Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

Daphnia sp. Merupakan zooplankton yang


memiliki ukuran tubuh relative kecil yang
berkisar antara 0,1 – 3 mm. Hewan satu ini
memiliki kandungann gizi yang baik seperti air
sebanyak 89,48%, protein 53,04%, lemak
13,87%, karbohidrat 29,10%, dan kadar abu
3,99% dengan energi sebesar 5,37 kkal/g bobot
kering. Daphnia sp. termasuk dalam golongan
udang-udangan renik yang hidup di air tawar
khususnya kolam atau danau, serta dapat hidup
di daerah tropis dan subtropis. Lapisan bagian
tubuh luarnya mengalami molting atau ecdisis
sebanyak 17 kali. Tubuhnya transparan dan
tidak berwarna, apabila air sebagai tempat
hidupnya teraerasi dengan baik. Mulut
Gambar.Daphnia sp, jantung terletak di Daphnia sp. terdiri dari satu labrum, satu
bagian dorsal pasang mandibula, satu buah labium. Daphnia
mengambil makanan dengan cara menyaring ”
filter feeding ”, dengan melalui gerakan kaki yang menghasilkan arus air dan memudahkan
dalam pengambilan makanan. Ciri khas organisme tersebut adalah bentuknya gepeng ke
samping (memampat ke samping) dan beruas- ruas.
Pembagian segmen tubuh Daphnia hampir tidak terlihat. Kepala menyatu, dengan
bentuk membungkuk ke arah tubuh bagian bawah terlihat dengan jelas melalui lekukan yang
jelas. Pada beberapa spesies sebagian besar anggota tubuh tertutup oleh carapace, dengan
enam pasang kaki semu yang berada pada rongga perut. Bagian tubuh yang paling terlihat
adalah mata, antenna dan sepasang seta. Pada beberapa jenis Daphnia, bagian carapace nya
tembus cahaya dan tampak dengan jelas melalui mikroskop bagian dalam tubuhnya.
Menurut Waterman (1960) mengemukakan bahwa hewan kecil memiliki frekuensi
denyut jantung yang lebih cepat dari pada hewan dewasa, baik itu pada suhu atau temperatur
panas, sedang, dingin, maupun alkoholik. Hal ini disebabkan adanya kecepatan metabolik
yang dimiliki hewan kecil tersebut. Menurut Pennak (1853) mekanisme kerja jantung
Daphnia sp. berbanding langsung dengan kebutuhan oksigen per unit berat badannya pada
hewan-hewan dewasa. Daphnia sp. sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pada suhu 18
- 24°C. Selang suhu ini merupakan selang suhu optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan
Daphnia sp. Diluar selang tersebut, Daphnia sp. akan cenderung dorman. Daphnia sp.
membutuhkan pH sedikit alkalin yaitu antara 6,7 sampai 9,2. Seperti halnya makhluk akuatik
lainnya, pH tinggi dan kandungan amonia yang tinggi dapat bersifat mematikan bagi Daphnia
sp. Organisme ini dikenal oleh masyarakat pada umumnya disebut sebagai kutu air, namun
sebenarnya organisme ini termasuk dalam zooplankton.
Menurut Pennak, klasifikasi Daphia sp. adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Branchiopoda
Ordo : Cladocera
Family : Daphnidae
Genus : Daphnia
Spesies : Dhapnia sp
Daphnia merupakan udang-udangan yang telah berada pada kehidupan badan perairan
yang secara periodik mengalami kekeringan. Oleh karena itu, dalam perkembangbiakannya
(seperti halnya Artemia) dapat dihasilkan telur berupa kista maupun anak yang "dilahirkan".
Daur Hidup Daphnia adalah sebagai berikut :
 Telur yang dihasilkan di tampung di dalam kantong telur yang berada di atas
punggung. Telur berupa kista ini dapat bertahan sedemikian rupa terhadap
kekeringan dan dapat tertiup angin kemana-mana, sehingga tidak mengherankan
kalau tiba-tiba dalam genangan air disekitar rumah kita ditemukan Daphnia.
Dalam keadaan normal, dimana kualitas air sesuai dengan jumlah pakan cukup
terdia Daphnia akan manghasilkan keturunannya tanpa kawin
(aseksual/parternogenesis). Dalam kondisi demikian hampir semua Daphnia yang
ada adalah betina. Telur yang tidak dibuahi ini berkembang sedemikian rupa
dalam kantung telur di tubuh induk, kemudian berubah menjadi larva. Seekor
Daphnia betina bisa menghasilkan larva setiap 2 atau 3 hari sekali.
 Anak, Pertambahan ukuran terjadi sesaat telur menetas dalam ruang pengeraman.
Setelah dua kali instar pertama anak daphnia mirip daphnia dewasa dilepas diruang
pengeraman. Jumlah instar hanya 2-5 kali, tetapi tingkat pertumbuhan tertinggi
terjadi pada stadium anak.
 Remaja. Instar tunggal antara instar anak terakhir dan instar dewasa pertama. Pada
periode ini telur pertama mencapai perkembangan penuh didalam ovarium. Setelah
daphnia ganti kulit pada akhir instar remaja menjadi instar dewasa pertama.
 Dewasa, Priode waktu 4 hari, dengan umur yang dapat di capai 12 hari, setiap 1-2
hari beranak sebanyak 29 ekor. Jadi selama hidup cuma bisa beranak 7 kali,
jumlah keturunan yang dihasilkan 200 ekor daphnia sp. . Dalam waktu 60 hari
seekor betina bisa menghasilkan 13 milyar keturunan, yang semuanya betina.
Pada akhir instar daphnia sp. Dewasa terdapat peristiwa berurutan yang berlangsung
cepat biasanya terjadi dalam beberapa menit – jam, yaitu:
 Lepasnya / keluarnaya anak dari ruang pengeraman,
 Ganti kulit ( molting ),
 Pertambahan ukuran,
 Lepasnya sekelompok telur baru keruang pengeraman

Daphnia mempunyai jantung dibagian anterodorsal dengan struktur globular kecil yang
kecepatan denyut jantungnya dipengaruhi oleh suhu. Sehingga suhu tubuh yang semakin
tinggi akan mengakibatkan molekul-molekul memiliki energi kinetik yang semakin tinggi,
oleh karena energi kinetik semakin besar dan kemungkinan terjadi tumbukan antara molekul
yang satu dengan yang lain semakin besar, hal ini akan berakibat pada proses meningkatnya
frekuensi denyut jantung. Selain itu kenaikan suhu juga berpengaruh pada metabolisme
Daphnia sp. Yakni semakin tinggi suhu maka metabolisme akan seakin meningkat, sehingga
dapat meningkatkan detak jantung.
            Mekanisme reproduksi Daphnia adalah dengan cara parthenogenesis. Daphnia jantan
lebih kecil ukurannya dibandingkan yang betina. Pada individu jantan terdapat organ
tambahan pada bagian abdominal untuk memeluk betina dari belakang dan membuka
carapacae betina, kemudian spermateka masuk dan membuahi sel telur. Telur yang telah
dibuahi kemudian akan dilindungi lapisan yang bernama ephipium untuk mencegah dari
ancaman lingkungan sampai kondisi ideal untuk menetas.

Tabel hasil pengamatan


Suhu Jumlah denyut jantung Rata – rata denyut jantung Q10
(˚C) (per 15 detik) (per menit)
T1 : 48 48+50+ 46 X 4 233,33
R= Q10 = { }
5 T2 : 50 3 192
T3 : 46 = 192 10
15−5
= 1,21

T1 : 58 58+60+57 X4 269,33
R= Q10 = { }
15 T2 : 60 3 233,33
T3 : 57 = 233, 33 10
25−15
=1,15

T1 : 65 65+67+70 X4 277,33
R= Q10 = { }
25u T2 : 67 3 269,33
T3 : 70 = 269, 33 10
35−25
=1,02

T1 : 68 68+70+70 X4 0
R= Q10 = { }
35 T2 : 70 3 277,33
T3 : 70 = 277, 33 10
0−35
=0

(a) grafik suhu terhadap denyut jantung Daphnia (per menit)


(b) grafik suhu terhadap Koefisien Aktivitas (Q 10)

Anda mungkin juga menyukai