Anda di halaman 1dari 7

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah


Yang saya hormati Bapak Ibu Guru serta Karyawan Sekolah
Dan yang saya banggakan siswa siswi ku semua

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan kita semua karunia dan rahmat-Nya sehingga kita
dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan tak kurang satu apapun.

Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW


beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir jaman nanti dan
semoga kita termasuk di dalamnya, aamiin.

Siswa siswi ku semuanya, kita tinggal di negara Indonesia yang terkenal


dengan budaya sopan dan santunnya.

Sebagai salah satu bagian dari negara ini, tentunya kita harus senantiasa
menerapkan budaya sopan santun dimanapun, kapanpun kita berada dan
kepada siapapun kita bertemu.

Jika berada disekolah, kalian harus berperilaku sopan dan santun terhadap
guru. Jika berada di lingkungan keluarga, kalian harus sopan dan santun
terhadap orang tua. Jika kalian berada dilingkungan masyakarat, maka
kalian harus berperilaku sopan dan santun terhadap yang lebih tua.

Setiap orang akan sangat merasa senang jika kita berperilaku sopan dan
santun kepadanya. Jika bertemu dengan orang lain, maka kita harus
berkata yang sopan, tidak berkata kasar, tidak melakukan perbuatan yang
tidak menyenangkan dan lain sebagainya.

Bukan justru apabila kita bertemu dengan orang lain kita berkata kasar
kepadanya, kita menjelek-jelekkannya, kita mengganggunya atau
melakukan perbuatan yang membuat dia merasa tidak nyaman. Jika kita
melakukan semua itu, tentu saja akan membuat orang lain merasa tidak
senang atau mereka bisa marah terhadap kita.

Oleh sebab itu, penting sekali kalian bisa membiasakan berperilaku yang
sopan dan santun. Biasakan mulai dari lingkungan sekolah ini.

Jika kalian bertemu dengan bapak atau ibu guru, berikan senyuman kepada
mereka dan bersalaman lah kepada mereka.

Jika kalian berada dilingkungan kelas saat pembelajaran berlangsung,


cobalah untuk menghargai bapak atau ibu guru saat mereka sedang
menerangkan, jangan kalian ngobrol sendiri, jangan kalian justru asik main
HP atau jangan kalian tinggal tidur.

Jika kalian berperilaku sopan dan santun terhadap orang lain, Insya Allah
orang lain juga akan menghargai kalian.

Karena kalian berada disekolah bukan hanya didik untuk dapat terampil dan
menguasai pengetahuan tapi juga diharapkan memiliki soft skill yang dapat
menjadikan bekal kalian di masa depan nanti.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga yang sedikit ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, banyak salah saya mohon maaf sebesar-
besarnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah


Yang saya hormati Bapak Ibu Guru serta Karyawan Sekolah
Dan yang saya banggakan siswa siswi ku semua

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan kita semua karunia dan rahmat-Nya sehingga kita
dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan tak kurang satu apapun.

Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW


beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir jaman nanti dan
semoga kita termasuk di dalamnya, aamiin.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW. pernah berpesan kepada kita, “…Berkatalah
baik atau diam.” Pesan singkat ini mengandung makna yang cukup dalam jika kita
renungkan lebih lanjut.

Jika ditelisik lebih dalam, pesan singkat Rasulullah SAW tersebut, yang dalam rangkaian
hadis lengkapnya menjadi prasyarat keimanan seseorang, menegaskan bahwa hanya ada dua
opsi yang bisa kita pilih terkait dengan cara kita berbicara dan bertutur, yaitu berkata baik
atau diam. Ya, hanya ada dua pilihan bagi seorang mukmin dalam berbicara. Pertama, jika
ingin berbicara hendaklah hanya berbicara baik, berkata-kata yang bermanfaat, bertutur
santun. Kedua, jika tidak ada yang bernilai dari suatu perkataan, tidak ada kebaikan dari
sebuah ucapan, tidak ada manfaat dari sebuah penuturan, maka diam adalah pilihan
utamanya.

Dalam sabdanya yang lain Rasulullah SAW juga pernah menyatakan, “barangsiapa yang
tidak menyayangi orang yang lebih muda di antara kami dan tidak mengerti hak orang yang
lebih tua, maka dia bukan termasuk golongan kami.”

Pernyataan Rasulullah SAW ini mengajarkan betapa sikap kita terhadap orang lain akan
menunjukkan tinggi atau rendahnya akhlak serta kepribadian kita.

Seseorang yang mengerti posisinya di dalam pergaulan, dia akan bersikap hati-hati dan penuh
perhitungan. Dia akan selalu mempertimbangkan kepada siapa dia berbicara, bersikap dan
berperilaku. Apakah kepada yang lebih muda, ataukah kepada yang lebih tua.

Kepada siapa pun kita bergaul, Rasulullah SAW mengajarkan etika dan tata kramanya.
Kepada yang lebih muda kita diperintahkan untuk menyayanginya, sedangkan kepada yang
lebih tua kita diajarkan untuk menghormatinya. Inilah etika pergaulan ala Rasulullah SAW

Dari dua riwayat hadis yang penulis sebutkan di atas, dapat dipahami bahwa Islam
mengajarkan kesantunan dalam bertutur serta bijak dalam bersikap dan bergaul.
Santun dalam bertutur artinya hanya mengucapkan hal-hal yang baik saja, yang dapat
menghadirkan manfaat serta kesejukan bagi orang lain, dan menghindari berucap kata-kata
kotor, kasar yang dapat menyakiti dan melukai perasaan orang lain. Alternatif yang bisa
diambil dalam berucap atau bertutur hanya dua opsi. Pertama, berkata baik. Kedua, diam.

Bijak dalam bersikap dan bergaul artinya mampu menempatkan diri dan tahu diri dalam
setiap persoalan dan pergaulan. Seseorang yang bijak akan melihat setiap persoalan dari
berbagai sudut, tidak hanya satu atau dua arah saja. Sehingga diapun mampu melihat
persoalan secara menyeluruh. Walhasil, sikap yang akan diambil pun berdasarkan
pertimbangan dan perhitungan yang matang.

Pun demikian halnya dengan orang yang bijak dalam bergaul. Dia tidak akan merasa lebih
dari orang lain, meskipun pendidikan, status sosial, jabatan serta kedudukannya lebih tinggi
dari orang lain. Dia akan tetap rendah hati. Dia akan tetap mengasihi dan menyayangi yang
lebih muda, serta menghormati dan memuliakan yang lebih tua.

Inilah etika yang harus dijaga oleh setiap kita, sebagai khalifah di muka bumi ini. Dengan
etika yang tetap dijaga, maka kemuliaan dan harga diri kita akan tetap terjaga. Tanpa etika,
seseorang tidak akan ada harganya di mata orang lain, dan di sisi Tuhan.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga yang sedikit ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, banyak salah saya mohon maaf sebesar-
besarnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil 'alamin washalatu wassalamu alaa asrofil anbiyai wal mursalin wa alaa
aalihi washahbihi ajmain, amma ba'du. Ibu guru yang saya hormati dan teman - teman ku
sekalian yang saya banggakan.

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah
curahkan kepada nabi kita Muhammad saw. yang telah mendidik kita menjadi umat yang
berakhlak mulia. Selanjutnya pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato yang
berjudul sopan santun.

Ibu guru dan teman - teman ku yang berbahagia.


     Sopan santun merupakan akhlak yang terpuji yang harus kita lakukan, baik sopan santun
di rumah ataupun di sekolah. Sopan santun menurut bahasa yang berarti budi pekerti yang
baik, halus dan baik budi bahasanya.
     Sopan santun itu sangat penting untuk dilakukan, baik itu sopan santun di rumah seperti
berbakti kepada orang tua, berbicara yang lembut kepada orang tua pada kakek, nenek, kakak
dan anggota keluarga lainnya. Dan sopan santun di sekolah seperti menghormati guru,
mendengarkan nasehat guru menaati peraturan sekolah, bergaul sesama teman dengan penuh
kebersamaan, menolong teman yang sedang kesulitan, dan bertutur kata yang baik.
     Seperti program yang dilakukan di sekolah yaitu 4S Senyum, Sapa, Salam dan Silaturahmi
itu merupakan contoh yang baik dalam bersikap sopan santun. Dan manfaat yang kita dapat
dalam bersikap sopan santun pun sangat banyak, kita mendapatkan pahala, memiliki banyak
teman, menjadi lebih dekat dan lebih akrab dengan yang lainnya, dan lebih dihargai oleh
orang lain.
     Dan dengan itu kita harus bersikap sopan santun seperti pepatah seseorang mengatakan
jika kamu ingin dihargai hargailah orang lain sebagaimana kamu ingin dihargai. Dan semoga
kita menjadi perilaku yang sopan santun dan berakhlak baik.
Hanya itu yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan.
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tak ada ungkapan yang paling mulia di muka bumi dari seorang hamba kecuali rasa syukur
yang dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa memberikan segala nikmat dan
rahmatNya sehingga kita semua masih diberikan kesempatan untuk menikmati setiap nikmat
yang diberikanNya. Shalawat beriring salam juga tak lupa akan kita haturkan kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita ke jaman penuh rahmat dan
barokah.

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Sopan santun merupakan suatu perilaku yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat, khususnya di negara Indonesia ini. Indonesia terkenal dengan keramah
tamahan masyarakatnya. Nilai-nilai yang baik seperti itu tidak boleh hilang tetap harus dijaga
sebagai identitas bangsa ini. Sedikit demi sedikit  nilai-nilai kesopanan pada masyarakat
mulai berkurang, seiring masuknya budaya barat yang mempunyai nilai kebebasan dengan
norma-norma yang tidak terlalu ketat. Kebebasan cara bergaul, cara berbicara pada gaya barat
memang tidak sepenuhnya salah, tapi kita tetap harus menyesuaikan dengan budaya timur
yang ada di Indonesia yang dikenal dengan keramah tamahannya.
Seseorang dikatakan memiliki sopan santun itu adalah seseorang yang memiliki sikap atau
perilaku diri yang terekspresi dari hati nurani, yang diekspresikan dalam perilaku dan cara
berpikir. Sikap sopan santun yang benar ialah lebih menonjolkan pribadi yang baik dan
menghormati siapa saja. Dari tutur bicara pun orang bisa melihat kesopanan kita. Sifat ini
telah ditanamkan sejak kecil oleh orang tua, atau pun guru disekolah. Sikap sopan santun itu
masih bisa bertahan atau tidaknya seiring bertambah usia dan perubahan zaman bergantung
pada diri kita sendiri.
    Ketika seseorang kehilangan sopan santun dalam kehidupan, maka dia sedang meracuni
kehidupan dengan sikap dan perilaku buruk. Sopan santun memperlihatkan kualitas
kepribadian seseorang. Semakin rendah hati dan beretika seseorang, maka dia akan
mengekspresikan sopan santun dengan tulus dan penuh percaya diri.
Lalu mengapa harus kita mempunyai sikap sopan santun? Dengan bersopan santun, tiga hal
berikut bisa menjadi lebih baik dalam hidup kita. Yang pertama adalah nama baik kita akan
dikenal baik. Cara kamu berurusan dengan orang, maka akan meninggalkan kesan baik
ataupun buruk. Jika kita bersikap sopan, kemungkinan besar orang akan menganggapmu
dewasa dan bertanggung jawab. Masyarakatpun akan memperlakukanmu dengan cara yang
sama. Yang kedua adalah pergaulan yang akan kita dapatkan. Kita secara tidak langsung akan
terarah pada pergaulan dengan orang-orang yang positif, orang yang tentu juga mempunyai
kesopan santunan. Karena orang-orang yang mempunyai pendidikan tinggi, seseorang
beribadah dengan baik, ataupun seseorang yang dermawan sudah dipastikan akan memiliki
nilai-nilai sopan santun didalam dirinya. Dan yang terakhir bagaimana orang memperlakukan
kita. Kalau kita selalu sopan, orang yang selalu kasar terhadap kamu pun akhirnya mungkin
perlahan-lahan akan memperlakukanmu dengan baik. Tentu, kalau kamu kasar, kamu juga
akan diperlakukan dengan buruk.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Akhir kata, semoga kita semua mempunyai kehidupan yang baik, tanpa meninggalkan nilai-
nilai atau norma-norma yang baik dalam kehidupan bermasyarakat.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai