Patologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit dan proses terjadinya suatu penyakit. 2. Komponen patologi Ethiology Cause Pathogenesis “Insidious development” Morphology Abnormal anatomy →gross, microscopic, radiologic, molecular Clinical Expression 3. Hipertrofi IN-CREASE IN SIZE OF CELLS 4. Tanda inflamasi Rubor Kalor Tumor Dolor Function laesa 5. Hypoplasia DE-CREASE IN NUMBER OF CELLS 6. Entropion (3) Entropion yaitu penggulungan margo palpebra ke arah dalam, Entropion dapat terjadi karena sikatrik yang timbul di dalam kelopak mata, misalnya akibat penyakit mata trakoma. Karenatarikan ini margo palpebra arahnya jadi ke dalam, akibatnya bulu mata menusuk-nusuk kornea. 7. Ptosis (3) turunnya (jatuhnya) kelopak mata atas 8. Hordeolum (3) peradangan supuratif kelenjar Zeis dan Moll (hordeolum eksternum), kelenjar Meibom (hordeolum internum). Penyebabnya adalah Staphylococcus spp . Gejala: adanya benjolan merah, didekat pangkal bulu mata, nyeri bila ditekan (abses kecil). 9. Herpes zoster oftalmikus ( 3 ) Herpes Zoster Oftalmikus (HZO) diawali dengan infeksi VHZ (Herpes Zoster Virus) yang mengenai ganglion Gasseri (saraf trigeminus). Kebanyakan terjadi pada orang tua di atas 50 th, gizi buruk, dan gangguan sistem imun (AIDS). Kelainan bersifat unilateral dibatasi tegas oleh garis tengah. Tanda: adanya vesikel pada kulit yang disarafi saraf mata, pustula, parut, edema palpebra, konjungtiva merah, kornea keruh 10. Ektropion (3) ektropion adalah penggulungan ke arah luar. 11. Konjungtivitis (4) • Gejala utama: rasa seperti kemasukan benda asing, sakit sekitar mata, bengkak dan gatal. • Ciri khas : dilatasi pembuluh darah, infiltrasi selular dan eksudasi. • Berdasarkan perjalanannya: konjungtivitis akut, subakut, subkronis dan kronis. • Berdasarkan sifat eksudatnya: mucus, serosa, purulen, hemoragis • Berdasarkan penyebabnya: infeksi, alergi, cedera dll 12. Trakoma (4) Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis serotipe A, B, Ba, dan C. Banyak terjadi pada daerah dengan hygiene dan sanitasi yang buruk. Penyakit ini termasuk penyebab kebutaan utama di dunia. Secara klinis ditemukan folikel pada konjungtiva bulbi dan konjungtiva palpebra, infiltrasi papil yang difus, sikatriks konjungtiva, trikiasis (bulu mata masuk kedalam mata, terjadi karena sikatrix pada tarsus palpebranya mengkerut, dan ini bias merusak kornea), dan Herbert’s pits pada kornea. (Herbert’s pits adalah folikel-folikel di limbus yang pecah kemudian menjadi sikatriks). 13. Pterygium (4) pertumbuhan jaringan fibrovaskuler pada konjungtiva dan tumbuh menginfiltrasi permukaan kornea. Biasanya berbentuk segitiga dengan kepala/apex menghadap sentral kornea dan basis menghadap lipatan semilunar, pada canthus medius. Pterigiu merupakan proses degenerasi dan hipertrofi yang banyak ditemukan di daerah tropis. faktor risiko pterigium antara lain adalah paparan ultraviolet, mikro trauma kronis pada mata, infeksi mikroba atau virus. Selain itu, beberapa kondisi kekurangan fungsi lakrimal film baik secara kuantitas maupun kualitas, konjungtivitis kronis, dan defisiensi vitamin A juga berpotensi menimbulkan pterigium. 14. Nebula 15. Arkus senilis 16. Keratitis 17. Uveitis 18. Uveitis anterior dan posterior 19. Katarak (7) 20. Kelainan kongenital lensa (lenticonus, lentiglobus, koloboma) (7)