Anda di halaman 1dari 11

NAMA MAHASISWA : YUNFIKA KHARIQUL ADDAH

NIM:14201.09.17179

MATA KULIAH : AGAMA ISLAM

DOSEN : DR.ABD.AZIS WAHAB M.Ag

Soal

1. Apa yang anda ketahui dan anda pahami tentang kajian islam
Ahlussunnah waljamaah selama 3 kali tatap muka ?
Jawab:

 Ahlul berarti keluarga, golongan,atau pengikut.


 Assunnah bermakna at thorigoh walqu ghoiru mardiah aljamaah yaitu
mengumpulkan sesuatu dengan mendekatkan sebagian ke sebagian lain.
 Wal jamaah berasal dari kata ijtima yaitu perkumpulan.
 Definisi Ahlussunnah Wal jamaah Secara umum adalah satu kelompok atau
golongan yang senantiasa komitmen mengikuti sunnah Nabi SAW. Dan
Thoriqoh para shabatnya dalam hal aqidah, amaliyah fisik ( fiqih) dan hakikat
( Tasawwuf dan Akhlaq ) .
 Definisi Ahlussunnah Wal jamaah secara khusus adalah Golongan yang
mempunyai I’tikad / keyakinan yang searah dengan keyakinan jamaah
Asya’iroh dan Maturidiyah.
 Islam Ahlussunah Waljammah disebutjuga Islam Asswaja.
 Islam Asswaja yaitu Islam Ahlussunah Waljammah yang berMadzab dalam
bidang akidah Abu Hasan Al-Asharidan Abu Hasan Al Maturidi dalam bidang
fiqih mengikuti salah satu Mazdahibul Arba’ah satu diantaranya imam Syafi’i
dalam bidang tassawuf imam Al Junaid Al baghdadidan Imam Ghazali.
 Sedangkan Pada hakikatnya definisi Aswaja yang secara khusus bukan lain
adalah merupakan juz dari definisi yang secara umum, karena pengertian
Asya’iroh dan Ahlussunnah adalah golongan yang komitmen berpegang
teguh pada ajaran Rasul dan para sahabat dalam hal aqidah. namun
penamaan golongan Asya’iroh dengan nama Ahlus sunnah Wa Al Jamaah
hanyalah sekedar memberikan nama juz dengan menggunakan namanya
kulli.
 Syaih Al Baghdadi dalam kitabnya Al Farqu bainal Firoq mengatakan : pada
zaman sekarang kita tidak menemukan satu golongan yang komitmen
terhadap ajaran Nabi dan sahabat kecuali golongan Ahlussunnah wal jamaah.
Bukan dari golongan Rafidah, khowarij, jahmiyah, najariyah,
musbihah,ghulat,khululiyah, Wahabiyah dan yang lainnya. Beliau juga
meyebutkan; bahwa elemen Alussunnah waljamaah terdiri dari para Imam
ahli fiqih, Ulama’ Hadits, Tafsir, para zuhud sufiyah, ulama’ lughat dan ulama’-
ulama’ lain yang berpegang teguh paa aqidah Ahli sunnah wal jamaah.
 secara ringkas bisa disimpulkan bahwa Ahlu sunnah wal jamaah adalah
semua orang yang berjalan dan selalu menetapkan ajaran Rasulullah SAW
dan para sahabat sebagai pijakan hukum baik dalam masalah aqidah,
syari’ah dan tasawwuf.
.

2. Siapakah Ahlussunah waljamaah itu?di bidang akidah,syariat


dan akhlak?
Jawab:
 Ahlussunnah waljamaah atau Aswaja adalah mayoritas umat Islam sepanjang
masa dan zaman, sehingga golongan lain menyebut mereka dengan sebutan:
"Al-'Āmmah (orang-orang umum) atau Al-Jumhūr", karena lebih dari 90
persen umat Islam adalah Aswaja.
 Mereka mentransmisikan teks wahyu dengan sangat baik, mereka
menafsirkannya, menjabarkan yang mujmal (global), kemudian
memanifestasikannya dalam kehidupan dunia ini, sehingga mereka
memakmurkan bumi dan semua yang berada di atasnya
 Aswaja adalah golongan yang menjadikan hadis Jibrīl yang diriwayatkan oleh
Muslim dalam Shahīh-nya, sebagai dalil pembagian pilar agama menjadi tiga:
Iman, Islam dan Ihsān, untuk kemudian membagikan ilmu kepada tiga ilmu
utama, yaitu: akidah, fiqih dan suluk. Setiap imam dari para imam Aswaja
telah melaksanakan tugas sesuai bakat yang Allah berikan.
 Mereka bukan hanya memahami teks wahyu saja, tapi mereka juga
menekankan pentingnya memahami realitas kehidupan. Al-Qarāfī dalam kitab
Tamyīz Al-Ahkām menjelaskan: Kita harus memahami realitas kehidupan kita.
Karena jika kita mengambil hukum yang ada di dalam kitab-kitab dan serta-
merta menerapkannya kepada realitas apapun, tanpa kita pastikan
kesesuaian antara sebab hukum dan realitas kejadian, maka kita telah
menyesatkan manusia.
 Disamping memahami teks wahyu dan memahami realitas, Aswaja juga
menambahkan unsur penting ketiga, yaitu tata cara memanifestasikan atau
menerapkan teks wahyu yang absolut kepada realitas kejadian yang bersifat
relatif. Semua ini ditulis dengan jelas oleh mereka, dan ini juga yang
dijalankan hingga saat ini. Segala puji hanya bagi Allah yang karena
anugerah-Nya semua hal baik menjadi sempurna.
 Aswaja tidak mengafirkan siapapun, kecuali orang yang mengakui bahwa ia
telah keluar dari Islam, juga orang yang keluar dari barisan umat Islam.
Aswaja tidak pernah mengafirkan orang yang salat menghadap kiblat. Aswaja
tidak pernah menggiring manusia untuk mencari kekuasaan, menumpahkan
darah, dan tidak pula mengikuti syahwat birahi (yang haram).
 Aswaja berada di jalan cahaya terang yang malamnya seterang siangnya,
orang yang keluar dari jalan itu pasti celaka.
 Aswaja menyerukan pada kebajikan, dan melarang kemungkaran. Mereka
juga waspada dalam menjalankan agama, mereka tidak pernah menjadikan
kekerasan sebagai jalan.
 Aswaja menerima perbedaan dan menjelaskan dalil-dalil setiap
permasalahan, serta menerima kemajemukan dan keragaman dalam akidah,
atau fiqih, atau tasawuf.
 Aswaja memahami syariat dari awalnya. Mereka memahami
"Bismillāhirrahmānirrahīm" (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang). Allah Menyebutkan dua nama-Nya, yaitu
Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah tidak mengatakan: "Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Membalas dan Maha Kuat". Justru Allah
menyampaikan pesan keindahan dalam keindahan (melalui Ar-Rahmān dan
Ar-Rahīm). Allah tidak mengenalkan diri-Nya dengan keagungan-Nya SWT.

Kami belajar "Bismillāhirrahmānirrahīm" di Al-Azhar. Para ulama Al-Azhar


saat menafsirkannya menjelaskan dengan banyak ilmu. Mereka menjelaskan
"Bismillāhirrahmānirrahīm" dari banyak perspektif ilmu: fiqih, mantiq (logika),
akidah, suluk dan balaghah. Mereka sabar duduk menjelaskannya dengan
begitu lama dan panjang, hingga kita menyangka bahwa penjelasan mereka
tidak ada ujungnya.
 Aswaja tidak memungkiri peran akal, bahkan mereka mampu mensinergikan
akal dan teks wahyu, serta mampu hidup damai bersama golongan lain.
Aswaja tidak pernah membuat opini umum palsu (memprovokasi). Mereka
tidak pernah bertabrakan (melakukan kekerasan) dengan siapapun di jagad
raya. Aswaja justru membuka hati dan jiwa mereka untuk semua orang,
hingga mereka berbondong-bondong masuk Islam.
 Para ulama Aswaja telah melaksanakan apa yang harus mereka lakukan
pada zaman mereka. Karena itu kita juga harus melaksanakan kewajiban kita
di zaman ini dengan baik. Kita wajib memahami teks wahyu, memahami
realitas dan mempelajari metode penerapan teks wahyu pada realitas.
 Aswaja memperhatikan dengan cermat 4 faktor perubahan, yaitu: waktu,
tempat, individu dan keadaan. Al-Qarāfī menulis kitab luar biasa yang
bernama Al-Furūq untuk membangun naluri ilmiah (malakah) hingga kita
mampu melihat perbedaan detail.
Awal yang benar akan mengantar pada akhir yang benar juga. Karena itu,
barangsiapa yang mempelajari alfabet ilmu (pondasi awal ilmu) dengan salah,
maka ia akan membaca dengan salah juga, lalu memahami dengan salah,
kemudian menerapkan dengan salah, hingga ia menghalangi manusia dari
jalan Allah tanpa ia sadari. Inilah yang terjadi (dan yang membedakan) antara
orang yang belajar ilmu bermanfaat, terutama Al-Azhar sebagai pemimpin
lembaga-lembaga keilmuan, dan antara orang yang mengikuti hawa
nafsunya, merusak dunia dan menjelekkan citra Islam serta kaum muslimin.
 Al-Azhar adalah pembina Aswaja. Sungguh oknum-oknum (yang
membencinya) telah menyebar kabar keji, dusta dan palsu bahwa Al-Azhar
telah mengalami penetrasi (dan lumpuh). Mereka ingin membuat umat
manusia meragukan Al-Azhar sebagai otoritas yang terpercaya, hingga
mereka tidak mau kembali lagi kepada Al-Azhar sebagai tempat rujukan dan
perlindungan.
 Al-Azhar tetap berdiri dengan pertolongan Allah SWT, dibawah pimpinan
grand syaikhnya. Setiap hari Al-Azhar berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan
mulianya, juga membuka mata seluruh dunia, menyelamatkan mereka dari
musibah (radikalisme) yang menimpa.
Al-Azhar tidak disusupi dan tak akan lumpuh selamanya hingga hari akhir,
karena Allah Yang membangunnya dan melindunginya. Allah juga Yang
mentakdirkan orang-orang pilihan-Nya untuk mejalankan manhaj Aswaja di
Al-Azhar, meski orang fasik tidak menyukainya.
3.Apa pengertian Aqidah dan sebutkan rukun Iman
Jawab:

 Pengertian Akidah menurut istilah ialah kepercayaan yang pasti dan


keputusan yang muktamat tidak bercampur dengan syak atau keraguan pada
seseorang yang berakidah sama ada akidah yang betul atau sebaliknya.
 Aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati
dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang
tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi
yang lain disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati
membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang
menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.
 Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang
mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya
adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan
adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah
aqa-id. (Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-
Mu'jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada).
 Akidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada
Allah dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepadaNya,
beriman kepada para malaikatNya, rasul-rasulNya, kitab-kitabNya, hari Akhir,
takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih
tentang prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib,
beriman kepada apa yang menjadi ijma' (konsensus) dari salafush shalih,
serta seluruh berita-berita qath'i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara
amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang
shahih serta ijma' salaf as-shalih.
 Pengertian AQidah Islam ialah kepercayaan dan keyakinan terhadap Allah
dengan menyakini tentang rukun iman yaitu :
1. Iman kepada Allah swt
2. Iman Kepada Malaikat
3. Iman Kepada Kitab-Kitab
4. Iman Kepada Rasul-Rasul
5. Iman Kepada hari Akhirat
6. Iman Kepada Qadar Baik Dan Buruk
 Berdasarkan pengertian –pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa aqidah
adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim
yang bersumber dari ajaran islam yang wajib dipegangi oleh setiap muslim
sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
4.Apa yang di maksud dengan syariat dan Rukun Islam
Jawab:

 Syariat adalah hukum agama yang menetapkan peraturan hidup manusia,


hubungan manusia dengan Allah Swt. Hubungan manusia dengan manusia
dan alam sekitar berdasarkan Alquran dan hadist. Al quran adalah sumber
utama dari islam.
 Syariat adalah hukum-hukum yang Allah tetapkan di dalam kitab-Nya atau
datang kepada kita melalui jalan rasul-Nya di dalam sunnah beliau, tidak ada
bedanya apakah hukum-hukum tersebut dalam bidang akidah, amal, ataupun
akhlak.” (Al-Madkhal ila Asy-Syari’ah wa Al-Fiqh Al-Islami, 14. Dr. Umar bin
Sulaiman Al-Asyqar)
 Syariat islamiyyah adalah hukum atau peraturan islam yang mengatur seluruh
sendi kehidupan umat islam.
 Rukun Islam adalah lima tindakan dasar dalam islam, dianggap sebagai
pondasi wajib bagi orang-orang beriman dan merupakan dasar bagi
kehidupan muslim.
 Menurut bahasa rukun artinya dasar, pokok, atau tiang. Rukun islam dapat
diartikan dengan pokok-pokok ajaran islam.
 Rukun Islam ada 5, yaitu :
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat
2. Mendirikan sholat 5 waktu
3. Membayar Zakat
4. Berpuasa
5. Naik haji bila mampu

5.Apa yang di maksud dengan Akhlak dan apa esensi dari akhlak
Jawab:

 Akhlak adalah kata jamak dari khuluk yang kalau dihubungkan dengan
manusia,kata khuluk lawan kata dari kholq. Perilaku dan tabiat manusia baik
yang terpuji maupun yang tercela disebut dengan akhlak.Akhlak merupakan
etika perilaku manusia terhadap manusia lain, perilaku manusia dengan Allah
SWT maupun perilaku manusia terhadap lingkungan hidup. Segala macam
perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari
disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah.Acuhannya adalah Al-
Qur’an dan Hadist serta berlaku universal.
 Diterjemahkan dari kitab Is’af Thalibi Ridhol Khallaq Bibayani Makarimil
Akhlaq,akhlak adalah sifat-sifat dan perangai yang diumpamakan pada
manusia sebagai gambaran batin yang bersifat maknawi dan rohani.Dimana
dengan gambaran itulah manusia dibangkitkan disaat hakikat segala sesuatu
tampak dihari kiamat nanti.
 Esensi dari akhlak adalah :
1. Akhlak kepada Allah, meliputi antara lain: ibadah kepada Allah,
mencintai Allah, mencintai   karena Allah, beramal karena Allah, takut
kepada Allah, tawadhu’, tawakkal kepada Allah, taubat, dan nadam.
2. Akhlak kepada Rasulullah, meliputi antara lain: taat dan cinta kepada
Rasulullah, menjalankan sunnah-sunnah Rasul, menyayangi anak
yatim sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW
3. Akhlak kepada keluarga, meliputi antara lain: akhlak kepada ayah,
kepada ibu, kepada anak, kepada nenek, kepada kakek, kepada
paman, kepada keponakan, dan seterusnya.
4. Akhlak kepada orang lain, meliputi antara lain: akhlak kepada tetangga,
akhlak kepada sesama muslim, kepada kaum lemah, dan sebagainya
5. Akhlak kepada lingkungan, meliputi antara lain: menyayangi binatang,
merawat tumbuhan, tidak merusak alam, buang sampah pada
tempatnya, tidak melakukan pencemaran, menggunakan dan
memanfaatkan alam sesuai dengan keperluan, dan lain-lain.

6. Dengan apa kita bertawassul kepada Allah?

Jawab:

Kita tawassul kepada Allah dengan nama-namaNya, sifat-sifatNya dan amal


sholeh.

Dalil dari AlQur’an :

(180‫ من اآلية‬:‫)ألعراف‬‫ َوهَّلِل ِ األَ ْس َما ُء ا ْل ُح ْس َنى َفادْ ُعوهُ بِ َها‬

Artinya : Milik Allah nama-nama yang baik maka berdoalah dengannya.

Dalil dari sunnah :

[‫صحيح رواه أحمد ]أسألك بكل اسم هو لك سميت به نفسك‬

Artinya : Aku mohon kepadaMu dengan segala nama yang dia milikmu, Engkau beri
nama dengannya akan DzatMu.

7. Apakah yang dimaksud bid’ah dan sebutkan macamnya


Jawab:

 Bid’ah adalah perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh yang sudah
ditetapkan, termasuk menambah atau mengurangi ketetapan. Secara
linguistik, istilah ini memiliki arti inovasi, pembaruan atau doktrin sesat.
 Macam-macam bid’ah ada 2, yaitu :
1. Bid’ah Dholalah / sesat adalah sesuatu yang baru yang menyalahi
al quran, atau sunah, atau ij ma’.
2. Bid’ah ghairu madzmumah / bid’ah yang tidak tercela adalah
sesuatu yang baru dalam kebaikan yang tidak menaylahi Al quran ,
sunnah, dan ijma’. (Imam Syafii : 1 : 478).
8. Untuk apakah Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Jawab:

 Untuk mengajak para hamba agar beribadah kepada Allah Subhanahu wa


Ta’ala semata–tiada sekutu bagi-Nya–serta agar mereka tidak menyekutukan
Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sesembahan lain.
 Untuk melarang peribadahan kepada sesama makhluk, seperti malaikat, para
nabi, orang saleh, batu, dan pohon.

ِ ‫ُول إِاَّل ُنوحِي إِلَ ْي ِه أَ َّن ُه اَل إِلَ َه إِاَّل أَ َنا َفاعْ ُب ُد‬
‫ون‬ َ ِ‫َو َما أَرْ َس ْل َنا مِن َق ْبل‬
ٍ ‫ك مِن رَّ س‬

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami
wahyukan kepadanya bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak disembah)
melainkan Aku, maka sembahlah Aku.” (Q.s. Al-Anbiya:25)

َّ ‫َولَ َق ْد َب َع ْث َنا فِي ُك ِّل أ ُ َّم ٍة رَّ سُوالً أَ ِن اعْ ُب ُدو ْا هّللا َ َواجْ َت ِنبُو ْا‬
َ ‫الطا ُغ‬
‫وت‬

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul untuk tiap umat (agar
menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu’….” (Q.s. An-
Nahl:36)

ِ ‫ك مِن رُّ ُسلِ َنا أَ َج َع ْل َنا مِن ُد‬


zَ ‫ون الرَّ حْ َم ِن آلِ َه ًة يُعْ َب ُد‬
‫ون‬ َ ِ‫َواسْ أ َ ْل َمنْ أَرْ َس ْل َنا مِن َق ْبل‬

“Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelummu,
‘Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah Yang
Maha Pemurah?’” (Q.s. Az-Zukhruf:45)

‫ون‬ َ ِ ‫ت ْال ِجنَّ َواإْل‬


ِ ‫نس إِاَّل لِ َيعْ ُب ُد‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.” (Q.s. Adz-Dzariyat:56)

9. Jelaskan keutamaan Nabi Muhammad SAW


Jawab:

Anna saidun waladi adama yaumul qiyamati wa auwalu man yunsaqqu anhul
qabru wa auwalu syaafiin wa auwalu musyaffain

Artinya : Aku adalah pemimipin anak adam dihari qiamat kelak, sekaligus
orang pertama yang dibangkitkan dari kubur ,Aku adalah orang
yang paling dahulu memberi syafaat dan yang paling dahulu
diijinkan memberi syafaat ( HR. Bukhori Muslim )
10. Apa yang kamu ketahui tentang agama islam
Jawab:

 Menurut Bahasa, Islam adalah bahasa arab dari kata kerja salima ditambah
dengan alif menjadi aslama yang berarti selamat, patuh, tunduk, dan
menyerah.
 Menurut Istilah, Islam adalah patuh, tunduk serta melaksanakan segala yang
disampaikan oleh Rosululloh saw.
 Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri kepada Allah swt dengan
perasaan tumbuh dan mengaku kehinaan dan kehambaan dengan jiwa serta
mengerjakan segala perintah, meninggalkan segala larangan dengan anggota
lahir dan batin.
 Penamaan islam tidaklah berdasarkan kepada pembawa atau yang
mengajarkannya, sebaiknya ia telah ditetapkan dan ditentukan oleh Allah swt.
Oleh karena itu islam bukanlah dikenali dengan Muhammadanisme atau
Muhammadan Law seperti yang biasa ditulis oleh ahli-ahli orientalis barat.
 Penggunaan perkataan islam dalam Alquran diturunkan oleh Allah swt
kepada semua rosulnya seperti maksud ayat Alquran dalam surah Ali Imran
ayat 19.
 Dikhususkan pada agama yang diturunkan kepada rasulnya yang akhir Nabi
Muhammad saw seperti maksud ayat Al Quran dalam surah Al maidah ayat 3.

11. Sebutkan kaedah yang benar dalam mempelajari islam


Jawab:

1. Hendaklah bersumberkan pada Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW.


2. Mempelajarinya secara menyeluruh
3. Melalui kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama yang muktabar, bukan
melalui buku-buku yang ditulis oleh para orientalis, musuh islam, dan orang
yang jahil kepada islam.
4. Dipelajari menerusi ajaran islam bukan menerusi apa yang berlaku
dikalangan penganut dan masyarakatnya, karena tidak semestinya apa
yang berlaku pada mereka menggambarkan islam sebenarnya.
5. Dipelajari bukan hanya sebagai ilmu pengetahuan tetapi hendaklah
dijadikan sebagai akidah dan syariat yang mesti diamalkan.
12. Sebutkan dalil yang menyatakan bahwa nabi Muhammad saw
adalah nabi yang terakhir?

Jawab:

MAA KAANA MUHAMMADUN ABAA AHADIN MIN RIJALIKUM WALAKIR


ROSULULLAH WA KHATAMAN WAKAANALLAH BIKULLI SYAIIN ALIIMA

Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki


diantara kamu tapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi dan adalah
Allah maha mengetahui segala sesuatu (Qs. Al Ahzab : 40).

Sabda Nabi:

INNAR RISALATA WAN NUBUWATA QAD INQATHOAAT FALA ROSUULA


BA’DY WALAA NABIYYA

Artinya : Sesungguhnya misi kerosulan dan kenabian sudah selesai karena


itu tidak ada rosul dan nabi setelah aku (sanad At- tarmizi).

ANAA MUHAMMADUN NABIYYIL UMMI QAALA TSALATSA MARROTIN


WALAA NABIYYA BA’DY

Artinya : Saya adalah Muhammad seorang Nabi yang ummi (beliau


mengucapkannya tiga kali) dan tidak ada nabi setelah aku (musnad AHMAD
6318).

13. Mengapa Allah melarang memusuhi wali Allah?

Jawab :

Dalam hadist qudsi Nabi Muhammad SAW bersabda, sesungguhnya Allah


berfirman :

MAN AADA LY WALIYAAN FAQAD ADZANTUHU BIL HARBI WA


MAATAQARROBA ILAYYA ABDII BI SYAI’IN AHABBA ILAYYA MIMMAA
IFTARADHTU ALAIHI, WA MAAYAZAALU ABDY YA TAQARROBU ILAYYA
BIN NAWAFILI HATTA UHIBBUHU

Artinya: Barang siapa yang memusuhi waliku, maka Aku (Allah) telah
mengumumkan perang kepadanya, hambaku tidak mendekatkan diri
kepadaku dengan sesuatu yang paling aku sukai, dari pada yang aku
fardhukan atasnya, hambaku senantiasa mendekatkan diri kepada dengan
sunnat sunnat sehingga aku mencintainya.

.
14.Apa yang dimaksudkan dengan Tabbaruk dan sebutkan
contohnya?

Jawab :

 Tabbaruk adalah pendidikan aplikatif, mempraktekkan yang didasarkan ikatan


emosional spiritual dengan tujuan mencari tambahan kebaikan dengan
mendatangi orang yang sholeh dan para ulama yang diyakini ada
barokahnya.
 Contoh-contoh tabbaruk
1. Para shohabat, bertabarruk kepada Rasulullah, dengan melakukan shalat
ditempat shalat Nabi SAW. di Mihrab Raudhah di Madinah
2. Umar bin Khatthab bertabarruk kepada Nabi dengan mencium Bata Hajar
Aswad. dika’bah karena batu hajar Aswad pernah dicium oleh Nabi SAW.
3. Tsabit Al Bunani bertabarruk dengan mencium tangan Anas bin Malik
dengan menempelkan ke wajahnya karena tangan Anas bin Malik pernah
menyentuh tangan Rasulullah
4. Ali bin Abi Thalib bertabarruk mencium tangan Abbas
5. Abu Ubaidah bertabarruk mencium tangan Umar bin Khatthob
6. Al – Hafidh Abdul Ghani Al- Maqdisi, sakit bisul yang gak sembuh2
bertabarruk kepada Imam Ahmad bin Hambal, dengan mengusapkan
bisul yang sakit ketanah makamnya akhirnya sembuh
7. Imam Syafii bertabrruk dengan selalu berziaroh ke makam kepada Imam
Abu Hanifah saat bermukim di Irak dan Imam Syafii bertabarruk juga
dengan air celupan pakaian Imam Ahmad bin Hambal
8. Imam As- Subki bertabarruk Imam An- Nawawi dengan menempelkan
wajah dan jenggotnya ke tempat duduknya

AN AABISIN BIN ROBIAH QAALA RAITU UMAR YUQBALUL


HAJARA INNII LAAQABBALUKA WA A’LAM ANNAKA HAJARUN
WALAULA ANNI RAITUKA RASULALLAH YUQABBALUKA LAM
UQABBALUKA

Artinya : “ Dari Abis bin Robi’ah ia berkata : Aku pernah melihat Umar
( Bin Khatthob ) mencium hajar Aswad lantar Umar berkta :
Sesungguhnya aku mencium mu dan aku tahu engkau hanyalah batu ,
seandaaikanya tidak melihat Rasulullah SAW. menciummu ,maka aku
tentu tidak menciummu

An Ibni Abbas RA. Qaala : Qaala Rasulillah SAW. Al- Barokatu ma’a
akabirikum

Artinya : “ Dari Ibni Abbas berkata : bersabda Rasulullah saw. : “ Barokah


Allah itu bersama dengan orang orang besar “ ( HR. Ibni Hibban )

Imam Nawawi menjelaskan kandungan hadist tersebut diatas, mendorong


kita mencari berkah Allah dari orang 0rang besar ( besar ilmunya, para
ulama, kesholehan seseorang, orang yang lebih tua ) dengan
memuliakan, dan mengagungkan mereka ,termasuk melakukan ziarah
makam para wali dengan mengucapkan salam , membaca tahlil ,
istighatsah dan doa agar Allah menurunkan barokahnya melalui para Wali
untuk orang yang mencari barokah

15. Apa tujuan dari tabbaruk?

Jawab :

 Salah satu tujuan tabarruk adalah menghormati, memulyakan atas cintanya


kepada orang atau tempat yang dijadikan tabarruk serta ingain mendapatkan
barokah dalam hidupnya :

ALBARAKATU HIYA ANNAMUWWU WAZ ZIDAH ANIL KHOIRI WAL


KARAMAH

Artinya : Barokah adalah berkembang dan bertambah kebaikan dan


kehormatan

Anda mungkin juga menyukai