Anda di halaman 1dari 22

BILANGAN PECAHAN DAN OPERASI HITUNG PADA BILANGAN

PECAHAN

Tugas Kajian Dan Pengembangan Matematika Pendidikan Dasar Kelas B

Kelompok 3

1. Rini Puspita Dewi A23119078


2. Galu ParwatiA23119
3. Muhammad Muazin A23119062

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan
Rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca.Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik.

Parigi,16 September 2020

DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................1
Daftar Isi ..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................3
A. Latar Belakang ..........................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................4
1. Pengertian Pecahan....................................................................................4
2. Bilangan Pecahan Senilai……………………………………………….5
3. Bilangan Pecahan Murni,Senama,dan Campuran.....................................5
4. Operasi Pada Bilangan Pecahan...……………………………………….7
5. Pecahan Desimal………………………………………………………...8
BAB III PENUTUP ............................................................................................11
1. Kesimpulan ...............................................................................................11
2. Saran .........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika yang dipelajari
peserta didik di Sekolah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitikberatkan pada
pengerjaan (operasi) hitung dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian, baik untuk pecahan biasa maupun campuran .Pada pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar, konsep pecahan dan operasi merupakan konsep yang
penting untuk dikuasai oleh siswa. Akan tetapi menurut Muhsetyo, dkk (2004:3.32)
“kenyataan di sekolah dasar menunjukkan bahwa banyak siswa mengalami kesulitan
memahami pecahan dan operasinya, dan banyak guru Sekolah Dasar menyatakan
mengalami kesulitan untuk mengajarkan pecahan .Para guru cenderung menggunakan
cara yang mekanistik, yaitu memberikan aturan secara langsung untuk dihafal, diingat
dan diterapkan.” Pembelajaran secara mekanistik berdampak pada
ketidakbermaknaan proses belajar siswa karena matematika disajikan terpisah dari
konteks yang bisa dipahami siswa pada awal pembelajaran.Sehingga konsep
matematika akan cepat dilupakan oleh siswa dan siswa pun akan sulit menerapkan
konsep tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan bilangan pecahan?

2. Bagaimana cara menetukan pecahan senilai?

3. Apa yang dimaksud dengan Bilangan Pecahan Murni,Senama, dan Campuran?

4. Bagaimana Operasi Penjumlahan,Pengurangan,Perkalian,dan Pembagian pada


bilangan pecahan?

5. Apa yang di maksud pecahan desimal?


C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari bilangan pecahan


2. Mengetahui cara menetukan pecahan senilai
3. Mengetahui jenis bilangan pecahan murni,senama, dan campuran
4. Mengetahui operasi penjumlahan,pengurangan,perkalian,dan pembagian pada
bilangan pecahan
5. Mengetahui pecahan desimal

D. Manfaat

1. Menginformasikan pengertian dari bilangan pecahan


2. Menginformasikan cara menetukan pecahan senilai
3. Menginformasikan jenis bilangan pecahan murni,senama, dan campuran
4. Menginformasikan operasi penjumlahan,pengurangan,perkalian,dan pembagian
pada bilangan pecahan
5. Menginformasikan mengenai pecahan desimal
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bilangan Pecahan

Bilangan Pecahan Kata pecahan yang berasal dari bahasa Latin fractio yang berarti
memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau bagian dari
keseluruhan.Bilangan pecahan adalah bilangan yang menyatakan sebagai bilangan
pecahan dari suatu pecahan.Bilangan pecahan memiliki pembilang dan juga
penyebut.Pada bentuk bilangan ini, pembilang dibaca terlebih dahulu baru disusul
dengan penyebut (Sukayati, 2014).

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering membagi-bagikan makanan atau benda-


benda lain kepada anak, teman atau tetangga kita.Contohnya :

1. Ani rnerniliki 15 buah apel kepada 5 orang ternannya dan setiap ternannya
akan rnendapat bagian yang sarna. Berapa buah apel diterirna oleh setiap ternan Ani?

2. Silvia rnerniliki 1 buah sernangka yang akan dibagikan kepada 4 orang


ternannya, dan Silvia rnenginginkan ternannya rnendapatkan bagian yang sarna
besar, bagairnana cara Silvia rnernbaginya dan berapa besar sernangka yang
diperoleh ternan Silvia?

Contoh pertarna rnerupakan rnasalah yang rnudah diselesaikan oleh siswa yang
sudah rnenguasai operasi pernbagian bilangan asli, yaitu 15 :5 = 3.

Untuk rnasalah no 2 rnungkin siswa akan menjawab "tidak bisa". Jika hal seperti
ini terjadi berarti siswa tersebut belurn belajar atau belurn rnernaharni pengertian
bilangan pecahan. Untuk rnengilustrasikan permasalahan tersebut guru dan siswa
dapat rnelakukan kegiatan sebagai berikut: Guru rnenunjukkan satu buah
sernangka kepada siswa kernudian rnernotong buah sernangka itu rnenjadi ernpat
bagian sarna besar. Guru bertanya kepada siswa, ada berapa potongan buah sernangka
seluruhnya sekarang? Siswa akan rnenjawab ernpat potong. Guru rnenunjukkan satu
potongan buah sernangka itu kepada siswa dan bertanya, ada berapa potongan buah
sernangka di tangan bapak / ibu guru? Siswa rnenjawab 1 potong. Selanjutnya guru
rnengatakan kepada siswa bahwa bagian sernangka yang ditunjukkan oleh bapak /
ibu guru adalah 1 dari keseluruhan atau 1 dari 4, dan dapat

ditulis dengan

Pahami bahwa pecahan merupakan bagian dari suatu keseluruhan.Angka di sisi


atas dinamakan pembilang, dan mencerminkan banyaknya bagian dari total. Angka di
sisi bawah dinamakan penyebut, yang mencerminkan banyaknya total bagian

Bilangan pecahan dapat diilustrasikan sebagai perbandingan himpunan bagian


yang sama dari suatu himpunan terhadap keseluruhan himpunan semula.

contoh pada sebuah steak ice cream

Luas deerah keseluruhan mewakili bilangan 1

1
Luas daerah yang gelap mewakili bilangan
4

Perbandingan nilai pecahan

2.2 Pecahan Bilangan Senilai

Pecahan Senilai dan Cara Menentukan Pecahan Senilai- Pecahan yang berbeda
dapat bernilai sama asalkan perbandingannya tetap. Pecahan tersebut dinamakan
pecahan senilai. Pecahan senilai merupakan materi yang diajarkan pada siswa kelas 4
sekolah dasar dimana pada Kompetensi Dasar Menentukan Pecahan Senilai dengan
Membagi atau Mengalikan Pembilang dan Penyebut dengan Bilangan yang Sama.
Kompetensi ini sangat penting dimiliki siswa kelas 4 karena akan sangat berguna
sebagai materi prasyarat pada materi pecahan selanjutnya maupun materi materi
matematika yang lain.

Untuk memahami tentang pecahan senilai, tiga kegiatan yang dapat dilakukan
adalah menggunakan garis bilangan, menggunakan gambar yang diarsir dan
mengalikan pembilang dan penyebut dari pecahan dengan sebuah bilangan yang
sama.

Perhatikan garis bilangan berikut.

Jika nilai pecahan pada garis bilangan di atas berada pada garis putus-putus
yang sama, maka pecahan tersebut senilai. Misalnya, sebagai berikut.
2. Menentukan Pecahan Senilai dengan Menggunakan Gambar

Daerah persegi panjang pada gambar di atas dibagi menjadi beberapa bagian yang
sama. Bilangan di bawah masing-masing gambar menunjukkan luas daerah yang
diarsir.bila

Karena luas daerah yang diarsir pada masing-masing gambar tersebut sama, maka
pecahan

Berdasarkan contoh di atas dapat dikatakan bahwa bilangan – bilangan pecahan


senilai adalah bilangan-bilanagn pecahan yg cara penulisannya berbeda tetapi
mempunyai hasil bagi yang sama, atau bilanagn-bilangan itu mewakili daerah yang
sama, atau mewakili bagian yang sama.

2.3. Bilangan Pecahan Murni, Senama, dan Campuran

1.Bilangan Pecahan Mumi


Pecahan murni adalah pecahan dengan pembilang dan penyebut merupakan
bilangan bulat, dan berlaku pembilang kurang dari penyebut atau pembilang nilainya
lebih kecil dari penyebut.Pecahan murni dapat dikatakan pecahan biasa, tetapi
pecahan biasa belum tentu dapat dikatakan pecahan murni. Bilangan pecahan
mumidisebut juga bilangan pecahan sejati adalah bilangan pecahan yang
paling sederhana (tidak dapat disederhanakan lagi)

Contoh-contoh pecahan murni adalah sebagai berikut.

1 2 3 3 4
. 2 , 3 , 4 , 5 , dan 9

2. Bilangan Pecahan Senama

Bilangan-bilangan pecahan yang mempunyai penyebut sama adalah


bilangan dinamakan bilangan-bilangan pecahan senama.

Contoh bilangan pecahan

1 3 4
,
6 6
, dan
6

3. Pecahan Campuran

Pecahan campuran ini merupakan kombinasi dari bagian bilangan bulat dan bagian
pecahan murni.

