Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN INTRUMENTASI PERCOBAAN II

Sterilisasi Basah Autoclave

Disusun oleh :

Nama : Risbayanti Basar


NIM : A201901031
Kelas : E1
Dosen : Alesman S.ST

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLO LABORATORIUM MEDIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI
2020
i
Judul Praktikum
Sterilisasi Basah Autoklaf

Hari/Tanggal
Minggu/21 Juni 2020

Metode
Sterilisasi Basah

Landasan Teori

Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari
semua bentuk kehidupan. Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu
secara mekanik, fisik dan kimiawi. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu
saringan yang berpori sangat kecil (0,22 mikron atau 0,45mikrob) sehingga mikroba tertahan
pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misalnya larutan enzim dan antibiotik. Sterilisasi secara fisik dilakukan dengan cara
pemanasan atau penyinaran. Pemanasan dapat dilakukan dengan cara pemijaran, pemanasan
kering, menggunakan uap air panas, dan menggunakan uap air panas bertekanan (Agalloco,
2008). Salah satu teknik sterilisasi yang umum digunakan adalah metode sterilisasi
menggunakan uap air panas bertekanan atau menggunakan prinsip kerja autoclave. Suhu dan
tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan
yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas. Biasanya untuk
mesterilkan media digunakan suhu1 21℃ dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15
menit. Alasan digunakan suhu 121℃ atau 249,8℉ adalah karena air mendidih pada suhu
tersebut jika digunakan tekanan 15 psi. Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan
laut (sea level) air mendidih pada suhu 100℃, sedangkan untuk autoklaf yang diletakkan di
ketinggian sama, menggunakan tekanan 15 psi maka air akan memdididh pada suhu 121℃.
Ingat kejadian ini hanya berlaku untuk sea level,jika dilaboratorium terletak pada ketinggian
tertentu, maka pengaturan tekanan perlu disetting ulang. Misalnya autoklaf diletakkan pada
ketinggian 2700 kaki dpl, maka tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya tercapai suhu

1
121℃ untuk mendidihkan air. Semua bentuk kehidupan akan mati jika dididihkan pada
suhu121℃ dan tekanan 15 psi selama 15 menit (Anneke, 2011).
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang
digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengansuhu 121℃ (250℉). Jadi
tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15
pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121℃.
Autoclave yaitu alat serupa tangki minyak yang terdapat diisi dengan uap. Medium yang
disterilkan ditempatkan didalam autoclave ini selama 15 sampai 20 menit, hal ini tergantung
pada banyak sedikitnya yang diperlukan untuk sterilisasi. Medium yang akan disterilkan itu
lebih baik ditempatkan dalam beberapa botol agak kecil dari pada dikumpul dalamsatu botol
yang besar (Black Sweet Ranger, 2008). Pada saat melakukan sterilisasi, kita sebenarnya
memaparkan uap jenuhpada tekanan tertentu selama waktu dan suhu tertentu pada suatu
objek, sehingga terjadi pelepasan energi laten uap yang mengakibatkan pembunuhan
mikroorganisme secara inversibel akibat denaturasi atau koagulasi protein sel(Hadioetomo,
1993).
Menurut (Lucas, 2006), Sterilisasi demikian merupakan metode yang paling efektif dan
ideal karena: •Uap merupakan pembawa (carrier) energi termal paling efektif dan
semualapisan pelindung luar mikroorganisme dapat dilunakkan, sehinggamemungkinkan
terjadi koagulasi. •Bersifat nontoksik, mudah diperoleh, dan relatif mudah dikontrol.Menurut
(Indra, 2008), faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi uap yaitu :
a. Waktu Apabila mikroorganisme dalam jumlah besar dipaparkan terhadap uapjenuh
pada suhu yang konstan, maka semua mikroorganisme tidak akan terbunuh pada saat
bersamaan.
b. Suhu Peningkatan suhu akan menurunkan waktu proses sterilisasi secara dramatis.
c. Kelembapan Efek penambahan daya bunuh pada sterilisasi uap disebabkan
kelembapan akan menurunkan suhu yang diperlukan agar terjadi denaturasi dan
koagulasi pritein. Menurut (Anneke, 2011).

2
Prosedur Kerja
- Alat dan Bahan
Autoklaf, tuas pengunci, air, dan alat yang ingin di sterilisasi
- Cara Kerja
Diagram Alir

Autoklaf

Isi air 1,5 liter

Autoklaf

Masukkan saringan autoklaf dan Alat yang ingin di sterilisasi

Autoklaf

Tutup penutup autoklaf dan kencangkan katup pengaman

Autoklaf

Tekan tombol pre heat dan tunggu tekanan menjadi 121

Autoklaf

Tutup katup uap dan matikan tombol pre heat

Autoklaf

Nyalakan timer di angka 15 menit

Alat-alat
Setelah 15 menit

Setelah tekanan rendah alat-alat dikeluarkan dari autoklaf

Alat-alat siap digunakan

3
Hasil Pengamatan
Autoklaf Gea seri YX-24LDJ ini terdiri dari beberapa komponen yaitu:
1. Batas penambahan air yang berfungsi untuk mengetahui air yang di masukkan sudah
cukup atau belum

2. Saringan berfungsi untuk meletakkan alat yang hendak di sterilisasikan

3. Kran berfungsi untuk membuang air bekas sterilisasi

4
4. Tombol timer berfungsi untuk mengatur lama atau sebentarnya proses sterilisasi,
sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang dibutuhkan

5. Katup uap berfungsi sebagai tempat keluarnya uap air

6. Pengukur Tekanan untuk mengetahui besar tekanan uap yang ada dalam
autoclave saat proses sterilisasi tengah berlangsung

7. Katup pengaman berfungsi sebagai penahan atau pengunci penutup autoclave.


5
8. Tombol control temperature berfungsi untuk mengetahui dan mengamati suhu yang
dibutuhkan. Apakah sudah sesuai dengan suhu yang Anda butuhkan atau belum.

9. Tombol Pre Heating brfungsi untuk mengubah energy listrik menjadi panas

Pembahasan
6
Cara mengoperasikan autoklaf Gea YX-24LDJ ini adalah kabel dari autoklaf
disambungkan ke sumber listrik. Masukkan Air sebanyak 1,5 liter di dalam autoklaf cek
apakah sudah sesuai/pas pada garis besi nunjuk dan sebelumnya pastikan kran penutupnya
tertutup. Apabila air yang akan digunakan sudah cukup, masukkan saringan autoklaf dan alat
yang akan disterilisasi. Tutup autoklaf dan kencangkan katup pengaman dan tuas pengunci
digeser ke arah Lock sampai autoklaf terkunci. Tombol pre heat ditekan untuk memanaskan
autoklaf sampai pada tekanan 121℃. Jika tekanan sudah mencapai 121℃ dan uap sudah
keluar, tutup katup uap dan matikan tombol Pre Heat. Lihat presoure sampai angka 121℃
dan kontrol menggunakan tombol temperature control. Nyalakan timer di angka 15 menit
dan tunggu sampai angka timer menjadi 0 kemudian matikan timernya. Buka katup uap
untuk membuang panas sampai tekanan menjadi 0. Setelah dipastikan tekanan sudah
mencapai 0, tombol timer dan pre heat mati, buka satu persatu katup pengaman pada
penutup, ambil penutupnya dan keluarkan alat yang sudah di sterilisasi. Jika ingin sterilisasi
lagi maka tinggal menambahkan air lagi sesuai batas garis besi dan jika autoklaf tidak
digunakan lagi maka buang air yang berada di dalam autoklaf menggunakan kran.
Prinsip kerja dari autoklaf ini adalah sterilisasi menggunakan uap air bertekanan
sehingga melalui proses pemanasan pada suhu tingggi ini, mikrobia pada alat proteinnya
terdenaturasi. Maka dari itu, autoclave merupakan sterilisasi secara fisik. Waktu yang
digunakan untuk melakukan sterilisasi pada percobaan ini adalah 15 menit.

Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada praktikum ini, didapatkan kesimpulan sebagai
berikut:
1.      Prinsip kerja autoklaf adalah sterilisasi panas basah bertekanan dengan suhu 121 C.
2.      Cara penggunaan autoklaf yaitu mengecek air kemudian alat dan bahan dimasukkan ke
dalam autoklaf, autoklaf dihidupkan    suhu dan waktu diatur. Setelah selesai digunakan
autoklaf dimatikan, dan lid autoklaf dibuka, alat dan bahan dibiarkan dingin alat dan bahan
diangkat.  

Daftar Pustaka
7
Prasko. 2012. Sterilisasi Uap Panas Tekanan Tinggi (Autoklaf) Alat Kedokteran Tinggi.

James, Agalloco. 2008. Validation of Pharmaceutical Processes (electronic version). Informa


Healthcare Inc. USA.

Black Sweet Heart. 2008. Pengenalan alat (http:/wordpress.com/Pengenalan-alat/


Blacksweetranger’s/Blog.html).

Hadioetomo, Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT.Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.

S, Herastuti and Haryanti, Wiworo and Siti, Hidayati and Maria, H. Bakri (2007) Panci Tekan
Sebagai Alat Sterilisasi Alternatif Pengganti Autoklaf. Jurnal Teknologi Kesehatan

Reihand, Zefni. Jurnal Sterilisator Basah menggunakan atmega8535 2013.

Anda mungkin juga menyukai