Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP DAN MEKANISME PENYUSUNAN RESENSI PUSTAKA ARTIKEL


POPULER DAN ARTIKEL ILMIAH

Di

Oleh :

SRI RAHMAWATI ( A40121268 )

DOSEN MATA KULIAH :

JEISI RISKA MERDEKAWATI MENTU S.Pd M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allh SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga
penyusunan makalah ini yang berisi tentang “karya ilmiah populer dan artikel jurnal” dapat
diselesaikan dengan waktu yang di rencanakan. Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas
mata kulih bahasa Indonesia.

Dalam kesmpatan ini kami haturkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada segenap pihak yang telah turut membantu daam menyelesaikan makalah ini. Secara
khusus ucapan terima kasih itu kami tujukkan kepada ibu

JEISI RISKA MERDEKAWATI MENTU S.Pd M.Pd selaku dosen mata kuliah bahasa
Indonesia yang telah memberikan bimbigannya.

Pada penulisan makalah ini, mungkin masih terdapat kesalahan dan kelalaian, maka kami
mohon maaf. Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya saran dan kritik yana besifat
membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih.


DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………..................................................i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………….ii

BAB I

PENDAHULUAN………………………………………………………………………….................................................iii

1. Latar Belakang………………………………………………………………………..............................................1

2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………………………..1

3. Tujuan…………………………………………………………………………........................................................1

BAB II

PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………………………………2

1. Pengertian karya ilmiah populer………………………………………………………………………………………..2

2. Pengertian artikel jurnal……………………………………………………………………………………………………6

BAB III

PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………………………14

1. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………14

2. Saran………………………………………………………………………………..................................................14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………….…15
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada zaman sekarang dalam membuat atau menyusun tugas yang diberikan oleh dosen, kita
disuruh membuatnya dalam bentuk karya ilmiah maupun artikel jurnal. Untuk mendapatkan
hasil yang baik dalam menyusun atau membuat karya ilmiah kita harus mengikuti langkah-
langkahnya dengan benar. Agar karya ilmiah ataupun artikel yang kita buat dapat dimengerti
dan dipahami oleh banyak orang. Itulah yang melatar belakangi kami membuat makalah ini
agar dalam menyusun atau membuat karya ilmiah maupun artikel dapat disusun dengan benar
dan mudah dipahami oleh banyak orang.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian karya ilmiah popular ?

2. Apakah pengertian artikel jurnal ?

3. Bagaimana langkah-langkah membuat artikel jurnal dan karya ilmiah ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah populer.

2. Untuk mengetaui pengertian artikel jurnal

3. Untuk mengetaui langkah-langkah membuat karya ilmiah populer dan artikel jurnal.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Karya ilmiah populer

1. Pengertian karya ilmiah populer

Untuk memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih dekat, akan lebih baik bila dilakukan
terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata: ilmiah, dan populer itu sendiri. Dari sana
semoga akan ditemukan makna yang utuh tentang jenis tulisan ini. Berikut pemaparan ringkas
dari ketiga elemen itu.

a. Ilmiah
Ilmiah berarti bersifat ilmu, atau memnuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Karya ilmiah
adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan
kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah dalam membahas
permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta
menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan
fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah adalah tulisan
yang didasarkan atas penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai berkembangsuatu paradigma
baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian ilmiah saja,
melaikan juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara
professional.

Contoh dari karya tulis ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper), artikel ilmiah,
Skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain. Defenisi ilmiah ini sendiri akan mengalami reduksi
(pengurangan) makna bila kelak digandengkan dengan kata populer.

b. Populer

Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang
banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau
mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif
lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.

Setelah pemaparan singkat ini, kiranya kita dapat menarik kesimpulan –yang semoga
komprehensif—tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah populer. Seperti yang kita
katakan di atas, bahwa secara otomatis akan ada proses reduksi makna ilmiah dari makna
aslinya ketika digandengkan dengan kata populer. Bila karya ilmiah di satu sisi kita sebut adalah
nash umum, maka kata-kata populer adalah takhsishnya. Maka karya tulis ilmiah populer
adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa
umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam. Dengan pengertian seperti ini, benar
bila dikatakan bahwa ilmiah populer adalah sarana komunikasi antara ilmu dengan masyarakat
awam.

Pada dasarnya, karya ilmiah pupuler adalah karangan yang mengandung unsur ilmiah, berdasar
fakta, aktualitasnya tidak mengikat. Yang dipentingkan dalam karya ilmiah populer bukan pada
keindahan bahasanya, tapi lebih kepada sisi ilmiahnya (mengajarkan atau menerangkan
sesuatu). Contoh “Bagaimana merawat wajah”, “Bagaimana beternak itik”, “Bagaimana cara
membuat bom” dsb.

2. Membuat Karya Tulis Ilmiah Populer


Secara umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh David Nunan,
yakni:

a. Tahap persiapan (pra-penulisan)Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis


menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus,
mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi,
membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses
selanjutnya.

b. Tahap inkubasi

Tahap inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian
rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar
yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai telur
menetas menjadi anak ayam.

c. Tahap iluminasi

Tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang seakan-
akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa yang telah lama kita pikirkan
menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Iluminasi tidak mengenal tempat atau
waktu. Ia bisa datang ketika kita duduk di kursi, sedang mengendarai mobil, sedang berbelanja
di pasar atau di supermarket, sedang makan, sedang mandi, dan lain-lain.

d. Tahap verifikasi/evaluasi

Tahap terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu
diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang
tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada
bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang
lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.

3. Beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah populer.

a. Dalam konsep penulisan hard news (berita singkat) ada sistem yang disebut alur piramida
terbalik, yang berarti dimulai dari informasi yang terpenting sampai ke detail yang kurang
penting. Keuntungannya, pembaca cepat mendapat informasi utama. Untuk sebuah karya
ilmiah seperti ilmiah populer, model ini kurang tepat untuk digunakan. Sebab terkesan
membosankan. Hal yang terpenting sudah diketahui di awal, pembaca merasa sudah cukup
dengan paragraf-paragraf awal. Tidak ada unsur menggelitik rasa ingin tahu lebih lanjut. Walau
tidak salah, sistem penulisan seperti ini akan mengurangi daya tarik sebuah karya tulis ilmiah.b.
Tentukan secara pasti, Kepada siapa anda menyajikan tulisan anda, media apa yang anda pilih
(internet, televisi, koran, majalah, radio, dsb), gaya penulisan apa yang paling tepat, serta kira-
kira berapa lama pembaca meluangkan waktu untuk membaca tulisan anda.

c. Walau factor-faktor ini lazim digunakan untuk semua jenis karya tulis, tapi untuk
penulisan ilmiah populer ia menjadi lebih urgen. Karena sekali lagi, sesungguhnya ilmiah
populer adalah papan yang menjembatani antara ilmu dengan masyarakat umum. Sehingga
pemilihan kata, pertimbangan segmen tulisan, termasuk kemungkinan waktu pembaca amat
penting dipertimbangkan.

d. Kecerdasan menentukan topik bahasan akan sangat berpengaruh kepada menarik atau
tidaknya hasil karya tulis. Ada beberapa kiat untuk menarik minat pembaca terhadap sebuah
tulisan seperti ilmiah populer, di antaranya:

1) Kaitkan dengan kondisi actual.

2) Kaitkan dengan aktivitas sehari-hari.

3) Perkenalkan ilmu atau temuan baru.

4) Bahas permasalahan dengan sudut pandang yang baru, atau berbeda dengan bahasan-
bahasan topik sejenis.

4. Ciri-ciri Karya Ilmiah Populer

a. Berisi fakta empiris yang sudah teruji dan dapat diuji kebenarannya.

b. Tidak subjektif.

c. Tidak mengandung unsur spekulatif dan bersifat sensasional.

d. Memperlihatkan kerja nalar dan bersifat analitis.

e. Mampu menjelaskan 'mengapa' dan 'bagaimana' sesuatu yang disajikan itu terjadi.

f. Bahasan tidak menyimpang atau melebar dari pokok/tema tulisan.

5. Bentuk-bentuk Tulisan Ilmiah Populer

a. Deskriptif-naratif. Bersifat ringan, tidak membutuhkan rasa penasaran pembaca.


Dinikmati secara rileks. Contoh: tulisan di koran, majalah wanita, majalah keterampilan.

b. Deskriptif-ekspositoris. Menyuguhkan kupasan tulisan yang lebih mendalam. Contoh:


riwayat penemuan atau sejarah terjadinya sesuatu secara historis, atau proses pembentukan
sesuatu. Berisi juga tentang penjelasan yang berkenaan dengan Mengapa dan Bagaimana.
Banyak ditemukan pada majalah Intisari, Tempo, Trubus.c. Deskriptif-argumentatif.
Menyuguhkan masalah yang diikuti dengan cara pemecahan masalahnya. Contoh: Jurnal
Penelitian.

B. Artikel jurnal

1. Pengertian artikel jurnal.

a. Artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat di koran, majalah, atau internet. Misal bila kita
menulis tentang tips membina persahabatan dan dimuat di koran atau media lainnya, maka
tulisan itu disebut dengan artikel.

b. Menurut Ichtiar Baru, artikel adalah karangan prosa dalam media massa yang membahas
pokok masalah secara lugas. Sehingga yang terpenting dalam sebuah artikel adalah isi yang
benar dan aktual, susunannya rapi, dan hemat dengan kata-kata.

c. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, artikel adalah karya tulis lengkap dalam majalah,
surat kabar dan sebagainya.

d. Di dalam The America Heritage Desk Dictionary dkatakan bahwa artikel adalah bagian tulisan
nonfiksi yang berbentuk bebas, bagian dari penerbitan seperti laporan dan esai.

e. Dalam Longman Pitman Office Dictionary dikatakan bahwa artikel adalah sebuah tulisan
prosa nonfiksi, berbentuk biasa, dan bagian bebas dari sebuah majalah, koran, dan lain-lain.

f. Dalam Webster's Collegiate Thesaurus diterangkan bahwa artikel adalah karangan, catatan,
kritik, manifes, reportase, putusan, pelajaran, survey.

2. Langkah-langkah membuat artikel jurnal

Kita harus membaca pedoman penulisan artikel dengan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan.
Memang derajat pedoman tersebut berbeda-beda pada setiap jurnal dari yang hanya garis
besar saja sampai dengan yang sangat rinci.

Informasi umum yang diberikan dalam panduan penulisan itu adalah format penulisan (ukuran
dan jenis kertas, spasi, penomoran halaman, jumlah baris per halaman, margin dan penomoran
setiap baris tulisan), penulisan title page (judul artikel, penulis berserta alamatnya, alamat
korespondensi dan permintaan reprint), penulisan badan artikel.

Kita harus memperhatikan format pada jurnal terpilih. Sering terjadi editor menolak suatu
artikel ilmiah dikarenakan tulisan tersebut tidak memenuhi persyaratan format yang telah
ditentukan. Oleh sebab itu format harus dicermati.
Hal yang pertama yang harus diperhatikan adalah ukuran dan jenis kertas. Pada umumnya
ukuran yang digunakan adalah A4 atau letter dengan berat 80 gram. Setelah itu perhatikan
ukuran spasi (biasanya 2 spasi), ukuran marjin kiri, kanan, atas dan bawah (bervariasi
tergantung jurnal), ukuran font (paling sedikit 10 point), petunuk penomoran halaman (atas
atau bawah, kanan, tengah atau bawah), batas jumlah halaman yang diijinkan, jumlah baris per
halaman (biasanya 20-25 baris). Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap baris pada
setiap halaman diberi penomoran pada sisi kiri kertas. Penomoran baris sangat penting sebagai
rujukan bagi reviewer atau editor serta penulis pada waktu memberi jawaban atas ulasan yang
diberikan oleh reviewer. Selain itu, perlu diperhatikan boleh tidaknya pemenggalan kata dan
penggunaan right justification. Kadang sebuah jurnal juga menentukan jenis huruf yang
digunakan.

a. Penulisan Title Page

Pada tittle page (lihat lampiran 2) biasaya ditulis judul artikel, nama penulis dan alamat lembaga
dimana penelitian itu dilakukan, dan alamat penulis korespondensi. Umumnya Running head
little yaitu judul artikel dalam bentuk singkat (yang nantinya akan muncul pada halaman
tertentu pada artikel yang telah dicetak bersama dengan nama penulis) juga dicantumkan pada
halaman judul ini. Cara penulisan halaman judul ini untuk setiap jurnal berbeda-beda. Pada
halaman judul ini perlu diperhatikan apakah judul ditulis tebal, miring, huruf kapital atau huruf
kecil. Secara umum judul ditulis paling atas dan di tengah-tengah. Ada jurnal yang menentukan
judul dicetak tebal, nama penulis dan alamat dicetak miring. Selain itu, perlu diperhatikan
penggunaan ukuran huruf. Justifikasi judul, nama penulis dan alamat juga perlu diperhatikan.

Alamat penulis dalam jurnal bertaraf internasional adalah lembaga yang betul-betul memberi
sumbangan dan ikut ambil bagian dalam penelitian. Sebagai contoh, seorang dosen
melanjutkan pendidikan S3 di Universitas Andalas. Setelah lulus ia pulang kembali ke institusi
dimana ia bekerja. Jika ia mempublikasikan hasil penelitiannya, maka alamat penulis adalah
Universitas Andalas. Penulis dapat mencantumkan alamat sekarang (alamat dimana ia bekerja)
pada catatan kaki.

Judul biasanya diminta sesingkat mungkin tetapi mencerminkan isi dari artikel ilmiah
termaksud. Singkatan biasanya tidak dianjurkan dalam judul. Jumlah huruf pada running head
bervariasi (biasanya tidak lebih dari 55 huruf). Nama penulis yang dicantumkan biasanya yang
benar-benar memberikan kontribusi pada penelitian tersebut. Memang tidak ada patokan yang
berlaku. Bisa saja, pencantuman nama penulis tergantung pada kesepakatan di antara penulis.
Jika penulis lebih dari satu, maka cantumkan penulis yang bertanggungjawab dalam surat-
menyurat. Biasanya penulis atau peneliti senior. Peneliti senior tidak harus sebagai penulis
utama.

b. Abstract dan Keywords

Format abstrak juga bervariasi, sehingga kita harus benar-benar teliti membaca pedoman
penulisan pada jurnal tersebut yang meliputi format (kapital atau tebal, center atau pada baris
baru yang diikuti oleh kalimat pertama abstrak, spasi). Pada umumnya, jurnal meminta abstrak
ditulis pada halaman terpisah. Untuk mempermudah, sebaiknya kita memperhatikan contoh
artikel terbaru. Secara umum, abstrak ditulis dalam satu paragraf yang berisi tujuan penelitian,
materi dan metodologi penelitian, hasil utama penelitian, kesimpulan dan kata kunci (key
words). Jika artikel tersebut berupa tinjauan pustaka, abstrak berisi tentang latar belakang, hasil
utama berupa temuan teoritik, kesimpulan dan kata kunci. Pada abstrak biasanya tidak
terdapat pembahasan, tabel, pustaka, sitasi, dan gambar. Singkatan biasanya diperbolehkan
dalam abstrak.

Abstrak inilah yang biasanya digunakan dalam abstracting yang akan disebarluaskan baik secara
elektronik maupun cetak. Oleh sebab itu kita harus mampu mengungkapkan hasil penelitian
kita secara menyeluruh sehingga pembaca bisa menangkap isi artikel tanpa harus mengacu ke
artikel yang lengkap. Pembaca yang tertarik biasanya akan mencari artikel lengkapnya. Jumlah
kata maksimum dalam abstract umumnya dibatasi antara 100 dan 250 kata. Namun ada juga
jurnal yang memberi batasan sampai dengan 400 kata. Satu kata ditetapkan sebagai kumpulan
karakter yang diapit oleh space. Abstract ditulis dengan kalimat past tense, dan umumnya tidak
diperkenankan lagi mengulangi judul artikel dalam isi abstract. Abstract biasanya akan ditutup
dengan kata kunci (keywords).

Kata kunci sangat penting dalam pengideksan artikel. Jika pembaca ingin mencari artikel
dengan kata kunci, maka salah satu kata kunci yang kita tulis akan bisa membuka artikel
tersebut. Oleh sebab itu, kita harus memilih kata kunci yang paling baik mewakili topik yang
dibahas. Jumlah kata kunci bervariasi dari 3-6. Tata cara penulisan key words bervariasi. Ada
jurnal yang menuliskan kata kunci berdasarkan urutan abjad. Ada juga yang berdasarkan urutan
dimulai dari kata kunci spesifik sampai dengan kata kunci umum atau sebaliknya. Ada juga yang
dimulai dari kata kunci yang paling penting sampai dengan yangkurang penting atau sebaliknya.
Lihat contoh abstract pada lampiran 3.

