Anda di halaman 1dari 18

PENCEMARAN AIR

Pengertian pencemaran air:

masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,


energi dan komponen lain ke dalam air; atau
berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia
sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat
digunakan untuk air baku air minum, dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut;

2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat


digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air
untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan
lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut;
3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat
digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan
atau peruntukan lain yang mempersyaratkan
mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;

4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat


digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut.
Sumber pencemaran air
a. Air limbah domestik
b. Limbah cair industri

Komponen pencemaran air


a. Bahan buangan padat
b. Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan
c. Bahan buangan anorganik:
d. Bahan buangan cairan berminyak:
e. Bahan buangan zat kimia (sabun, deterjen,
pemberantas hama, pewarna, dll)

Dampak pencemaran air (biota air, kualitas air tanah,


kesehatan, estetika lingkungan)
Jenis pencemaran air:
1. Pencemaran nutrien:
kenaikan konsentrasi nutrien dalam badan air 
kesuburan perairan yang berlebihan 
kelimpahan ganggang terutama pada siang hari
(fotosintesis yang maksimal).

Dampak dari adanya pencemaran nutrien:


- memperlambat arus pada badan air;
- mempersulit masuknya oksigen;
- terjadi kompetisi tanaman dalam memperebutkan
makanan dan ruang sehingga terjadi kematian;
- terjadi pembusukan dan air kekurangan oksigen;
- kematian ikan secara massal;
- menyebabkan pendangkalan.
2. Pencemaran logam berat: timbal (Pb), kadmium (Cd),
tembaga (Cu), selenium (Se), arsen (Ar), air raksa (Hg),
kromium (Cr);

3. Pencemaran panas: oksigen akan berkurang dan terjadi


peningkatan aktivitas organisme.

4. Pencemaran nitrogen: ammonia adalah bagian yang terjadi


karena pencemar nitrogen, dapat menyebabkan kondisi
toksik bagi kehidupan perairan. Pada konsentrasi 1 gr/m3
dapat menyebabkan mati lemas karena mengurangi
kapasitas oksigen dalam air.
Tabel 1. Kriteria Mutu Air Berdasarkan PP 82 Tahun 2001
KELAS
PARAMETER UNIT KETERANGAN
I II III IV
FISIKA
Deviasi temperatur dari keadaan
Temperature °C deviasi 3 deviasi 3 deviasi 3 deviasi 5
ilmiahnya
Residu Terlarut mg/ L 1000 1000 1000 2000
Bagi pengolahan air minum
Residu
mg/L 50 50 400 400 secara konvesional, residu
Tersuspensi
tersuspensi ≤ 5000 mg/ L
KIMIA ANORGANIK
Apabila secara alamiah di luar
rentang tersebut, maka
pH 6-9 6-9 6-9 6 -9
ditentukan
berdasarkan kondisi alamiah
BOD mg/L 2 3 6 12
COD mg/L 10 25 50 100
Tabel 1. Kriteria Mutu Air Berdasarkan PP 82 Tahun 2001 (Lanjutan)
KELAS
PARAMETER UNIT KETERANGAN
I II III IV
DO mg/L 6 4 3 0 Angka batas minimum
Total Fosfat sbg P mg/L 0,2 0,2 1 5
NO3 sebagai N mg/L 10 10 20 20
Bagi perikanan, amonia
bebas untuk ikan yang
NH3-N mg/L 0,5 (-) (-) (-) peka ≤ 0,02 mg/L sebagai
NH3
Arsen mg/L 0,05 1 1 1
Kobalt mg/L 0,2 0,2 0,2 0,2
Barium mg/L 1 (-) (-) (-)
Boron mg/L 1 1 1 1
Selenium mg/L 0,01 0,05 0,05 0,05
Kadmium mg/L 0,01 0,01 0,01 0,01
Khrom (VI) mg/L 0,05 0,05 0,05 0,01
Tabel 1. Kriteria Mutu Air Berdasarkan PP 82 Tahun 2001 (Lanjutan)
KELAS
PARAMETER UNIT KETERANGAN
I II III IV
Bagi pengolahan air minum secara
Tembaga mg/L 0,02 0,02 0,02 0,2 konvesional, Cu ≤ 1 mg/ L
Pengolahan air minum scr
Besi mg/L 0,3 (-) (-) (-) konvensional, Fe ≤ 5 mg/ L
Bagi pengolahan air minum scr
Timbal mg/L 0,03 0,03 0,03 1 konvesional, Pb ≤ 0,1 mg/ L
Mangan mg/L 0,1 (-) (-) (-)
Air Raksa mg/L 0,001 0,002 0,002 0,005
Pengolahan air minum scr
Seng mg/L 0,05 0,05 0,05 2 konvensional, Zn ≤ 5 mg/ L
Khlorida mg/L 600 (-) (-) (-)
Sianida mg/L 0,02 0,02 0,02 (-)
Fluorida mg/L 0,5 1,5 1,5 (-)
Pengolahan air minum, NO2-N ≤
Nitrit (N) mg/L 0,06 0,06 0,06 (-) 0,1 mg/ L
Tabel 1. Kriteria Mutu Air Berdasarkan PP 82 Tahun 2001 (Lanjutan)
KELAS
PARAMETER UNIT KETERANGAN
I II III IV
Sulfat mg/L 400 (-) (-) (-)
Bagi ABAM tidak
Khlorin bebas mg/L 0,03 0,03 0,03 (-)
dipersyaratkan
Belerang sbg Bagi pengolahan air minum, S
mg/L 0,002 0,002 0,002 (-) sebagai H2S ≤ 0,1 mg/ L
H2S
MIKROBIOLOGI

Bagi pengolahan air minum,


Fecal coliform jml/100 ml 100 1000 2000 2000
fecal coliform ≤ 2000 jml/ 100
mL dan total coliform
Total coliform jml/100 ml 1000 5000 10000 10000 ≤ 10000 jml/ 100 mL

RADIOAKTIVITAS

- Gross-A Bq /L 0,1 0,1 0,1 0,1

- Gross-B Bq /L 1 1 1 1
Tabel 1. Kriteria Mutu Air Berdasarkan PP 82 Tahun 2001 (Lanjutan)
KELAS
PARAMETER UNIT KETERANGAN
I II III IV
KIMIA ORGANIK

Minyak dan Lemak ug /L 1000 1000 1000 (-)


Detergen sebagai MBAS ug /L 200 200 200 (-)
Senyawa Fenol sebagai Fenol ug /L 1 1 1 (-)

BHC ug /L 210 210 210 (-)

Aldrin / Dieldrin ug /L 17 (-) (-) (-)

KIMIA ORGANIK

Minyak dan Lemak ug /L 1000 1000 1000 (-)


Detergen sebagai MBAS ug /L 200 200 200 (-)
Tabel 1. Kriteria Mutu Air Berdasarkan PP 82 Tahun 2001 (Lanjutan)
KELAS
PARAMETER UNIT KETERANGAN
I II III IV
Senyawa Fenol sebagai
Fenol ug /L 1 1 1 (-)
BHC ug /L 210 210 210 (-)
Aldrin /Dieldrin ug /L 17 (-) (-) (-)
Chlordane ug /L 3 (-) (-) (-)
DDT ug /L 2 2 2 2
Heptachlor dan heptachlor
epoxide ug /L 18 (-) (-) (-)
Lindane ug /L 56 (-) (-) (-)
Methoxyclor ug /L 35 (-) (-) (-)
Endrin ug /L 1 4 4 (-)
Toxaphan ug /L 5 (-) (-) (-)
Dasar-dasar Penetapan Standar Kualitas

Dalam hal penyusunan suatu standar kualitas air,


pada umumnya dipertimbangkan dari aspek :
a. Kesehatan
b. Estetika
c. Teknis
d. Toksisitas efek
e. Polusi
f. Proteksi
g. Ekonomi
Tabel 2. Korelasi Parameter Kualitas Air dengan Faktor Penetapannya
Faktor Penetapan Standar
PARAMETER
Kesehatan Estetika Teknis Toksisitas Polusi Proteksi Ekonomi
Kekeruhan x x x x
Warna x x x x x
Bau & rasa x x
Suhu x x x x
pH x x x
Ca dan Mg x x x x
Fe dan Mn x x x x x
Nitrogen x x x
Ag x x
Al x x
Tabel 2. Korelasi Parameter Kualitas Air dengan Faktor Penetapannya
(Lanjutan)

Faktor Penetapan Standar


PARAMETER
Kesehatan Estetika Teknis Toksisitas Polusi Proteksi Ekonomi
As x x x
Bau & rasa x x x
Br x x
Cd x x x
Cl x x
Co x x
Cr x x x
Cu x x
F x x
Hg x x x
Tabel 2. Korelasi Parameter Kualitas Air dengan Faktor Penetapannya
(Lanjutan)

Faktor Penetapan Standar


Parameter
Kesehatan Estetika Teknis Toksisitas Polusi Proteksi Ekonomi
H2S x x
Pb x x x
Se x x x
Zn x x
Zat Organik x x x
Mikrobiologi x x x
Radio aktif x x x
Sisa chlor x x x
Kewenangan Pemerintah :
1. menetapkan daya tampung beban pencemaran;
2. melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber
pencemar;
3. menetapkan persyaratan air limbah untuk aplikasi
pada tanah;
4. menetapkan persyaratan pembuangan air limbah
ke air atau sumber air;
5. memantau kualitas air pada sumber air; dan
6. memantau faktor lain yang menyebabkan perubahan
mutu air.

Anda mungkin juga menyukai