Banten - Provinsi Banten adalah provinsi yang merupakan pemekaran dari Provinsi Jawa Barat
sejak tanggal 4 Oktober 2000. Usaha pembentukan Provinsi Banten sebenarnya sudah
dilakukan sejak lama, salah satu buktinya adalah adanya semacam pakta berjudul
"Kebupalatan Tekad Panitia Propinsi Banten" yang dirumuskan oleh Panitia Propinsi Banten
pada tanggal 21 April 1967. Isinya diawali dengan muqaddimah yang mengemukakan dua
syarat untuk menjadi sebuah provinsi yaitu syarat subjektif yakni hasrat atau kemauan rakyat
Banten untuk menjadikan daerahnya sebagai provinsi dan syarat objektif yaitu adanya Suber
Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup untuk mempertahankan
kelangsungan hidup sebuah Propinsi.
Menyangkut SDA, dijelaskan bahwa hasil pertanian berupa padi dan palawija memadai dan
bisa menjadi surplus apabila diterapkan teknologi tepat guna. Di Banten juga ada perkebunan
karet, kelapa, cengkeh, lada, panilli, melinjo (Banten daerah penghasil emping yang penting),
dan buah-buahan. Perikanan laut juga sangat signifikan karena 75% daerah Banten dikelilingi
laut. SDA yang juga menjanjikan ialah pertambangan, berupa tambang emas di Cikotok, bijih
besi di Cikurut, bahan semen di Anyer, belerang di Walantaka dan Padarincang, bahan Mika di
Bojong, intan di Cibaliung, batubara di Gunung Kencana, Gunung Madur dan lain-lain. Selain
itu, Banten juga memiliki aset pariwisata, pantai Anyer dan Carita yang indah, cagar alam Ujung
Kulon dan peninggalan sejarah dan kebudayaan yang pernah mengalami kejayaan pada masa
lalu.
Dengan luas wilayah 9.662,92 km2, Banten terhitung kecil sebagai sebuah provinsi
dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Karakteristik wilayah Banten yang strategis
terletak di pintu masuk Jawa dari arah Sumatera dan dekat dengan ibukota merupakan faktor
yang mendukung perkembangan pengelolaan SDA. Hal ini terkait dengan distribusi hasil SDA
yang bisa lebih cepat. Dengan demikian, Sumber Daya Alam yang tersedia wajib dijaga
keberadaan dan kelestariannya selain untuk dioptimalkan pemanfaatanya. Hal ini tidak lain
demi mendukung pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 3.
Wilayah Banten yang mempunyai potensi SDA cukup besar berada di Kab. Lebak dan Kab.
Pandeglang. Di kedua kabupaten ini masih menyimpan potensi sumber daya air, pertanian,
kehutanan, pertambangan, dan pariwisata yang belum dikelola secara optimal.
Sumber Daya Alam Provinsi Banten
Provinsi Banten mempunyai peluang ekonomi yang besar karena posisi geografis dan aset
pemerintah daerahnya sangat mendukung. Provinsi ini memiliki 56 pulau, dan dalam waktu
dekat akan memiliki pelabuhan laut di Bojonegara. Pelabuhan yang tengah dibangun akan
dimanfaatkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), melayani jalur bisnis regional dan
internasional di jalur selat Sunda. Selat strategis ini, merupakan salah satu jalur internasional
yang sangat potensial, Selat ini tidak saja dilalui kapal kapal lokal, tetapi juga kapal-kapal
tanker yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara
semisal Thailand, Malaysia, dan Singapura. Wilayah Banten, terutama Kota Tangerang dan
Kabupaten Tangerang, adalah kawasan penyangga Jakarta sebagai lbukota Negara. Posisi ini
sangat strategis, dipenuhi oleh pabrik-pabrik dan sentra-sentra industri. Tersedianya
infrastruktur yang memudahkan berlangsungnya transaksi ekonomi antar provinsi,
memberikan nilai tambah dalam mempercepat pertumbuhan ekonominya.
Apalagi beberapa pelabuhan laut kecil yang kini dikembangkan sebagai antisipasi untuk
menampung kelebihan kapasitas pelabuhan laut di Jakarta.
Pertanian
Potensi sektor pertanian terus dikembangkan. Namun pada tahun 2014, produksi tanaman
padi di Provinsi banten menurun dibandingkan tahun 2013 yaitu dari sebelumnya 2.083.608
ton pada tahun 2013 menjadi 2.045.883 ton pada tahun 2014. Sementara itu, produksi
tanaman palawija pada tahun 2014 masing-masing adalah jagung sebesar 10.514 ton, kacang
hijau sebesar 907 ton, ubi jalar sebesar 28.336 ton, ubi kayu sebesar 85.943 ton dan kacang
kedelai sebesar 6.384 ton. Pada tahun 2014 komoditi sayuran dan buah-buahan tahunan di
Provinsi Banten didominasi oleh pisang, mangga dan durian. Produksi pisang tahun 2014
sebesar 220.625 ton, mangga sebesar 49.089 ton dan durian sebesar 37.933 ton. Sedangkan
komoditi sayuran dan buahbuahan semusim didominasi oleh ketimun sebesar 21.995 ton,
kacang panjang 16.976 ton dan kangkung sebesar 14.488 ton.
Perkebunan
Dari bidang Perkebunan terbagi menjadi 2 yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar.
Perkebunan besar terdiri dari dua macam, yaitu perkebunan besar milik Negara dan
perkebunan besar milik swasta. Produksi tiga komoditi terbesar di Provinsi Banten pada tahun
2014 adalah sebagai berikut: kelapa dengan produksi 46.304,39 ton, kelapa sawit dengan
produksi 29.274,46 ton dan karet dengan produksinya mencapai 13.569,24 ton.
Peternakan
Dari bidang peternakan Populasi sapi di Provinsi Banten tahun 2014 mencapai 54.934 ekor,
kerbau sebanyak 101.632 ekor dan kuda 170 ekor. Sedangkan populasi ternak kecil di Provinsi
Banten tahun 2014 adalah domba sebanyak 657.674 ekor, babi 24.925 ekor, dan kambing
776.304 ekor. Sementara itu populasi unggas di Provinsi Banten tahun 2014 yaitu ayam
pedaging sebanyak 63.324.448 ekor, ayam petelur 4.787.304 ekor, ayam buras 9.798.896 ekor
dan itik sebanyak 2.043.189 ekor. 5. Perikanan Pada tahun 2014, di Provinsi Banten terdapat
6.623 rumah tangga perikanan tangkap, dimana 6.065 rumah tangga atau 91,57 persen
diantaranya merupakan rumah tangga yang menangkap ikan di laut, sementara sisanya
merupakan rumah tangga yang menangkap ikan di perairan umum.
Perikanan
Total produksi perikanan tangkap selama tahun 2014 sebesar 59.538 ton, dimana 59.102 ton
atau 99,27 persen diantaranya dihasilkan dari perikanan tangkap di laut. Selain itu, di Provinsi
Banten juga terdapat 25.169 rumah tangga perikanan budidaya, dengan total produksi sebesar
105.635 ton. Jumlah rumah tangga perikanan budidaya terbesar terdapat di Kabupaten Lebak
yaitu sebanyak 11.391 rumah tangga, sementara untuk jumlah produksi terbesar dicapai oleh
Kabupaten Serang yaitu sebesar 68.355 ton.
Kehutanan
Produksi hasil hutan yang berupa kayu di Provinsi Banten pada tahun 2014 dikelompokkan
menjadi dua jenis, yaitu Kayu jati dan kayu rimba. Produksi kayu rimba pada tahun 2014
sebesar 21.088 m3 , dengan nilai produksi 14,13 miliar rupiah (meningkat dari tahun
sebelumnya), sedangkan produksi kayu jati sebesar 8.725 m3 dengan nilai 19,01 miliar rupiah.
