Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia,selanjutnya disingkat NKRI, tidak pernah lepas dari
satu nama yaitu “pemuda”. Sejak dari boedi oetomo (1908) sebagai kebangkitan nasional,
sumpah pemuda (1928) sebagai kelahiran bangsa indonesia. Proklamasi kemerdekaan (1945)
sekelahiran negara indonesia hingga dari dari otoritarianisme adalah bentuk partisipasi
pemuda yang umum dikenal dalam mengawal bangsa ini.

Ketangguhan dan semangat juang dari pemuda inilah yang mampu mempertahankan
NKRI hingga saat ini meskipun sudah mulai pudar.
Akan tetapi pada era 1960-an kata pemuda ini mulai menghilang sedikit demi sedikit dalam
dunia politik dan digantikan dengan oleh kata mahasiswa. Kenyataan ini semakin jelas pada
konflik-konflik 1965-1967, pemuda dari kalangan berada yang belajar di
UniversitasUniversitas, khususnya yang di bandung,tampil jelas dalam pendapat umum dan
penguasa sebagai “kelompok fungsional” yang relatif kuat.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana peran mahasiswa
dalam menjaga keutuhan NKRI serta bagaimana usaha mahasiswa untuk mempertahankan
keutuhan NKRI?

C. Manfaat Penulisan

1. Mengetahui peran mahasiswa dalam menjaga keutuhan NKRI


2. Menambah wawasan mengenai usaha mahasiswa untuk mempertahankan keutuhan
NKRI
BAB II

PEMBAHASAN

GAGASAN TEORITIS

A. Pengertian NKRI

NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah suatu Negara kepulauan yang terdiri
dari ribuan pulau dan diapit oleh dua samudra dan dua benua, didiami oleh ratusan juta
penduduk, memiliki iklim tropis dan rnemiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau, memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang berlainan satu sama lain
bersatu, berdaulat, adil dan makmur., dan tercemin dalam satu ikatan kesatuan yaitu Bhinneka
Tunggal Ika. NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia ketentuan ini dijelaskan dalam
pasal 18 UUD 1945 ayat (1) yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kota dan kabupaten,
yang tiap-tiap kota, kabupaten dan provinsi itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur
dengan undang-undang.

B. Fungsi dan Tujuan Negara

 Fungsi negara
a) Menegakkan keadilan melaui lembaga-lembaga peradilan yang sesuai dengan undang-
undang.
b) Mengusahakan kemakmuran, kesejahteraan, serta keadilan bagi rakyatnya.
c) Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah hal-hal
buruk dalam masyarakat. Dalam kasus ini negara berperan sebagai stabilisator, yakni
pihak yang menstabilkan keadaan di masyarakat.
d) Mempertahankan tegaknya kedaulatan negara serta mengantisipasi kemungkinan
adanya serangan yang dapat mengancam kelangsungan hidup negara.
 Tujuan negara:
a) Untuk mencapai kesejahteraan umum
b) Untuk melaksanakan ketertiban umum
c) Untuk memperluas kekuasaan.
C. Kondisi Wilayah Perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Indonesia yang terletak di Asia Tenggara pada koordinat 60LU – 110LS dan 950
BB1410 BT, melintang diantara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia (terbentang sepanjang 3.977 mil). Karena letaknya berada diantara dua
bbenua dan dua samudra, maka Indonesia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan
Antara). Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia harus segera mendepositkan data-data
pulau yang dimiliki sebagai bukti atau arsip negara. Hal ini penting mengingat bahwa, pulau-
pulau yang telah didepositkan akan menjadi salah satu acuan atau landasan Indonesia dalam
menyelesaikan sengketa perbatasan. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km2 dan luas
perairannya 3.257.483 km2. Pulau yang terpadat penduduknya adalah Pulau Jawa, dimana
setengah populasi Indonesia hidup. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, antara lain Pulau
Jawa dengan luas 132.107 km2, Pulau Sumatera dengan luas 473.606 km2, Pulau Kalimantan
dengan luas 539.460 km2, Pulau Sulawesi dengan luas 189.216 dan Pulau Papua dengan luas
421.981 km2. Batas wilayah Indonesia searah penjuru mata angin, yaitu

a) Utara : Negara Malaysia, Singapura, Filipina, dan Laut China Selatan


b) Selatan : Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Hindia
c) Timur : Negara Papua Nugini, Timor Leste, dan Samudra Pasifik

D. Peran dalam Menjaga Keutuhan NKRI

Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi
muda dan kaum muda yang memiliki terminologi beragam. Untuk menyebut pemuda,
digunakan istilah young human resources sebagai salah satu sumber pembangunan. Mereka
adalah generasi yang ditempatkan sebagai subjek pemberdayaan yang memiliki kualifikasi
efektif dengan kemampuan dan keterampilan yang didukung penguasaan iptek untuk dapat
maju dan berdiri dalam keterlibatannya secara aktif bersama kekuatan efektif lainnya guna
penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi bangsa. Meskipun tidak pula dipungkiri bahwa
pemuda sebagai objek pemberdayaan, yaitu mereka yang masih memerlukan bantuan,
dukungan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan efektif ke tingkat
yang optimal untuk dapat bersikap mandiri dan melibatkan secara fungsional.

Dalam pendekatan ekosferis, generasi muda atau pemuda berada dalam status yang
sama dalam menghadapi dinamika kehidupan seperti halnya orang tua. Generasi tua sebagai
“generasi yang berlalu” (passsing generation) berkewajiban membimbing generasi muda
sebagai generasi penerus, mempersiapkan generasi muda untuk memikul tanggung jawabnya
yang semakin kompleks. Di pihak lain, generasi muda yang penuh dinamika, berkewajiban
mengisi akumulator generasi tua yang makin melemah, di samping memetik buah
pengalaman generasi tua. Dalam hubungan ini, generasi tua tidak dapat mengklaim bahwa
merekalah satu-satunya penyelamat masyarakat dan negara. Sebaliknya generasi muda tidak
bisa melepaskan diri dari kewajiban untuk memelihara dan membangun masyarakat dan
negara. Angkatan 1945 menjadi angkatan yang mendorong lahirnya negara baru bernama
Indonesia melalui proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Angkatan 1966 melakukan
koreksi terhadap kepemimpinan nasional yang dipicu oleh pemberontakan PKI. Angkatan
1966 juga dianggap sebagai penyelamat atas keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Angkatan 1974 menjadi angkatan yang mengoreksi kebijakan pemerintah Orde Baru hingga
Angkatan 1998 sebagai pendobrak otokrasi yang dilakukan oleh Presiden Soeharto. Lewat
gerakan Reformasi, kembali peran pemuda diharapkan muncul sebagai ‘penyelamat krisis’
bangsa.

Melihat peran pemuda tersebut, posisi pemuda sebagai salah satu elemen bangsa adalah
sangat urgen. Krisis ekonomi yang merembet ke krisis multidimensi ini belum berakhir.
Pemuda yang menjadi penggerak pada setiap zamannya, kembali dituntut untuk tampil, meski
tantangan yang dihadapi selalu berbeda.

E. Peranan Mahasiswa dalam Memperkokoh Ketahanan Nasional

Fungsi dan peran mahasiswa sangatlah penting dalam menjaga ikatan yang kokoh
antar sesama komponen bangsa yang pada akhirnya akan memperkokoh ketahanan nasional.
Pemuda atau mahasiswa juga selalu berkontribusi secara faktual sebagai bentuk implementasi
semangat bela negara, yang selalu memberikan andil besar menggerakkan heroisme. Hal ini
terbukti dalam perjalanan sejarah Indonesia, mulai tahun 1908, 1928, 1945, 1966, hingga
1998. Sehubungan hal tersebut, cerminan sikap dan pola pikir warga negara termasuk
mahasiswa sangat dipengaruhi bagaimana pemahaman terhadap kebangsaan. Gambaran
dinamika perkembangan lingkungna strategis dunia dewasa ini telah berubah dan sangat
terbuka. Diantaranya termasuk dimensi ancaman dari waktu ke waktu semakin kompleks
sebagai dampak kemajuan pengetahuan manusia. Konsekuensinya adalah setiap bangsa
termasuk Indonesia harus menyesuaikan dalam menganalisa dimensi ancaman yang terjadi.
Secara umum, setiap negara berpotensi menghadapi ancaman militer dan non militer
termasuk ancaman hibrida (hybrid warfare) atau gabungan ancaman militer dan non militer
sebagai dampak dari kemajuan teknologi komukasi dan informasi. Semua ancaman bisa
terjadi terhadap suatu negara dapat dipastikan berpengaruh ketahanan nasional di bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, serta teknologi. Disana
terdapat ongkos sosial (social cost) dan kerugian negara sebagai dampak negatif yang
ditimbulkan. Seharusnya mahasiswa dapat memberikan ketauladanan sebagai pemuda yang
berpendidikan dengan mengedepankan toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan
bermasyarakat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemuda zaman sekarang sangat memiliki potensi besar dalam keutuhan NKRI
konsep kesatuan wilayah negara Republik Indonesia mencakup wilayah dari Sabang sampai
Merauke yang patut dibela & dipertahankan sampai mati oleh seluruh rakyat Indonesia
diwakili oleh TNI.Sebaiknya pemuda zaman sekarang harus mempunyai kesadaran untuk
mampu mengubah dirinya dari obyek pembangunan menjadi subyek pembangunan dan
mampu tampil untuk mendukung ketahanan nasional bangsa ini. Peran pemuda menjadi
sangat penting untuk menumbuhkan nasionalisme dalam rangka membentengi diri dari
berbagai ancaman yang bersifat radikalisme. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa
pemuda adalah sebagai penerus bangsa. Mau dibawa kemana Negara dan bangsa kita
nantinya, semua berada di tangan pemuda bangsa.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/255976375/Peran-Mahasiswa-Dalam-
MempertahankanNKRI-1

http://dmc.kemhan.go.id/post-mahasiswa-berperan-dalam--memperkokoh-
ketahanannasional.html.

Anda mungkin juga menyukai