PENDAHULUAN
Bencana alam bisa terjadi karena faktor alam itu sendiri maupun karena ulah manusia.
Bencana alam karena faktor alam terjadi murni karena berbagai proses yang terjadi di alam
tanpa sedikitpun manusia terlibat di dalamnya. Kejadiannya merupakan peristiwa yang
mengikuti hukum alam tertentu. Bencana alam karena gejala alam biasanya sulit untuk
diperkirakan dan sulit pula untuk dihindari. Manusia sering tidak berdaya untuk
menghentikannya karena kekuatannya di luar jangkauan kemampuan manusia, berdasarkan
statistik mulai Tahun 2002 sampai Tahun 2010 wilayah Indonesia 83 % adalah wilayah
rawan bencana.
Sebagai contoh, bencana letusan gunung api tidak bisa dihentikan karena manusia
kekuatannya sangat dahsyat dan kemampuan manusia yang terbatas. Manusia hanya
berupaya mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan dengan memantau perkembangannya
dan segera melakukan evakuasi ketika bencana terjadi. Bencana alam merupakan fenomena
alam yang tidak bisa dielakkan oleh siapapun. Bencana banjir dan longsor yang hampir pasti
terjadi pada setiap datangnya musim penghujan. Banjir yang menggenangi rumah masyarakat
dan sektor pertanian sehingga mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta rupiah. Banyak
upaya yang dilakukan oleh pihak pemerintah untuk mengantisipasi bencana banjir, yang
melibatkan berbagai sector terkait, tetapi kejadian banjir tersebut masih terjadi dalam setiap
tahun. Kejadian banjir seperti tersebut di atas lebih diartikan sebagai banjir limpasan
(Discharge Overland Flow) atau di kalangan umum dikenal dengan istilah banjir kiriman,
karena tipe banjir ini berasal dari aliran perbukitan
Datangnya bencana alam tidak dapat diprediksi secara mutlak, bencana alam
merupakan konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami dan aktivitas manusia yang mereduksi
lingkungan serta keberadaan di daerah titik rawan bencana alam.
Padatnya jumlah penduduk, penyempitan daya dukung lahan seperti di daerah aliran
sungai sebagai titik rawan bencana alam memberikan kontribusi terjadinya bencana banjir
1
dan tanah longsor. Sedikitnya 50 % lebih Kawasan Pengairan sekitar Daerah Aliran Sungai
(DAS). Pengetahuan masyarakat tentang bencana seharusnya dapat terwujud dalam
kesadaran tentang kerawanan wilayah yang menjadi tempat tinggal, pemahaman tentang
sebab-sebab dan akibat adanya bencana.Kesadaran dapat terbentuk dari pengalaman.
Bencana alam bukan hanya mendatangkan kerugian harta benda, korban jiwa dan
gangguan psikologis bagi korban bencana tersebut. Namun dapat juga mengakibatkan
kemiskinan yang akan semakin merajalela.Bencana alam tidak bisa dipandang sebelah mata
akan tetapi sebagai hukum Tuhan namun malepetaka yang merusak sendi-sendi kehidupan
manusia dengan berbagai korban materi, psikologis dan jiwa manusia. Dengan akar dasar
sikap, nilai, persepsi, dan tindakan merupakan makna masyarakat menyikapi bencana alam.
Respon masyarakat 4 terhadap lingkungan alam merupakan interaksi masyarakat untuk
melakukan tindakan dalam penanggulangan bencana alam utamanya dalam mencegah
terjadinya bencana alam
2
2) Manfaat Praktis:
a. Bagi Masyarakat Memberikan gambaran kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan
terhadap bencana banjir.
b. Bagi Aparatur Desa Memberikan tambahan informasi kepada aparatur desa tentang
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir sehingga dapat disosialisasikan kepada
warga masyarakat.
3
BAB II
METODE ATAU PROSEDUR KERJA
2. Penebangan Hutan
Banyaknya penebangan hutan secara liar juga menjadi salah satu penyebab banjir. Karena
penebangan hutan yang tidak diikuti dengan penanaman kembali dapat menyebabkan erosi,
sehingga tidak ada penyerapan air pada saat musim hujan.
4
3.Banjir kiriman
Hal ini sering terjadi di daerah dataran rendah. Banjir yang tiba-tiba dating karena pada
dataran tinggi terjadi hujan dan menyebabkan meluapnya aliran sungai yang menuju ke
dataran rendah meluap, sehingga terjadilah banjir pada dataran yang lebih rendah
4.Abrasi
Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut. Gerusan
ini terjadi karena permukaan air laut mengalami peningkatan. Naiknya permukaan air laut ini
disebabkan mencairnya es di daerah kutub akibat pemanasan global
Selain beberapa faktor diatas, ada juga faktor selain yang disebabkan oleh ulah
manusia, yaitu faktor alam.
Faktor alam penyebab terjadinya banjir adalah:
1. Badai
Badai juga dapat menyebabkan banjir melalui beberapa cara, diantaranya melalui ombak
besar yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu badai juga adanya presipitasi yang
dikaitkan dengan peristiwa badai. Mata badai mempunyai tekanan yang sangat rendah, jadi
ketinggian laut dapat naik beberapa meter pada mata guntur.
2. Gempa bumi
Gempa bumi dasar laut maupun letusan pulau gunung berapi yang membentuk kawah (seperti
Thera atau Krakatau) dapat memicu terjadinya gelombang besar yang disebut tsunami yang
menyebabkan banjir pada daerah pesisir pantai
5
(2) Munculnya berbagai kerawanan sosial, dan Menurunnya tingkat kesejahteraan
masyarakat. Sementara pada jangka panjang, gangguan terhadap kondisi sosial-ekonomi
masyarakat yang terjadi akibat banjir dan kenaikan muka air laut diantaranya adalah :
6
5. Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
6. Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program Pengerukan sungai.
7. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
8. Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi
aktivitas di bagian sungai rawan banjir.
7
BAB III
PANDANGAN ATAU SIKAP PENULIS
Menurut data diatas yang telah ditulis pandangan penulis adalah masih banyak orang yang
masih mengabaikan hal sekecil apapun yang bias menyebabkan banjir, karena hingga saat ini
masih banyak yang membuang sampah sembarangan dan lain-lain.
Karena itu kita harus bersikap peduli terhadap lingkungan agar lingkungan atau tempat
tinggal kita terhindar dari banjir, contoh kecil peduli terhadap lingkungan yaitu dengan
bergotong royong membersihkan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
Dan masih banyak juga organisasi-organisasi yang dibuat karena masih melihat maraknya
banjir, karena banjir hamper setiap tahun ada, Organisasi tersebut banyak berkontribusi
karena membantu peanggulangan banjir dengan kesadaran diri.
Karena itu juga pemerintah pusat maupun daerah harus peduli dengan lingkungan
daerahnya karena masih banyak pemimpin daerah yang belum peduli terhadap kerusakan
lingkungan yang bias membuat bencana salah satunya yaitu banjir.
8
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan, karena volume air yang
meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat
akibat hujan besar, luapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai. Banjir hampir
terjadi di setiap musim penghujan tiba. Banjir datang tanpa mengenal tempat dan
siapa yang menghuni tempat tersebut. Banjir bisa disebabkan oleh beberapa Faktor,
seperti banyaknya tumpukan sampah, penebangan hutan, banjir kiriman, abrasi,
selain beberapa faktor tersebut, ada juga faktor selain yang disebabkan oleh ulah
manusia, yaitu faktor alam seperti badai dan gempa bumi. Banjir telah mengakibatkan
banyak kerugian, baik material maupun jiwa. Banyak cara untuk mencegah banjir
datang kembali. Cara-cara untuk mencegah banjir inilah yang harus di sosialisasikan
kepada seluruh masyarakat sebagai lahkah pertama untuk mengubah kebiasaan buruk
masyarakat yang mengakibatkan banjir.
b. Saran
Sebagai masyarakat yang baik kita harus peduli pada lingkungan disekitar kita walau
pada hal kecil sekalipun, seperti membuang sampah harus pada tempatnya. Jika kita
mengabaikan hal-hal seperti itu bencana seperti banjir dapat menghampiri kita.
Membiarkan lingkungan tetap hijau, rajin membersihkan saluran air sebagai bentuk
pencegahan. Peran manusia sangat berdampak dalam membantu alam agar tetap stabil
jadi setiap manusia harus punya kesadaran untuk memperhatikan lingkungan
disekitarnya.