pentingnya
kolaborasi dan kerjasama diantara siswa dalam menyelesaikan setiap permasalahan
dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru mata pelajaran SKI sedapat mungkin
menciptakan pembelajaran selain dengan tetap mengacu pada standar proses dimana
pembelajarannya diciptakan suasana yang memuat Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi (EEK), juga dengan mengedepankan kondisi siswa yang berperilaku
ilmiah dengan bersama-sama diajak mengamati, menanya, menalar, merumuskan,
menyimpulkan, dan mengkomunikasikan, sehingga siswa akan dapat dengan benar
menguasai materi yang dipelajari dengan baik.

C. Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
“medium” yang berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar
sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang
media pembelajaran. Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah
sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video,
dan lain sebagainya.

Jenis media pembelajaran yang cocok diterapkan pada mata pelajaran SKI
menurut penulis adalah media cetak seperti buku pelajaran, modul, brosur, leatflet,
kartun, komik gambar, kemudian media audio seprti CD, tape recorder kaset, lalu
media audio visual seperti film, video. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber
belajar berhasil dengan baik, perlu dilaksanakan langkah-langkah: perencanaan,

19
pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalam langkah-langkah tersebut guru dan siswa
terlibat aktif sehingga kegiatan pemanfaatan lingkungan tersebut menjadi tanggung
jawab bersama.

1. Penilaian (Evaluasi)
Ada beberapa metode penilaian yang dapat dilakukan secara
komplementer sesuai dengan kompetensi yang dinilai dalam mata pelajaran
SKI. Teknik penilaian yang dimaksud antara lain :
a) Tes (ujian)
Ujian digunakan untuk mengukur kompetensi siswa yang
bekerja sama dengan pengetahuan data sejarah. Pengetahuan itu bisa
berupa gossip terkena apa, siapa, kapan, dimana, bagaimana insiden
bersejarah terjadi. Secara teknis pelaksanaan tes ini bisa berupa tes
lisan, ataupun tulisan, sedangkan jenisnya bisa berupa adil atau
subjektif.
b) Tes praktik (kinerja)
Yakni tes yang meminta peserta didik melakukan
perbuatan/mendemonstrasikan/menampilkan keterampilan. Dalam
rancangan penilaian, tes dilakukan secara berkesinambungan melalui
aneka macam-macam ulangan dan ujian.
c) Observasi
Yaitu penilaian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap
peserta didik selama pembelajaran berlangsung, dan diluar acara
pembelajaran.
d) Penugasan
Penilaian dengan cara pemberian kiprah kepada siswa selama
pembelajaran baik secara perorangan maupun kelompok
e) Portofolio

20
Kumpulan dokumen dan karya peserta didik dalam bidang
tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan,
prestasi dan kreatifitas peserta didik.
f) Produk (hasil karya)
Yaitu penilaian yang meminta peserta didik menghasilkan suatu
karya, penilaian produk ini dilakukan terhadap perisiapan, pelaksanaan
atau proses pembuatan dan hasil.
g) Evaluasi diri
Ialah metode penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
menilai dirinya sendiri mengenai aneka macam hal.6

6
M. Hanafi, “Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam”, (Jakarta : Dirjen Pendidikan Agama Islam
Departemen Agama RI, 2009).

21
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Tujuan pembelajaran SKI disesuaikan dengan pertumbuhan dan


perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan yang dilaluinya, sehingga
setiap tujuan Pendidikan Agama pada setiap jenjang sekolah mempunyai tujuan yang
berbeda-beda.
Nabi Muhammad SAW. sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Kondisi
Masyarakat Arab pra-islam, kepercayaan Masyarakat Arab Pra Islam yaitu
masyarakat kota Mekah sebelum mereka menyembah berhala dan batu batuan adalah
masyarakat penganut ajaran tauhid yang di bawa oleh Nabi Ibrahim as. Yaitu agama
yang mengajarkan, percaya dan menyembah hanya kepada Allah Swt, Tuhan yang
Maha Esa. Bangsa Arab dikenal dengan bangsa ahli syair dan pemberani, selain ahli
syair dan pemberani karakter positif arab lainya seperti punya semangat tinggi dalam
mencari nafkah, sabar menghadapi kekerasan alam, mempunyai ketahan fisik,
kekuatan daya ingat, hormat akan harga diri dan martabat, masyarakat yang cinta
kebebasan, loyal pada pimpinan, pola hidup yang sederhana, ramah, dan sebagainya.
Perjuangan Nabi Muhammad SAW melakukan perubahan, Nabi Muhammad
berupaya membangun perekonomian masyarakat Madinah dengan cara sebagai
berikut: mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, menempatkan orang-orang
fakir-miskin yang tidak punya tempat-tinggal di Masjid, bekerjasama dengan kaum
Anshar menciptakan lapangan pekerjaan bagi kaum Muhajirin.
Adapun maksud dari pendekatan scientific dalam pembelajaran SKI secara
praktisnya yaitu diwujudkan dalam skenario bahwa informasi bisa berasal dari mana
saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu,

22
kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong siswa
dalam mencari tahu dan berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu.
Jenis media pembelajaran yang cocok diterapkan pada mata pelajaran SKI
menurut penulis adalah media cetak seperti buku pelajaran, modul, brosur, leatflet,
kartun, komik gambar, kemudian media audio seprti CD, tape recorder kaset, lalu
media audio visual seperti film, video. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber
belajar berhasil dengan baik, perlu dilaksanakan langkah-langkah: perencanaan,
pelaksanaan, dan tindak lanjut.

23
DAFTAR PUSTAKA

Chamdillah, Muh. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Kementerian Agama RI, 2020.

Fadlillah, M. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs,


SMA/MA. Yogyakarta: AR RUZZ MEIDA, 2014.
Hanafi, M. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta : Dirjen Pendidikan
Agama Islam Departemen Agama RI, 2009.

Hidayat,MR.http://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/7259/12.RPP_SKI_7_S
MT_1 diakses pada tanggal 21 September 2021 pukul 17.29.

Krisno Budiyanto, Moch Agus,. Dkk. “Implementasi Pendekatan Saintifik dalam


Pembelajaran di Pendidikan Dasar di Malang”. Proceeding Biology Education
Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 46-51.

Musfiqon, HM, dkk. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: Nizamia Learning


Center, April 2015.

24

Anda mungkin juga menyukai