Anda di halaman 1dari 20

PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

Tentang

“Melaksanakan Seminar Proposal”

Dosen Pengampuh :
Januar Sahri, S.Or, M.Pd, AIFO

Oleh :
Nama
NIM. xxxx

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan

anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.

Dengan diselesaikannya tugas ini, perkenankanlah saya untuk mengucapkan

terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya atas segala bimbingan,

bantuan, dukungan dan pengarahan yang telah diberikan berbagai pihak dalam

proses penulisan tugas ini, terutama pada dosen mata kuliah yang bersangkutan.

Semoga tugas ini dapat membantu proses belajar mengajar, terutama pada mata

kuliah Pendidikan Jasmani dan Olahraga dengan topik “Melaksanakan Seminar

Proposal”.

Kami menyadari bahwa tugas yang kami buat ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca

agar dalam proses penyusunan tugas-tugas berikutnya dapat lebih baik lagi. Akhir

kata, semoga tugas  ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.

Lahat, 24 Oktober 2021

Penulis,

Nama

i
DAFTAR ISI

Halaman

Kata pengantar............................................................................................. i

Daftar Isi....................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah........................................................................... 2

C. Pembatasan Masalah........................................................................... 2

D. Rumusan Masalah.............................................................................. 2

D. Tujuan Penulisan................................................................................ 3

E. Manfaat Penulisan............................................................................... 3

BAB II Pembahasan

A. Pengertian Presentasi Ilmiah.............................................................. 4

B. Cara Penyajian / Presentasi Seminar Proposal................................... 5

C. Proses Tanggapan Seminar Proposal.................................................. 9

D. Cara Menjawab Terhadap tanggapan................................................. 11

BAB III Penutup

A. kesimpulan.......................................................................................... 15

B. Saran................................................................................................... 16

Daftar Pustaka..............................................................................................

17

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Presentasi ilmiah merupakan kegiatan yang selalu dilakukan dalam

kehidupan dunia ilmu. Kegiatan presentasi itu bermanfaat untuk penyebaran

informasi ilmiah, baik informasi penelitian dengan mempergunakan rujukan

yang terpercaya, maupun informasi pengetahuan penerapan yang bersifat ilmiah

popular. Presentasi seperti itu lebih banyak berlaku pada dunia kampus yang

dilakukan oleh mahasiswa yang sedang menjalani kuliah. Para mahasiswa

tersebut selalu berhubungan dengan dunia penelitian dan pencarian data yang

memerlukan presentasi. Oleh sebab itu, presentasi ilmiah bagi mahasiswa

merupakan kebutuhan pokok. Mahasiswa perlu melatih diri dalam melakukan

presentasi ilmiah itu agar mereka mampu menyusun bahasan presentasi dengan

bantuan teknologi informasi, mampu menyajikan proposalnya, dan mampu pula

merevisinya berdasarkan umpan balik dari peserta.

Dalam melaksanakan presentasi ilmiah seseorang harus memahami dan

memiliki kemampuan khusus dalam menyampaikan materi yang

dipresentasikan agar muncul ketertarikan audience terhadap apa yang

ditampilkan tersebut, dalam hal ini maka sangat penting membahas tentang

bagaimana cara atau teknik yang baik dalam menyampaikan materi baik

seminar proposal, penampilan makalah atau yang lainnya. Namun dewasa ini

masih banyak ditemukan adanya para mahasiswa yang masih kesulitan dalam

melakukan seminar proposal.

1
2

Oleh karena permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk membahas

tentang teknik seminar nasional yang terdiri dari teknik pembawaan, tanggapan

dan menjawab tanggapan audience.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi permasalahan

sebagai berikut :

1. Seperti apakah penyajian proposal yang baik?

2. Seperti apakah proses dalam menanggapi seminar proposal?

3. Bagaimana cara menjawab tanggapan audience?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut nampak

permasalahan pada topik ini sangat luas, maka perlu adanya batasan-batasan

sehingga ruang lingkup pembahasan menjadi jelas. Pada makalah ini yang

menjadi topik pembahasan adalah Melaksanakan Seminar Proposal.

D. Rumusan Masalah

Dari permaslahan yang telah diberi batasan pada batasan masalah maka

rumusan masalah pada makalah ini adalah sesuai dengan pembahasan awal

yaitu Melaksanakan Seminar Proposal.


3

E. Tujuan Penulisan

Dengan disusunya makalah ini, kami dapat menuangkan apa pun yang

berhubungan dengan bahan diskusi, sehingga makalah ini dapat berguna bagi

pembaca, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

a. Sebagai tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Terapan

b. Menjelaskan Sistematika dan Teknik Penulisan

c. Menjelaskan cara mengutip yang benar

F. Manfaat Penulisan

Pada pembahasan Pengaruh suhu dan ketinggian terhadap performa fisik

dan psikis maka manfaat yang dapat diberikan adalah :

1. Bagi Mahasiswa

a. Dapat menjadi ilmu yang bermanfaat

b. Mempermudah proses penyusunn tugas akhir

2. Bagi Masyarakat Menjadi ilmu penunjang yang cukup penting


4

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Presentasi Ilmiah

Presentasi ilmiah adalah penyajian karya tulis atau ilmiah seseorang di

depan forum undangan atau peserta. Kehadiaran undangan atau peserta

bermanfaat untuk mengikuti presentasi tersebut secara aktif dengan lisan dalam

jangka waktu yang tersedia. Orang yang menyampaikan presentasi disebut

presentator atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut

audience. Agar presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada beberapa hal

yang perlu diperhitungkan. Kiat yang dimaksudkan itu adalah hal-hal sebagai

berikut :

1. menarik minat dan perhatian peserta

2. mengarahkan perhatian peserta

3. mempertahankan minat dan perhatian peserta

4. mnjaga kefokusan masalah yang tetap

5. menjaga etika atau kode etik presentasi

menurut Erwin Sutomo (2007:1), pengertian presentasi adalah suatu

kegiatan aktif dimana seorang pembicara menyampaikan dan

mengkomunikasikan ide serta informasi kepada sesaya audiens. Dari

pernyataan tersebut dapat diambil suatu kesimpulan jika presentasi merupakan

kegiatan yang dilakukan secara aktif dengan melibatkan orang lain selain

pembicara, sehingga pembicara harus mampu membuat presentasi menarik

untuk diikuti.

4
5

menurut Erwin Sutomo (2007:1), pengertian presentasi adalah suatu

kegiatan aktif dimana seorang pembicara menyampaikan dan

mengkomunikasikan ide serta informasi kepada sesaya audiens. Dari

pernyataan tersebut dapat diambil suatu kesimpulan jika presentasi merupakan

kegiatan yang dilakukan secara aktif dengan melibatkan orang lain selain

pembicara, sehingga pembicara harus mampu membuat presentasi menarik

untuk diikuti.

Dari segi pelaku yang memberikan presentasi ilmiah adalah seorang

ilmuwan atau orang yang memiliki sesuatu untuk disampaikan. Informasi yang

disampaikan tentu adalah yang bersifat ilmiah. Untuk dapat memahami dengan

baik informasi yang disampaikan oleh presenter maka audiens pun adalah

khalayak ilmiah. Jadi, kami menyimpulkan bahwa presentasi ilmiah adalah

presentasi yang disampaikan oleh seorang ilmuwan mengenai suatu gagasan

atau objek ilmiah di hadapan khalayak ilmiah yang diwadahi oleh kegiatan

seminar proposal ataupun seminar karya ilmiah lainnya.

B. Cara Penyajian / Presentasi Seminar Proposal

Sebuah presentasi akan dikatakan berhasil apabila seorang presenter

mampu menguasai materi dengan baik dan mampu meyakinkan audience agar

mengerti dan tertarik dengan apa yang hendak kita sampaikan. Berikut adalah

cara penyajian proposal ataupun karya ilmiah lainnya :

1. Penyampain dengan semangat dan siap mental

Kadar semangat harus disesuaikan, tidak terlalu monoton ataupun terlalu

semangat, karena mempengaruhi kesan terhadap audiens. Sikap mental juga


6

harus di perkuat agar tidak tergoyahkan oleh gangguan eksternal maupun

internal yang dapat merusak konsentrasi.

2. Kejelasan berbicara di depan audiens

Alat pembicara harus disesuaikan dengan kondisi ruangan agar suara tidak

terdengar samar-samar, tidak jelas atau terlalu keras. Bantuan pengeras suara

hendaknya di perhatikan terlebih dahulu sebelum presentasi di mulai.

3. Disajikan secara sistematis

Kesistematikan penyajian mempengaruhi konsentrasi sehingga membuat

dampak pemahaman audiens.

4. Memberi argumen yang dapat diterima

Argumen hendaknya dapat diterima oleh audiens dan tidak bersifat

ambigu. Argumen biasanya disampaikan pada sesi tanya jawab, jika

ketidakterimaan argumen oleh audiens dapat menurunkan kualitas presentasi.

5. Slide dapat terbaca dan menarik

Slide yang terbaca dan menarik harus berjalan secara relevan. Selain itu,

slide harus sesuai, bervariasi, ilustrasi tiap slide harus sesuai, profesional

penggunaan multimedia, pemilihan ukuran dan jenis huruf, pemuncuulan

peta konsep, penyesuaian komposisi warna.

6. Waktu maksimal penyampaian tiap slide

Agar audiens tidak jenuh, sebaiknya penyampain maksimal adalah 2-3

menit.

7. Kontak mata dengan audiens

Agar penyampaian presentasi tidak berdampak buruk, maka kontak mata

harus disesuaikan dengan seluruh audiens.


7

8. Melakukan gerak berbicara

Gerakan pada saat penyampaian harus sesuai presentasi tidak terlalu kaku

ataupun terlalu hiperaktif akan mempengaruhi tampilan presentasi.

9. Penggunaan pakaian yang serasi

Saat akan melakukan presentasi menjaga tampilan kewibawaan harus

diperhatikan agar tidak mempengaruhi presentasi pembicara atau audiens.

10. Memiliki sesi tanya jawab

Sesi tanya jawab dapat menjadi kritik ataupun saran dari audiens serta

menjadi komunikasi aktif antara pembicara dengan audiens.

11. Disampaikan secara tepat waktu

Pembicara harus memperhatikan kondisi audiens. Jika presentasi terlalu

singkat biasanya menimbulkan kesan kurang baik, karena materi yang di

presentasikan mungkin belum di mengerti oleh para audiens. Sebaliknya,

presentasi yang molor malah membuat para audiens terganggu dan merasa

bosan.

Dalam melakukan presentasi tentunya media yang digunakan adalah

power poin yang digunakan untuk mempermudah dalam menjelaskan materi

yang disampaikan. Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam

penyajian materi presentasi yang menggunakan slide power point, yaitu :

1. menganalisis identitas pendengar dan situasi

Kegiatan menganalisis adalah mengenali identitas pendengar baik melalui

usia, jenjang pendidikan, dan asal. Kegiatan juga harus disesuaikan dengan

waktu presentasi, durasi presentasi, tempat presentasi, alat bantu presentasi,

dan suasana yang ada. Dari data ini dapat mendukung pilihan bahasa dan
8

terciptanya suasana nyaman serta menentukan sikap dan cara penyampaian

materi presentasi.

2. Membuat peta konsep alur bicara

Konsep alur bicara diperlukan agar pembicara cepat diterima

presentasinya dan mudah dipahami. Cara menentukan peta konsep adalah

tentukan hal yang perlu dibicarakan diawal, ditengah, dan diakhir. Selain itu,

penyisipan joke segar sebagai ice breaking disela-sela topik dapat

menyegarkan pendengar, tetapi sesuai dengan identitas pendengar.

3. Membuat sub-sub topik

Sub-sub topik digunakan untuk menjelaskan topik-topik utama yang dapat

dijelaskan melalui penjelasan langsung, bukan membaca teks.

4. Membuat tema desain dan rancang muka slide

Rancangan slide mempunyai peran sebagai alat bantu presentasi. Peran

sentral presentasi harus dipegang pembicara. Oleh karena itu, slide presentasi

bukan merupakan slide yang di baca melainkan ilustrasi penjelas.

5. Memberi multimedia secara propersional

Slide presentasi didukung oleh multimedia dan harus mempunyai makna

yang relevan dengan topik yang bukan hanya sekedar hiasan.

6. Menyunting slide presentasi

Penyuntingan kembali slide presentasi untuk meninjau kembali

kesempurnaan tayangan slide yang dikemas dalam media multimedia.

7. Latihan

Setelah penyusunan presentasi beserta penyuntingannya, latihan adalah

suatu langkah untuk kita dapat menguasai topik yang di bicarakan. Kurung
9

waktu penyampaian slide harus disesuaikan dengan audiens agar audiens

tidak cepat bosan.

C. Proses Tanggapan Seminar Proposal

Diskusi merupakan suatu bentuk bertukar pikiran yang teratur dan terarah

baik dalam saya kecil maupun saya besar. Beberapa pendapat akan muncul

dalam diskusi. Pendapat merupakan gagasan, pikiran, atau ide tentang suatu hal

(orang atau peristiwa). Jika kita mengajukan pendapat dalam diskusi, kita harus

menyertakan argumentasi. Argumentasi adalah pemberian alasan, contoh, dan

bukti sehingga peserta diskusi membenarkan pendapat, gagasan, dan sikap. Kita

dapat mengemukakan persetujuan atau penolakan terhadap pendapat orang lain.

Akan tetapi, persetujuan dan penolakan tersebut harus bersifat objektif dan

disertai alasan yang logis.

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika mengemukakan

tanggapan.

1. Cara mengemukakan pertanyaan dan tanggapan.

a. Pertanyaan dan tanggapan dikemukakan berhubungan dengan masalah

yang sedang dibacakan.

b. Pertanyaan dan tanggapan dapat mempercepat pemahaman masalah,

penemuan sebab, dan pemecahan masalah.

c. Pertanyaan dan tanggapan tidak mengulangi pendapat yang pernah

disampaikan peserta lain.

d. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan kalimat yang tepat.

e. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan.


10

f. Pertanyaan dan tanggapan dapat didukung atau diperjelas dengan gerak,

mimik, nada suara, tekanan, dan intonasi.

2. Menolak atau menyanggah pendapat orang lain harus mengingat hal berikut.

a. Emosi marah dan prasangka negatif harus dihindari.

b. Sanggahan harus objektif, logis, dan jujur.

c. Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan yang dapat

meyakinkan peserta lain.

d. Sanggahan atau penolakan disampaikan secara urut, terperinci, teliti, dan

tidak berbelt-belit. Dengan demikian, sanggahan mudah dimengerti.

e. Jangan menjelekkan orang lain.

Selain teknis diatas ada hal-hal lainnya yang dapat digunakan untuk

memudahkan audience untuk membuat pertanyaan yang membuat diskusi

seminar menjadi menarik yaitu :

1. Usahakan agar pertanyaan diajukan secara singkat dan jelas, jika perlu ulangi

sekali lagi atau dua kali sampai jelas benar, terutama jika pertanyaan itu

ditujukan pada salah seorang peserta.

2. Hindari pertanyaan tendensius dan gaya bertanya menghakimi (pelatih bukan

interogator) kecuali pada kasus-kasus pelanggaran norma dan tata tertib.

3. Dalam meneruskan sebuah pertanyaan dari seorang peserta ke peserta

lainnya, hindari jangan sampai terjadi antara peserta yang bersangkutan

malah terjadi “perang tanding” (berdebat langsung di luar kendali instruktur).

4. Jika perlu, pertanyaan dari seorang peserta dikembalikan kepadanya lagi

dengan pertanyaan balik seperti : “menurut anda sendiri bagaimana ?” (agar


11

ia sendiri mau berfikir dan tidak menganggap instruktur sebagai orang yang

tidak tahu segalanya).

5. Dan beberapa hal lainnya lagi yang hanya bisa difahami setelah mengalami

sendiri bagaimana pemandu sebuah kegiatan latihan, sesuai kondisi dan

situasi yang ada.

D. Cara Menjawab Terhadap Tanggapan

Dalam sebuah presentasi, komponen tanya jawab sering digunakan untuk

mengukur kesuksesan penyajian. Kualitas dan kuantitas pertanyaan dapat

menggambarkan sejauh mana pendengar mengikuti dan mengerti pengajaran

anda. Sesi tanya jawab dapat dilaksanakan di akhir penyajian (secara singkat)

atau selama penyajian berlangsung. Dalam setiap sesi tanya jawab fasilitator

harus mampu mengontrol pertanyaan dan jawaban yang diberikan terhadap

pertanyaan. Fasilitator harus dapat mendengarkan pertanyaan dengan seksama

saat ditanyakan untuk mengetahui isi dan emosi pertanyaan. Kalau ada

pertanyaan yang kurang jelas, fasilitator dapat mengulangi atau merangkum

pertanyaan, namun harus meminta persetujuan penanya apakah rangkuman

tersebut telah benar. Rangkuman ini membantu pendengar lain untuk

mengetahui inti pertanyaan tersebut.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang fasilitator agar sukses

dalam mengelola sesi tanya jawab, yaitu :


12

1. Pahami Maksud Pertanyaan

Dalam menjawab pertanyaan presenter harus memahami maksud

pertanyaan dari audience agar dapat dengan mudah mencarikan jawaban

alternatif dari pertanyaan tersebut

2. Latihlah Pertanyaan

Latihlah pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan. Pertanyaan populer

bisa diketahui atau diprediksi dengan mengolah materi Anda sendiri.

Caranya, ajukan berbagai pertanyaan dan jawablah. Apa yang cenderung

Anda tanyakan sendiri, biasanya juga akan dipertanyakan orang lain. Secara

psikis, ini akan meningkatkan kredibilitas Anda. Buatlah daftar FAQ

(famous actual Question). Dari waktu ke waktu, daftar itu akan terus

bertambah dan berkembang. Setelah 5 atau 6 kali membawakan materi yang

sama, Anda biasanya sudah bisa memperkirakan hal-hal apa sajakah yang

akan dipertanyakan oleh audience.

3. Giring Pertanyaan

Setelah Anda berlatih dengan berbagai pertanyaan, Anda bahkan bisa

menggiring pertanyaan ke arah yang Anda inginkan. Arah ini, tentulah arah

yang merupakan pendalaman materi. Caranya, adalah dengan memicu

pertanyaan dengan pertanyaan lain. Tanyakan pada diri sendiri di depan

audience, “Salah satu pertanyaan yang sering diajukan kepada Saya

adalah…” Ini akan memancing munculnya berbagai pertanyaan lain dari

mereka.
13

4. Ulangi Pertanyaan

Sekalipun Anda telah mendengarkan pertanyaan itu. Sebab audience yang

lain mungkin belum. Ulangi untuk kepentingan mereka, dan Anda.

Mengulangi pertanyaan akan memperjelas pemahaman Anda tentang apa

yang disampaikan si penanya. Ini juga akan memberi waktu bagi Anda untuk

menyusun kata-kata jawaban. Anda mungkin ingat ini, “Mengerti pertanyaan

adalah 50% mengerti jawaban”. Anda bisa mendapatkan 50% pertama itu

dari Anda sendiri, dengan mengulang dan memperjelas pertanyaan. Atau,

Anda memperolehnya dari si penanya sendiri, dengan memintanya

mengulang pertanyaan dan memperjelasnya. Tanpa ia sadari, dirinya sebagai

si penanya telah menyumbang 50% jawaban. Bahkan, jika Anda

menggunakan teknik bertanya dengan akurat, Anda mungkin bisa berkata

begini, “Nah! Anda sudah menjawabnya sendiri!”

5. Tunda Jawaban

Anda boleh menentukan kapan Anda harus menjawab. Anda bisa

mengatakan, “Saya akan menjawab pertanyaan Anda di akhir sesi kita, ok?”

atau “Saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu dalam sesi ini. Bagaimana

jika setelah woekshop ini selesai?” atau “Saya akan kembali pada pertanyaan

itu nanti. Terimakasih, sekarang kita teruskan.” Jika Anda mau, Anda bisa

saja mengambil risiko sebanding dengan keuntungannya. Saat

menyampaikan materi bicara, Anda bisa mengatakan, “Jika ada pertanyaan,

silahkan langsung menginterupsi.” Dengan ini Anda belajar mengontrol

posisi dan navigasi dari sesi bicara. Jika Anda cukup baik, interupsi-interupsi

itu tidak akan membuat Anda tersesat untuk selalu kembali ke titik yang
14

benar. Bahkan, cara ini dapat menjadikan Anda sebagai pengontrol sesi yang

baik. “Maaf, itu akan kita bicarakan nanti setelah makan siang.”

6. Katakan Tidak Tahu

Jika Anda memang tidak tahu jawabannya. Anda bisa meminta bantuan

audience lain untuk menjawabnya. Atau balikkan kepada si penanya dan

tanya pendapatnya. Inilah cara di mana Anda bisa mendapatkan 50%

jawaban dari si penanya sendiri. Bukan tidak mungkin, setelah itu Anda bisa

menuntaskannya hingga 100%. Anda juga bisa membuka wacana diskusi.

Jika tidak terjawab hari itu, katakan bahwa Anda akan menjadikannya PR

dan Anda akan menghubunginya belakangan.

7. Memikirkan Apa Yang Hendak Disampaikan

Dalam menyampaikan jawaban presenter harus memikirkan terlebih

dahulu apa yang hendak diutarakan agar tidak terjadi pernyataan yang tidak

perlu sehingga akan menjatuhkan presenter dalam menyampaikan jawaban.

8. Biasakan Diri

Biasakan diri Anda dengan sesi tanya jawab. Sesi ini akan membuat Anda

bisa menyelami perasaan dan sudut pandang audience dengan lebih baik. ni

bisa menaikkan kredibilitas Anda.

.
15

BAB III

SIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Presentasi ilmiah adalah penyajian karya tulis atau ilmiah seseorang di

depan forum undangan atau peserta. Kehadiaran undangan atau peserta

bermanfaat untuk mengikuti presentasi tersebut secara aktif dengan lisan

dalam jangka waktu yang tersedia

2. menurut Erwin Sutomo (2007:1), pengertian presentasi adalah suatu

kegiatan aktif dimana seorang pembicara menyampaikan dan

mengkomunikasikan ide serta informasi kepada sesaya audiens.

3. kami menyimpulkan bahwa presentasi ilmiah adalah presentasi yang

disampaikan oleh seorang ilmuwan mengenai suatu gagasan atau objek

ilmiah di hadapan khalayak ilmiah yang diwadahi oleh kegiatan seminar

proposal ataupun seminar karya ilmiah lainnya.

4. Sebuah presentasi akan dikatakan berhasil apabila seorang presenter

mampu menguasai materi dengan baik dan mampu meyakinkan audience

agar mengerti dan tertarik dengan apa yang hendak kita sampaikan

5. Jika kita mengajukan pendapat dalam diskusi, kita harus menyertakan

argumentasi. Argumentasi adalah pemberian alasan, contoh, dan bukti

sehingga peserta diskusi membenarkan pendapat, gagasan, dan sikap.

6. setiap sesi tanya jawab fasilitator harus mampu mengontrol pertanyaan

dan jawaban yang diberikan terhadap pertanyaan. Fasilitator harus dapat

15
16

mendengarkan pertanyaan dengan seksama saat ditanyakan untuk

mengetahui isi dan emosi pertanyaan

B. Saran

Dari materi yang telah dibahas maka kami memberikan saran bahwa,

bagi pembaca agar dapat memberikan masukan terhadap materi agar

penulisan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi, selain itu kami

menyarankan bagi mahasiswa untuk menambah literatur dan sumber yang

berkaitan dengan materi agar dapat berguna ketika melakukan penulisan baik

skripsi, tesis maupun disertasi, sehingga dapat berguna dikemudian hari.


17

Daftar Pustaka

Barlian Eri. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif dan kuantitatif. Sukabina


Press; Padang

Cooper Donald R; Schindler, Pamela S (2007); Business Research Methods;


McGraw-Hill, Irwin, Boston.

https://plus.google.com/117915542020137967987 web diakses pada Jumat 22


Maret 2019 Pukul 23:58 WIB

Johnson B, & Christensen L, (2011). Educational Research. New Delhi. Sage


Publications, Inc.

Meredith D. Gall, J. P. (2003). Educational Research: an introduction. America:


Colophon

Pedoman Tesis & Disertasi. (2013, Februari). Program Pasca Sariajana Uiversitas
Negeri Yogyakarta.

Kerlinger, Fred. N. (2006). Asas-Asas Penelitian Behavioral. (Terjemahan


Landung R. Simatupang). New York: Holt, Rinehart and Winston Inc.
(Buku asli diterbitkan tahun 1986)

Meredith D. Gall, J.P. (2003). Educational Research: an Introduction.


America:Colophon.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi


(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

________. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:


Alfabeta.

Wagiran. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan Implementasi).


Deepublish:Yogyakarta.

Wibisono, Dermawan. (2013) Panduan Penyusunan Skripsi, Tesis, dan Disertasi.


Yogyakarta: Andi Offset.

17

Anda mungkin juga menyukai