Anda di halaman 1dari 18

“MAKALAH ENZIM”

Dosen Pembimbing :
Musthari, S.Si, M.Biomed
Liza Mutia SKM, M.Biomed

Nama: Rizki Syafitri


NIM : (P07534019094)
1-B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb. Alhamdulillah Puji syukur


kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan atas limpahan
rahmat dan berkahnya yang diberikan kepada kami, sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ENZIM”.
Makalah ini merupakan tugas dari mata
kuliah Biokimia. Terimakasih kami sampaikan kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah
ini baik yang terlibat secara langsung maupun yang tidak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna karena keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca
sangat kami harapkan agar terciptanya makalah yang lebih baik
lagi.

Medan, 03 Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2
2.1 Sejarah Enzim .................................................................................. 2

2.2 Pengertian Enzim.............................................................................. 3


2.3 Fungsi Spesifik, Nomenklatur Dan Penggolongan Enzim................ 5
2.4 Sifat-sifat Enzim ............................................................................... 4
2.5 Struktur dan fungsi dari Enzim......................................................... 7
2.6 Mekanisme Kerja Dari Enzim........................................................... 8
2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim.................................. 9
2.8 Peranan Enzim dalam proses metabolism........................................ 11
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 13
3.2 Saran.................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Beberapa jenis molekul dapat mempengaruhi aktivitas enzim. Aktivitas
dari enzim dapat dipengaruhi oleh beberapa jenis molekul, salah satunya adalah
inhibitor. Inhibitor merupakan suatu senyawa yang dapat menghambat atau
menurunkan laju reaksi yang dikatalisis oleh enzim. Inhibitor irreversibel atau
tidak dapat balik, dimana setelah inhibitor mengikat enzim, inhibitor tidak dapat
dipisahkan dari sisi aktif enzim.
Keadaan ini menyebabkan enzim tidak dapat mengikat substrat atau
inhibitor merusak beberapa komponen (gugus fungsi) pada sisi katalitik molekul
enzim. Sedangakan nhibitor reversibel atau dapat balik, bekerja dengan mengikat
sisi aktif enzim melalui reaksi reversibel dan inhibitor ini dapat dipisahkan atau
dilepaskan kembali dari ikatannya. Inhibitor dapat balik terdiri dari tiga jenis,
yaitu inhibitor yang bekerja secara kompetitif, non-kompetitif, dan un-kompetitif.
         Sehingga dilakukan percobaan pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzim
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzim.
Dimana dalam percobaan pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzim ini,
digunakan inhibitor kompetitif yaitu malonat. Dalam hal ini malonat yang
menginhibisi reaksi yang dikatalisis oleh enzim suksinat dehidrogenase.

1.2 Rumusan Masalah


1.     Bagaimanakah sejarah dari enzim ?
2.     Apakah pengertian dari enzim ?
3.     Apa saja sifat-sifat dari enzim ?
4.     Bagaimanakah fungsi spesifik, nomenklatur dan penggolongan enzim ?
5.     Bagaimanakah struktur dan fungsi dari enzim ?
6.     Bagaimanakah mekanisme kerja dari enzim ?
7.     Apakah faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim ?
8. Bagaimanakah peranan Enzim dalam metabolism?

1
1.3  Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelaaran yang dapat diambil dari makalah ini adalah,
kita dapat mengetahui :
1.     Sejarah dari enzim
2.     Pengertian dari enzim
3.     Sifat-sifat dari enzim
4.     Fungsi spesifik, nomenklatur dan penggolongan enzim
5.     Struktur dan fungsi dari enzim
6.     Mekanisme kerja dari enzim
7.     Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
8. Peranan enzim dalam metabolisme

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Enzim


Pada tahun 1878, ahli fisiologi Jerman Wilhelm Kühne (1837–1900)
pertama kali menggunakan istilah "enzyme", yang berasal dari bahasa
Yunani yang berarti "dalam bahan pengembang" (ragi), untuk menjelaskan proses
ini. Kata "enzyme" kemudian digunakan untuk merujuk pada zat mati
seperti pepsin, dan kata  ferment digunakan untuk merujuk pada aktivitas kimiawi
yang dihasilkan oleh organisme hidup. Pada tahun 1897, Eduard
Buchner memulai kajiannya mengenai kemampuan ekstrak ragi untuk
memfermentasi gula walaupun ia tidak terdapat pada sel ragi yang hidup.
Pada sederet eksperimen di Universitas Berlin, ia menemukan bahwa gula
difermentasi bahkan apabila sel ragi tidak terdapat pada campuran. Ia menamai
enzim yang memfermentasi sukrosa sebagai "zymase" (zimase). Pada tahun 1907,
ia menerima penghargaan nobel dalam bidang kimia atas riset biokimia dan
penemuan fermentasi tanpa sel yang dilakukannya. Mengikuti praktek Buchner,
enzim biasanya dinamai sesuai dengan reaksi yang dikatalisasi oleh enzim
tersebut. Umumnya, untuk mendapatkan nama sebuah enzim, akhiran -

2
ase ditambahkan pada nama substrat enzim tersebut (contohnya: laktase,
merupakan enzim yang mengurai laktosa) ataupun pada jenis reaksi yang
dikatalisasi (contoh: DNA polimerase yang menghasilkan polimer DNA).
Penemuan bahwa enzim dapat bekerja diluar sel hidup mendorong
penelitian pada sifat-sifat biokimia enzim tersebut. Banyak peneliti awal
menemukan bahwa aktivitas enzim diasosiasikan dengan protein, namun beberapa
ilmuwan seperti Richard Willstätter berargumen bahwa proten hanyalah bertindak
sebagai pembawa enzim dan protein sendiri tidak dapat melakukan katalisis.
Namun, pada tahun 1926, James B. Sumner berhasil mengkristalisasienzim
urease dan menunjukkan bahwa ia merupakan protein murni. Kesimpulannya
adalah bahwa protein murni dapat berupa enzim dan hal ini secara tuntas
dibuktikan oleh Northrop dan Stanley yang meneliti enzim pencernaan pepsin
(1930), tripsin, dan kimotripsin. Ketiga ilmuwan ini meraih penghargaan Nobel
tahun 1946 pada bidang kimia.
Penemuan bahwa enzim dapat dikristalisasi pada akhirnya mengijinkan
struktur enzim ditentukan melalui kristalografi sinar-X. Metode ini pertama kali
diterapkan pada lisozim, enzim yang ditemukan pada air mata, air ludah, dan telur
putih, yang mencerna lapisan pelindung beberapa bakteri. Struktur enzim ini
dipecahkan oleh sekelompok ilmuwan yang diketuai oleh David Chilton
Phillips dan dipublikasikan pada tahun 1965. Struktur lisozim dalam resolusi
tinggi ini menandai dimulainya bidang biologi struktural dan usaha untuk
memahami bagaimana enzim bekerja pada tingkat atom.

2.2 Pengertian Enzim


Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di
dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan
dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa
habis bereaksi  dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan
protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut
sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul
yang berbeda, disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada

3
suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan
enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan
metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
Enzim ialah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi dan ikut beraksi
didalamnya sedang pada saat akhir proses enzim akan melepaskan diri seolah –
olah tidak ikut bereaksi dalam proses tersebut. Enzim merupakan reaksi atau
proses kimia yang berlangsung dengan baik dalam tubuh makhluk hidup karena
adanya katalis yang mampu mempercepat reaksi. Koenzim mudah dipisahkan
dengan proses dialisis.
Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana
yang akan dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan
reaksi dapat berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang
beracun. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah
bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim
yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari
bahan anorganik).

2.3 Sifat-Sifat Enzim


Enzim memiliki sifat-sifat berikut:
1.     Enzim adalah Protein.
Sebagai protein enzim memiliki sifat seperti protein, yaitu sangat
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, seperti suhu, pH, konsentrasi substrat). Jika
lingkungannya tidak sesuai, maka enzim akan rusak atau tidak dapat bekerja
dengan baik.
2.     Bekerja secara khusus/spesifik.
Setiap enzim memiliki sisi aktif yang sesuai hanya dengan satu jenis substrat,
artinya setiap enzim hanya dapat bekerja pada satu substrat yang cocok dengan
sisi aktifnya.
3.     Berfungsi sebagai katalis.

4
Meningkatkan kecepatan reaksi kimia tanpa merubah produk yang diharapkan
tanpa ikut bereaksi dengan substratnya, dengan demikian energi yang dibutuhkan
untuk menguraikan suatu substrat menjadi lebih sedikit.
4.     Diperlukan dalam jumlah sedikit.
Reaksi enzimatis dalam metabolisme hanya membutuhkan sedikit sekali enzim
untuk setiap kali reaksi.
5.     Bekerja bolak-balik
Enzim tidak mempengaruhi arah reaksi, sehingga dapat bekerja dua arah
(bolak-balik). Artinya enzim dapat menguraikan substrat menjadi senyawa
sederhana, dan sebaliknya enzim juga dapat menyusun senyawa-senyawa menjadi
senyawa tertentu.

2.4 Fungsi Spesifik, Nomenklatur dan Penggolongan Enzim


a.      Fungsi Enzim
Yaitu sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun
di luar sel makhluk hidup. Enzim ini berfungsi sebagai katalis yang sangan efisien
dan mempunyai derajat yang tinggi.
b.     Tata nama dan Kekhasan Enzim
Setiap enzim disesuaikan dengan nama substratnya dengan menambahkan
“ase” dibelakangnya. Kekhasan enzim asam amino sebagai substrat dapat
mengalami reaksi berbagai enzim.
c.      Penggolongan Enzim
a)     Penggolongan enzim berdasarkan tempat bekerjanya :
         Endoenzim ataau enzim intraseluler, yaitu enzim yang bekerjanya di dalam sel.
Umumnya merupakan enzim yang digunakan untuk proses sintesis di dalamsel
dan untuk pembentukan energi (ATP) yang berguna untuk proses kehidupan
sel,misal dalam proses respirasi.
         Eksoenzim, disebut juga enzim ekstraseluler, yaitu enzim yang bekerjanya di luar
sel. Umumnya berfungsi untuk “mencernakan” substrat secara hidrolisis, untuk
dijadikan molekul yang lebih sederhana dengan BM lebih rendah sehingga dapat

5
masuk melewati membran sel. Energi yang dibebaskan pada reaksi pemecahan
substrat di luar sel tidak digunakan dalam proses kehidupan sel.
b)     Penggolongan enzim berdasarkan daya katalisis
       Oksidoreduktase, Enzim ini mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi, yang
merupakan pemindahan elektron, hidrogen atau oksigen. Sebagai contoh adalah
enzim elektron transfer oksidase dan hidrogen peroksidase (katalase). Ada
beberapa macam enzim electron transfer oksidase, yaitu enzim oksidase,
oksigenase, hidroksilase dan dehidrogenase.
       Transferase, enzim ini berperan mengkatalisis pemindahan gugusan molekul dari
suatu molekul ke molekul yang lain.           

c)     Hidrolase
Enzim ini mengkatalisis reaksi-reaksi hidrolisis, dengan contoh enzim
adalah:
       Karboksilesterase adalah hidrolase yang menghidrolisis gugusan ester karboksil.
       Lipase adalah hidrolase yang menghidrolisis lemak (ester lipida).
       Peptidase adalah hidrolase yang menghidrolisis protein dan polipeptida.
d)     Liase
Enzim ini berfungsi untuk mengkatalisis pengambilan atau penambahan
gugusan dari suatu molekul tanpa melalui proses hidrolisis, sebagai contoh
adalah:
       L malat hidroliase (fumarase) yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi pengambilan
air dari malat sehingga dihasilkan fumarat.
       Dekarboksiliase (dekarboksilase) yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi
pengambilan gugus karboksil.
e)     Isomerase
Isomerase meliputi enzim-enzim yang mengkatalisis reaksi isomerisasi,
yaitu:
       Rasemase, merubah l-alanin D-alanin
       Epimerase, merubah D-ribulosa-5-fosfat  D-xylulosa-5-fosfat

6
       Cis-trans isomerase, merubah transmetinal cisrentolal
       Intramolekul ketol isomerase, merubah D-gliseraldehid-3-fosfat dihidroksi aseton
fosfat
       Intramolekul transferase atau mutase, merubah metilmalonil-CoA suksinil-CoA

2.5 Struktur dan Fungsi dari Enzim


A.    Struktur Enzim
Enzim seperti yang telah kita tahu merupakan protein (dengan sedikit
pengecualian). Setiap enzim mempunyai konformasi yang sangat tepat dan
berlainan sebagai hasil dari beberapa tingkatan struktur struktur protein. Oleh
karena itu, struktur enzim memiliki kesamaan dengan macam struktur protein.
Terdapat 4 macam struktur enzim yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan
struktur kuartener. 
1.     Struktur primer adalah rangkaian asam amino pada rantai polipeptida yang
menyusun enzim
2.     Struktur sekunder terbentuk dari ikatan kimia yang lemah seperti pada ikatan
hidrogen yang terbentuk di antara atom atom di sepanjang tulang punggung
(backbone) rantai polipeptida. Struktur sekunder enzim merupakan interaksi lokal
yang menghasilkan pola tiga dimensi berulang. Contoh struktur enzim sekunder
adalah alfa heliks dan lembaran berlipat-beta.
3.     Struktur tersier melibatkan interaksi jarah jauh di antara rantai sisi asam amino.
Struktur enzim tersier membentuk globular protein yang sangat akurat.
4.     Struktur kuartener enzim berhubungan dengan interaksi antara dua atau lebih
subunit polipeptida yang berbeda pada sebuah protein fungsional
Dalam mempelajari struktur enzim, dikenal adanya situs aktif (active site).
Pengertian situs aktif adalah daerah terbatas di enzim tempat substrat atau banyak
substrat berikatan dan tempat reaksi enzimatik berlangsung. Suatu situs aktif
enzim dapat berupa suatu kantung atau galur di dalam molekul enzim.

B.    Fungsi Enzim                                                                      

7
Enzim memiliki fungsi mendasar yaitu menurunkan energi aktivasi
sehingga reaksi dapat berlangsung dalam suhu atau kondisi normal. Dengan kata
lain enzim berfungsi sebagai unsur katalitik atau sebagai katalisator dalam suatu
reaksi. Dalam melaksanakan katalisis ada empat langkah yang dibutuhkan enzim
yaitu:
1.     Substrat berikatan dengan enzim. Substrat atau banyak substrat berikatan pada
situs aktif (active site) untuk membentuk kompleks substrat-ezim.
2.     Terinduksi hingga pas (induced fit). Enzim yang berikata ndengan substrat
menginduksi perubahan bentuk enzim sehingga substrat lebih pas pada tempat
yang lebih sempit di bagian situs aktif (induced fit). Induced fit dapat
didefinisikan sebagai perubahan enzim yang reversibel.
3.     Katalisis. Saat terjadinya katalisis dalam reaksi, substrat atau banyak substrat
berubah dengan cara yang spesifik, contoh dengan modifikasi kimiawi,
pembelahan (cleavage) atau penggabungan substrat yang berlipat ganda. Pada
langkah katalisis ini, terdapat dua macam jenis yaitu turnover number atau
pergantian jumlah dan bidirectional atau dua arah. Pergantian jumlah yaitu
katalisis terjadi sangat cepat sehingga satu molekul enzim dapat mengubah lebih
dari 1000 molekul substrat per detik. Sedangkan dua arah yaitu enzim yang sama
mengatalisis reaksi tertentu dalam dua arah ke depan atau sebaliknya.
4.     Langkah terakhir:Produk dilepaskan. Terjadinya pelepasan produk reaksi dari
situs aktif, dan enzim tetap dalam bentuk aslinya. Enzim selanjutnya dapat
meninggalkan situs aktif dan digunakan kembali dengan substrat yang baru

2.6 Mekanisme Kerja dari Enzim


Enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi dengan menurunkan energi
aktivasi. Energi aktivasi adalah jumlah energi yang diperlukan untuk
berlangsungnya suatu reaksi. Beberapa teori berikut menjelaskan tentang cara
kerja enzim:
a.      Lock And Key Theory (Teori Gembok Dan Kunci)
Teory ini dikemukakan oleh  Fischer(1898). Menurutnya enzim
diumpamakan sebagai gembok, sedangkan substrat diumpamakan sebagai kunci.

8
Substrat dapat beriakatan dengan enzim jika enzim memiliki sisi aktif sebagai
tempat melekat substrat. Hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi
aktivasi dan hubungan tersebut membentuk ikatan yang lemah. perhatikan skema
berikut:
b.     Induced Fit Theory(Teory Ketepatan Induksi)
Teori ini dikemukakan oleh Daniel Koshland. Menurutnya, sisi aktif enzim
bersifat fleksible. Akibatnya, sisi aktif enzim dapat berubah bentuk menyesuaikan
bentuk substrat. Teori ini sesuai dengan kerja enzim yang sesungguhnya.
Perhatikan skema berikut:

2.7 Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim


Enzim dalam melakukan aktivitas dan fungsi enzim, terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhinya. Secara garis besar terdapat 3 faktor utama yang
mempengaruhi aktivitas enzim yaitu substansi nonprotein, kondisi lingkungan
optimal dan inhibitor. Berikut penjelasan tentang faktor yang mempengaruhi
aktivitas enzim.
1.     Substansi protein dalam enzim
Dalam banyak reaksi yang menggunakan enzim, diperlukan adanya
substansi nonprotein untuk melakukan aktivitas enzim yang seharusnya. Substansi
nonprotein ini memulai reaksi melalui ikatan molekul enzim dengan cara yang
spesifik. Secara khusus terdapat 5 bagian enzim yaitu (1) koenzim yang
merupakan subtansi organik seperti vitamin, koenzim A, heme, dan biotin) (2)
kofaktor yaitu substansi anorganik seperti atom logam seng, besi, tembaga. (3)
Kelompok prostetik yaitu tempat kofaktor enzim dapat berikatan dengan efektif
yang merupakan bagian protein enzim. (4) Holoenzim adalah bagian protein dan
nonprotein enzim yang hadir bersamaan. (5) apoenzim merupakan bagian protein
enzim.

2.     Kondisi Lingkungan Optimal


Setiap enzim memiliki kondisi lingkungan yang optimal yang akan
mengoptimalkan konformasi enzim yang aktif. Hingga saat ini diketahui dua poin

9
yang dibutuhkan dalam kondisi lingkungan optimal yaitu pengaturan suhu dan
pengaturan pH. Suhu memiliki dua pengaruh utama yaitu pengaruh terhadap
reaksi serta terjadinya denaturasi. Pengaruh terhadap reaksi yaitu untuk enzim
pada umumnya semakin adanya peningkatan pada suhu maka akan terjadi
peningkatan kecepatan reaksi, molekul bergerak lebih cepat dikarenakan kenaikan
suhu sehingga akan banyak berinteraksi. Penurunan suhu tentunya akan berakibat
sebaliknya. Ketika suhu mencapai serta melampaui batas tertentu, maka akan
terjadi denaturasi. Definisi denaturasi adalah perubahan permanen yang
menginaktivasi enzim.
Saat terjadi denaturasi, ikatan kimia terputus dan enzim kehilangan bentuk
spesifiknya. pH atau ukuran kadar ion OH atau H pada lingkungan. Apabila pH
lingkungan terlalu asam atau basa dapat menyebabkan denaturasi enzim.
Umumnya, pH optimun enzim adalah dalam pH netral (pH 7). Hal menarik dari
enzim pencernaan adalah bekerja optimum pada pH 2.
3.     Inhibitor
Pengertian inhibitor adalah molekul yang berikatan secara selektif pada
enzim dan menghambat aktivitas enzim. Enzim dapat berikatan dengan inhibitor
secara reversibel ataupun ireversibel. Ada dua macam inhibitor yaitu inhibitor
kompetitif dan inhibitor nonkompetitif.
Inhibitor kompetitif memiliki bentuk seperti substrat normal dan bersaing
dengan substrat normal tersebut untuk berikatan dengan situs aktif enzim. Oleh
karena itu, pengikatan inhibitor memblokade situs aktif terhadap substrat. Apabila
inhibitor bersifat reversibel dapat diatasi dengan menambahkan konsentrasi
substrat.
Inhibitor kompetitif mengikat bagian enzim yang lain selain situs aktif
(active site). Pengikatan inhibitor ini dapat mengubah bentuk situs aktif enzim
sehingga tidak dapat mengikat substrat.

2.8 Peranan Enzim dalam proses Metabolisme.

ENZIM YANG BERPERAN DALAM PROSES METABOLISME

10
Reaksi kimia akan berjalan lebih cepat dengan adanya asupan energi dari
luar (umumnya pemanasan), maka reaksi kimia yang terjadi pada di dalam tubuh
manusia harus diikuti dengan pemberian panas dari luar. Metabolisme merupakan
sekumpulan reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup untuk menjaga
kelangsungan hidup. Reaksi-reaksi ini meliputi sintesis molekul besar menjadi
molekul yang lebih kecil (anabolisme) dan penyusunan molekul besar dari
molekul yang lebih kecil (katabolisme). Enzim berperan dalam menurunkan
energi aktivasi menjadi lebih rendah dari yang semestinya dicapai dengan
pemberian panas dari luar. Kerja enzim dengan cara menurunkan energi aktivasi
sama sekali tidak mengubah ΔG reaksi (selisih antara energi bebas produk dan
reaktan). Selain itu, enzim menimbulkan pengaruh yang besar pada kecepatan
reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Reaksi-reaksi yang berlangsung
selama beberapa minggu atau bulan di bawah kondisi laboratorium normal dapat
terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah pengaruh enzim di dalam tubuh.
a). Enzim- enzim yang terlibat alam proses metabolisme sebagai berikut:
 1. Enzim katalase.
Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan hidrogen peroksida menjadi air
dan oksigen. Katalase 2H2O2 → 2H2O + O2
2. Enzim oksidase.
Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu substrat
yang pada saat bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O.
3. Enzim hidrase.
Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa
menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase,
akonitase.
4. Enzim dehidrogenase.
Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang
lain.
5. Enzim transphosforilase.
Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke
molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.

11
6. Enzim karboksilase.
Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara bolak-balik.
Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase
piruvat.
7. Enzim desmolase.
Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau penggabungan
ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi
gliseraldehida dan dehidroksiaseton.

8. Enzim peroksida.
Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan
oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.

BAB III
PENUTUP

12
3.1 Kesimpulan
Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di
dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan
dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa
habis bereaksi  dalam suatu reaksi kimia.
Secara umum enzim berfungsi sebagai katalis dan memiliki peranan
penting dalam reaksi metabolisme, yaitu sebagai biokatalisator dan modulator.
Untuk dapat bekerja pada suatu zat atau substrat harus ada hubungan atau kontak
antara enzim dengan substrat (kompleks enzim-substrat).
Enzim digolongkan menurut tipe reaksi yang diikutinya dan mekanisme
reaksi, sedangkan masing-masing enzim diberi nama menurut substratnya,
misalnya urease, arginase dan lain-lain. Adapun beberapa faktor yang
mempengaruhi kerja enzim, yaitu konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, suhu,
pH, produk/hasil reaksi, aktivator, dan inhibitor.

3.2       SARAN
Makalah ini membahas tentang Enzim dan Peran Enzim dalam
Metabolisme yang merupakan salah satu materi dari mata kuliah Biokimia, di
harapkan setelah membaca makalah ini mahasiswa dapat memahami tentang
Enzim dan peranan enzim dalam metabolisme dalam mata kuliah biokimia.

DAFTAR PUSTAKA
http://kuantannet.blogspot.com/2016/12/makalah-enzim.html

13
http://novelindarau.blogspot.com/2016/11/makalah-biokimia-peran-enzim-
dalam.html

14

Anda mungkin juga menyukai