Anda di halaman 1dari 6

SOAL-1

PENGEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR PAI


1. Sebutkan dan jelaskan keterampilan siswa abad 21
2. Jelaskan perbedaan sumber belajar, media pembelajaran dan teaching aid.
Berikan juga contoh-contohnya
3. Dalam proses pembelajaran seorang guru di tuntut untuk dapat
memanfaatkan media pembelajaran secra optimal. Sebutkan dan jelaskan
manfaat media pembelajaran.
4. Jika saudara seorang Kepala Sekolah di suatu sekolah menengah, program
apa sajakah yang akan saudara lakukan dalam upaya peningkatan kualitas
pendidikan di sekolah Anda melalui pengembangan media pembelajaran dan
sumber belajar?
5. Dalam pengembangan media pembelajaran dikenal adanya 4 landasan
pengembangan yaitu landasan filosofis, psikologis, teknologis dan empiris.
Sebagai seorang guru Anda diminta menjelaskan mengapa dalam
pegembangan media pembelajaran diperlukan keempat landasan tersebut.
6. Media pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan pemakaian
karakteristik jenis media. Jelaskan model klasifikasi berdasarakan kerucut
pengalaman dari Edgar Dale berikut .
Nama : Salwa Meita Rachman (20200510100043)
Kelas : P3KK-PAI
JAWABAN
1. Siswa abad 21 atau biasa juga dikenal dengan siswa era digital adalah sebuah karakteristik
yang disematkan kepada para pelajar yang hidup dalam pengaruh dan kemajuan ilmu
pengetahuan serta teknologi masa kini. Sehingga dibutuhkan kompetensi serta kemampuan
yang mumpuni guna menunjang aktivitas pembelajaran mereka dengan baik. Adapun
beberapa keahlian yang wajib dimiliki oleh siswa abad 21 antara lain :
 Komunikasi
Komunikasi yang baik dapat memudahkan kita dalam berinteraksi dengan orang lain.
Komunikasi tersebut dapat diwujudkan melalui tulisan dan lisan
 Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan di abad ke 21. Hal tersebut dapat dilihat
dari kemampuan kita dalam menyelesaikan masalah, berpikir kreatif dan masih
banyak lagi
 Kemampuan Menggunakan Teknologi Digital Abad ke 21
Pada masa pandemi, teknologi menjadi salah satu cara untuk mempermudah aktivitas
kita. Oleh karena itu, seiring dengan berkembangnya teknologi kita dituntut untuk
dapat menguasainya.
 Keragaman dan Kerjasama
Kemampuan dalam berkolaborasi dan berempati terhadap lingkungan sekitar yang
sangat beragam
 Etika dan Tanggung Jawab Profesionalisme
Kemampuan dalam bertindak sesuai etika yang berlaku dan berperilaku profesional
 Kefasihan dalam Mendapatkan dan Mencerna Informasi
Ini adalah kemampuan dalam mencari informasi dan memahami informasi tersebut
secara efektif dan mengunakannya sesuai dengan keperluan.
Selain keterampilan, ada juga beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa abad 21.
Kompetensi ini biasa dikenal dengan istilah disebut 4C. Di antaranya adalah Critical thinking
and problem solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas),
Communication skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to work Collaboratively
(kemampuan untuk bekerja sama) .
2. Sumber Belajar
Secara umum sumber belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk memasilitasi kegiatan belajar. Adapun pengertian sumber belajar yang lebih
spesifik menurut AECT (Association for Education and Communication Technology) adalah
semua sumber yang meliputi data, orang dan barang yang digunakan oleh peserta didik baik
secara sendiri-sendiri maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informal,
untuk memberikan kemudahan belajar. Adapun contohnya dapat diklasifikasikan menjadi dua
bagian. Yang pertama yaitu resources by design (sumber belajar yang dirancang) dimana
sumber belajar itu sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran, misalnya: buku paket,
modul, lembar kerja siswa (LKS). Dan yang kedua ialah resources by utilization (sumber
belajar yang dimanfaatkan), yaitu segala sesuatu yang sudah tergelar disekitar kita, dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan belajar. Contoh: bank, pengadilan, pasar, musium, kebun
binatang, semuanya itu tidak dirancang untuk pembelajaran, karena memang sudah tersedia,
tinggal memanfaatkan.
Media Pembelajaran
Media pembelaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Sementara itu, menurut
Anderson, media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan
langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa.
Adapun contoh dari media pembelajaran antara lain : Sketsa, lukisan, gambar, radio, film,
dan lain sebagainya.
Teaching Aids (Alat Peraga)
Alat peraga adalah semua atau segala sesuatu yang bisa digunakan dan dapat
dimanfaatkan untuk menjelaskan konsep-konsep pembelajaran dari materi yang bersifat
abstrak atau kurang jelas menjadi nyata dan jelas sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian serta minat para siswa yang menjurus kearah terjadinya proses belajar
mengajar.
Alat peraga merupakan suatu alat yang dipakai untuk membantu dalam proses belajar-
mengajar yang berperan besar sebagai pendukung kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan
oleh pengajar atau guru. Penggunaan alat peraga ini mempunyai bertujuan untuk memberikan
wujud yang riil terhadap bahan yang dibicarakan dalam materi pembelajaran. Alat peraga
yang dipakai dalam proses belajar-mengajar dalam garis besarnya memiliki manfaat
menambahkan kegiatan belajar para siswa, menghemat waktu belajar, memberikan alasan
yang wajaruntuk belajar, sebab dapat membangkitkan minat perhatian dan aktivitas para
siswa.
Adapun contoh dari alat peraga yang dapat dimanfaatkan oleh seorang pendidik antara lain :
Peta, papan tulis, gambar, globe, dan lain sebagainya.
3. Secara umum media pembelajaran mempunyai manfat dan kegunaan-kegunaan sebagai
berikut.
 Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-
kata tertulis atau tulisan belaka).
 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a. Objek yang terlalu besar – bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai,
film, atau model.
b. Objek yang kecil – dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau
gambar.
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau
high-speed photography.
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram, dan lain-lain.
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat
divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.

Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:

a. Menimbulkan kegairahan belajar.


b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan.
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.

Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan
sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya
itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru
dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu
dengan kemampuannya dalam:

a. Memberikan perangsang yang sama.


b. Mempersamakan pengalaman.
c. Menimbulkan presepsi yang sama.
Beberapa kegunaan praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses
belajar mengajar adalah sebagai berikut:
 Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
 Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
 Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

4. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran dalam era digitilisasi seperti saat ini, tentu
pemanfaatan segala jenis media sangat penting keberadaanya guna menunjang aktivitas
pembelajaran. Bahkan dapat dikatakan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sedang berjalan para siswa lebih update dan mengerti daripada gurunya sendiri. Maka
dari itu, berangkat dari realita inilah jika saya menjadi seorang kepla sekolah hal atau
program yang pertama kali akan saya lakukan ialah mengadakan pelatihan dan penataran
guru dalam pengenalan beberapa media dan teknologi yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran era digital seperti saat ini. Adapun dari segi siswanya sendiri, saya akan banyak
membuka forum-forum diskusi guna melatih nalar dan critical thinking mereka terhadap
sesuatu. Hal ini bisa berbentuk seminar dan lain sebagainya.

5. Hal ini dikarenakan keempat landasan tesebut sangat diperlukan oleh seorang guru
sebagai dasar dan acuan mereka dalam pengembangan media pembelajaran. Sebelum terjun
langsung ke dalam aktivitas pembelajaran, maka seorang pendidik harus mengerti terlebih
dahulu pedoman apa saja yang dapat dilakukan guna mencapai proses pembelajaran yang
baik dan optimal. Ketika sudah mengerti mengenai keempat landasan ini, diharapkan
nantinya seorang pendidik dapat dengan mudah menentukan strategi ataupun metode yang
tepat saat melakukan aktivitas pembelajaran bersama siswanya.
6. Kerucut pengalaman Edagr Dale dianut secara luas untuk menentukan alat bantu dan
media yang sesuai untuk memperoleh pengelaman belajar secara mudah. Teori Dale ini
banyak dijadikan sebagai acuan dan landasan teori penggunaan media dalam proses belajar.
Dari teori yang ia kembangkan dapat diketahui bahwasnya pengalaman belajar dapat melalui
proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati, dan
mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Semakin
konkret kita mempelajari bahan pengajaran, contohnya melalui pengalaman langsung, maka
semakin banyaklah pengalaman yang diperolehnya. Sebaliknya semakin abstrak kita
memperoleh pengalaman, contohnya hanya mengandalkan bahasa verbal, maka semakin
sedikit pengalaman yang akan diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai