SIGN UP
DOCX
37 Pages
UPLOADED BY
Dicky Firmansyah
CONNECT TO DOWNLOAD
GET DOCX
3.1.4
Perebusan TBS (
Sterilizer)
Perebusan merupakan salah satu tahap utama dalam proses pengolahan TBS.Baik buruknya
mutu dan hasil olahan PKS yang paling utama ditentukan olehkeberhasilan rebusan. Merebusa
buah harus sesuai dengan ketentuan yang ada danmerupakan proses pengolahan yang mutlak
dilakukan.Perebusan atau sterilisasi buah dilakukan dalam
sterilizer
yang berupa bejanauap bertekanan. Biasanya
sterilizer
dirancang untuk dapat memuat 6 sampai 10 loridengan tekanan uap 3 kg/cm². Lori tempat buah
dibuat berlubang dengna diameter 0,5inch, yang berfungsi untuk penetesan air kondensat yang
terdapat diantara buah.Dalam proses perebusan TBS dpanaskan uap pada temperatur sekitar
135ºC selama80
–
90 menit.
Sterilizer
harus dilengkapi dengan katup pengaman (
safety valve)
untuk menjaga tekanan di dalam
sterilizier
tidak melebihi tekanan kerja maksimumyang diperkenankan. (D. Darnoko,2003) Fungsi
sterilizer
adalah untuk melakukansterilisasi buah TBS sebelum di proses menjadi minyak.
Sterilizer
ini di lengkapidengan berbagai peralatan, yaitu :
3.1.4.1
Panel
sterilizer
berfungsi untuk pengoperasian, pengontrolan dan pemograman sterilizer.
Pengoperasian dimaksudkan untuk menjalankan/pengoperasian
sterilizer
sesuai dengan step-step yang ada selama proses berlangsung.
Pengontrolan, untuk mengetahui sistem kerja peralatan sesuai dengan sistemyang diprogram atau
tidak dengan cara melihat indikator baik berpua lampumaupun grafik.
Pemograman, unutk menentukan lamanya waktu yang digunakan setiapstepnya.
3.1.4.2
Peralatan kontrol
Inlet valve
untuk pengontrolan/pengaturan masuknya
steam
.
Exhasut valve
untuk pengaturan keluaran
steam
dari
sterilizer
.
Daerate valve
untuk pengaturan keluaran kondensat.
Safety device
untuk mengontrol posisi pintu
sterilizer
pada saat tertutup.
Manometer
untuk mengontrol terhadap tekanan di dalam ruang
sterilizer
.
Kontrol uap pada saat membuka
sterilizer.
3.1.4.3
Pintu
sterilizer, packing
dan pengguna.
Pintu
sterilizer
dilengkapi dengna
packing
dan pengunci pada saat menutupruang
sterilizer
.
Pintu untuk jalan masuk dan keluarnya loru yang berisi TBS ke dalam/keluar
sterilizer.
Packing untuk menutup celah-celah pada sambungan body sterilizer dengna pintunya pada saat
tertutup agar tidak terjadi kebocoran steam lewat pintu.
Pengunci untuk mengunci pintu pada keadaan tetutup selama proses perebusan berlangsung.
3.1.4.4
Linier Plate (
Plate Aus)
Plate aus ini di pasang pada sisi bawah dan dinding
sterilizer
bagian dalam.Fungsinya untuk melindungi sebagian
shell
(dinding) dan
sterilizer
terhadap akitivitaszat tersebut menyebabkan dinding
sterilizer
cepat korosi.
Plate
ini dapat dilakukan penggantian apabila rusah, bocor (habis).
3.1.4.5
Onfice Plate
Onfice plate
ini dipasang pada bagian atas dari dinding
sterilizer
. Bentuknyasegi empat memanjang dengan lubang-lubang kecil berbentuk lingkaran pada
sisi bawah
onfice plate
dan berbentuk segi empat (persegi panjang) pada sisi kanan kiridari
onfice plate.
Fungsi
onfice plate
untuk mengatur penyebaran uap agar dapatmerata keseluruh permukaan dari TBS.
3.1.4.6
Pompa Kompresor
Pompa kompresor ini digunakan untuk proses-proses
sterilizer
danmengendalikan proses kerja panel
sterilizer
. Kompresor dijalankan secara otomatikdengan sebuah
relay
yang di kontrol berdasarkan tekanan. Apabila tekanan udara didalam silinder kompresor kurang
dari 6kg/cm², maka
relay
„ON‟ arus masuk dan
motor beroperasi menggerakkan torak, sehingga tekanan naik (dalam silinder tangki)
mencapai 8kg/cm²., maka relay „OFF‟ dan motor mati.
3.1.4.7
Saluran Kontrol Kebocoran
Saluran ini dimasukkan untuk mengetahui adanya kebocoran/kerusakan
dan plate aus di dalam ruang
sterilizer
. Bocoran ini ditandi dengan adanya kondensatekeluar
sterilizer
lewat saluran kontrol kebocoran.
3.1.4.8
Peredam Suara
Alat ini digunakan untuk mengurangi suara (meredam) pada saat pembuanganuap (steam ke
udara) agar tidak terlalu berisik.keras suaranya.
3.1.4.9
Blow Down Chamber
Alat ini untuk memisahkan campuran uap dan air (kondensat) yang keluar dari
sterilizer
. Uapnya dibuang ke udara dan air kondensasinya dialirkan ke recovery tank.Keberhasilan dalam
proses perebusan, mendukung kemudahan-kemudahandalam proses selanjutnya. Proses sangat
pentng karena proses perebusan bertujuanantara lain :
Untuk Memastikan aktivitas enzim
lipase
yang terkandung dalam buah kelapasawit. Enzin
lipase
bertindak sebagai katalisator dalam pembentukan ALB.
Mempermudah peesapan brondol dari tandan.
Mempermudah pemisahan minyak dari daging buah.
Menurunkan kadar air dalam buah.
Memudahkan penguraian serabut pada biji.
Memisahkan antara inti cangkangFaktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil rebusan yaitu
tekanan, suhu, pembuangan udara dan lama perebusan yang digunakan dalam
sterilizer.
Penentuankondisi yang optimal terhadap tekanan dan suhu perebusan akan mempengaruhi
kadarminyak dari buah hasil rebusan. Tekanan yang tinggi akan menghasilkan suhu yangtinggi
pula sehingga mengakibatkan kada kehilangan minyak pada air kondensattinggi dan kadar
minyak pada buah hasil rebusan akan menurun. Jika tekanan terlalurendah suhu yang dicapai pun
akan rendah sehingga kematangan buah tidak sempurnadan waktu perebusan harus ditambah.
Namun, perebusan yang terlalu lama juga tidakmenyebabkan kerugian minyak dalam air
kondensat dan dapat merusak mutu minyakdan inti yang dihasilkan.Untuk mendapatkan hasil
perebusan yang terbaik, maka perlu diperhatikanmetode perebusan. Metode perebusan yang
digunakan oleh PT> MAR adalah sistemtiga puncak (
tripe peak)
. Istem ini dianggap lebih efisien jika dilihatdari segikehilangan mintak dalam
pengolahan.Adapun prinsip
triple peak
adalah tiga kalo pemasukan uap (
steam
) ke dalam
sterilizer
dan tiga kali pembuangan uap (
blow down)
. Jumlah puncak dalam pola perebusan ditunjukan oleh jumlah pembukaan dan penutup dari
steam
masuk atausteam keluar selama perebusan berlangsung.Pertama-tama dilakukan pembuangan
uap (
dehydration)
sebelum di masukanuap untuk mencapai puncak I selama 2,5 menit. Kemudian baru dimasukan
uap untuk
mencapai puncak I dengna membuka pipa
steam
masuk selama 12-15 menit atausampai mencapai tekanan 1,5 kg/cm², setelah itu pipa
steam
masuk ditutup,sedangkan tekanan turun hingga 0 kg/cm² (5 menit) pipa-pipa tersebut
ditutup.Pipa
steam
masuk kemudian dibuka kembali selama 15 menit atau sampaimencapai puncak II (tekanan 2,5
kg/cm²). Lalu pipa
steam
masuk ditutup, sedangkan pipa
kondensat
dan
exhaust
dibuka, tekanan turun hingga 0 kg/cm² (5 menit) pipa-piatersebut ditutup kembali. Melalui dua
puncak awal, perebusan dilanjutkan denganmembuka
steam
masuk hingga mencapai puncak III (tekanan 3 kg/cm²), kemudiantekanan ini dipertahankan
selama 45 menit, sebelum dilakukan pembuangan
steam
akhir.Di PT. MAR pembukaan dan penutupan diatur secara automatis. Pengaturanautomatis
dibantu oleh alat yang telah diprogram, pembukaan dan penutupannyadibantu oleh alat yaitu
kompresor dan dikontrol dengan program. Contoh programsterilizer dapat dilihat pada tabel 2.
Dasar waktu automatis didasarkan pada waktuyang telah ditetapkan untuk pembukaan dan
penutupan kran uap masuk, keluar dan airkondensat. Dasar tekanan automatis, yaitu masa
rebusan dihitung bila tekanantercapai.Proses yang terjadi pada setiap
peak
adalah sebagai berikut :
Puncak pertama ( I
peak)
Proses yang terjadi pada puncak pertama yaitu membuang udara yangtertangkap didalam
sterilizer
dan mengurangi keaktifan (aktivitas) enzin
lipase
yang dapat meningkatkan ALB.
Puncak kedua ( II
peak
)Proses yang terjadi pada puncak kedua yaitu mengurangi kadar air yangterdapat pada buah dan
proses awal sterilisasi.
Puncak ketiga ( III
peak
)Pada puncak ini proses yang terjadi yaitu sterilisasi sempurna danmelenkangkan antara
cangkang dan kernel agar tidak menyatu sertamemudahkan pada saat pemecahan biji.