Anda di halaman 1dari 21

5 -1

Target Laba dan Pendapatan


Jika diinginkan laba sebelum pajak sebesar Rp60.000.000
berapa R yang harus dicapai?

F+I
R =
CM ratio
45.000.000 + 60.000.000
R =
0,1875

R = Rp560.000.000
5 -2

Analisis Multiple-Product
Produk A Produk B Total
Penjualan Rp480.000.000 Rp640.000.000 Rp1.120.000.000
Biaya variabel 390.000.000 480.000.000 870.000.000
Contribution Margin Rp 90.000.000 Rp160.000.000 Rp 250.000.000
Biaya tetap langsung 30.000.000 40.000.000 70.000.000
Product Margin Rp 60.000.000 Rp120.000.000 Rp 180.000.000
Biaya tetap bersama 26.250.000
Laba sebelum pajak Rp 153.750.000
Informasi tambahan:
1. Harga jual A Rp400.000 dan produk B Rp800.000.
2. Estimasi penjualan produk A sebanyak 1.200 unit dan
produk B sebanyak 800 unit.
Biaya Variabel/unit? Sales Mix?
5 -3

Analisis Multiple-Product
Menggunakan pendekatan bauran penjualan (sales mix)

Langkah 1: Menghitung Total Paket CM

Produk P V P–V Mix Paket


CM

A 400.000 325.000 75.000 3 225.000

B 800.000 600.000 200.000 2 400.000

Total Paket CM 625.000


5 -4

Analisis Multiple-Product
Langkah 2: Menghitung BEP-mix
F+I
X-impas =
Total Paket CM

96.250.000
X-impas =
625.000

X-impas = 154 unit


5 -5

Analisis Multiple-Product
Perhitungan Pendapatan Penjualan Impas
F+I
R =
CM ratio

96.250.000
R =
0,2232

R = Rp431.200.000
5 -6

Income Statement: Pembuktian


Produk Produk
A B Total
Penjualan Rp184.800 Rp246.400 Rp431.200
Biaya variabel 150.150 184.800 334.950
Contribution margin Rp 34.650 Rp 61.600 Rp 96.250
Biaya tetap langsung 30.000 40.000 70.000
Segment margin Rp 4.650 Rp 23.600 Rp 26.250
Biaya tetap bersama 26.250
Laba sebelum pajak Rp 0
5 -7

Penyajian Grafik
Grafik profit-volume
menggambarkan hubungan
antara laba dan volume
penjualan
5 -8

Contoh
PT Ramadhan memproduksi sebuah
produk. Data biaya dan harga produk
adalah (dalam jutaan rupiah):

Total biaya tetap Rp100


Biaya variabel per unit 5
Harga jual per unit 10
5 -9
Grafik Profit-Volume
(40, Rp100)
I = 5X - 100
Laba Rp100—
atau
Rugi 80—
60—
Titik impas
40— (20, 0)
20—
| | | | | | | | | |
0—
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
- 20— Unit terjual
Rugi
- 40—
-60—
-80—
(0, -100)
-100—
5 -10

Grafik cost-volume-profit
menggambarkan hubungan
diantara biaya, volume
penjualan, dan laba
5 -11

Grafik Cost-Volume-Profit
Biaya/
Pendpt.
Total Pendapatan
Rp500 --
450 --
400 --
Total Biaya
350 --
300 --
250 -- Biaya Variabel
200 -- Titik impas (Rp5 per unit)
150 --
(20, Rp200)
100 --
Rugi
50 -- Biaya Tetap (Rp100)
0 -- | | | | | | | | | | | |
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Unit terjual
5 -12

Asumsi Dasar Analisis C-V-P


1. Fungsi pendapatan dan fungsi biaya linier.
2. Harga jual, jumlah biaya tetap, dan biaya
variabel per unit dapat secara akurat
diidentifikasi dan bersifat konstan dalam
kisaran yang relevan.
3. Semua produk yang dibuat dianggap dapat
terjual.
4. Untuk analisis multi-produk, bauran penjualan
dianggap diketahui.
Alternatif 1: Biaya advertensi naik sebesar 80.000.000, 5 -13

penjualan akan naik dari 1.600 unit menjadi 1.850 unit.


Kondisi Kondisi
Semula Setelah
Kenaikan
Unit terjual 1600 1.850
CM per unit x Rp750 x Rp750
Total CM Rp1.200.000 $1.387.500
Biaya tetap 900.000 980.000
Laba Rp 300.000 Rp 407.500
Selisih Laba
Perubahan volume 250
CM per unit x Rp750
Kenaikan laba Rp187.500
Perubahan biaya tetap 80.000
Kenaikan laba Rp107.500
Alternatif 2: Harga jual turun menjadi Rp3.950.000,
5 -14

penjualan meningkat menjadi 1.900 unit

Kondisi Semula Alternatif 2


Unit terjual 1.600 unit 1.900 unit
Marjin kontribusi per unit x Rp750.000,00 x Rp700.000,00
Total marjin kontribusi Rp1.200.000.000,00 Rp1.330.000.000,00
Dikurang: Biaya tetap 900.000.000,00 900.000.000,00
Laba Rp 300.000.000,00 Rp 430.000.000,00

Perhitungan Kenaikan Laba


Marjin kontribusi alternatif baru Rp1.330.000.000,00
Marjin kontribusi mula-mula 1.200.000.000,00
Kenaikan marjin kontribusi Rp 130.000.000,00
Dikurang: Kenaikan biaya tetap 0,00
Kenaikan laba Rp 130.000.000,00
Alternatif 3: biaya advertensi naik sebesar Rp8.000.000
5 -15

dan harga jual turun menjadi Rp3.950.000

Kondisi Semula Alternatif 3


Unit terjual 1.600 unit 2.050 unit
Marjin kontribusi per unit x Rp750.000,00 x Rp700.000,00
Total marjin kontribusi Rp1.200.000.000,00 Rp1.435.000.000,00
Dikurang: Biaya tetap 900.000.000,00 980.000.000,00
Laba Rp 300.000.000,00 Rp 455.000.000,00

Perhitungan Kenaikan Laba


Marjin kontribusi alternatif baru Rp1.435.000.000,00
Marjin kontribusi mula-mula 1.200.000.000,00
Kenaikan marjin kontribusi Rp 235.000.000,00
Dikurang: Kenaikan biaya tetap 80.000.000,00
Kenaikan laba Rp 155.000.000,00
5 -16

Analisis CVP dan Risiko


5 -17

Margin of Safety
MOS = Target Penjualan – Titik Impas:
Penjualan Rp100.000
Biaya variabel 60.000
Contribution margin Rp 40.000
Biaya tetap 30.000
Laba sebelum pajak Rp 10,000
Titik impas dalam rupiah (R):
R = Rp30,000 ÷ 0.4 = Rp75,000
MOS = Rp100,000 - Rp75,000 = Rp25,000
Degree of Operating Leverage (DOL)
5 -18

Operating leverage adalah perbandingan antara biaya


tetap dan biaya variabel

Marjin Kontribusi
DOL =
Laba Operasi
DOL digunakan untuk mengukur tingkat sensitifitas laba
terhadap perubahan persentase penjualan
DOL bisa juga digunakan untuk menganalisis keputusan
apakah perusahaan akan banyak menggunakan biaya
tetap atau biaya variabel.
5 -19

Contoh Aplikasi

Padat Modal Padat Karya


Penjualan Rp100.000.000 Rp100.000.000
Biaya variabel 50.000.000 80.000.000
Contribution margin Rp 50.000.000 Rp 20.000.000
Biaya tetap 37.500.000 10.000.000
Laba sebelum pajak Rp 12.500.000 Rp 10.000.000
Harga jual per unit Rp 10.000 Rp 10.000
Biaya variabel per unit 5.000 8.000
Marjin Kontribusi per unit 5.000 2.000

Hitunglah titik impas dalam unit untuk


masing-masing alternatif
5 -20
Degree of Operating Leverage (DOL)

Padat Modal Padat Karya


DOL 4 2
Jika penjualan naik 40%, maka:
Kenaikan laba (DOL x 40%) 160% 80%

Padat Modal Padat Karya


Penjualan Rp140.000.000 Rp140.000.000
Biaya variabel 70.000.000 112.000.000
Contribution margin Rp 70.000.000 Rp 28.000.000
Biaya tetap 37.500.000 10.000.000
Laba sebelum pajak Rp 32.500.000 Rp 18.000.000
5 -21
Degree of Operating Leverage (DOL)

Kesimpulannya adalah semakin tinggi risiko, semakin


tinggi pula potensi perolehan laba dengan catatan jumlah
unit yang terjual lebih besar dari 9.167 unit.

Anda mungkin juga menyukai