Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Narkoba

Raihan Sultan Bahderjohan Moro


X IPA 5
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Narkoba”.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran PJOK. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang narkoba bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada guru Mata Pelajaran PJOK. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Daftar Isi
Kata pengantar.....................................................................................
Daftar Isi
BAB I....................................................................................................
Pendahuluan........................................ .......................................
Latar belakang.. ..................................................
A. Latar belakang
B. Identifikasi masalah
C. Batasan masalah
D. Rumusan masalah
E. Tujuan masalah
BAB II
Pembahasan
A. Kajian teori
1. Pengertian Narkoba
2. Jenis-jenis Narkoba
3. Efek Narkoba
4. Penyebaran Narkoba
5. Dampak buruk dan baik Narkoba
6. Pencegahan Narkoba
7. Penerapan Pola hidup sehat
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang. Selain
“narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif.
Semua istilah ini, baik “narkoba” ataupun “napza”, mengacu pada kelompok senyawa
yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan,
narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk
membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini
persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
Pada tahun 2015 terdapat 35 jenis narkoba yang dikonsumsi pengguna narkoba di
Indonesia dari yang paling murah hingga yang mahal seperti LSD. Di dunia terdapat 354
jenis narkoba. Pemasok Narkoba di Indonesia diketahui berasal dari Afrika Barat, Iran,
Eropa, dan yang paling aktif adalah pemasok dari Indo China.
Narkoba adalah salah satu permasalahan yang dihadapi negeri ini. Saat ini, banyak
ditemukan bukan hanya orang dewasa, anak remaja bahkan anak Sekolah Dasar pun beberapa
di antaranya menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Pemerintah dan masyarakat harus
bersama-sama memerangi narkoba. Narkoba dapat menyebabkan gangguan secara fisik,
psikis, maupun sosial.
Narkoba bagai dua sisi uang koin, selain berdampak buruk narkoba juga bisa menjadi
zat yang bermanfaat. Ada beberapa jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba
yang digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang bisa menenangkan. Namun
jika dipakai dalam dosis yang berlebih, bisa menyebabkan kecanduan. Penyalahgunaan ini
mulanya karena si pemakai merasakan efek yang menyenangkan.
Dari sinilah muncul keinginan untuk mendapatkan ketenangan berupa halusinasi.
Meski dampak narkoba sudah diketahui banyak orang, namun tidak mengurangi pemakai
penyalahgunaan narkoba.
Bahaya narkoba hingga menjadi kecanduan tersebut memang bisa disembuhkan,
namun akan lebih baik jika berhenti menggunakannya sesegera mungkin atau tidak memakai
sama sekali.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut, masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
1. Banyaknya masyarakat yang meremehkan dampak buruk narkoba
2. Banyaknya masyarakat yang belum mengenalnya dampak buruk narkoba
3. Banyaknya masyarakat belum memiliki konsep hidup sehat.
4. Banyaknya masyarakat belum memahami tentang bahaya narkoba.
5. Banyaknya masyarakat belum mengetahui pencegahan narkoba.

C. Batasan Masalah
Makalah ini bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang narkoba kepada pembaca.
Informasi di dalam makalah ini berupa :
1. Pengertian narkoba.
2. Jenis-jenis narkoba.
3. Efek samping dari pemakaian narkoba.
4. Penyebaran narkoba di masyarakat.
5. Dampak baik dan buruknya narkoba.
6. Pencegahan narkoba.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka bisa kita merumuskan beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian narkoba?
2. Apa saja jenis-jenis narkoba?
3. Apa efek samping dari pemakaian narkoba?
4. Bagaimana penyebaran narkoba di masyarakat atau pelajar?
5. Apa saja dampak baik dan buruk dari narkoba?
6. Bagaimana cara mencegah masyarakat dari narkoba?
7. Bagaimana cara penerapan hidup sehat?

E. Tujuan Masalah
1. Memahami pengertian dari narkoba.
2. Memahami jenis-jenis narkoba.
3. Memahami efek samping dari pemakaian.
4. Memahami penyebaran narkoba di masyarakat.
5. Memahami dampak baik dan buruk narkoba.
6. Memahami cara mencegah narkoba.
7. Memahami cara hidup sehat.

Bab II
Pembahasan
A. Kajian Teori
1. Pengertian Narkoba
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun
2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1
undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
-Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat,
morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
-Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan
sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat
golongan psikotropika menurut undang-undang tersebut, tetapi setelah diundangkannya UU
No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke
dalam golongan narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika
hanya menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat
yang termasuk psikotropika antara lain:
-Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin,
Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic
Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun
sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu
sistem saraf pusat, seperti:
-Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik
(karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang
beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan
sebagainya.

2. Jenis-jenis Narkoba
A. Narkoba
Kandungan yang terdapat pada narkoba tersebut memang bisa memberikan dampak yang
buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Menurut UU tentang Narkotika, jenisnya dibagi
menjadi menjadi 3 golongan berdasarkan pada risiko ketergantungan.
-Narkotika Golongan I
Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat berbahaya jika
dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.
-Narkotika Golongan II
Sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan sesuai dengan
resep dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis, beberapa diantaranya seperti
Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2 juga berpotensi tinggi menimbulkan
ketergantungan.
-Narkotika Golongan III
Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup ringan
dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa jenis narkoba yang bisa didapatkan
secara alami namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia. Jika berdasarkan pada bahan
pembuatnya, jenis-jenis narkotika tersebut di antaranya adalah:
-Narkotika Jenis Sintetis
Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit. Golongan ini sering
dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Contoh dari narkotika yang
bersifat sintetis seperti Amfetamin, Metadon, Deksamfetamin, dan sebagainya.
-Narkotika Jenis Semi Sintetis
Pengolahan menggunakan bahan utama berupa narkotika alami yang kemudian diisolasi
dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya. Contohnya adalah Morfin, Heroin,
Kodein, dan lain-lain.
-Narkotika Jenis Alami
Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan langsung bisa
digunakan melalui proses sederhana. Karena kandungannya yang masih kuat, zat tersebut
tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat. Bahaya narkoba ini sangat tinggi dan bisa
menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Salah satu akibat fatalnya
adalah kematian.

B. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah ataupun sintesis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan prilaku dan perubahan khas pada aktifitas mental dan di bagi menjadi beberapa
golongan, yaitu :
-Golongan I
Yaitu psikotropika yang di pergunakan untuk pengembangn ilmu pengetahuan dan tidak
dipergunakan untuk terapi dan memiliki sindrom ketergantungan kuat, contoh: Extasi
-Golongan II
Yaitu psikotropika yang dipergunakakn untuk pengobatan dan dapat digunakan sebagai
terapi serta untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan memiliki sindrom
ketergantungan kuat, contoh : Amphetamine
-Golongan III
Yaitu psikotropika yang digunakan sebagai obat dan banyak digunakan sebagai terapi serta
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan memiliki sindrom ketrgantungan sedang,
contoh : Phenobarbital
-Golongan IV
Yaitu psikotropika yang dipergunakan sebagai pengobatan dan dan banyak dipergunakan
untuk terapi serta digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan memilikisindroma
ketergantungan ringan, contoh : Diazepem, Nitrazepam

C. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif diluar narkotika dan
psikotropika, meliputi :
-Minuman beralkohol
Mengandung etanol etil alkohol, yang berfungsi menekan susunan saraf pusat dan jika
digunakan secara bersamaan dengan psikotropika dan narkotika maka akan memperkuat
pengaruh di dalam tubuh. Ada tiga golongon minuman beralkohol yaitu:
Golongan A : Kadar etanol 1-5 %
Golongan B : Kadar etanol 5-20 %
Golongan C : Kadar etanol 20-45 %
-Inhalasi
Inhalasi adalah gas hirup dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa organik
yang terdapat di berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor dan sebagainya.
-Tembakau
Tembakau adalah zat adiktif yang mengandung nikotin dan banyak yang digunakan di
masyarakat.

3. Efek Narkoba
Berdarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari penggunaan NAPZA dapat
dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu :
-Golongan depresan (Downer) : merupakan jenis NAPZA yang menyebabkan mengurangi
aktifitas fungsional tubuh, sehingga membuat penggunanya menjadi tenang dan membuat
tertidur bahkan bias tak sadarkan diri. Contoh: Opioda (Morfin , Heroin, dan Codein),
Sedative (penenang), Hipnotik (obat tidur), dan Tanquilizer (anti cemas)
-Golongan stimulant (Upper) : merupakan golongan NAPZA yang merangsang fungsi tubuh
dan meningkatkan gairah kerja, pada golongan ini membuat pengguna menjadi aktif, segar,
dan beremangat. Contoh : Ampahetamine (Shabu, Extasi) dan Cokain
-Golongan halusinogen : adalah golongan NAPZA yang membuat penggunanya berhalusinasi
yang bersifat merubah perasaan, dan pikiran sehingga perasaan dapat terganggu. Contoh :
kanabis (Ganja)

4. Penyebaran Narkoba
Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegah.
Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Tentu saja hal ini bisa membuat orang tua,
organisasi masyarakat, dan pemerintah khawatir.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, tetapi masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan
anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.
Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada
anak-anak adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik
anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan Narkoba.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh
pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu
mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di
kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan
mengancam. Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai
mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif
(zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya.

5. Dampak Buruk dan Baik Narkoba.


Narkotika dan bahan berbahaya (Narkoba) serta zat adiktif/psikotropika dapat menyebabkan
efek serta dampak negatif bagi pemakainya. Dampak yang negatif itu sudah pasti merugikan
dan sangat buruk efeknya bagi kesehatan mental dan fisik.
-Untuk dampak langsung penyalahgunaan narkoba terhadap tubuh manusia antara lain berupa
gangguan pada jantung, hemoprosik, traktur urinarius, otak, tulang, pembuluh darah, endorin,
kulit, sistem saraf, paru-paru, sistem pencernaan, lalu dapat terinfeksi penyakit menular
berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll. Sedangkan dampak langsung bagi
kejiwaan antara lain bisa menyebabkan depresi mental, gangguan jiwa berat/psikotik, bunuh
diri, hingga melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.
-Sedangkan dampak tidak langsung narkoba yang disalahgunakan antara lain akan banyak
uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya
rusak digerogoti zat beracun. Belum lagi dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang
baik-baik. Selain itu biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial. Keluarga juga
akan menanggung malu karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang.
Kemudian Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau
perguruan tinggi alias DO/drop out. Bisa juga tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena
umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal. Selain
berlawanan dengan ajaran agama, pengguna narkoba juga bisa dijebloskan ke dalam penjara.
Di balik dampak negatif, narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika digunakan
sebagaimana mestinya, terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam
pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut dampak positif
narkotika:
1. Opiod atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk
mencegah batuk dan diare.
2. Kokain daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan
efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa
lelah.
3. Ganja (ganja/cimeng)Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan
pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan
sebagai bahan pembuat minyak.

6. Pencegahan Narkoba
Narkoba sangat merugikan masyarakat dan penggunaannya yang luas dimasyarakat
menimbulkan kerugian bagi semua kalangan baik itu pelajar dan anak-anak. Sehingga perlu
dilakukan upaya pencegahan bagi semua kalangan. Adapun upaya pencegahan yang dapat
dilakukan, yaitu : berikut adalah upaya pencegahan atau tips yang dapat dilakukan untuk
mencegah penggunaan narkoba / NAPZA yang dilansir dari website resmi Badan Narkotika
Nasional, yaitu :
-Jangan pernah untuk menggunakan narkoba.
-Mengetahui berbagai dampak negatif dan bahaya penggunaan narkoba.
-Memilih pergaulan yang baik dan menghindari pergaulan yang dapat menjerumuskan kita
pada penyalahgunaan narkoba / NAPZA.
-Mengikuti kegiatan yang bersifat positif seperti berolahraga ataupun mengikuti kegiatan
organisasi yang memberikan pengaruh positif kepada kita
-Selalu mengingatkan bahwa pengguna narkoba dan pengedar narkoba memiliki aturan
hukum yang dapat menjerat pengguna maupun pengedar narkoba.
-Menjalin hubungan interpersonal yang baik dengan pasangan maupun dengan anak-anak
akan memungkinkan kita melihat gejala awal penyalahgunaan narkoba pada anak-anak, dan
hubungan dan komunikasi dengan baik dengan anak-anak kita akan membuat mereka merasa
nyaman dan aman.
-Mengenal bahwa penyalahgunaan narkoba disebabkan karena dampak kurang pedulinya
keluarga kepada anak-anak kita. Maka dari itu keluarga diharapkan memberikan contoh
perilaku yang baik dan memberikan perhatian yang cukup pada anak-anak kita.
-Bila mempunyai masalah maka cari jalan keluar yang baik dan tepat dan jangan jadikaan
narkoba sebagai jalan pelarian.
Diperlukan pengawasan yang kertat dari pemerintah dalam pengawasan peredaaran obat dan
makanan yang mengandung atau tergolong narkoba.

7. Penerapan Pola Hidup Sehat


Pola hidup sehat adalah terapan sebagai usaha untuk menjaga kesehatan tubuh, fisik, pikiran,
dan mental. Berikut beberapa kegiatan untuk menerapkan pola hidup sehat di dalam diri kita.
-Menerapkan pola hidup sehat dengan makanan yang sehat dan bernutrisi.
-Menerapkan pola hidup sehat dengan olahraga teratur.
-Menerapkan cara hidup sehat dengan itirahat yang cukup.
-Menerapkan cara hidup sehat dengan menghindari stres.
-Cara hidup sehat dengan berhenti merokok dan berhenti minum alkohol.
-Biasakan minum air putih 8 gelas sehari.
Bab III
Penutupan
Kesimpulan
Kesimpulan dari saya Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, namun jika menggunakannya dengan cara yang salah akan mengakibatkan berbagai
penyakit. Narkotika dibagi menjadi 3 golongan dan psikotropika dibagi menjadi 4 golongan.
Berbagai macam jenis narkoba juga memiliki efek masing-masing, tetapi inti dari efek
narkoba ialah memberikan rasa ketenangan berupa halusinasi sementara. Itulah yang
menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan akan narkoba. Meski demikian, narkoba juga
memiliki sisi positif yakni untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Narkoba dapat dengan mudah didapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung
jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah,
diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Inilah yang menjadi awal
mula penyebaran narkoba di masyarakat.
Narkoba sangatlah merugikan masyarakat, oleh karena itu kita harus mencegah terjadinya
penyebaran narkoba di lingkungan sekitar dengan memahami narkoba, mengetahui hukuman
memakai narkoba, memilih pergaulan yang baik, dan menerapkan pola hidup sehat.

Saran
Dengan makalah yang saya buat ini, semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba.
Mari kita isi waktu luang dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat dan menerapkan pola
hidup sehat.
Daftar Pustaka
https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-
kesehatan/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Narkoba
https://puspensos.kemensos.go.id/apa-itu-narkoba
https://rs.unud.ac.id/narkoba-napza/
https://sulsel.bnn.go.id/penyebaran-narkoba-di-kalangan-anak-
anak-dan-remaja/
https://bnn.go.id/dampak-langsung-dan-tidak-langsung-
penyalahgunaan-narkoba/
https://realfood.co.id/artikel/tips-dan-cara-menerapkan-pola-
hidup-sehat

Anda mungkin juga menyukai