c. Introduction

Bagian ini mengandung isi sebagai pengantar yang berisi justifikasi penelitian, hipotesis dan
tujuan penelitian. Jika artikel berupa tinjauan pustaka, maka pendahuluan berisi latar belakang
yang memuat tentang pentingnya “permasalahan” tersebut diangkat, hipotesis (jika ada) dan
tujuan penulisan artikel. Pada bagian ini pustaka hanya dibatasi pada hal-hal yang paling
penting. Perlu diperhatikan metode penulisan pustaka rujukan sesuai dengan contoh artikel
atau ketentuan dalam Instruction for authors. Jumlah kata dalam bagian ini juga kadang
dibatasi jumlah katanya. Ada juga jurnal yang membatasi jumlah referensi yang dapat disitir
pada pendahuluan, tidak lebih dari tiga pustaka. Tidak dibenarkan membahas secara luas
pustaka yang relevan pada pendahuluan. Pada sebagian besar jurnal Introduction ditulis dalam
kalimat present tense. Perlu diperhatikan apakah “introduction” ditulis segera setelah abstract,
atau harus pada halaman baru.

d. Materials and Methods

Bagian ini bisa dibagi menjadi beberapa subheading untuk lebih rapi. Dalam bagian ini
umumnya tidak dibatasi jumlah kata atau panjang tulisan, sehingga kita akan lebih leluasa
menjelaskan materi dan metodologi yang digunakan. Perlu diketahui bahwa para reviewer akan
banyak menekankan pemeriksaan pada materi dan metode ini. Karena, kevalidan hasil yang kita
peroleh ditentukan oleh penggunaan materi dan pendekatan metodologi yang digunakan. Oleh
sebab itu, kita harus menulis secara lengkap jenis materi dan metodologi yang kita lakukan
dalam penelitian, sehingga reviewer bisa memahami prosedur yang digunakan dalam
penelitian.

Dalam bagian ini kita bisa menyajikan tabel, skema atau gambar untuk memperjelas dan
meringkas informasi yang akan ditulis. Bagian ini ditulis dengan kalimat past tense. Jika kita
merujuk metode dari hasil penelitian orang lain, maka kita tidak perlu menuliskannya secara
mendalam. Cukup ditulis bahwa pengukuran “apa” menggunakan metode “siapa”.

e. Results and Discussion

Setiap jurnal mempunyai pola yang baku atau yang fleksibel dalam bagian ini. Ada jurnal yang
memisahkan Results dari Discussion, atau menyatukannya, dan ada pula yang menyerahkannya
kepada penulis sesuai dengan kenyamanan dalam penyajiannya.

Jika Results terpisah, bagian ini hanya menyajikan hasil penelitian tanpa membahasnya.
Keuntungan cara ini adalah pembahasan bisa lebih terarah dan menyeluruh karena bisa
membahas variabel atau parameter yang saling berhubungan sekaligus. Keburukannya adalah
bahwa dalam membahas kita cenderung memulai lagi sedikit dengan hasil, sehingga akan
mengulang lagi apa yang sudah disajikan dalam hasil. Jika results digabung dengan discussion,
pembahasan bisa langsung mengikuti penyajian hasil.

Keuntungan cara ini adalah setiap hasil langsung dibahas, sehingga tidak perlu menyinggung
lagi jika membahasnya. Keburukkannya adalah kita cenderung mengulang pembahasan yang
saling berkaitan. Namun untuk menulis pada salah satu cara di atas kita bisa menggunakan
teknik yang baik sehingga penyajian hasil dan pembahasan bisa lebih menarik.
Dalam penyajian results ungkapkan hasil yang diperoleh secara jelas dan lugas tanpa komentar.
Pembaca diundang untuk mengambil kesimpulannya sendiri, kemudian membandingkannya
dengan pernyataan penulis setelah pembaca sampai pada bagian discussion. Sajikan data
terpilih dengan ringkas. Pada tahap ini, penulis sebaiknya membentuk argumen yang akan
menjadi tulang punggung discussion. Dengan demikian, hal-hal pokok dalam results perlu diberi
penekanan. Pada bagian results, biasanya digunakan kalimat past tense yang sederhana. Untuk
penyajian data yang sederhana gunakan tabel. Untuk data yang rumit dan banyak gunakan
gambar. Tidak dibenarkan menyajikan gambar dari tabel yang telah disajikan. Rataan angka
yang disajikan dalam tabel dan gambar pada sebagian besar jurnal internasional disertai oleh
ukuran penyebaran seperti SD, SE, Results harus ditulis secara sistematis. Kita tulis hasil mulai
dari hasil utama baru diikuti oleh data atau hasil pendukungnya atau sebaliknya, dari data
pendukung baru ke hasil utamanya.

Pada umumnya jurnal internasional tidak menginginkan bahasa statistik ditulis dalam teks hasil.
Dalam bagian discussion yang perlu kita bahas adalah hasil tersebut apakah menerima atau
menolak hipotesis yang kita kemukakan. Jadi disini dibahas kenapa hipotesis diterima atau
ditolak. Biasanya discussion akan ditutup dengan kesimpulan jika tidak ada heading khusus
untuk kesimpulan.

Agar discussion menarik untuk dibaca, maka mulailah dengan kata-kata kunci. Demikian pula
setiap paragraf sebaiknya dibuka dengan kalimat topik yang membawa gambaran jelas kepada
pembaca. Sebaiknya discussion dirancang dengan argumen yang kuat. Ini akan memberikan
kesempatan kepada penulis untuk merangsang minat pembaca, sehingga pembaca tertarik
untuk membaca seluruh artikel. Spekulasi dapat dibenarkan dalam discussion sepanjang
didukung oleh argumen yang kuat.

Kutipan dalam discussion sangat penting untuk memperkuat argumentasi penulis. Kutipan
harus memberikan informasi yang benar. Hal ini sangat penting bagi pembaca yang ingin
mengikuti argumen penulis dengan seksama, agar dengan tepat menemukan apa yang
dicarinya dalam artikel asli sesuai dengan pengarahan penulis.

Acuan mempunyai banyak kegunaan, antara lain dapat dijadikan otoritas tertinggi yang menjadi
dasar argumen. Acuan dapat menjadi otoritas sementara yang keabsahannya menjadi
tantangan pembaca, atau bahkan ternyata salah sama sekali. Mungkin saja penulis dapat
memberikan penekanan pada waktu penulisan kutipan dalam teks. Perhatikan beberapa
pernyataan berikut:

“Semua bakteri aerobil peka terhadap umtomycin (Burhan, 1979).”


Pernyataan ini menyiratkan bahwa konsep tersebut dapat diterima. Burhan adalah orang
pertama yang mengemukakan, dan penulis menyetujuinya.“Burhan (1979) menemukan bahwa
semua bakteri aerobik peka terhadap umptomycin.”

Pernyataan ini menyiratkan konsep yang kurang dikenal, Burhan yang menyimpulkan, dan
penulis setuju dengan pendapatnya.

Burhan (1979) menyatakan bahwa semua bakteri aerobik peka terhadap umptomycin.”

Dalam kalimat ini tersirat bahwa pendapat Burhan mungkin bertentangan dengan pendapat
umum, dan penulis untuk sementara tidak menentukan pilihan dalam masalah ini.

f. Conclusion atau Implication atau Summary

Dalam conclusion sarikan apa yang menjadi hasil utama penelitian (menolak atau menerima
hipotesis) dalam kalimat yang sederhana. Hindari kalimat berbau statistik. Conclusion disusun
berdasarkan fakta yang ditemukan dalam penelitian.

g. Acknowledgement

Ucapan terima kasih biasanya ditempatkan pada akhir tulisan sebelum daftar pustaka. Biasanya
yang perlu disebutkan adalah penyandang dana. Berikan nomor kontraknya jika ada, karena ini
juga nanti sebagai dokumentasi bagi pemberi dana bahwa penelitian yang dibiayai telah
dipublikasikan di tingkat internasional.

Ucapan terimakasih juga dapat diberikan kepada perorangan, lembaga atau kelompok yang
telah memberi bantuan teknis dan saran. Ucapan terimakasih sebaiknya ditulis dengan
sederhana.

h. References

Penulisan daftar pustaka bervariasi tergantung kepada format setiap jurnal. Untuk itu, kita
harus mengacu kepada pedoman penulisan pada jurnal tersebut. Secara umum, penyusunan
daftar pustaka terdiri atas dua jenis, yaitu dengan cara penomoran dan penyusunan secara
alfabetis. Daftar pustaka yang digunakan diutamakan dari artikel-artikel yang telah
dipublikasikan secara internasional. Daftar pustaka dari publikasi nasional dapat digunakan
pada jumlah terbatas. Tesis dan disertasi dapat pula digunakan sebagai daftar pustaka. Kadang
subuah artikel ditolak karena daftar pustaka hanya berasal dari hasil penelitian yang tidak
dipublikasikan, seperti misalnya laporan penelitian, atau hanya berasal dari publikasi lokal.

i. Penulisan Tabel
Dalam penerbitan jurnal internasional, tabel selalu ditulis dalam halaman terpisah dari teks,
biasanya setelah daftar pustaka. Tabel diberi nomor urut mengikuti angka arab, dan setiap tabel
diketik dalam halaman terpisah. Sebelum membuat tabel perhatikan dulu format yang ada
pada contoh artikel terbaru.

Umumnya garis horisontal sepanjang halaman yang diperbolehkan hanya tiga, yaitu pada
bagian atas (judul kolom) dan satu pada penutup tabel. Garis vertikal sama sekali tidak
diperbolehkan.

Judul tabel biasanya ditempatkan di atas tabel. Perhatian format penulisan judul tabel. Sistem
penulisan satuan variabel yang ditabulasikan juga perlu diperhatikan dengan cermat.

Syarat yang selalu ditekankan dalam pembuatan tabel adalah bahwa pembaca bisa memahami
dan menginterpretasikan tabel itu sendiri tanpa harus membaca teks. Susunlah data pada tabel
sesuai dengan urutan penyajian dan pembahasan dalam teks. Kelompokkan data sejenis dalam
satu tabel.

j. Figure Legends atau Judul Gambar

Biasanya judul gambar dilampirkan setelah tabel. Tuliskan judul gambar dalam halaman
terpisah dari gambarnya. Jika ada beberapa gambar, bisa diberi nomor dan judulnya dan
mengetiknya dalam satu halaman. Perhatikan format penulisan judul gambar pada artikel
contoh.

k. Figure

Gambar digunakan untuk menyajikan data yang sangat banyak. Setiap gambar dicetak pada
halaman terpisah. Untuk tidak membingunkan, tuliskan nomor gambar dan nama penulis
dibalik (halaman belakang) gambar tersebut. Selain itu, untuk gambar yang tidak langsung
kelihatan mana bawah dan atas, harus ditunjukkan di margin gambar tersebut dengan pensil.
Karena gambar tidak disertai dengan judulnya, jangan sampai salah memberikan nomor di
belakang gambar atau salah mengurutnya dalam teks.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas kami dapat menyimpulkan karya tulis ilmiah populer adalah karya tulis
yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum sehingga
mudah dipahami oleh masyarakat awam. Cara membuat karya tulis ilmiah diperlukan empat
tahap yaitu tahap persiapan (pra-penulisan), tahap inkubasi, tahap iluminasi dan tahap
verifikasi/evaluasi. Artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat di koran, majalah, atau
internet. Misal bila kita menulis tentang tips membina persahabatan dan dimuat di koran atau
media lainnya, maka tulisan itu disebut dengan artikel. Langkah-langkah dalam membuat artikel
jurnal adalah format penulisan (ukuran dan jenis kertas, spasi, penomoran halaman, jumlah
baris per halaman, margin dan penomoran setiap baris tulisan), penulisan title page (judul
artikel, penulis berserta alamatnya, alamat korespondensi dan permintaan reprint), penulisan
badan artikel.

B. Saran

Sebaiknya dalam membuat atau menyusun sebuah artikel jurnal atau karya ilmiah popular
harus memperhatikan langkah-langkahnya, agar artikel jurnal ataupun karya ilmiah popular
yang kita buat bisa baik dan senang dibaca oleh banyak orang serta mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA

http://carapedia.com/pengertian_definisi_artikel_info500.html

http://pustakaut20112.blogspot.com/2011/10/karya-ilmiah-populer.html

http://serumpunilmu21.wordpress.com/2011/10/22/karya-ilmiah-karya-ilmiah-populer-dan-
karya-populer/

Anda mungkin juga menyukai