Anda di halaman 1dari 5

TUGAS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

NAMA: GIZCA MERTALIANA SIAHAYA

NPM: 12113201200028

KELAS: A

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

TAHUN 2020

1. Gambaran Epidemiologi penyakit hipertensi di Indonesia


Epidemiologi hipertensi secara global sangat tinggi. Angka
prevalensi hipertensi terus meningkat. Di Indonesia, Bangka Belitung
merupakan provinsi dengan penderita hipertensi terbanyak. Angka
kematian akibat komplikasi penyakit hipertensi sangat tinggi.
Prevalensi hipertensi terus meningkat tak hanya pada populasi di
negara miskin dan berkembang, tetapi juga di negara maju. Dalam 20
tahun, jumlah penderita bertambah 400 juta hingga total mencapai 1
triliun pengidap hipertensi pada tahun 2008. 40% penduduk usia ≥ 25
tahun mengalami hipertensi.[15].Tingginya kasus hipertensi diduga
disebabkan oleh peningkatan usia, obesitas serta pola diet tinggi garam.
Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan hipertensi diderita
oleh 26,5 % penduduk Indonesia usia ≥18 tahun. Berdasarkan sebaran,
wilayah yang tinggi populasi hipertensi yakni Bangka Belitung (30,9%),
Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat
(29,4%).
Data WHO 2015 menunjukkan penyakit kardiovaskular termasuk
penyakit tidak menular yang menyumbang angka kematian sangat tinggi
yakni hingga 17,7 juta kematian.[20] Penyakit jantung iskemia dan
stroke merupakan penyakit kardiovaskular yang menimbulkan angka
kematian tinggi dengan hipertensi sebagai salah satu faktor risiko. 9,4
juta kematian timbul akibat komplikasi hipertensi.
2. Pengertian, patofisiologi, dan cara pencegahannya
Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah
di 130/80 mmHg atau lebih. Jika tidak segera ditangani, hipertensi bisa
menyebabkan munculnya penyakit-penyakit serius yang mengancam
nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan stroke.
Tekanan darah dibagi menjadi tekanan sistolik dan tekanan diastolik.
Tekanan sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh
tubuh, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung
berelaksasi sebelum kembali memompa darah. Hipertensi terjadi ketika
tekanan sistolik berada di atas 130 mmHg dan tekanan diastolik lebih
dari 80 mmHg. Tekanan darah yang melebihi angka tersebut merupakan
kondisi berbahaya dan harus segera ditangani.
Penyebab dan Gejala Hipertensi
Hipertensi terbagi ke dalam hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya dengan pasti, sedangkan
hipertensi sekunder dapat terjadi antara lain akibat penyakit ginjal, sleep
apnea, dan kecanduan alkohol. Hipertensi memiliki istilah silent killer
atau penyakit yang membunuh secara diam-diam. Hal ini karena
penderita hipertensi umumnya tidak mengalami gejala apa pun, sampai
tekanan darahnya sudah terlalu tinggi dan mengancam nyawa. Oleh
sebab itu, penting untuk rutin memeriksakan tekanan darah, baik secara
mandiri atau dengan datang ke dokter.

Pengobatan dan Pencegahan Hipertensi


Hipertensi bisa diatasi dengan menjalani pola hidup sehat, seperti
mengonsumsi makanan sehat, menghentikan kebiasaan merokok, dan
mengurangi konsumsi minuman berkafein. Namun, jika tekanan darah
sudah cukup tinggi, pasien juga diharuskan mengonsumsi obat penurun
tekanan darah.
Untuk mencegah tekanan darah tinggi, lakukan olahraga secara rutin
dan jaga berat badan agar tetap ideal. Periksakan juga tekanan darah
secara berkala ke dokter, terlebih jika Anda memiliki faktor yang dapat
meningkatkan risiko hipertensi.

3. Faktor Resiko
Terdapat dua Faktor Risiko Hipertensi yaitu, Faktor Risiko yang tidak
dapat diubah
Faktor Risiko yang melekat pada penderita Hipertensi dan tidak
dapat diubah,antara lain :
- Umur
- Jenis Kelamin
- Genetik
- Faktor Risiko yang dapat diubah
Faktor Risiko yang diakibatkan perilaku tidak sehat dari penderita
hipertensi antara lain :
- Merokok
- Diet rendah serat
- Dislipidemia
- Konsumsi garam berlebih
- Kurang aktivitas fisik
- Stres
- Berat badan berlebih/ kegemukan
- Konsumsi alkohol

4. Daftar Pustaka

https://www.alomedika.com/penyakit/kardiologi/hipertensi/epidemiologi
https://www.alodokter.com/hipertensi
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-
jantung-dan-pembuluh-darah/faktor-risiko-hipertensi

Anda mungkin juga menyukai