Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR ALGORITMA ASSESSMENT

Nama: Tn. D Umur : 64 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki

HistoryTaking :

Dialami kurang lebih 2 bulan yang lalu, yang terjadi pada subuh hari. Pasien pada
saat itu tiba-tiba merasa separuh tubuhnya lemah dan sulit untuk digerakan

Inspeksi :

- Statis
- Pasien pada saat berbaring lengan cenderung pada posisi abduksi shoulder, ekstensi elbow, supinasi
lengan bawah dan ekstensi jari-jari. Sedangkan tungkai cenderung pada posisi abduksi hip, ekstensi
knee , palmar fleksi ankle dan sedikit eversi
- Dinamis
- Pasien sudah bisa berjalan secara mandiri tetapi terlihat pincang dimana gerakan ayunan lengan masih
terbatas dan tungkai pada saat menapak terlihat untuk gerakan dorsofleksi ankle, toe off, fleksi knee
dan hip terbatas. Sedang pada saat menganyun gerakan dorsofleksi ankle saat heel strike, fleksi knee
dan hip terbatas.

Pemeriksaan fisik

MMT Tonus Otot Skala Tes reflex Tes Sensorik Tes Koordinasi
Hasil: ASWORTH Biceps: Normal Finger to finger
Ex.Superior: 4 Hasil: 2 Triceps: Normal Tajam/tumpul dan dan
Ex. Inferior : 4 KPR dan APR: tes rasa sakit : Finger to nose :
Normal lengan dan tungkai Mampu
terasa dilakukan
Tes
Kemampuan
Fungsional(Ind
ex Barthel) :
Hasil 17 Poin

Diagnosa ICF :

Penatalaksaan Fisioterapi Pada Kasus Gangguan


Aktifitas Fungsional Et Causa Hemiparese Sinistra Post
Non Hemoragik Stroke
LEMBAR ALGORITMA ASSESSMENT

Nama Pasien :Tn. D

Umur : 64 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kondisi/Penyakit :
Penatalaksaan Fisioterapi Pada Kasus Gangguan Aktifitas
Fungsional Et Causa Hemiparese Sinistra Post Non
Hemoragik Stroke

Impairment Activity Limitation Participation Restriction

(Body structure and function)


- Pasien belum mampu  Tidak dapat lagi
- Adanya kelemahan pada dalam melakukan bersosialisasi dengan
separuh badan lengan aktivitas ADL secara tetangga
dan tugkai (sisi kiri) mandiri , seperti:  Pasien kesulitan dalam
- Adanya abnormalitas o Naik turun tangga bekerja, diamana pasien
tonus otot o Berpindah/berjalan awalnya bekerja sebagai
- Adanya gangguan o Memakai baju sendiri supir bus sekolah yang
stabilitas
ada di Makassar.
 idak dapat lagi beraktivitas

Makassar, 28 Juni 2019


Clinical Instructor,

____________________________
NIP.

LEMBAR INTERVENSI FISIOTERAPI


Nama : Tn. D

Umur : 64 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Diagnosa Fisioterapis : Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Gangguan Aktivitas Fungsional


Extremitas Sinistra Et Causa Hemiparese Post Non Hemoragik Stroke

Jenis Intervensi Tujuan Intervensi Aalasan Klinis


Infra red Melancarkan sirkulasi Efek-efek fisiologis tersebut dapat
darah dan merileksasikan mengaktifasi reseptor panas superfisial di
jaringan otot kulit yang akan merubah transmisi atau
konduksi saraf sensoris dalam
menghantarkan nyeri sehingga nyeri akan
dirasakan berkurang, pemanasan ini juga
menyebabkan pelebaran pembuluh darah
pada daerah tersebut sehingga akan
memberikan oksigen yang cukup pada
daerah yang diterapi
Strengthening Meningkatkan kekuatan Strengthening exercise dapat meningkatkan
Exercise otot-otot lengan dan kinerja otot,terjadi peningkatan kekuatan
tungkai pasien. pada jaringan ijat seperti tendon dan
ligament dan dapat memungkinkan
terjadinya peningkatan keseimbangan.
Passive exercises Mempertahnkan Dapat merangsang otot yang mengalami
integritas sendi dan gangguan dan meningkatkan ROM agar
jaringan lunak, kembali ke fungsi normalnya
meminimalkan efek
terjadinya kontraktur,
mempertahankan
elastisitas mekanik otot,
menurunkan nyeri dan
membantu
mempertahankan
kesadaran gerak pasien
Proprioceptive Untuk merangsang learning Teknik PNF dengan prosedur irradiasi dan
Neuromuscular dan motor control. resisten dan stabilitas dapat merangsang
Facilitation motor learning dan motor control. Dalam
motor control, latihan ditentukan pada
stabilitas kemudian dilanjutkan dengan
mobilitas, dimana mobilitas mengikuti
konsep mototr learning. Hal ini dapat
menegmbalikan kemampuan gerak
fungsional penderita hemiparese.
Strengthening Untuk meningkatkan Dengan pemberian strengthening
Exercise kekuatan otot exercise dapat membantu meningkatkan
kekuatan otot pasien yang mengalami
kelemahan
Bridging Exercise untuk memperkuat otot Dengan pemberian bridging exercise
gluteus, hamstring dan dapat memperkuat otot gluteus,
abdominal serta hamstring dan abdominal serta
meningkatkan stabilisasi tulang
meningkatkan stabilisasi
belakang.
tulang belakang.
Latihan berjalan Untuk melatih berjalan Dengan pemberian latihan berjalan stair
pasien sesuai denan siklus case, dapat membantu berjalan sesuai
berjalan yang normal dengan siklus berjalan yang normal.

Makassar, 28 Juni 2019


Clinical Instructor,

____________________________
NIP.

LEMBAR INTERVENSI FISIOTERAPI

Pendekatan intervensi fisioterapi berdasarkan Evidence Based Practice dan Clinical Reasoning

Nama Pasien :Ny.S.J


Umur : 66 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa Fisioterapi : Penurunan muscle tonus dan muscle strenght-power lengan dan tungkai
Sinistra at causa hemiparese post Non Hemoragik Stroke.
Jenis Tujuan Intervensi Alasan Klinis
Intervensi
Electrical Untuk Elictrical Muscle Stimulasi dengan arus TENS atau
Muscle mempertahankan Interferential dapat merangsang saraf mototrik.
Stimulasi sifat fisiologis otot Rangasangan tersebut dapat menghasilkan kontraksi
volunteer pada anggota gerak, dimana kontraksi otot dapat
mempertahankan sifat fisiologis otot.

Bobath Untuk Teknik Bobath dengan koreksi postur dan gerak repetisi
Methods mangaktifkan yang banyak dapat merangsang koneksi-koneksi baru atau
neuro plastisitas di sinaps-sinaps baru dalam di dalam otak. Semakin banyak
dalam otak. sinaps terbrntuk maka terjadi neuro plastisitas di dalam otak
dan membangun kognitif dan assosiatif tentang gerakan di
dalam otak. Hal ini akan mengembalikan kemampuan
gerakan fungsional penderita hemiparese.
PNF Untuk merangsang Teknik PNF dengan prosedur irradiasi dan resisten dan
Methods learning dan motor stabilitas dapat merangsang motor learning dan motor
control. control. Dalam motor control, latihan ditentukan pada
stabilitas kemudian dilanjutkan dengan mobilitas, dimana
mobilitas mengikuti konsep mototr learning. Hal ini dapat
menegmbalikan kemampuan gerak fungsional penderita
hemiparese.

Makassar, 28 Juni 2019

Clinical Instructor, Preceptor,

______________________________ ____________________________
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai