Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HALADULolO ol
Oleh :
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil
karena terjadi dehidrasi. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul
setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu
nausea dan vomitus dalam kehamila yang berkembang sedemikian luas sehingga
kehamilan.
2. Anatomi fisiologi
a. Anatomi
a) Monsveneris
Bagian yang menonjol meliputi bagian simfisis yang terdiri dari jaringan lemak, daerah
b) Vulva
Adalah tempat bermuara sistem urogenital. Di sebelah luar vulva dilingkari oleh labio
mayora (bibir besar) yang ke belakang, menjadi satu dan membentuk kommisura
posterior dan perineam. Di bawah kulitnya terdapat jaringan lemak seperti yang ada di
mons veneris.
c) Labio mayora
Labio mayora (bibir besar) adalah dua lipatan besar yang membatasi vulva, terdiri atas
kulit, jaringan ikat, lemak dan kelenjar sebasca. Saat pubertas tumbuh rambut di mons
d) Labio minora
Labio minora (bibir kecil) adalah dua lipatan kecil diantara labio mayora, dengan
e) Vestibulum
Vestibulum merupakan rongga yang berada diantara bibir kecil (labio minora), maka
belakang dibatasi oleh klitoris dan perineum, dalam vestibulum terdapat muara-muara
dari liang senggama (introetus vagina uretra), kelenjar bartholimi dan kelenjar skene
Lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dan liang senggama ditengahnya
berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar, letaknya mulut vagina
pada bagian ini, bentuknya berbeda-beda ada yang seperti bulan sabit, konsistensi
ada yang kaku dan yang lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat
g) Perineum
Terbentuk dari korpus perineum, titik temu otot-otot dasar panggul yang ditutupi oleh
kulit perineum.
Tabung, yang dilapisi membran dari jenis jenis epitelium bergaris, khusus dialiri banyak
pembuluh darah dan serabut saraf. Panjangnya dari vestibulum sampai uterus 7½ cm.
Merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus. Dinding depan liang
senggama (vagina) 9 cm, lebih pendek dari dinding belakang. Pada puncak vagina
b) Uterus
Organ yang tebal, berotot berbentuk buah Pir, terletak di dalam pelvis antara rectum di
belakang dan kandung kemih di depan, ototnya disebut miometrium. Uterus terapung
di dalam pelvis dengan jaringan ikat dan ligament. Panjang uterus 7½ cm, lebar 5
cm, tebal 2 cm. Berat 50 gr, dan berat 30-60 gr. Uterus terdiri dari :
Bagian uterus yang terletak antara pangkal saluran telur. Pada pemeriksaan
Bagian uterus yang terbesar pada kehamilan, bgian ini berfungsi sebagai tempat janin
berkembang. Rongga yang terdapat pada korpus uteri disebut kavum uteri atau rongga
rahim.
Ujung servix yang menuju puncak vagina disebut porsio, hubungan antara kavum uteri
(2) Myometrium
(3) Parametrium
c) Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk kenari, terletak kiri dan kanan uterus dibawah tuba
d) Tuba Fallopi
Tuba fallopi dilapisi oleh epitel bersilia yang tersusun dalam banyak lipatan sehingga
cairan serosa yang memberikan nutrisi pada ovum. Tuba fallopi disebut juga saluran
telur terdapat 2 saluran telur kiri dan kanan. Panjang kira-kira 12 cm tetapi tidak
berjalan lurus. Terus pada ujung-ujungnya terdapat fimbria, untuk memeluk ovum saat
3. Etiologi
adalah 3,5 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang yang dikemukakan :
a. Faktor organik, yaitu karena masuknya vili khriales dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik akibat kehamilan serta resustensi yang menurunkan dari pihak
ibuterhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi, yaitu merupakan salah satu
b. Faktor psikologik.
Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak,
tanggungan sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat
mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keenggangan manjadi hamil
c. Faktor endikrin
4. Patologi
tanpa nekrosis.
b. Jantung : jantung atrofi, menjadi lebih kecil dari biasa. Kadang kala dijumpai
perdarahan sub-endokardial.
c. Otak : terdapat bercak-bercak perdarahan pada otak dan kelainan seperti pada
ensepalopati wirnicke.
d. Ginjal : ginjal tampak pucatdan degenerasi lem dapat ditemukan pada tubuli
kontorti.
5. Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi
habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurnah,
terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida bitirik, dan
dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu, dehidrasi
keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan
Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum
tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan, bila lebih dari 10 kali muntah. Akan
gravidarum.
yaitu :
a. Tingkat I ( Ringan )
9) Mata cekung.
b. Tingkat II ( Sedang )
1) Keadaan umu lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen sampai koma).
2) Dehidrasi berat.
5) Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensepalopati
7. Penanganan
a. Pencegahan
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum diperlukan dengan jalan memberikan
penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologi. Hal
1) Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik
pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan.
2) Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makana dalam
3) Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk
makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. Hindari makanan berminyak dan
berbau lemak.
4) Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas ataupun terlalu
dingin.
b. Terapi obat-batan
Apabila dengan cara diatas keluhan dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak
c. Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat inap dirumah sakit.
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah, dan peredaran darah
baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja yang
boleh masuk. Kadang-kadang isolasi dapat mengurangi atau menghilangkan gejala ini
tanpa pengobatan.
2) Terapi psikologik
Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal, dan
fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir.yakinkan penderita bahwa penyakit dapat
disembuhkan dan dihilangkan masalah atau konflik yang kiranya dapat menjadi latar
3) Terapi paretal
Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat, dan protein dengan
glukaosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat
ditambahkan kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan
bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intravena. Buat
dalam daftar kontrol cairan yang masuk dan dikeluarkan. Berikan pula obat-obatan
4) Terminasi kehamilan
Pada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan
kehamilan. Keputusan untuk melakukan abotus terapiutik sering sulit diambil, oleh
karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tidak boleh
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang
akurat dan sistematis akan membantu pemantauan status kesehatan dan pola
1) Aktifitas istirahat; tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (>100
epigastrium, pengurangan berat badan (5-10 kg), membrane mukosa mulut iritasi dan
merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung
koma
peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospotalisasi dan
apalagi kalau berlangsung lama, berat badan turun lebih dari 1/10 dari berat badab
2. Diagnosa keperawatan
b. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan
keterbatasan informasi.
sekunder.
3. Intervensi keperawatan
NOC
1) Klien akan mengkonsumsi asupan oral diet yang mengandung zat gizi yang
adequat.
4) Klien akan mengalami peningkatan berat badan yang sesuai selama hamil.
NIC
4) anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan teh (panas) hangat
5) Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu.
7) Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih
b. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan
NOC
terbukti dengan turgor kulit normal, membran mukosa lembab, berat badan stabil,
tanda-tanda vital dalam batas normal; elektrolit, serum, hemoglobin, hematokrit, dan
NIC
2) Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum,
gastritis.
3) Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis
dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun
dari tidur.
NIC
3) Memberi informasi yang berhubungan dengan risiko potensial yang dapat terjadi
pada janinnya.
NOC
NIC
3) Yakinkan pada klien bahwa perawat mengetahui nyeri yang dirasakannya dan akan
keterbatasan informasi.
Tujuan: klien mengerti tentang perubahan fisiologis dan pskologis yang normal dan
NOC
NIC
4) Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan dengan perubahan
5) Klarifikasi kesalahpahaman.
9) Identifikasi tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan, kram, nyeri abdomen akut,
sakit punggung, edema, gangguan penglihatan, sakit kepala dan tekanan pelvis.
f. Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan
NOC
utuh.
NIC
aktivitas.
sekunder.
NOC
sesuai keperluan.
3) Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, bantu melakukan latihan rentang gerak sendi
pasif/aktif.
4. Implementasi
keperawatan dilaksanakan :
1) Kulit kering dan turgor buruk, selaput lendir kering, mata cekung.
i. Mengintervensipsikologis
5. Evaluasi
Johnson, mario dkk (2015) Nursing Outcomes Classificasion (NOC) Jakarta: EGC
Johnson, mario dkk (2015) Nursing Intervension Classificasion (NIC) Jakarta: EGC