Provinsi Banten dengan luas daratan 9.662,92 km2 menyimpan kekayaan dan
keanekaragaman sumber daya alam, antara lain keberadaan hutan produksi mengalami
peningkatan dari 53.533,60 ha pada tahun 2003 menjadi 72.295,47 ha hingga tahun
2004, yang terdiri dari 42.537,55 ha hutan produksi tetap dan 29.757,92 ha hutan
produksi terbatas. Disamping itu, sumber daya lahan untuk pengembangan pertanian
yang telah dikembangkan terdiri dari 84.315,40 ha lahan persawahan teririgasi,
90.423,50 ha sawah tadah hujan, serta 181.247,60 ha area perkebunan, dan belum
termasuk lahan-lahan pertanian yang diusahakan untuk budidaya palawija,
hortikultura, sayuran dan buah-buahan.
Dari sisi pertambangan dan energi, sumberdaya mineral sebagian besar telah
diusahakan baik oleh swasta maupun masyarakat, seperti zeolit, bentonit, sirtu, pasir
kuarsa, batu gamping, felspar, bondclay, lempung, fosfat, toseki, kalsedon, opal, kayu
terkersikan, marmer, pasir laut, emas, batubara. Beberapa potensi sumberdaya mineral
lainnya di Provinsi Banten hingga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal seperti
tras, batu apung, besi dan andesit.
Potensi geowisata belum dimanfaatkan secara oftimal yang menjadi andalan untuk
meningkatkan PAD Provinsi Banten antara lain; Ex. PT. Antam Cikotok, Batu Posil
Sajira-Lebak, Sumber Panas Bumi Cipanas, Gunung Karang, Cinangka dan Padarincang
seperti Batu Kuwung.
1. Potensi Sumber Daya Mineral
Keadaan bentuk bentang alam ini sangat berkaitan erat dengan kondisi
geologi regional daerah Banten yang merupakan bagian dari
jalur/busur magmatik berumur Tersier-Kuarter yang membentang dari
ujung utara Pulau Sumatera sampai Nusa Tenggara yang dikenal
sebagai Busur Magmatik Sunda-Banda (Sunda-Banda Magmatic Arc).
Di daerah Banten busur ini membentuk kubah, pematang dan kerucut
gunungapi yang aktif.(Lihat Gambar 2).
Kab.Serang : Kec.
Padarincang
Kab.Serang : Kec.
Padarincang
Nama Bahan
Manfaat Lokasi Sebaran
Galian
Kec. Panganggaran
Kab. Pandeglang :
Kec. Munjul
(desaGunungbatu,
desaBojongmanik, desa
Dukuh), Kec. Bojong
(desa Cijakar), Kec.
Banjar (desa Cibodas),
Kec. Saketi (desa
Sukabungan), Kec.
Cigeulis (desa
Nama Bahan
Manfaat Lokasi Sebaran
Galian
Karagsambung), Kec.
Cibaliung
1. Bahan pembuatan bata, campuran
Kab. Lebak : Kec. Bayah,
Zeolit beton, batu hias dan blok-blok
pembuat dinding bangunan. Kec. Gunung Kencana,
1. Bidang Pertanian, tepung zeolit dari Kec. Cilograng
jenis klinoptiolit pada tanah dan (DesaCibareno), Kec.
sawah dapat meningkatkan
pertumbuhan serta hasil tanaman. Cibeber (Desa Cibeber)
1. Bidang peternakan, dapat
dimanfaatkan sebagai bahan
penambah makanan ternak
1. Bidang perikanan, sebagai
pengontrol/ penyerap amonium
yang dikeluarkan oleh ikan,
sehingga pemeliharaan ikan
dapatlebih banyak.
1. Bidang lingkungan,zeolit dapat
dimanfaatkan sebagai bahan
penghilang bau, penangkap ion
Ca2, penyerap gas N2, O2 dan CO2,
mengikat logam-logam berat.
1. Bidang industri, zeolit dapat dipakai
sebagai bahan penjernih minyak
kelapa sawit, untuk menyerap zat
warna. Dalam Industri kertas zeolit
dapat berfungsi sebagai bahan
pengisi dan akan memberikan sifat
Nama Bahan
Manfaat Lokasi Sebaran
Galian
yang lebih baik terhadap kertas.
1. untuk kosmetik,
1. Iindustri keramik, barang seni, meja
marmer.
1. Bahan-bahan poles logam dan lain-
Kab. Lebak : Kec.
Batapung
lain
1. Bahan campuran beton, norfar Bojongmanik, Kec.
membuat bata ringan, batubata Ciregos, Kec. Maja, Kec.
tahan api, bahan asah, plester,filter, Panggarangan, Kec.
pasta gigi, filter pada aspal
Bayah (Desa Bayah
Barat), Kec. Cimarga,
1. Industri Keramik
Kec. Leuwidamar
Batugunung
1. Pondasi bangunan, jalan raya,
Kab. Lebak : Kec.
jembatan dan sebagainya
(andesit - basalt) Ciawitalib(Intrusi-intrusi
Nama Bahan
Manfaat Lokasi Sebaran
Galian
Kab. Pandeglang :
Nama Bahan
Manfaat Lokasi Sebaran
Galian
1. Bahan penggosok
1. Bahan semen alam, bahan
Kab. Lebak : Kec.
Tras
pembuatan batako,
1. Campuran bahan bangunan Bojongmanik, Kec.
Nama Bahan
Manfaat Lokasi Sebaran
Galian
Cisadane, Liman,
Binuangeun dan sungai
yang lainnya)
Endapan di lereng
gunung sebagai hasil
endapan lahar masa(G.
Gede, G. Karang)
Untuk potensi sumber daya mineral, baik logam maupun non logam
sebagaimana tersebut diatas, di Propinsi Banten ada beberapa potensi sumber
daya mineral yang menjadi unggulan, antara lain pasir kuarsa, bentonit, trass,
zeolit, emas, batu gamping, batuapung, batubara dan kaolin
Selain itu, Provinsi Banten juga memiliki potensi sumber daya alam
yang khas yang merupakan bahan tambang, yaitu batu sempur atau
fosil kayu. Kekhasan yang dimiliki adalah karena kelangkaannya yang
merupakan hasil proses geologi yang sangat jarang dijumpai di belahan
bumi manapun.
Bahan galian ini merupakan fosil kayu yang telah membatu dengan
komposisi mineral silica (SiO2) yang dibeberapa lokasi di Kabupaten
Lebak berukuran luar biasa dengan panjang mencapai puluhan meter
dan diameter sekitar 1,5 meter.
1. Potensi Air Tanah
Kab. Pandeglang
1. Labuan 734 836 27
Kab. Lebak
Kab. Serang
2. Rawadano 375 180 13
Kab. Pandeglang
Kab. Pandeglang
Kota Tangerang
Kab. Tangerang
Kab. Bogor
Kab. Pandeglang
4. Malingping 707 384 2
Kab. Lebak
DKI Jakarta
Kota Tangerang
Kota Depok
5. Jakarta * 1.439 803 40
Kab. Tangerang
Kab. Bogor
Kab. Bekasi
1. Potensi Batubara
1. Potensi Panas Bumi
1. WKP Kaldera Danau Banten
Lokasi potensi Panas Bumi Bt. Kuwung, G. Karang dan G. Pulosari telah
ditetapkan dalam satu Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi
yaitu WKP Kaldera Danau Banten melalui SK. Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 0026/K/30/MEM/2009 tanggal 15 Januari
2009 tentang Penetapan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas
Bumi di Daerah Kaldera Danau Banten, Kabupaten Serang dan
Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, dengan potensi berdasarkan
tingkat penyelidikan rinci sebesar 115 MWe.
Progres eksplorasi Panas Bumi Kaldera Danau Banten saat ini telah
dilakukan survey geofisika, geokimia dan survey geologi dalam rangka
rangkaian kegiatan untuk pengembangan panasbumi tahap 1 yaitu
Pembangunan PLTP Rawa Dano 1 x 110 mW yang diupayakan bisa COD
tahun 2016. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP) tahap 2 di areal WKP Kaldera Danau Banten sebagai
pengembangan dengan kapasitas 2 x 55 MW, diharapkan dapat
beroperasi pada tahun 2020.
1. Potensi Panas Bumi G. Endut
1. Potensi Minyak dan Gas (MIGAS)
Potensi MIGAS di Provinsi Banten saat ini tercakup dalam 5 wilayah blok
migas masing-masing :
1. Blok Migas Rangkasbitung
Saat ini masih dalam proses lelang oleh Dirjen Migas Kementrian Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
1. Potensi Biomasa di Serang
1. Potensi Energi Mikrohidro
1. Potensi Energi Mikrohidro di Lebak
KECEPATAN
DEBIT DAYA
KECAMATAN/DESA POTENSI HEAD ARUS SUNGAI
(m3/det) (KW)
(m/det)
G.
Air terjun 15 6 4 883
Kencana/Cimanyangray
1. Potensi Energi Mikrohidro di Kab. Pandeglang
KECEPATAN
DEBIT DAYA
KECAMATAN/DESA POTENSI HEAD ARUS SUNGAI
(m3/det) (KW)
(m/det)
Air
Menes/Tegalwangi 2.88 7.15 0.7 200
terjun
Air 19.8
Cisata/Cilentung 14 1.67 2500
terjun 8
1. Potensi Energi Mikrihidro di Serang
Beberap daerah yang disurvei memiliki kecepatan angin sesaat yang cukup
tinggi yang dapat ditindak lanjuti dengan pengukuran lebih detail dan lama
guna memperoleh data yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan
sistem. Daerah pesisir / pantai pada umumnya memiliki potensi angin yang
cukup tinggi, seperti di sepanjang pantai selatan kabupaten Lebak dan
Pandeglang, pesisir barat Pandeglang dan pesisir Utara Serang, dengan
kecepatan angin berkisar 3-13 m/s..
1. Potensi Energi Gelombang
1. Energi Surya
Besar Radiasi matahari rata-rata tahunanberdasarkan referensi data
sekunder untuk Daerah Banten yaitu berkisar antara 3,5 kWh/m2/hari.
Sampai dengan tahun 2011 Dinas Pertambangan dan energi melaui dana
yang bersumber dari APBD Provinsi Banten telah membangun 835 unit
PLTS yang tersebar di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang dengan
target lokasi untuk daerah-daerah yang sukar terjangkau oleh aliran listrik
jaringan PLN.
1. Potensi Geowisata
1. Kondisi Ketenagalistrikan
Provinsi Banten saat ini merupakan salah satu daerah dengan jumlah
pembangkit tenaga listrik terbanyakyang memasok tenaga listrik untuk
keperluan listrik Pulau Jawa Madura dan Bali.
Kapasitas terpasang pembangkit yang sudah ada saat ini yang tersambung
ke jaringan transmisi interkoneksi Jawa-Madura dan Bali sebesar 6.310
MW, dengan rincian pembangkit sebagai berikut, yaitu :
1. PLTU Suralaya : 3.400 MW
2. PLTU Suralaya Perluasan : 625 MW
3. PLTU Labuan 1 dan 2 : 600 MW
4. PLTU Lontar : 945 MW
5. PLTGU Bojonegara : 740 MW
Provinsi Banten
Target
2003 2007 2008 2009 2010 2011
2002 2012
59,6 81,0
59,0 71,3 72,59 74,7 76,81 78,93
1. Nasional
T arget
2002 2008 2009 2010 2011
2006 2007 2012
- 63,0 65,10 66,3 67,2 75,9
64,3 72,95