Oleh :
Arni Sitohang
Joeensi Marbun
Bombom Panjaitan
PENDAHULUAN
Tempe adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan
menggunakan kapang rhizopus (“ragi tempe“). Selain itu terdapat pula makanan serupa tempe
yang tidak berbahan kedelai yang juga disebut tempe. Kata ”tempe” diduga berasal dari bahasa
Jawa Kuno. Pada zaman Jawa kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu
yang disebut tumpi. Tempe yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan
makanan tumpi tersebut.
Tempe merupakan hasil proses fermentasi yang dengan waktu 36-48 jam. Pada waktu
tersebut, tempe siap untuk dipasarkan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan kapang yang hampir
tetap dan tekstur lebih kompak. Jika proses fermentasi terlalu lama menyebabkan terjadinya
kenaikan jumlah bakteri, jumlah asam lemak bebas, pertumbuhan jamur juga menurun, dan
menyebabkan degradasi protein lanjut sehingga terbentuk amoniak. Akibatnya, tempe yang
dihasilkan mengalami proses pembusukan danaromanya menjadi tidak enak, tetapi dapat
digunakan sebagai campuranbumbu pada masakan (Kasmidjo,1990). Tempe dapat dibuat dari
berbagai bahan tetapi yang dikenal sebagai tempe oleh sebagian peminat tempe adalah yang
dibuat dari kedelai. Menurut Kasmidjo (1990), di Indonesia terdapat berbagai macam tempe
yang dibuat dengan bahan selain kedelai, antara lain: ampas tahu, ampas kacang, biji benguk
(koro) dan biji kecipir.
1.2 TUJUAN
1. Pelajar atau siswa dapat mengetahui cara pembuatan tempe yang baik dan benar.
2. Membantu mengetahui apa apa saja bahan serta alat yang diperlukan dalam pembuatan
tempe.
3. Untuk membantu siswa berserta pelajar mengetahui proses vermentasi tempe.
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan bahan yang digunakan untuk membuat tempe antara lain yaitu :
Baskom.
Saringan.
Dandang.
Kipas Angin /Kipas.
Sotel kayu.
Tampah.
Kompor.
Peralatan lain yang diperlukan.
Sedangkan untuk bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan tempe antara lain yaitu :
Kacang kedelai.
Ragi tempe (inokulum RAPRIMA) atau biakan murni Rhizopus sp.
Kantong plastik, atau daun pisang, atau daun jati.
Cara Kerja :
1. Cucilah tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan digunakan, kemudian dikeringkan.
2. Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci hingga bersih.
3. Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin biasa
(proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin).
4. Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan menggunakan
air bersih.
6. Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang telah
dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-biji
tersebut terasa hangat.
7. Taburkan ragitempe(RAPRIMA) yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil diaduk-
aduk supaya merata (1,5 gram ragitempeuntuk 2 kg kedelai).
8. Siapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk pembungkus. Bila kantong
plastik yang digunakan sebagai pembungkus, berilah lubang-lubang kecil pada kantong tersebut
dengan menggunakan lidi atau garpu.
9. Proses fermentasi63256
10. kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau hingga seluruh permukaan
kacang kedelai tertutupi jamur.
Note :
1. Perhatikan kebersihan tempat kerja dan kebersihan peralatan kerja akan meningkatkan kualitas
tempeyang dihasilkan.
2. Suhu ruang yang lebih hangat mempercepat proses fermentasi jamur pada tempe.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tempe sangat tergantung dari fermentasi jenis bahan atau substratnya yaitu
kedelai,macam mikroba yang aktif dan kondisi disekelilingnya yang mempengaruhi
pertumbuhan dan metabolism mikroba tersebut sehingga dihasilkan tempe sesuai dengan yang
dikehendaki.
3.2 Manfaat
Kandungan vitamin dan mineral yang cukup lengkap menjadi tempe sebagai makanan
baik untuk menjalani diet. Proses pembuatannya yang dilakukan secara fermentasi membuat
tempe menjadi makanan yang juga mengandung prebiotik. Kandungan ini dapat membuat
saluran pencernaan menjadi lebih sehat.