Anda di halaman 1dari 9

 LOG IN

 SIGN UP

DOCX

LAPORAN PKL KELAPA SAWIT

37 Pages

LAPORAN PKL KELAPA SAWIT

UPLOADED BY

Dicky Firmansyah
  CONNECT TO DOWNLOAD
GET DOCX

LAPORAN PKL KELAPA SAWIT


DOWNLOAD
 
 III
50-76 % buah luar membrondol Matang II
IV
75-100% buah luar membrondol Lewat Matang I
3
LewatMatang
V
Buah dalam juga membrondol ada buah membusuk.Lewat matang II
VI
Buah sudah membrondol Janjang Kosong
TP>
2,5 cm Tangkai Panjang
Brondolan
12,5 %
Sumber : Laboratorium PKS PT. MAR
3.1.3
 
Penimbunan Sementara/Pemindahan TBS (
Loading Ramp) 
 TBS yang telah disortasi di
Grading Station
ini kemudian dimasukan ke dalamlori-lori. Lori yaitu tempat kelapa sawit untuk proses
perebusan yang berkapasitas 4,5-5 ton TBS pada setiap lorinya. TBS dimasukan kedalam loru
dengan membuka pintu
  Loading Ramp
 yang di atur dengan sistem hidrolik dan menggunakan prinsip FIFO(
  Frist In, Frist Out)
. Bangunan
loading ramp
 memiliki kemiringan pada lantai dengansudut 27º, kemiringan ini bertujuan unutk
mempermudah dalam memasukan buahkedalam lori-lori yang telah disediakan, karena buah
akan jatuh dengan adanya gayagravitasi.TBS dituangkan pada tiap-tiap sekat dan diatur dari
pintu ke pintu lainya.Pengisian lori yang baik hendaknya tidak terlalu penuh, sesuai dengan
kapasitas lori.Pengisian lori yang terlalu penuh bahkan hingga membumbung akan
mengakibatkan pintu maupun penahan tandan buah bengkok, buah terjatuh dalam rebusan dan pa
cking pintu tergesek buuah . dan apabila hal demikian maka dapat mengakibatkan beberapa keru
gian produksi yaitu kehilangan minyak pada air kondesat rebusan, penyumhmbatan saringan pipa 
kondesat, kenaikan kadar ALB, bertambahnya jamkerja pabrik, kerugian steam dan kerusakan
alat-alat. Setelah lori-lori diisi denganTBS, lorr-lori tersebut dimasukan ke dalam
  sterilizer
dengan menggunakan
capstand 
 yang berfungsi menarik lori masuk dan keluar dari strelizier.

 
3.1.4
 
Perebusan TBS (
Sterilizer) 
 Perebusan merupakan salah satu tahap utama dalam proses pengolahan TBS.Baik buruknya
mutu dan hasil olahan PKS yang paling utama ditentukan olehkeberhasilan rebusan. Merebusa
buah harus sesuai dengan ketentuan yang ada danmerupakan proses pengolahan yang mutlak
dilakukan.Perebusan atau sterilisasi buah dilakukan dalam
  sterilizer 
 yang berupa bejanauap bertekanan. Biasanya
  sterilizer 
 dirancang untuk dapat memuat 6 sampai 10 loridengan tekanan uap 3 kg/cm². Lori tempat buah
dibuat berlubang dengna diameter 0,5inch, yang berfungsi untuk penetesan air kondensat yang
terdapat diantara buah.Dalam proses perebusan TBS dpanaskan uap pada temperatur sekitar
135ºC selama80
 – 
 90 menit.
Sterilizer
harus dilengkapi dengan katup pengaman (
  safety valve)
 untuk menjaga tekanan di dalam
  sterilizier 
 tidak melebihi tekanan kerja maksimumyang diperkenankan. (D. Darnoko,2003) Fungsi
  sterilizer 
 adalah untuk melakukansterilisasi buah TBS sebelum di proses menjadi minyak.
Sterilizer
ini di lengkapidengan berbagai peralatan, yaitu :
3.1.4.1
 
Panel
sterilizer 
 
 berfungsi untuk pengoperasian, pengontrolan dan pemograman sterilizer.

 
Pengoperasian dimaksudkan untuk menjalankan/pengoperasian
  sterilizer 
 sesuai dengan step-step yang ada selama proses berlangsung.

 
Pengontrolan, untuk mengetahui sistem kerja peralatan sesuai dengan sistemyang diprogram atau
tidak dengan cara melihat indikator baik berpua lampumaupun grafik.

 
Pemograman, unutk menentukan lamanya waktu yang digunakan setiapstepnya.
3.1.4.2
 
Peralatan kontrol
 

 
  Inlet valve
 untuk pengontrolan/pengaturan masuknya
  steam
.

 
  Exhasut valve
 untuk pengaturan keluaran
  steam
dari
  sterilizer 
.

 
  Daerate valve
untuk pengaturan keluaran kondensat.

 
Safety device
untuk mengontrol posisi pintu
  sterilizer 
 pada saat tertutup.

 
  Manometer 
 untuk mengontrol terhadap tekanan di dalam ruang
  sterilizer 
.

 
Kontrol uap pada saat membuka
  sterilizer.
 
 
3.1.4.3
 
Pintu
sterilizer, packing 
 dan pengguna.
 Pintu
  sterilizer 
 dilengkapi dengna
  packing 
 dan pengunci pada saat menutupruang
  sterilizer 
.

 
Pintu untuk jalan masuk dan keluarnya loru yang berisi TBS ke dalam/keluar
  sterilizer.
 

 
Packing untuk menutup celah-celah pada sambungan body sterilizer dengna pintunya pada saat
tertutup agar tidak terjadi kebocoran steam lewat pintu.

 
Pengunci untuk mengunci pintu pada keadaan tetutup selama proses perebusan berlangsung.
3.1.4.4
 
Linier Plate ( 
Plate Aus)
 Plate aus ini di pasang pada sisi bawah dan dinding
  sterilizer 
 bagian dalam.Fungsinya untuk melindungi sebagian
  shell 
 (dinding) dan
  sterilizer 
 terhadap akitivitaszat tersebut menyebabkan dinding
  sterilizer 
 cepat korosi.
  Plate
ini dapat dilakukan penggantian apabila rusah, bocor (habis).
3.1.4.5
 
Onfice Plate
 
Onfice plate
 ini dipasang pada bagian atas dari dinding
  sterilizer 
. Bentuknyasegi empat memanjang dengan lubang-lubang kecil berbentuk lingkaran pada
sisi bawah
onfice plate
 dan berbentuk segi empat (persegi panjang) pada sisi kanan kiridari
onfice plate.
 Fungsi
onfice plate
untuk mengatur penyebaran uap agar dapatmerata keseluruh permukaan dari TBS.
3.1.4.6
 
Pompa Kompresor
 Pompa kompresor ini digunakan untuk proses-proses
  sterilizer 
 danmengendalikan proses kerja panel
  sterilizer 
. Kompresor dijalankan secara otomatikdengan sebuah
relay
 yang di kontrol berdasarkan tekanan. Apabila tekanan udara didalam silinder kompresor kurang
dari 6kg/cm², maka
relay
 
„ON‟ arus masuk dan
motor beroperasi menggerakkan torak, sehingga tekanan naik (dalam silinder tangki)
mencapai 8kg/cm²., maka relay „OFF‟ dan motor mati.
 
3.1.4.7
 
Saluran Kontrol Kebocoran
 Saluran ini dimasukkan untuk mengetahui adanya kebocoran/kerusakan
dan plate aus di dalam ruang
  sterilizer 
. Bocoran ini ditandi dengan adanya kondensatekeluar
  sterilizer 
 lewat saluran kontrol kebocoran.
3.1.4.8
 
Peredam Suara
 Alat ini digunakan untuk mengurangi suara (meredam) pada saat pembuanganuap (steam ke
udara) agar tidak terlalu berisik.keras suaranya.
 
3.1.4.9
 
Blow Down Chamber 
 Alat ini untuk memisahkan campuran uap dan air (kondensat) yang keluar dari
  sterilizer 
. Uapnya dibuang ke udara dan air kondensasinya dialirkan ke recovery tank.Keberhasilan dalam
proses perebusan, mendukung kemudahan-kemudahandalam proses selanjutnya. Proses sangat
pentng karena proses perebusan bertujuanantara lain :

 
Untuk Memastikan aktivitas enzim
lipase
 yang terkandung dalam buah kelapasawit. Enzin
lipase
 bertindak sebagai katalisator dalam pembentukan ALB.

 
Mempermudah peesapan brondol dari tandan.

 
Mempermudah pemisahan minyak dari daging buah.

 
Menurunkan kadar air dalam buah.

 
Memudahkan penguraian serabut pada biji.

 
Memisahkan antara inti cangkangFaktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil rebusan yaitu
tekanan, suhu, pembuangan udara dan lama perebusan yang digunakan dalam
  sterilizer.
 Penentuankondisi yang optimal terhadap tekanan dan suhu perebusan akan mempengaruhi
kadarminyak dari buah hasil rebusan. Tekanan yang tinggi akan menghasilkan suhu yangtinggi
pula sehingga mengakibatkan kada kehilangan minyak pada air kondensattinggi dan kadar
minyak pada buah hasil rebusan akan menurun. Jika tekanan terlalurendah suhu yang dicapai pun
akan rendah sehingga kematangan buah tidak sempurnadan waktu perebusan harus ditambah.
Namun, perebusan yang terlalu lama juga tidakmenyebabkan kerugian minyak dalam air
kondensat dan dapat merusak mutu minyakdan inti yang dihasilkan.Untuk mendapatkan hasil
perebusan yang terbaik, maka perlu diperhatikanmetode perebusan. Metode perebusan yang
digunakan oleh PT> MAR adalah sistemtiga puncak (
tripe peak)
. Istem ini dianggap lebih efisien jika dilihatdari segikehilangan mintak dalam
pengolahan.Adapun prinsip
triple peak 
 adalah tiga kalo pemasukan uap (
  steam
) ke dalam
  sterilizer
dan tiga kali pembuangan uap (
blow down)
. Jumlah puncak dalam pola perebusan ditunjukan oleh jumlah pembukaan dan penutup dari
  steam
masuk atausteam keluar selama perebusan berlangsung.Pertama-tama dilakukan pembuangan
uap (
dehydration)
 sebelum di masukanuap untuk mencapai puncak I selama 2,5 menit. Kemudian baru dimasukan
uap untuk
 
mencapai puncak I dengna membuka pipa
  steam
masuk selama 12-15 menit atausampai mencapai tekanan 1,5 kg/cm², setelah itu pipa
  steam
masuk ditutup,sedangkan tekanan turun hingga 0 kg/cm² (5 menit) pipa-pipa tersebut
ditutup.Pipa
  steam
 masuk kemudian dibuka kembali selama 15 menit atau sampaimencapai puncak II (tekanan 2,5
kg/cm²). Lalu pipa
  steam
 masuk ditutup, sedangkan pipa
kondensat
dan
exhaust 
 dibuka, tekanan turun hingga 0 kg/cm² (5 menit) pipa-piatersebut ditutup kembali. Melalui dua
puncak awal, perebusan dilanjutkan denganmembuka
  steam
 masuk hingga mencapai puncak III (tekanan 3 kg/cm²), kemudiantekanan ini dipertahankan
selama 45 menit, sebelum dilakukan pembuangan
  steam
akhir.Di PT. MAR pembukaan dan penutupan diatur secara automatis. Pengaturanautomatis
dibantu oleh alat yang telah diprogram, pembukaan dan penutupannyadibantu oleh alat yaitu
kompresor dan dikontrol dengan program. Contoh programsterilizer dapat dilihat pada tabel 2.
Dasar waktu automatis didasarkan pada waktuyang telah ditetapkan untuk pembukaan dan
penutupan kran uap masuk, keluar dan airkondensat. Dasar tekanan automatis, yaitu masa
rebusan dihitung bila tekanantercapai.Proses yang terjadi pada setiap
  peak 
 adalah sebagai berikut :

 
Puncak pertama ( I
  peak)
 Proses yang terjadi pada puncak pertama yaitu membuang udara yangtertangkap didalam
  sterilizer 
 dan mengurangi keaktifan (aktivitas) enzin
lipase
 yang dapat meningkatkan ALB.

 
Puncak kedua ( II
  peak 
)Proses yang terjadi pada puncak kedua yaitu mengurangi kadar air yangterdapat pada buah dan
proses awal sterilisasi.

 
Puncak ketiga ( III
  peak
)Pada puncak ini proses yang terjadi yaitu sterilisasi sempurna danmelenkangkan antara
cangkang dan kernel agar tidak menyatu sertamemudahkan pada saat pemecahan biji.

Anda mungkin juga menyukai