Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DIAGNOSIS KERUSAKAN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK

Disusun oleh:
SAHLAN
Xll TKR ll

SMK NEGERI 1 PRABUMULIH


TEKNIK KENDARAAN RINGAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
2021
A. Definisi tentang Air Conditioner (AC)
Air Conditioner (AC) merupakan suatu perlengkapan yang memelihara dan mengkondisikan
kualitas udara di dalam kendaraan agar temperatur/suhu, kebersihan dan kelembabannya menyenangkan
serta nyaman. Apabila di dalam ruangan temperaturnya tinggi, maka panas yang diambil agar temperatur
turun disebut pendinginan. Sebaliknya, ketika temperatur di dalam ruangan rendah, maka panas yang
diberikan agar temperatur naik disebut pemanasan. Kebanyakan bangunan berukuran sedang dan besar,
energi panas dipindahkan dengan menggunakan udara, air dan kadang-kadang refrigerant. Perpindahan
energi panas ini seringkali dengan membawa energi tersebut dari suatu ruangan ke suatu penyerap kalor
sentral (unit refrigerasi) atau membawa kalor dari sumber kalor (pemanas atau ketel) ke ruangan. AC
pada mobil pada umumnya terdiri dari cooler dengan pembersih embun (moisture remover) dan pengatur
aliran udara.
Pendingin (cooler) akan mendinginkan dan mengurangi kelembaban udara di dalam kendaraan
sehingga dihasilkan kondisi udara yang nyaman. Prinsip dasar pendinginan adalah proses penyerapan
dan pelepasan panas suatu media dengan menggunakan zat yang mudah menguap (refrigerant). Kondisi
refrigerant dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan yang diberikan kepadanya.
Prinsip pemindahan dan penyerapan panas tersebut secara sederhana dapat dicontohkan pada hal
seperti berikut:
1. Seseorang akan merasa dingin saat mengoleskan alkohol, alkohol tersebut menyerap panas dan terjadi
penguapan.
2. Seseorang akan merasa dingin setelah berenang meskipun saat siang hari. Hal ini disebabkan air di
badan menyerap panas dan menguap

Gambar 1. Prinsip Pemindahan dan Penyerapan Panas

Dalam air conditioner, penyerapan ada pemindahan panas dengan menggunakan refrigerant dapat
berfungsi sebagai penyerap dan pemindah panas.
B. Prinsip Kerja AC Mobil
1. Prinsip Kerja Sistem AC Mobil

Prinsip kerja sistem AC pada mobil dapat dijelaskan pada gambar siklus kerja
sistem AC sebagai berikut:

Gambar 2. Siklus Kerja Sistem AC


.

a. Kompresor mengkompresikan gas/uap refrigerant yang bertemperatur tinggi dan bertekanan


tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah panas yang dihasilkan saat langkah
pengeluaran (discharge).
b. Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam kondensor gas refrigerant
dikondensasikan menjadi cairan atau terjadi perubahan keadaan yaitu pengembunan refrigerant.
c. Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver untuk disaring antara cairan refrigerant dengan oli
sampai evaporator memerlukan refrigerant untuk diuapkan.
d. Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur/suhu cairan refrigerant yang bertekanan
dan bertemperatur tinggi menjadi rendah.
e. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam evaporator. Refrigerant
menguap dan menyerap panas dari udara luar atau terjadi pengkabutan udara sehingga suhu di
luar akan dingin.
Gambar 3. Siklus Kompresi Uap Sistem AC

f. 1 – 2 Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap panas dari sekitarnya, biasanya udara, air
atau cairan proses lain. Selama proses ini cairan merubah bentuknya dari cair menjadi gas, dan
pada keluaran evaporator gas ini diberi pemanasan berlebih/superheated gas
g. 2 – 3 Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju kompresor dimana tekanannya dinaikkan.
Suhu juga akan meningkat, sebab bagian energi yang menuju proses kompresi dipindahkan ke
refrigeran.
h. 3 – 4 Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari kompresor menuju
kondensor. Bagian awal proses refrigerasi menurunkan panas superheated gas sebelum gas ini
dikembalikan menjadi bentuk cairan. Refrigerasi untuk proses ini biasanya dicapai dengan
menggunakan udara atau air. Penurunan suhu lebih lanjut terjadi pada pekerjaan pipa dan
penerima cairan, sehingga cairan refrigeran didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika cairan ini
menuju alat ekspansi.
I 4 - 1 Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan tinggi melintas melalui
peralatan ekspansi, yang mana akan mengurangi tekanan dan mengendalikan aliran menuju
kondensor harus mampu membuang panas gabungan yang masuk evaporator dan kondensor.

C. Komponen-Komponen Sistem AC Mobil


Sistem AC mobil terdiri dari beberapa komponen, yaitu sebagai berikut:
a. Kompresor
Kompresor adalah alat yang digunakan untuk menaikan tekanan refrigerant dengan
mengkompresikan dalam bentuk gas/uap, akibatnya temperatur refrigerant juga ikut naik. Panas
yang timbul kemudian akan dikondensasikan melalui kondensor.
Energi mekanik pada motor penggerak diubah menjadi energi pneumatis oleh kompresor
sehingga zat pendingin bersedar dalam instalasi sistem AC.
Secara umum kompresor terdiri dua jenis yaitu sebagai berikut:
1) Kompresor Model Torak
Kompresor model torak terdiri dari beberapa bentuk gerak torak yaitu:
a) Tegak lurus

Gambar 5. Kompresor Torak Gerak Tegak Lurus


b) Memanjang

Gambar 6. Kompresor Torak Gerak Memanjang


c) Aksial

Gambar 7. Kompresor Torak Gerak Aksial


Keterangan: 1 = silinder 4 = poros
2 = torak 5 = bantalan
3 = bola baja 6 = piring goyang
b. Magnetic Clutch
Magnetic Clutch digunakan untuk melepaskan dan menghubungkan kompresor dengan
putaran mesin. Komponen utamanya terdiri dari : stator, rotor, dan plat penekan. Prinsip kerja
magnetic clutch adalah melekatkan dua keping logam besi karena gaya elektromagnet, dua
keping logam tersebut adalah penekan drive pulley.
c. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk pengembunan gas/uap refrigerant. Semakin besar jumlah
panas yang di lepaskan oleh kondensor maka semakin besar pula efek pendinginan yang di
peroleh evaporator. Kondensor di letakan di bagian depan kendaraan agar proses
pendinginanya sempurna.
Pada kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran dari uap super-heated (panas lanjut)
bertekanan tinggi ke cairan sub-cooled (dingin lanjut) bertekanan tinggi. Agar terjadi
perubahan wujud refrigeran (dalam hal ini adalah pengembunan/ condensing), maka kalor
harus dibuang dari uap refrigeran.
Kalor/panas yang akan dibuang dari refrigeran tersebut berasal dari :
1. Panas yang diserap dari evaporator, yaitu dari ruang yang didinginkan
2. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja
d. Receiver (Filter/Dryer)
Berfungsi untuk menampung sementara refrigerant, dalam bentuk cairan, kemudian
disalurkan sesuai dengan beban pendinginan. Dalam receiver, terdapat filter, desiccant,
receiver, dan dryer, juga sight glass pada bagian atas untuk melihat kondisi aliran
refrigerant.

Keterangan
1. Tutup pengaman
2. Saklar tekanan
3. Kaca pengontrol
4. Filter penyaring
5. Sel silika

Gambar 12. Receiver (Filter/Dryer)

e. Katup Ekspansi
Katup ekspansi digunakan untuk menurunkan tekanan dan temperatur/suhu serta
menginjeksikan refrigerant melalui orifice, sehingga refrigerant yang keluar menjadi
bertemperatur dan bertekanan rendah.

Gambar 13. Katup Ekspansi


Katup ekspansi terdiri dari beberapa jenis, di antaranya adalah:
1) Pipa Kapiler (Capillary Tube)
Katup ekspansi yang umum digunakan untuk sistem refrigerasi rumah tangga adalah
pipa kapiler. Pipa kapiler adalah pipa tembaga dengan diameter lubang kecil dan panjang
tertentu. Besarnya tekanan pipa kapiler bergantung pada ukuran diameter lubang dan
panjang pipa kapiler.
Gambar 14. Pipa Kapiler
2) Katup Ekspansi Otomatis
Katup ekspansi otomatis menjaga agar tekanan hisap atau tekanan evaporator besarnya
tetap konstan. Bila beban evaporator bertambah maka temperatur evaporator menjadi naik
karena banyak cairan refrigeran yang menguap sehingga tekanan di dalam saluran hisap (di
evaporator) akan menjadi naik pula. Akibatnya “bellow” akan bertekan ke atas hingga
lubang aliran refrigeran akan menyempit dan ciran refrigeran yang masuk ke evaporator
menjadi berkurang. Keadaan ini menyebabkan tekanan evaporator akan berkurang dan
“bellow” akan tertekanan ke bawah sehingga katup membuka lebar dan cairan refrigeran
akan masuk ke evaporator lebih banyak. Demikian seterusnya.

f. Evaporator
Evaporator ini berfungsi untuk menguapkan gas/uap refrigerant yang bertemperatur dan

bertekanan rendah. Bila udara melewati evaporator menjadi dingin sampai temperatur
tekanan dibawah pengembunan, uap air akan mengembun dan menempel pada sirip
evaporator dalam bentuk tekanan air. Bila pada saat ini temperatur sirip sampai dibawah 0°
C, tetesan air akan berubah menjadi es.
g. Blower
Blower digunakan untuk menghisap udara segar atau udara yang telah disirkulasikan ke
dalam ruangan. Blower terdiri dari motor dan kipas (fan).
h. Thermostat
Bila mesin pendingin bekerja terus-menerus maka suhu ruang akan turun tak terkendali.
Oleh karena itu, diperlukan suatu peralatan kontrol yang dapat mengontrol siklus operasi
sistem AC, yaitu thermostat. Pada unit tertentu penggunaan thermostat dilkombinasikan
dengan pengontrol waktu (timer switch).
Thermostat dapat diletakkan di dalam ruang atau di dalam duct untuk mendeteksi suhu
udara dan dapat pula diletakkan di dalam pipa untuk mendeteksi suhu air (chilled water).
Bila thermostat diletakkan di dalam ruang maka ketinggiannya kurang lebih 4 atau 5 kaki
dari lantai.

D. Pengosongan dan pengisian ac mobil

a)Proses pengosongan ac mobil


1.Pasanglah manifold gauge katup servis atau nipel kompresor dengan cara :
 Tutup kedua katup tekanan tinggi dan tekanan rendah manifold gauge.
 Pasang selang tekanan tinggi (pada umumnya bewarna merah) di nipel tekanan tinggi atau
katup discharge kompresor
 .Pasang selang tekanan rendah (pada umumnya bewarna biru atau hijau) di nipel tekanan
rendah atau katup suction kompresor.
 Pasang selang warna kuning pada pompa vakum.

2. Nyalakan pompa vakum


3. Buka katup tekanan rendah manifold gauge.
4. Nyalakan pompa vakum.
5. Tunggu hingga tekanan di dalam sistem AC benar-benar vakum (kevakuman sanggup
ditunjukkan ketika jarum pada manometer tekanan rendah menunjuk pada tekanan -30 Psi
atau -76 kg/cm2).

6. Menutup selang vakum.


7. Matikan pompa vakum.

B). Pengisian refrigerant AC


a) Proses pengisian ac mobil
1. Lepas selang kuning dari pompa vakum dan pasangkan selang kuning pada tabung
refrigerant.
2. Buka keran pada tabung refrigerant semoga refrigerant sanggup keluar.
3. Mengendorkan mur selang kuning yang menuju ke manifold gauge sesaat, untuk
menekan keluar udara yang ada di dalam selang kuning, sehabis itu kencangkan kembali
mur.
4. Buka katup tekanan rendah manifold gauge.
5. Hidupkan mesin, kemudian nyalakan AC pada kecepatan maksimum.
6. Lihat sight glass (kaca penglihat) untuk memilih apakah refrigerant telah penuh atau
belum di dalam sistem AC.
7. Jika refrigerant sudah terisi sesuai spesifikasinya maka tutup katup tekanan rendah
manifold gauge.
8. Tutup keran pada tabung refrigerant.
9. Matikan AC dan mesin mobil.
E.TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC

 Di bawah ini akan di gambarkan langkah-langkah dalam melakukan perbaikan (trouble
shooting) kerusakan AC. Langkah-langkah tersebut digambarkan dengan deretan kotak ke
bawah sedangkan diagnosa dan penyelesaiannya terdapat dalam kotak disampingnya.

1. Kompresor tidak beroperasi.

No Langkah Pemeriksaan Kerusakan Perbaikan

1 Cek fuse kendaraan Fuse putus Ganti fuse


2 Cek A/C switch Switch tidak bekerja Periksa switch

3 Cek kebocoran refrigerant Refrigerant bocor Cek setelah mengisi


refrigrant
4 Cek low-pressure switch Switch tidak bekerja Ganti yang rusak

Cek evaporator sensor Evaporator sensor putus


5 Cek pressure switch Pressure s/w rusak Periksa switch
6 Cek A/C relay Relay rusak Ganti relay
7 Cek magnetic coil Field coil rusak Ganti field coil
Tabel langkah perbaikan untuk kerusakan Kompresor tidak beroperasi

2. Kompresor bekerja ON dan OFF kembali saat AC bekerja.

LANGKAH – LANGKAH PERBAIKAN


No LANGKAH PEMERIKSAAN KERUSAKAN PERBAIKAN
Refrigerant
Cek refrigerant overcharging
overcharging Recharge refrigerant
1
Refrigerant lalu periksa ulang
Cek refrigerant lowcharging
lowrcharging
2 Cek pressure S/W Switch berbunyi Ganti switch
3 Cek sisi high pressure System tersumbat Ganti yang rusak
Tabel langkah perbaikan untuk kerusakan Kompresor bekerja ON dan OFF saat AC bekerja

2.       Kompresor tidak bekerja setelah AC dimatikan mendadak.

LANGKAH –LANGKAH PERBAIKAN


No LANGKAH PEMERIKSAAN KERUSAKAN PERBAIKAN

1 Cek water temp sensor Water temp sensor rusak Ganti sensor

2 Cek temp sensor pada compressor Sensor rusak Ganti sensor


Tabel langkah perbaikan untuk kerusakan Kompresor tidak bekerja saat AC dimatikan

4. AC berbunyi dan kompresor tidak bekerja saat AC bekerja.


LANGKAH – LANGKAH PERBAIKAN
LANGKAH
No KERUSAKAN PERBAIKAN
PEMERIKSAAN
Comp connection rusak Perbaiki konektor
1 Cek compressor connector
Terminal bengkok Perbaiki kebengkokan
Langkah perbaikan untuk kerusakan AC berbunyi dan Kompresor tidak bekerja

5. Motor blower tidak beroperasi.

LANGKAH – LANGKAH PERBAIKAN


No LANGKAH PEMERIKSAAN KERUSAKAN PERBAIKAN
1 Cek blower fuse Fuse putus Ganti fuse
Cek blower relay
2 Relay rusak Ganti relay
Cek titik hubungan blower S/W dan Ganti S/W dan
3 Hubungan rusak
konektor perbaiki connector
4 Cek B/W motor connection Hubungan rusak Perbaiki connector
Gambar langkah perbaikan untuk Motor Blower tidak bekerja

BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Sistem air conditioner dipergunakan untuk mempertahankan kondisi udara baik suhu
dan kelembabanya dengan cara berikut :
1.      Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner menyerap panas dari lingkungan sehingga
suhu diruangan itu akan turun dan sebaliknya saat suhu ruangan turun air conditioner akan
melepaskan panas ke udara sehingga suhu akan naik.
2.      Bersamaan dengan hal itu, kelembaban udara berkurang sehingga kelembaban udara di
pertahankan pada tingkat yang nyaman

B.     Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya,
kiranya kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan untuk kesempurnaan
makalah ini ke depannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekalian,
khususnya bagi penulis.

Anda mungkin juga menyukai