Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BIOKIMIA DAN FISIKA KESEHATAN

RINGKASAN MATERI THERMODINAMIKA DALAM PELAYANAN


KEBIDANAN DAN
TRANSFER PANAS DAN PENERAPAN ENERGI UNTUK PENGOBATAN

Di Susun Oleh :

Wulan Dari Arpan ( P00340421021)

Dosen Pembimbing :

Kiki Lucky Novalia, M.Pd

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

PRODI DIV KEBIDANAN ALIH JENJANG KELAS CURUP

T.A 2021/2022
MATERI 2
THERMODINAMIKA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

A. Pengertian Thermodinamika
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic =
'perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan
proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana
banyak hubungan termodinamika berasal.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran
energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi
(kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan
istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang.
Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses
kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika
bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang. Karena
termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan
bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-
hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang
diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak
tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka
dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi
spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda
hitam.
B. Hukum-hukum Dasar Termodinamika

Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika,


yaitu :

1. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika 


Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang
dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu
dengan lainnya.  Hukum Pertama Termodinamika . Hukum ini terkait
dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam
dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah
energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan
terhadap sistem.  Hukum kedua Termodinamika .
2. Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi.
Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem
termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
3. Hukum ketiga Termodinamika . Hukum ketiga termodinamika terkait
dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat
suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini
juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada
temperatur nol absolut bernilai nol

Thermodinamika Mempunyai Penerapan Praktis Dalam Semua Cabang


Sains, Teknologi Dan Kesehatan

C. Mekanisme Kehilangan Panas

Pengaturan suhu pada neonatus masih belum baik selama beberapa


saat. Karena hipotalamus bayi masih belum matur, dan bayi masih rentan
terhadap hipotermia, terutama jika terpajan dingin atau aliran udara dingin,
saat basah, sulit bergerak bebas, atau saat kekurangan nutrisi. Bayi memasuki
suasana yang jauh lebih dingi dari pada saat kelahiran, dengan suhu kamr
bersalin 21 C yang sangat berbeda dengan suhu dalam kandungan, yaitu 37, 7
C. Pada saat lahir, faktor yang berperan dalam kehilangan panas pada bayi
baru lahir meliputi area permukaan tubuh bayi baru lahir, berbagai tingkat
insulasi lemak subkutan, dan derajat fleksi otot.

Ini menyebabkan pendinginan cepat pada bayi saat amnion menguap


dari kulit. Setiap milimeter penguapan tersebut memindahkan 500 kalori
panas (Rutter 1992). Bayi kehilangan panas melalui empat cara, yaitu:

1. Konduksi
Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara
tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Bayi yang diletakkan di atas
meja, tempat tidur atau timbanganyang dingin akan cepat mengalami
kehilangan panas tubuh akbat proses konduksi

2. Konveksi
Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi terpapar
dengan udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang ilahirkan atau
ditempatkan dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami panas.
Kehilangan panas juga dapat terjadi jika ada tiupan kipas angin, aliran
udara atau penyejuk ruangan. Suhu udara di kamar bersalin tidak boleh
kurang dari 20 C dan sebaiknya tidak berangin. Tidak boleh ada pintu dan
jendela yang terbuka. Kipas angin dan AC yang kuat harus cukup jauh
dari area resusitasi. Troli resusitasi harus mempunyai sisi untuk
meminimalkan konveksi udara sekitar bayi.
3. Evaporasi
Evaporasi adalah cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi.
Kehilangan panas terjadi karena meguapnya cairan ketuban pada
permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh bayi tidak segera
dikeringkan. Hal yang sama dapat terjadi setelah bayi dimandikan. Bayi
baru lahir yang dalam keadaan baswah kehilangan panas dengan cepat
melalui cara ini. Karena itu bayi harus dikeringkan seluruhnya, termasuk
kepala dan rambut, sesegera mungkin setelah dilahirkan. Lebih baik lagi
menggunakan handuk hangat untuk mencegah kehilangan panas secara
konduksi.

4. Radiasi
Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi yang
ditempatkan dekat benda yang mempunyai tempratur tubuh lebihrendah
ari tempratur tubuh bayi. Bayi akan mengalami kehilangan panas melalui
cara ini meskipun benda yang lebih dingin tersebut tidak bersentuhan
langsung dengan tubuh bayi.

Mencegah Kehilangan Panas melalui upaya berikut :

1. Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks


Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Verniks akan
membantu menghangatkan tubuh bayi. Ganti handuk basah dengan
handuk atau kain yang kering. Biarkan bayi di atas perrut ibu.

2. Letakkan bayi di dada ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan dan usahakan ke dua bahu
bayi menempel di dada atau perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di
antara payudara ibu dengan posisi sedikit lebih rendah dari puting
payudara ibu.

3. Selimuti ibu dan pasang topi di kepala bayi


Selimuti tubuh ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala
bayi. Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang relatif luas dan
bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak
tertutup.

4. Jangan segera memandikan bayi baru lahir


Bayi sebaiknya dimandikan pada waktu yang tepat yaitu tidak kurang dari
6 jam setelah lahir dan setelah kondisi stabil. Memandikan bayi dalam
beberapa jam pertama setelah lahir dapat  menyebabkan hipotermi yang
sangat membahayakan kesehatan BBL
5. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat
Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat. Idealnya BBL ditempat tidur
yang sama dengan ibunya. Ini adalah cara yang paling mudah untuk
menjaga agar bayi tetap hangat, mendorong ibu agar segera menyusui
bayinya dan mencegah paparan infeksi pada bayi
MATERI 3
PENERAPAN ENERGI UNTUK PENGOBATAN

A. Perpindahan Panas

1. Pengertian

Perpindahan panas merupakan ilmu untuk meramalkan perpindahan

energi dalam bentuk panas yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di

antara benda atau material. Dalam proses perpindahan energi tentu ada

kecepatan perpindahan panas yang terjadi, atau yang lebih dikenal dengan

laju perpindahan panas. Maka ilmu perpindahan panas juga merupakan

ilmu untuk meramalkan laju perpindahan panas yang terjadi pada kondisi-

kondisi tertentu. Perpindahan kalor dapat didefinisikan sebagai suatu

proses berpindahnya suatu energi (kalor) dari satu daerah ke daerah lain

akibat adanya perbedaan temperatur pada daerah tersebut. Ada tiga bentuk

mekanisme perpindahan panas yang diketahui, yaitu konduksi, konveksi,

dan radiasi.

Manusia juga menghasilkan kalor atau panas seperti peralatan

mekanis (mesin atau peralatan eletronika) Panas yang dihasilkan

berdasarkan jenis aktivitas yang dilakukan. Jika panas yang dihasilkan

berlebih karena proses aktivitas yang terus menerus maka harus segera

didinginkan. Keseimbangan suhu pada manusia harus dipertahankan atau

dikendalikan agar kenyamanan suhu dapat tercapai.


Tubuh manusia mempunyai mekanisme alam untuk mempertahankan

keseimbangan suhu tersebut, mekanisme itu adalah Berkeringat atau

menggigil. Bila laju perpindahan panas tubuh terlalu lambat maka tubuh

akan memberi peringatan kepada kita melalui keringat yang berlebih

sedangkan bila perpindahan panas terlalu cepat maka yang terjadi adalah

menggigil.

Sesuai dengan reaksi kimia, rata-rata reaksi kimia di dalam tubuh

tergantung pada temperatur. Menurunnya reaksi kimia tubuh seiring

dengan menurunnya temperatur ( hukum Vantt Hoff) Fungsi pengatur

tubuh terutama terletak pada reaksi biokimia dari organisme itu sendiri.

Menggigil merupakan reaksi alami tubuh dan termasuk sebagai gejala,

bukan penyakit. Menggigil adalah kondisi medis berupa perasaan dingin

pada tubuh yang bisa muncul begitu saja. Perasaan kedinginan ini dapat

terjadi ketika otot-otot berkontraksi dan meregang secara cepat untuk

meningkatkan suhu tubuh. Menggigil biasanya terjadi karena paparan

udara dingin. Namun reaksi ini juga bisa menjadi tanda adanya kondisi

medis lain yang lebih serius. Misalnya, flu, batu ginjal, atau

hipotiroidisme. Menggigil juga bisa disertai demam atau menjadi pertanda

akan terjadinya demam. Respons menggigil merupakan reaksi alami tubuh

dan termasuk sebagai gejala, bukan penyakit. Menggigil lebih sering

terjadi pada bayi dan anak-anak dibandingkan orang dewasa. Segera bawa

ia ke dokter apabila:
a. Dialami oleh bayi berusia d bawah 3 bulan dan disertai dengan demam

38,3 derajat Celcius atau lebih

b. Dialami oleh bayi berusia 3-12 bulan dan disertai dengan demam yang

terus berlangsung selama lebih dari 24 jam

2. Jenis jenis perpindahan panas

a. Perpindahan Panas Dengan Cara Konduksi

Konduksi ialah pengangkutan kalor melalui satu jenis zat.

Sehingga perpindahan kalor secara hantaran/konduksi merupakan satu

proses pendalaman karena proses perpindahan kalor ini hanya terjadi

di dalam bahan. Arah aliran energi kalor, adalah dari titik bersuhu

tinggi ke titik bersuhu rendah. Perpindahan panas konduksi dan difusi

energi akibat aktivitas molekul Sudah diketahui bahwa tidak semua

bahan dapat menghantar kalor sama sempurnanya. Dengan demikian,

umpamanya seorang tukang hembus kaca dapat memegang suatu

barang kaca, yang beberapa cm lebih jauh dari tempat pegangan itu

adalah demikian panasnya, sehingga bentuknya dapat berubah. Akan

tetapi seorang pandai tempa harus memegang benda yang akan

ditempa dengan sebuah tang. Bahan yang dapat menghantar kalor

dengan baik dinamakan konduktor. Penghantar yang buruk disebut

isolator. Sifat bahan yang digunakan untuk menyatakan bahwa bahan

tersebut merupakan suatu isolator atau konduktor ialah koefisien

konduksi terma. Apabila nilai koefisien ini tinggi, maka bahan


mempunyai kemampuan mengalirkan kalor dengan cepat. Untuk

bahan isolator, koefisien ini bernilai kecil.

b. Perpindahan Panas Dengan Cara Konveksi


Yang dimaksud dengan konveksi ialah pengangkutan ka1or oleh

gerak dari zat yang dipanaskan. Proses perpindahan ka1or secara

aliran/konveksi merupakan satu fenomena permukaan. Proses

konveksi hanya terjadi di permukaan bahan. Jadi dalam proses ini

struktur bagian dalam bahan kurang penting. Keadaan permukaan dan

keadaan sekelilingnya serta kedudukan permukaan itu adalah yang

utama. Lazimnya, keadaan keseirnbangan termodinamik di dalam

bahan akibat proses konduksi, suhu permukaan bahan akan berbeda

dari suhu sekelilingnya. Dalam hal ini dikatakan suhu permukaan

adalah T1 dan suhu udara sekeliling adalah T2 dengan Tl>T2. Kini

terdapat keadaan suhu tidak seimbang diantara bahan dengan

sekelilingnya.Perpindahan kalor dengan jalan aliran dalam industri

kimia merupakan cara pengangkutan kalor yang paling banyak

dipakai. Oleh karena konveksi hanya dapat terjadi melalui zat yang

mengalir, maka bentuk pengangkutan ka1or ini hanya terdapat pada

zat cair dan gas. Pada pemanasan zat ini terjadi aliran, karena masa

yang akan dipanaskan tidak sekaligus di bawa kesuhu yang sama


tinggi. Oleh karena itu bagian yang paling banyak atau yang pertama

dipanaskan memperoleh masa jenis yang lebih kecil daripada bagian

masa yang lebih dingin. Sebagai akibatnya terjad sirkulasi, sehingga

kalor akhimya tersebar pada seluruh zat.

c. Perpindahan Panas Dengan Cara Radiasi

Yang dimaksud dengan pancaran (radiasi) ialah perpindahan

kalor melalui gelombang dari suatu zat ke zat yang lain. Semua benda

memancarkan kalor. Keadaan ini baru terbukti setelah suhu

meningkat. Pada hakekatnya proses perpindahan kalor radiasi terjadi

dengan perantaraan foton dan juga gelombang elektromagnet.

Terdapat dua teori yang berbeda untuk menerangkan bagaimana

proses radiasi itu terjadi. Semua bahan pada suhu mutlak tertentu akan

menyinari

sejumlah energi kalor tertentu. Semakin tinggi suhu bahan tadi

maka semakin tinggi pula energi kalor yang disinarkan. Proses radiasi

adalah fenomena permukaan. Proses radiasi tidak terjadi pada bagian

dalam suatu bahan. Tetapi suatu bahan apabila menerima sinar, maka

banyak hal yang boleh terjadi. Apabila sejumlah energi kalor

menimpa suatu permukaan, sebagian akan dipantulkan, sebagian akan

diserap ke dalam bahan, dan sebagian akan menembusi bahan dan

terus ke luar. Jadi dalam mempelajari perpindahan kalor radiasi akan

dilibatkan suatu fisik permukaan.


d. Perpindahan panas dengan Evaporasi

Evaporasi adalah peralihan panas dari bentuk cairan menjadi uap.

Manusia kehilangan sekitar 9x103 kalori/gram melalui penguapan

paru-paru. Dengan latihan yang berat atau lingkungan yang panas

seseorang akan minum air 4 liter/jam. Kehilangan panas melalui

evaporasi dapat terjadi apabila:

1) Perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit dan udara

2) Temperatur lingkungan rendah dari normal sehingga evaporasi

dari keringat dapat terjadi untuk menghilangkan panas dari

tubuh. Hal ini dapat terjadi apabila temperature basah kering

dibawah temperature kulit

3) Adanya gerakan angin

4)  Adanya kelembaban

B. Penerapan energy dalam pengobatan

Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan

temperatur daerah tersebut. Transfer energi panas pada tubuh dapat dilakukan

dengan mengetahui bagaimana cara energi panas dapat berpindah dan

mencapai tubuh. Energi panas mula-mula akan penetrasi kedalam jaringan

kulit dalam bentuk berkas cahaya (radiasi) atau berpindah dengan cara

disentuhkan secara langsung (konduksi). Panas kemudian akan menghilang

didaerah jaringan kulit kemudian diangkat kejaringan lain yang lebih dalam

pada tubuh dengan cara konveksi (aliran) melalui cairan tubuh.


1. Konduksi

Konduksi Pemindahan energi panas total tergantung pada:

a. luas daerah kontak

b. Perbedaan temperatur

c. Lama melakukan kontak

d. Material konduksi panas.

Melalui metode konduksi ini dapat berupa :

a. Kantong air panas/ botol berisi air panas,

sangat efisien untuk pengobatan nyeri pada daerah perut.

b. Handuk panlas, sangat efisien untuk pengobatan sakit otot misalnya

kejang otot.

c. Mandi uap ,efisien untuk relaksasi otot dan untuk penyegaran.

d. Lumpur panas, dapat mengkonduksi panas ke dalam jaringan dan

dapat mencegah kehilangan panas tubuh

e. Wax Bath/Parafin Bath, efisien untuk transfer panas pada tungkai

bawahterutama pada orang tua.

f. Electric pads dengan cara melingkari kawat elemen panas yang

dibungkus asbes.

Alat medis yang berfungsi untuk menjaga suhu sebuah ruangan supaya

suhu tetap konstan /stabil. Pada modifikasi manual-otomatis inkubator bayi,

terdapat sebuah boks kontrol yang dibagi menjadi 2 bagian:


a. Boks bagian atas digunakan untuk meletakkan sensor, display sensor,

kontroler, rangkaian elektronik.

b. Boks bagian bawah dibagi menjadi 3

ruangan yang dibatasi dengan sekat , yang digunakan untuk

meletakkan heater, tempat /wadah air dan kipas.

Sensor yang digunakan adalah sensor suhu (PT100) dan sensor kelembaban

yang diletakkan di dalam boks tidur bayi (di luar boks kontrol). Pada sensor

suhu PT100 dan sensor kelembapan terdapat display yang sekaligus sebagai

driver sensor yang digunakan untuk mengetahui serta

memberikan setting suhu dan kelembaban dalam ruangan boks tidur bayi

sesuai yang dikehendaki.

C. Penerapan Energi Dingin Dalam Pengobatan

Kompres dingin merupakan metode utama dalam kompres cedera

yang termasuk dalam terapi dingin atau cryotherapy. Metode ini jadi solusi

paling sederhana untuk mengelola rasa sakit dan bengkak akibat cedera

Kompres dingin biasa dipakai pada daerah yang bengkak atau memar.

Berkebalikan dengan kompres hangat, melakukan kompres dingin dalam suhu

rendah bisa merangsang penyempitan diameter pembuluh darah dan

memperlambat aliran darah yang menuju ke lokasi cedera. Pada bagian tubuh

Anda yang mengalami cedera akan terjadi proses peradangan dan kerusakan

pembuluh darah. Hal ini akan menyebabkan sel-sel darah keluar dari

pembuluh darah sehingga menyebabkan kulit berwarna merah kebiruan.


Es atau air dingin dapat menurunkan jumlah darah yang keluar

tersebut. Penurunan aliran darah ini akan menyebabkan berkurangnya zat-zat

perangsang inflamasi atau peradangan yang bergerak menuju lokasi cedera,

sehingga dapat mengurangi bengkak dan nyeri.

Penggunaan temperatur rendah dalam bidang kedokteran:

a. Penyimpanan darah (bank darah)

b. Penyimpanan sperma (Bank sperma)

c. Penyimpanan bone marrow (Sumsum tulang)

d. Penyimpanan jaringan tubuh lainnya

e. Penyimpanan obat-obatan

f. Pengobatan edema yang diakibatkan trauma akut dan sakit kepala

menggunakan ice bag/kantong es

g. Pengobatan nyeri dan bengkak lokal menggunakan kompres dingin

h. Operasi jaringan kanker

D. Penerapan Thermografy Dalam Pengobatan

Termografi adalah kamera pencitraan inframerah tanpa radiasi.

Thermography atau thermal imaging adalah teknik yang dengannya energi

inframerah yang tidak tampak yang dipancarkan oleh obyek diubah menjadi

gambar panas secara visual.

Termografi adalah metode diagnosa yang didasarkan pada perbedaan

temperatur antar jaringan dari tubuh manusia. Distribusi temperatur yang

bervariasi ini bisa disebabkan karena faktor fisik eksternal dan juga faktor
internal seperti metabolisme dan aktivitas jaringan yang dekat dengan kulit.

Aplikasi Termografi Inframerah sebagai Diagnostic Medis :

1. Kegunaan kamera Termografi Inframerah dalam bidang kesehatan terutama

untuk membantu mendiagnostik gangguan dalam fungsi tubuh yang berakibat

pada timbulnya penyakit.

2. Diagnostik dilakukan dengan mengamati dan mengkaji peta distribusi panas

yang tampak untuk dapat segera diambil tindakan medis secara cepat.

3. Gambar yang dihasilkan dapat membantu dokter atau peneliti dalam

mengumpulkan informasi seperti aktivitas metabolisme tubuh serta melihat

adanya perubahan dalam sel tubuh manusia.

Contoh Penerapan Thermografi dalam Kesehatan :

1. Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya 1oC.

2. Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai


5oC.

Anda mungkin juga menyukai