Anda di halaman 1dari 11

VERTEX ELEKTRO, Vol. 01, No.

02, Tahun 2019 1

ANALISIS JARINGAN DAN PEMELIHARAAN


PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI PT.PLN
WILAYAH CABANG PINRANG
Rizal A Duyo1, Andi Sulkifli2
1,2
Jurusan Elektro Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar
e-mail: rizal.a@unismuh.ac.id1, andi_sulkifli@ymail.com2

daya transformator distribusi untuk 3 fase dan 1 fase dan


untuk mengetahui system pemeliharaan yang dilakukan
Abstract— Used in electrical energy distribution effort to
pada jaringan distribusi dan transformator pada PT. PLN
the community. Know the factors that affect the capacity
(Persero) Cabang Pinrang. Seluruh data yang diperlukan
of power distribution transformers for 3 phase and 1
dalam penelitian ini diperoleh melalui beberapa
phase and to know system maintenance performed on the
instrument berupa survey atau pengamatan langsung,
distribution network and transformer at. PLN ( Persero )
wawancara, dan studi literatur yang digunakan untuk
Branch Pinrang .All data that is required in this study
melengkapi dan memenuhi data yang
was obtained through several instruments such as surveys
dibutuhkan.Seluruh data yang terkumpul kemudian di
or direct observation , interviews , and a review of
analisis dengan menggunakan analisis deskriptif.Hasil
literature used to complement and meet the required data.
penelitian ini membuktikan bahwa jaringan distribusi
All data were collected and analyzed using descriptive
yang digunakan pada PT. PLN (Persero) Cabang
analysis . These results prove that the distribution
Pinrang terdiri dari saluran distribusi primer,
network is used on the PT . PLN ( Persero ) Branch
transformator distribusi dan saluran distribusi
Pinrang consists of a primary distribution channels ,
sekunder.Jaringan distribusi ini digunakan untuk
distribution transformers and secondary distribution
mendistribusikan energy listrik keseluruh masyarakat
channels. This distribution network is used to distribute
Kabupaten Pinrang.Kapasitas dari suatu transformator
electrical energy to the entire community of Pinrang.
distribusi untuk 3 fase dan 1 fase ditentukan oleh jumlah
Kapasitas of a distribution transformer for 3 phases and
beban yang dilayani ditambahkan dengan perkembangan
the first phase is determined by the amount of load that is
beban dikemudian hari.Sistem pemeliharaan yang
served is added to the burden of the future development.
dilakukan pada Jaringan distribusi dan transformator
System maintenance is performed on the distribution
pada PT. PLN (Persero) Cabang Pinrang dilakukan
network and transformer at. PLN ( Persero ) Branch
secara rutin dan proaktif dengan mengutamakan
Pinrang done regularly and proactively with emphasis on
tindakan preventif yang bertujuan untuk mencegah
preventive measures aiming to prevent disturbance of the
terjadinya gangguan dari pada tindakan reprensif dalam
action reprensif in overcoming the disorder.
mengatasi terjadinya gangguan.

Kata Kunci— Distribusi, Fase, Transformator, Survey,


Intisari— System jaringan distribusi yang ada di PT. Deskriptif
PLN (Persero) Cabang Pinrang yang digunakan dalam
upaya pendistribusian energi listrik kemasyarakat,
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas

ISSN 1979-9772
VERTEX ELEKTRO, Vol. 01, No. 02, Tahun 2019 2

PENDAHULUAN 2) Bagaimanakah faktor-faktor yang


Latar Belakang Masalah mempengaruhi kapasitas daya
Seiring dengan meningkatnya ilmu transformator distribusi untuk 3 fase dan 1
fase?
pengetahuan dan teknologi dewasa ini
3) Bagaimanakah sistem pemeliharaan yang
menyebabkan tingginya kebutuhan akan dilakukan pada jaringan distribusi dan
pemanfaatan energi di berbagai aspek trasformator pada PT. PLN (Persero)
kehidupan. Salah satu sumber energi yang Cabang Pinrang?
paling banyak digunakan hingga saat ini Tujuan Penelitian
adalah sumber energi listrik. Energi listrik 1) Untuk mengetahui sistem jaringan
mempunyai banyak keunggulan dibandingkan distribusi yang ada di PT. PLN (Persero)
sumber energi lainnya, karena sifatnya yang Cabang Pinrang yang digunakan dalam
upaya pendistribusian energi listrik ke
fleksibel dan mudah dikonversi dari sumber
masyarakat.
energi lain, demikian juga sebaliknya. Hal 2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang
inilah yang menyebabkan energi listrik mempengaruhi kapasitas daya
merupakan salah satu pilihan utama pemakai transformator distribusi untuk 3 fase dan 1
energi. Tingginya kebutuhan akan tenaga fase.
listrik tersebut, maka dibutuhkan pula suatu 3) Untuk mengetahui sistem pemeliharaan
sistem yang dapat mengelola energi listrik yang dilakukan pada jaringan distribusi
dan transformator pada PT. PLN (Persero)
yang ada saat ini agar energi listrik tersebut Cabang Pinrang.
dapat disumberdayakan guna memenuhi Batasan Masalah
kebutuhan masyarakat akan energi listrik saat Studi jaringan distribusi pada PT. PLN
ini maupun di masa yang akan datang. Oleh (Persero) Cabang Pinrang difokuskan pada
karena itu, diperlukan suatu perencanaan yang daerah Pinrang Kota, meliputi :
teliti, terperinci dan sistematis dalam (a) Analisa terhadap hasil pengukuran
perencanaan sistem tenaga listrik seperti triwulan (3 bulan) pada gardu distribusi
desain sistem pembangkit, jaringan transmisi pada bulan September 2014.
dan sistem jaringan distribusinya. Perencanaan (b) Sistem pemeliharaan terhadap
tersebut juga harus memperhatikan beberapa transformator dan jaringan distribusi yang
aspek lain yang disesuaikan dengan digunakan.
perkembangan sistem daya/beban yang TINJAUAN PUSTAKA
disesuaikan dengan pengaruhnya dari segi Jaringan Distribusi
sosial dan ekonomi. Salah satu bagian dari Gambaran Umum
sistem tenaga listrik yang menyalurkan energi Secara garis besar sistem tenaga listrik
listrik dari pusat pembangkitan sampai terbagi atas tiga komponen utama, yaitu
kekonsumen atau pelanggan adalah Sistem bagian pembangkit, bagian transmisi, dan
distribusi mempunyai fungsi yang penting bagian distribusi.
sebagai komponen dari sistem tenaga listrik PT. PLN (Persero) Cabang Pinrang merupakan
khususnya dalam penyaluran tenaga listrik ke salah satu bagian dari PT. PLN (Persero)
konsumen maka perlu dilakukan suatu studi Wilayah SULSELRA yang membawahi
sebagai salah satu upaya memaksimalkan beberapa unit ranting yang tersebar di 4
pemenuhan kebutuhan energi listrik terhadap (empat) kabupaten yaitu Kabupaten Pinrang,
konsumen yakni (masyarakat). Kabupaten Polewali Mamasa (POLMAS),
Rumusan Masalah Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju.
1) Bagaimanakah sistem jaringan distribusi PT. PLN (Persero) Cabang Pinrang terdiri dari
yang ada di PT. PLN (Persero) Cabang
3 gardu induk. Namun, studi yang dilakukan
Pinrang yang digunakan dalam upaya
pendistribusian energi listrik ke hanya diprioritaskan pada gardu induk
masyarakat? Pinrang, yang melayani 6 feeder, yaitu Fl

ISSN 1979-9772
VERTEX ELEKTRO, Vol. 01, No. 02, Tahun 2019 3

Langnga, F2 Kariango, F3 Tiroang, F4 Gardu hubung dengan trafo step down 70/20 KV, (11)
Saluran distribusi primer (saluran tegangan menengah)
lasinrang, F5 Jampue dan F6 Polewali.Bagian
pada 20 KV,(12) Gardu distribusi primer trafo step down
distribusi merupakan bagian yang 20 KV/380 V antar fasa dan 220 V fasa- netral, (13)
mendistribusikan daya listrik ke tiap-tiap Pentanahan netral, (14) Saluran distribusi sekunder pada
beban.Bagian ini dimulai dari gardu induk tegangan 380/220 V, (15) Beban / konsumen).
distribusi.Pada gardu induk distribusi, tingkat Jaringan distribusi merupakan salah satu
tegangan subtransmisi diturunkan menjadi komponen primer yang perlu mendapat
tingkat tegangan distribusi primer dengan perhatian dan Jaringan distribusi berfungsi
harga berkisar antara 6 kV sampai 30 untuk menyalurkan tenaga listrik (energi
kV.Tegangan distribusi standar PLN adalah 20 listrik) dari gardu induk ke gardu distribusi
kV. Dari gardu induk distribusi daya listrik dan mendistribusikan tenaga listrik tersebut ke
disalurkan melalui jaringan distribusi primer beban.Jaringan distribusi primer yang
ke gardu distribusi yang selanjutnya tingkat bertegangan menengah berfungsi untuk
tegangan distribusi primer .diturunkan menjadi menyalurkan daya listrik dari gardu induk ke
tingkat tegangan distribusi sekunder dengan transformator distribusi yang terhubung ke
harga berkisar antara 127 V sampai 380 V. beban industri.pemeliharaan yang kontinu.
Tegangan standar distribusi sekunder PLN Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan
adalah 220/380 V. Dari gardu distribusi pengembangan optimum jaringan distribusi.
selanjutnya daya listrik didistribusikan kepada Perencanaan ini harus mengikuti peraturan-
konsumen tegangan rendah. Disamping peraturan yang berlaku pada penyelenggara
konsumen tegangan rendah terdapat juga sistem yaitu PLN. Jadi standarisasi yang
konsumen tegangan menengah yaitu 20 kV digunakan PT. PLN (Persero) menjadi standar
dan konsumen tegangan tinggi adalah 150 kV, pokok yang selalu diutamakan dalam
Jaringan Distribusi perencanaan jaringan distribusi sehingga
Jaringan distribusi adalah suatu sistem menghasilkan perencanaan yang
jaringan yang berfungsi untuk menyalurkan menguntungkan dari segi biaya dan memadai
energi listrik dari pusat listrik hingga sampai dari segi teknis,
ke rumah-rumah dan konsumen - konsumen Secara umum komponen-komponen
kecil lainnya (pelanggan). jaringan distribusi terdiri dari tiga bagian,
Jaringan distribusi berawal dari sisi sekunder yaitu :
transformator daya digardu induk (GI) a) Saluran distribusi primer
penerima dan kemudian melalui saluran b) Transformator distribusi
tegangan menengah. c) Saluran distribusi sekunder
Bentuk jaringan distribusi dapat dilihat pada Saluran Distribusi Primer
gambar di bawah ini : Pada jaringan distribusi primer ada beberapa
bentuk struktur dari sistem. Bentuk-bentuk
dari jaringan distribusi primer ini tergantung
dari jenis lokasi akan dipasang dan sesuai
dengan kebutuhan. Dalam pemilihan bentuk
jaringan distribusi ada beberapa faktor yang
perlu dipertimbangkan, yaitu jenis beban
Gambar 1. Sistem jaringan Distribusi( (1) mesin
penggerak mula, (2) generator tiga fasa 50 hz
(beban domestik, beban komersial atau beban
(pembangkit), (3) pertahanan netral, (4) Step down trafo industri), daerah (kota atau desa), kepadatan
pemakaian sendiri, (5) Pemakaian sendiri pada pusat beban, faktor keindahan dan keamanan.
pembangkit, (6) Gardu induk (GI) pusat pembangkit Berdasarkan hal-hal tersebut, maka timbul
dengan transformator step UP ,10/150 KV, (7) Saluran
batasan-batasan dalam menentukan bentuk
transmisi dengan saluran ganda pada tegangan 150 KV,
(8) Gardu induk pusat beban dengan trafo step down jaringan distribusi, yaitu :
150/70 KV, (9) Saluran sub transmisi 30 - 70 KV, (10) 1) Jatuh tegangan

ISSN 1979-9772
VERTEX ELEKTRO, Vol. 01, No. 02, Tahun 2019 4

Jatuh tegangan antara titik awal dan titik logam yang didudukkan di atas pondasi beton
akhir pada jaringan distribusi tidak boleh dengan kapasitas sampai 630 KVA. Begitu
terlampau besar. juga halnya dengan peralatan utama lainnya
2) Keandalan pelayanan ditempatkan dalam box metal.
Gangguan pada jaringan tidak boleh 2) Gardu distribusi jenis mobil.
terlampau sering dan lama, sehingga Gardu distribusi jenis mobil dibangun di
kelangsungan pelayanan tetap terjag atas sebuah kereta hela (trailer) atau semacam
3) Fleksibilitas Jaringan truk dan dapat berpindah-pindah. Gardu jenis
Sistem jaringan distribusi mudah ini digunakan pada lokasi yang mengalami
disesuaikan dengan perkembangan beban. gangguan layanan beban dari gardu distribusi
4) Biaya jenis lain. Gardu ini digunakan untuk
Biaya investasi jaringan tidak boleh pemakaian sementara atau untuk memenuhi
terlampau mahal. kebutuhan tenaga listrik dalam keadaan
Secara umum, peralatan-peralatan yang darurat.
sering ditemukan pada gardu distribusi, antara 3) Gardu distribusi jenis tiang
lain (PLN Diklat Makassar, 2000) : Gardu distribusi jenis tiang adalah gardu
1) Isolating switch (saklar pemisah), gunanya distribusi yang dibangun dengan
untuk menghubungkan kabel yang dating menggunakan tiang sebagai penyangga
dari arah gardu induk (incoming cable) ke bagiperalatan-peralatan utama gardu dengan
rel utama pada gardu tersebut kapasitas kecil sampaikurang dari 200 KVA.
2) Loadbreak switch (saklar beban), Ada beberapa macam struktur jaringan
berfungsi untuk menghubungkan rel utama distribusi primer yang digunakan pada sustu
gardu distribusi dengan kabel keluar sistem distribusi, yaitu :.
(outgoing cable) menuju ke arah gardu 1) Struktur Radial
hubung. Struktur radial merupakan struktur yang
3) Trafo distribusi yang dihubungkan melalui paling sederhana dan jenis struktur yang
ada.Bentuknya ditandai dengan penyulang
suatu saklar pemisahke rel utama yang
diamankan oleh sebuah sekering. utama yang keluar dari gardu induk dan
Adapun jenis-jenis gardu distribusi dapat bercabang-cabang menyerupai pohon, karena
digolongkan menurut jenis pasangan dan jenis strukturnya yang sederhana maka biaya
konstruksinya. Menurut jenis pasangannya konstruksi dan operasi lebih murah. Akan
gardu distribusi dibagi dalam : tetapi keandalannya kurang baik, karena hanya
dihubungkan pada suatu sumber melalui satu
(a) Pasangan dalam yaitu dimana semua jalan saja. Sehingga bila ada gangguan pada
peralatan utamanya ditempatkan dalam penyulang utama dekat gardu induk maka
ruang tertutup. pelayanan daya secara keseluruhan akan
(b) Pasangan luar, yaitu gardu distribusi yang terputus. Kemudian tidak dapat melayani
semua peralatan utama sisi tegangan
daerah yang sangat luas atau terlalu jauh sebab
menengah dan transformator distribusi
ditempatkan pada ruang terbuka, namun makin luas daerah yang dilayani oleh struktur
sebagian peralatan penghubung dan ini semakin besar jatuh tegangan.
pengaman masih ditempatkan dalam
ruangan tertutup.
Menurut konstruksinya gardu distribusi
dapat dikelompokkan, sebagai berikut :
1) Gardu distribusi jenis besi (metal eland)
Gardu distribusi ini dibangun dalam suatu
peti besi (metal eland) dimana transformator Gambar 2 Struktur Radial ( (1) Gardu induk
distribusi ditempatkan pada suatu bagian peti distribusi, (2) Gardu distribusi, (3) Penyulang utama,

ISSN 1979-9772
VERTEX ELEKTRO, Vol. 01, No. 02, Tahun 2019 5

(4) Penyulang lateral, (5) Penyuiang sub lateral, (6) distribusi yang disebut sebagai penyulang
Pemutus tenaga). kerja.
a) Struktur Loop (Ring) Pada struktur ini, jika terjaga gangguan pada
Struktur loop ini membentuk suatu salah satu penyulang kerja maka terlebih
jaringan tertutup yang dimulai dari gardu dahulu gangguan diisolir Kemudian saklar
induk melalui daerah-daerah beban dan dayadi gardu hubung yang terhubung ke
kembali lagi ke gardu induk yang sama. penyulang tersebut tertutup. Sehingga daya
Struktur ini merupakan pengembangan dari listrik disalurkan melaiui penyulang cadangan.
bentuk radial, yang mana pada operasinya Bentuk struktur sipndel ini dapat dilihat pada
dapat bekerja sebagai sistem radial biasa yang gambar di bawah ini :
saklar dayanya dalam keadaan terbuka. Jika
terjadi gangguan, maka bagian jaringan yang
mengalami gangguan akan diisolir, kemudian
saklar daya tertutup yang tenaga listriknya
tetap dapat disalurkan, Dengan demikian
nampak bahwa keandalannya lebih baik
dibandingkan dengan sistem radial dan
Struktur ini sering dipakai pada daerah pusat
penduduk yang lokasinya menyerupai bentuk Gambar 4 Struktur Spindel ( (1) Gardu induk
distribusi, (2) Gardu distribusi, (3) Gardu penghubung,
loop. Struktur loop ini lebih mahal karena
(4) Penyulang kerja, (5) Penyulang cadangan, (6) Saklar
kapasitas dari konduktor yang digunakan harus daya, (7) Pemutus daya).
sanggup untuk menanggung beban secara Transformator Distribusi
keseluruhan jika salah satu penyulang yang Transformator distribusi adalah suatu
dekat gardu induk mengalami gangguan. transformator yang berfungsi menerima
Bentuk struktur loop ini dapat dilihat pada tegangan dari jaringan distribusi primer yang
gambar di bawah ini : bertegangan menengah dan menurunkan
tegangan tersebut ke tingkattegangan rendah,
yaitu 220/380 Volt. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam transformator
distribusi, yaitu :
a) Jumlah phasa
Berdasarkan jumlah phasanya
transformator.
Gambar 3 Struktur Loop ( (1) Garduk induk b) Tegangan nominal
distribusi, (2) Gardu distribusi, (3) Penyulang, (4) Saklar
Tegangan nominal adalah tegangan kerja
daya, (5) Pemutus daya). yang mendasari perencanaan dan pembuatan
instalasi serta peralatan listrik.
b) Struktur Spindel c) Daya nominal
Struktur spindel merupakan Daya nominal adalah daya yang mendasari
pengembangan dari Struktur loop. Spindel pembuatan dari peralatan listrik. Berdasarkan
berarti gelondong atau kumparan.Struktur daya nominalnya dapat dikelompokkan
spindel adalah suatu pola jaringan khusus yang transformator distribusi sebagai berikut yaitu
ditandai dengan ciri adanya sejumlah kabel 50 kVA, 75 kVA, 100kVA, 125 kVA, 160
yang keluar dari suatu gardu induk (outging kVA, 200 kVA, 250 kVA, 315 kVA, 400
cable) menuju ke arah suatu titik temu yang kVA, 500 kVA, 630 kVA, 800 kVA, 1000
disebut gardu hubung. Struktur ini memiliki kVA, 1250 kVA, dan 1600 kVA.
sebuah penyulang cadangan dan sejumlah Kapasitas dan suatu transformator
penyulang yang ditempati oleh gardu-gardu distribusi untuk 3 fasa ditentukan oleh jumlah

ISSN 1979-9772
VERTEX ELEKTRO, Vol. 01, No. 02, Tahun 2019 6

maksimum beban yang dilayani (daya yang Besarnya kerugian tembaga tergantung
terpasang) ditambahkan dengan perkembangan dari besarnya muatan pada transformator.
beban dikemudian hari (cadangan). Terlebih 2) Kerugian besi (kerugian Fe)
dahulu menghitung daya (P) setiap fasanya, Besarnya kerugian Fe adalah tetap
yang dirumuskan sebagai berikut: meskipun transformator dihubungkan dan
PR =VN x IR dimuati secara terus menerus pada siang dan
Ps =VN x Is malam.
PT=VN x IT Hal-hal yang perlu diadakan penelitian
Kemudian hasilnya dijumlahkan, rumusnya sebelum pemasangan trafo pada jaring-jaring
adalah: yang bertegangan, yaitu :
Ptot 3=PR + PS+ PT a) Sifat-sifat dari transformator apakah
Dan hasilnya itu akan dijumlahkan dengan sesuai jaringan yang ada atau tidak.
kapasitas trafo, yang dirumuskan sebagai b) Kondisi trafo tersebut apakah masih
dalam keadaan baik atau tidak.
berikut :
c) Peralatan pengaman (bila ada) apakah
Kapasitas trafo = Daya terpasang + 30 % dari masih dalam keadaan baik atau tidak.
Daya terpasang. Secara garis besar bentuk pemasangan
Sedangkan kapasitas dari suatu transformator transformator distribusi terbagi atas 2, yaitu
distribusi untuk 1 fasa ditentukan oleh jumlah (AS Pabla, 199):
maksimum beban yang dilayani (daya yang 1) Pemasangan luar
terpasang) ditambahkan dengan perkembangan Transformator dapat dipasang dengan
beban dikemudian hari (cadangan).Tetapi salah satu cara berikut ini :
sebelumnya, terlebih dahulu menghitung daya a) Pemasangan langsung \
yang terpasang (P). Langsung diklem dengan klem yang cocok
P=1xV dengan tiang.Cara ini cukup baik untuk
Dari hasilnya itu akan dijumlahkan. transformator kecil sampai 25 kVA saja.
Dengan kapasitas trafo yang dirumuskan b) Pemasangan pada tiang H
sebagai berikut: Transformator dipasang dengan lengan
Kapasitas trafo= Daya terpasang + 30 % silang yang dipasang diantara dua tiang
dari Daya terpasang dan diikat erat. Cara ini sesuai untuk
Dan rumus untuk menentukan daya trafo transformator berkapasitas hingga 200
untuk 3 fasa dan untuk 1 fasa adalah sebagai kVA.
berikut : c) Pemasangan pada platform
Sebuah platform dibuat pada suatu
1) Untuk 3 fasa :
struktur yang terdiri dari 4 (empat) tiang
P=√3 x V x I x Cos 
untuk menentukan transformator. Cara ini
2) Untuk 1 fasa
dianjurkan pada tempat - tempat yang
P=V x I xCos 
berbahaya bila menempatkan
Transformator merupakan salah satu
transformator di atas tanah.
material/peralatan yang paling penting untuk
2) Pemasangan di lantai
pemindahan dan pembagian tenaga listrik
Cara ini cocok untuk semua ukuran
secara praktis, efektif dan ekonomis dalam
transformator. Permukaan lantai harus lebih
lapangan yang luas. Kerugian yang terjadi
tinggi dari sekelilingnya guna mengatasi
dalam transformator pada muatan normal
banjir. Sebaiknya dibuat dari pondasi beton.
adalah kecil. Ada 2 macam kerugian yang
Jika sejumlah transformator ditempatkan
terpenting di dalam trafo, yaitu (PLN Diklat
berdekatan sekali, maka harus dibuatkan
Makassar, 2000):
dinding pemisah yang tahan api untuk
1) Kerugian tembaga (kerugian watt Cu).
mengurangi kerusakan yang timbul jika terjadi
kecelakaan atas salah satu transformator

ISSN 1979-9772
VERTEX ELEKTRO, Vol. 01, No. 02, Tahun 2019 7

tersebut. Di sekeliling transformator yang c) Pemeliharaan Khusus


terpasang di lantai harus direncanakan adanya Pemeliharaan khusus atau disebut juga
aliran udara bebas pada semua pemeliharaan darurat adalah pekerjaan
transformator.Jika mungkin, transformator pemeliharaan untuk memperbaiki jaringan
yang terpasang di luar harus dilindungi yang rusak akibat force majeure seperti
terhadap sinar matahari secara langsung. bencana alam, kebakaran, huru hara dan
3) Pemasangan dalam sebagainya.
Bangunan untuk rumah transformator Ruang Lingkup dan Tujuan Pemeliharaan
harus cukup luar agar dapat bebas masuk dari a) Ruang Lingkup Pemeliharaan
setiap sisi dan cukup tinggi agar dapat Dalam pemeliharaan transformator dan
membuka transformator tersebut. , tata laksana jaringan distribusi, tata laksana pengelolaan
pengelolaan anggaran, akuntansi dan anggaran, akuntansi dan pengelolaan material
pengelolaan material yang berhubungan yang berhubungan dengan manajemen
dengan manajemen pemeliharaan agar pemeliharaan agar berpedoman kepada surat
berpedoman kepada.Jarak minimum edaran direksi atau surat edaran yang berlaku.
transformator dari sisi dinding dianggap b. Tujuan Pemeliharaan
memadai/memuaskan. Pemeliharaan transformator dan jaringan
Definisi Manajemen Pemeliharaan distribusi memiliki beberapa tujuan, antara
Secara umum, manajemen pemeliharaan lain :
yang dimaksud di sini adalah suatu proses 1) Menjaga dan merawat agar
kegiatan pemeliharaan yang meliputi peralatan/komponen dapat dioperasikan
rangkaian tahapan-tahapan kerja yang teratur secara optimal berdasarkan spesifikasinya
secara sistematis mulai pada fase perencanaan, sehingga sesuai dengan umur
pelaksanaan hingga pada fase pengendalian ekonomisnya,
dan evaluasi. 2) Menjamin agar peralatan atau komponen
Bentuk-bentuk pemeliharaan yang sering tetap berftmgsi dengan baik untuk
ditemui di lingkungan sehari-hari, antara lain : menyalurkan energi listrik dan pusat listrik
a) Pemeliharaan Preventif sampai ke konsumen (pelanggan /
Pemeliharaan preventif adalah bentuk masyarakat).
pemeliharaan yang mencegah terjadinya HASIL DAN PEMBAHASAAN
kerusakan peralatan secara tiba-tiba dengan Perhitungan Hasil Pengukuran
mempertahankan unjuk kerja jaringan agar 1) Untuk trafo 3 
selalu beroperasi dengan keandalan dan PR=VN x IR
efisiensi yang tinggi. = 224 x 109
b) Pemeliharaan Korektif = 24416 Va
Pemeliharaan korektif dapat dibedakan = 24,416 KVA
dalam dua kegiatan, yaitu :terencana dan tidak PS=VN x Is
terencana. = 224 x 138
Kegiatan terencana diantaranya adalah = 30912 VA
pekerjaan perubahan/penyempurnaan yang = 30,912 KVA
dilakukan pada jaringan untuk memperoleh PT= VN x IT
keandalan yang baik (dalam batas pengertian = 224 x 102
operasi) tanpa mengubah kapasitas = 22848 VA
semula.Sedang kegiatan yang tidak terencana =22,848 KVA
misalnya mengatasi kerusakan peralatan atau Ptot=PR+ PS+ PT
gangguan. =24,416 + 30,912 + 22,848
= 78,176

ISSN 1979-9772
VERTEX ELEKTRO, Vol. 01, No. 02, Tahun 2019 8

Penentuan kapasitas trafo atau manual dari pabrik pembuat perlu


Kapasitas trafo=Z Daya terpasang + 30 % dari disimpan dan dikelolah secara baik
Daya terpasang sebagai bagian dari data aset Jaringan,
=78,176 4- 23,452 3) Peningkatan kemampuan petugas
pelaksana pemeliharaan.
=101,628 KVA Program pemeliharaan harus dilaksanakan
Jadi daya yang digunakan adalah oleh petugas yang terampil dalam bidangnya.
101,628KVA, maka trafo yang layak Oleh karena itu, peningkatan kemampuan
digunakan adalah trao yang berkapasitas 150 petugas pelaksana, baik keterampilan teknis
KVA. maupun manajemen harus dilaksanakan secara
2) Untuk trafo 1  baik dan berkesinambungan. Untuk
P=V x I perencanaan karir, kaderisasi petugas juga
= 206 x 115 harus dilakukan, disamping itu pembinaan
= 23690 terhadap mitra kerja (kontraktor listrik/KUD)
Penentuan kapasitas trafo yang menangani pemeliharaan merupakan
Kapasitas trafo= Daya terpasang + kewajiban PLN.
30 % dari Daya terpasang 4) Pemeliharaan transformator dan jaringan
=23,69 + 7,107 distribusi yang dilaksanakan dengan
=30,797 KVA mengoptimalkan sumber daya manusia
Jadi daya yang digunakan adalah yang dimiliki PLN.
30,797 KVA, maka trafo yang layak Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan agar
digunakan adalah trafo yang diupayakan secara swakelolah yaitu
berkapasitas 50 KVA. dilaksanakan sendiri oleh petugas
Berdasarkan tabel 1. KHA terus menerus pemeliharaan PLN. Pekerjaan pendukung yang
untuk kabel tanah berinti tunggal, tidak memiliki keahlian atau pekerjaan yang
berpenghantar aluminium, berselubung dan memerlukan tenaga kasar dapat diserahkan
berisolasi PVC, dipasang pada sistem arus pada pihak ketiga. Dalam kondisi kurangnya
searah dengan tegangan kerja maksimum 1,8 petugas pemeliharaan, maka pekerjaan
kV, pemeliharaan seluruh atau sebagian dapat
dengan tegangan pengenal 0,6/1 kV (1,2 dilaksanakan oleh pihak ketiga dengan
kV), suhu keliling 30 °C. supervise oleh PLN. Sebagai tolak ukur
gangguan dari pada tindakan reprensif dalam keberhasilan pemeliharaan dapat dilihat dari
mengatasi gangguan. Untuk itu diperlukan beberapa aspek, antara lain :
beberapa hal, yaitu : a) Berkurangnya jumlah gangguan
1) Komitmen dan peran serta pimpinan b) Berkurangnya jumlah jurusan yang
cabang dan semua unit yang terkait dalam bertegangan di bawah.
pelaksanaan pemeliharaan tersebut. Berdasarkan tabel 2. KHA terus
2) Informasi atau data aset Jaringan menerus untuk kabel tanah berinti tunggal,
distribusi.Data aset Jaringan distribusi berpenghantar aluminium, berselubung dan
yang diperlukan untuk menyusun berisolasi PVC, dipasang pada sistem arus
program dan memprioritaskan searah dengan tegangan kerja maksimum 1,8
pemeliharaan fisik Jaringan, misalnya : kV, serta untuk kabel tanah berinti dua, tiga
nama peralatan, tipe atau jenis peralatan, dan empat berpenghantar aluminium,
spesifikasi atau merek, tahun pembuatan, berisolasi dan berselubung PVC yang dipasang
tahun operasi dan jumlah atau panjang pada sistem arus fasa tiga dengan tegangan
aset dan sebagainya yang dianggap pengenal 0,6/1 kV (1,2 kV), suhu keliling 30
penting bagi pengelolaan Jaringan °C.
distribusi, disamping itu buku petunjuk

ISSN 1979-9772
VERTEX ELEKTRO, Vol. 01, No. 02, Tahun 2019 9

Tabel 1. KHA Tembaga

KHA terus menerus A


Luas penampang
Berinti tunggal Berinti dua Berinti tiga dan empat
mm2-

di tanah di udara di tanah di udara di tanah di udara

1,5 40 26 31 20 26 18,5

2,5 54 35 41 27 34 25

4 70 46 54 37 44 34

6 90 58 68 48 56 43

NYY 10 122 79 92 66 75 60

NYBY 16 160 105 121 89 98 80

NYFGbY 25 206 140 153 118 128 106

NYRGbY 35 249 174 187 145 157 131

NYCY 50 296 212 222 176 185 159

NYCWY 70 365 269 272 224 228 202

NYSY 95 438 331 328 271 275 244

NYCEY 120 499 386 375 314 313 282

NYSEY 150 561 442 419 361 353 324

NYHSY 185 637 511 475 412 399 371

NYKY 240 743 612 550 484 464 436

NYKBY 300 843 707 525 590 524 481

NYKFGY 400 986 859 605 710 600 560

NYKRGbY 500 1125 1000 - - - -

ISSN 1979-9772
VERTEX ELEKTRO, Vol. 01, No. 02, Tahun 2019 10

Tabel 2. KHA Aluminium

KHA terus menerus A

Luas penampang Berinti tunggal Berinti dua Berinti tiga dan empat
nominal mm2-
di tanah di udara di tanah di udara di tanah di udara

4 45 36 36 29 32 26

6 57 45 45 37 40 34

10 76 62 61 51 53 46

16 102 82 79 70 69 62

25 134 125 102 91 93 83

NAYY 35 180 145 125 113 111 102

NYBY 50 215 176 147 138 133 124

NYFGbY 70 265 224 178 174 165 158

NYRGbY 95 319 271 218 210 198 190

NYCY 120 683 314 245 244 227 221

NYCWY 150 409 361 280 281 254 252

NYSY 185 464 412 316 320 290 289

NYCEY 240 543 484 369 378 341 339

NYSEY 300 615 548 414 460 387 377

YHSY 400 719 666 481 550 446 444

500 821 776 - - - -

ISSN 1979-9772
VERTEX ELEKTRO, Vol. 01, No. 02, Tahun 2019 11

Strategi Pemeliharaan
Pemeliharaan terhadap transformator dan
Jaringan distribusi dilaksanakan secara
proaktif dengan mengutamakan tindakan
preventif yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya gangguan dari pada tindakan
reprensif dalam mengatasi gangguan.

PENUTUP

Simpulan
Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan
di PT. PLN (Persero) Cabang Pinrang, maka
dapat kami tankap beberapa kesimpulan yaitu :
1) Jaringan distribusi yang digunakan pada
PT. PLN (Persero) Cabang Pinrang terdiri
dari saluran distribusi primer,
transformator distribusi dan saluran
distribusi sekunder. Jaringan distribusi ini
digunakan untuk mendistribusikan energi
listrik ke seluruh masyarakat Kabupaten
Pinrang.
2) Kapasitas dari suatu transformator
distribusi untuk 3 fase dan 1 fase
ditentukan oleh jumlah beban yang
dilayani ditambahkan dengan
perkembangan beban dikemudian hari.
3) Sistem pemeliharaan yang dilakukan pada
Jaringan distribusi dan transformator pada
PT. PLN (Persero) Cabang Pinrang
dilakukan secara rutin dan proaktif dengan
mengutamakan tindakan preventif yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya
gangguan dari pada tindakan reprensif
dalam mengatasi terjadinya gangguan.

Saran
1) Untuk memperoleh ketelitian data hasil
pencatatan pada setiap gardu distribusi
diperlukan keseriusan dalam mengamati
hasil pendataan pada alat ukur gardu
distribusi.
2) Dibutuhkan studi yang lebih ianjut demi
kesempurnaan isi penulisan ini, khususnya
dalam upaya peningkatan pelayanan
tenaga listrik kepada masyarakat di masa
sekarang hingga di masa yang akan
datang.

ISSN 1979-9772

Anda mungkin juga menyukai