1 1 1
bagian bagian bagian
2 2 2
1 1 1 3
Bagian yang diarsir dari seluruh gambar diatas adalah
2
+ 2
+ 2
= 2

1 bagian 1
bagian
2
1
Bagian yang diarsir dari seluruh gambar di atas adalah 1 bagian ditambah
2

1
bagian atau 1 bagian.Gambar a dan Gambar b adalah dua gambar yang sama.
2
Bagian yang gelap pada gambar a dan bagian yang gelap pada gambar b

3
menunjukkan luas daerah yang sama. Dengan demikian
2
= 1 12

2.4 Operasi pada bilangan pecahan

1. Penjumlahan Pecahan Biasa

Untuk menjumlahkan bilangan pecahan yang penyebut sama sangat mudah. hanya
cukup menjumlahkan angka yang ada di bagian atas atau yang biasa disebut sebagai
“pembilang”.

Contohnya seperti berikut ini:

1 3 4
5
+ 5
= 5

Akan tetapi untuk menjumlahkan pecahan yang kedua penyebutnya berbeda harus
mengubah ataupun menyamakan penyebutnya terlebih dahulu.Hal ini karena bilangan
pecahan tak bisa dijumlahkan secara langsung bila penyebutnya berbeda nilai.

2.Untuk menentukan penjumlahan pecahan yang mempunyai penyebut tidak sama,


perhatikan gambar berikut!
Gambar kiri Gambar tengah Gambar kanan

2. Penjumlahan Pecahan Campuran

Pecahan campuran ialah perpaduan antara bilangan asli dan bilangan campuran.
Catatan:

Ubah dahulu bilangan pecahan campuran jadi pecahan biasa

Kemudian ubah penyebutnya agar sama dengan menggunakan kpk dari


kedua penyebut

Jumlahkan kedua pecahan

Hasilnya lalu disederhanakan kembali menjadi pecahan campuran

Penjumlahan pecahan berpenyebut tak sama


Simak contoh ini :

1/5 + 2/3 = 3/15 + 10/15 = 13/15

Pertama ubah terlebih dahulu pecahan itu agar penyebutnya menjadi sama yaitu
dengan menggunakan KPK dari kedua penyebut itu. Seperti hal nya pada operasi
hitung di atas KPK dari 3 dan 5 adalah 15

bila penyebut dikalikan dengan bilangan maka pembilangnya pun harus dikalikan
juga.
Jumlah Pecahan

Gambar kiri menunjukkan bahwapecahan 2/3, sedangkan gambar tengah


menunjukkan pecahan 1/4, dan gambar kanan menunjukkan pecahan hasil dari
penjumlahan 2/3 dan 1/4.Pecahan berapakah, tepatnya, yang ditunjukkan oleh gambar
kanan?Apabila melihat gambar di atas, mungkin sulit mengidentifikasinya. Sekarang
bagi lagi daerah lingkaran tersebut jadi 12 bagian yang sama besarnya, seperti yang
ditunjukkan oleh gambar berikut.

Penjumlahan dari pecahan 2/3 dan 1/4 bisa dituliskan sebagai berikut

Perkalian Bilangan Pecahan.

Seperti pada perkalian bilangan asli, perkalian bilangan asli dengan bilangan
pecahan dapat dijabarkan seperti contoh berikut:

Rumus perkalian pecahan

Untuk mengerti dan memahami perkalian dan pembagian bilangan pecahan maka
langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui dan memahami rumus
perkalian dan pembagian bilangan pecahan dan berikut adalah rumusnya.

Perkalian bilangan pecahan

1. Perkalian Bilangan Pecahan Biasa

Mengalikan bilangan pecahan biasa dapat dilakukan dengan cara mengalikan antara
pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut
2. Perkalian Bilangan Pecahan Biasa dengan Bilangan Bulat

Cara mengalikan pecahan biasa dengan bilangan bulat adalah dengan mengalikan
pembilang dengan bilang bulat kemudian dibagi dengan penyebut.

3. Perkalian Bilangan Pecahan Campuran

Cara menghitung perkalian bilangan pecahan campuran sama dengan menghitung


perkalian bilangan pecahan biasa. Namun sebelum mengalikan kedua bilangan, Anda
harus terlebih dahulu mengubah bilangan pecahan campuran menjadi bilangan
pecahan biasa.

