Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 2

Nama : 1. Asrar Oktafiyanur (1987203007)


2. Bella Dwi Retno Radiyanti (1987203001)
3. Junia Puspita (1987203003)
4. Yoenadi Rusman (1987203037)

Masalah Kestabilan Kegiatan Ekonomi

Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan dimana pertumbuhan ekonomi berlangsung


secara terkendali dan berelanjutan. Dan juga stabilitas ekonomi adalah prasyarat dasar untuk
tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan yang tinggi dan
peningkatan kualitas pertumbuhan. Stabilitas perekonomian sangat penting untuk
memberikan kepastian berusaha bagi para pelaku ekonomi. Stabilitas ekonomi makro dicapai
ketika hubungan variabel ekonomi makro yang utama berada dalam keseimbangan, misalnya
antara permintaan domestik dengan keluaran nasional, neraca pembayaran, penerimaan dan
pengeluaran fiskal, serta tabungan dan investasi. Hubungan tersebut tidak selalu harus dalam
keseimbangan yang sangat tepat. Ketidakseimbangan fiskal dan neraca pembayaran misalnya
tetap sejalan dengan stabilitas ekonomi asalkan dapat dibiayai secara berkesinambungan.

Masalah-masalah yang ditimbulkan dari ketidakstabilan ekonomi, seperti :


- Rendahnya pertumbuhan ekonomi
- Tingginya tingkat pengangguran
- Tingginya tingkat inflasi
Tingginya tingkat inflasi seringkali disebabkan oleh krisis global, kesalahan
manajemen, kurangnya produksi, dan perubahan sistem ekonomi.

 Faktor - faktor terjadinya ketidakstabilan kegiatan ekonomi


1. Inflasi
Saat harga naik dengan sangat cepat, para pengusaha dan juga konsumen akan
menjadi sangat tidak yakin dengan harga dimasa yang akan dating, harga dan
profitabilitas, ketidakpastian ini cenderung membuat kemauan mereka untuk
berinvestasi menjadi berkurang. Saat inflasi terjadi sangat tinggi dan nilai inflasi lebih
tinggi dibanding nilai suku bunga bank, nilai sesungguhnya dari uang akan menrun
menyebabkan nilai simpanan menjadi merosot turun.
Beberapa dampak dari kenaikan harga adalah :
- Redistribusi pendapatan
- Jatuhnya pendapatan nyata
- Nilai suku bunga bank yang menjadi negatif
- Nilai pinjaman
- Risiko terjadinya inflasi gaji
- Daya saing bisnis
- Ketidakpastian bisnis

2. Keterbatasan alat pemuas kebutuhan ekonomi


Alat pemuas kebutuhan adalah segala sesuatu yang bersifat umum yang dapat
memuaskan kebutuhan manusia baik berupa barang maupun jasa.
- Alat pemuas kebutuhan berupa barang adalah alat pemuas kebutuhan yang
berwujud, dapat dilihat dan di raba oleh indera kita. Contohnya adalah rumah,
peralatan sekolah, baju, septu, kendaraan dan lain-lain.
- Alat pemuas kebutuhan berupa jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak
berwujud (abstrak), tetapi dapat dirasakan manfaatnya sebagai alat pemuas
kebutuhan. Contohnya adalah jasa dokter, jasa pengacara, jasa apoteker, jasa supir
taksi, jasa pengajar dan lain-lain.
Beberapa alasan penyebab keterbatasan alat pemuas kebutuhan antara lain disebabkan
oleh :
- Kebutuhan manusia yang terus meningkat dan sikap manusia yang cenderung
konsumtif
- Sumber daya alam yang baru belum ditemukan dan belum ada bahan
penggantinya
- Kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam masih sangat kurang dan
terbatas

3. Melonjaknya angka pengangguran


Efek dari mengingkatnya angka penganguran tidak hanya mempengaruhi
individu tetapi juga mempengaruhi ke hal yang lebih luas seperti ekonomi suatu
negara. Akibat yang ditumbulkan mulai dari kehilangan gaji, melemahnya
kemampuan kerja, serta menurunnya angka pembelian karena tidak adanya
pendapatan. Semakin lama perioe seseorang menganggur, semakin besar
kemungkinannya mereka tidak lagi mau mencari pekerjaan baru.
- Kehilangan pendapatan
- Efek kepada ekonomi

4. Pendapatan masyarakat yang rendah


Pendapatan masyarakat adalah alat yang berfungsi sebagai pemenuhan
kebutuhan, jika pendapatan masyarakat tidak pernah mengalami peningkatan maka
otomatis kemakmuran akan sulit dicapai dan jika pendapatan masyarakat rendah ini
juga akan berakibat pada daya beli masyarakat itu sendiri. Penurunan daya beli ini
akan berakibat pada menurunnya angka permintaan pasar yang apabila terus menerus
terjadi maka akan menyebabkan produsen bangkrut.

5. Meningkatnya angka impor


Angka impor yang terlalu tinggi menyebabkan barang produksi dalam negeri
akan kalah bersaing jika di bandingkan dengan barang produksi luar negeri. Jika
angka impor terus menerus meningkat maka akan berimbas dengan melemahnya daya
produktivitas dalam negeri sendiri dan pada akhrinya justru akan berdampak dengan
kegiatan ekonomi di dalam negeri.

Kesimpulan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa akibat dari ketidakstabilan kegiatan ekonomi,
maka akan terjadi rendahnya taraf kemakmuran masyarakat dan akhirnya suatu negara akan
mengalami ketidakstabilan/krisis ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai