Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pengampu :
Bias Nur Elmira, S.Pi., M.M.
2. Prinsip Kedua : Bisnis yang ‘Isi tetapi Kosong’ dan yang ‘Kosong tetapi Berisi’.
Bisnis itu pada hakikatnya merebut pasar, baik dalam menciptakan produk,
membuat inovasi, meningkatkan atribut produk, dan lain-lain. Produk tersebut akan
menggeser permintaan seseorang akan produk tersebut atau sebaliknya, sehingga akan
terjadi kesempurnaan atau yang disebut equilibrium position (balance). Kondisi ini
disebut dengan pasar sempurna. Akan tetapi, bagi sang inovator dan kreator, pasar yang
berisi (padat) juga bisa dilihat tidak sempurna. Mereka berpikir ada kekosongan
permintaan karena sebagian besar sebenarnya belum tentu sempurna. Smart and Good
Entrepreneur berpikir bahwa di saat pasar terisi, sebenarnya pasar itu memiliki
kekosongan permintaan, dimana keinginan sebagian orang akan produk tersebut ada
yang belum terpenuhi, karena pada dasarnya customer ingin melihat sesuatu yang beda.
Semuanya tergantung dari sisi mana anda melihat dan menempatkan diri anda. Di
dalam teori mata uang, posisi anda (melihat) berada di gambar atau angka. Teori isi,
tetapi kosong ini berlaku untuk situasi dimana sudah ada permintaan, pelanggan, dan
juga pasar. Sedangkan, dengan pasar yang belum ada atau “kosong (pasar yang
dianggap tidak potensial oleh orang lain)”. Pasar yang kosong menunjukkan tidak ada
seseorang yang mampu untuk memenuhi permintaan pasar. Maka dari itu, kita dapat
memahami filosofi ‘Isi tetapi Kosong’ dan yang ‘Kosong tetapi Berisi’
7. Prinsip Ketujuh : Kesulitan dan Inspirasi Saling Melekat Satu dengan yang Lain.
Jika di satu sisi itu adalah kesulitan, maka di sisi yang lain hal itu adalah inspirasi
atau peluang bisnis. Misalnya, di saat muncul pesaing yang potensial, bagi produk yang
disaingi hal itu adalah kesulitan sedangkan bagi yang menyaingi hal itu adalah peluang.
1. Persiapan (Preparation)
Persiapan menyangkut kesiapan untuk berfikir kreatif, dilakukan dalam bentuk formal,
pengalaman, magang dan pengalaman belajar lainnya. Zimmerer mengemukakan tujuh
langkah untuk memperbaiki pikiran kita agar dapat berpikir kreatif yaitu :
1. Focus Group (kelompok diskusi), merupakan salah satu cara yang telah digunakan
untuk meningkatkan proses kreativitas sejak tahun 1950-an. Dalam kelompok diskusi
yang terdiri dari 8-14 orang, dilangsungkan diskusi sesuai topic yang ditentukan
dengan dipandu oleh moderator. Diskusi yang sederhana dan mendalam lebih
diutamakan untuk menggali respon secara lebih akurat.
2. Brainstorming (curah gagasan). Sekelompok kecil, biasanya terdiri dari 4-5 orang, di
stimulasi untuk mengeluarkan ide-idenya tanpa mengkritik ide yang dimunculkan oleh
individu tersebut.
3. Mind mapping (pemetaan pikiran), merupakan Pengembangan brainstorming yakni
dengan cara mengeluarkan ide-ide tidak secara sistematis dan linier, metode ini
menstimulasi ide agar muncul dengan teknik grafis, sehingga dapat memunculkan
secara visual hubungan antara ide-ide tersebut.
4. Rapid prototyping (pembuatan prototipe singkat), metode untuk menguji dan
menerapkan ide kreatif dan melakukan evaluasi secara cepat. Dalam teorinya bahwa
produk yang dibuat adalah bagian dari produk yang sesungguhnya, namun dapat
mempresentasikan keadaan atau produk yang sesungguhnya.
Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain:
a. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan
banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat.
b. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah
ide, jawaban jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat
suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah
yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau
cara pemikiran.
c. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan
menambahkan atau merinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi
sehingga menjadi lebih menarik.
d. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau
kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
1. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik) yaitu setiap individu memiliki
kecenderungan atau dorongan dari dalam dirinya untuk berkreativitas, mewujudkan
potensi, mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas yang dimilikinya.
Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk
hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya
sepenuhnya
H. Sumber Kreativitas
Juliana, Juliana. “4. Kewirausahaan, Juliana, Hapzi Ali, Berpikir Kreativitas Dan Inovas...”
SlideShare, 1 July 2018, www.slideshare.net/JulianaJuliana34/4-kewirausahaan-juliana-
hapzi-ali-berpikir-kreativitas-dan-inovasi-universitas-mercu-buana-2018?qid=2609741a-
c8bb-40fe-894a-c4f88f5208ca&v=&b=&from_search=17.
Papilo. 7 Langkah Berfikir Kreatif Dalam Kewirausahaan Menurut ZIMMERER, 1 Jan. 1970,
febri-zikrillah.blogspot.com/2013/01/7-langkah-berfikir-kreatif-dalam.html.