SKRIPSI
RUDI HERLIYANTO
SIP152070
PEMBIMBING:
FAKULTAS SYARIAH
1440 H / 2019 M
2
3
4
5
MOTTO
؞
؞ا َِّن ا هللَ ََل يُغَ ِيّ ُر َما بِقَ ْى ٍم َحتَّى يُغَ ِيّ ُر ْو ا َما ِبا َ ْنفُ ِس ِه ْم
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. Ar
Ra‟d(13): 11) 1
1
Al-Quran Indonesia Surah. Ar Ra‟d (13):11
6
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim...
diriku mulai duduk di bangku perkuliahan yang tercinta ini. Sujud syukur ku
persembahkan karya ini teruntuk kepada kedua orang tua ku dan keluaga tercinta
yang tanpa mereka saya bukan siapa-siapa di dunia ini, yakni Ayah Sukardi dan
Alm. Ibu Sunarti yang teramat sangat aku sayangi, yang selama ini tak pernah
lelah dalam memberi dukungan dan semangat pada diri ku, serta doa yang tak
pernah bosan dipanjatkan meminta kepada Allah SWT. yang mengiringi dalam
kepada mereka yang senantiasa selalu mencintai dan menyayangiku yang termulia
Yuliyanti, yang selalu membantu dan memberi motivasi dari awal perjalanan
Dan juga teramat untuk perempuan yang sepesial selain Alm. Ibu dan
Saudari-saudariku, seseorang yang sangat aku sayang dan cintai Dea Roza
hingga sampai pada tahap ini yang selalu memberi suport dan dukungan kepada
diriku, tanpa sosok dia mungkin diriku tidak bisa sampai seperti dengan saat ini.
Alhamdulillahirabil‟alamin...
7
ABSTRAK
KATA PENGATAR
SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga dapat
penulis haturkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad Saw yang senantiasa
kajian pemerintahan baik dalam teori maupun praktek dengan kondisi yang terjadi
Dalam penulisan sekripsi ini penulis akui tidak sedikit hambatan dan
tantangan yang penulis harus lalui, namun berkat kegigihan, kerja keras, serta
diiringi doa dan tentunya bantuan maupun dukungan dari semua pihak hingga
penulisan sekripsi ini penulis berharap semoga dapat bermanfaat khususnya bagi
diri penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca serta semoga dapat memberikan
Selanjutnya hal yang pantas penulis sampaikan adalah ucapan terima kasih
sekripsi ini, terutama sekali kepada Bapak dan Ibu Dosen Pembimbing serta
seluruh Bapak/Ibu Dosen, Pegawai dan Staf si lingkungan Fakltas Syari‟ah UIN
STS Jambi yang telah membimbing, mengajar dan berbagai ilmu pengetahuan
9
semoga amal baik yang akan dibalas pahala oleh Allah SWT.
STS Jambi;
Umum, Perencanaan dan Keuangan dan Ibu Dr. Yuliatin, S.Ag., M.HI
Kerjasama;
4. Ibu Mustiah RH, S.Ag., M.Sy dan Ibu Try Endah Karya Lestiani, S.Ip.,
5. Bapak Dr. Dedek Kusnadi, M.Si., MM dan Ibu Siti Marlina, S.Ag,.
ini;
Penulis menyadari bahwa sekripsi ini sangat sederhana dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karna itu keritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan
dikemudian hari. Dan akhirnya semoga sekripsi ini dapat menambah wawasan
pengetahuan dan berguna bagi kita semua serta mendapat Ridho dari Allah SWT,
Amin.
Rudi Herliyanto
SIP.152070
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PENGGESAHAN ............................................................................................ iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
E. Kerangka Teori....................................................................................... 8
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 59
B. Saran-saran ............................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
13
DAFTAR SINGKATAN
RS : Rumah Sakit
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
skala nasional bisa kita lihat pada pemilihan umum pada tahum 2014 yang sudah
demokrasi di Indonesia, mulai dari segi anggaran yang harus dikeluarkan, masalah
Dalam sistem pemilihan umum di Indonesia yang baru, ada beberapa jenis
yaitu keinginan untuk memiliki pemimpin lokal yang disepekati oleh rakyat
ditingkat lokal. Hal baru ini tentunya tidak ditemukan oleh masyarakat masa orde
baru sebelumnya jadi sekarang ini, kepala daerah tidak lagi ditentukan dan
diangkat oleh pemerintahan pusat bahkan tidak dipilih oleh anggota DPRD setiap
menyeluruh.
3
Asri Harahap, H Abdul, „‟Manajemen dan Resolusi Konflik Pilkada‟‟, (Jakarta: Sinar
Jaya, 2005), hlm. 97
17
dibanyak pihak. Hal ini dipicu oleh munculnya berbagai konflik yang cukup besar
dalam pemilihan kepala daerah secara langsung bisa dideteksi sejak awal.
4
Ibid, hlm. 101
5
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, tentang Perubahan ke dua atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubenur, Bupati, dam Walikota Menjadi Undang-Undang, Pasal
6
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005, tentang Tata Cara Pemilihan, Pengesahan,
Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah, Pasal
18
Konflik adalah salah satu masalah yang selalu kita temui dalam kehidupan
kita sehari-hari namun acap kali konflik selalu dihubungkan dengan kekerasan
seperti halnya kerusuhan, kudeta, terorisme, dan lain sebagainya. Mengapa seperti
itu, karena dalam konflik selalu diawali dengan perbedaan pendapat, persaingan
dan pertentangan antar individu atau kelompok yang saling memperebutkan suatu
sasaran yang sama-sama dikejar oleh kedua belah pihak tersebut, namun hanya
ada salah satu pihak yang memungkinkan untuk mencapai tujuan tersebut.
tahun 2017, terjadi beberapa hal penting yang menjadi kendala dalam pelaksanaan
Tebo tahun 2017. Beberapa hal tersebut kemudian menjadi sebuah permasalahan
Sebab, dari pilkada dua priode keblakang juga berakhir di Mahkamah Konstitusi
dan juga masing-masing pihak sejak awal tahapan penyelenggaraan Pilkada saling
7
HAW. Widjaja, “Penyelengaraan Otonomi di Indonesia”, cet. ke-1 (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Perseda, 2008), hlm. 115
8
Observasi Awal di Kabupaten Tebo pada tanggal 12 Febuari 2017
19
kajian yang sangat menarik. Pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Tebo tahun 2017, salah satu fenomena paling menarik
di Kabupaten Tebo yang muncul dari hal antara lain, banyak masyarakat yang
merasa berhak untuk menjadi pemilih, tapi kenyataanya tidak terdaftar di DPT,
hal ini menimbulkan ketidak puasan dan menjadi diterimanya konflik. Kemudian
Fenomena yang sering muncul adalah pihak yang kalah, yang selalu mengangkat
isu penggelembungan suara, banyak warga yang tidak terdaftar dan persoalan
pendataan pemilih lainnya sebagai sumber utama kekalahan. Massa yang merasa
tidak mendapat hak pilih biasanya memprotes dan dimanfaatkan oleh pasangan
yang kalah.9
suara Pilkada di aula kantor Bupati pada tanggal 22 Febuari 2017, massa
pendukung salah satu pasangan calon Bupati Tebo berunjuk rasa di depan kantor
Bupati Tebo. Massa menuding KPU Tebo tidak profesional sehingga sekitar 80
ribu pendukung salah satu calon tidak bisa memilih karena tidak masuk ke dalam
dengan komisioner KPU Tebo, namun tidak menemukan titik temu. Tak lama
9
Ibid.
20
melempari polisi dengan batu. pendemo juga menabrakkan mobil ke arah polisi.10
Dan pada Pilkada Kabupaten Tebo pasangan calon nomor urut 1 Hamdi-
Pilkada di Kabupaten Tebo tahun 2017 masih menimbulkan konflik dalam proses
B. Rumusan Masalah
10
https://www.liputan6.com/pilkada/read/2865921/pleno-hasil-pilkada-tebo-diwarnai-
anarki, di akses pada tanggal 21 September 2018
11
https://www.liputan6.com/pilkada/read/2868361/hasil-pilkada-tebo-resmi-digugat-ke-
mk, di akses pada tanggal 21 September 2018
21
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu melebar dan keluar dari jalur judul
Tebo tahun 2017, studi di kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tebo.
maka dalam penelitian ini diharapkan menjelaskan beberapa tujuan dan kegunaan
penelitian, yaitu:
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
1) Bagi penulis, sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu
E. Kerangka Teori
teori yang merupakan sebuah pijakan bagi penulis dalam penelitian ilmiah agar
dapat mengamati, meneliti dan menelaah gejala serta peristiwa yang akan
1. Konflik
dengan tujuan mereka. Interaksi sosial sendiri dimulai ketika dua orang
bertemu (tatap muka), saling menegur (kontak suara), dan berjabat tangan
(kontak fisik). Lebih lanjut, interasi sosial menurut Karp dan Yoels
ketika keduanya menginginkan suatu kebutuhan yang sama dan ketika adanya
hambatan dari kedua pihak. Istilah konflik dalam ilmu politik seringkali
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling
12
Soekanto, Soerjono , 2006. Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada), hal 55
13
Soenarto ,2003. Kilas Balik dan Masa Depan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan.
Pidato Pengukuhan Guru Besar. UNY, Yogyakarta Hal 17
24
ahli sangatlah bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut
antara individu dan atau kelompok untuk tujuan yang sama. Mengalahkan
14
Hamzah Ahmad, Kamus Bahasa Indonesia (Surabaya:Fajar Mulia,1996), hal.208
15
A . Rusdiana, Manajemen Koflik, cet: ke-1 (Jakarta: Pustaka Setia, 2014), hal: 21
16
Ibid, hal. 23.
17
A . Rusdiana. “ Manajemen Koflik‟‟, cet: ke-1 (Jakarta: Pustaka Setia, 2014), hlm. 34
25
melibatkan benda-benda fisik belum terjadi. Bila konflik hanya terbatas pada
tindakan kekerasan secara fisik, maka seharusnya tidak ada istilah seperti
conflict of interest, conflicting ideas, dan lain sebagainya yang lebih banyak
perselisihan, perbedaan, dan persaingan yang dilakukan dua atau lebih orang
2. Tipe-Tipe Konflik
a. Konflik dalam arena politik, konflik ini muncul tidak hanya didasarkan pada
kepentingan kekuasaan dan ekonomi, tetapi banyak faktor lain dibalik itu
semua, diantaranya factor ideologi. Demikian pula konflik ini tidak hanya
keagamaan.
18
Ibid, hlm. 36
19
Wirawan, Konflik dan manajement Konflik, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010) hlm.
103
26
b. Konflik dalam gagasan dan cita-cita, konflik ini terjadi karena setiap
dunia, baik yang berkaitan dengan doktrin agama, nilai budaya, filsafat,
konflik positif dan konflik negatif. Konflik positif adalah konflik yang tidak
contoh konflik posisitf. Sebaliknya, konflik negatif ialah konflik yang dapat
negatif dalam kaitanya dengan masyarakat, dapat dibagi menjadi dua yakni
yang diatur dalam konstitusi dan masyarakat yang belum mapan yakni
20
Ibid, hlm. 104
21
A . Rusdiana. “ Manajemen Koflik‟‟, cet: ke-1 (Jakarta: Pustaka Setia, 2014), hlm. 37
27
3. Penyebab Konflik
belakang yang ada. Pertama, adanya latar belakang sosial politik, ekonomi dan
sosial budaya yang berbeda dan memiliki pengaruh yang sangat kuat. Kedua,
dengan yang lain. Ketiga, adanya sikap tidak simpatik terhadap suatu pihak,
sistem dan mekanisme yang ada dalam organisasi. Keempat, adanya rasa tidak
puas terhadap lingkungan organisasi, sikap frustasi, rasa tidak senang, dan lain-
lain, sementara tidak dapat berbuat apa-apa dan apabila harus meningggalkan
kelompok, berarti harus menanggung resiko yang tidak kecil. Kelima, adanya
dorongan rasa harga diri yang berlebih-lebihan dan berakibat pada keinginan
itu terjadi, begitu juga dengan konflik. Konflik muncul sebagai akibat adanya
22
Hidayat, Imam, 2009, Teori-teori Politik, (Malang: Setara Press). Hal 76
28
belah pihak atau lebih yang ingin mengambil keputusan bersama dan
a. Adanya latar belakang sosial politik, ekonomi dan sosial budaya yang
rasa tidak senang, dan lain-lain, sementara tidak dapat berbuat apa-apa
23
Asri Harahap dan H Abdul, „‟Manajemen dan Resolusi Konflik Pilkada‟‟, (Jakarta:
Sinar Jaya, 2005), hlm. 94
30
kontroversi atau isu-isu yang muncul dalam berbagai kegiatan dan peistiwa
4. Tahapan Konflik
Situasi konflik akan selalu berubah dari waktu kewaktu apabila konflik
menyebutkan ada beberapa alat bantu untuk menganalisis situasi konflik, salah
satunya adalah penahapan konflik. Konflik berubah setiap saat, melalui tahap
adalah:
sasaran diantara dua pihak atau lebih, sehingga timbul konflik. Konflik
tersembunyi dari pandangan umum, meskipun salah satu pihak atau lebih
24
Ibid, hal. 97
31
b. Konfrontasi: pada saat ini konflik menjadi semakin terbuka. Jika hanya satu
terjadi paling hebat. Dalam konflik skala besar, ini merupakan periode
perantara. Suatu pihak yang mempunyai otoritas atau pihak ketiga yang
pertikaian.
mengarah lebih normal diantara kedua pihak. Namun jika isu-isu dan
tidak diatasi dengan baik, tahap ini sering kembali lagi menjadi situasi
prakonflik.25
5. Resolusi Konflik
25
Wirawan, Konflik dan manajement Konflik, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010) hlm.
