Anda di halaman 1dari 12

Universitas Diponegoro

Cyberlaw

Disusun oleh:

Anggih Retno Pratiwi - 24020116130083

Citra Faradina Fitriyanti - 24020116130084

Aida Ridwanah Yusuf - 24020116140102

Fransisca Natalia Avianti - 24020116140105

Fernando Angelico - 24020116140109


Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
2.1Pengertian Cyberlaw...........................................................................................................................5
2.2 Bentuk Regulasi dalam cyberlaw..................................................................................................6
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................10
3.2 Saran............................................................................................................................................10
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................11

1
Teknologi Informasi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat, berkat, dan
bimbingan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Persoalan - Persoalan yang Dihadapi
Masyarakat Saat Ini “. Dengan bantuan-Nya, makalah kami dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan penyertaan-Nya yang selalu menyertai penulis
dalam pembuatan makalah ini.
2. Teman-teman satu kelompok yang sudah bekerja sama dalam pembuatan makalah ini.
3. Pihak-pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu, karena bantuannya dapat
selesailah makalah ini dengan baik

Makalah ini disusun berdasarkan keprihatinan kami sebagai mahasiswa karena di zaman
sekarang ini, banyak terjadi permasalahan – permasalahan sosial. Semua kalangan, dari masyarakat kecil
hingga para penguasa juga tidak luput dari analisa kami. Memang, baik di dalam masyarakat kecil,
maupun di kalangan penguasa, terjadi permasalahan sosial yang juga belum tentu sama. Diperlukan cara
dan pendekatan yang berbeda – beda untuk mengatasi masalah sosial yang ada masing - masingnya.
Semoga dengan disusunnya makalah ini, dapat membantu dalam mengenali permasalahan sosial yang
terjadi di masyarkakat sekarang ini, juga nantinya dapat menemukan solusi yang tepat untuk
mengatasinya.

Demikianlah makalah ini kami buat. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, kami menerima kritik dan saran agar nantinya juga bisa menjadi bahan
evaluasi untuk menyempurnakan makalah ini.

2
Teknologi Informasi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era modern sekarang ini, kegiatan seringan dan seberat apapun dapat dilakukan
dengan mudah dan instan dengan bantuan teknologi, terutama teknologi informasi seperti internet.
Berkat perbaruan teknologi ini informasi dapat dijangkau dimanapun dan kapanpun dalam jangka
waktu yang singkat dan biaya terjangkau, selain itu teknologi informasi terbarukan ini juga
mempermudah komunikasi jarak jauh melalui gadget baik secara audio, visual, maupun audio-visual.

Namun, munculnya teknologi canggih terbarukan ini dibarengi dampak negatif, seperti
diantaranya adanya cybercrime ( penjahat dunia maya). Cybercrime adalah bentuk kejahatan yang
terjadi di Internet dunia maya. Yang menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan yaitu
mengacu pada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer. Tetapi istilah cybercrime
juga dipakai dalam kegiatan kejahatan dalam dunia nyata di mana komputer atau jaringan komputer
dipakai untuk memungkinkan atau mempermudah kejahatan itu bisa terjadi.Yang termasuk dalam
kejahatan dalam dunia maya yaitu pemalsuan cek, penipuan lelang secara online, confidence fraud,
penipuan kartu kredit, pornografi anak, penipuan identitas, dll. Kejahatan ini sangat merugikan bagi
pengguna teknologi informasi terutama internet, sehiingga perlu adanya sebuah peraturan dilarangnya
perkembangan cybercrime ini. Peraturan atau hokum mengenahi kejahatan dunia maya ini disebut
sebagai cyberlaw.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini, kami membahas mengenahi permasalahan sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan cyberlaw ?


2. Bagaimana bentuk regulasi dalam cyberlaw ?
3. Apa aspek-aspek dalam cyberlaw ?
4. Bagaimana contoh penerapan cyberlaw di Indonesia ?
5. Apa saja permasalahan yang dihadapi dalam penegakkan cyberlaw ?
6. Apa dampak positif penerapan cyberlaw ?

3
Teknologi Informasi
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian/ definisi cyberlaw
2. Mengetahui bentuk-bentuk regulasi dari cyberlaw
3. Mengetahui aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam cyberlaw
4. Mampu member contoh penerapan cyberlaw di Indonesia
5. Mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam penegakan cyberlaw
6. Mengetahui dampak positif yang diperoleh dari diterapkannya cyberlaw.

1.4 Manfaat
Setelah disusunnya makalah ini untuk penulis pribadi dapat membuka wawasan kami bahwa di
era global ini penjahat bisa muncul dimanapun sehingga kami bisa lebih berhati-hati lagi dalam penggunaan
teknologi internet, dengan mempelajari cyberlaw ini kami juga mengetahui aturan-aturan atau batas-batas
penggunaan internet dalam cyberlaw, sehingga kita bisa membantu menerapkan dan menegakkan cyberlaw
minimal untuk diri kita sendiri maupun dilingkungan sekitar.

4
Teknologi Informasi
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Cyberlaw


Cyber Law adalah aspek hukum yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang
berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang  menggunakan dan memanfaatkan
tekhnologi internet yang dimulai ppada saat mulai online dan memasuki dunia cyber atau maya.
Cyber Law sendiri merupakan istilah yang berasal dari cyberspace law.

Istilah hukum diartikan seabagai padanan dari kata cyber law, yang saat ini secara
international digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan TI. Istilah lain yang
juga digunakan adalah Hukum TI (Law of Information Teknologi), Hukum dunia maya (Virtual
Word Law), dan Hukum Mayantara.

Secara Akademik, Terminologi "cyberlaw"belum menjadi teknologi yang umum.


Terminologi lain untuk tujuan yang sama seperti The Law of Internet, Law and The Information
Superhighway, Information Technology Law, The Law of  Informaton, dan lain - lain.

 Di Indonesia sendiri tampaknya belum ada satu istilah yang disepakati. Dimana istilah
yang dimaksudkan sebagai terjamahan dari "cyberlaw", misalnya Hukum sistem informasi, Hukum
Informasi, dam Hukum Informatika (Telekomunikasi dan Informatika) secara Yuridis, Cyber Law
tidak sama lagi dengan ukuran dan kalifikasi hukum tradisional. Kegiatan cyber meskipun bersifat
virtual atau maya dapat dikategorikan sebagai tindakan dan perbuatan hukum yang nyata. Kegiatan
cyber adalah kegiatan virtual yang berdampak sangat nyata meskipun alat buktinya bersifat
elektronik. Dengan demikian subjek pelakunya harus dikualifikasikan pula sebagai orang yang telah
melakukan perbuatan hukum secara nyata.

5
Teknologi Informasi
2.2 Bentuk Regulasi dalam cyberlaw
Di Indonesia sudah terdapat Cyberlaw yang biasa disebut dengan UU ITE.  UU ITE ini
diharapkan dapat mengatur segala urusan dunia internet ( cyber ) terhadap pemberian hukuman terhadap
pelaku kejahatan dunia maya. Pada UU ITE diatur berbagai macam hukuman bagi kejahatan melalui
internet.UU ITE mengakomodir kebutuhan para pelaku bisnis diinternet dan masyarakat pada umumnya
untuk mendapat kepastian hukum dengan diakuinya bukti elektronik dan tanda tangan elektronik digital
sebagai bukti yang sah dipengadilan.UU ITE baru ada diIndonesia dan telah disahkan oleh DPR pada
tanggal 25 Maret 2008. Dimana UU ITE terdiri dari 13 Bab dan 54 Pasal yang mengupas secara
mendetail bagaimana aturan hidup di dunia maya dan transaksi yang terjadi didalamnya.
 
UU ITE secara garis besar mengatur hal-hal sebagai berikut : 

1. Tanda tangan elektronik memiliki kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan konvensional (tinta
basah dan bermaterai). Sesuai dengan e-ASEAN Framework Guidelines (pengakuan tanda tangan digital
lintas batas).
2. Alat bukti elektronik diakui seperti alat bukti lainnya yang diatur dalam KUHP
3. UU ITE berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum, baik yang berada di wilayah
Indonesia maupun di luar Indonesia yang memiliki akibat hukum di Indonesia.
4. Pengaturan Nama domain dan Hak Kekayaan Intelektual

6
Teknologi Informasi
2.3 Aspek-aspek dalam cyberlaw
1. Aspek Hak Cipta
Hak cipta yang sudah diatur dalam UU Hak Cipta. Aplikasi internet seperti website dan email
membutuhkan perlindungan hak cipta. Publik beranggapan bahwa informasi yang tersedia di internet
bebas untuk di-download, diubah, dan diperbanyak. Ketidakjelasan mengenai prosedur dan
pengurusan hak cipta aplikasi internet masih banyak terjadi.

2. Aspek Merek Dagang


Aspek merek dagang ini meliputi identifikasi dan membedakan suatu sumber barang dan jasa, yang
diatur dalam UU Merek.

3. Aspek Fitnah dan Pencemaran Nama Baik


Hal ini meliputi gangguan atau pelanggaran terhadap reputasi seseorang, berupa pertanyaan yang
salah, fitnah, pencemaran nama baik, mengejek, dan penghinaan. Walau semua tindakan tadi
dilakukan dengan menggunakan aplikasi internet, namun tetap tidak menghilangkan tanggung jawab
hukum bagi pelakunya. Jangan karena melakukan fitnah atau sekadar olok-olok di email atau chat
room maka kita bebas melenggang tanpa rasa bersalah. Ada korban dari perbuatan kita yang tak
segan-segan menggambil tindakan hukum

4. Aspek Privasi
Di banyak negara maju di mana komputer dan internet sudah diaskes oleh mayoritas warganya,
privasi menjadi masalah tersendiri. Makin seseorang menggantungkan pekerjaannya kepada
komputer, makin tinggi pula privasi yang dibutuhkannya. Ada beberapa persoalan yang bisa muncul
dari hal privasi ini. Pertama, informasi personal apa saja yang dapat diberikan kepada orang lain?
Lalu apa sajakah pesan informasi pribadi yang tidak perlu diakses orang lain? Apakah dan bagaimana
dengan pengiriman informasi pribadi yang anonim.

7
Teknologi Informasi
2.4 Contoh Penerapan Cyberlaw di Indonesia
1. Kasus penyebaran foto syur yang sering terjadi dimasyarakat. Hal ini termasuk kejahatan dunia
maya yang juga melecehkan nama baik korbannya. Pada umumnya kasus seperti ini terjadi dengan modus
dendam ataupun penyerangan terhadap seseorang (masalah pribadi). Hukum yang diberlakukan pada
kejahatan dunia maya satu ini adalah Pasal 282 KUHP (Barang siapa menyiarkan, mempertunjukkan atau
menempelkan dimuka umum tulisan, gambar, atau benda yang telah diketahui isinya melanggar
kesusilaan, atau barangsiapa dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukkan atau diperlihatkan dimuka
umum, membikin tuisan, gambaran atau benda tersebut, memasukkannya kedalam negeri,
meneruskannya, mengeluarkannya dari negeri, atau memiliki persediaan ataupun barang siapa secara
terang-terangan atau mengedarkan surat tanpa diminta, menawarkannya atau menunjukkannya sebagai
bisa diperoleh, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan atau pidana denda
paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah)

2. Terbobolnya website kepolisian seperti yang terjadi pada Juni 2011. Pada kasus ini diterapkan
hukum yang mengena pada pasal 406 KUHP (Barang siapa yang dengan sengaja dan melawan hukum
menghancurkan, merusakkan, membikin tak dapat dipakai atau menghilangkan barang sesuatu yang
seluruhnya atau sebagiannya milik orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun
delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah).

3. Pencurian nomor kartu kredit. Nomor kartu kredit tersebut diperoleh dari situs-situs asing tak
bertanggung jawab. Modus dari kejahatan ini adalah pencurian yang memanfaatkan kemajuan iptek,
dalam hal ini adalah internet. Karena pelaku yang rata-rata adalah remaja tanggung dan para mahasiswa
ini melakukan transaksi menggunakan nomor kartu kredit yang ditransaksikan melalui internet.
Penerapan cyberlaw pada kasus ini adalah Pasal 378 KUHP Tentang penipuan dan juga pasal 363 KUHP
Tentang Pencurian.

2.5 Permasalahan yang Dihadapi dalam Penegakan Cyberlaw


Cyberlaw yang merupakan seperangkat aturan yang dibuat oleh suatu negara tertentu, dan
peraturan yang dibuat itu hanya berlaku kepada masyarakat negara tersebut. Jadi,setiap negara
mempunyai cyberlaw tersendiri. Di Indonesia sendiri belum bisa dikatakan maju. Hal ini disebabkan oleh
belum meratanya pengguna internet di seluruh Indonesia. Berbeda dengan Amerika Serikat yang

8
Teknologi Informasi
menggunakan telah internet untuk memfasilitasi seluruh aspek kehidupan mereka. Jadi permasalahannya
di Indonesia, walaupun belum dapat dikatakan maju, hukum dan perundang-undangannya tetap ada.

2.6 Dampak Positif Penerapan Cyberlaw


 Berkurangnya tindak kejahatan di internet
 Semakin tegasnya aturan yang boleh di lakukan dan tidak boleh dilakukan
 Dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
 Dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan penghasilan penduduk
 Dapat mengantisipasi kemungkinan penyalahgunaan internet yang merugikan
 Memberikan perlindungan hukum terhadap transaksi dan sistem elektronik
 Memberikan perlindungan hukum terhadap kegiatan ekonomi
 Membuka peluang kepada pemerintah untuk mengadakan program pemberdayaan internet
 Mengurangi penyebaran virus di Internet
 Mengurangi tindakan asusila
 Mengurangi kemungkinan adanya penipuan serta penculikan anak
 Menghentikan kejahatan di sosial media

9
Teknologi Informasi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan materi cyberlaw diatas, terdapat beberapa hal yang dapat ditarik sebagai
kesimpulan dari pembahasan materi cyberlaw ini. Antara lain :
1. Cybercrime adalah bentuk kejahatan yang terjadi di internet/ dunia maya
2. Cyberlaw adalah aspek hukum yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan
dengan orang perorangan atau subyek hukum yang  menggunakan dan memanfaatkan tekhnologi
internet yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki dunia cyber atau maya.
3. Di Indonesia, cyberlaw ini diterapkan dengan menetapkan peraturan perundang-undangan dengan
sanksi yang tegas dengan tujuan untuk menekan perkembangan kejahatan dunia maya itu sendiri.
4. Penerapan cyberlaw ini membawa dampak positif yang sangat signifikan bagi keamanan dan
kenyamanan masyarakat terutama dalam hal penggunaan berbagai teknologi di era kemajuan
iptek ini, terutama penggunaan internet.

3.2 Saran
1. Sistem pengamanan pada system komunikasi terutama internet supaya lebih diketatkan lagi untuk
keamanan penggunanya.
2. Pemerintah dapat membuat lembaga pengawas khusus dibidang iptek mengawasi berbagai
masalah yang masih dihadapi masyarakat dalam penggunaan dan pemanfaatan iptek.
3. Dibuatnya lebih banyak peraturan yang mengikat dengan beban sanksi yang tegas untuk berbagai
kejahatan dunia maya.
4. Para pengguna bisa lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi terbarukan diera kemajuan
iptek ini.
5. Para pengguna diharapkan menggunakan kemajuan iptek ini sebaiknya dan sesuai fungsinya
dengan tertib dan sesuai aturannya.

10
Teknologi Informasi
Daftar Pustaka

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hukum_siber, [Diakses 14 September 2016]

Sutrisno Adityo, https://www.academia.edu/7069627/Cyberlaw?auto=download, [Diakses 14 September


2016]

Kejahatan Dunia Maya (2015), http://tapakbebek.blogspot.co.id/2015/06/dampak-positif-dan-negatif-


undang.html, [Diakses 14 September 2016]

Najwa elJannah (2011), Perbedaan Cyberlaw di Berbagai Negara,


http://riaajah.blogspot.co.id/2011/03/perbedaan-cyberlaw-di-beberapa-negara.html, [Diakses 14
September 2016]

Adit Hari (2016), Cyber Law Serta Peraturan & Regulasi di Indonesia,
http://fantasyaddits.blogspot.co.id/2016/05/cyber-law-serta-peraturan-regulasi-di.html, [Diakses 14
September 2016]

http://eptikcybercrimecyberlaw.blogspot.co.id/2015/05/contoh-penerapan-cyber-law-pada-kasus.html,
[Diakses 14 September 2016]

11
Teknologi Informasi

Anda mungkin juga menyukai