Anda di halaman 1dari 77

PERANGKAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

(GUIDED DISCOVERY)

Di Susun Oleh :

ELI YANTI (E1M015024)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

1
KATA PENGANTAR

Rasa syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan
karunia dan Nikmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan buku perangkat pembelajaran.
Buku ini penulis susun sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di
sekolah.
Pada dasarnya hal yang diterapkan kali ini lebih ditekankan pada peningkatan kompetensi
siswa sehingga siswa mempunyai bekal hidup ketika bermasyarakat. Proses kegiatan saat ini
lebih ditekankan pada praktek secara langsung sehingga siswa lebih mudah menyerap konsep
yang dipelajari khususnya mata pelajaran kimia yang disajikan secara terpadu.
Model perangkat pembelajaran ini hanya merupakan alternative bagi guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan demikian guru dapat mengembangkannya
sesuai kreativitas guru sekaligus disesuaikan dengan kondisi sekolah, potensi daerah, serta
kebutuhan siswa. Harapan penulis model perangkat pembelajaran ini dapat membantu
kelancaran proses pembelajaran siswa di sekolah.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 3
KOMPETENSI DASAR ............................................................................................................... 4
INDIKATOR ................................................................................................................................. 4
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN .............................................................................. 4
RPP ................................................................................................................................................ 8
MATERI PEMBELAJARAN ..................................................................................................... 22
LKPD .......................................................................................................................................... 31
INSTRUMEN EVALUASI ........................................................................................................ 71

3
A. KOMPETENSI DASAR
3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, konsep mol,
hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan
kimia.
4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa atom relative dan massa molekul
relative, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk
menyelesaikan.

INDIKATOR PEMBELAJARAN
Pertemuan I :
1. Menghitung jumlah mol, jumlah partikel, massa dan volume gas
Pertemuan II
2. Menentukan kadar zat dalam senyawa
3. Menentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa

Pertemuan III

4. Menganalisis data untuk membuktikan hukum-hukum dasar kimia.


5. Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk menyelesaikan perhitungan kimia.

B. RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN


1. Pengertian Model Penemuan Terbimbing (Guided Discovery)

Model pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery) merupakan model

mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik memperoleh

pengetahuan yang sebelumnya belum diketahui itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian

atau seluruh ditemukannya sendiri. Dalam pembelajaran penemuan terbimbing (guided

discovery) yaitu kegiatan pembelajaran yang diatur sedemikian rupa sehingga peserta

didik dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya

sendiri. Dalam menemukan konsep, peserta didik melakukan pengamatan,

4
menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya

untuk menemukan konsep dan prinsip (Balim, 2009).

Model pembelajaran dengan penemuan terbimbing (guided discovery) dapat

melibatkan suatu interaksi antara peserta didik dan guru. Dalam pelaksanaannya, peserta

didik akan diarahkan untuk mencari kemampuan yang diinginkan melalui suatu urutan

pertanyaan yang diatur oleh guru. Tujuan dari adanya interaksi yaitu agar guru dan

peserta didik dapat saling mempengaruhi berpikir masing-masing. Guru dapat membantu

peserta didik dalam berpikir yaitu dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

terfokus yang memungkinkan peserta didik memahami dan membangun konsep,

sehingga peserta didik memahami dapat menemukan sesuatu untuk memecahkan

masalah. Model penemuan terbimbing (guided discovery) ini mendorong siswa untuk

berpikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum berdasarkan bahan atau data

yang disediakan guru (Yusnawan, 2013).

Sutrisno dalam Yusnawan (2013) mengemukakan bahwa pembelajaran dengan

penemuan terbimbing (guided discovery) memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk menyusun, memproses, mengorganisir suatu data yang diberikan guru. Melalui

penemuan ini peserta didik dituntut untuk menggunakan ide dan pemahaman yang telah

dimiliki untuk menemukan sesuatu yang baru, sehingga pemahaman matematis peserta

didik meningkat. Dengan demikian, pembelajaran dengan model penemuan terbimbing

memungkinkan peserta didik memahami apa yang dipelajari dengan baik.

Penemuan terbimbing (guided discovery) merupakan salah satu model

pembelajaran yang bertujuan melatih peserta didik untuk menemukan konsep secara

mandiri. Peserta didik akan berperan aktif dalam proses pembelajaran dengan menjawab

5
berbagai pertanyaan atau persoalan dan memecahkan persoalan untuk menemukan

konsep dan prinsip (Mayer, 2004). Di dalam penemuan terbimbing (guided discovery)

akan melibatkan peserta didik dalam kegiatan eksperimen sederhana (terstruktur atau

tidak terstruktur). Guru akan menyajikan contoh-contoh, memandu untuk menemukan

pola-pola dalam contoh contoh tersebut, dan memberikan kesimpulan ketika peserta didik

telah mampu mendeskripsikan gagasan yang telah dijelaskan guru (Udo, 2010).

Peran guru sangat penting dalam hal perencanaan dan pelaksaan pembelajaran di

kelas. Guru mendorong peserta didik untuk mendapat pengalaman dengan melakukan

kegiatan yang memungkinkan mereka menemukan konsep dan prinsip-prinsip untuk diri

mereka sendiri (Slavin dalam Jufri, 2010). Jadi, model penemuan terbimbing (guided

discovery) adalah model yang mengondisikan peserta didik untuk menemukan konsepnya

sendiri dengan bimbingan guru, sehingga membuat peserta didik lebih aktif dalam

pembelajaran dan dapat mengonstruk pengetahuan sendiri sehingga dapat melatih

kemampuan berpikir kritis peserta didik.

2. Langkah Model Penemuan Terbimbing (Guided Discovery)

Penemuan terbimbing (guided discovery) merupakan model pembelajaran yang

tentunya mempunyai sintak atau langkah-langkah pembelajaran. Menurut Bruner dalam

Melani (2012), tahap-tahap penerapan belajar penemuan, yaitu: stimulus (pemberian

perangsang), problem statement (mengidentifikasi masalah), arrange hypothesize

(menyusun hipotesis), data collection (pengumpulan data), data processing (pengolahan

data), verification, dan generalisation. Penjelasan setiap langkah disampaikan oleh Rahmi

(2014) disajikan pada tabel 2.1

6
3. Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided Discovery)

No Langkah Deskripsi
1 Stimulation Tahap menimbulkan keinginan untuk
menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran dengan mengajukan
pertanyaan.
2 Problem Statement Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
3. Arrange Hypothesis Siswa akan menyusun jawaban sementara atas
pertanyaan yang telah diungkapkan
sebelumnya.
4. Data Collection Siswa melakukan eksperimen atau eksplorasi,
guru memberi kesempatan kepada para siswa
untuk mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya yang relevan untuk membuktikan
benar atau tidaknya hipotesis.
5 Data Processing Siswa melakukan kegiatan mengolah data dan
informasi yang telah diperoleh
6 Verification Melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan
hasil data processing.
7 Generalisation Proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk
semua kejadian atau masalah yang sama,
dengan memperhatikan hasil verifikasi.
(Sumber: Rahmi, 2014)

C. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

7
Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Mataram
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Stoikiometri
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran (2 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI SPIRITUAL (KI 1) DAN KI SOSIAL (KI 2)
Kompetensi Sikap Spiritual yang ditumbuhkembangkan melalui keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik, yaitu berkaitan dengan kemampuan menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya. Sedangkan pada Kompetensi Sikap Sosial berkaitan dengan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, responsive (kritis),pro-aktif (kreatif) dan
percaya diri, serta dapat berkomunikasi dengan baik.
KI PENGETAHUAN (KI 3) KI KETERAMPILAN (KI 4)
KI3:Memahami ,menerapkan, dan KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
konseptual, prosedural, dan metakognitif dengan pengembangan dari yang
berdasarkan rasa ingintahunya tentang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
dan humaniora dengan wawasan mampu menggunakan metoda sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, kaidah keilmuan
dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah

B. KOMPETENSI DASAR

8
3.11 Menerapkan konsep massa atom relative dan massa molekul relative, konsep mol,
hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa atom relative dan massa molekul
relative, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk
menyelesaikan

C. INDIKATOR PEMBELAJARAN
Pertemuan I :
6. Menghitung jumlah mol, jumlah partikel, massa dan volume gas
Pertemuan II
7. Menentukan kadar zat dalam senyawa
8. Menentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa

Pertemuan III

9. Merancang percobaan untuk membuktikan hukum-hukum Lavoisier


10. Menyajikan data hasil percobaan tentang hukum Lavoisier

Pertemuan IV

11. Menyajikan hasil analisis data untuk membuktikan hukum-hukum dasar kimia (hukum
kekelan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum
perbandingan volume, hukum Avogadro).

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan I :
1. siswa dapat menghitung jumlah mol, jumlah partikel, massa dan volume gas
Pertemuan II
2. siswa dapat menentukan kadar zat dalam senyawa
3. siswa dapat menentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa

Pertemuan III

4. siswa dapat merancang percobaan untuk membuktikan hukum-hukum Lavoisier


5. siswa dapat menyajikan data hasil percobaan tentang hukum Lavoisier

Pertemuan IV

9
6. siswa dapat menyajikan hasil analisis data untuk membuktikan hukum-hukum dasar
kimia

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Massa atom relatif
2. Massa molekul relatif/massa rumus relatif
3. Konsep Mol
4. Massa Molar

F. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Model : Guided Discovery
Metode : 1. Ceramah
2. Praktikum
3. Diskusi Informasi
4. Presentasi
5. Tanya jawab

G. MEDIA PEMBELAJARAN
Media Pembelajaraan : Laptop dan LCD projector.
Alat dan Bahan : LKS dan bahan praktikum
Sumber Pembelajaraan : 1. Buku Kimia SMA kelas X, Michael Purba: Erlangga
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
3. Modul Stoikiometri
4. Artikel dan sumber-sumber terkait.

10
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
Langkah- Langkah Pembelajaran Indikator Alokasi
langkah Guided berpikir kritis waktu
Discovery
Kegiatan Pendahuluan:
Stimulus 1. Guru membuka pelajaran dengan Memberikan 5 menit
mengucapkan salam dan berdoa sebelum penjelasan
mulai belajar sederhana
2. Guru memeriksa kehadiran siswa, (Bertanya dan
kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan menjawab
belajar siswa seperti buku pelajaran. pertanyaan)
3. Guru memberikan apersepsi dengan
mengaitkan materi sebelumnya: Masih
ingatkah kalian apa yang dimaksud
struktur atom, nomor atom, nomor
massa, dan isotop atom, unsur dan
senyawa?

Kegiatan Inti :
Problem 4. Guru membagi siswa menjadi 8 Membangun 55 menit
kelompok secara heterogen, masing- keterampilan
Statement
masing terdiri dari 5 orang siswa dan dasar
membagikan LKS 1 kepada masing- (mempertim-
masing kelompok bangkan
5. Guru memberikan uraian materi kredibilitas
singkat tentang apa yang dimaksud suatu sumber)
massa atom relatif ? apa yang
dimaksud massa molekul relatif?
bagaimana cara menghitung massa Memberikan
atom relatif ? bagaimana cara penjelasan
menghitung massa molekul relatif? lebih lanjut
Menuliskan 6. Siswa menuliskan hipotesis dari (Mendefinisi-
Hipotesis permasalahan yang sudah kan istilah dan
dikemukakan oleh guru tentang massa mempertimban
atom relative gkan hasil
definisi)
Data collection 7. Siswa melakukan diskusi kelompok

11
untuk mencari data massa atom
relative
8. Siswa berdiskusi dengan teman satu Mengatur
Data processing
kelompok untuk menjawab strategi dan
pertanyaan-pertanyaan untuk taktik
menganalisis data yang sudah (Menentukan
dikumpulkan sebelumnya. tindakan)
Verifikasi
9. Siswa mengecek kembali jawaban
yang telah didiskusikan bersama
dengan teman sebangku dan
mengecek kebenaran hipotesis yang
telah dibuat diawal kegiatan
pembelajaran
10. Setiap kelompok mempresentasikan
hasil dan kesimpulan dari kegiatan
pada LKS 1 yang telah dikerjakan,
dengan diskusi bersama siswa lain
dan guru

Kegiatan Penutup : Menyimpulkan 5


Generalisasi 11. Seluruh siswa mengambil kesimpulan (membuat menit
deduksi dan
yang tepat dengan adanya bimbingan
mempertim-
dari guru bangkan hasil
12. Guru memberikan penguatan deduksi)

kesimpulan hasil diskusi dan


membuktikan kebenaran hipotesis
yang telah diajukan
13. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam.

Pertemuan ke-2

12
Langkah- Langkah Pembelajaran Indikator Alokasi
langkah Guided berpikir kritis waktu
Discovery
Kegiatan Pendahuluan:
Stimulus 1. Guru membuka pelajaran dengan Memberikan 5 menit
mengucapkan salam dan berdoa penjelasan
dipimpin oleh ketua kelas, (kelompok sederhana
sudah dibagi) (Bertanya dan
2. Guru memeriksa kehadiran siswa, menjawab
kebersihan dan kerapian kelas, pertanyaan)
kesiapan belajar siswa seperti buku
pelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
4. Guru memberikan apersepsi dengan
mengaitkan materi sebelumnya:
“kemaren kita sudah mempelajari
tentang massa atom relative. Satuan
apakah yang menyatakan jumlah
partikel dalam suatu zat? satuan untuk
menyatakan jumlah zat dalam bidang
disebut dengan mol (n).

Kegiatan Inti :
Problem 5. Guru memberikan LKS 2 kepada Membangun 55 menit
setiap keterampilan
Statement
kelompok. dasar
6. Guru memberikan contoh soal (mempertim-
menentukan komposisi zat dalam bangkan
persen massa dan menguraikan materi kredibilitas
tentang pengertian rumus empiris suatu sumber)
7. Siswa menuliskan hipotesis dari
Menuliskan permasalahan yang sudah
dikemukakan oleh guru tentang rumus Memberikan
Hipotesis
empiris zat dan rumus molekul zat penjelasan
8. Siswa melakukan diskusi kelompok lebih lanjut
untuk mencari data rumus empiris zat (Mendefinisi-
Data collection dan rumus molekul zat kan istilah dan
9. Siswa berdiskusi dengan teman satu mempertimban
gkan hasil

13
kelompok untuk menjawab definisi)
Data processing pertanyaan-pertanyaan untuk
menganalisis data yang sudah Mengatur
dikumpulkan sebelumnya. strategi dan
10. Siswa mengecek kembali jawaban taktik
yang telah didiskusikan bersama (Menentukan
dengan teman sebangku dan tindakan)
Verifikasi
mengecek kebenaran hipotesis yang
telah dibuat diawal kegiatan
pembelajaran
11. Setiap kelompok mempresentasikan
hasil dan kesimpulan dari kegiatan
pada LKS 2 yang telah dikerjakan,
dengan diskusi bersama siswa lain
dan guru

Kegiatan Penutup :
Generalisasi 12. Seluruh siswa mengambil kesimpulan Menyimpulkan 5 menit
(membuat
yang tepat dengan adanya bimbingan
deduksi dan
dari guru mempertim-
13. Guru memberikan penguatan bangkan hasil
deduksi)
kesimpulan hasil diskusi dan
membuktikan kebenaran hipotesis
yang telah diajukan
14. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam.

Pertemuan ke-3
Langkah- Langkah Pembelajaran Indikator Alokasi

14
langkah Guided berpikir kritis waktu
Discovery
Kegiatan Pendahuluan:
Stimulus 1. Guru membuka pelajaran dengan Memberikan 5 menit
mengucapkan salam dan berdoa penjelasan
sebelum mulai belajar sederhana
2. Guru memeriksa kehadiran siswa (Bertanya dan
,kebersihan dan kerapian kelas, menjawab
kesiapan belajar siswa seperti buku pertanyaan)
pelajaran.
3. Guru memberikan apersepsi tentang
hukum-hukum kimia. “kue yang
sesuai dengan aturan atau prosedur
yang telah ditetapkan. Hali ini sama
halnya dengan reaksi kimia terjadi
menurut aturan tertentu. Aturan-
aturan tersebut dalam ilmu kimia
dinamakan hukum-hukum dasar
kimia”.
Kegiatan Inti : Membangun 55
Problem 4. Guru memberikan LKS 3 kepada keterampilan menit
setiap kelompok. dasar
Statement
5. Guru memberikan uraian materi (mempertim-
singkat tentang langkah-langkah bangkan
kegiatan untuk membuktikan hukum kredibilitas
kekelan massa dengan melakukan suatu sumber
percobaan. “ bagaimana caranya
untuk membuktikan berlakunya
hukum kekekalan massa?”
6. Siswa menuliskan hipotesis dari
praktikum: pembuktian hukum Memberikan
Menuliskan penjelasan
Lavoisier
Hipotesis 7. Siswa mengumpulkan data dengan lebih lanjut
melakukan praktikum sesuai dengan (Mendefinisi-
langkah kerja pada petunjuk kan istilah dan
Data collection mempertimban
praktikum.
8. Siswa mengamati perubahan yang gkan hasil
Data processing terjadi pada percobaan definisi)
9. Siswa berdiskusi dengan teman satu
kelompok untuk menjawab

15
pertanyaan-pertanyaan untuk
menganalisis data yang sudah
dikumpulkan sebelumnya. Mengatur
strategi dan
taktik
Kegiatan Penutup : 5 menit
Generalisasi 10. Siswa merapikan alat dan bahan
praktikum dengan instruksi yang
diberikan oleh guru
11. Guru memberikan tugas untuk
melanjutkan proses analisis data dan
menugaskan siswa untuk membuat
ppt dari hasil praktikum dan jawaban
analisis data yang sudah didiskusikan
bersama kelompoknya dan
mempresentasikan
di depan kelas
12. Guru menjelaskan format ppt :
hipotesis –
hasil pengamatan (tampilkan 2 tabel)
– analisis data – kesimpulan
13. Guru menutup pelajaran dan
mengucapkan salam
Pertemuan ke-4
Langkah- Langkah Pembelajaran Indikator berpikir Alokasi
langkah kritis waktu
Guided
Discovery
Kegiatan Pendahuluan:
Stimulus 1. Guru membuka pelajaran dengan Memberikanpenjelasan 5 menit
mengucapkan salam dan berdoa Sederhana (Bertanya
sebelum mulai belajar dan menjawab
2. Guru memeriksa kehadiran pertanyaan)
siswa ,kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan belajar siswa
seperti buku pelajaran.
3. Guru menyampaikan kegiatan
pembelajaran yang akan
dilaksanakan : presentasi hasil

16
praktikum untuk setiap
kelompok.
Kegiatan Inti :
Mengatur strategi dan 55 menit
Verifikasi 4. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil Taktik (Menentukan
praktikum dan analisis data di tindakan)
depan kelas.
5. Siswa dan guru melakukan tanya
jawab dan diskusi
6. Guru dan siswa memverifikasi
hipotesis yang telah dibuat.
Kegiatan Penutup :
Generalisasi 7. Siswa membuat kesimpulan Menyimpulkan 5 menit
(membuat deduksi dan
dengan bimbingan guru
mempertim-bangkan
8. Guru menginstruksikan pada hasil deduksi)
setiap kelompok untuk membuat
laporan praktikum
9. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam

I. JENIS TAGIHAN
1. Tugas Harian,
2. Laporan Praktikum

J. JENIS PENILAIAN
Aspek Indikator Instrumen
Afektif  Disiplin Lembar pengamatan
 Rasa ingin tahu sikap
 Jujur dan obyektif
 Santun
 Lapang dada
Kognitif  Menghitung jumlah mol, jumlah partikel, Tes ulangan harian
massa dan volume gas (post-test)
 Menentukan kadar zat dalam senyawa
 Menentukan rumus empiris dan rumus
molekul senyawa
 Merancang percobaan untuk

17
membuktikan hukum-hukum Lavoisier
 Menyajikan data hasil percobaan tentang
hukum Lavoisier
 Menyajikan hasil analisis data untuk
membuktikan hukum-hukum dasar kimia
(hukum kekelan massa, hukum
perbandingan tetap, hukum perbandingan
berganda, hukum perbandingan volume,
hukum Avogadro)
Psikomotorik  Keterampilan dalam melakukan Lembar pengamatan
percobaan keterampilan
 Keterampilan dalam menggunakan alat
dan
bahan
 Keterampilan dalam diskusi kelompok
 Keterampilan dalam presentasi kelompok
(Tutur kata dalam berbahasa)
 Ketrampilan bertanya dan menjawab
pertanyaan

1. Lembar Pengamatan Sikap/Karakter


No Indikator nilai karakter Daftar hadir pesesrta didik *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 …
1 Disiplin dalam mengikuti
Pelajaran
2 Menunjukkan rasa ingin tahu
tinggi dalam proses
pembelajaran
3 Bersikap jujur dan obyektif
saat pembelajaran, diskusi,
dan praktikum
4 Santun dalam
berargumentasi/
mempertahankan pendapat
yang berbeda
5 Tidak memaksakan
kehendak/memaksa
kelompok untuk menerima
pendapatnya
6 Mau mengakui kesalahannya
7 Menunjukkan sikap
menerima hasil diskusi

18
8 Jumlah BT
9 Jumlah MT
10 Jumlah MB
11 Jumlah MK
Keterangan :
*) Diisi dengan:
 BT (Belum Terlihat) – jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator.
 MT (Mulai Terlihat) – jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator, tetapi belum konsisten.
 MB (Mulai Berkembang) – jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan
perilaku yang tertera dalam indikator)
 MK (Menjadi Kebiasaan/Membudaya – jika peserta didik terus tenerus/konsisten
memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator).

2. Penilaian Psikomotorik
No Aspek yang dinilai Skor Keterangan
1 2 3
1 Mampu melakukan langkah-
langkah percobaan dengan baik
2 Mampu menggunakan alat dan
bahan sesuai dengan yang
dipraktikumkan dengan baik
3 Mampu menyampaikan pendapat
dengan bahasa yang baik dan benar
4 Mampu mengikuti seluruh kegiatan
pembelajaran baik dikelas atau
dilaboratorium dengan baik
Skor yang diperoleh
Nilai= X 100
Skor maksimal

Rubrik penilaian
No Aspek yang dinilai Rubrik
1 Mampu melakukan langkah- 3. menunjukkan ketepatan urutan langkah-
langkah percobaan langkah kerja percobaan secara mandiri
2. mampu melakukan langkah-langkah kerja
dalam percobaan dengan 2-3 kali
pengarahahan
1. memerlukan bimbingan dalam melakukan

19
langkah-langkah percobaan

2 Mampu menggunakan alat dan 3. menunjukkan ketepatan dalam


bahan sesuai dengan yang menggunakan alat dan bahan saat
dipraktikumkan praktikum
2. mampu menggunakan alat dan bahan
dalam percobaan dengan 2-3 kali
pengarahan.
1. memerlukan bimbingan dalam
menggunakan alat dan bahan.

3 Mampu menyampaikan 3. menunjukkan kemampuan berbahasa yang


pendapat dengan bahasa yang baik dan benar dalam menyampaikan
baik dan benar pendapat.
2. mampu menyampaikan pendapat dengan
bahasa yang baik dan benar meski masih
terbata-bata.
1. belum mampu menyampaikan
pendapatnya dengan bahasa yang baik dan
benar.

4 Mampu mengikuti seluruh 3. terlihat antusias dalam mengikuti seluruh


kegiatan pembelajaran baik di kegiatan pembelajaran dengan baik
kelas atau di laboratorium dikelas ataupun diaboratorium.
2. terlihat antusias dalam mengikuti seluruh
kegiatan pembelajaran dengan baik
dikelas ataupun diaboratorium meskipun
sesekali terlihat tidak fokus atau lainnya.
1. belum terlihat antusias dalam mengikuti
seluruh kegiatan pembelajaran dengan
baik dikelas ataupun diaboratorium.

Skor yang diperoleh


Nilai= X 100
Skor maksimal

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Program : X / MIA
Waktu Penilaian : ……………….

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


Mata Pelajaran : Kimia

20
Kelas/Program : X / MIA
Waktu Penilaian : ……………….

1. Seorang guru mendemonstrasikan untuk membuat suatu larutan NaOH 1 M (Mr=40)


sebanyak 100 mL. Hitunglah berapa massa NaOH yang harus ditimbang oleh guru tersebut!

2. Sebanyak 10 gram padatan kalium klorat dipanaskan dalam wadah tertutup, sehingga terjadi
reaksi sesuai persamaan :
2KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2(g)
Hitunglah massa zat yang dihasilkan dan kemukakan alasanmu !

3. Di dalam senyawa AB, perbandingan massa A:B = 2:1. Jika terdapat 120 gram senyawanya
AB, tentukanlah massa masing-masing unsur dalam senyawa tersebut dan buatlah
kesimpulan berdasarkan data di atas !

4. Zat penyedap masakan (MSG) merupakan senyawa yang mengandung nitrogen (N 2, Ar=14)
dengan kadar 9%. Jika Mr MSG= 155, maka berapakah jumlah atom nitrogen dalam setiap
molekul MSG ?

5. Suatu senyawa hidrokarbon (senyawa C dan H) setelah dianalisa ternyata terdiri dari 84%
karbon dan 16% hydrogen. Jika diketahui Mr hidrokarbon tersebut sebesar 100, maka
bagaimanakah rumus molekul hidrokarbon tersebut (Ar H=1, C=12) ?

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Tinjauan Materi Stoikiometri
Stoikiometri adalah suatu pokok bahasan dalam kimia yang melibatkan

keterkaitan reaktan dan produk dalam sebuah reaksi kimia untuk menentukan kuantitas

dari setiap zat yang bereaksi (Sudarmo, 2016).


21
2. Konsep Mol

a. Pengertian Mol

Kata mol berasal dari bahasa latin “moles” yang artinya sejumlah massa. Mol

adalah satuan dasar SI (Satuan Internasional) yang menyatakan jumlah zat (senyawa, atom,

atau ion). Satu mol adalah banyaknya zat yang memiliki jumlah partikel sama dengan yang

terkandung dalam 12,00 gram atom karbon (C-12).

1 mol = 6,02 x 1023

Bilangan 6,02 x 1023 ini disebut tetapan Avogadro (untuk menghormati Amadeo

Avogadro, seorang ilmuan italia) dan dinyatakan dengan lambang L (untuk menghormati J.

Loschmidt, orang pertama yang menghitung jumlah molekul suatu zat).

b. Hubungan antara Mol dengan Jumlah Partikel

Jumlah partikel dalam 1 mol zat disebut sebagai bilangan Avogadro (dilambangkan

dengan L). Nilai bilangan Avogadro adalah L = 6,02 x 10 23 partikel/mol. Definisi berlaku

untuk semua jenis partikel (seperti atom, molekul, elektron, dan ion). Hubungan antara

jumlah mol dan jumlah partikel dapat dirumuskan sebagai berikut:

jumlah partikel X
Jumlah mol X ( n )= atau jumlah partikel X =n x L
Menurut hukum Avogado, L zat-zat dengan jumlah mol yang sama mengandung partikel

yang sama banyak dapat diungkapkan bahwa perbandingan mol zat = perbandingan jumlah

partikelnya.

mol zat I jumlah partikel zat I


=
mol zat II jumlah partikel zat II

c. Hubungan antara Mol dengan Massa Molar

22
Massa satu mol zat disebut massa molar (Mm) dengan satuan g/mol. Bilangan massa

molar atom unsur sama dengan bilangan massa atom relatif, yang membedakan hanya

satuannya. Satuan massa atom relatif (Ar) atau sma, sedangkan massa molar bersatuan

g/mol. Massa molar ditentukan dari massa atom relatif atau massa molekul relatif.

Dengan demikian, hubungan antara mssa zat (gram), jumlah mol, dan massa molar adalah:

Jumlah mol = m m
n= atau n=
atauAr Mr

Keterangan:

n = jumlah mol (mol)


m = jumlah massa (g)
Ar atau Mr = massa relatif (nilainya sama dengan massa molar).

d. Hubungan antara Mol dengan Volume Molar Gas

Volume molar adalah volume satu mol gas. Satu mol gas mengandung 6,02 x 1023

molekul. Berarti, setiap gas yang jumlah molekulnya sama, jumlah molnya juga sama.

Sesuai dengan hukum Avogadro, pada temperatur (T) dan tekanan (P) yang sama, semua

gas dengan volume (V) yang sama mengandung jumlah mol (n) yang sama. Volume per

mol gas disebut volume molar dan dilambangkan Vm.


V = n x Vm

Keterangan:

V = volume gas (L)


n = jumlah mol gas (mol)
Vm = volume molar (liter/mol)

Penerapan Hukum Avogadro Pada Berbagai Keadaan

a. Keadaan pada Temperatur dan Tekanan Standar (STP)

23
Volume molar adalah volume 1 mol gas yang diukur pada keadaan standar. Keadaan standar

yaitu keadaan pada suhu 0°C (atau 273 K) dan tekanan 1 atmosfer (atau 76 cmHg atau 760

mmHg) atau disingkat STP (Standard Temperature and Pressure). Besarnya volume molar

gas dapat ditentukan dengan persamaan gas ideal:

PXV=nxRxT

Keterangan:

P = tekanan (atm)
V = Volume (L)
N = jumlah mol gas (mol)
T = suhu (Kelvin)
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol. K

Berdasarkan hipotesis Avogadro dan persamaan gas ideal, volume 1 mol setiap gas pada

keadaan standar (STP), yaitu pada P = 1 atm dan T = 0oC = 273 K adalah 22,4 liter.

Jadi, volume (liter) = n (mol) x 22,4 (liter/mol)

volume gas x (liter)


Sehingga mol gas x = liter
22,4( )
mol
b. Keadaan pada kamar (RTP = Room Temperature and Pressure)

Keadaan kamar yaitu keadaan pada suhu 25°C (atau 298 K) dan tekanan 1 atmosfer (atau

76 cmHg atau 760 mmHg) atau disingkat RTP (Room Temperature and Pressure). Besarnya

volume molar gas dapat ditentukan dengan persamaan gas ideal.

PXV=nxRx
Jadi, volume (liter) = n (mol) x 24,4 (liter/mol)
T
volume gas x (liter)
Sehingga mol gas x = liter
24,4( )
mol
c. Keadaan pada Temperatur dan Tekanan Bukan Standar

24
Pada keadaan bukan standar, volume molar dihitung dengan persamaan gas ideal PV = n.R.T

(T dalam Kelvin).

d. Keadaan pada Temperatur dan Tekanan Gas Lain yang Diketahui

Pada temperatur dan tekanan sama, gas-gas yang volumenya sama memiliki jumlah mol

yang sama, sehingga perbandingan volume pada temperatur dan suhu yang sama akan sama

dengan perbandingan molnya, sehingga berlaku hubungan:

V 1 n1
=
V 2 n2

Keterangan:

V1 = volume gas 1
V2 = volume gas 2
n1 = jumlah mol gas 1
n2 = jumlah mol gas 2

3. Kadar zat

Kadar unsur suatu senyawa dapat ditentukan dari rumus kimia senyawa tersebut

karena rumus kimia menunjukkan jumlah atom-atom penyusun suatu zat. Oleh karena

massa atom suatu unsur sudah tentu, maka dapat pula ditentukan persentase atau

komposisi masing-masing unsur dalam suatu zat.

x X Ar unsur x
Kadar unsur X = X 100 %
Mr senyawa

Keterangan: x = indeks unsur X dalam rumus kimia senyawa

Contoh:

Sebuah industri logam akan memurnikan besi (Fe) dari Fe2(SO4)3. (ArFe = 56, ArS = 32,

ArO = 18). Berdasarkan pernyataan tersebut:

25
a. Berapakah persentase besi yang akan diperoleh oleh indutri tersebut?

b. Massa besi yang akan diperoleh dari 500 kg Fe2(SO4)3

diketahui: Ar Fe = 56

Mr Fe2(SO4)3 = (2 x ArFe) + (3 x ArS) + (12 x ArO) = 400

m Fe2(SO4)3 = 500 kg

Penyelesaian:

x X Ar unsur x
a. kadar unsur = X 100 %
Mr senyawa

2 X Ar Fe
¿
Mr Fe 2 ¿ ¿ ¿

x X Ar unsur x
b. massa unsur= X massa senyawa
Mr senyawa

2 X Ar Fe
¿
Mr Fe 2 ¿ ¿ ¿

1) Rumus empiris (RE) dan Rumus molekul (RM)

Rumus empiris atau rumus perbandingan merupakan rumus kimia yang menyatakan

jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom yang terdapat dalam suatu

senyawa. Langkah-langkah menentukan rumus empiris suatu senyawa: 1) Menentukan

massa setiap unsur dalam senyawa, 2) membagi massa setiap unsur dengan massa atom

relatifnya sehingga diperoleh perbandingan mol setiap unsur, 3) mengubah

perbandingan mol menjadi bilangan sederhana

Contoh:

26
Rumus molekul glukosa adalah C6H12O6, berarti perbandingan mol atom C : H : O adalah

1 : 2 : 1. Sehingga rumus empirisnya adalah CH2O.

Rumus molekul menggambarkan jumlah atom tiap unsur yang membentuk molekul

senyawa. Rumus molekul merupakan kelipatan dari rumus empirisnya. Apabila rumus empiris

dan massa molekul relatif diketahui, maka rumus molekul dapat ditentukan. Kebanyakan

senyawa molekuler memiliki rumus molekul sebagai kelipatan dari rumus empirisnya. Misalnya,

rumus butane (C4H10) adalah kelipatan dari rumus empiris C2H5. Jadi, rumus molekul butane

mengandung dua kali atom dalam rumus empiris, C4H10 = 2 x C2H5. Dengan demikian:

n = 1, 2, 3, ….
RM = n x RE

Mr senyawa = n x Mr RE →
n=

Contoh:

Seorang kimiawan memiliki 1,65 gram suatu hidrokarbon (senyawa C dan H) yang

belum ia ketahui rumus kimianya dan setelah dianalisis ternyata mengandung 1,25 gram

karbon. Jika Mr senyawa tersebut sebesar 32, maka rumus empiris dan molekul dari

senyawa tersebut adalah (ArH=1, ArC=12).

Diketahui massa senyawa sebesar 1,65, massa C sebesar 1,25, berarti massa H yaitu 1,65-

1,25 menjadi 0,4 gram. Ditanyakan rumus empiris dan rumus molekul senyawa.

Penyelesaian:

a. Rumus empiris

1) Mencari perbandingan mol masing-masing unsur

m 1,25
Mol C= = =0,104
Ar C 12

27
m 0,4
Mol H= = =0,4
Ar H 1

2) Menyederhanakan perbandingan mol masing-masing unsur kebilangan bulat sederhana

Jumlah mol C: jumlah mol H = 0,104 : 0,4 = 1: 4

Jadi rumus empirisnya adalah CH4

 Rumus molekul

( Mr rumus empiris ) n=Mr senyawa

( Mr CH 4 ) n=32

( 1 x Ar C+ 4 x Ar H ) n=32

( 1 x 12+4 x 1 ) n=32

( 16 ) n=32

32
n= =2
16

Jadi, rumus molekulnya adalah (CH4)2 = C2H8

2) Hukum Dasar Ilmu Kimia

a. Hukum Kekelan Massa (Hukum Lavoisier)

Lavoisier mengemukakan hukum kekelan massa atau Hukum Lavoisier yang menyatakan

bahwa “massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil

reaksi”.

b. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Berdasarkan penelitiannya terhadap berbagai senyawa, Proust menemukan bahwa

“perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap”.

28
c. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)

Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa senyawa dengan perbandingan massa yang berbeda-

beda, misalnya belerang dengan oksigen dapat membentuk senyawa SO2 dan SO3. Dari unsur

hydrogen dan oksigen dapat dibentuk senyawa H2O dan H2O2. Dalton menyelidiki perbandingan

unsur-unsur tersebut pada setiap senyawa dan mendapatkan suatu pola kelarutan. “bila dua

unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa salah satu unsur tersebut tetap

(sama), maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut

merupakan bilangan bulat dan sederhana”.

d. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)

Ilmuwan Prancis Joseph Louis Gay Lussac (1778-1850) berhasil melakukan percobaan

tentang volume gas yang terlibat pada berbagai reaksi, dimana setiap satu satuan volume gas

hydrogen bereaksi dengan satu satuan volume gas klorin menghasilkan dua satuan volume gas

hydrogen klorida. Setiap satuan volume gas hydrogen bereaksi dengan satu satuan volume gas

oksigen menghasilkan dua satuan volume uap air. Berdasarkan percobaan yang telah

dilakukannya, Gay-Lussac berkesimpulan bahwa “volume gas-gas yang bereaksi dan volume

gas-gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berbanding sebagai

bilangan bulat dan sederhana”.

e. Hipotesis Avogadro

Hipotesis Avogadro menyatakan: “pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang

volumenya sama akan mengandung jumlah molekul yang sama”. Amadeo Avogadro

berpendapat bahwa satuan terkecil dari suatu zat tidak harus atom, tetapi dapat berupa gabungan

atom-atom yang sejenis maupun berbeda jenis, yang disebut molekul.

29
D. LKPD

Nama
LEMBAR
:
KERJA SISWA 1
Kelas :
Kelompok :
30
.

INDIKATOR I

 Menghitung jumlah mol, jumlah partikel, massa dan volume gas

TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa mampu menentukan hubungan antara jumlah mol zat dengan jumlah
partikel dikandung zat tersebut, dan menerapkannya dalam perhitungan kimia.
 Siswa mampu menentukan hubungan antara massa dengan satuan mol, dan
menerapkannya dalam perhitungan kimia.
 Siswa mampu menentukan hubungan antara volume gas dengan jumlah mol, dan
menerapkannya dalam perhitungan kimia.

PETUNJUK :
 Bacalah materi yang telah disajikan
 Jawablah pertanyaan yang ada di LKS
didalam kelompok

A. URAIAN MATERI

1 Pengertian Mol

31
Kata mol berasal dari bahasa latin “moles” yang artinya sejumlah
massa. Mol didefinisikan sebagai sejumlah massa zat yang
mengandung partikel sebanyak atom yang tedapat dalam 12 gram C -
12.

1 mol = 6,02 x

Bilangan 6,02 X 1023 ini disebut tetapan Avogadro (untuk


menghormati Amadeo Avogadro, seorang ilmuan italia) dan
dinyatakan dengan lambang L (untuk menghormati J.Loschmidt,
orang pertama yang menghitung jumlah molekul suatu zat).

2 Hubungan mol dengan jumlah partikel


1 mol zat sama dengan banyaknya zat tersebut mengandung 6x10 23
butir partikel, dengan partikel adalah atom, molekul, atau ion.
hubungan jumlah mol (n) dengan jumlah partikel dapat dirumuskan
sebagai :

Jumlah partikel = n x L

3 Massa Molar : Hubungan mol dengan massa


Massa molar disebut juga massa 1 mol zat atau massa zat yang
mengandung 6,02 x 1023 partikel zat. Massa 1 mol suatu zat sama
dengan Ar atau Mr nya dalam satuan gram.
Ada beberapa hal yang perlu kita  perhatikan dalam memahami
penentuan massa 1 mol zat, yaitu :
1.     Standar mol adalah 12 gram C-12

32
Artinya, massa 1 mol C-12 = 12 gram
2.    Massa atom relatif ( Ar) atau massa molekul relatif
merupakan perbandingan massa partikel zat itu dengan atom C-12

Dengan demikian, hubungan jumlah mol (n) dengan massa zat (m)
dapat ditulis sebagai berikut :

Massa = n x Mr
 

4 Volum Molar : hubungan mol dengan volume gas


Volum Molar merupakan volum per mol gas. Volum gas tidak
bergantung pada jenis gasnya, tetapi hanya pada jumlah mol serta
suhu dan tekanan pengukuran.
Pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas hanya bergantung pada
jumlah molnya.
Volum molar gas bergantung pada suhu dan tekanan. Ada beberapa
kondisi yang bisa dijadikan acuan pada penentuan volum gas, yaitu:
1.     Kondisi Standar (STP)
Pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm maka VSTP adalah 22,4 liter/mol.

2.    Keadaan kamar (RTP)


Dengan suhu 25oC dan tekanan 1 atm  maka Vm adalah 24 liter/mol.

V=nx VSTP

33
       Keterangan :
 V : Volume
 n : jumlah mol
 VSTP : Volum standar

3. Gas Ideal
Pada suhu diluar STP dan RTP, volume gas dapat ditentukan dengan
persamaan gas ideal :

P.V = n. R. T

Keterangan :
p = tekanan gas (atm)
V = volume gas (L)
n = jumlah mol gas
R = tetapan 0,08205 ( L atm/mol K)
T = suhu mutlak (oK)

B. KEGIATAN

34
Pertanyaan :

Bagaimana hubungan antara mol dengan


jumlah partikel, massa dan volume gas ?

Buatlah masing-masing 3 pertanyaan setiap anggota dan tulislah di kolom yang


tersedia di bawah ini !

C. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, jawablah semua pertanyaan secara mandiri !

…………………………………………………………………………………………………
..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

35
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

D. Pengumpulan Data

1. Tentukan jumlah partikel yang terkandung dalam 0,1 mol tembaga !


Jawab :

2. Tentukanlah massa dari 4,48 L gas dinitrogen pentaoksida (STP)? (diketahui Ar N = 14,
O = 16)
Jawab :

3. Hitunglah berapa volume 0,25 mol gas H2 (STP) !


Jawab :

36
E. Analisis Data
1. Bagaimanakah hubungan mol dengan jumlah partikel berdasarkan pertanyaan pada
nomor 1 di atas?
Jawab :

2. Bagaimanakah hubungan mol dengan massa berdasarkan pertanyaan pada nomor 2 di


atas?

Jawab :

3. Bagaimanakah hubungan mol dengan volume berdasarkan pertanyaan pada nomor 3 di


atas?

Jawab :

37
F. Kesimpulan
Tulislah kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan dengan menggunakan bahasa Anda
sendiri di kolom yang tersedia di bawah ini !
…………………………………………………………………………………………………
..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

38
LEMBAR KERJA SISWA 2
Nama :
Kelas :
Kelompok :

INDIKATOR II

 Menentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa


 Menentukan kadar zat dalam senyawa

TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa mampu menentukan kadar zat dalam senyawa
PETUNJUK :
 Siswa mampu menentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa
 Bacalah materi yang telah disajikan
 Jawablah pertanyaan yang ada di LKS
didalam kelompok

39
A. URAIAN MATERI

1. Kadar Zat

Kadar zat dalam campuran merupakan banyaknya komponen zat tersebit


dalam campurannya. Kadar zat dalam campuran diungkapkan dalam bentuk persen
massa (% massa), persen volume (% volume), dan bagian per juta (bpj).
Persen massa (% massa) : Persen massa menyatakan bahwa banyaknya zat terlarut dalam
100 gram larutan. Satuan ini digunakan apabila zat terlarut berupa padatan. Misalnya
suatu larutan mengandung 5 % Nacl. Hal ini berarti setiap 100 gram larutan Nacl
mengandung 5 gram padatan Nacl dan 95 gram air. Berdasarkan contoh tersebut dapat
disimpulkan bahwa rumus % massa dapat dituliskan sebagai berikut:
massa komponen
%massa= x 100%
massa campuran
2. Menentukan Rumus Empiris Zat

a. Menentukan Rumus Empiris Berdasarkan Perbandingan Massa Unsur


Penyusun
Dalam menentukan rumus empiris, perbandingan mol unsur-unsur dalam zat haruslah
merupakan perbandingan paling sederhana.
Contoh :
Sejumlah sampel zat mengandung 11,2 gram Fe dan 4,8 gram O (Ar Fe = 56 dan O =
16). Tentukan rumus empiris senyawa tersebut!
Jawab:
Untuk menentukan rumus empiris zat, kita menghitung perbandingan mol Fe dan O
sebagai berikut.

40
Komponen Massa (gram) Mol komponen
penyusun zat
Fe 11, 2 massa Fe
Mol Fe=
Ar Fe
11,2 gram 11,2 gram
¿ ¿ = 0,2
56 gram/mol 56 gram/mol
mol
O 4,8 massa O
Mol O=
Ar O
4,8 gram 4,8 gram
¿ ¿ = 0,3 mol
56 gram/mol 56 gram/mol
Diperoleh perbandingan Fe : O = 0,2 : 0,3 = 2 : 3. Jadi, rumus empiris senyawa
adalah Fe2O3
b. Menentukan Rumus Empiris Berdasarkan Persen Massa Unsur Penyusun

Contoh :
Vanila yang digunakan untuk memberi cita rasa makanan mempunyai komposisi:
63,2% C, 5,2% H, dan 31,6% O (Ar C = 12, H = 1, dan O = 16). Tentukan rumus
empirisnya!
Jawab :
Untuk menentukan rumus empiris vanila, kita menghitung perbandingan mol C,
H,dan O. Misalkan dalam 100 gram sampel vanilla
Komponen Persen massa Massa per 100 Mol komponen
penyusun zat gram sampel
C 63,2 63,2 gram massa C
mol C=
Ar C
63,2 gram
¿ = 5,27 mol
12 gram/mol
O 5,2 5,2 gram massa H
mol H =
Ar H
5,2 gram
¿ = 5,2 mol
1 gram/mol
H 31,6 31,6 gram massa O
mol O=
Ar O
31,6 gram
¿ = 1,98
16 gram/mol
mol
Diperoleh perbandingan mol C : H : O = 5,27 : 5,2 : 1,98 = 2,66 : 2,66 : 1 = 8 : 8 : 3.
Jadi, rumus empiris vanila adalah C8H8O3 .

41
3. Menentukan Rumus Molekul Zat

 Untuk menentukan rumus molekul maka :

(rumus empiris) n = rumus


molekul
 Nilai n dapat ditentukan jika rumus empiris dan massa molekul relative (Mr) zat
diketahui :

Mr rumus molekul = n x (Mr rumus


empiris)
Contoh :
Suatu senyawa dengan rumus empiris CH (Ar C=12 dan H=1) mempunyai Mr=26.
Tentukan rumus molekul senyawa tersebut !
Jawab :
Diket : Ar C=12
Ar H=1
Ditanya : rumus molekul senyawa CH ..?
Jawab:
Mr = n x (ArC + ArH)
26 = n x (12+1)
26 = n x 13
n =2
Jadi, rumus molekul senyawa tersebut adalah (CH)2 = C2H2

42
B. KEGIATAN

Pertanyaan :

Bagaimana cara menentukan rumus empiris


dan rumus molekul dalam suatu senyawa ?

Buatlah masing-masing 3 pertanyaan setiap anggota dan tulislah di kolom yang


tersedia di bawah ini!

C. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, jawablah semua pertanyaan secara mandiri !
…………………………………………………………………………………………………
..……………………………………………………………………………………………….

43
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…..…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

D. Pengumpulan Data

1. Seorang peneliti memiliki 10,8 gram senyawa yang mengandung 2,8 gram nitrogen dan
sisanya oksigen. Bagaimana rumus empiris dari senyawa tersebut (Ar N=14, Ar O=16)?
Jawab :

2. Setiap 2 liter gas nitrogen tepat habis bereaksi dengan 3 liter gas oksigen menghasilkan 1
liter gas oksida nitrogen. Jika volume diukur pada suhu dan tekanan yang sama, tentukan
rumus molekul oksida nitrogen tersebut!
Jawab :

44
E. Analisis Data

1. Bagaimanakah cara menentukan rumus empiris dari suatu senyawa berdasarkan pada
soal nomo 1 di atas ?
Jawab :

2. Bagaimanakah cara menentukan rumus molekul dari suatu senyawa berdasarkan pada
soal nomo 2 di atas ?
Jawab :

F. Kesimpulan

45
Tulislah kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan dengan menggunakan bahasa Anda
sendiri di kolom yang tersedia di bawah ini !
…………………………………………………………………………………………………
..……………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…..…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………

LEMBAR KERJA SISWA 3


HUKUM PROUST

Nama :
. Kelas :
Kelompok :

INDIKATOR III
 Menganalisis data untuk membuktikan hukum-hukum dasar kimia.
 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk menyelesaikan perhitungan
kimia.

TUJUAN PEMBELAJARAN PETUNJUK :


 Siswa mampu menganalisis data untuk membuktikan hukum-hukum dasar
 Bacalah materi yang telah disajikan
kimia.
 Jawablah pertanyaan yang ada di LKS
 Siswa mampu menerapkan hukum-hukum
didalamdasar kimia untuk menyelesaikan
kelompok
perhitungan kimia.

46
A. URAIAN MATERI

Dalam mempelajari kimia, kita akan dipertemukan dengan istilah Stoikimetriyakni sebuah


cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat – zat kimia
dan reaksi – reaksinya.

Nah untuk kali ini membahas tentang hubungan kuantitatif unsur-unsur dalam senyawa dan
pada persamaan reaksi kimia yang terdiri dari :

1. Hukum Lavoisier ( Hukum Kekekalan Massa ).


2. Hukum Proust ( Hukum Perbandingan Tetap).
3. Hukum Dalton ( Hukum Kelipatan Berganda ).
4. Hukum Gay-Lussac ( Hukum Perbandingan Volume ).
5. Hukum Avogadro ( Hukum Hipotesis ).

Berikut ini ialah penjelasan mengenai hukum – hukum dasar dari para ahli :

1. Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum Proust , 1754 – 1826 )

Joseph Louist Proust  berpendapat bahwa perbandingan massa unsur – unsur penyusun
sebuah senyawa selalu tetap. Contohnya ialah perbandingan massa hidrogen dengan
oksigen yaitu 1 : 8.

Misalkan massa jenis hidrogen yaitu 4 gram. Maka massa oksigennya ialah 4 gram x 8
gram = 32 gram.
Massa Hidrogen yang Massa Oksigen yang Massa Air yang Sisa Hidrogen atau
Direaksikan (g) Direaksikan (g) Terbentuk (g) Oksigen (g)

1 8 9 -

2 8 9 1 gram hidrogen

1 9 9 1 gram oksigen

2 16 18 -

47
Dari tabel di atas terlihat, bahwa setiap 1 gram gas hidrogen bereaksi dengan 8 gram
oksigen dan menghasilkan 9 gram air.

Hal ini membuktikan bahwa massa hidrogen dan massa oksigen yang terkandung di
dalam air memiliki perbandingan yang tetap yaitu 1 : 8.
Berapapun banyaknya air yang terbentuk dari percobaan yang
dilakukannya, Proust mengemukakan teorinya yang terkenal dengan sebutan hukum
perbandingan tetap yang berbunyi :

” Perbandingan massa unsur – unsur dalam sebuah senyawa yakni tetap. “

B. KEGIATAN

Pertanyaan :

Bagaimanakah bunyi dari hukum Proust ?

Buatlah masing-masing 3 setiap anggota dan tulislah pertanyaan di kolom yang


tersedia di bawah ini !

C. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, jawablah semua pertanyaan secara mandiri !


…………………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………………..

48
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…..……………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

D. Pengumpulan Data

1. Logam magnesium yang dibakar dengan gas oksigen akan menghasilkan senyawa
magnesium oksida. Hasil percobaan tertera pada tabel berikut.
Massa magnesium Massa oksigen Massa magnesium Unsur yang
(gram) (gram) oksida (gram) bersisa
45 8 20 33 gram Mg
12 20 20 12 gram O
6 40 10 36 gram O
45 16 40 21 gram Mg
2. Berapa perbandingan massa magnesium dan oksigen di dalam senyawa magnesium oksida?
Jawab :

49
E. Analisis Data
1. Apakah data pada tabel di atas menunjukkan berlakunya hukum perbandingan tetap
(Proust)?
Jawab :

2. Bagaimanakah bunyi Hukum Proust berdasarkan soal di atas?


Jawab :

F. Kesimpulan

50
Tulislah kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan dengan menggunakan bahasa Anda
sendiri di kolom yang tersedia di bawah ini !
…………………………………………………………………………………………………
..……………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…..…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

LEMBAR KERJA SISWA 3


HUKUM LAVOISIER

Nama :
Kelas :
Kelompok :
.

INDIKATOR III
 Menganalisis data untuk membuktikan hukum-hukum dasar kimia.
 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk menyelesaikan perhitungan
kimia.
PETUNJUK :
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Bacalah materi yang telah disajikan
 Siswa mampu menganalisis data untuk membuktikan hukum-hukum dasar
 Jawablah pertanyaan yang ada di LKS
kimia.
didalam kelompok
 Siswa mampu menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk menyelesaikan
perhitungan kimia.

51
A. URAIAN MATERI
Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Percobaan Antonie Laurent Lavoisier

Antonie Laurent Lavoisier (1743-1794) di Paris, Saat itu di Prancis menganggap bahwa reaksi
pembakaran akan menghasilkan gas “flogiston” (suatu zat khayal yang keberadaanya belum terbukti
secara eksperimen) sehingga massa zat setelah pembakaran lebih sedikit daripada sebelumnya. Hal
tersebut didasarkan pada percobaan yang dilakukan Pristley. Pristley memanaskan oksida raksa.
Reaksi pemanasan padastan menghasilkan air raksa dan gas tidak bewarna diatasnya. Setelah di
timbang ,massa air raksa lebih sedikit daripada massa oksida raksa.

Pada tahun 1779, Lavoisier mengulangi eksperimen Priestly dengan lebih teliti. Ia memanaskan 48
gram magnesium dalam wadah terhubung udara dalam silinder ukur pada sistem tertutup. Volume
udara dalam silinder ternyata berkurang sebanyak 1/5  bagian, sedangkan magnesium berubah
menjadi magnesium oksida dengan massa 80 gram atau terjadi kenaikan massa sebesar 32 gram.
Besarnya kenaikan massa tersebut ternyata sama dengan 1/5 bagian udara yang hilang. Ia
menyadari bahwa 1/5 bagian udara tersebut adalah “udara tanpa flogiston” yang telah
bergabung dengan magnesium membentuk magnesium oksida. Kemudian Lavoisier

52
menamakan bagian udara tersebut sebagai oksigen. Secara sistematis, persamaan reaksi hasil
percobaan Lavoisier adalah sebagai berikut.
Magnesium + oksigen magnesium oksida
48 gram 32 gram 80 gram

80 gram

B. KEGIATAN

Pertanyaan :

Apakah masa sebelum rekasi dan sesudah


reaksi sama ?

Buatlah masing-masing 3 pertanyaan setiap anggota dan tulislah di kolom yang


tersedia di bawah ini !

C. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, jawablah semua pertanyaan secara mandiri !

53
…………………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…..……………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

D. Pengumpulan Data

1. Pada wadah tertutup, 4.8 gram logam magnesium dibakar dengan oksigen, menghasilkan
magnesium oksida. Jika massa magnesium oksida yang dihasilkan adalah 8 gram, maka
berapa massa oksigen yang diperlukan?

Jawab :

E. Analisis Data

1. Apakah massa sebelum dan sesudah reaksi sama?

Jawab :

54
2. Bagaimanakah bunyi Hukum Lavoisier berdasarkan reaksi di atas?

Jawab :

F. Kesimpulan
Tulislah kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan dengan menggunakan bahasa Anda
sendiri di kolom yang tersedia di bawah ini !
…………………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…..……………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

55
LEMBAR KERJA SISWA 3
HUKUM GAY LUSSAC

. Nama :
Kelas :
Kelompok :

INDIKATOR III
 Menganalisis data untuk membuktikan hukum-hukum dasar kimia.
 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk menyelesaikan perhitungan
kimia. PETUNJUK :
 Bacalah materi yang telah disajikan
TUJUAN PEMBELAJARAN  Jawablah pertanyaan yang ada di LKS
 Siswa mampu menganalisis data untuk
didalammembuktikan
kelompok hukum-hukum dasar
kimia.
 Siswa mampu menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk menyelesaikan
perhitungan kimia.
56
A. URAIAN MATERI

Dalam mempelajari kimia, kita akan dipertemukan dengan istilah Stoikimetri yakni sebuah
cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat – zat kimia
dan reaksi – reaksinya.

Nah untuk kali ini membahas tentang hubungan kuantitatif unsur-unsur dalam senyawa dan
pada persamaan reaksi kimia yang terdiri dari :

1. Hukum Lavoisier ( Hukum Kekekalan Massa ).


2. Hukum Proust ( Hukum Perbandingan Tetap).
3. Hukum Dalton ( Hukum Kelipatan Berganda ).
4. Hukum Gay-Lussac ( Hukum Perbandingan Volume ).
5. Hukum Avogadro ( Hukum Hipotesis ).

Berikut ini ialah penjelasan mengenai hukum – hukum dasar dari para ahli :

1. Hukum Perbandingan Volume ( Hukum Gay-Lussac, 1808 ) 

Pada tahun 1808, ilmuwan Prancis yang bernama Joseph Louis Gay Lussac berhasil
melakukan uji percobaan tentang volume gas yang terlibat dari berbagai reaksi dengan
menggunakan berbagai macam gas.

Dia menyimpulkan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, volume pada gas – gas
yang bereaksi dan volume gas – gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat
sederhana. Dan juga dapat di rumuskan seperti berikut ini :

koefisien gas A / koefisien B = volume gas A / volume gas B


Percobaan Volume Gas Oksigen Volume Gas Hidrogen Volume Uap Air yang
yang Direaksikan (L) yang Direaksikan (L) Dihasilkan (L)

57
1 1 2 2

2 2 4 4

3 3 6 6

Menurut Gay Lussac 2 volume gas hidrogen bereaksi dengan 1 volume gas oksigen dan
membentuk 2 volume uap air. Pada reaksi ini pembentukan uap air agar reaksi sempurna
untuk setiap 2 volume gas hidrogen diperlukan 1 volume gas oksigen.

Kemudian menghasilkan 2 volume uap air. Dari percobaan ini Gay-


Lussac  mengemukakan teorinya yang terkenal dengan sebutan Hukum Perbandingan
Volume, yang berbunyi :

” Pada suhu dan tekanan yang sama, volume pada gas – gas yang bereaksi dan
volume pada gas – gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan
sederhana. “

B. KEGIATAN

Pertanyaan :

Bagaimanakah bunyi hukum Gay Lussac ?

Buatlah masing-masing 3 pertanyaan setiap anggota dan tulislah di kolom yang


tersedia di bawah ini !

C. Hipotesis

58
Berdasarkan uraian di atas, jawablah semua pertanyaan secara mandiri !
…………………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…..……………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

D. Pengumpulan Data

1. Reaksi N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g). Jika volume nitrogen yang bereaksi 2 liter, berapakah
volume hidrogen yang dibutuhkan dan volume amonia yang terbentuk pada kondisi suhu
dan tekanan yang sama?
Jawab :

E. Analisis Data

59
1. Bagaimanakah bunyi Hukum Gay Lussac berdasarkan soal nomor di atas?

Jawab :

F. Kesimpulan
Tulislah kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan dengan menggunakan bahasa Anda
sendiri di kolom yang tersedia di bawah ini !
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…..
…………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
……..
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..

60
LEMBAR KERJA SISWA 3
HUKUM DALTON

Nama :
Kelas :
. Kelompok :

INDIKATOR III
 Menganalisis data untuk membuktikan hukum-hukum dasar kimia.
 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk menyelesaikan perhitungan
kimia.

TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa mampu menganalisis data untuk membuktikan hukum-hukum dasar 61
kimia.
 Siswa mampu menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk menyelesaikan
PETUNJUK :
 Bacalah materi yang telah disajikan
 Jawablah pertanyaan yang ada di LKS
didalam kelompok

A. URAIAN MATERI

Dalam mempelajari kimia, kita akan dipertemukan dengan istilah Stoikimetriyakni sebuah


cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat – zat kimia
dan reaksi – reaksinya.

Nah untuk kali ini membahas tentang hubungan kuantitatif unsur-unsur dalam senyawa dan
pada persamaan reaksi kimia yang terdiri dari :

6. Hukum Lavoisier ( Hukum Kekekalan Massa ).


7. Hukum Proust ( Hukum Perbandingan Tetap).
8. Hukum Dalton ( Hukum Kelipatan Berganda ).
9. Hukum Gay-Lussac ( Hukum Perbandingan Volume ).
10. Hukum Avogadro ( Hukum Hipotesis ).

Berikut ini ialah penjelasan mengenai hukum – hukum dasar dari para ahli :

2. Hukum Perbandingan Berganda ( Hukum Dalton , 1766 – 1844 )


Dalton menyelidiki bahwa perbandingan massa unsur – unsur tersebut pada setiap
senyawa dan mendapatkan sebuah pola keteraturan. Pola tersebut di nyatakan
sebagai hukum perbandingan berganda yang menegaskan bahwa kedua unsur yang dapat
membentuk 2 senyawa atau lebih memiliki perbandingan komponen yang mudah dan
sederhana.

Pada percobaan yang pertama 1, 33 gram oksigen di reaksikan dengan 1 gram karbon.
Reaksi ini menghasilkan 2, 33 gram karbon monoksida. Selanjutnya pada percobaan yang

62
kedua massa oksigen di ubah menjadi 2, 66 gram sementara massa karbonnya tetap.
Reaksi ini menghasilkan suatu senyawa yang berbeda, yakni karbon dioksida.
Jenis senyawa Massa karbon yang Massa oksigen yang Massa senyawa yang
Direaksikan (g) direaksikan (g) terbentuk (g)

Karbon monoksida 1,33 gram 1,00 gram 2,33 gram

Karbon dioksida 2,66 gram 1,00 gram 3,66 gram

Ternyata dengan massa oksigen yang sama perbandingan massa karbon dalam senyawa
karbon monoksida dan karbon dioksida yakni bilangan bulat dan
sederhana. Dalton mengemukakan teorinya yang terkenal dengan sebutan Hukum
Perbandingan Berganda yang berbunyi :

” Jika 2 buah jenis unsur bergabung dan membentuk lebih dari 1 senyawa dan jika
massa salah satu dari unsur di dalam senyawa tersebut sama, sedangkan massa unsur
lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa tersebut
ialah bilangan bulat sederhana. “

B. KEGIATAN

Pertanyaan :

Bagaimanakah bunyi dari hukum Dalton ?

Buatlah masing-masing 3 pertanyaan setiap anggota dan tulislah di kolom yang


tersedia di bawah ini !

63
C. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, jawablah semua pertanyaan bersama kelompok Anda!


…………………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…..……………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

D. Pengumpulan Data

1. Unsur A dan B membentuk dua macam senyawa dengan komposisi sebagai berikut.
Senyawa Massa A Massa B

I 60% 40%

II 50% 50%

Berapakah perbandingan massa A di dalam senyawa I dan II pada massa B yang tetap?
Jawab :

64
E. Analisis Data
2. Bagaimanakah bunyi Hukum Dalton berdasarkan soal di atas?
Jawab :

F. Kesimpulan
Tulislah kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan dengan menggunakan bahasa Anda
sendiri di kolom yang tersedia di bawah ini !
…………………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…..……………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

65
LEMBAR KERJA SISWA 3
HUKUM AVOGADRO

Nama :
.
Kelas :
Kelompok :

INDIKATOR III
 Menganalisis data untuk membuktikan hukum-hukum dasar kimia.
 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk menyelesaikan perhitungan
kimia.
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa mampu menganalisis data untuk membuktikan hukum-hukum dasar 66
kimia.
 Siswa mampu menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk menyelesaikan
PETUNJUK :
 Bacalah materi yang telah disajikan
 Jawablah pertanyaan yang ada di LKS
didalam kelompok

A. URAIAN MATERI

Dalam mempelajari kimia, kita akan dipertemukan dengan istilah Stoikimetriyakni sebuah


cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat – zat kimia
dan reaksi – reaksinya.

Nah untuk kali ini membahas tentang hubungan kuantitatif unsur-unsur dalam senyawa dan
pada persamaan reaksi kimia yang terdiri dari :

11. Hukum Lavoisier ( Hukum Kekekalan Massa ).


12. Hukum Proust ( Hukum Perbandingan Tetap).
13. Hukum Dalton ( Hukum Kelipatan Berganda ).
14. Hukum Gay-Lussac ( Hukum Perbandingan Volume ).
15. Hukum Avogadro ( Hukum Hipotesis ).

Berikut ini ialah penjelasan mengenai hukum – hukum dasar dari para ahli :

3. Hukum Hipotesis ( Hukum Avogadro, 1811 )

Hukum Avogadro di cetuskan oleh seorang ahli fisika Italia yang bernama Amedeo
Avogadro pada tahun 1811. Amedeo Avogadro mengemukakan teorinya yang terkenal
dengan sebutan Hukum Hipotesis yang berbunyi :

” Bahwa gas – gas yang volumenya sama, jika di ukur dengan suhu dan tekanan yang
sama, maka akan memiliki jumlah molekul yang sama pula”. 

67
B. KEGIATAN

Pertanyaan :

Bagaimanakah bunyi hukum Avogadro ?

Buatlah masing-masing 3 pertanyaan setiap anggota dan tulislah di kolom yang


tersedia di bawah ini !

68
C. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, jawablah semua pertanyaan secara mandiri !


…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…..
…………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
……..
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..

D. Pengumpulan Data
2. Hukum Avogadro
Sebanyak 9 L gas oksigen mengandung 9,4 × 10 22 molekul. Pada suhu dan tekanan yang
sama, hitunglah jumlah molekul 36 L gas karbon dioksida dan volume 9,8 × 1023 molekul
uap air !
Jawab :

69
E. Analisis Data

3. Bagaimanakah bunyi Hukum Avogadro berdasarkan soal nomor di atas?

Jawab :

F. Kesimpulan
Tulislah kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan dengan menggunakan bahasa Anda
sendiri di kolom yang tersedia di bawah ini !
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…..
…………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
……..
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..

70
71
F.INSTRUMEN EVALUASI
RUBRIK PENILAIAN HASIL BELAJAR

Mata Pelajaran : Kimia


Satuan Pendidikan : SMAN 4 Mataram
Kelas/Semester : X/ 2
Materi Pokok : Stoikiometri
Kompetensi Dasar : 3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, konsep mol, hukum-hukum dasar kimia,
dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi,
hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk penyelesaian perhitungan kimia
Bentuk Soal : 5 soal essay
N Soal Jawaban Penskoran
o
1 Seorang guru mendemonstrasikan untuk Diket : M NaOH =1M 4: Memberikan jawaban dengan tepat
membuat suatu larutan NaOH 1 M (Mr=40) V NaOH = 100 mL = 0,1 L lengkap dengan satuannya.
sebanyak 100 mL. Hitunglah berapa massa Mr NaOH = 40 3 : Memberikan jawaban dengan tepat,
NaOH yang harus ditimbang oleh guru Ditanya: massa NaOH = …? tetapi tidak lengkap dengan
tersebut! Jawab : satuannya.
2 : Memberikan jawaban tidak tepat
1: Menulis yang diketahui dan
ditanyakan dari soal.
0: Tidak menjawab sama
sekali
n = 1 x 0,1
= 0,1 M

massa
n=
Mr
massa
0,1= = 4 gram
40

72
2 Sebanyak 10 gram padatan kalium klorat Diketahui : massa KClO3 = 10 gram 4 : Memberikan jawaban dengan tepat
dipanaskan dalam wadah tertutup, sehingga Ditanya : massa zat yang dihasilkan dan lengkap dengan satuannya.
terjadi reaksi sesuai persamaan : = …? 3 : Memberikan jawaban dengan tepat,
2KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2(g) Jawab : tetapi tidak lengkap dengan
Hitunglah massa zat yang dihasilkan dan 2KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2(g) satuannya.
kemukakan alasanmu ! 10 gram 2 : Memberikan jawaban tidak tepat
Massa reaktan = massa produk
1: Menulis yang diketahui dan
Massa KClO3 = massa KCl + massa
ditanyakan dari soal.
O2
0: Tidak menjawab sama
10 gram = massa KCl + massa
sekali
O2
Massa KCl + O2= 10 gram
3 Di dalam senyawa AB, perbandingan massa Diket : Perbandingan massa A:B = 2:1 4 : Memberikan jawaban perbandingan
A:B = 2:1. Jika terdapat 120 gram massa senyawa A = gram massa A:B dan massa senyawa A
senyawanya AB, tentukanlah massa dengan tepat dan lengkap dengan
masing-masing unsur dalam senyawa Ditanya: satuan
tersebut dan buatlah kesimpulan massa A = …? 3 : Memberikan jawaban dengan tepat,
berdasarkan data di atas ! massa B = …? tetapi tidak lengkap dengan
satuannya.
Jawab : 2 : Memberikan jawaban perbandingan
 massa A massa A:B dan massa senyawa A
massa A massa AB tidak tepat
=
perbandingan A perbandingan AB 1: Menulis yang diketahui dan
massa A 120 ditanyakan dari soal.
= 0: Tidak menjawab sama
2 3
sekali
3 massa A = 2 x 120
Massa A = 240/3 = 80 gr
 massa B
massa B massa AB
=
perbandingan B perbandingan AB

massa B 120
=
1 3
3 massa B = 120
Massa B = 120/3 = 40 gr
Jadi perbandingan massa A : B
80 : 40

73
4 Zat penyedap masakan (MSG) merupakan Diket : %kadar N = 9% 4: Memberikan jawaban dengan tepat
senyawa yang mengandung nitrogen (N2, Ar N = 14 dan lengkap
Ar=14) dengan kadar 9%. Jika Mr MSG= Mr MSG = 155 3 : Memberikan jawaban dengan tepat,
155, maka berapakah jumlah atom nitrogen Ditanya: Jumlah atom nitrogen = …? tetapi tidak lengkap.
dalam setiap molekul MSG ? Jawab : 2 : Memberikan jawaban tidak tepat
dan tidak lengkap
Ar N . x 1: Menulis yang diketahui dan
( %massa ) = =x 100 %
Mr senyawa ditanyakan dari soal.
14. x 0: Tidak menjawab sama
9 %= =x 100 % sekali
155
155 x 9=1400 x
1395=1400 x
1395
x= =0,996
1400

5 Suatu senyawa hidrokarbon (senyawa C dan Diket : massa C = 84% 5: Memberikan jawaban rumus
H) setelah dianalisa ternyata terdiri dari Massa H = 16% molekul dengan tepat serta
84% karbon dan 16% hydrogen. Jika Mr senyawa = 100 penjabaran dari rumus empiris
diketahui Mr hidrokarbon tersebut sebesar Ditanya: 3 : Memberikan jawaban rumus
100, maka bagaimanakah rumus molekul Rumus molekul = …? empiris dengan tepat, tetapi tidak
hidrokarbon tersebut (Ar H=1, C=12) ? Jawab : menjabarkan rumus molekul
 Rumus Empiris 2 : Memberikan jawaban tidak tepat
massa C 1: Menulis yang diketahui dan
nC=
Ar C ditanyakan dari soal.
84 0: Tidak menjawab sama sekali
nC= = 7 mol
12

massa H
nH =
Ar H
16
nC= = 16 mol
1
nC : nH = 7:16
 Rumus molekul
Mr = n x rumus empiris
100 = n (C7H16)
100 = n (7x12 + 16x1)

74
100 = n (84+16)
N = 100/100 = 1
Rumus molekul =( rumus empiris)n
C7H16 =( C7H16 )1

Skor yang diperoleh


Nilai= X 100
Skor maksimal
RUBRIK PENILAIAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Mata Pelajaran : Kimia


Satuan Pendidikan : SMAN 4 Mataram
Kelas/Semester : X/ 2
Materi Pokok : Stoikiometri
Kompetensi Dasar : 3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, konsep mol, hukum-hukum dasar kimia,
dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi,
hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk penyelesaian perhitungan kimia
Bentuk Soal : 5 soal essay
No Soal Aspek Berpikir Kritis Penskoran
Indikator berpikir Sub indikator Perincian sub indikator
kritis berpikir kritis

75
1. Seorang guru mendemonstrasikan untuk Memberikan  Memfokuskan  Mengidentifikasi atau 5 : Jika memberikan jawaban yang
membuat suatu larutan NaOH 1 M penjelasan sederhana pertanyaan merumuskan kriteria untuk tepat dengan rumus yang tepat
(Mr=40) sebanyak 100 mL. Hitunglah menentukan jawaban yang dan lengkap.
3 : Jika memberikan jawaban tepat
berapa massa NaOH yang harus mungkin
tetapi rumus kurang tepat dan
ditimbang oleh guru tersebut! tidak lengkap.
2 : Jika memberikan jawaban tidak
tepat dan rumus tidak tepat
1 : Menuliskan yang diketahui dan
ditanyakan dari soal
0 : Jika tidak memberikan jawaban

2. Sebanyak 10 gram padatan kalium Membangun keterampilan  Menyesuaikan  Kemampuan memberikan 5 : Jika memberikan jawaban tepat
klorat dipanaskan dalam wadah dasar dengan sumber alasan dan alasan yang tepat
tertutup, sehingga terjadi reaksi sesuai Jawaban yang mungkin muncul :
Alasan, karena dalam sistem
persamaan :
tertutup massa zat sebelum dan
2KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2(g) sesudah reaksi adalah sama.
Hitunglah massa zat yang dihasilkan 3 : Jika memberikan jawaban tepat
dan kemukakan alasanmu ! tetapi tidak memberikan alasan
yang tepat
2 : Jika memberikan jawaban tidak
tepat dan alasan tidak tepat
1 : Menuliskan yang diketahui dan
ditanyakan dari soal
1 : Jika tidak memberikan
jawaban

3. Di dalam senyawa AB, perbandingan Menyimpulkan  Menginduksi dan  Menggeneralisasikan 5 : Jika memberikan jawaban tepat
massa A:B = 2:1. Jika terdapat 120 mempertimbangkan dan kesimpulan yang tepat
gram senyawanya AB, tentukanlah hasil induksi Jawaban yang mungkin muncul :
Jadi, perbandingan massa A:B
massa masing-masing unsur dalam
yaitu 80: 40
senyawa tersebut dan buatlah 3 : Jika memberikan jawaban tepat
kesimpulan berdasarkan data di atas ! tetapi tidak memberikan
kesimpulan yang tepat
2 : Jika memberikan jawaban tidak
tepat dan kesimpulan tidak
tepat
1 : Menuliskan yang diketahui dan
ditanyakan dari soal
1 : Jika tidak memberikan
jawaban

76
4. Zat penyedap masakan (MSG) Memberikan penjelasan  Mendefinisikan  Bentuk operasional 5 : Jika memberikan jawaban yang
merupakan senyawa yang mengandung lebih lanjut istilah dan tepat dan rumus lengkap
nitrogen (N2, Ar=14) dengan kadar 9%. mempertimbangkan berdasarkan data pada soal
3 : Jika memberikan jawaban tepat
Jika Mr MSG= 155, maka berapakah nya
tetapi rumus tidak tepat dan
jumlah atom nitrogen dalam setiap tidak lengkap
molekul MSG ? 2 : Jika memberikan jawaban tidak
tepat dan rumus tidak lengkap
berdasarkan data pada soal
1 : Menuliskan yang diketahui dan
ditanyakan dari soal
0 : Jika tidak memberikan jawaban

5. Suatu senyawa hidrokarbon (senyawa Mengatur strategi dan  Berinteraksi dengan  Memberi label 5 : Jika memberikan jawaban yang
C dan H) setelah dianalisa ternyata taktik orang lain tepat dan rumus tepat
terdiri dari 84% karbon dan 16% memberikan
3 : Jika memberikan jawaban tepat
hydrogen. Jika diketahui Mr
tetapi tidak memberikan rumus
hidrokarbon tersebut sebesar 100, maka yang tepat
bagaimanakah rumus molekul 2 : Jika memberikan jawaban tidak
hidrokarbon tersebut (Ar H=1, C=12) ? tepat dantidak memberikan
rumus yang tepat
1 : Menuliskan yang diketahui
dan ditanyakan dari soal
0 : Jika tidak memberikan jawaban

Skor yang diperoleh


Nilai=
Skor maksimal
X 100

77

Anda mungkin juga menyukai