Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PROSES MENGEMBANGKAN KREATIVITAS


KEWIRAUSAHAAN

Prodi Mesin Otomotif Jurusan Teknik


Politeknik Negeri Madiun

Dosen Pengampu :
Bias Nur Elmira, S.Pi., M.M.

Disusun oleh Kelompok 5 :


Rahmad Annas Malino (203303002)
Rydho Putra Pradana (203303032)

PROGRAM DIPLOMA III MESIN OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
MADIUN
2021
A. Pengertian Kreativitas
Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu, kemampuan seseorang untuk melahirkan
sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan
apa yang telah ada sebelumnya.

Ada beberapa perbedaan pandangan mengenai definisi kreativitas :

1. Menurut Zimmerer (1996) untuk mengembangkan keterampilan, seseorang


menggunakan otak sebelah kiri. Sedangkan untuk belajar mengembangkan
keterampilan kreatif digunakan otak sebelah kanan.
2. Menurut Santrock (2008) kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu
dengan cara baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu
problem.
3. Menurut Samsunuwiyati (2010) berpendapat bahwa kreativitas merupakan
konsep yang majemuk dan multi-dimensional, sehingga sulit didefinisikan secara
operasional.
4. Menurut Rogers (dalam Utami Munandar, 2009) mengemukakan kreativitas
adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan
untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan
dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka kreativitas dapat dirumuskan


sebagai suatu proses aktivitas kognitif seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa karya baru maupun karya kombinasi yang semuanya itu relatif
berbeda dengan apa yang ada sebelumnya.

B. Prinsip Berpikir Kreatif

1. Prinsip Pertama : Pola Pikir Kreatif Diawali dari Teori Ketidaksempurnaan.


Kita telah mengetahui bahwa teori ketidaksempurnaan adalah cikal bakal teori
kreativitas, yaitu The Basic of Creative Thinking (Pola Pikir Kreatif). Teori kreativitas
itu berlandaskan suatu filosofi : “From Nothing to Get or Create Something”. Jadi, dari
sesuatu yang tidak ada, kita bisa menciptakan sesuatu yang bernilai karena kita tahu
bahwa hal itu lebih valuable atau diinginkan oleh pasar saat ini.

2. Prinsip Kedua : Bisnis yang ‘Isi tetapi Kosong’ dan yang ‘Kosong tetapi Berisi’.
Bisnis itu pada hakikatnya merebut pasar, baik dalam menciptakan produk,
membuat inovasi, meningkatkan atribut produk, dan lain-lain. Produk tersebut akan
menggeser permintaan seseorang akan produk tersebut atau sebaliknya, sehingga akan
terjadi kesempurnaan atau yang disebut equilibrium position (balance). Kondisi ini
disebut dengan pasar sempurna. Akan tetapi, bagi sang inovator dan kreator, pasar yang
berisi (padat) juga bisa dilihat tidak sempurna. Mereka berpikir ada kekosongan
permintaan karena sebagian besar sebenarnya belum tentu sempurna. Smart and Good
Entrepreneur berpikir bahwa di saat pasar terisi, sebenarnya pasar itu memiliki
kekosongan permintaan, dimana keinginan sebagian orang akan produk tersebut ada
yang belum terpenuhi, karena pada dasarnya customer ingin melihat sesuatu yang beda.
Semuanya tergantung dari sisi mana anda melihat dan menempatkan diri anda. Di
dalam teori mata uang, posisi anda (melihat) berada di gambar atau angka. Teori isi,
tetapi kosong ini berlaku untuk situasi dimana sudah ada permintaan, pelanggan, dan
juga pasar. Sedangkan, dengan pasar yang belum ada atau “kosong (pasar yang
dianggap tidak potensial oleh orang lain)”. Pasar yang kosong menunjukkan tidak ada
seseorang yang mampu untuk memenuhi permintaan pasar. Maka dari itu, kita dapat
memahami filosofi ‘Isi tetapi Kosong’ dan yang ‘Kosong tetapi Berisi’

3. Prinsip Ketiga : Think Differently with Opposite Position.


Prinsipnya adalah :Start from different position. Ada beberapa prinsip dan jenis
cara berpikir beda, yaitu :
A. Jangan pernah mengikuti pola pikir orang banyak atau mengikuti kebiasaan.
Seorang kreatif cenderung mengoptimalkan otak kanannya, sehingga
intuisinya terus terasah dan tidak terjebak rutinitas seperti kebiasaan dari
otak kiri.
B. Hindari jebakan logika Anda. Orang kreatif rata-rata berpikir berbeda.
Orang tidak kreatif berpikir rutinitas.

4. Prinsip Keempat : Think More Detail


1) Ubah pola kebiasaan, contoh: jika selalu melihat selalu dari arah depan, cobalah
untuk melihat dari belakang, samping, atau atas, dan lebih dekat secara lebih teliti.
2) Di dalam melihat, jangan secara visual melainkan detail. Misalnya, ketika anda
melihat lukisan. Cobalah untuk melihat coret-coretannya, guratan, sapuan kuasnya,
pancaran warnanya, dll, Maka, akan dapat melihat hal menarik disana.
3) Amati film bukan dari tokohnya, melainkan dari pendukung dan sisi figurannya.
Misalnya editing, cameramen, dll.
4) Kunjungi tempat, toko, pameran dagang, event-event, dan eksibisi. Pasti ada
sesuatu disana yang bisa digali untuk mendapatkan ide-ide bisnis yang memberi
peluang.

5. Prinsip Kelima : Have a Perfect Result.


Prinsip ini membuat anda lebih bekerja dengan giat dan dituntut untuk lebih dari
sekedar puas, karena anda tidak mengenal hasil yang biasa-biasa saja. Selalulah
berpikir bahwa pasti akan ada jalan keluarnya. Dengan menginginkan hasil yang
sempurna, maka muncullah produk dan inovasi yang baru.
6. Prinsip Keenam : There Must Be a Solution.
Prinsip ini hanya berpikir untuk mencari solusinya saja. Sebagai contoh : · Gantilah
kata “tetapi” dengan “dan”. Misalnya, “saya ingin pergi dengan mobil tetapi saya ingin
tiduran”. Gantilah menjadi “saya ingin pergi dengan mobil dan saya ingin tiduran”.
Lalu muncullah ide mobil dengan fasilitas lengkap. · Amati kesulitan dan masalah yang
terjadi. Tempatkan diri anda di posisi luar (penonton). Cobalah untuk memperhatikan
masalah dan temukan solusinya.

7. Prinsip Ketujuh : Kesulitan dan Inspirasi Saling Melekat Satu dengan yang Lain.

Jika di satu sisi itu adalah kesulitan, maka di sisi yang lain hal itu adalah inspirasi
atau peluang bisnis. Misalnya, di saat muncul pesaing yang potensial, bagi produk yang
disaingi hal itu adalah kesulitan sedangkan bagi yang menyaingi hal itu adalah peluang.

C. Tujuh langkah (tahap) berpikir kreatif dalam konteks kewirausahaan

1. Persiapan (Preparation)
Persiapan menyangkut kesiapan untuk berfikir kreatif, dilakukan dalam bentuk formal,
pengalaman, magang dan pengalaman belajar lainnya. Zimmerer mengemukakan tujuh
langkah untuk memperbaiki pikiran kita agar dapat berpikir kreatif yaitu :

 Hindari sikap untuk tidak belajar.


 Belajar banyak.
 Diskusikan ide-ide kita dengan orang lain.
 Himpun artikel-artikel yang penting.
 Temui profesional atau asosiasi dagang dan pelajari cara mereka memecahkan
persoalan.
 Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain.
 Kembangkan keterampilan menyimak gagasan orang lain.
2. Penyelidikan (Investigation)
Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman
mendalam tentang masalah atau keputusan. Untuk menciptakan konsep dan ide-ide
baru tentang suatu bidang, seseorang pertama-tama harus mempelajari masalah dan
memahami komponen-komponen dasarnya.
3. Transformasi (Transformation)
Tahap transformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan di antara
informasi yang terkumpul. Transformasi adalah mengidentifikasi persamaan dan
perbedaan yang ada tentang informasi yang terkumpul. Dalam tahap ini diperlukan dua
tipe berpikir, yaitu berpikir konvergen dan divergen. Berpikir konvergen adalah
kemampuan untuk melihat persamaan dan hubungan diantara beragam data dan
kejadian. Sedangkan berpikir divergen adalah kemampuan melihat perbedaan antara
data dan kejadian yang beraneka ragam.
4. Penetasan (Incubation)
Penetasan merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi
yang terkumpul. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan
informasi.
5. Penerangan (Illumination)
Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat pemecahan
spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua tahap
sebelumnya muncul secara bersama dan menghasilkan ide-ide kreatif serta inovatif.
6. Pengujian (Verification)
Pengujian menyangkut validasi keakuratan manfaat ide-ide yang muncul yang dapat
dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran, pembangunan proyek
percobaan, pembangunan prototipe dan aktivitas lain yang dirancang untuk
membuktikan ide-ide baru yang akan diimplementasikan.
7. Implementasi (Implementation).
Implementasi adalah transformasi ide ke dalam praktik bisnis.
D. Teknik Untuk Meningkatkan Proses Kreativitas

1. Focus Group (kelompok diskusi), merupakan salah satu cara yang telah digunakan
untuk meningkatkan proses kreativitas sejak tahun 1950-an. Dalam kelompok diskusi
yang terdiri dari 8-14 orang, dilangsungkan diskusi sesuai topic yang ditentukan
dengan dipandu oleh moderator. Diskusi yang sederhana dan mendalam lebih
diutamakan untuk menggali respon secara lebih akurat.
2. Brainstorming (curah gagasan). Sekelompok kecil, biasanya terdiri dari 4-5 orang, di
stimulasi untuk mengeluarkan ide-idenya tanpa mengkritik ide yang dimunculkan oleh
individu tersebut.
3. Mind mapping (pemetaan pikiran), merupakan Pengembangan brainstorming yakni
dengan cara mengeluarkan ide-ide tidak secara sistematis dan linier, metode ini
menstimulasi ide agar muncul dengan teknik grafis, sehingga dapat memunculkan
secara visual hubungan antara ide-ide tersebut.
4. Rapid prototyping (pembuatan prototipe singkat), metode untuk menguji dan
menerapkan ide kreatif dan melakukan evaluasi secara cepat. Dalam teorinya bahwa
produk yang dibuat adalah bagian dari produk yang sesungguhnya, namun dapat
mempresentasikan keadaan atau produk yang sesungguhnya.

E. Hal yang dapat menghambat kreativitas

 Memperkecil ketersediaan sumber-sumber yang dibutuhkan


 Lebih menekankan pada perilaku struktur birokrasi
 Menekankan pada nilai yang menghalangi pengambilan resiko
 Komunikasi yang lemah
 Sistem pengendalian yang kuat atau tidak lentur
 Menekankan denda atau hukuman atas kegagalan atau kesalahan
 Menekankan batas waktu.

F. Ciri-ciri orang kreatif

Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain:
a. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan
banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat.
b. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah
ide, jawaban jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat
suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah
yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau
cara pemikiran.
c. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan
menambahkan atau merinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi
sehingga menjadi lebih menarik.
d. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau
kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.

G. Faktor-faktor yang dapat mendorong terwujudnya kreativitas individu


diantaranya:

1. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik) yaitu setiap individu memiliki
kecenderungan atau dorongan dari dalam dirinya untuk berkreativitas, mewujudkan
potensi, mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas yang dimilikinya.
Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk
hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya
sepenuhnya

2. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik) yaitu lingkungan yang dapat


mempengaruhi kreativitas individu dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan kekuatan yang penting dan merupakan
sumber pertama dan utama dalam pengembangan kreativitas individu. Pada lingkungan
sekolah, pendidikan di setiap jenjangnya mulai dari prasekolah hingga ke perguruan
tinggi dapat berperan dalam menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas individu.
Pada lingkungan masyarakat, kebudayaan-kebudayaan yang berkembang dalam
masyarakat juga turut mempengaruhi kreativitas individu.

H. Sumber Kreativitas

Ada 2 sumber kreatifitas diantaranya :


1. Imajinasi dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan
menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang
kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang
hampir tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat
melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu
pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.

2. Sifat Proses kreatif


Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan.
Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat
dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga
dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang
mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak
secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan
secara positif dan jika mereka inginmenjadi kreatif, mereka harus belajar cara
mengimplementasikan proses kreatif.
I. Kesimpulan

Karakteristik orang kreatif, yaitu :

 Mudah mengeluarkan ide


 Mampu mengembangkan ide
 Mampu untuk membuat sesuatu yang unik
 Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
 Mudah mengemukakan pendapat
 Memiliki banyak imajinasi
 Memiliki dorongan untuk berkembang.
Daftar Pustaka

Juliana, Juliana. “4. Kewirausahaan, Juliana, Hapzi Ali, Berpikir Kreativitas Dan Inovas...”
SlideShare, 1 July 2018, www.slideshare.net/JulianaJuliana34/4-kewirausahaan-juliana-
hapzi-ali-berpikir-kreativitas-dan-inovasi-universitas-mercu-buana-2018?qid=2609741a-
c8bb-40fe-894a-c4f88f5208ca&v=&b=&from_search=17.

Papilo. 7 Langkah Berfikir Kreatif Dalam Kewirausahaan Menurut ZIMMERER, 1 Jan. 1970,
febri-zikrillah.blogspot.com/2013/01/7-langkah-berfikir-kreatif-dalam.html.

Suryana, 2001, Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat


Sahlan Sulaiman, Wasman, Multi, 1998 Dimensi Sumber Kreatifitas Manusia. Bandung ,Sinar
Baru .

Anda mungkin juga menyukai