Pembagian bilangan pecahan

1) Pembagian Bilangan Pecahan Biasa

Pada prinsipnya pembagian bilangan pecahan sama dengan perkalian bilangan


pecahan. Namun yang membedakan adalah pada pembagian bilangan pecahan, posisi
pembilang dan penyebut dibalik. Berikut adalah contohnya

2) Pembagian Bilangan Pecahan Campuran


Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan pembagian bilangan
pecahan campuran adalah mengubah bilangan pecahan campuran menjadi bilangan
pecahan biasa. Caranya adalah mengubah posisi pembilang menjadi penyebut dan
penyebut menjadi pembilang

Pembagian Bilangan Pecahan Biasa

Pembagian bilangan pecahan biasa dilakukan dengan melakukan perkalian bilangan


pecahan, tetapi dengan posisi pembilang dan penyebut dibalik.Apa maksudnya?
Untuk lebih jelasnya lihat contoh soal berikut :

Contoh Soal Pembagian Pecahan 1:

Berapakah 2/7 dibagi 4/5 ?

Jawab Gambar: contoh soal pembagian pecahan 1


Perhatikan. Untuk bilangan 4/5 yang menjadi penyebut dalam pembagian total maka
nilai pembilang dan penyebutnya dibalik terlebih dahulu sebelum dikalikan. Jadi,
bilangan 4/5 akan dibalik menjadi 5/4, setelah itu baru dikalikan dengan 2/7.
Selanjutnya lakukan perkalian biasa, pembilang dikali pembilang, penyebut dikali
penyebut, didapat hasil perkalian tersebut adalah 10/28 atau bisa disederhanakan
menjadi 5/14.

Jawab Gambar: contoh soal pembagian pecahan 2

Sama seperti pada proses pembagian sebelumnya, dimana nilai bilangan penyebut
yang berupa pecahan 2/3 dibalik terlebih dahulu menjadi 3/2 sebelum dikalikan.

Sama seperti juga pada proses pembagian sebelumnya dimana nilai bilangan
penyebut yang berupa pecahan 2/5 dibalik terlebih dahulu menjadi 5/2 sebelum
dikalikan 3/4. Hasil perkalian berupa pecahan 15/8 dapat disederhanakan menjadi
pecahan campuran 1 7/8.

Pembagian Bilangan Pecahan Campuran


Untuk memmpermudah proses pembagian sebaiknya dilakukan dalam bentuk
bilangan pecahan biasa. Oleh karena itu, bila menemukan bilangan pecahan
campuran maka diubah dahulu menjadi pecahan biasa lalu lakukan proses pembagian
seperti contoh diatas.

Contoh Soal Pembagian Pecahan 4:

Berapakah 5/6 dibagi 1 2/3 ?

Jawab Gambar: contoh soal pembagian pecahan 4


Perhatikan. Untuk bilangan 5/3 yang menjadi penyebut dalam pembagian total maka
nilai pembilang dan penyebutnya dibalik terlebih dahulu sebelum dikalikan. Jadi,
bilangan 5/3 akan dibalik menjadi 3/5, setelah itu baru dikalikan dengan 5/6.
Selanjutnya lakukan perkalian biasa, pembilang dikali pembilang, penyebut dikali
penyebut, didapat hasil perkalian tersebut adalah 15/30 atau bisa disederhanakan
menjadi 1/2.

Contoh Soal Pembagian Pecahan 5:

Berapakah 31/4 : 2 1/2 ?

Jawab Gambar: contoh soal pembagian pecahan 5


Untuk kedua bilangan pecahan campuran diubah terlebih dahulu menjadi pecahan
biasa.Setelah itu baru dilakukan perkalian antar keduanya.Hasil akhir perkalian
didapat 26/20 atau bisa disederhanakan menjadi 13/10 atau menjadi 1 3/10.
2.5 Pengertian Bilangan Pecahan Desimal.

Sebelum mempelajari bilangan desimal, perlu dipahami tentang nilai tempat dan
arti dari penulisan bilangan pecahan desimal. Perhatikan penulisan berikut ini:

1/10 ditulis 0,1

1/100 ditulis 0,01

1/1000 ditulis 0,001

1/10000 ditulis 0,0001

Dengan memperhatikan sistem nilai tempat, kita dapat menyatakan bentuk


panjang dari bilangan pecahan desimal seperti 25,615, yaitu

2. Mengubah Penulisan Bilangan Pecahan dari Bentuk Biasa ke Desimal dan

Sebaliknya.

Mengubah penulisan bilangan pecahan dari bentuk pecahan biasa ke bentuk


pecahan desimal dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1) menggunakan
bilangan pecahan senama dengan penyebut kelipatan 10, dan (2) menggunakan cara
pembagian panjang. Untuk mengubah penulisan bilangan pecahan dari bentuk
pecahan biasa ke bentuk pecahan desimal menggunakan cara (1 ), perhatikan contoh
berikut ini.
BAB III

KESIMPULAN

1.Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai