HistoryTaking :
Dialami kurang lebih 2 bulan yang lalu, yang terjadi pada subuh hari. Pasien pada
saat itu tiba-tiba merasa separuh tubuhnya lemah dan sulit untuk digerakan
Inspeksi :
- Statis
- Pasien pada saat berbaring lengan cenderung pada posisi abduksi shoulder, ekstensi elbow, supinasi
lengan bawah dan ekstensi jari-jari. Sedangkan tungkai cenderung pada posisi abduksi hip, ekstensi
knee , palmar fleksi ankle dan sedikit eversi
- Dinamis
- Pasien sudah bisa berjalan secara mandiri tetapi terlihat pincang dimana gerakan ayunan lengan masih
terbatas dan tungkai pada saat menapak terlihat untuk gerakan dorsofleksi ankle, toe off, fleksi knee
dan hip terbatas. Sedang pada saat menganyun gerakan dorsofleksi ankle saat heel strike, fleksi knee
dan hip terbatas.
Pemeriksaan fisik
MMT Tonus Otot Skala Tes reflex Tes Sensorik Tes Koordinasi
Hasil: ASWORTH Biceps: Normal Finger to finger
Ex.Superior: 4 Hasil: 2 Triceps: Normal Tajam/tumpul dan dan
Ex. Inferior : 4 KPR dan APR: tes rasa sakit : Finger to nose :
Normal lengan dan tungkai Mampu
terasa dilakukan
Tes
Kemampuan
Fungsional(Ind
ex Barthel) :
Hasil 17 Poin
Diagnosa ICF :
Umur : 64 Tahun
Kondisi/Penyakit :
Penatalaksaan Fisioterapi Pada Kasus Gangguan Aktifitas
Fungsional Et Causa Hemiparese Sinistra Post Non
Hemoragik Stroke
____________________________
NIP.
Umur : 64 Tahun
____________________________
NIP.
Pendekatan intervensi fisioterapi berdasarkan Evidence Based Practice dan Clinical Reasoning
Bobath Untuk Teknik Bobath dengan koreksi postur dan gerak repetisi
Methods mangaktifkan yang banyak dapat merangsang koneksi-koneksi baru atau
neuro plastisitas di sinaps-sinaps baru dalam di dalam otak. Semakin banyak
dalam otak. sinaps terbrntuk maka terjadi neuro plastisitas di dalam otak
dan membangun kognitif dan assosiatif tentang gerakan di
dalam otak. Hal ini akan mengembalikan kemampuan
gerakan fungsional penderita hemiparese.
PNF Untuk merangsang Teknik PNF dengan prosedur irradiasi dan resisten dan
Methods learning dan motor stabilitas dapat merangsang motor learning dan motor
control. control. Dalam motor control, latihan ditentukan pada
stabilitas kemudian dilanjutkan dengan mobilitas, dimana
mobilitas mengikuti konsep mototr learning. Hal ini dapat
menegmbalikan kemampuan gerak fungsional penderita
hemiparese.
______________________________ ____________________________
NIP. NIP.