112
32
a. Kedua pihak harus mengakui kenyataan dan situasi konflik yang terjadi
c. Kedua belah pihak menyepakati aturan main (rules of the game) yang
mereka.26
26
Asri Harahap, H Abdul, „‟Manajemen dan Resolusi Konflik Pilkada‟‟, (Jakarta: Sinar
Jaya, 2005), hlm. 122.
33
berkonflik.
dan atas nama para pihak sehingga keputusan akhir merupakan proses
mediasi merupakan salah satu bentuk negosiasi antara para pihak yang
yang diambil atau yang dicapai oleh mediasi merupakan putusan yang
disepakati bersama oleh para pihak yang dapat berbentuk nilai-nilai atau
konflik adalah suatu cara antara pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan
pihak yang berkonflik untuk memecahkan masalah mereka oleh mereka sendiri
27
A . Rusdiana, „‟Manajemen Koflik‟‟, cet: ke-1 (Jakarta: Pustaka Setia, 2014), hlm. 57
35
atau dengan melibatkan pihak ketiga yang bijak, netral dan adil untuk
pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, mulai dari Pasal 65 hingga
Pasal 118, kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasangan
bebas, rahasia, jujur, dan adil yang diajukan oleh partai politik atau gabungan
partai politik.28
kepala daerah, dibentuk panitia pengwas pemilihan kepala daerah dan wakil
Pada akhirnya bangsa ini berhasil keluar dari kemelut politik, debat
Tahun 2015 dan yang saat ini telah diubah menjadi Undang-undang Republik
28
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
29
HAW Widjaja, Penyelengaraan Otonomi di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Perseda, 2008), hal. 121
36
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Walikota disahkan.
Pengawas TPS
Gubernur, pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta pasangan
pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta pasangan Calon
30
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan ke dua atas Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubenur, Bupati, dam Walikota Menjadi Undang-
Undang, Pasal 5 Ayat 2
37
Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati dan Calon Wakil
pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta pasangan Calon
d. Pelaksanaan Kampanye
kepala daerah secara lansung dimulai pada tahun 2005, yang diseleggarakan di
226 daerah, yang meliputi 11 Provinsi, 180 kabupaten dan 35 kota. Pilkada
adalah cara untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah di Indonesia
31
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan ke dua atas Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubenur, Bupati, dam Walikota Menjadi Undang-
Undang, Pasal 5 Ayat 3
32
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
38
Sehingga lahir pemimpin daerah yang sesuai dengan harapan dan aspirasi
wakil daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan
praktik bernegara masa kini (modern) karna menjadi sarana utama bagi rakyat
untuk menetukan siapa-siapa saja yang harus menjalankan dan di sisi lain
mengawasi pemerintah negara. Karena itu, fungsi utama bagi rakyat adalah
33
HAW Widjaja, Penyelengaraan Otonomi di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Perseda, 2008), hal. 78
39
pemimpin yang hanya popular dan diterima secara luas, namun tidak
pemimpin dapat diukur dari dua instrument yakni; tingkat pendidikan dan
orang yang dapat diterima secara umum sehingga tidak hanya mendapat
dukungan secara horizontal, tetapi juga vertikal dari elite politik yang ada
transparan sesuai dengan nilai-nilai politik lokal yang tumbuh dan berkembang
F. Tinjaunan Pustaka
yang terkait dengan penelitian ini pada focus atau tema yang diteliti. Adapun
terdahulu yang berkaitan dengan judul penelitian ini, pembahasan ataupun studi
34
http://rismaniswatyunm.blogspot.com/2012/10/implementasi-kebijakan-pencalonan-
pada.html, di akses pada tanggal 25 Maret 2018.
40
yang membahas tentang penelitian yang akan diteliti. Beberapa penelitian yang
1. Jurnal skripsi yang ditulis oleh Bibit Wahyudi Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau tahun 2012 yang
analisis penyebab konflik dalam pemilihan umum kepala daerah dan cara
dari penelitian tersebut adalah konflik yang terjadi didalam Pemilukda Kota
konflik karena dilatar belakangi oleh peraturan yang masih jauh dari
sistem borong partai politik yang terjadi pada Pengusungan calon Walikota
2. Skripsi yang ditulis oleh Andi Nurmadina Jurusan Ilmu Politik dan Ilmu
pada tahun 2012 yang berjudul tentng “Resolusi Konflik Pada Pemilukada
35
Bibit Wahyudi, Sekripsi: “Dinamika Konflik Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kota
Pekanbaru Tahun 2010” (Riau: Universitas Riau, 2012).
41
menjalankan tugas dan wewenang sebagai tim yang menverifikasi data calon
3. Skripsi yang ditulis oleh Muhammad Sofyan, Jurusan Fakultas Ilmu Sosial,
tahun 2014 yang berjudul “Peran Badan Pengawas Pemilu Provinsi DKI
yang terjadi ini dilatar belakangi oleh beberapa faktor diantaranya adalah
36
Andi Nurmadina, Sekripsi: “Resolusi Konflik Pada Pemilukada Tahun 2010 di
Kabupaten Gowa” (Makasar: Univeristas Hasanuddin, 2012)
42
kebijakkan tersebut banyak yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang termuat
yang akan penulis teliti. Namun dari segi fokus yang dilakukan dalam penelitian
Kabupaten Gowa dan pada penelitian yang ketiga penelitian berfokus pada peran
penelitian yang akan penulis teliti lebih berfokus mengenai konflik dalam
37
Muhammad Sofyan Skripsi: Peran Badan Pengawas Pemilu Provinsi DKI Jakarta
dalam Penanganan Pelangaraan Pidana Kampaye Calon Legeslatif Pada Pemilu Tahun 2014
(Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.2014)
43
BAB II
METODE PENELITIAN
masalah manusia.38 Penelitian ini merupakan sebuah karya ilmiah, maka dalam
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Peneitian
dan keterbatasan waktu, tenaga, fikiran mora, dan materil dari peneiti, maka
B. Pendekatan Penelitian
38
Sugiyono, „‟Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D‟‟, (Bandung: Alfabeta,
2015), hlm. 145. hal. 121
39
Sukardi, „‟Metode Penelitian Pendidikan‟‟, (Yogyakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm.
163.
44
komparasi maupun untuk mengetahui hubungan atas satu variabel kepada variabel
lain.
variabel yang hendak diukur. Pernyataan ini dapat bersifat ositif dan negative.40
1. Jenis Data
adalah:
a) Data primer
data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang
hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda).
waktu yang relatif lama serta biaya yang dikeluarkan relatif cukup besar.
tanpa ada perantaraan, dan data primer di sini adalah data yang penulis
temuan di lapangan.41
data seperti, jenis konflik yang terjadi setelah pilkada dan resolusi atau
b) Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil bukan dari sumber aslinya
atau bukan dari sumber pertama, adapun penulis maksud adalah referensi
pendukung dari judul karya ilmiah yang akan diteliti dan turut mendukung
dalam penulisan skripsi, dan diambil dari sumber kedua, ketiga, dan lain-
lain.
41
Syuti Una, „‟Pedoman Penulisan Skripsi”, (Edisi Revisi), (Jambi: Syari‟ah Press,
2014), hlm. 178.
46
secara tidak langsung yang berupa buku, catatn kaki, bukti yang telah ada,
atau arsip baik yang dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain cara
sekunder adalah jika sumber data terjadi kesalahan, kadaluarsa atau sudah
Selanjutnya data yang bisa diperoleh dari Kantor KPUD Kabupaten Tebo,
2. Sumber Data
penulis dengan cara literatur, dan wawancara dari beberapa sampel yang telah
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
47
1. Observasi
independent.42
2. Wawancara
42
Sugiyono, „‟Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D‟‟, (Bandung: Alfabeta,
2015), hlm. 145.
48
wawancara tidak terstruktur agar lebih leluasa dalam penelitian, dan adapun
yang terjadi dan apa yang menjadi benih konflik dalam pilkada tersebut.
3. Dokumentasi
tempat penelitian yang meliputi arsip, buku-buku, foto-foto atau data yang
dalam data, sehingga dapat dikembangkan dan dievaluasi. Analisis data adalah
proses mencari dan menyususun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
Analisis adalah proses mencari dan menyususn secara sistematis data yang
penunjang sehingga dapat dipahami dan dapat diinformasikan kepada orang lain.45
43
Ibid, hlm. 147.
44
Mukhtar, „‟Bimbingan Skripsi, Tesis, dan Artikel,( Jambi: Sulthan Thaha Pers, 2007).,
hlm. 117.
45
Sugiyono, „‟Metode Penelitian Pendidika, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
R&D”, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 203.
49
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini akan penulis analisis dengan
metode induktif yaitu analisis dengan cara memperoleh dari pengumpulan data,
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi data
Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau
laporan yang terperinci, dalam hal ini reduksi data dapat diartikan sebagai
dari data lapangan, reduksi secara dilakukan terus menerus selama proses
penelitian langsung.
3. Penyajian Data
F. Sistematika Penulisan
46
Prasstowo Andi, “Meode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif rencana Penelitian‟‟,
(Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2012), hlm. 136.
50
BAB I: Bab ini membahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari sub-
sub bab sebagai berikut: Latar belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah,
BAB II: Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang terdiri dari
pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, teknik penggumpulan data, dan
BAB III: Bab ini membahas mengenai gambaran umum atau lokasi
penelitian yang terdiri dari sub bab sebagai berikut: gambaran umum Kabupaten
yang terdiri dari sub-sub antara lain: bagaimana konflik dalam penyelenggaraan
Kabupaten Tebo ahun 2017, dan solusi konflik pilkada di Kabupaten Tebo.
BAB V: Bab ini membahas menggenai penutup yang terdiri dari sub bab
G. Jadwal penelitian
maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel jadwal
Tabel I
Jadwal Penelitian
Tahun 2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
1 x
judul
Pembuatan
2 x
proposal
Perbaikan
3 proposal dan x
seminar
Surat izin
4 X
riset
Penggumpula
5
n data x X
Pengolahan
6 data dan X x
analisis data
Pembuatan
7 X x
laporan
Bimbingan
8
dan perbaikan x
Agenda dan
9
ujian skripsi
Perbaikan dan
10
penjilidan
52
BAB III
Indonesia yang berasal dari hasil pemekaran Kabupaten Bungo Tebo, pada
Presiden Republik Indonesia pada waktu itu Bapak BJ. Habibie mengesakan
dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Indonesia Nomor 3969
Tahun 1999, maka pada tanggal 12 Oktober resmi berdirinya Kabupaten Tebo.48
pejabat Bupati Tebo pertama kali diangkat oleh Menteri Dalam Negeri atas nama
47
Profil Kabupaten Tebo, di Kabupaten Tebo Dokumentasi Catatan Lapangan, pada
tanggal 12 April 2019
48
Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sorolangun,
Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran
Negara Indonesia Nomor 3969 Republik Indonesia Nomor 182), Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3903 Tahun 1999
53
1. Kondisi Geografis
dipengaruhi oleh iklim tropis dan wilayah Kabupaten Tebo berada pada
49
Profil Kabupaten Tebo, di Kabupaten Tebo Dokumentasi Catatan Lapangan, pada
tanggal 12 April 2019
50
Ibid
54
Kabupaten Tebo, yaitu 1,268 km2. Sementara Kecamatan Rimbo Ilir adalah
Tabel II
Luas Jumlah
No Kecamatan
Km2 % Desa
51
http:// tebokab.bps.go.id/, Data BPS Kabupaten Tebo, di akses pada tanggal 21 April
2019
52
Ibid
53
Ibid
55
Selain sungai Batang Hari terdapat enam sungai besar lain yang
Sumay, Muara Tabir, VII Koto, Tebo Tengah dan Rimbo Ulu.54
2. Kondisi Demografis
a. Kepadatan Penduduk
penduduk Kabupaten Tebo tahun 2016 terdiri dari 176.800 laki-laki dan
54
Ibid
56
masih tinggi tetapi angka kematian beberapa tahun terakhir rendah. Lebih
b. Pendidikan
55
Ibid.
56
Ibid.
57
tingkat buta huruf rendah. Pada tahun 2017, AMH Kabupaten Tebo
sebesar 97,81 persen. Artinya ada 2,19 persen penduduk umur 15 tahun
bersekolah tepat waktu. APM tahun 2017 untuk semua jenjang pen-
didikan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. APM tingkat SD tahun 2017
57
Ibid.
58
yaitu 98,52 persen. Artinya dari 100 orang penduduk usia 7-12 tahun, 98
semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Pada tahun 2017,
c. Kesehatan
(AHH) menunjukkan rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi
yang baru lahir pada suatu tahun tertentu. AHH penduduk Tebo tahun
2017 adalah 69,67 tahun. Artinya secara rata-rata seorang bayi yang lahir
di Tebo pada tahun 2014 akan hidup hingga usia mendekati 70 tahun.
58
Ibid.
59
Ibid.
59
Tabel III
RS 2
PUSKESMAS 19
40
Pustu
309
Posyandu
9
Klinik/Balai Kesehatan
Dokter Umum 26
Keperawatan 141
Kebidanan 201
Kefarmasian 21
Lainya 25
RS Pemerintahan 10,68
RS Swasta 2,44
Praktik Dokter/Bidan 51,03
Klinik/Praktik Dokter Bersama 2,14
Puskesmas/Pustu 25,77
UKBM 1,25
Penggobatan Tradisional/Alternatif 5,87
Lainya 0,55
Angka Harapan Hidup
Jambi 70,76
Tebo 69,67
B
60
Ibid.
60
pembantu selama tahun 2017 menjadi pilihan tempat berobat oleh 25,77
tahun yang pernah melahirkan dalam 2 tahun terakhir dari tahun 2017,
a. Visi
Republik Indonesia.
61
Ibid.
61
b. Misi
Pemilihan Umum.
Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil,
demokratis.62
2. Peran
62
Data Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tebo, pada tanggal 21Maret 2019
62
Pemilih
sebagai berikut:
Pemilihan Umum.
tambahan huruf:
tersebut juga ditambahkan, bahwa selain tugas dan kewenanggan KPU sebagai
63
Ibid,
64
Ibid,
3. Struktur Organisasi
Sekertaris KPU
Sudarno, SH.
NIP.19620403 199403 1 006
Plt. Kasubbag Program dan Kasubbag Teknis Pemilu dan Kasubbag Hukum Kasubag Keuangan, Umum dan
Data Humas Logistik
BAB IV
Pemilihan Kepala daerah dan wakil kepala daerah yang sering disebut
dengan pilkada, baik dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur maupun
bebas, rahasia, dan otonom, sebagaimana rakyat memilih presiden dan wakil
lalu. Banyak kejadian yang telah dilewati dalam penyelenggaraan pesta demokrsi
Febuari 2017, terjadi aksi demontrasi pada saat pelaksanaan rapat pleno
kantor Bupati. Akibatnya rapat pleno perhitunggan suara yang dilakukan oleh
65
Asri Harahap, H Abdul, „‟Manajemen dan Resolusi Konflik Pilkada‟‟, (Jakarta: Sinar
Jaya, 2005), hlm 112
67
didepan kantor Bupati oleh massa pendukung salah satu pasangan calon Bupati
berunjuk rasa di depan Rumah Dinas Bupati Tebo, massa menuding KPU
Kabupaten Tebo tidak netral sehingga sekitar kurang lebih 80 ribu pendukung
salah satu calon tidak bisa memilih karena tidak masuk ke dalam daftar pemilih
tetap (DPT).
Tebo, namun tidak menemukan kesepakatan. Tidak selang waktu lama setelah
pertemuan diakhiri, kericuhan yang dilakukan oleh para pedemo pun terjadi.
Massa mulai berbuat anarkis mereka melempari polisi dengan batu dan juga
66
Wawancara dengan Sudarno, selaku Sekertaris KPU Kabupaten Tebo, Pada tanggal 05
April 2019
67
https://www.liputan6.com/pilkada/read/2865921/pleno-hasil-pilkada-tebo-diwarnai-
anarki, di akses pada tanggal 26 Maret 2019
68
“Pada saat terjadinya unjuk rasa sempat terjadi kericuan massa sempat
berbuat anarkis dengan melempari petugas yang menggamankan aksi
unujk rasa tersebut para pendemo juga memblokir jalan lintas tebo yang
tepat didepan rumah Dinas Bupati sehingga terjadi kemacetan”68
Dalam unjuk rasa ini massa juga memblokir Jalan Lintas Tebo-Jambi
dan juga para pendemo membakar ban di tengah-tengah jalan. Aksi tersebut
membuat kendaraan dari arah Bungo-Tebo menuju Kota Jambi dan sebaliknya
tidak bisa lewat dan menggalami kemacetan sepanjang kurang lebih 10 km.
Akibat dari unjuk rasa tersebut salah satu anggota kepolisian Porles Kabupaten
Tebo dan dua pelaku unjuk rasa mengalami luka-luka dan juga
panjang, sehingga sangat menguras tenaga dan pikiran, belum lagi bia ya yang
Tahun 2004 yang pada intinya menyatakan bahwa sengketa hasil penghitungan
suara dapat diajukan oleh pasanggan calon kepada pengadilan tinggi untuk
68
Wawancara dengan Aleka Saputra, Staf Pelaksana Tim Teknis KPU Kabupaten Tebo,
Pada tanggal 05 April 2019
69
didalam proses penyelenggaraan Pilkada terdapat atau terjadi sesuatu hal yang
merugikan salah satu pasang calon tersebut. Pengaduan dan gugatan itu
merupakan hak penuh pasangan calon yang tengah bersaing dalam proses
penyelenggaraan Pilkada.69
Pada Pilkada Kabupaten Tebo hasil perhitungan suara oleh KPU Tebo
resmi digugat oleh salah satu pasangan calon. Paslon nomor urut 01 Hamdi-
suara KPU Kabupaten Tebo dibatalkan. Dan gugatan tersebut terkait dugaan
Harmain, mulai dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dianggap bermasalah,
69
Observasi dilapangan pada tanggal 21 Maret 2019
70
Wawancara dengan Bapak Aleka Saputra, Staf Pelaksana Tim Teknis KPU Kabupaten
Tebo pada tanggal tanggal 05 April 2019 di Kantor Sekertariat KPU Kabuaten Tebo
70
keterlibatan ASN atau PNS, dan juga dugaan pelanggaran money politik yang
pasangan kepala daerah, penyelenggara Pilkada dan elemen lain yang terkait
dengan penyelenggaraan pilkada.72 Siapa pun yang ikut ambil bagian dalam
dibanyak pihak. Hal ini dipicu oleh munculnya berbagai konflik yang cukup besar
Sebab, dari pilkada dua priode keblakang juga berakhir di Mahkamah Konstitusi
dan juga masing-masing pihak sejak awal tahapan penyelenggaraan Pilkada saling
71
https://www.liputan6.com/pilkada/read/2868361/hasil-pilkada-tebo-resmi-digugat-ke-
mk, di akses pada tanggal 29 Maret 2019
72
ibid
71
ada beberapa penyebab konflik. Menurut hasil wawancara dengan Bapak Sudarno
S.H Sekertaris KPU Kabupaten Tebo, di kantor Sekertariat KPU Kabupaten Tebo
bahwa:
Mengenai konflik yang terjadi pada pemilihan kepala daerah Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Tebo tahun 2017 yang lalu penyebab terjadinya
kenflik tersebut salah satunya adalah sengketa hasil pilkada, perselisihan
hasil perhitungan suara oleh KPUD menyebabkan adanya ketidak puasan
dari paslon yang kalah. Sehingga seperti daftar pemilih tetap yang
bermasalah, keterlibatan ASN yang mendukung salah satu paslon bahkan
dugaan money politik menjadi permasalahan yang di sengketakan dan
berujung dipertentangkan dalam penyelenggaraan pilkada di Kabupaten
Tebo.73
Tentu saja hal ini bisa saja dimainkan oleh oknum-oknum tidak
bertanggung jawab, karena selain kartu tanda penduduk bisa di scan dengan alat
tertentu atau pembuatan kartu tanda penduduk palsu, ada juga oknum yang
73
Wawancara dengan Sudarno, selaku Sekertaris KPU Kabupaten Tebo, Tanggal 05 April
2019
72
yang terjadi pada Pilkada Kabupaten Tebo tahun 2017. Laporan pelanggaran
calon Bupati dan wakil Bupati di media sosial pada masa tenang dan dugaan
politik uang. Salah satu laporan tersebut menyangkut keterlibatan Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Thaha Tebo, yang melakukan kampanye
mendukung salah satu pasanggan calon bupati dan wakil bupati melalui media
yang dilakukan dengan Bapak Sonata salah satu anggota KPU Kabupaten Tebo
bahwa:
74
Observasi awal di Kabupaten Tebo pada tanggal 21 Maret 2019
75
Wawancara dengan Sonata , selaku Kasubbag Teknis Pemilu dan humas KPU Kabupaten
Tebo, pada tanggal 05 April 2019
73
tahun 2017 baik mengenai persoalan daftar pemili tetap maupun masalah antar
para calon dapat diselesaikan oleh mediator yang berwenang untuk menyelesaikan
pemerintahan daerah.
diakibatkan oleh salah satu paslon yang kalah merasa tidak puas dengan hasil
pilkada dan hasil perhitungan suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa:
2017 di Aula Rumah Dinas Bupati Kabupaten Tebo dan gugatan pasangan
B. Saran
untuk lebih meningkatkan mutu dan manfaat dari penelitian serta bagi Komisi
pelaksanaannya lancar.
C. Kata Penutup
bimbingan dari Bapak/Ibu Dosen pembimbing serta semua pihak yang telah
saya ucapan salah satunya kepada orang tua yang tercinta yang tidak henti-
semoga sekripsi yang sederhana ini memberikan manfaat dan menambah ilmu
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Harahap Asri, Abdul, H. Ir, Drs, Manajemen dan Resolusi Konflik Pilkada,
Muktar, Bimbingan Skripsi, Tesis, dan Artikel, Jambi: Sulthan Thaha Pers, 2007.
Persada, 2006
2015.
Syuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Jambi: Syari‟ah Press,
2014.
B. Peraturan Perundang-undangan
Daerah.
C. Lain-lain
https://tebokab.bps.go.id/
http://rismaniswatyunm.blogspot.com/2012/10/implementasi-kebijakan-
pencalonan-pada.html.
https://www.liputan6.com/pilkada/read/2868361/hasil-pilkada-tebo-resmi-
digugat-ke-mk
https://www.liputan6.com/pilkada/read/2865921/pleno-hasil-pilkada-tebo-
diwarnai-anarki
https://www.liputan6.com/regional/read/2903547/pria-misterius-bakar-rumah-
komisioner-kpu-tebo
80
Lampiran-Lampiran
81
82
Tabe V
Data Responden
NO Nama Jabatan
DAFTAR RIWAYAT
(CURRICULUM VITAE)
Email/Surel : rudiherliyanto@gmail.com
Alamat : Jalan Sultan Agung Dusun Sumber Sari Desa Tegal Arum
Kec. Rimbo Bujang Kab. Tebo
Pendidikan Formal :
Pengalaman Organisasi :
Moto Hidup : Dunia sudah terlalu banyak pemalas. Jadi kamu harus rajin biar
beda...
Rudi Herliyanto
SIP.152070