Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 4

PENGENDALIAN KUALITAS

OLEH :

NAMA : RAHMAT RAMADHAN ASGAR

STAMBUK : 032 2018 0015

KELAS : A1

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2021
TUGAS 4 PENGENDALIAN KUALITAS

1. TULISKAN DAN JELASKAN MODEL MANAJEMEN MUTU YANG DITERAPKAN PADA :

A. INDUSTRI

B. PERGURUAN TINGGI

C. KANTOR

D. PERUSAHAAN SWASTA MAUPUN PEMERINTAH

E. PERKEBUNAN/PERTANIAN

F. PERIKANAN )INDUSTRI PERIKANAN )

2. BISA SAJA SAMA DIANTARA PERTANYAAN DIATAS, MODEL MANAJEMEN MUTU

YANG DITERAPKAN.

JAWABAN

1. A. Sistem Manajemen yang Wajib diterapkan pada Perusahaan Manufakturing adalah suatu

kerangka Proses dan Prosedur yang digunakan untuk memastikan apakah suatu perusahaan atau

organisasi dapat memenuhi standard dan menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan

organisasi. Tujuan dari suatu perusahaan atau organisasi dapat berupa memenuhi persyaratan

kualitas pelanggan, mematuhi peraturan baik peraturan pemerintah, undang-undang Negara

ataupun peraturan dari pelanggan dan mencapai tujuan/tanggung jawab terhadap aspek

lingkungan hidup.

B. Perguruan tinggi harus bisa mengelola dan menciptakan sistem yang sesuai dengan kebutuhan

namun di sisi lain juga dapat memajukan kampus. Beberapa sistem yang perlu diperhatikan

dalam pengelolaan manajemen kampus meliputi sistem informasi umum, sistem informasi

akademik, sistem pengaturan keuangan, sistem perpustakaan, dan sistem pengelolaan aset. Sistem

informasi umum merupakan sistem yang dapat diakses oleh publik. Biasanya sistem ini meliputi

informasi umum mengenai kampus yaitu visi misi, fasilitas kampus, program studi dan kegiatan

kampus. Informasi ini dapat menarik minat calon mahasiswa untuk masuk ke universitas impian.
C. Menurut Drs. Soetrisno, M.Psi dan Ir. Brisma Renaldi dalam modul pendidikan dan pelatihan

yang berjudul Manajemen Perkantoran Modern, tujuan mempelajari Manajemen Perkantoran

Modern antara lain: 1. mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip manajemen perkantoran

modern; 2. menguraikan pelaksanaan perkantoran modern; 3. menerapkan teknik-teknik

korespondensi dengan baik dan benar; 4. menerapkan teknik mengarsipkan surat dengan baik dan

benar; 5. mempraktikkan tata cara pembuatan laporan dengan baik dan benar, serta menjelaskan

teknologi informasi untuk perkantoran modern.

D. Dari buku Strategic Management karya Nicholas S. Majluk dan Arnoldo C. Hax, manajemen

strategis bisa dimaknai sebagai cara memandu perusahaan untuk mencapai sejumlah sasaran.

Mulai dari nilai & tanggung jawab korporasi, kapabilitas manajerial, hingga sistem administrasi

yang berkaitan dengan pengambilan keputusan strategis dan operasional di berbagai tingkat

hierarki. Intinya, manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar

bikinan manajemen tertinggi yang diaplikasikan oleh semua anggota suatu oragnisasi demi

terwujudnya tujuan organisasi. Manajemen puncak, tingkatan manajemen lainnya, dan bagian

operasional memiliki peran masing-masing dalam menjalankan manajemen strategis. Semua

komponen dalam perusahaan harus berpartisipasi dalam menyusun, menjalankan, dan

mengontrol keputusan yang telah disepakati. Hasilnya tujuan bersama pun tercapai.

E. Model Integrated farming dikembangkan oleh KP4 UGM dengan beberapa kajian lebih

mendalam melalui: ICM (Integrated Crop Management atau Pengelolaan tanaman terpadu), INM

(Integrated Nutrient Management atau pengelolaan hara terpadu), IPM (Integrated Pest

Management atau pengelolaan terpadu) dan IMM (Integrated Soil Moisture Management atau

pengelolaan air terpadu). Upaya pengembangan Agribisnis berbasis Pertanian Terpadu di KP4

diharapkan mampu menjadi usaha bisnis yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan penelitian

dapat dilakukan secara profesional. Untuk itu, pemberdayaan 6M (man, money, material,

method, management, machine) terus diupayakan agar pendaya-gunaan KP4 oleh seluruh

stakeholder dapat lebih optimal.


F. Berbagai kajian yang telah dilakukan, baik di Sumatera (Sumatera Selatan dan Jambi) maupun

Kalimantan (Kalimantan Barat) dan berbagai informasi lain menunjukkan bahwa pengelolaan

suaka perikanan di perairan umum daratan sudah saatnya diterapkan, jika menginginkan

pemanfaatan sumber daya perikanan perairan umum daratan tersebut secara bertanggungjawab.

Pola ko manajemen dalam hal ini merupakan suatu alternatif pola kerja sama antara pemerintah

dan masyarakat. Pelaksanaan dan pengaturannya dilaksanakan oleh masyarakat, sehingga

pemerintah hanya berfungsi sebagai fasilitator. Dalam implementasinya, penetapan suaka

perikanan, secara tekhnis mengikuti beberapa kaidah fungsi biologi dan ekologis yang sudah ada.

Sementara itu, mula-mula secara ekonomi suaka perikanan berdampak terhadap upaya

mempertahankan dan atau meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan, dan pada akhirnya

berdampak secara sosial dan kelembagaan. Pengaturan pengelolaan dan pemanfaatan sumber

daya perikanan, termasuk di dalam pengembangan model pengelolaan suaka perikanan, dapat

dilakukan dengan mengikuti tahapan yaitu identifikasi dan penetapan kelompok kerja pengelola

sumber daya perikanan, termasuk suaka perikanan di mana pemerintah bertindak sebagai

fasilitator. Penetapan rencana pengelolaan suaka perikanan, termasuk unsur-unsur batas

yurisdiksi, hak dan kewajiban, dan aturan representasi terkait dengan kegiatan penangkapan ikan

dilakukan oleh masyarakat nelayan. Selain itu, penetapan pengawas dan sistem pengawasan

pengaturan, termasuk aturan main penegakan peraturan yang telah ditetapkan pada tingkat

masyarakat patut diperhatikan sebelum sampai dengan pada sistem hukum positif. Penetapan

pengaturan berfungsi sebagai upaya mempertahankan kualitas biologi dan ekologi perairan

umum daratan, di samping pengaturan penggunaan alat tangkap dan musim penangkapan yang

diperbolehkan.

2. Manajmen mutu adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menjaga tingkat kualitas yang

diinginkan oleh perusahaan. Tindakan ini mencakup rangkaian aktivitas lain seperti menentukan

standar kualitas, peraturan yang diperlukan, dan aspek lain yang dapat menentukan kualitas produk

atau jasa.
Tujuan utamanya adalah untuk jangka panjang, agar meningkatkan kepuasan pelanggan dan

customer loyalty stabil atau bahkan terus meningkat.

Dalam Manajemen mutu ada berapa komponen seperti dibawah ini

Quality planning

Quality planning merupakan proses pembuatan standar kualitas dan cara mencapainya.

Tanpa quality planning, tidak ada benchmark yang jelas, sehingga bisa saja kualitas yang dihasilkan

berbeda-beda.

Jadi, komponen ini adalah semacam tonggak atau pangkal utama yang harus dijalankan agar

komponen lain dapat terlaksana dengan optimal.

Quality improvement

Seperti namanya, quality improvement ditujukan memang untuk meningkatkan kualitas produk atau

jasa yang sedang diproduksi oleh perusahaan.

Peningkatan kualitas berfokus pada proses produksi.

Biasanya, peningkatan kualitas ini dijalankan di tengah-tengah produksi, agar proses lebih optimal

dan produk yang dihasilkan bisa dipercaya kualitasnya.

Quality Control.

Quality control merupakan pengawasan proses guna menjaga kualitas produksi, agar sesuai dengan

standar yang ditetapkan di awal.

Perbedaannya dengan quality improvement adalah quality control lebih berfokus ke pengawasan

proses produksi dan produk yang dihasilkan, bukan mengubah prosesnya.

Quality Assurance

Quality assurance adalah tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa produk atau jasa sudah

memenuhi standar yang ditentukan.

Tujuannya adalah agar ketika dijalankan quality control, tidak terlalu banyak produk yang harus

diperbaiki.

Proses Manajemen Mutu


didalam manajemen mutu, ada beberapa tahapan maupun proses yang perlu dilakukan yaitu :

Perencanaan dan Strategi Mutu

Untuk mencapai suatu tujuan, diperlukan proses perencanaan dan strategi yang matang agar

keputusan-keputusan yang diambil dapat lebih terarah dan sesuai. Hal ini juga berlaku di dalam

dunia bisnis. Untuk melaksanakan, harus diawali dengan perencanaan yang baik. rencana dan strategi

yang dibuat pun juga harus memiliki struktur tahapan atau proses yang tepat. Hal ini dilakukan agar

kualitas mutu yang diinginkan dapat tercapai dan memenuhi standar yang berlaku.

Selain itu, di dalam tahap perencanaan strategi ini juga perlu dilakukan analisis untuk mengetahui

kebutuhan dari konsumen atau pelanggan agar membantu meningkatkan kepuasan pelanggan

terhadap produk maupun jasa yang dihasilkan.

Implementasi Perencanaan Mutu

Setelah melakukan perencanaan strategi yang matang, implementasi mutu diperlukan untuk

mengaplikasikan hasil rancangan yang sudah dibuat. Di dalam proses implementasi mutu, ada hal

yang perlu diperhatikan, seperti standar pengerjaan atau pembuatan produk, dan pengecekan kualitas

mutu. Jika sudah sesuai dengan standar mutu yang digunakan oleh perusahaan, barulah produk

maupun hasil akan diberikan dan disebarluaskan kepada para konsumen di luar.

Anda mungkin juga menyukai