Daphnia mempunyai jantung dibagian anterodorsal dengan struktur globular kecil yang
kecepatan denyut jantungnya dipengaruhi oleh suhu. Sehingga suhu tubuh yang semakin
tinggi akan mengakibatkan molekul-molekul memiliki energi kinetik yang semakin tinggi,
oleh karena energi kinetik semakin besar dan kemungkinan terjadi tumbukan antara molekul
yang satu dengan yang lain semakin besar, hal ini akan berakibat pada proses meningkatnya
frekuensi denyut jantung. Selain itu kenaikan suhu juga berpengaruh pada metabolisme
Daphnia sp. Yakni semakin tinggi suhu maka metabolisme akan seakin meningkat, sehingga
dapat meningkatkan detak jantung.
Mekanisme reproduksi Daphnia adalah dengan cara parthenogenesis. Daphnia jantan
lebih kecil ukurannya dibandingkan yang betina. Pada individu jantan terdapat organ
tambahan pada bagian abdominal untuk memeluk betina dari belakang dan membuka
carapacae betina, kemudian spermateka masuk dan membuahi sel telur. Telur yang telah
dibuahi kemudian akan dilindungi lapisan yang bernama ephipium untuk mencegah dari
ancaman lingkungan sampai kondisi ideal untuk menetas.
T1 : 58 58+60+57 X4 269,33
R= Q10 = { }
15 T2 : 60 3 233,33
T3 : 57 = 233, 33 10
25−15
=1,15
T1 : 65 65+67+70 X4 277,33
R= Q10 = { }
25u T2 : 67 3 269,33
T3 : 70 = 269, 33 10
35−25
=1,02
T1 : 68 68+70+70 X4 0
R= Q10 = { }
35 T2 : 70 3 277,33
T3 : 70 = 277, 33 10
0−35
=0