Anda di halaman 1dari 12

BAB V

TIME VALUE OF MONEY

Keputusan keuangan kerap kali melibatkan situasi di mana seseorang membayar


uang pada suatu titik waktu dan menerima uang dikemudian hari. Jumlah uang yang
dibayar atau diterima pada dua titik waktu yang berlainan tersebut berbeda, dan perbedaan
itu diakui dan diperhitungkan dalam analisis system value of money (nilai waktu dari
uang) atau diskonto arus kas (discounted cash flow, yang disingkat DFC).
Manager keuangan berhadapan dengan nilai waktu dari uang setiap hari.
Pemahaman tentang waktu dari uang ini diperlukan :
1. Oleh manager keuangan dalam mengambil keputusan mereka untuk berinvestasi di
dalam surat berharga (sekuritas) yang berbeda.
2. Oleh mereka yang menangani pinjaman hipotik dan komersial waktu menentukan
jangka waktu pinjam.
3. Oleh analis penganggaran modal waktu memutuskan proyek mana yang harus
diambil perusahaan.

KONSEP NILAI WAKTU UANG


Konsep nilai waktu uang sangat penting untuk dipahami, karena merupakan dasar
untuk :
a. Menghitung harga saham
b. Harga obligasi
c. Memahami metode Net Present Value
d. Melakukan analisis komparatif antara beberapa alternatif
e. Perhitungan bunga atau tingkat keuntungan
f. Perhitungan amortisasi hutang
NILAI MENDATANG (FUTURE VALUE)
Satu rupiah yang kita miliki hari ini lebih bernilai daripada satu rupiah yang akan
diterima tahun berikutnya, karena jika kita memiliki sekarang, kita bisa menanamkannya,
menghasilkan bunga dan satu tahun lagi nilainya sudah lebih dari satu dolar. Proses
beralih dari nilai sekarang ke nilai mendatang disebut kemajemukan (compounding)
dengan kata lain yang dimaksud pemajemukanm adalah proses aritmatik perhitungan
nilai akhir suatu pembayaran atau rangkaian pembayaran apabila bunga majemuk
dipakai.
Nilai mendatang (Future Value) dapat diartikan suatu jumlah dimana akan
dicapai pertumbuhan pembayaran atau serangkaian pembayaran selama satu periode
waktu mendatang apabila dimajemukan dengan suku bunga tertentu. Untuk memperoleh
nilai mendatang (future value), dapat kita gunakan formula sebagai berikut :

𝐅𝐕 = 𝐏𝐕 (𝟏 + 𝐤)𝐧 = 𝐏𝐕 (𝐅𝐕𝐈𝐅𝐤,𝐧 )

Dimana :
FV = Future Value = nilai mendatang
PV = Present Value = nilai sekarang
K = suku bunga
N = jumlah tahun atau jumlah periode

FVIF = faktor bunga nilai mendatang, yakni nilai mendatang dari Rp. 1,- yang tersimpan
dalam rekening selama n periode dengan penghasilan k persen per periode yang sama
dengan (1 + k)n.

Contoh Perhitungan
Yuris saat ini memiliki uang sebesar Rp. 1.000.000,- disimpan di bank selama 5 tahun
dengan tingkat bunga 7% per tahun, maka berapakah uang Yaris 5 tahun mendatang ?
Jawab :
FV = 1 juta (1 + 0,07)5
= 1 juta x 1,4026 = 1.402.600

𝐅𝐕𝐧 = 𝐏𝐕 (𝐅𝐕𝐈𝐅, 𝐤, 𝐧) Tabel A-3

NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE)


Nilai sekarang (present value) adalah nilai sekarang dari suatu pembayaran atau
serangkaian pembayaran pada masa dating yang di diskontoka dengan suku bunga
diskonto yang tepat.
Jadi yang dimaksud dengan pendiskontoan (discounting) adalah proses
pencarian nilai sekarang dari suatu atau serangkaian pembayaran atau arus kas pada masa
datang, kebalikan dari pemajemukan.
Formula untuk menghitung besarnya value adalah sebagai berikut :

𝑭𝑽
𝑷𝑽 = = 𝑭𝑽(𝑷𝑽𝑰𝑭𝒌,𝒏 )
𝟏/(𝟏 + 𝒌)𝒏

Pengembangan Formula
Dimana :
FV = future value = nilai mendatang
PV = present value = nilai sekarang
k = suku bunga
n = jumlah tahun atau jumlah periode

Faktor bunga nilai sekarang = PVIFk, n = present value interest factor adalah nilai
sekarang dari Rp. 1,- yang jatuh tempo n periode masa datang yang di diskontokan dengan
k persen per periode.
Contoh Perhitungan :
Yuangga 6 tahun lagi akan membayar hutang sebesar Rp. 40 juta. Berapakah nilai
sekarang (present value) dari Rp. 40 juta yang akan dibayar oleh Yuangga jika suku
bunganya sebesar 8% ?

Jawab :
𝐹𝑉
𝑃𝑉 =
(1 + 𝑘 )𝑛
𝑅𝑝. 40 𝑗𝑢𝑡𝑎
=
(1 + 0,08)6
= 40 juta / 1.5869 = 25,2064 juta

Pengembangan Formula :

PV = FVn (PVIFk, n)

Contoh :
Perusahaan membayar pokok pinjaman Rp. 10 juta 5 tahun mendatang. Berapa PV dari
pembayaran tersebut ? Jika diasumsikan opportunity cost (tingkat keuntungan) pada
investasi adalah 10% dan suku bunga ini tetap selama 5 tahun mendatang.

Jawab :
𝐹𝑉5 10.000.000
𝑃𝑉 = = = 6.209.200
(1 + 𝑘 )5 (1 + 0,1)5
Jika menggunakan table PVIF
PV = FV5 (PVIF, 10, 5)
= 10.000.000 (0,62092)
= 6.209.200
ANUITAS (ANNUITY)
Yang dimaksud dengan anuitas (annuity) adalah serangkaian pembayaran yang
jumlahnya sama (PMT) selama sejumlah periode tertentu.

Anuitas (Annuity) ada 2 macam


1. Anuitas biasa (ordinary annuity), yakni jika pembayaan (PMT) terjadi pada akhir
setiap periode. Kadang-kadang disebut juga dengan anuitas tertunda (deffered
annuity). Anuitas ini jauh lebih umum di bidang keuangan.
2. anuitas jatuh tempo (annuity due), adalah jika pembayaran (PMT) dilakukan pada
permulaan setiap periode.

Nilai Mendatang dari Anuitas (FVAN)


Untuk menghitung nilai mendatang dari anuitas biasa digunakan formula sebagai
berikut :
𝐹𝑉𝐴𝑛 = 𝑃𝑀𝑇 (1 + 𝑘 )𝑛−1 + 𝑃𝑀𝑇 (1 + 𝑘 )𝑛−2 + ⋯ + 𝑃𝑀𝑇 (1 + 𝑘 )0
𝑛

= 𝑃𝑀𝑇 ∑(1 + 𝑘 )𝑛−1


𝑡=1

(1 + 𝑘 )𝑛−1
= 𝑃𝑀𝑇 [ ]
𝑘
= 𝑃𝑀𝑇 (𝐹𝑉𝐼𝐹𝐴𝑘,𝑛 )

Dimana :
PMT = pembayaran dalam jumlah yang tepat
n = jumlah periode
k = suku bunga
FVIFA = faktor bunga nilai mendatang untuk suatu anuitas yang terdiri dari n
pembayaran periodik dan dimajemukkan dengan k persen
Contoh perhitungan :
1. PT. Makmur harus melakukan pembayaran sebesar Rp. 5.000.000,- selama 6 tahun.
Jika besarnya bunga 12%, berapakah besarnya anuitas mendatang dari pembayaran
yang dilakukan perusahaan ?
Jawab :
FVA = PMT (FVIFAk,n)
= Rp. 5 juta (FVIFA12%, 6)
= Rp. 40, 576
FVIFA dicari dengan formula (bantuan tabel A-4) :

𝑭𝑽𝑨𝒏 = 𝑷𝑴𝑻 (𝑭𝑽𝑰𝑨, 𝒌, 𝒏)

Nilai Sekarang dari Anuitas (PVA)


Untuk menghitung nilai sekarang dari anuitas digunakan formula sebagai berikut :

𝑵 𝒍
𝒕
𝑷𝑽𝑨 = ∑[ ]
𝒍+𝒌
𝑷𝑴𝑻 𝒕=𝟏

= 𝑷𝑴𝑻(𝑷𝑽𝑰𝑭𝑨𝒌,𝒏 )

Dimana :
PMT = pembayaran dalam jumlah tetap (anuitas)
N = jumlah periode
K = suku bunga
PVIFA = faktor bunga nilai sekarang untuk suatu nilai anuitas yang terdiri dari n
pembayaran periodik dan dimajemukkan dengan k persen

Contoh Perhitungan
1. PT. Maju harus melakukan pembayaran sebesar Rp. 7.000.000,- selama 6 tahun. Jika
besarnya bunga 10% berapakah besarnya nilai sekarang dari anuitas pembayaran
yang dilakukan perusahaan ?
Jawab :
PVA = PMT (PVIFA k, n)
= Rp. 7 juta (PVIFA10%, 6)
= Rp. 7 juta x 4,3553
= Rp. 30,4871 juta

𝑷𝑽𝑨 = 𝑷𝑴𝑻 (𝑷𝑽𝑰𝑭𝑨 𝒌,𝒏 ) Tabel A-2

Jika penerimaan / pembayaran terjadi pada awal periode, Annuitasnya disebut Annuity
Due.
Formula Annuity Due :

𝑭𝑽𝑨𝒏 (𝒅𝒖𝒆) = 𝑷𝑴𝑻 (𝑭𝑽𝑰𝑭𝑨 𝒌, 𝒏)(𝟏 + 𝑲) Tabel A-4

Dan

𝑷𝑽𝑨𝒏 (𝒅𝒖𝒆) = 𝑷𝑴𝑻 (𝑷𝑽𝑰𝑭𝑨 𝒌, 𝒏)(𝟏 + 𝑲) Tabel A-2

Contoh :
Perusahaan menerima pembayaran bunga berturut-tururt 3 tahun sebesar Rp. 1 juta.
✓ Opportunity cost perusahaan 20% (dibayar pada akhir tahun)
✓ Opportunity cost perusahaan 15% (dibayar di depan)
Hitunglah :
a. FV pembayaran
b. PV pembayaran
Jawab :
a. FVA3 (due) = 1.000.000 (FVIFA, 20%, 3) (1 + 0,2)
= 1.000.000 (3,64) (1,2)
= 4.368.000

b. PVA (due) = 1.000.000 (PVIFA, 15%, 3) (1 + 0,15)


= 1.000.000 (2,2831) (1,15)
= 2.625.700
PERPETUITY
Adalah annuitas yang berlangsung sampai periode waktu tak terhingga. Dengan demikian
pembayaran (PMT) dari suatu perpetuity tak terhingga jumlahnya.
Formula PV suatu perpetuity :

𝑷𝑴𝑻
𝑷𝑽(𝒑𝒆𝒓𝒑𝒆𝒕𝒖𝒊𝒕𝒚) =
𝑲

Dimana :
PMT = payment / pembayaran
K = suku bunga / tunggal
Catatan :
PMT dan K = periodenya harus sama pertahun / perbulan.

Contoh :
Seorang Prof. Dr. Drs. Ir. Akhmad, MBa., M.Si menerima royalti buku karangannya
Rp. 1 juta / tahun. Diasumsikan penerimaan ini tetap dan berlangsung terus hingga turun
temurun (buku ini karena laku terus sepanjang masa). Berapa PV dari royalti buku ini,
jika opportunity cost sang Profesor 10% dan tidak berubah sepanjang masa ?
Jawab :
Royalti buku bersifat tak terhingga dan jumlahnya tetap (ini merupakan ciri-ciri
perpetuitas)
𝑃𝑀𝑇
𝑃𝑉 =
𝐾
1.000.000
= = 10.000.000
0,1
PEMAJEMUKAN DUA KALI SETAHUN (SETENGAH TAHUNAN) ATAU
YANG LEBIH SERING
Sejauh ini kita mengasumsikan pembayaran dilakukan dan bunga diterima
secara tahunan. Akan tetapi banyak kontrak yang menyebutkan pembayaran bunga yang
lebih sering, contohnya hipotik dan pinjaman kredit kendaraan yang mengharuskan
pembayaran bulanan, dengan kebanyakan obligasi membayar bunga secara setengah
tahun. Demikian juga sebagian besar bank menghitung bunga harian.
Persamaan umum untuk mendapatkan nilai masa depan (Future Value) untuk
sejumlah periode pemajemukan per tahun adalah sebagai berikut :

𝒊𝒏𝒐𝒎𝒎𝒏
𝑭𝑽𝒏 = 𝑷𝑽 {𝟏 + }
𝑴

Dimana :
FVn = Future Value (nilai mendatang)
PV = Present Value (nilai sekarang)
inom = suku bunga yang ditetapkan
m = jumlah periode pemajemukan per tahun
n = jumlah tahun

Contoh Perhitungan :
Saat ini “Yudha” memiliki uang sebesar Rp. 20 juta, ia berniat menyimpan uang tersebut
selama 5 tahun. Besarnya bunga yang ditetapkan oleh bank 20% per tahun. Ternyata
proses pemajemukan di bank tersebut adalah triwulan atau 4 kali dalam setahun. Berapa
nilai mendatang dari uang “Yudha” tersebut ?
Jawab :
𝑖𝑛𝑜𝑚 𝑚𝑛
𝐹𝑉𝑛 = 𝑃𝑉 {1 + }
𝑀
125𝑥4
= 20 𝑗𝑢𝑡𝑎 {1 + }
4
= 20 juta x 1,8061
= 36,122 juta
Periode Compounity / Discounting Tidak Tahunan
Berarti : bisa harian, mingguan, bulanan, tugas tahunan.
• Semakin tingkat periode compounding, maka semakin menguntungkan penabung /
investor, karena bunga segera diterima dan diinvestasikan kembali.
Formula Periode Compounity / Discounting Tidak Tahunan

𝒎.𝒏
𝑭𝑽𝒏 = 𝑷𝑽(𝟏 + 𝑲)𝒏 menjadi 𝑭𝑽𝒏 = 𝑷𝑽 (𝟏 + 𝑲𝒏𝒐𝒎/𝒎)

Dimana :
Knom = suku bunga nominal / tahun
m = berapakah bunga dibayar dalam 1 tahun
n = periode (dalam tahun)
Dengan bantuan tabel
K = Knom/m
N = m.n

Untuk Formula PV :

𝑭𝑽𝒏
𝑷𝑽 =
(𝟏 + 𝑲𝒏𝒐𝒎/𝒎)𝒎.𝒏

Contoh :
Amir menabung 1 juta dengan bunga 10% per tahun dan tidak berubah. Bunga tidak
pernah diambil. Berapa FV dari tabungan amir pada akhir tahun ke-2, jika bunga dibayar
setiap 6 bulan ?
Jawab :
Bunga tabungan = 10% / tahun berarti 6 bulan = 5%
Periode = 2 tahun = 4 periode enam bulan
FV = 1.000.000 (FVIFA, 5%, 4)
= 1.000.000 (1,2155)
= 1.215.500
AMMORTISASI PINJAMAN
Salah satu aplikasi terpenting dari bunga majemuk yang menyangkut pinjaman
adalah secara cicilan. Hal ini mencakup pembelian kendaraan secara kredit, pinjaman
hipotik rumah, pinjaman bisnis, dan obligasi jangka panjang.
Adalah salah satu pinjaman yang diselesaikan dengan pembayaran yang sama
selama periode tertentu.

Skedul Amortisasi
Menunjukkan berapa besar dari setiap pembayaran yang membentuk bunga,
berapa yang digunakan untuk mengurangi pokok, dan saldo yang belum terbayar pada
setiap waktu.
Tabel skedul amortisasi melihatkan secara tepat bagaimana pinjaman akan
dilunasi. Tabel ini menunjukkan pembayaran yang diperlukan pada setiap tanggal
pembayaran dan merinci pembayaran, besarnya bunga dan besarnya pembayaran kembali
pokok pinjaman. Jadi hutang yang teramortisasi (Amortized Loan) adalah hutang dibayar
kembali dalam jumlah yang sama secara periodik dari waktu ke waktu. Jumlah setiap
pembayaran, PMT dicari dengan formula :

𝑷𝑽𝑨 = 𝑷𝑴𝑻 (𝑷𝑽𝑰𝑭𝑨, 𝒌, 𝒏)

maka

𝑷𝑽𝑨
𝑷𝑴𝑻 =
𝑷𝑽𝑰𝑭𝑨, 𝒌, 𝒏

Contoh :
1. Amir menerima uang Rp. 1 juta dari sebuah KPR di bank dan harus membayar bunga
6% per tahun. Bunga dihitung dari saldo hutangnya (hutang yang masih tersisa).
Amir mengangsur pembayaran bunga serta pokok pinjaman Rp. x setiap tahun
selama 3 tahun. Angsuran pertama dilakukan tahun mendatang. Berapa Rp. x nya ?
Jawab :
PVA = 1.000.000
𝑉𝐴
𝑃𝑀𝑇 =
𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴, 6, 3
1.000.000
=
2,6730
= 374,110

Skedul Amortisasinya
Akhir Pokok
Angsuran Bunga So Hutang
Tahun Pinjaman
1 374.110 60.000 314.110 685.890
2 374.110 41.154 332.956 352.934
3 374.110 21.176 352.934 0

CONTOH SOAL DAN PEMECAHANNYA


1. Jika “Maulana” mendepositokan uangnya sebesar Rp. 40 juta dalam rekening
bank yang membayar 15% bunga tahunan. Berapakah uang “Maulana” 6 tahun
kemudian ?
Jawab :
FV = PV (1 + l)n
= PV (FVIV 15%, 6)
= 40 juta (2,3131)
= 92,524 juta

Anda mungkin juga menyukai